Anda di halaman 1dari 108

BISMILLAH LULUS OSCE

Forensik & Medikolegal


2023
MEDIKOLEGAL
Prosedur Medikolegal
TATA CARA PERMINTAAN VER
Pasien masuk
PERHATIKAN
asal permintaan, nomor
surat, tanggal surat, perihal Ada Surat Permintaan Tidak ada Surat
jenis pemeriksaan yang Visum (SPV) Permintaan Visum (SPV)
dimintakan, serta stempel
surat.
Pemeriksaan pasien Pemeriksaan pasien
secara medis secara medis

Visum et Repertum Resume medis

Afandi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Alur
Penanganan
Pasien di
UGD
Pembuatan VeR
Pembukaan Pendahuluan Pemberitaan Kesimpulan Penutup
• Pro Justitia • No. surat ket. VeR → sesuai dgn • Anamnesis • Sesuai • Demikian surat keterangan
→ demi nomor Surat ket. VeR yg • Pemeriksaan fisis dengan ini dibuat berdasarkan
kebenaran dikeluarkan • Penunjang diagnosis dengan penguraian yang
• No. surat Permintaan VeR → • Ringkasan dan sejujurjujurnya dan
sesuai dgn nomor yg tercantum pemeriksaan → prognosis menggunakan pengetahuan
di SPV ringkasan yang sebaik-baiknya serta
• Tgl dan Waktu SPV diterima penemuan2 mengingat
• Pihak yg membuat SPV → diisi • Diagnosis kerja sumpah pada saat
institusi yang membuat SPV, - Penyebab langsung menerima jabatan.
nama, pangkat, dan Nomor - Penyebab antara - t4 % tgl dikeluarkan VeR
Registrasi Pokok (NRP) penyidik - Penyebab dasar - Nama & nomor induk
yang menandatangani SPV - Keadaan komorbid kepegawaian dokter
• Jenis pemeriksaaan yg diminta • Pengobatan dan - Jabatan dan kompetensi
• Waktu dan tempat pemeriksaan tindakan - Tanda tangan
• Identitas pasien → nama, tgl • Prognosis
lahir/umur, alamat, no.identitas • kesimpulan
Kesimpulan
Contoh
Surat Permintan Visum

Sektor kepolisian yang meminta

Nomor surat

Tanggal surat

Tujuan surat

Identitas pasien

Jenis pemeriksaan yang diminta

Tanda tangan dan stempel surat


Format VER

PRO JUSTITIA
PENDAHULUAN
• Identitas dokter dan institusi
• Identitas institusi polisi yang meminta
VeR
• Waktu dan tempat pemeriksaan
• Identitas korban seperti yang tercantum
di dalam surat permintaan VeR
Afandi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Budiyanto,Arif, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
LANJUTAN

Format VER
PEMBERITAAN (HASIL PEMERIKSAAN)

• Sistematik, jelas, terperinci → dapat dimengerti


• Objektif → sesuai yang ditemukan
• Deskripsi korban hidup:
➢Informasi dari anamnesa
➢Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium
➢Prosedur medis
➢Informasi selama pasien dirawat di Rumah Sakit
➢Keadaan terakhir pasien

ndi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
iyanto,Arif, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
LANJUTAN

Format VER
KESIMPULAN
• Berisi opini dokter
• Bersifat ilmiah,
➢Identitas korban secara singkat
➢Luka dan penyebab trauma
➢Derajat kekerasan (Hidup), atau sebab dan
mekanisme kematian

• Perkiraan saat kematian


• Informasi lain yang diperlukan
ndi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
iyanto,Arif, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
LANJUTAN

Format VER
PENUTUP
• Menyatakan : VeR dibuat sebenarnya,
berdasarkan keilmuan, mengingat
sumpah sesuai dengan ketentuan
dalam KUHAP
• Nama dan tanda tangan dokter
pemeriksa

ndi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
iyanto,Arif, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Case #1
Current finding Kematian

