d)
b) Gaya punggung
1
2. Mengendalikan perahu karet dengan dayung dan motor temple
3. Metode dan teknik pertolongan di air
4. Pertolongan pertama
5. Memahami sistem penanganan keadaan darurat.
Arus Mental
Ombak Fisik (letih, kram)
Binatang berbahaya
2
II. PEDOMAN KESELAMATAN DI AIR
Pedoman adalah
- kumpulan ketentuan dasar yg memberi arah bagaimana sesuatu harus
dilakukan;
- hal (pokok) yg menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dsb) untuk
menentukan atau melaksanakan sesuatu.
3
III. PERSONAL FLOTATION DEVICE (PFD)
1. Type I
LIFE JACKET
Keterangan :
2. Type II
BUOYANT VEST
Keterangan :
4
3. Type III
FLOATATION VEST
Keterangan :
Membantu mempertahankan bagi orang yang sadar
posisi tegak, posisi muka di atas atau slightly tipped-
back position
4. Type IV
ALAT LEMPAR : BOUYANT CUSHION / RING BUOY
Digunakan untuk: Berlayar perairan dalam dengan
kapal besar selalu diberikan untuk pertolongan.
Keterangan :
Untuk dilempar ke korban saat keadaan darurat,
Tidak digunakan seperti Life jacket atau Vest.
5. Type V
KEGUNAAN KHUSUS, HYBRID INFLATABEL PFD
Digunakan untuk aktifitas khusus, seperti berlayar dan
safety di pesawat
Keterangan :
Digunakan sesuai petunjuk pemakaian pada label.
Hybrid inflatable PFD harus digunakan sesuai
keperluan.
Touchdown Test
1. Untuk menguji kelayakan life jacket, ambil dan praktekkan di air yang
dangkal untuk merasakan kenyamanannya.
2. Periksa pengapung life jacket dengan melemaskan tubuh anda dan
tekan kepala anda ke belakang. Life jacket akan tertahan dagu anda
saat terdorong air ke atas, memudahkan anda bernapas.
3. Untuk mengetahui life jacket pas atau tidak untuk digunakan lakukan
Touchdown Test.
5
4. Pakailah baju apung, tarik strap kuat-kuat, dan kancing serta tarik
retsliting ke atas.
5. Angkat kedua lengan ke atas, kemudian tarik keatas hingga di atas
bahu.
6. Jika life jacket terlalu besar, akan terangkat ke atas menutupi wajah.
Jika ukurannya pas,life jacket akan tetap di tempat.
Metode pertolongan di air adalah tahapan / urutan tindakan yang diambil tim
penyelamat ketika menghadapi kecelakaan di air.
R > Reach,
T > Throw,
R > Row,
G > Go,
6
1. REACH
2. THROW
Metode ini adalah lanjutan dari reach, yaitu pertolongan menggunakan alat
apung apapun yang ada dengan cara melempar ke posisi korban dari
daerah yang aman.
3. ROW
Row adalah tindakan yang dilakukan jika kedua langkah di atas sudah
tidak dapat dilakukan. Penyelamat harus mendekati korban dengan
menggunakan kapal kecil (perahu, kano, papan selancar, atau perahu
karet).
Setelah dekat dengan korban kembali gunakan metode “reach” dan atau
“throw”.
7
4. GO
Penolong berenang mendekati korban dengan “membawa alat bantu
apung” untuk memberikan pertolongan. Setelah berhasil memberikan alat
apung kepada korban, penolong dapat kembali ke posisi aman atau
menuju posisi aman bersama korban.
5. TOW / CARRY
Metode ini adalah metode yang paling beresiko bagi penyelamat, karena
penolong harus kontak langsung dengan korban, untuk menghindari
kondisi yang buruk bagi penyelamat, pengetahuan dan ketrampilan defend
dan release harus dikuasai
1. Kenali (Recognition)
2. Tindakan (Action)
3. Penilaian (Assesment)
Defend (bertahan)
Defend merupakan teknik mempertahankan diri dari dekapan korban ketika
melakukan pertolongan di air.
Korban yang panik akan berusaha meraih benda apapun yang ada di
sekitarnya, termasuk penolong.
Teknik defend :
1. Leg block
Leg block adalah teknik mempertahankan diri dari korban dengan cara
mendorong bagian tubuh korban dengan menggunakan tungkai.
Dorong korban sampai pada jarak aman ± 2-3 meter.
9
Defend : Leg Block
2. Arm Block
Arm block adalah teknik mempertahankan diri dari korban dengan cara
mendorong bagian tubuh korban dengan menggunakan lengan.
Dorong korban sampai pada jarak aman ± 2-3 meter.
Teknik release :
10
Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil bagian bawah salah satu
siku korban (dorong ke atas) dan bagian atas siku yang lain (tarik ke
bawah).
Front head hold merupakan teknik melepaskan diri dari korban jika
korban mendekap penolong dari belakang.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil bagian bawah salah satu
siku korban (dorong ke atas) dan bagian atas siku yang lain (tarik ke
bawah).
Lindungi leher dari cekikan korban.