Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR TILIK

INNITIAL ASSESMENT
INDOOR DIKDAS XIII
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Amankan diri, amankan lokasi, dan amankan pasien
2. Memeriksa dan menentukan kesadaran pasien dengan
memanggil nama atau menepuk bahunya
3. Airway + Cervical Spine Control
Pemeriksaan jalan nafas dilakukan untuk memastikan
jalan nafas bebas dari sumbatan karena benda asing.
Jika tidak terdapat cedera pada kepala dan leher, maka
buka jalan napas dengan Head Tilt Chin Lift atau Jaw
Thrust Manuver jika terdapat cedera kepala dan leher.
- Look : Lihat pengembangan dinding dada
- Listen : Dengar suara nafas (ada
gurgling/snoring/stridor)
- Feel : Rasakan hembusan nafas

4. Breathing
- Inspeksi : Lihat pengembangan dinding dada
- Palpasi : Perabaan pada dinding dada
- Perkusi: mengetuk dinding dada
- Auskultasi: mendengar suara dada dengan
stetoskop
- Pemeriksaan frekuensi, tipe pernapasan dan
saturasi oksigen.
5. Circulation
- Cek nadi (frekuensi, kekuatan, regularitas)
- Tekanan Darah
- Capillary Refill Time (CRT)
- Akral
- Cek adanya tanda – tanda perdarahan

6. Disability :
- Lakukan penilaian tingkat kesadaran dengan
metode AVPU
- Periksa pupil (ukuran, kesetaraan dan reaksi
terhadap cahaya)
7. Exposure / Environment
- Cek Suhu
- Buka seluruh pakaian penderita untuk
mengevaluasi penderita. Setelah dibuka ganti
dengan pakaian baru/diselimuti agar penderita
tidak kedinginan

8. Segera rujuk ke pusat layanan kesehatan terdekat


DAFTAR TILIK
EVAKUASI KORBAN DARAT
HIKING DIKDAS XIII
HUMAN CRUTCH
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Amankan diri, Amankan lokasi, dan amankan pasien
2. Penolong berdiri di samping bagian yang sakit (kecuali
pada cedera ekstremitas atas)
3. Lingkarkan tangan penolong pada pinggang korban
4. Kalungkan lengan korban pada leher penolong
5. Genggam pergelangan tangan korban dengan tangan
lain
6. Kaki korban yang sakit ditumpukan pada kaki
penolong, lalu jalan secara perlahan mengikuti langkah
korban
7. Korban dipindahkan ke tempat yang aman

LOG ROLL
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Amankan diri, Amankan lokasi, dan amankan pasien
2. Minimal dilakukan oleh 3 penolong.
3. Satu penolong memfiksasi kepala-leher dan koordinasi
roll
4. Satu penolong membalikan dada, panggul, dan anggota
gerak ke satu sisi. Posisi tangan bisa lurus maupun
disilang antar penolong.
5. Satu penolong terakhir memosisikan alat di belakang
punggung korban.
6. Korban dipindahkan ke tempat yang aman

