Anda di halaman 1dari 2

TINDAKAN PEMBEDAHAN MINOR

Nomor dokumen : SOP/C/VII/040/07/2016


NomorRevisi :
SOP TanggalTerbit : 27/07/2016
Halaman : 1-2
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS
KABUPATEN DEPAPRE
JAYAPURA
TandaTangan Nama : dr.Andrew.Wicaksono
Puskesmas Depapre NIP : 26.1.005.7616

Pembedahan Minor adalah tindakan- tindakan operasi yang tidak


perlu dilakukan di kamar operasi yang mutlak aseptic, tetapi dapat
1. Pengertian
dikerjakan sebagai tindakan rawat jalan di poliklinik bedah
dengan ketentuan harus memenuhi syarat.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dokter atau
petugas kesehatan mempunyai pedoman dalam melakukan
2. Tujuan
tindakan pembedahan minor sehingga dapat menangani penderita
dengan baik
SK Kepala Puskesmas Depapre nomor
3. Kebijakan 440/SK/C/VII/004/07/2016 Tentang Penanganan Pasien Beresiko
Tinggi
Budy, J.1995. Pedoman Bedah Minor. Surabaya: Fakultas
4. Referensi
Kedokteran Universitas Airlangga RSUD Dr. Soetomo
5. Prosedur/ Langkah - langkah 1. Tindakan harus dilakukan di dalam ruangan yang bersih dan
menggunakan alat- alat yang steril
2. Sebelum melakukan tindakan, dokter atau petugas harus
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan meminta
informed consent dari pasien atau keluarga pasien
3. Dokter atau petugas menggunakan penutup rambut dengan
sebaik mungkin agar kotoran dikepala dan rambut tidak jatuh
dilapangan operasi dan memakai penutup rambut (masker)
untuk mencegah agar infeksi tetes tidak menyebar.
4. Alat- alat dan sarung tangan yang dipakai harus steril. Sebelum
memakai sarung tangan harus diperhatikan:
a. Sesuai ukuran tangannya
b. Kuku terpotong pendek
c. Semua perhiasaan dilepas
5. Desinfeksi dari lapangan operasi,
6. Obat-obatan yang dipakai untuk desinfeksi harus mempunyai
daya kerja yang mampu :
a. Menghapus lemak dan kotoran kulit
b. Membasmi kuman-kuman yang melekat di kulit
c. Membilas kulit dari bahan/obat yang dapat merusak kulit
tersebut.

TINDAKAN PEMBEDAHAN MINOR


Nomor dokumen : SOP/C/VII/040/07/2016
NomorRevisi :
SOP TanggalTerbit : 27/07/2016
Halaman : 2-2
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS
KABUPATEN DPAPRE
JAYAPURA
7. Bahan standar yang umumnya dipakai di puskesmas adalah:
a. Alcohol 70% sebagai pembilas
b. Larutan povidone oidinine 10% /betadine
c. Perhidrol
8. Cara melakukan desinfeksi:
a. Memakai sarung tangan yang steril,penutup mulut dan
kepala
b. Menggunakan klem desinfeksi yang steril, mengambil
kasa steril kemudian dibasahi dengan desinfektan
c. Dioleskan pada kulit seluas lapangan pembedahan mulai
dari daerah tengah berputar, melebar dan meluar (dari
pusat ke luar),berhenti sampai selebar atau seluas yang
dibutuhkan. Minimum 5 cm sekitar batas luar benjolan
yang akan diangkat atau area yang akan dilakukan
tindakan.
d. Diulang dengan menggunakan kasa steril yang baru
e. Untuk setiap bahan desinfektan diperlukan sedikitnya dua
kali olesan
9. Lapangan operasi dipersempit dengan kain (doek) steril
10. Instrument untuk operasi kecil seperti insisi, eksisi,
ekstirpasi, biopsi adalah :
a. Klem desinfeksi
b. Doek klem/towel clamp
c. Pisau dan pemegang
d. Pinset anatomis
e. Pinset chirurgis
f. Klem kocher kecil
g. Gunting pemisah jaringan, gunting lurus besar
h. Wondhaak / retraktor tajam gigi 2/3
11. Melakukan tindakan sesuai dengan tindakan bedah minor
yang diperlukan

6. Unit Terkait UGD, Poli umum

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Anda mungkin juga menyukai