I-a Kegagalan sirkulasi

I-b Perdarahan masif pada rongga dada

I-c Luka robek pada paru kanan

I-d Luka tembak masuk pada dada kanan

II -
Case #2

Current finding Kematian

I-a Kegagalan sirkulasi

I-b Disseminated Intravascular Coagulation

I-c Septikemia

I-d Hospital-acquired pneumonia

II Gagal jantung kongestif


Case #3

Current finding Kematian

I-a Kegagalan pernapasan

I-b Gangguan pertukaran udara di paru

I-c Rusaknya jaringan paru

I-d Tuberkulosis paru

II -
Case #4

Current finding Kematian

I-a Kegagalan pernapasan

I-b Penekanan pusat pernapasan di batang otak

I-c Perdarahan subarachnoid

I-d Trauma tumpul pada kepala

II Intoksikasi alkohol
Case #5

Current finding Kematian

I-a Kegagalan sistem saraf pusat

I-b Kerusakan jaringan otak

I-c -

I-d Luka tembak masuk pada kepala

II -
Case #6

Current finding Satu luka tusuk pada perut kiri bawah

A-1 Kerusakan jaringan kulit, lemak, otot

A-2 Trauma benda tajam bermata satu

B -
Case #7

Current finding Satu buah memar pada pipi kanan

A-1 Perdarahan di bawah jaringan kulit

A-2 Kerusakan pembuluh darah di bawah kulit

A-3 Trauma benda tumpul

B Hemofilia
Case #8

Current finding Satu buah jaringan keloid pada punggung tangan kanan

A-1 Luka iris pada punggung tangan kanan

A-2 Kerusakan jaringan kulit dan lemak

A-3 Trauma benda tajam

B Susceptibility to keloid
Case #9

Current finding Satu memar pada mata kiri dan satu luka lecet pada pipi kiri

A-1 Perdarahan di bawah jaringan kulit dan kerusakan lapisan kulit ari

A-2 Trauma benda tumpul

B -
Case #10
Current finding Penyakit jantung koroner

A-1 Penyumbatan arteri koroner oleh aterotrombus

Terlepasnya plak aterosklerotik dari dinding pembuluh darah


A-2 jantung

Pembentukan unstable plaque pada dinding pembuluh darah


A-3 jantung

Penumpukan kristal kolesterol dan foam cells pada dinding


A-4 pembuluh darah jantung

A-5 Dislipidemia kronik

B Hipertensi esensial grade II on treatment


KOP SURAT

No. Surat + Judul

Tulis identitas pasien yg meninggal


Sebab kematian

Tempat, tanggal pembuatan surat

Dokter yang bertanda tangan


KOP SURAT

No. Surat + Judul

Tulis identitas pasien yg akan dirujuk

Diagnosis + tata laksana awal

Tempat, tanggal, TTD


KOP SURAT

No. Surat + Judul

Tulis identitas pasien yg meninggal

Tulis identitas pasien dan


berapa hari istirahat

Tempat, tanggal pembuatan surat

Dokter yang bertanda tangan


FORENSIK KLINIK
Deskripsi Luka
Alat & Bahan: Handscoen, meteran/penggaris forensik, alat tulis
Keterampilan Keterangan
1. Persiapan pem. luka
- Siapkan alat dan bahan
- Cek kelengkapan administrasi → SPV dan body
chart
- Cuci tgn & pakai handscoen
2. Dokumentasi pada body chart
- Mengisi kolom identitas
- Dokumentasi luka
3. Deskripsi Luka
- Jumlah
- Jenis
- Lokasi
- Ukuran luka → P,L,D
- Karakteristik / Sifat luka → Garis batas luka,
didalam garis batas luka, dan disekitar luka
4. Diagnosis luka
- Tulis kesimpulan → diagnosis & penyebab luka
Deskripsi Luka
Alat & Bahan: Handscoen, meteran/penggaris forensik, alat tulis
Jumlah & Jenis Lokasi Bentuk Ukuran Sifat
• Sebuah, dua • Regio anatomi • Teratur: • Tertutup: • Garis Batas Luka
buah, tiga buah • Garis koordinat (x,y) oval,celah, P & L/D 1) Batas → tegas / tdk
• >3 → bbrp • Panjang luka <3 cm → pakai bulat, garis, U, • Terbuka: 2) Tepi
• Kekerasan tajam titik pusat luka V P, L, D → 3) Sudut
→ jumlah luka • Panjang luka >3 cm → pakai • Tdk teratur pgukuran • Daerah dalam luka
dihitung + batas teratas (x,y), • Kekerasan kedalaman luka 1) Warna
deskripsikan terbawah (x,y), terkanan tajam → jika 2) Permukaan
semua (x,y), dan terkiri (x,y) bentuk memungkinkan 3) Bengkak
berdasarkan • Kekerasan tajam sebelum + 4) Tebing
regio →sebutkan ujung pertama sesudah 5) Jembatan jaringan
• Jenis: terbuka (x,y) + ujung kedua (x,y) 6) Dasar
atau tertutup → • Satu luka sama → y harus • Daerah sekitar luka→ ada /
tertutup sama tdk kelainan
disebutkan • Lokasi tepat bagian tbh ttt 1) Memar
jenisnya → tanpa koordinat 2) Tatoase
• Luka tembak → …. cm 3) Jelaga
diatas tumit 4) Bekuan, Dll
Lokasi Luka • Garis mendatar yang melewati dagu

