Anda di halaman 1dari 18

Penanggulangan Bencana

Wabah Penyakit di Destinasi


Pariwisata Sesuai dengan
Protocol Kebijakan Pemerintah
di masa Pandemi Covid 19
KELUARGA BER-PHBS- AMAN COVID-19
“Keluarga SAJA”
#dirumahsaja-#keluargasaja

Bersatu Melawan
COVID-19

DENGAN “ EMPAT SAJA” :


1. JAGA JARAK
2. PAKAI MASKER
3. CTPS
4. KENALI GEJALA DAN
PERIKSAKAN
BAGIAN i
Gambaran umum Peran Petugas
Promkes Puskesmas Dalam
Penanggulangan COVID-19.
A. Latar Belakang
1. Permasalahan COVID-19
• Sejak bulan Maret 2020, WHO telah menetapkan
sebagai Pandemi dan Indonesia menetapkan sebagai
Bencana Nasional yang perlu penanganan secara
komprehensif.
• COVID-19, sangat mudah menular dari manusia yang
sakit ke manusia sehat, sehingga jumlah kasus positif,
setiap hari terus mengalami peningkatan.
• Sifat COVID-19, sangat rapuh dan akan mati hanya
dengan sabun/desinfektan. Apabila COVID-19 berhasil
masuk ke sel manusia, maka sangat cepat
bermultiplikasi sekaligus merusak sel tersebut.
• Saat ini, kasus positif COVID-19 sudah ada semua
provinsi di Indonesia (34 provinsi).
• Pandemi COVID-19, berdampak pada status kesehatan
masyarakat, juga ekonomi, pendidikan, kondisi sosial,
keamanan, dll, sehingga upaya mengatasinya harus
melalui multisektor secara KIS.
Quality
of Life
2. Upaya mengatasi : Penerapan PHBS- Protokol Kes.
Penanggulangan COVID-19

Di Tatanan Potensial : RT/Kelrg , Faskes, /Inst Kes,


Tempat Kerja, Inst. Pendidikan, TTU.

Dukungan Kebijakan dan Sumberdaya yang


KIS Lintas Program dan Lintas Sektor

Kemitraan LP dan LS (KIS), Penggerakan dan Mobilisasi Sosial dalam


Peningkatan Literasi Kes dan Pemberdayaan Indv, Keluarga, Masy
PHBS • PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam
penanggulangan COVID-19 merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran
yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri melakukan upaya
pencegahan dan pengendalian agar tidak
tertular COVID-19, dan berperan aktif
melakukan upaya promosi kesehatan,
mewujudkan masyarakat di lingkungannya
bebas COVID-19.
• Penerapan PHBS merupakan kunci
keberhasilan upaya pencegahan dan
pengendalian agar individu, keluarga dan
masyarakat tidak tertular COVID-19 serta
kualitas hidupnya dapat tercapai
Contoh : Pemberdayaan individu dalam penerapan PHBS-
Penanggulangan COVID-19, Di Era New Normal (1).
Contoh : Pemberdayaan individu dalam penerapan PHBS-
Penanggulangan COVID-19, Di Era New Normal (2).
ADAPTASI
KEBIASAAN
BARU
PASANG
MEDIA
SOSIALISASI
CUCI TANGAN
PAKAI SABUN
DENGAN AIR MEN G AL IR ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
TEMPAT WISATA

