a)
Raih
Raih korban dengan tangan/alat tertentu jika korban belum terlalu jauh dengan
kita. Usahakan memakai alat yang bisa terapung.
b)
Lempar
Lempari korban dengan benda yang bisa terapung dan tarik korban pelan-pelan.
Lalu angkat korban keluar dari air.
c)
Dayung
Dekati korban dengan perahu lalu angkat korban dari dalam air ke atas perahu.
d)
Renang
Dekati korban dengan berenang. Tarik korban dari belakang dan tenangkan.
Bawa korban keluar dari air.
ATAU DENGAN CARA BERIKUT :
1. Reach (Pertolongan yang dilakukan dari / pinggir kolam / dermaga dengan
cara meraih korban karena posisinya di pinggir atau dengan menggunakan alat
sepeti galah, kayu, dan lain-lain).
2. Throw (Lanjutan dari metode reach dimana pertolongan dengan cara
melempar alat apung dan penolong berada pada daerah aman).
3. Row (Pertolongan yang dilakukan jika kedua langkah diatas sudah tidak
dapat dilakukan, maka penolong harus mendekat kearah korban dengan
menggunakan kapal kecil untuk mendekat ke korban lalu melakukan reach /
throw).
4. Go (Pilihan terakhir yang harus dilakukan karena tidak tersedianya
peralatan yang digunakan untuk mendekat dan posisi korban jauh atau tempat
kehilangan satu orang daripada kehilangan dua orang", maksudnya " Jangan
menambah korban lebih banyak".
4. Cari kayu, tali, ring buoy yang dapat menjangkau korban, kalau tidak bisa
baru berenang menggunakan gaya bebas dengan kepala diangkat . Penolong
saat melakukan pertolongan terhadap korban harus tetap melihat kearah korban
atau tempat terakhir korban agar bisa mempelajari situasi dan kondisi disekitar
korban.
5. Dekati korban, berhenti berenang dengan mengambil posisi sekitar dua meter
dari korban untuk memperkirakan bagaimana kondisi korban, lakukan
komunikasi dengan korban, dan sebutkan identitas penolong. untuk kasus
korban yang masih sadar, berikut ini adalah kutipan percakapan penolong
dengan korban :
" Tenang, saya akan menolong anda, Nama saya Aqvino Nior, saya anggota
Banyuwangi Sar Independent. Saya akan menolong anda, tolong ikuti perintah
saya dan jangan meronta".
Bila korban dapat diajak berkomunikasi dan tidak panik, maka penyelamat
dapat melakukan teknik pertolongan Sebagai penolong dalam melakukan
pertolongan selalu dianjurkan menggunakan alat bantu, namun demikian
seorang penolong harus siap untuk melakukan pertolongan dengan atau tanpa
alat bantu.
Untuk kasus korban yang sadar tapi mengalami kesulitan bernafas maka
dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :
Posisikan korban pada posisi pulih atau posisi istirahat
Bersihkan benda - benda yang menyumbat rongga mulut korban, contoh :
gigi palsu, makanan dll
Kembalikan posisi normal, tekan dahi dan naikkan dagu ( posisi ini
bertujuan untuk memperlancar jalan nafas
Bila diperlukan diberikan nafas buatan dua kali dari mulut ke mulut
( untuk menghindari penularan penyakit, contoh Hepatitis, sebaiknya
menggunakan alat bantu pemberian nafas dari mulut ke mulut )
Untuk korban yang tidak sadar, mempunyai nafas yang tidak kuat atau belum
bernafas, langkah - langkahnya sebagai berikut :
Pada posisi normal dengan dagu terangkat sambil mengecek nadi di leher
Jika tidak ada nadi maka dilakukan pertolongan ABC
Jika nadinya kecil maka lakukan pertolongan AB + Supportive C,
gunakan Algoritma syok
Jika nadinya cukup maka lakukan pertolongan A dengan / tanpa B Untuk korban
yang tidak sadar, mempunyai nafas yang tidak kuat atau belum
Teknik defends
Mati lemas; akibat keapungan negative atau penyakit seperti serangan jantung,
sinkope sinus carotid
Dampak negative dalam air; perbedaan suhu yang mengejutkan (menyebabkan
denyut jantung berhenti), eksostosis pada saluran telinga (jangka panjang)
Bahaya kimia yang terlarut dalam air
Infeksi
Human eror; kecederaan dan hiperventilasi yang mengakibatkan kehilangan
kesadaran
Cuaca, arus, angin kencang, dan sinar matahari
Benda-benda dalam air yang dapat berakibat tumbukan dan benturan
Ancaman dari hewan dan tumbuhan air
Teknik pembacaan riam atau arus
Main flow; aliran utama dimana arus paling cepat yang berada dipermukaan air.