• Garis mendatar yang melewati jakun

• Garis mendatar yang melewati puncak bahu

• Garis mendatar yang


melewati ke 2 puting susu

Garis mendatar yang • Batas atas / bawah tumbuh rambut


melewati telinga / depan / blkg
samping kanan dan • Garis mendatar yg melewati mata • Garis mendatar yang melewati pusar
kiri telinga • Garis mendatar yang
melewati siku
Regio:
Dahi, alis, tonjolan • Garis mendatar yang melewati
tulang pipi, ujung pergelangan tangan
dagu, hidung, mulut

Regio:
Leher, perut, lipatan siku, pergelangan tangan,
telapak tangan, tonjolan tulang panggul

• Garis mendatar yang melewati lutut, betis,


pergelangan kaki, tumit, telapak kaki
MEKANIK
TRAUMA TAJAM TUMPUL
JUMLAH X X
LOKASI X X
BENTUK TERATUR TIDAK TERATUR
UKURAN X X
RAMBUT IKUT TERPOTONG TIDAK IKUT TERPOTONG
SIFAT
- BATAS = - BATAS TEGAS TIDAK TEGAS
- TEPI RATA TIDAK RATA
- SUDUT LANCIP TUMPUL

- DALAM = - TEBING RATA TIDAK RATA


- JEMBATAN (-) (+) Kulit, Otot, Jar.Ikat
- DASAR Kulit, Otot, Jar.Ikat, Tulang, Kulit, Otot, Jar.Ikat, Tulang,
Rongga/tdk dpt ditentukan Rongga
- DAERAH SEKITAR LUKA TIDAK ADA LUKA LAIN TERDAPAT LUKA LECET ATAU
MEMAR
KEKERASAN TUMPUL
MEMAR LECET ROBEK

DISKONTINUITAS (-) (+) SAMPAI DERMIS (+) DERMIS


JARINGAN SUPERFISIAL PROFUNDA -
TULANG
UKURAN P & L (2D) P & L (2D) P, L & D (3D)

WARNA -KEMERAHAN KEMERAHAN + KEMERAHAN+PER


-MERAH KEBIRUAN BERCAK DARAHAN / BONE
- KEBIRUAN PERDARAHAN EXPOSE
- BIRU (MUKOSA)
KEHIJAUAN MERAH
- KEHIJAUAN KECOKLATAN
- HIJAU TERTUTUP KRUSTA
KEKUNINGAN
- KEKUNINGAN
DISEKITAR LUKA (-) LUKA MEMAR (+/-) LUKA MEMAR (+/-)
LUKA LECET (+/-)
KEKERASAN TAJAM
IRIS TUSUK BACOK

BENTUK GARIS/CELAH CELAH/OVAL/ELIPS MENGANGA

UKURAN P > L/D D > P/L P~L~D

SUDUT LUKA KEDUA SUDUT 1 ATAU 2 SUDUT KEDUA SUDUT


LANCIP LANCIP LANCIP + EKOR
(TERGANTUNG LUKA
BERMATA BERAPA)

PROSES BAGIAN BAWAH MATA TAJAM DENGAN AYUNAN


PERLUKAAN BENDA BENDA
TRAUMA BALISTIK
LUKA TEMBAK MASUK LUKA TEMBAK KELUAR

BENTUK LUBANG + CINCIN LECET LUBANG

UKURAN KECIL LEBIH BESAR

PINGGIRAN LUKA MELEKUK KE DALAM MELEKUK KE LUAR

SEKITAR LUKA
- JELAGA (+) (-)
- TATOASE (+) (-)
- LUKA BAKAR (+) (-)
- JEJAS LARAS (+) (-)

