Tugas Alvina Edit Sambung Nyawa (Revisi)
Tugas Alvina Edit Sambung Nyawa (Revisi)
PENYUSUN :
Judul kegiatan : Produksi inovasi daun sambung nyawa menjadi kapsul untuk antihipertensi.
Email : alvinaridha90@gmail.com
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Daun sambung nyawa merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat maupun
makanan untuk kesehatan, dapat berupa lalapan atau teh. Ekstrak daun sambung nyawa memiliki
kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Secara tradisional, sambung
nyawa digunakan sebagai obat penyakit ginjal, infeksi kerongkongan, menghentikan pendarahan,
dan penawar racun akibat gigitan binatang berbisa (Fadli, 2015). Sambung nyawa juga
bermanfaat mengatur kadar gula darah, menurunkan kolesterol. Selain itu, tanaman sambung
nyawa berkhasiat sebagai obat anti-bakteri, radang tenggorokan, batuk, sinusitis, polip, dan
amandel (Simarmata, 2007) Sebagian besar masyarakat, mengkonsumsi daun sambung nyawa
dengan cara dimakan sebagai lalapan, diminum air rebusannya, dan dalam bentuk teh (Fadli,
2015). Dikarenakan permintaan masyarakat terhadap daun sambung nyawa semakin meningkat,
sementara produk olahan daun sambung nyawa belum banyak di pasaran, kami berinisiatif untuk
membuat ekstrak daun sambung nyawa ini dalam bentuk kapsul. Sehingga manfaat daun
sambung nyawa sebagai salah satu pengobatan tambahan (adjuvan) untuk mendukung kerja dari
obat antihipertensi dapat lebih tersebar luaskan.
Setelah kapsul daun sambung nyawa dapat dipasarkan di masyarakat diharapkan ada
beberapa manfaat yang dapat dirasakan antara lain:
a. Aspek Kesehatan
Kapsul ini diharapkan dapat memberikan alternatif pengobatan dalam bentuk kapsul berbahan
baku alami sebagai terapi adjuvan hipertensi. Selain itu kapsul ini juga memiliki nilai gizi
lebih sehingga dapat meningkatkan efektivitas terapi primer hipertensi..
b. Aspek Sosial – Ekonomi
Penjualan kapsul dengan harga yang relatif murah diharapkan dapat memberikan alternatif
pengobatan yang disukai oleh masyarakat namun dengan harga yang terjangkau.
c. Aspek IPTEK
Kapsul daun sambung nyawa ini merupakan produk inovasi herbal berbahan alami yang
diolah dengan teknologi ekstraksi. Oleh sebab itu pemasaran produk ini diharapkan dapat
memperkenalkan kepada masyarakat mengenai khasiat dari tanaman herbal yang dapat
digunakan pengobatan tanpa menimbulkan efek samping.
4. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari program kewirausahaan ini adalah kapsul daun sambung
nyawa, produk inovasi olahan bahan alami daun sambung nyawa sebagai terapi adjuvan
hipertensi yang di proses menjadi kapsul.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun klasifikasi tanaman sambung nyawa menurut Backer dan Van Den Brink, 1965)
adalahsebagai berikut:
Divisio Spermatophyta
Subdivisio Magnoliophyta
Kelas Manoliopsida
Ordo Asterales
Famili Asteraceace
Genus Gynura
Spesies Gynura procumbens
Daun sambung nyawa telah terbukti memiliki aktivitas antihipertensi dengan cara menginhibisi
aktivitas angiotensin converting enzyme (ACE) (Hoe et al., 2007). Selain itu, daun sambung
nyawa dapat berpotensi sebagai terapi adjuvan hipertensi karena dapat mengeblok influks ion
kalsium. melewati VDCC (Voltage Dependent Calsium Channel) dan ROCC (Receptor-Operated
Calsium Channel).
Ekstraksi daun sambung nyawa dilakukan dengan metode ekstraksi melalui teknik
pengeringan. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan Sampel daun sambung nyawa sesuai dengan yang dibutuhkan, jangan lupa
menimbang berat daun terlebih dahulu sampai beratnya mencapai 420 Gram.
2. Memasukkan daun kedalam oven/ pengering pada suhu suhu 120ºC.
3. Setelah kering, daun di maserasi dengan merendam serbuk simplisia hasil pengeringan
direndam selama lima hari dalam pelarut metanol sebanyak 300 ml dan hindari sampel
berkontak langsung dengan cahaya matahari.
4. Selanjutnya ekstrak disaring menggunakan kertas saring kasar yang menghasilkan filtrat I dan
ampas pertama.
5. Kemudian ampas pertama ditambahi pelarut lagi sebanyak 50 ml digojog selama 5 menit, lalu
disaring dengan kertas saring kasar dan menghasilkan filtrat II.
6. Filtrat I dan II dicampur dan disaring dengan ketas saring Whatman No. 1 yang sangat halus.
Ekstrak yang diperoleh dimasukkan ke dalam labu evaporator untuk dihilangkan pelarut yang
terdapat dalam ekstrak sehingga didapatkan ekstrak kental.
7. Hasil pencampuran kedua ekstrak ini dievaporasi pada suhu ±40 oC dengan tekanan 100 mBar.
Evaporasi dihentikan pada saat semua pelarut sudah menguap yang ditandai dengan tidak
adanya tetesan uap pelarut.
8. Ekstrak kental yang diperoleh dimasukkan ke dalam botol sampel untuk diproses lagi sampai
mengering dan bisa dimasukkan kedalam kapsul.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Alat:
- Blender - Loyang
- Sendok steril
Bahan:
- Kapsul kosong
- Cairan Metanol
2. Oven daun sambung nyawa pada suhu 120˚C selama 20 menit dengan mengaduk-
aduk agar keringnya merata, dilakukan 2 kali pengovenan.