MULTI RESCUER METHODS


No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Amankan diri, Amankan lokasi, dan amankan pasien
2. Minimal dilakukan oleh 3 orang penolong dan yang
paling kuat berada disisi dengan jumlah penolong yang
paling sedikit (jika jumlah ganjil)
3. Lewatkan tangan di bawah korban, dan pegang
pergelangan tangan penolong yang berlawanan.
4. Penolong berpegangan pada salah satu pergelangan
tangan penolong di hadapannya. Tangan yang bebas
digunakan untuk mendukung kepala korban (untuk
penolong di dekat kepala) dan kaki/lengan korban
(untuk penolong di dekat kaki.
5. Memberi komando dari penolong yang paling dekat
dengan kepala korban, dan mengangkat korban setinggi
lutut (masih berjongkok, lutut pada kaki yang dominan
untuk menopang korban). Kemudian, posisi pegangan
pada pergelangan tangan diubah ke bagian atas lengan
bawah.
6. Penolong mengangkat korban setinggi pinggang
sembari berdiri
7. Mobilisasi dimulai dan pertahankan posisi korban agar
tetap sesuai aksis punggungnya
DAFTAR TILIK
EVAKUASI KORBAN PERAIRAN
INDOOR DIKDAS XIII
METODE PERTOLONGAN
a. Reach
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Penolong berada di darat/pinggir dengan cara
meraih/menjangkau korban dengan atau tanpa alat.
b. Throw
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Penolong melemparkan alat/benda yang alat. Korban
berada di dekat penolong. mengapung ke arah korban
dari darat/pinggir. Korban berada pada posisi dimana
tidak dapat dijangkau.
c. Row
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Penolong mendekati korban dengan alat (perahu, kano,
dsb) kemudian menggunakan metode reach/throw.
d. Go
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Penolong berenang mendekati korban dengan
membawa alat bantu apung dan akan berenang kembali
ke pinggir/darat bersama dengan korban.
e. Tow/Carry
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Dapat dilakukan dengan (tow) atau tanpa (carry)
menggunakan alat. Metode yang dapat digunakan ketika
membawa korban tanpa menggunakan alat:
a. Cross-chest tow
gunakan salah satu atau kedua tangan untuk
menyilang dari bahu sampai dada korban; dan
bahu korban diapit di ketiak penolong.
b. Close chin tow
lakukan monitor dan memberikan kontrol yang
lebih kepada korban. gunakan salah satu atau
kedua tangan untuk menyilang dari ketiak
menuju dagu korban; kemudian kepala korban
di taruh di bahu penolong sehingga kepala
korban tetap berada di permukaan.
c. wrist tow
digunakan untuk korban yang tidak sadarkan
diri. Penolong memegang pergelangan tangan
korban (seperti berjabat tangan), kemudian putar
pergelangan penolong (sehingga posisi jempol
berada diatas permukaan) sehingga korban ikut
berputar.
d. armpit tow
Penolong dapat menggunakan salah satu atau
kedua tangannya untuk memegang ketiak
korban. Jika korban berusaha untuk melawan
dan tidak kooperatif sehingga membahayakan
penolong dan korban, dapat digunakan teknik
defend & relase. Metode defend & release yang
dapat digunakan yaitu:
(a) Block
Penolong dapat mendorong atau menendang
tubuh korban agar menjauh.
(b) Wrist- Grip Escape
Buatlah korban berada di bawah air, kemudian
dorong bahu korban ke air dan tendang korban
sehingga penolong bisa bebas.
(c) Front Head- Hold Escape
Ambil nafas dalam dan tempelkan dagu ke dada.
Satukan kedua tangan di atas kepala (sebanyak
tiga kali) untuk membuat korban berada di
bawah air kemudian lepaskan tangan korban dari
leher penolong sehingga penolong bisa bebas.

MANAJEMEN KORBAN TENGGELAM


No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Pindahkan korban secepatnya (metode RTRGT/carry),
perhatikan safety, panggil bantuan
2. Bila insidensi minor biasanya pasien hanya batuk-batuk
dan pernapasan mulai normal kembali. 1. Bila insiden
mayor, cek kondisi korban, bila perlu dilakukan
resusitasi lakukan
3. Posisikan kepala dan badan korban sejajar untuk
menghindari regurgitasi dan jangan membalikkan
korban ke samping kecuali bila ada gangguan jalan
napas.
4. Nilai jalan napas, bila ada obstruksi, balikkan korban ke
samping untuk membersihkan jalan nafasnya
5. Bila korban sudah bisa bernapas normal, biarkan dalam
posisi miring, kecuali bila pasien tidak bernapas normal
dan harus dilakukan resusitasi
6. Lakukan resusitasi dengan benar (5x initial
breathing,CPR) tanpa interupsi atau gangguan
7. Jangan menekan perut korban untuk mengeluarkan air
atau melakukan drainase cairan saat proses resusitasi
8. Reassess dan monitor korban bila resusitasi sudah
berhasil dilakukan
DAFTAR TILIK
PENANGANAN BALUT & BIDAI
INDOOR DIKDAS XIII
No. ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI KASUS
0 1 2
1. Amankan korban, serta perkenalan diri
2. Nilai kesadaran korban dengan memanggil korban
(nama jiak diketahui), menepuk tubuh, atau mencubit
3. Buka semua pakaian yang ada di anggota gerak dan
lepaskan semua aksesoris yang dapat menjepit
4. Periksa denyut nadi korban dan sensorisnya (gores
telapak tangan atau telapak kaki dengan benda tumpul)
dari anggota gerak yang akan dipasang bidai. Hentikan
pendarahan jika ada.
5. Bila ada luka, tutup dengan balutan steril
6. Pilih jenis bidai yang sesuai dengan panjang anggota
yang mengalami cedera
7. Gunakan alat yang kaku (papan dan sebagainya)
8. Pemasangan bidai harus mencakup sendi di atas dan di
bawah anggota gerak yang terluka
9. Jika tidak ada benda yang kaku, bagian tubuh yang
cedera bisa diikatkan pada bagian tubuh yang sehat
10. Jika ada tulang yang menonjol, pasang abntalan di atas
tulang
11. Pasang bidai pada anggota gerak yang terlalu lurus, jika
belum, luruskan terlebih dahulu
12. Akhiri balutan dengan membuat simpulan pada satu
sisi.
13. Periksa kembali denyut nadi dan sensoris, dari
ekstremitas yang diberi balut/bidai.
14. Tanyakan pada pasien apakah balut/bidai terlalu ketat.
Longgarkan ikatan jika balut/bidai menyebabkan:
- Kulit pucat/kebiruan
- Sakit bertambah
- Kulit di ujung tubuh yang cedera menjadi dingin
- Ada kesemutan atau mati rasa
15. Pindahkan korban ke rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut
Nama :
FI :
Daftar Penilaian Binjas Luar (Pembuatan RO)
No. ASPEK PENILAIAN NILAI
0 1 2
1. Kerja tim
2. Kerapian
3. Sistematis

