Tugas Jurnal Publikasi
Tugas Jurnal Publikasi
hamil, pemenuhan gizi, persalinan dengan masalah gizi stunting, sehingga untuk
dokter atau bidan yang ahli, IMD (Inisiasi menuntaskan permasalahan stunting,
sampai usia 6 bulan, pemberian makanan keterlibatan lintas sektor (diluar sektor
pendamping ASI mulai anak usia 6 bulan kesehatan) yang dikenal dengan intervensi
kurangnya asupan zat gizi yang diserap spesifik umumnya dilakukan pada sektor
oleh tubuh sejak dalam kandungan sampai kesehatan. Idealnya dilakukan melalui
pelayanan kesehatan, akses air bersih dan sektor kesehatan dan berkontribusi pada
sanitasi. Stunting juga dapat disebabkan 70% Intervensi Stunting. Sasaran dari
oleh status gizi ibu saat hamil, riwayat intervensi gizi spesifik adalah masyarakat
panjang badan lahir pendek, riwayat Bayi secara umum dan tidak khusus ibu hamil
Berat Lahir Rendah (BBLR), riwayat ASI, dan balita pada 1.000 Hari Pertama
riwayat MPASI, tinggi badan ibu, jumlah Kehidupan (HPK). Menyediakan dan
pendidikan dan pekerjaan orang tua serta menyediakan dan memastikan Akses pada
tidak lepas dari pola asuh (Kusuma, 2013; Sanitasi, melakukan Fortifikasi Bahan
Berdasarkan dari hasil survei yang Hasil survei mengenai konsumsi gizi
telah dilakukan, kami memperoleh seimbang menunjukkan masyarakat yang
beberapa permasalahan yang ada di sudah cukup baik pengetahuannya
wilayah RT 23 dan RT 24 Kelurahan mengenai gizi seimbang yaitu sebesar
Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota 85%. Akan tetapi masyarakat masih belum
Samarinda. Diperoleh bahwa berdasarkan paham dan mengerti bagaimana komposisi
kesadaran warga mengenai pentingnya dari gizi seimbang itu sendiri, karna dari
PHBS ditemukan 32% warga pada RT 23 hasi survei menunjukkan hanya 2% warga
dan RT 24 mencuci tangan menggunakan yang mengkonsumsi gizi seimbang dengan
air dengan sabun dan 67% masyarakat komposisi yang benar. Lalu berdasarkan
masih mencuci tangan hanya dengan air hasil survei mengenai kesadaran ibu dalam
mengair tanpa menggunakan sabun. pemberian ASI masih terdapat 33,3% ibu
Kemudian dari penyedian tempat sampah yang tidak memberikan ASI Ekslusi pada
sebesar 48% tempat sampah yang bayinya. Karakteristik remaja di RT 23
digunakan masyarakat adalah tempat dan RT 24 sebagian besar remaja sudah
sampah yang tertutup dan sebesar 26% mengetahui mengenai usia ideal menikah
warga masih melakukan pembakaran yaitu 21-25 tahun sebesar 82,86%. Namun
sampah. Lalu 50% dari warga RT 23 dan para remaja masih ragu dan bingung dalam
RT 24 masih merokok, dimana terdapat menjawab pertanyaan yang diberikan
36% warga yang masih merokok didalam sehingga harus diberikan stimulasi terlebih
rumah padahal kebanyakan dari mereka dahulu.
telah mengetahui dampak dari asap rokok
Pemberdayaan masyarakat sudah lama
bagi keluarga dan lingkungan.
menjadi solusi untuk mengatasi masalah di
berbagai bidang, termasuk di bidang Penutup
kesehatan. (Laili & Andriani, 2019) dalam
Kesimpulan
penelitiannya menyatakan bahwa
masyarakat memiliki arti penting dalam 1. Masyarakat RT 23 dan RT 24
pencegahan stunting, pemahaman kader Kelurahan Bukuan Kecamatan
dan masyarakat dalam pencegahan Palaran Kota Samarinda memiliki
stunting bisa menentukan kesuksesan kesadaran yang cukup tinggi pada
program pencegahan stunting. Penelitian PHBS.
lain yang menggambarkan pemberdayaan 2. Melalui rencana strategi
masyarakat dalam pencegahan stunting penyelesaian masalah yang didapat
dengan memanfaatkan pangan lokal yaitu berupa penyuluhan terkait
dengan membuat produk yang bergizi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
untuk makanan tambahan di desa (Solang, (PHBS) serta Pendewasaan Usia
Baderan, & Kumaji, 2019). Perkawinan dan Kesehatan
Reproduksi, serta penyediaan
Dalam upaya memberdayakan
media informasi terkait asap rokok
masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi,
dan sampah aga kiranya stunting
yaitu (Sumodiningrat, Gunawan, 2002) ;
dapat dicegah.
pertama, menciptakan suasana atau iklim
3. Saat diadakan monitoring dan
yang memungkinkan potensi masyarakat
evaluasi dapat dilihat pada setiap
berkembang (enabling). Disini titik
program penyuluhan terdapat
tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap
adanya peningkatan pengetahuan
manusia, setiap masyarakat, memiliki
pada sasaran serta pemberian
potensi yang dapat dikembangkan.
media yang diberikan dapat
Artinya, tidak ada masyarakat yang sama
diterima dan meningkatkan
sekali tanpa daya, karena jika demikian
kesadaran masyarakat.
akan sudah punah. Pemberdayaan adalah
upaya untuk membangun daya itu, dengan Saran
mendorong, memotivasikan, dan
1. Adanya peningkatan kesadaran
membangkitkan kesadaran akan potensi
masyarakat serta partisipasi dan
yang dimilikinya serta berupaya untuk
komunikasi aktif remaja dalam
mengembangkannya.
mengikuti kegiatan warga RT 23
dan 24 dalam melakukan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Suarmini,
untuk mencegah stunting. N. W., ... & Widyastuti, T. (2019).
2. Adanya kepedulian dari pihak Pendampingan Pelaksanaan Progra
pemerintah untuk secara rutin m Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
memberikan edukasi pada (PHBS) Anak Usia Dini-Pos
masyarakat RT 23 dan 24 dalam PAUD
melakukan Perilaku Hidup Bersih Terpadu Melati Kelurahan Medoka
dan Sehat (PHBS) untuk n Ayu Rungkut Surabaya. Sewagati
mencegah stunting. , 3(3), 90-96.