CRANIUM TABULA INTERNA > TABULA EKSTERNA >


TABULA EKSTERNA TABULA INTERNA
LUKA TEMBAK MASUK
TEMPEL (O Ft) SANGAT DEKAT (1 DEKAT (1-2 Ft) JAUH (>2 Ft)
Ft)
CINCIN LECET + + + +
JELAGA (ASAP) +/- + - -
TATOASE (MESIU) - + + -
LUKA BAKAR (API) +/- + - -
JEJAS LARAS (KLEIM + _ - -
MONCONG)

• SEMAKIN DEKAT JARAK = SERBUK” TEMBAKAN AKAN


MENEMPEL DI JARINGAN
• LUKA TEMPEL : - HARD CONTACT = MASUK SEMUA
PARTIKEL DILUKANYA
- LOOSE CONTACT = MASIH ADA
KELUAR PARTIKEL DARI LUKA
• KALIBER ANAK PELURU MASUK
- EPISENTRIS = a + 2b
- KONSENTRIS = a + b
KONTEKS PERISTIWA
PEMBUNUHAN BUNUH DIRI KECELAKAAN

LOKASI LUKA DIMANA SAJA TERPILIH TERPAPAR

JUMLAH LUKA >1 1 LUKA UTAMA 1 ATAU >

PAKAIAN TERKENA TIDAK TERKENA TERKENA

LUKA TANGKIS (+) (-) (-)

LUKA (+/-) (+) (-)


PERCOBAAN
CEDERA (+/-) (-) (+)
SEKUNDER
Penentuan Umur Luka
Luka Memar

Waktu Perubahan warna Penyebab

Segera Merah Darah teroksigenasi

Hari ke 1-3 Biru, (biru keunguan) Deoxihemoglobin

Hari ke 4-5 Biru kehitaman atau Pigmen

cokelat Hemosiderin

Hari ke 5-6 Kehijauan Pigmen Biliverdin


Hari ke 7 Kuning Pigmen Bilirubin
Penentuan Umur Luka
Luka Lecet

Umur luka lecet Gambaran luka


Fresh Merah cerah akibat dari melelehnya serum dan sedikit darah. Didaerah ini biasanya agak nyeri

12-24 jam Luka kering yang membentuk kemerahan yang terdiri dari darah kering, limfe, dan sel epitel yang cedera

2-3 hari Luka berwarna merah kecoklatan dan sudah tidak nyeri

4-5 hari Luka berwarna coklat kehitaman


5-7 hari Luka berwarna coklat kehitaman dan terkelupas dari pinggir

7-10 hari Sembuh


Penentuan Umur Luka
Luka Robek
Tahap Waktu Penyebab
Fase inflamasi Hari ke 0-5 Pembuluh darah yang terputus pada luka akan menyebabkan perdarahan, dan tubuh berusahamenghentikannya
dengan vasokontriksi, retraksi, dan
reaksi hemostasis.

Fase proliferasi Hari ke 3-24 Pada periode ini luka mulai tertutup oleh jaringan yang baru.Saat proses rekontruksi daya elastis luka meningkat
dan
resiko ruptur luka menurun

Fase maturasi Memerlukan waktu lebih dari Jaringan parut kolagen terus melakukan remodelling dan terus menguat setelah beberapabula. Luka yang telah
1 tahun (tergantung kedalaman dan sembuh biasanya tidak memiliki daya elastis yang sama dengan
keluasan luka) jaringan yang digantikannya
Seorang wanita 24 tahun dibawa dan diantar ke
Skenario 1 PUSKESMAS oleh polisi. Ia
ditemukan tidak sadar di jalan Tamalanrea Km.9
dan sebuah sepeda motor ditemukan sejauh
5 meter dari korban. Sayangnya, ia dilaporkan
meninggal 10 menit setelah tiba di
PUSKESMAS. Sepeda motor yang ditemukan
hanya menunjukkan sedikit kerusakan.
Terdapat satu buah luka lecet pada sisi kiri mata
sebelah kiri dengan titik pusat Luka satu centi
meter di ata garis yang menghubungkan kedua
mata dan tiga centi meter di kiri garis tengah
yang melewati tubuh berbentuk lonjong
dengan ukuran Panjang empat centi meter dan
lebar tiga centi meter. Batas tegas dan
berwarna biru kemerahan. Disekitar luka
terdapat memar.
Skenario 2 Seorang pria berumur 19 tahun dibawa ke UGD Rumah
Sakit diantar oleh polisi dan keluarga. Ia ditemukan tidak
sadarkan diri didepan teras rumahnya dengan terdapat
luka di bagian dada. Menurut keterangan keluarga,
korban habis cekcok dengan temannya sebelum
ditemukan tidak sadarkan diri.