Arus ini aman untuk dilalui tapi perlu diingat main flow dapat kuat akibat dari
jumlah air
Gelombang tegak (standing wave), karena adanya penurunan permukaan dasar
tanpa adanya rintangan/tonjolan batu yang menyembul di permukaan
Lidah air terjadi karena dua buah rintangan berupa batu atau lubang, aman
untuk dilalui
Gelombang balik (reseval); ini terjadi karena adanya penurunan di dasar air
secara ekstrim. Arus yang harus dihindari
Banjir merupakan bencana yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi karena
besarnya volume air yan mengalir dan rintangan yang ada di dalamnya, arus air
akan terjadi bila:
Turunan jalan
Air yang mengalir dari lorong-lorong dapat merubah arus air
Sampah-sampah yang hanyut
Cara masuk ke air
1 Slide in entry; digunakan jika kedalaman dan kondisi perairan tidak
diketahui,
Buat posisi seaman mungkin di tepi air dan masukan salah satu kaki
2 Step in; dapat digunakan jika air jernih, kedalaman diketahui, dan tidak ada
yang membahayakan dalam air,
a
c Ketika telah masuk di air, pastikan lutu dan kaki menekuk/fleksi atau
menyentuh bokong
3
Compact jump; digunakan untuk mencapai kedalaman lebih dari satu meter
b Melangkah pada tepian air dengan satu kaki, dan kaki yang lain mengikuti
dengan bentuk lurus
c
Setelah di dalam air, pengereman dapat dilakukan dengan tangan atau kaki
4 Straddle entry; untuk masuk ke air yang dalam dari ketinggian yang rendah
dan dapat melihat korban, tidak digunakan pada ketinggian diatas satu meter
atau perairan dangkal
a
Lakukan loncatan dengan satu kaki lurus dan lainya sedikit menekuk
e Setelah di air, tekan tangan kebawah dan kaki seperti gunting, jaga agar
kepala tetap diatas
5 Shallow dive; diguakan pada air jernih, keadaan dibawah air dapat dilihat
dan kedalamannya diketahui
a
Keadaan korban:
a
Penyelamatan:
a
Tidak kooperatif
Keadaan korban:
a
Penyelamatan:
a
Masih kooperatif
Korban terluka
Keadaan korban:
a
Penyelamatan:
a
Korban pasif
Keadaan korban:
a
Posisi tengkurap,
tidak kooperatif,
Penyelamatan:
Prioritas:
Keselamatan penolong adalah yang utama
Hindari kontak dengan korban, gunakan alat bantu untuk menambah
jangkauan, selalu jaga jarak dengan korban
Kontak dengan korban merupakan pilihan terakhir jika tidak ada
alternative lain
Penolong wajib memakai pelampung
Prioritas penyelamatan berdasarkan resiko terhadap keselamatan
penolong
Hal yang perlu diperhatikan, bila memutuskan untuk melakukan penyebrangan:
Perhatikan keadaan tempat penyebrangan sebanyak meungkin sebelum
melakukan penyebrangan
Jangan mencoba kuatnya arus anpa pengalaman dari tepi sungai
Slide in entry
Digunakan jika kedalaman sungai atau perairan tidak diketahui. Cara yang
paling aman:
Buat posisi seaman mungkin di tepi air dan masukkan salah satu kaki
Step In
Dapat digunakan jika air jernih, kedalaman dapat dikeyahui dan tidak ada benda
berbahaya di dalam air.
Ketika masuk air pastikan lutut menekuk atau kaki menyentuh bokong
Compact Jump
Digunakan untuk mencapai kedalaman yang lebih dari 1 meter.
Setelah di dalam air pengereman dapat dilakukan oleh kaki atau tangan
Staddle Entry
Digunakan jika masuk ke air yang dalam dari krtinggian yang rendah dan dapat
melihat korban. Teknik ini tidak digunakan pada ketinggian diatas satu meter
atau perairan dangkal.
Lakukan loncatan dengan satu kaki lurus dan kaki lainnya sedikit ditekuk
Swallow Dive
Digunakan pada yang jernih, keadaan di bawah air dapat dilihat dan kedalaman
diketahui.
Kalau sudah dekat dengan korban, usahakan jangan sampai dipegang oleh
korban.
Berhenti beberapa meter dari korban dan peringatkan dia bahwa anda
akan menolongnya.