Anda di halaman 1dari 8

PTK

NAMA : SITI AISYAH


NIM : 856485426
1. Menjelaskan masalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran?
Jawab : Permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran adalah peserta didik
belum dapat membaca dengan baik dan benar. Terkhusus mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan standard kompetensi dasar memahami teks pendek dengan membaca
lancar dan membaca puisi.
2. Menganalisis solusi yang tepat untuk mengatasi masalah?
Jawab : Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan
pengajaran dengan metode SAS ( Struktural Analitik Sintetik).
3. Membuat rancangan perencanaan pembelajaran perbaikan?
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : SD Negeri 001 HARAPAN MAKMUR SELATAN
Tema : Diri Sendiri
Kelas / Semester :I/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami teks pendek dengan membaca nyaring
B. KOMPETENSI DASAR
3.1. Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat
C. INDIKATOR
• Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat
• Membaca nyaring kata dan suku kata pembentuk kalimat
• Menguraikan huruf pembentuk kata
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajran Umum
Siswa mampu membaaca kalimat dengan baik dan benar
Tujuan pebelajaran khusus
• Setelah peserta didik mendengarkan penjelasan materi dari guru, peserta didik dapat
membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.
• Setelah peserta didik mampu memahami kalimat sederhana, peserta didik mampu
membaca nyaring kata pembentuk kalimat dengan benar.
• Setelah peserta didik memahami kata dari kalimat, peserta didik mampu menemukan
suku kata penyusun kata dengan tepat.
• Setelah peserta didik menemukan suku kata dari kata, peserta didik mampu
menguraikan huruf pembentuk kata dengan tepat..
Tujuan perbaikan
 Meningkatkan pemahaman peserta didik melalui media gambar yang lebih menarik
seperti bentuk dan warna.
• Setelah peserta didik memahami kata dari kalimat, peserta didik mampu
menemukan suku kata penyusun kata dengan tepat.
• Setelah peserta didik menemukan suku kata dari kata, peserta didik mampu
menguraikan huruf pembentuk kata dengan tepat..

E. MATERI PEMBELAJARAN

Ini ibu guru ini nenek nina


i-ni i-bu gu-ru i-ni ne-nek ni-na
i-n-i i-b-u g-u-r-u i-n-I n-e-n-e-k n-i-n-a
F. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan awal
1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak
2. Guru memotivasi siswa dengan menyanyikan lagu “ABCDEFG HIJKLMN OPQRSTU
VWXYZ. “
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu membaca kalimat sederhana dan kata
pembentuk kalimatnya
b. Kegiatan Inti
Langkah 1

2. Peserta didik mengenal gambar sesuai tema pembelajaran yang diperlihatkan guru dan
kemudian ditempel di papan tulis.
3. Peserta didik mengamati gambar yang telah di tempel di papan tulis.
4. Peserta didik menerima penjelasan dari guru mengenai gambar yang telah di amati
siswa.
5. Dengan bimbingan guru peserta didik membuat kalimat sesuai gambar.
6. Peserta didik mendengarkan guru membaca kalimat tersebut kemudian ditirukan
bersama. Langkah 2
7. Peserta didik memilih salah satu contoh kalimat yang nantinya akan diuraikan.
Langkah 3
8. Peserta didik mencari kartu kata yang sesuai dengan kata yang ada di dalam kalimat
yang telah dipilih.
9. Peserta didik menyajikan kartu kata yang telah ditemukan di depan kelas secara
bergantian.
10. Peserta didik menanggapi hasil temannya.
Langkah 4
11. Masing-masing peserta didik menguraikan kata menjadi beberapa suku kata dengan
kartu huruf.
12. Peserta didik menyajikan suku kata yang telah ditemukan di depan kelas.
13. Peserta didik menanggapi hasil temannya.
Langkah 5
14. Peserta didik menguraikan suku kata menjadi huruf.
15. Peserta didik membaca kalimat yang telah diuraikan tadi dengan lafal dan intonasi
yang tepat.
c. Kegiatan Akhir/ Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi (mengulang pelajaran yang telah
dilaksanakan hari itu.
2. Peserta didik dan guru menyimpulkan bersama kegiatan pembelajaran hari itu.
3. Pemberian tugas rumah. Uraikan kalimat di bawah ini menjadi kata, suku kata, dan
huruf pembentuk kalimatnya! Kemudian bacalah sesuai intonasi!
Ayah pergi kerja
saya belajar membaca
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. SUMBER
• Bahasa Kita Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar kelas 1 oleh Muhammad Jaruki
•Buku Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 1 Sekolah Dasar oleh H. Suyatno
•Buku Belajar Bahasa Indonesia Itu Menyenangkan Kelas I SD / MI oleh Ismail
Kusmayadi
2. MEDIA
• Gambar
• Kartu Kalimat
• Kartu Kata
• Kartu huruf
H. PENILAIAN
Proses : Lembar observasi
Mengetahui, Bagan Batu, Oktober2022
Kepala Sekolah Guru Kelas