Terdapat satu buah luka terbuka pada dada atas sisi kiri
dengan titik pusat Luka tiga centi meter di atas garis yang
melewati kedua putting susu dan empat centi meter di kiri
garis tengah yang melewati tubuh berbentuk celah dengan
ukuran Panjang luka sebelum dirapatkan satu koma lima centi
meter dan lebar satu centi meter dan setelah dirapatkan satu
koma tujuh centimeter. Batas tegas, tepi rata, sudut luka
tajam pada salah satu sisi. Permukaan rata, tebing rata
dengan dasar jaringan otot, terdiri dari kulit, jaringan ikat,
lemak, dan otot. Disekitar luka tampak darah mengering,
tidak ada perdarahan aktif.
Seorang pria 48 tahun dibawa ke UGD Rumah Sakit diantaar
Skenario 3 oleh polisi. Korban
merupakan pelaku pembegalan yang sering meresahkan warga
sekitar. Polisi terpaksa
menembak kaki pelaku setelah diberikan peringatan karena
pelaku mencoba melarikan diri
dari kejaran polisi

Terdapat satu buah luka terbuka pada bagian kaki


bawah sisi belakang berbentuk lingkaran dengan
diameter satu centi meter. Luka menembus kulit
dan terdapat perdarahan aktif. Disekitar luka
terdapat lecet yang melingkari luka
Skenario 4
Seorang perempuan 28 tahun dibawa ke PUSKESMAS dan
diantar oleh polisi. Menurut keterangan korban ia sering di
pukul oleh kekasihnya yang baru berhubungan selama 3 bulan

Terdapat dua buah luka memar bentuk tidak


beraturan pada lengan kiri sisi atas dengan titik
pusat luka pertama lima centi meter diatas garis
yang melewati siku dengan ukuran Panjang dua
centi meter dan lebar dan luka kedua empat centi
meter diatas garis yang melewati siku. Batas luka
tidak tegas dan berwarna biru kehitaman serta
tidak terdapat bengkak
Skenario 5
Seorang pria 18 tahun dibawa ke UGD Rumah Sakit diantar oleh
polisi. Ia mengalami luka pada bahu kirinya akibat terkena
busur karena ada tauran di sekolahnya Ia sudah melaporkan
kasus tersebut ke pos polisi terdekat.

Terdapat satu buah luka terbuka pada bahu kiri belakang


sepuluh centimeter dari kanan garis tengah tubuh dan dua
centimeter diatas garis mendatar yang melewati bahu.
Bentuk luka oval dengan diameter nol koma empat
dengan kedalaman sulit dinilai. Batas luka tegas, tepi rata,
sudut luka tumpul tebing luka rata terdiri dari kulit,
jaringan ikat, dan otot. Dasar luka otot dan tidak terdapat
jembatan jaringan. Disekitar luka terdapat bengkak dan
perdarahan aktif.
• Terdapat sebuah luka robek pada lengan atas kanan sisi belakang
ujung pertama 3 cm diatas siku kanan, ujung kedua 15 cm diatas siku
kanan sebelum dirapatkan berbentuk bentuk celah dengan ukuran
Panjang 12 cm dan lebar 1,5 cm kedalaman 1 cm setelah dirapatkan
berbentuk garis memanjang dengan panjang 13 cm. batas tegas, tepi
rata, kedua sudut tumpul, tebing luka rata terdiri atas kulit, jaringan
ikat, dan otot, dasar luka otot, tidak ada jembatan jaringan,. Sekitar
luka terdapat memar
• Terdapat sebuah luka terbuka di paha kiri bagian
depan sisi luar. Ujung pertama 5 cm diatas lutut dan
ujung kedua 15 cm diatas lutut. Bentuk sebelum
dirapatkan tidak teratur panjang 13 cm lebar 3 cm
kedalaman 2 cm. setelah dirapatkan bentuk seperti
garis lurus dengan panjang 14 cm. batas tidak tegas,
tepi tidak rata, kedua sudut lancip, tebing luka tidak
rata terdiri dari kulit, jaringan ikat, otot, dasar luka
terdiri dari otot dan tulang, terdapat jembatan
jaringan. Sekitar luka tidak ada kelainan
• Terdapat sebuah luka terbuka pada lengan kanan atas sisi dalam
ujung pertama 13 cm diatas siku dan ujung kedua 3 cm diatas siku
bentuk sebelum dirapatkan seperti celah sebelum dirapatkan dengan
ukuran Panjang 7 cm lebar 1 cm kedalaman 0.5 cm setelah dirapatkan
berbentuk garis lurus dengan Panjang 8 cm batas tegas, tepi rata,
sudut keduanya lancip, tebing rata terdiri dari kulit & jaringan ikat,
dasar otot, tidak terdapat jembatan jaringan. Sekitar luka tidak ada
kelainan

