Peta Konsep Modul 5 Siti Aisyah
Peta Konsep Modul 5 Siti Aisyah
NIM 856485426
2023
LATIHAN.
MODUL 5 KB 1
Jawaban : Heinick dkk mendefenisikan bahwa media dikaitkan dengan suatu alat yang
membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima
informasi. Contoh film, televisi, komputer, materi pembelajaran. Sedangkan menurut
Clark pengertian media dapat dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya :
Sebagai teknologi yaitu dari aspek mekanis dan elekronik yang menentuan fungsi,
bentuk dan fisik, dimana media merupakan alat untuk menyampaikan
pembelajaran tetapi tidak mempengaruhi hasil belajar.
Sebagai tutor yaitu misalnya disekolah menyediakan tambahan sumber tenaga
pengajar.
Sebagai materi atau program yang disajikan sebagai upaya komunikasi masa,
secara kormesial dan menghibur anak- anak di luar sekolah.
Jawaban : Hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemlihan format
media antara lain adalah : situasi tau setting pembelajaran ( misalkan kelompok kecil,
kelompok besar atau individu) Variabel siswa, sifat dari tujuan pembelajaran adalah
Kognitif, Afektif dan psikomotorik. dalam menyediakan media pembelajaran guru dapat
dihadapkan pada 3 kondisi pemilihan prinsip media yaitu :
a. Memilih dari bahan media yang dengan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
b. Memilih dari bahan mendia yang kurang sesuai dengan tujuan perlu dimodifikasi.
c. Merancang media pembelajaran baru
3. Jelaskan tentang Realia dan Model ! berikan contoh masing – masing yang digunakan
ditempat anda mengajar atau yang anda ketahui!
Jawaban : Realia (Objek nyata ) adalah benda sebenarnya yang digunakan sebagai alat
bantu dalam pembelajaran disekolah.Contoh Misalnya dalam pembelajara Matematika
dengan materi IPA tentang INDERA PADA MANUSIA, Dapat langsung kita contohkan
dengan menggunakan Anggota tubuh kita sendiri dengan menunjukan kepada siswa, apa
saja yang termasuk alat indera pada manusia.sedangkan model adalah representasi benda
asli dalam bentuk tiga dimensi , suatu model mungkin berukuran sama .lebih kecil atau
lebih besar dan mungkin sama lengkapnya atau lebih sederhana dari benda yang
direpresentasikannya, tujuan penggunaan model ini adalah memperjelas topik yang
sedang diajarkan . contoh model pembelajaran untuk pelajaran ipa adalah model mata,
model telinga,model tata surya model bagan batang, model bagian daun.
4. Jelaskan Slide dan Media Gerak berikan contoh masing-masing yang digunakan ditempat anda
mengajar atau yang anda ketahui !
Jawaban : Slide adalah suatu format kecil transparansi fotografi yang secara secara
individu dipasangkan pada alat proyeksi. Keunggulan slide adalah dapat disusun dan
disusun kembali kedalam urutan yang berbeda dan lebih fleksibel dalam flm atau
tayangan yang urutannya tetap sedangkan kelemahan slide adalah karena dala setiap slide
urutannya saling terpisah maka susunannya mudah kacau jika tidaak sering diatur
kembali, biaya penggunaan slide cukup mahal. Contoh dalam pembelajaran matematika
tentang materi bangun datar slide yang kita tayangkan berupa gambar bangun datar ,
jenis- jenis bangun datar.
5. Jelaskan manfaat alat peraga bagi siswa dan guru dan jelaskan pula nilai praktisi dari alat
peraga !
Jawaban :
Manfaat alat peraga bagi siswa antara lain:
a. Menampilkan objek yang sangat besar yang tidak mungkin dibawa kedalam
kelas seperti bulan, bumi dan matahari.
b. Memperlambat gerakan yang terlalu cepat seperti proses mekarnya bunga,
gerak tumbuhnya kecambah.
c. Penampilan obyek yang langka yang sulit diamati atau yang berbahaya dalam
lingkungan belajar seperti : binatang, komodo, koleksi mata uang kuno dll.
MODUL 5 KB 2
Jawaban :
1. Untuk percobaan cahaya dapat dipantulkan, dapat menggunakan dua buah cermin datar yang
dirangkai dalam berbagai posisi. Sifat cahaya ini dapat digunakan manusia untuk membuat
kaca cermin. Sehingga ketika seseorang bercermin, dia dapat melihat dirinya sendiri.
Cahaya yang mengenai suatu benda dapat dipantulkan secara teratur dan tidak teratur. Alat
peraga lain yang dapat menjelaskan cahaya dengan menggunakan Kaleidoskop. Kaleidoskop
adalah sebuah alat sederhana yang terdiri dari sekumpulan cermin yang disusun sedemikian
rupa (misalnya pada sudut 60") sehingga menghasilkan gambar pantulan yang indah. Bahan
yang digunakan adalah cermin.
