Kelas : EVIEWS-2 D
NIM : 5553210037
a) Variabel Kurs
H 0= Variabel KURS pada tahun 2017 – 2019 dengan Metode Vector Autoregressive (VAR)
belum stationer pada tingkat level.
H 1=¿ Variabel KURS pada tahun 2017 – 2019 dengan Metode Vector
Autoregressive (VAR) dinyatakan stationer pada tingkat level.
c) Variabel Inflasi
H 0= Variabel Inflasi pada tahun 2017 – 2019 dengan Metode Vector Autoregressive (VAR)
belum stationer pada tingkat level.
H 1=¿ Variabel Inflasi pada tahun 2017 – 2019 dengan Metode Vector
Autoregressive (VAR) dinyatakan stationer pada tingkat level.
Uji Kausalitas
H0: vektor (r) = 0, Variabel Inflasi dan Suku Bunga terhadap Kurs pada tahun 2017-2019 dengan
Metode Vector Autoregressive (VAR) Tidak terdapat Kointegrasi
H1: vektor (r) > 0 = Variabel Inflasi dan Suku Bunga terhadap Kurs pada tahun 2017-2019
dengan Metode Vector Autoregressive (VAR) Terdapat Kointegrasi
Uji Stasioneritas adalah uji untuk mengetahui apakah nilai rata-rata dan variansnya tidak
mengalami perubahan yang secara sistematik sepanjang waktu. Ada 2 cara untuk menguji
Stasioneritas yaitu secara simultan & parsial.
Parsial (Inflasi)
t-Statistic Prob.*
Diketahui nilai a =0,05. Apabila Prob ADF< a maka data bersifat stasioner, begitupun
sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis diketahui 0.0005<0.05 maka data bersifat
stasioner.
t-Statistic Prob.*
Diketahui nilai a =0,05. Apabila Prob ADF< a maka data bersifat stasioner, begitupun
sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis diketahui 0.6483>0.05 maka data belum bersifat
stasioner.
Parsial (Kurs)
t-Statistic Prob.*
Diketahui nilai a =0,05. Apabila Prob ADF< a maka data bersifat stasioner, begitupun
sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis diketahui 0.4695>0.05 maka data belum bersifat
stasioner.
Simultan
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -0.61565 0.2691 3 103
Diketahui nilai a =0,05. Apabila ADF – Fisher Chi-square < a maka data bersifat stasioner,
begitupun sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis diketahui 0.0075 > 0.05 maka data
bersifat stasioner secara LEVEL.
4. Lakukan Uji Stabilitas VAR, jelaskan hasil dari uji stabilitas VAR!
5. Lakukan Uji Lag Optimum, pada Lag berapa data tersebut optimal?
Untuk mengetahui Lag Optimum berada di data berapa kita bisa mengetahuinya dengan cara
melihat jumlah Bintang terbanyak, berdasarkan hasil data diatas diketahui Lag Optimum berada
di data ke-2
6. Lakukan Uji Kointegrasi, jelaskan hasil dari uji kointegrasinya!
Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)
Syarat terbebas dari uji Kointegrasi adalah None*,At Most 1,At Most 2 > a (0,05). Berdasarkan
uji diatas diketahui ada None* < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa uji ini belum terbebas dari
Kointegrasi.
7. Lakukan Estimasi VAR, tuliskan persamaan model VAR!
Uji T Tabel = TINV (0,05;n-k) = TINV (0,05;36-3) = 2,034515
INF KURS SB
Persamaan:
VAR Model:
===============================
INF = C(1,1)*INF(-1) + C(1,2)*INF(-2) + C(1,3)*KURS(-1) + C(1,4)*KURS(-2) + C(1,5)*SB(-1) + C(1,6)*SB(-2) +
C(1,7)
8. Lakukan Uji Kausalitas Grenger, IRF dan VD lalu jelaskan hasil dari ketiga uji
tersebut!
Uji Kausalitas Granger
Diketahui:
Prob. < 0,05 = terdapat pengaruh
Prob. > 0,05 = tidak terdapat pengaruh
KURS tidak memiliki pengaruh terhadap INF (0,0804 > 0,05)
INF tidak memiliki pengaruh terhadap KURS (0,2345 > 0,05)
SB tidak memiliki pengaruh terhadap INF (0,2842 > 0,05)
INF tidak memiliki pengaruh terhadap SB (0,1784 > 0,05
SB tidak memiliki pengaruh terhadap KURS (0,1463 > 0,05)
KURS memiliki pengaruh terhadap SB (0,0012 < 0,05)
INF to SB
Pada periode awal sampai 8 mengalami fluktuasi, tapi saat memasuki periode 9 sampai
seterusnya cenderung stabil
KURS to INF
Pada periode awal sampai 17 mengalami fluktuasi, tapi saat memasuki periode 18 sampai
seterusnya cenderung stabil
KURS to KURS
Dari periode awal sampai akhir terus mengalami perubahan
KURS to SB
Pada periode awal sampai 29 mengalami fluktuasi, tapi saat memasuki periode 30 sampai
seterusnya cenderung stabil
SB to INF
Pada periode awal sampai 19 mengalami fluktuasi, tapi saat memasuki periode 20 sampai
seterusnya cenderung stabil
SB to KURS
Dari periode awal sampai akhir terus mengalami perubahan
SB to SB
Pada periode awal sampai 29 mengalami fluktuasi, tapi saat memasuki periode 30 sampai
seterusnya cenderung stabil
Variance Decomposition
Variance
Decompositi
on of INF:
Period S.E. INF KURS SB
Pada Periode pertama SB tidak memengaruhi sama sekali namun Inflasi memengaruhi
sebesar 100%
Pada Periode kedua SB memengaruhi sebesar 5,89% dan Inflasi sebesar 81,94% sisanya
oleh Kurs
Pada Periode ketiga SB memengaruhi sebesar 6,07% dan Inflasi 81,16% sisanya oleh
Kurs
Begitupun seterusnya
Variance
Decompositi
on of SB:
Period S.E. INF KURS SB
Pada Periode pertama SB memengaruhi sebesar 98,03% dan Inflasi sebesar 1,18%
Sisanya oleh Kurs
Pada Periode kedua SB memengaruhi sebesar 89,07% dan Inflasi sebesar 2,26% Sisanya
oleh Kurs
Pada Periode ketiga SB memengaruhi sebesar 82,61% dan Inflasi 1,42% Sisanya oleh
Kurs
Begitupun seterusnya