Anda di halaman 1dari 3

Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal

“PATOFISIOLOGI KANKER PARU – PARU”

Dosen Pengampu : Ns. Pira Prahmawati, S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Annisa Fiorellia putri Kirana (2020206203038)


2. Ayu Sita Permata (2020206203039)
3. Fera Novita (2020206203050)
4. Dandi Eka Andriano (2020206203044)
5. Dwi Heni Setyaningsih (2020206203047)
6. Hidayah Rahmadanti (2020206203056)
7. Lizda putri nugraha (2020206203060)
8. Putri Ayu Prihatini (2020206203066)
9. Sabrina Syahla Novi Dilla (2020206203069)
10. Yoshikawati (221077)
11. Neng Qisty Yuliani (221102)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2023
Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus menyebabkan cilia

hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya

pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia dan dysplasia. Bila lesi

perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan dysplasia menembus ruang pleura,

biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebrae.

Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi

menyebabkan obstruksi dan ulserasi bronkus dengan diiikuti dengan supurasi dibagian distal.

Gejala-gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dyspneu, demam, dan dingin.

Wheezing unilateral dapat terdengar pada saat auskultasi. Pada stadium lanjut, penurunan

berat badan dan biasanya menunjukan adanya metastase, khususnya pada hati dan pancreas

sehingga akan menghambat produksi hormone ghrelin yang mengatur terkait napsu makan.

Kanker paru dapat bermetastase ke struktur-struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dinding

esophagus yang menyebabkan disfagia hingga penurunan napsu makan, pericardium, otak,

dan tulang rangka yang akan menimbulkan nyeri (Sali, 2019).

Anda mungkin juga menyukai