3. Blender daun sambung nyawa yang sudah di oven lalu disaring untuk mendapat
bubuk yang halus.
3.3. Pengemasan Kapsul Sambung Nyawa Anti Hipertensi
Pengemasan merupakan salah satu proses terpenting yang memengaruhi hasil
penjualan. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan penjualan produk KASASI ini
perlu dikemas dengan baik. Kemasan yang baik yang dimaksud disini adalah kapsul herbal.
4.1. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu penyakit dimana tekanan darah dari
keadaan meningkat dari yang normal dimana untuk tekanan darah normal pada manusia
biasanya berkisar antar 120/80 mmHg. Penyakit ini bisa dikatakan berbahaya, karena bisa
saja menyebabkan kematian kapan saja disebabkan gangguan sirkulasi darah, terutama
kalau gangguan ini sudah menuju ke otak. Berdasarkan penelitian dari berbagai pakar,
dikatakan bahwa banyak dari penduduk Indonesia yang terkena penyakit hipertensi.
Biasanya, penyakit hipertensi ini memiliki berbagai pantangan makanan, misalnya saja
makanan olahan seperti daging sapi.
Faktor resiko hipertensi, terdapat beberapa faktor yang dapat memingkatkan resiko
seseorang terserang hipertensi, antara lain: bertambah usia (terutama di atas 65 tahun),
Hamil, Jarang berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, Kurang mengonsumsi makanan
yang mengandung kalium, memiliki keluarga dengan riwayat tekanan darah tinggi,
mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi garam, mengonsumsi terlalu banyak kafein,
memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol dan penderita
obesitas, sleep apnea, diabetes, atau penyakit ginjal. Sebagian besar orang yang memiliki
tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri atau gejala hipertensi tertentu. Bahkan,
beberapa orang tidak menunjukkan gejala hipertensi walaupun tekanan darah mencapai tingkat
yang sangat tinggi. Umumnya, gejala hipertensi adalah sebagai berikut:
b.Sesak napas
c. Mimisan
a. Aspek Pemasaran
Peluang pasar produk KAPSUL SAMBUNG NYAWA ANTI HIPERTENSI ini
memiliki prospek usaha yang menjanjikan karena produk ini masih jarang dikembangkan
oleh masyarakat luas. Bisanya daun sambung nyawa sebagai obat hipertensi hanya diolah
dengan cara tradisoonal yaitu direbus dan diminum langsung air rebusannya. Selain itu
promosi dan pemasaran menggunakan sistem online yang mudah untuk diakses.
b. Aspek Perhitungan Profit
Analisis cash flow usaha produk KAPSUL SAMBUNG NYAWA ANTI
HIPERTENSI dengan pendekatan BEP yang ingin kami jual adalah sebagai berikut:
1) Biaya Tetap (Fixed Cost), adalah rincian dana yang kami wajib miliki sebgai
modal awal baik ketika perusahaan sedang berproduksi maupun tidak
berproduksi. Nilainya sebanyak Rp 10.000.000,00
2) Biaya Variable (Variabel Cost), adalah rincian dana yang merupakan komponen
ini bersifat dinamis dan bergantung pada tingkat volume produksi dari barang
kami ini. Jika produksi meningkat, maka biaya variabel juga akan meningkat.
Nilainya sebanyak Rp 5.000.000,00
3) Harga Jual (Selling Price), adalah rincian dana berupa harga jual per unit barang
atau jasa yang telah kami diproduks, dimana kami akan menjual produk kami
dalam botolan kecil berisi 20 kapsul dengan harga Rp 250. 000,00
4) Pendapatan (Revenue), adalah rincian dana berupa jumlah pemasukan yang
diterima oleh penjual barang. Kami berencana akan menjual sebanyak 10 botol
setiap hari, jadi pendapatan yang akan kami dapatkan sebanyak Rp 250.000,00
5) Laba (Profit) , merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan
biaya variable. Dimana biaya tetap kami sebanyak Rp 10.000.000,00 dan biaya
variabel sebanyak Rp 5.000.000,00 sehingga laba/ keuntungan yang ingin kami
dapatkan sebanyak Rp 5.000.000,00
Daftar Pustaka
Anggraini. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien
hipertensi di klinik bangkinang. Universitas Riau.
Aripin. 2015. Pengaruh Aktivitas Fisik, Merokok, dan Riwayat penyakit Dasar Terhadap
Terjadinya hipertensi di Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi.[Tesis Ilmiah]. Denpasar:
Universitas Udayana
Budi, A. 2015. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi tidak Terkendali
pada Penderita yang Melakukan Pemeriksaan Rutin di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.
Skripsi. UNS
Firmansyah, Reza. R. Rexa H. Dini SR. 2015. Efek Antihipertensi Dekokta Daun Sambung
Nyawa (Gynura Procumbens) Melalui Penghambatan ACE (studi in Silico). Jurnal Kedokteran
Komunitas. Volume 3 No 1.
Hadi & Martono. 2010. Penatalaksanaan Hipertensi pada Usia Lanjut. Jakarta: Universitas
Indonesia
Hidayat, A Aziz Alimul & Musrifatul. 2012. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia (KDM),
Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surabaya: Health Books Publishing
Sudarsono , Puidjoarinto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I.A., Drajad, M.,
Wibowo, S., Ngatidjan .(2006). Tumbuhan Obat 1. Yogyakarta: Pusat Penelitian Obat Tradisional,
Universitas Gadjah Mada,. Hal 25-28