Contoh deskripsi luka lainnya baca


ensiklopedia forensik (buku dr. Raja)
• Terdapat dua buah luka terbuka, luka pertama terletak di lengan atas kiri
bagian luar, luka kedua terletak di lengan atas kiri bagian dalam. Bentuk
luka pertama dan kedua tidak teratur. Luka pertama Panjang 10 cm lebar 4
cm, luka kedua Panjang 4 cm, lebar 2 cm. luka pertama . batas tidak tegas,
tepi tidak rata, kedua sudut tumpul, tebing luka tidak rata terdiri dari kulit,
jaringan ikat, otot, dan tulang, dasar luka terdiri tulang, terdapat jembatan
jaringan. Sekitar luka tidak ada kelainan. luka kedua batas tegas, tepi rata,
salah satu sudut lancip, tebing rata terdiri dari kulit, jaringan ikat, otot,
dasar luka terdiri dari otot, tidak ada jembatan jaringan. Sekitar luka tidak
ada kelainan.
Pemeriksaan Derajat Luka
Tujuan: menilai derajat/kualifikasi luka pada kasus hidup

• Luka ringan → tidak menimbulkan penyakit atau halangan utk


menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian
• Luka sedang → menimbulkan penyakit atau halangan utk
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian
• Luka berat → ada 7 kriteria:
1) Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama
sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
2) Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
pencarian;
3) Kehilangan salah satu panca indera;
4) Mendapat cacat berat;
5) Menderita sakit lumpuh;
6) Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
7) Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Kesimpulan
Kesimpulan
FOTOGRAFI
Keterampilan Keterangan
1. Persiapan
Alat dan Bahan:
- Siapkan Alat dan bahan
• Kamera
- Kelengkapan administrasi → SPV, informed consent, bukti
• Sarung tangan medis (hanscoen)
identitas (KTP/SIM)
• Label identitas
- Data label identitas & body chart → No. SPV, No. registrasi
• Alat pengukur
kasus, Nama korban dan umur/tgl lahir, hari dan tgl pem.,
• Lembar sketsa tubuh (body chart)
waktu pem.
• Alat tulis menulis.
- Pakai APD (cuci tgn & pakai handscoen)
2. Fotografi Forensik Harus ada : label identitas dan alat ukur
- Whole body → kamera tegak lurus terhadap pusar
- Regional → kamera tegak lurus terhadap titik pusat regio
anatomis
- Close up → kamera tegak lurus terhadap titik pusat luka
3. Dokumentasi pada body chart Dokumentasi luka harus memuat:
- Isi kolom identitas - Orientasi luka pada body chart harus sesuai dengan orientasi luka pada tubuh
- Dokumentasi luka korban
- Luka diarsir sesuai dengan petunjuk pada legenda
- Garis yg menjadi acuan utk menentukan absis dan ordinat luka hrs digambarkan
- Absis dan ordinat luka hrs dicantumkan
- Pjg dan lebar luka harus dicantumkan
- Jika ada bgn tbh yg perlu diarsir sesuai legenda, maka digambarkan
Close up
Whole body Regional
PATOLOGI FORENSIK
PEMERIKSAAN SPV
Tujuan: menilai keabsahan SPV hidup atau mati
Keterampilan Keterangan
1. Lihat tanggal SPV Sesuai atau tidak
2. Lihat tujuan permintaan Apakah hanya utk perm. Luar saja atau luar + dalam
(otopsi)?