JAGA JARAK
WAJIB PAKAI
MASKER

PENGELOLA
1- 2
METER

TEMPAT WISATA
RU A NG RA PA T
A
KA NTO R PE N GE L OL

14. Optimalkan penggunaan ruang


Akses informasi Covid-19 :
https://infeksiemerging.kemkes.go.id 7. Mengumumkan larangan terbuka untuk cegah kerumunan
www.covid19.go.id
masuk bagi pekerja/ pengunjung yang
sakit 15. Batasi kapasitas lift, beri tanda di lantai
1. Bersihkan dan beri disinfektan semua lift
area/peralatan yang digunakan bersama 8. Periksakan suhu tubuh di pintu masuk.
Pengunjung/ pekerja tidak bisa masuk jika 16. Atur jarak di elevator dan tangga
2.Pastikan kebersihan kamar mandi/toilet. suhunya >_ 37.30 C. Petugas pemeriksa
Sediakan sabun cuci tangan, hand sanitizer, suhu pakai masker dan pelindung wajah,
dan air bersih 17. Gunakan partisi di meja/counter untuk
dan didampingi satpam. perlindungan tambahan
3. Sediakan fasilitas cuci tangan yang 9. Melarang masuk pekerja dan
memadai pengunjung yang tidak menggunakan 18. Utamakan metode pembayaran non
4. Jaga sirkulasi udaradan sinar matahari, masker tunai untuk mengurangi kontak alat bersama
serta bersihkan filter AC
19. Arahkan pekerja dan pengunjung ke
10. Batasi jumlah pengunjung yang masuk
5.Pasang media informasiwajib pakai fasyankes terdekat jika didapati sakit
masker, jaga jarak minimal 1 meter, dan 11. Atur jam operasional (demam/batuk, sakit tenggorokan, sesak
jaga kebersihan tangan nafas)
12. Atur jarak antrian dengan memberi
6. Pastikan pekerja berperilaku tanda di lantai 20. Lokasi wisata yang rentan penularan
hidupbersih dan sehat Covid-19 atau sulit menerapkan protokol
13.Atur alur pengunjung kesehatan tidak dioperasikan dahulu
ADAPTASI
KEBIASAAN BARU

PEKERJ
TEMPAT WISATA
A
Pastikan tetap sehat sebelum Semua pekerja aktif
bekerja. Tetap di rumah jika sakit, mengingatkan pengunjung
periksa kesehatan di fasyankes, dan untuk pakai masker dan jaga
lapor pada pimpinan jarak

Mandi dan ganti pakaian


Di perjalanan dan selama bekerja, segera sampai rumah. Bersihkan
tetap pakai masker, jaga jarak, dan handphone, kacamata, dan barang
hindari menyentuh area wajah. lainnya dengan disinfektan
Pastikan tangan bersih dengan cuci
tangan/hand sanitizer jika terpaksa KAWASAN WISATA
WAJIB PAKAI MASKER
menyentuh wajah SERING CUCI TANGAN
PAKAI SABUN
DENGAN AIR MEN GALI R

Lakukan PHBS, seperti konsumsi


gizi seimbang, aktivitas fisik (min
30 menit sehari) dan istirahat cukup
(tidur min 7 jam) untuk tingkatkan
daya tahan tubuh

Akses informasi Covid-19 :


https://infeksiemerging.kemkes.go.id
www.covid19.go.id
ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
PENGUNJUNG
DI TEMPAT WISATA

Pastikan tetap sehat sebelum Mandi dan ganti pakaian segera


keluar rumah. Tetap di rumah sampai rumah. Bersihkan
jika sakit, dan periksa handphone, kacamata, dan barang
kesehatan di fasyankes jika lainnya dengan disinfektan
gejala berlanjut

Sering cuci
Jaga jarak minimal 1 meter
1 - 2 METER

tangan pakai
sabun dan air
mengalir atau
Hand sanitizer

Selalu pakai masker di


Perjalanan dan di tempat wisata

Hindari Menyentuh wajah

Akses informasi Covid-19 : https://infeksiemerging.kemkes.go.id


www.covid19.go.id
“PROMOSI KESEHATAN PADA WILAYAH ZONA
HIJAU, KUNING, ORANGE, MERAH”
GAMBARAN ZONA RISIKO KENAIKAN KASUS
DI SUATU WILAYAH/ DAERAH: ADA 4 ZONA
PROMOSI KESEHATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI DAERAH/WILAYAH ZONA HIJAU
• Petugas Promkes bersama Tim Satuan Tugas melakukan promosi kesehatan
pencegahan yang menekankan pada penerapan PHBS pencegahan COVID-19.

