Bismillah Lulus Osce New.
Bismillah Lulus Osce New.
Afandi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Alur
Penanganan
Pasien di
UGD
Pembuatan VeR
Pembukaan Pendahuluan Pemberitaan Kesimpulan Penutup
• Pro Justitia • No. surat ket. VeR → sesuai dgn • Anamnesis • Sesuai • Demikian surat keterangan
→ demi nomor Surat ket. VeR yg • Pemeriksaan fisis dengan ini dibuat berdasarkan
kebenaran dikeluarkan • Penunjang diagnosis dengan penguraian yang
• No. surat Permintaan VeR → • Ringkasan dan sejujurjujurnya dan
sesuai dgn nomor yg tercantum pemeriksaan → prognosis menggunakan pengetahuan
di SPV ringkasan yang sebaik-baiknya serta
• Tgl dan Waktu SPV diterima penemuan2 mengingat
• Pihak yg membuat SPV → diisi • Diagnosis kerja sumpah pada saat
institusi yang membuat SPV, - Penyebab langsung menerima jabatan.
nama, pangkat, dan Nomor - Penyebab antara - t4 % tgl dikeluarkan VeR
Registrasi Pokok (NRP) penyidik - Penyebab dasar - Nama & nomor induk
yang menandatangani SPV - Keadaan komorbid kepegawaian dokter
• Jenis pemeriksaaan yg diminta • Pengobatan dan - Jabatan dan kompetensi
• Waktu dan tempat pemeriksaan tindakan - Tanda tangan
• Identitas pasien → nama, tgl • Prognosis
lahir/umur, alamat, no.identitas • kesimpulan
Kesimpulan
Contoh
Surat Permintan Visum
Nomor surat
Tanggal surat
Tujuan surat
Identitas pasien
PRO JUSTITIA
PENDAHULUAN
• Identitas dokter dan institusi
• Identitas institusi polisi yang meminta
VeR
• Waktu dan tempat pemeriksaan
• Identitas korban seperti yang tercantum
di dalam surat permintaan VeR
Afandi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Budiyanto,Arif, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
LANJUTAN
Format VER
PEMBERITAAN (HASIL PEMERIKSAAN)
ndi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
iyanto,Arif, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
LANJUTAN
Format VER
KESIMPULAN
• Berisi opini dokter
• Bersifat ilmiah,
➢Identitas korban secara singkat
➢Luka dan penyebab trauma
➢Derajat kekerasan (Hidup), atau sebab dan
mekanisme kematian
Format VER
PENUTUP
• Menyatakan : VeR dibuat sebenarnya,
berdasarkan keilmuan, mengingat
sumpah sesuai dengan ketentuan
dalam KUHAP
• Nama dan tanda tangan dokter
pemeriksa
ndi, Dedi. 2017. Tata Laksana dan Teknik Pembuatan Visum et Repertum, 2nd ed. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas Riau
iyanto,Arif, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Case #1
Current finding Kematian
II -
Case #2
I-c Septikemia
II -
Case #4
II Intoksikasi alkohol
Case #5
I-c -
II -
Case #6
B -
Case #7
B Hemofilia
Case #8
Current finding Satu buah jaringan keloid pada punggung tangan kanan
B Susceptibility to keloid
Case #9
Current finding Satu memar pada mata kiri dan satu luka lecet pada pipi kiri
A-1 Perdarahan di bawah jaringan kulit dan kerusakan lapisan kulit ari
B -
Case #10
Current finding Penyakit jantung koroner
Regio:
Leher, perut, lipatan siku, pergelangan tangan,
telapak tangan, tonjolan tulang panggul
SEKITAR LUKA
- JELAGA (+) (-)
- TATOASE (+) (-)
- LUKA BAKAR (+) (-)
- JEJAS LARAS (+) (-)
cokelat Hemosiderin
12-24 jam Luka kering yang membentuk kemerahan yang terdiri dari darah kering, limfe, dan sel epitel yang cedera
2-3 hari Luka berwarna merah kecoklatan dan sudah tidak nyeri
Fase proliferasi Hari ke 3-24 Pada periode ini luka mulai tertutup oleh jaringan yang baru.Saat proses rekontruksi daya elastis luka meningkat
dan
resiko ruptur luka menurun
Fase maturasi Memerlukan waktu lebih dari Jaringan parut kolagen terus melakukan remodelling dan terus menguat setelah beberapabula. Luka yang telah
1 tahun (tergantung kedalaman dan sembuh biasanya tidak memiliki daya elastis yang sama dengan
keluasan luka) jaringan yang digantikannya
Seorang wanita 24 tahun dibawa dan diantar ke
Skenario 1 PUSKESMAS oleh polisi. Ia
ditemukan tidak sadar di jalan Tamalanrea Km.9
dan sebuah sepeda motor ditemukan sejauh
5 meter dari korban. Sayangnya, ia dilaporkan
meninggal 10 menit setelah tiba di
PUSKESMAS. Sepeda motor yang ditemukan
hanya menunjukkan sedikit kerusakan.