PRAMANA,SPd.I SITI AISYAH,S.Pd


LEMBAR KERJA SISWA
Petunjuk Kegiatan :
a. Guru menempel kertas yang berisi materi dan gambar
b. Masing-masing siswa maju ke depan untuk membaca materi yang disiapkan secara
bergantian.
c. Baca materi dengan memperhatikan :
1. Ketepatan menyuarakan tulisan
2. Kewajaran lafal
3. Kewajaran intonasi
4. Kelancaran
5. Kejelasan suara
Materi :

Mereka belajar membaca

burung makan buah


Rekap Hasil Penilaian
Unjuk Kerja Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa kelas I SD Negeri 001 Harapan Makmur Selatan
Tahun 2022/2023
1. ketepatan menyuarakan tulisan
a. mengucapkan abjad dengan tepat.
b. mengucapkan kata dengan benar.
c. mengucapkan kalimat sesuai tulisan dan gambar
2. kewajaran lafal
a. melafalkan huruf dengan tepat.
b. melafalkan kata dengan benar.
c. melafalkan kalimat dengan benar
3. kewajaran intonasi
a. Intonasi membaca kalimat tepat dengan tanda bacanya.
4. Kelancaran
a. Membaca huruf dengan lancar dan tanpa mengeja.
b. Membaca kata tanpa mengeja.
c. Membaca kalimat dengan lancar.

4. Membuat latar belakang masalah?


Latar belakang masalanya adalah
kemampuan dan keterampilan mambaca menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi,
oleh sebab itu kemampuan membaca harus dilatih sejak dini. Membaca pemulaan
merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas satu. Peserta
didik yang belum mampu membaca dengan baik di bagi menjadi beberapa kategori di
antaranya, belum mengenal huruf dan tidak lancar mengucapkan huruf, tidak bisa
mengeja huruf menjadi suku kata, dan masih banyak yang belum lancar dalam membaca
sebuah kalimat.
Factor penyebabnya adalah rendahnya minat baca peserta didik dalam belajar membaca
karena malas dan masih senang bermain dan kurangnya perhatian dari orang.Apabila
peserta didik tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam
kegiatan belajar mengajar dan peserta didik mengalami kesulitan dalam menangkap dan
memahami informasi yang ada di buku pelajaran, akibatnya kemajuan belajar lamban dan
peserta didik akan tertinggal dari teman-temannya. Dari permasalah diatas maka saya
mencoba mengupayakan meningkatkan kemampuan membaca peserta didik dengan
metode SAS (structural analitik sintetik)
5. Menjelaskan teori yang digunakan untuk menjawab masalah?
Jawab : Teori yang digunakan untuk menjawab masalah tersebut adalah dengan
menggunakan metode SAS (STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK) .
Metode SAS adalah pembelajaran membaca permulaan menggunakan proses penguraian
kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf /fonem.kemudian
dilanjutkan dengan proses sintesis ( mulyati dan cahyadi (2017))
Langakah-langkah penerapan metode SAS adalah dengan menyiapkan media
pembelajaran membaca permulaan, menampilkan gambar cerita, membaca berdasarkan
gambar, membaca gambar menggunakan kartu kalimat.
Pada saat membaca gambar dan tulisan, proses Struktural (S), Analitik (A), Sintetik (T)
adalah sebagai berikut :
1. Proses Struktural(S)
Gambar-gambar yang memandu kalimat pada kartu kalimat kemudian sedikit demi
sedikit dihilangkan sehingga yang ada hanyalah kartu-kartu kalimat yang terlihat oleh
siswa. Siswa mulai belajar membaca secara structural kartu kalimat.
Contoh :
ini buku
Ini meja
2. Proses Analitik (A)
Setelah siswa dapat membaca kalimat pada kartu kalimat, kemudian pada tahap ini
mulai mengurai kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi
huruf.
Contoh : ( gambar buku)
Ini buku
I ni me ja
InImeja
3. Proses Sintetik (S)
Siswa mampu mengenali huruf dalam kalimat, maka huruf tersebut digabung
kembali, dari huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat.
Contoh:
InImeja
I ni me ja
Dalam proses penerapan metode ini, seluruh siswa berkesempatan dibimbing satu persatu
oleh guru secara bergilir untuk membaca gambar kartu kalimat. Dari proses bergilir
tersebut didapatkan bahwa siswa sering tertukar dalam membedakan suku kata, kata dan
kalimat.

Anda mungkin juga menyukai