3. Lihat identitas korban Apakah sudah sesuai dgn korban yg diperiksa?


4. Pastikan penyidik yg meminta sesuai dgn
ketentuan perUU (pejabat kepolisian NRI dan
pejabat PNS)
PENGISIAN LEMBAR PEMERIKSAAN
Tujuan: mampu mengisi lembar pem. Visum korban
Keterampilan Keterangan
1. Tulis identitas dokter pemeriksa Terdiri dari: nama, NIP maupun alamat instansi
2. Tulis tanggal dan jam pemeriksaan
3. Tulis tempat pemeriksaan
4. Tulis identitas jenazah sesuai dengan SPV Nama, Jenis Kelamin, Alamat, Pekerjaan, Tempat/tanggal
lahir, Usia, Agama
5. Catat hasil pemriksaan
PEMERIKSAAN LABEL, PENUTUP & PEMBUNGKUS, DAN PAKAIAN MAYAT
Tujuan: menilai keabsahan SPV hidup atau mati
Keterampilan Keterangan
1. Pem. Label Biru→Tindakan pencegahan APD standar diperlukan
- Ada/tdk Kuning → tambahan Tindakan pencegahan diperlukan
- Lihat warna label Merah → Tindakan pencegahan thdp kasus infeksius sgt
- Crosscheck informasi label dgn korban yg diperlukan
diperiksa
2. Pem. Penutup dan pembungkus mayat Buka penutup jenazah dan pembungkus jenazah
- Catat warna, bahan, ukuran
- Catat temuan lain pd penutup dan atau
pembungkus mayat
3. Pem. Pakaian Jenis → kemeja lgn pjg/pendek/kaos
- Catat jenis, warna, bahan, merk, ukuran, motif Temuan lain → robekan, bercak merah
- Catat temuan lainnya
- Dokumentasikan pakaian mayat
PEMERIKSAAN IDENTITAS UMUM DAN KHUSUS
Tujuan: melakukan pem. Thdp identitas umum dan khusus mayat
Keterampilan Keterangan
1. Posisikan jenazah Posisi anatomis
2. Catat jenis kelamin Lihat pd kemaluan dan perkembangan seks. sekunder
3. Catat usia Lihat dari:
- Gigi geligi → M1 6-7 thn, M2 12-14 thn, M3 17-25 thn
- Arcus senilis→muncul stlh 40 thn, sangat jelas pd usia 60 thn
3. Catat warna kulit+rambut Putih/kuning langsat/sawo matang/hitam
(tipe&ukurannya)+warna iris
4. Catat PB (kepala-tumit)+BB dan nilai IMT
5. Pem. Identitas khusus Deskripsikan lokasi, gambaran ciri khusus, dan ukurannya
- Bersihkan tubuh mayat dgn spons
- Cari jaringan parut (bekas luka), tattoo,
tahi lalat, tompel, tanda lahir, kecacatan,
tanda khusus lain
5. Dokumentasikan tubuh mayat keseluruhan
+ identitas khusus yg diperoleh
PEMERIKSAAN LABEL, PENUTUP & PEMBUNGKUS, DAN PAKAIAN MAYAT
Tujuan: menilai keabsahan SPV hidup atau mati
Keterampilan Keterangan
1. Pem. Label Biru→Tindakan pencegahan APD standar diperlukan
- Ada/tdk Kuning → tambahan Tindakan pencegahan diperlukan
- Lihat warna label Merah → Tindakan pencegahan thdp kasus infeksius sgt
- Crosscheck informasi label dgn korban yg diperlukan
diperiksa
2. Pem. Penutup dan pembungkus mayat Buka penutup jenazah dan pembungkus jenazah
- Catat warna, bahan, ukuran
- Catat temuan lain pd penutup dan atau
pembungkus mayat
3. Pem. Pakaian Jenis → kemeja lgn pjg/pendek/kaos
- Catat jenis, warna, bahan, merk, ukuran, motif Temuan lain → robekan, bercak merah
- Catat temuan lainnya
- Dokumentasikan pakaian mayat
PEMERIKSAAN MATA, HIDUNG, GIGI GELIGI, DAN LUBANG-LUBANG
Tujuan: melakukan pemeriksaan pd mata, hidung, gigi geligi, dan lubang2 apabila terdapat kelainan/tdk
Keterampilan Keterangan
1. Cuci tangan + pakai APD
2. Pem. Mata Kelopak mata → ada luka/tdk?
- Lihat kondisi kelopak mata, konjungtiva, biji Konjungtiva+sklera→pucat?kuning?merah/bintik perdarahan?
mata(sklera), selaput bening(kornea), teleng Kornea→ jernih/keruh, ada lingkar penuaan?
mata(pupil) Pupil→ bentuk+diameter
2. Pem. Hidung Lihat bentuk hidung, ada/tdk darah atau cairan, ada luka/tdk