TOTAL:
Keterangan
Kerja Tim:
3 = Sangat baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Kerapian:
3 = Pekerjaan rapi dan bersih
2 = Pekerjaan rapi tapi tidak bersih/ pekerjaan bersih rapi tidak rapi
1 = Pekerjaan tidak rapi dan bersih

Sistematis:
3 = Sesuai dengan urutan daftar tilik dan dilakukan semua
2 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik, tapi dilakukan semua
1 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik dan tidak dilakukan semua
Nama :
FI :
Daftar Penilaian Hiking Darat
No. ASPEK PENILAIAN NILAI
0 1 2
1. Kerja tim
2. Kerapian
3. Sistematis

TOTAL:
Keterangan
Kerja Tim:
3 = Sangat baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Kerapian:
3 = Pekerjaan rapi dan bersih
2 = Pekerjaan rapi tapi tidak bersih/ pekerjaan bersih rapi tidak rapi
1 = Pekerjaan tidak rapi dan bersih

Sistematis:
3 = Sesuai dengan urutan daftar tilik dan dilakukan semua
2 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik, tapi dilakukan semua
1 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik dan tidak dilakukan semua
Nama :
FI :
Daftar Penilaian Hiking Air
No. ASPEK PENILAIAN NILAI
0 1 2
1. Kerja tim
2. Kerapian
3. Sistematis

TOTAL:
Keterangan
Kerja Tim:
3 = Sangat baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Kerapian:
3 = Pekerjaan rapi dan bersih
2 = Pekerjaan rapi tapi tidak bersih/ pekerjaan bersih rapi tidak rapi
1 = Pekerjaan tidak rapi dan bersih

Sistematis:
3 = Sesuai dengan urutan daftar tilik dan dilakukan semua
2 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik, tapi dilakukan semua
1 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik dan tidak dilakukan semua
Nama :
FI :
Daftar Penilaian Simulasi
No. ASPEK PENILAIAN NILAI
0 1 2
1. Kerja tim
2. Kerapian
3. Sistematis

TOTAL:
Keterangan
Kerja Tim:
3 = Sangat baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Kerapian:
3 = Pekerjaan rapi dan bersih
2 = Pekerjaan rapi tapi tidak bersih/ pekerjaan bersih rapi tidak rapi
1 = Pekerjaan tidak rapi dan bersih

Sistematis:
3 = Sesuai dengan urutan daftar tilik dan dilakukan semua
2 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik, tapi dilakukan semua
1 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik dan tidak dilakukan semua
Nama :
FI :
Daftar Penilaian Pengukuhan
No. ASPEK PENILAIAN NILAI
0 1 2
1. Kerja tim
2. Kerapian
3. Sistematis

TOTAL:
Keterangan
Kerja Tim:
3 = Sangat baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Kerapian:
3 = Pekerjaan rapi dan bersih
2 = Pekerjaan rapi tapi tidak bersih/ pekerjaan bersih rapi tidak rapi
1 = Pekerjaan tidak rapi dan bersih

Sistematis:
3 = Sesuai dengan urutan daftar tilik dan dilakukan semua
2 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik, tapi dilakukan semua
1 = Tidak sesuai dengan urutan daftar tilik dan tidak dilakukan semua

Anda mungkin juga menyukai