Terdapat satu buah luka lecet pada sisi kiri mata
sebelah kiri dengan titik pusat Luka satu centi
meter di ata garis yang menghubungkan kedua
mata dan tiga centi meter di kiri garis tengah
yang melewati tubuh berbentuk lonjong
dengan ukuran Panjang empat centi meter dan
lebar tiga centi meter. Batas tegas dan
berwarna biru kemerahan. Disekitar luka
terdapat memar.
Skenario 2 Seorang pria berumur 19 tahun dibawa ke UGD Rumah
Sakit diantar oleh polisi dan keluarga. Ia ditemukan tidak
sadarkan diri didepan teras rumahnya dengan terdapat
luka di bagian dada. Menurut keterangan keluarga,
korban habis cekcok dengan temannya sebelum
ditemukan tidak sadarkan diri.
Terdapat satu buah luka terbuka pada dada atas sisi kiri
dengan titik pusat Luka tiga centi meter di atas garis yang
melewati kedua putting susu dan empat centi meter di kiri
garis tengah yang melewati tubuh berbentuk celah dengan
ukuran Panjang luka sebelum dirapatkan satu koma lima centi
meter dan lebar satu centi meter dan setelah dirapatkan satu
koma tujuh centimeter. Batas tegas, tepi rata, sudut luka
tajam pada salah satu sisi. Permukaan rata, tebing rata
dengan dasar jaringan otot, terdiri dari kulit, jaringan ikat,
lemak, dan otot. Disekitar luka tampak darah mengering,
tidak ada perdarahan aktif.
Seorang pria 48 tahun dibawa ke UGD Rumah Sakit diantaar
Skenario 3 oleh polisi. Korban
merupakan pelaku pembegalan yang sering meresahkan warga
sekitar. Polisi terpaksa
menembak kaki pelaku setelah diberikan peringatan karena
pelaku mencoba melarikan diri
dari kejaran polisi
Keterampilan Keterangan
1. Cuci tangan + pakai APD
2. Cari Tanda-tanda sianosis Sering ditemukan di bibir dan jaringan bawah kuku
3. Cari tanda-tanda kongesti Pelebaran pembuluh darah dan bitnik perdarahan kulit,
mukosa, jar.ikat di selaput biji atau kelopak mata + organ
dlm
3. Cari tanda-tanda edema Sembab pd wajah, organ dlm (otak,paru)
4. Cari lebam mayat (biru keunguan gelap) Luas + cepat timbul
5. Cari buih halus pd hidung & sal.napas bwh
6. Cari darah gelap dan encer
PEMERIKSAAN TANDA TENGGELAM
Tujuan: melakukan pemeriksaan adanya tanda tenggelam
Keterampilan Keterangan
1. Cuci tangan + pakai APD
2. Pem.luar Tanda asfiksia: sianosis, kongesti, edema
- Lihat kondisi pakaian yg basah
- Cari kutis anserina (kulit bintil2)
- Cari washer womand hand (mengkerut)
- Cadaveric spasme ada/tdk
- Cari busa halus pd hidung dan mulut
- Cari tanda asfiksia lain
3. Pem. Dalam (bedakan kasus tenggelam di air asin/tawar)
- Cari buih halus pd sal. Napas bgn dlm Ada bitnik perdarahan (ptechia) pd sklera, paru, wajah
- Cari pasir pd sal. Napas dan sal.cerna
- Cari cetakan iga pd paru
- Cari edema paru
- Cari bercak paltauf di paru
6. Cari darah gelap dan encer
PEMERIKSAAN TANDA PASTI KEMATIAN
Tujuan: melakukan pemeriksaaan tanda-tanda pasti kematian
Keterampilan Keterangan
1. Cuci tangan + pakai APD (sama kyk sebelumnya)
2. Pemeriksaan Kaku Mayat Menentukan lokasi yaitu pada otot2 terkecil ke besar (persendian
- Tentukan lokasi rahang, leher, anggota gerak atas dan bawah + bagian kepala), ada
- Dapat dilawan/tdk tahanan? Kalau ada dapat dilawan atau tidak?
- Apakah ada cadaveric spasme/heat stiffning,
Atau cold stiffning
3. Pemeriksaan Lebam Mayat Kasus gantung → ujung ekstremitas dan skrotum (lk2), bercak merah
- Tentukan lokasi dan distribusi lebam mayat keunguan lebar dan rata pd bgian tubuh terendah, batas tdk tegas
- Tentukan warna lebam mayat Warna → merah, kebiruan, kecoklatan, cherry red, cherry pink
- Hilang atau tdk dgn penekanan
- Dokumentasi hasil
4. Pemeriksaan Pembusukan Tanda awal → kuning kehijauan pd perut kanan bawah
- Lihat tanda awal atau lanjut pembusukan Tanda lanjut → pembengkakan seluruh tubuh, aborescen mark
- Cari belatung pd lubang2 (pelebaran v.superfisialis), rambut mudah dicabut, cairan2 keluar
- Tanda2 mummifikasi atau adiposera
5. Pemeriksaan suhu Menggunakan thermometer rectal, dimasukkan (posisi litotomi atau
dimiringkan)