3. Pem. Gigi geligi Jari telunjuk, tengah, kelingking


- Buka mulut mayat+masukkan jari Nilai gigi rahang atas kanan dan kiri, bawah kanan dan kiri, apakah
- Nilai gigi geligi gigi geraham belakang ketiga ada/blm
- Catat jumlah,utuh,ada lubang/tdk,kelainan
bentuk/tdk,ada kawat,tambalan,gigi palsu dll
4. Pem. Lubang-lubang - Lokasi tubuh: Mulut, hidung, telinga, kemaluan, anus→ada
- Catat apa yg keluar dr lubang tubuh cairan?benda asing? Tumor?
- Laki2→periksa penis - Pada penis perhatikan cairan putih keruh, pada vagina ada sisa
- Pr→periksa vagina ejakulat/tdk
- Catat bentuk, warna, bau
PEMERIKSAAN TANDA ASFIKSIA
Tujuan: melakukan pemeriksaan adanya tanda asfiksia atau mati lemas

Keterampilan Keterangan
1. Cuci tangan + pakai APD
2. Cari Tanda-tanda sianosis Sering ditemukan di bibir dan jaringan bawah kuku
3. Cari tanda-tanda kongesti Pelebaran pembuluh darah dan bitnik perdarahan kulit,
mukosa, jar.ikat di selaput biji atau kelopak mata + organ
dlm
3. Cari tanda-tanda edema Sembab pd wajah, organ dlm (otak,paru)
4. Cari lebam mayat (biru keunguan gelap) Luas + cepat timbul
5. Cari buih halus pd hidung & sal.napas bwh
6. Cari darah gelap dan encer
PEMERIKSAAN TANDA TENGGELAM
Tujuan: melakukan pemeriksaan adanya tanda tenggelam

Keterampilan Keterangan
1. Cuci tangan + pakai APD
2. Pem.luar Tanda asfiksia: sianosis, kongesti, edema
- Lihat kondisi pakaian yg basah
- Cari kutis anserina (kulit bintil2)
- Cari washer womand hand (mengkerut)
- Cadaveric spasme ada/tdk
- Cari busa halus pd hidung dan mulut
- Cari tanda asfiksia lain
3. Pem. Dalam (bedakan kasus tenggelam di air asin/tawar)
- Cari buih halus pd sal. Napas bgn dlm Ada bitnik perdarahan (ptechia) pd sklera, paru, wajah
- Cari pasir pd sal. Napas dan sal.cerna
- Cari cetakan iga pd paru
- Cari edema paru
- Cari bercak paltauf di paru
6. Cari darah gelap dan encer
PEMERIKSAAN TANDA PASTI KEMATIAN
Tujuan: melakukan pemeriksaaan tanda-tanda pasti kematian
Keterampilan Keterangan
1. Cuci tangan + pakai APD (sama kyk sebelumnya)
2. Pemeriksaan Kaku Mayat Menentukan lokasi yaitu pada otot2 terkecil ke besar (persendian
- Tentukan lokasi rahang, leher, anggota gerak atas dan bawah + bagian kepala), ada
- Dapat dilawan/tdk tahanan? Kalau ada dapat dilawan atau tidak?
- Apakah ada cadaveric spasme/heat stiffning,
Atau cold stiffning
3. Pemeriksaan Lebam Mayat Kasus gantung → ujung ekstremitas dan skrotum (lk2), bercak merah
- Tentukan lokasi dan distribusi lebam mayat keunguan lebar dan rata pd bgian tubuh terendah, batas tdk tegas
- Tentukan warna lebam mayat Warna → merah, kebiruan, kecoklatan, cherry red, cherry pink
- Hilang atau tdk dgn penekanan
- Dokumentasi hasil
4. Pemeriksaan Pembusukan Tanda awal → kuning kehijauan pd perut kanan bawah
- Lihat tanda awal atau lanjut pembusukan Tanda lanjut → pembengkakan seluruh tubuh, aborescen mark
- Cari belatung pd lubang2 (pelebaran v.superfisialis), rambut mudah dicabut, cairan2 keluar
- Tanda2 mummifikasi atau adiposera
5. Pemeriksaan suhu Menggunakan thermometer rectal, dimasukkan (posisi litotomi atau
dimiringkan)

Anda mungkin juga menyukai