• Melakukan penyuluhan-edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya


wabah virus corona, termasuk menerapkan protokol pencegahan penularan penyakit
dengan Jaga jarak, CTPS, Pakai Masker, Makan dengan Gizi Seimbang, Meningkatkan
daya tahan tubuh serta kenali gejala dan periksa

• Upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah merespons secara cepat setiap gejala
terkait dengan COVID-19. Orang-orang yang mengalami gejala COVID-19, seperti demam,
batuk, dan sesak napas, wajib melapor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

• Semua orang perjalanan yang masuk ke zona hijau, wajib diperiksa. Jika terbukti ada
penumpang yang positif COVID-19, maka dia wajib dikarantina selama 14 hari sebelum
dipersilakan masuk ke zona hijau. Pemerintah di zona hijau juga wajib mengisolasi setiap
pelancong yang datang ke wilayahnya selama kurang lebih 14 hari.
PROMOSI KESEHATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI DAERAH/WILAYAH ZONA KUNING
• Petugas Promkes bersama Tim Satuan Tugas melakukan promosi kesehatan penggulangan
COVID-19 yang menekankan pada upaya pencegahan dengan menerapkan PHBS- Protokol
Kesehatan Penanggulangan COVID-19.

• Dalam zona kuning upaya pencegahan yang bisa dilakukan, seperti mengidentifikasi semua orang
yang diketahui kontak dengan pasien positif COVID-19, dan memberikan status ODP dan PDP
bagi orang yang sudah ada gejala tapi belum dinyatakan positif COVID-19.

• Para ODP diwajibkan untuk melakukan Rapid Tes dan mejalani isolasi / karantina, begitupun
dengan PDP.

• Zona kuning akan menerapkan protokol pencegahan, termasuk social distancing, mencuci tangan,
serta menerapkan etika batuk dan bersin.

• Pemerintah di zona kuning mengintervensi masyarakatnya untuk tidak mengadakan pertemuan


yang tidak penting, terutama di ruang tertutup yang berkerumun. Pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan maksimal kepada para staf medis, salah satunya dengan memberikan
alat pelindung diri (APD).
PROMOSI KESEHATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI DAERAH/WILAYAH ZONA ORANGE

• Status zona oranye diberikan pada kota atau wilayah yang berdekatan dengan
zona merah virus corona, di mana penyebaran di wilayah ini relatif parah.
• Kegiatan promkes dilakukan bersama Tim Satuan Tugas, ditekankan pada
upaya perlindungan ind-keluarga, dengan menerapkan PHBS-Penanggulangan
COVID-19 (Ceklis Keluarga SAJA)
• Masyarakat dihimbau untuk diam di rumah dan membatalkan semua
pertemuan yang tidak penting. Tidak berkumpul di tempat-tempat umum.
• Petugas kesehatan melakukan tes masif pada ODP dan PDP untuk segera
mengidentifikasi apakah mereka positif COVID-19 atau tidak. Pemerintah
juga wajib memberlakukan PSBB.
PROMOSI KESEHATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI DAERAH/WILAYAH ZONA MERAH
• Status zona merah ditetapkan kepada wilayah dengan penularan virus corona yang sudah tidak
terkendali. Di zona merah, semua aktivitas sosial ditangguhkan, termasuk pemberhentian sekolah,
tempat ibadah, dan perkantoran.
• Semua perjalanan di zona merah akan dibatasi, kecuali beberapa perjalanan yang sifatnya darurat,
seperti penyaluran logistik dan penanganan medis. Wilayah di zona merah akan menerapkan intervensi
ketat, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia atau lockdown.
• Selain mengisolasi pasien positif COVID-19 di rumah sakit, mereka yang teridentifikasi dengan gejala
ringan diwajibkan melakukan karantina mandiri di rumah, dan menerapkan tata laksana karantina
sesuai anjuran WHO.
• Perawatan pasien COVID-19 dengan pasien lain di fasilitas kesehatan harus dipisahkan. Para dokter
dan perawat harus melakukan pemeriksaan dengan hati-hati, dan mewajibkan mereka menggunakan
APD saat bekerja atau melayani pasien.
• Pemerintah juga biasanya membuat level rumah sakit darurat untuk memisahkan dan menangani
pasien dengan tingkat keparahan yang berbeda. Oleh sebab semua aktivitas sosial dibatasi, dan
pemerintah wajib memberi bantuan logistik kepada masyarakat yang tidak mampu atau terdampak
virus corona.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai