• Dinas Kesehatan
Provinsi Kep.Babel
• Fungsional
Pembimbing
Kesehatan Kerja
• Ketua Pengda PAKKI
Babel
Dewasa ini Pariwisata menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan karena
berkaitan erat dengan kegiatan sosial dan
ekonomi yang dapat dinikmati serta menjadi
salah satu cara manusia melakukan sosialisasi.
Pariwisata identik dengan kegiatan
memberikan kesenangan dan kenikmatan,
karena kegiatannya bertujuan memberikan
beragam aktifitas secara
santai dan menyenangkan tanpa harus
menguras tenaga
Besarnya potensi pariwisata mendorong
pelaku usaha bidang ini berlomba-lomba
menyediakan tempat wisata dengan berbagai
cara, baik mengandalkan obyek buatan
maupun obyek alam serta menawarkan
beragam keunikan dan karekteristik obyek
unggulan untuk menarik minat
pengunjung
DESTINASI
Menurut Undang-Undang No 10 tahun
2009 destinasi pariwisata atau daerah
tujuan pariwisata adalah kawasan geografis yang
berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang di dalamnya terdapat daya
tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait
dan melengkapi
PRI NS I P- PRI NS IP
D A S A R P E N G E L O LAA N
W I SATA
special local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan
lingkungan.
Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber daya yang menjadi basis
lokal.
Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya dan lingkungan
lokal.
Memberikan dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan
Memperkuat (enforment)
Pendidikan (education)
Manusia
Lingkunga
Sumber Alat kerja
Mesin dan
Peralatan n kerja Stasiun kerja
Mesin Lingkungan
Hazards (alam)
Masyarakat,
sosial &
Hazard di tempat kerja dapat berasal Material Metode/
dari setiap komponen proses kerja dan Bahan cara kerja peraturan
Prosedur
Digunakan
Praktek kerja (aktual
Dihasilkan/dibuat
19
Bahaya di Konstruksi
20
Bahaya di DAPUR
21
Bahaya di OFFICE
22
Getaran Tekanan
Bahaya
FISIK
Bising
Radiasi
Suhu
ekstrim
23
Bahaya
fisik
(Contoh)
24
Hazardous
drugs
Gas anestesi
Asap
KIMI
pembedahan
A
disinfectant
Merkuri
25
ERGONOMI
Postur tidak
normal
Statis
Gerak berulang
Manual handling
Penggunaan
tenaga
berlebihan
26
Bahaya N Bahaya Pekerja Yang Paling
Lokasi
o. Ergonomi Berisiko
Ergonomi
1 Pekerjaan Area pasien dan Petugas yang
yang tempat menangani pasien
(Contoh) dilakukan penyimpanan (mengangkat dan
secara barang (gudang) memindahkan pasien)
manual dan barang
2 Postur Kantor/ Postur tubuh yang salah
yang salah administrasi saat duduk lama di
dalam kantor
melakukan Poli Gigi Dokter gigi saat
pekerjaan melakukan pemeriksaan
rongga mulut
3 Pekerjaan Semua area Dokter gigi, petugas
yang pembersih, fisioterapis,
berulang sopir, operator komputer,
yang berhubungan
dengan pekerjaan juru
tulis
27
Bahaya PSIKOSOSIAL
Beban kerja
Jam kerja panjang
Konflik peran
Kerja gilir
Karir
dll
28
Bahaya
Keselamatan
29
PE R U N DAN GANT E NTAN G
K E S E LA M AT A N K E R J A D I T E M PAT W I
SATA
Manajemen
Upaya yang dilakukan untuk meminimalkan atau menerima
outcome yang tidak diinginkan.
Risiko
Probabilitas suatu outcome yang tidak diinginkan yang dapat
berkisar dari rendah/minor sampai tinggi/severe
DEFINISI
MANAJEMEN RISIKO
34
PROSES MANAJEMEN
2
RESIKO K3
Langkah manajemen risiko K3
Metode analisis risiko K3
35
Proses manajemen risiko
Komuni
Monitor
kasi Penetap Identifi Penang
Analisis Evaluas ing dan
dan an kasi anan
Risiko i Risiko Evaluas
Konsult Konteks Risiko Risiko
i
asi
Proses manajemen risiko
Komikanikasi dan konsultasi adalah hal
Komunikasi penting
dan Untuk mengembangkan rencana komunikasi
Konsultasi untuk kedua pemangku kepentingan internal dan
eksternal
Untuk memastikan bahwa mereka yang
bertanggung jawab untuk menerapkan
manajemen risiko, dan mereka yang memiliki
kepentingan tertentu memahami dasar keputusan
yang dibuat dan mengapa tindakan tertentu
diperlukan
37
Proses manajemen risiko
Penetapan konteks strategis
Penetapan Hubungan antara organisasi dan lingkungannya
Konteks Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi
Keuangan, operasional (termasuk K3L), kompetitif, politik
Pemangku kepentingan (stake holder) internal dan eksternal
Penetapan konteks organisasi
Penetapan konteks manajemen risisko
Aktivitas pemeriksaan pasien
Pertolongan persalinan
Penanganan limbah medis
dll
Penetapan kriteria risiko
Menentukan struktur
38
Proses manajemen risiko
39
Proses manajemen risiko
Analisis
Risiko
Penilaian risiko bertujuan untuk menentukan tingkat risiko
kesehatan dari setiap bahaya kesehatan yang teridentifikasi.
Pengend Dalam penilaian risiko, maka diperlukan informasi tentang:
alian
yang Menentu
Menentu
sudah kan Penetapa
kan
dilakuka tingkat n tingkat
probabili
n, terkait konseku risiko
tas
dengan ensi kesehata
pajanan
risiko (dampak n
bahaya
yang Analisis risiko dapat dilakukan secara
) kualitatif, kuantitatif,
teridentif dan semi kuantitatif
ikasi
Perbedaan setiap metode terdapat pada penentuan
Konsekuensi dan Likelihood
40
Proses manajemen risiko
Analisis
Perhitungan tingkat risiko:
Risiko
41
Proses manajemen risiko
42
Proses manajemen risiko
Penangan
an Risiko
Pengendalian risiko bertujuan untuk menurunkan tingkat
risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima.
Tahapan pengendalian risiko meliputi:
Mengidenti Mengevalu
Memilih Menyusun
fikasi asi Pelaksanaa
metode perencanaa
alternatif alternatif n program
pengendali n
metode metode pengendali
an yang implementa
pengendali pengendali an
tepat si
an an
43
Proses manajemen risiko
45
Pengendalian Risiko
Merupakan tahapan paling penting sebagai penentu keseluruhan manajemen
risiko. Pengendalian risiko adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya risiko. Pengendalian risiko dapat dilakukan dengan
cara :
Eliminasi, risiko dihindarkan dengan menghilangkan sumber bahaya
Substitusi, mengganti bahan, alat atau cara kerja dengan yang lain sehingga
kemungkinan kecelakaan dapat diminimalkan
Pengendalian engineering, mengurangi risiko dengan melakukan rekayasa
teknik pada alat, mesin, infrastruktur, lingkungan dan atau bangunan
Pengendalian administratif, mengurangi kontak antara penerima dengan
sumber bahaya. Contohnya: rotasi dan penempatan pekerja, perawatan
secara berkala pada peralatan, dan monitoring efektivitas pengendalian
yang sudah dilakukan
Alat Pelindung Diri (APD), mengurangi risiko dengan menggunakan APD
seperti helm keselamatan, masker, sepatu keselamatan, pakaian pelindung,
kacamata keselamatan dan lain-lain.
Terima Kasih
47