Syarat bahan yang digunakan adalah bahannya tembus pandang, permukaan rata dan licin,
serta memantulkan cahaya kalau kita lihat dari arah memanjang. Jadi bahan utama yang
diperlukan berupa 3 buah penggaris plastik, kertas penutup, selotip, plastik bening dan karet
gelang. Cara membuatnya yaitu:
Cara kerjanya: Masukkan benda apa saja ke dalam kaleidoskop, lalu lihat pantulannya dari
ujung yang tida ktertutup plastik. Tanpa memasukkan benda apapun, kita bisa langsung
meneropong melalui kaleidoskop tersebut dan melihat pantulan benda di ujung kaleidoskop
lainnya. Makin berwarna benda yang dilihat, makin menarik pantulannya.
Gambar 1
kaleidoskop
2. Percobaan pesawat sederhana dengan tuan/pengungkit Percobaan ini dapat pula dikaitkan
dengan pengamatan penggunaan alat pengungkit dalam kehidupan sehari-hari. Alat dan
bahan yaitu Penggaris ukuran panjang 30-100 cm, Statif atau penyangga untuk
menggantung, Benang secukupnya, penggaris, Beban antara 10 gram sampai dengan 200
gram masing masing satu buah, Klip kertas sebagai pengganti beban. Kemudian Susunlah
penggaris dan statif penyangga, Gantungkan penggaris dengan lengan2 yang panjang,
sehingga dalam keadaan setimbang. Dalam hal mianggaplah titik nol (0) berada di tengah2
penggaris (misal, jika panjang penggaris 30 cm. maka titik sumbu nol pada angka 15)
Gunakan KIT IPA SD jika tersedia. 2 Gantungkan beban 100 gr pada lengan kiri (A) dan 20
gram pada lengan kanan (B). Atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan
setimbang. Saya menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang Mula-mula kami
menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kin) dan pada lengan B
seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu
kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan/ B ketitik O/ titik tumpu). Jarak OE
(antara lengan beban kanan B ketitik O titik tumpu).
Gambar 2
Percobaan pengungkit/tuas
3. (a) kerja ilmiah, inkuiri ilmu indikator; serta (b) materi pokok, aspek sains, standar
kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator dari pembelajaran yang
menggunakan alat peraga peraga tersebut.
a. Aspek Guru:
Model ini menuntut guru memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas
tinggi, keterampilan metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik
yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi secara luas dan
terintegrasi.
b. Aspek Siswa:
Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar siswa yang relatif baik, baik dalam
aspek intelegensi maupun kreatifitasnya.
d. Aspek kurikulum:
Pembelajaran terpadu memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk
pengembangannya.
e. Aspek Sistem Penilaian dan Pengukurannya:
Pembelajaran terpadu tersebut membutuhkan sistem penilaian dan pengukuran yang
terpadu dalam arti sistem yang berusaha menetapkan keberhasilan belajar siswa dilihat
dari beberapa mata pelajaran yang terkait, atau dengan kata lain, hasil belajar
merupakan kumpulan dan panduan penguasaan dari berbagai materi yang disatukan dan
digabungkan (Sa’ud,dkk,2006).
Keterbatasan lain dari pembelajaran terpadu yang telah mencoba menerapkan
pendekatan ini mengungkapkan beberapa kesulitan baik pada saat persiapan maupun
pelaksanaan pembelajaran , yaitu :
Menentukan “jembatan” yang bersifat alamiah sehingga keterkaitan antar unsur
tidak tampak dipaksakan;
Struktur kurikulum yang dibatasi oleh catur wulan, seringkali menghambat
penentuan fokus untuk mencari keterkaian antar unsur;
Kurangnya dukungan dari pihak orang tua dan pihak luar sekolah yang seharusnya
dapat menjadi narasumber otentik bagi siswa, sehingga siswa mengalami hambatan
untuk menjaring pengalaman otentik yang justru menjadi jiwa dari pendekatan ini.
Selain dari pihak guru, dari pihak siswa terungkap juga beberapa permasalahan
yang menjadi hambatan bagi pengembangan pendekatan ini yaitu:
Seringkali rancangan kegiatan pembelajaran melibatkan terlalu banyak tugas-tugas
yang akhirnya terkesan membebani siswa kurang faham sehingga siswa merasa
bingung dan gagal memahami keterkaitan antar unsur yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran, peran guru tampaknya sangat diperlukan dalam menggiring siswa
untuk sampai pada fokus yang telah ditetapkan (Rustaman, N.Y. dkk., 2004).