Bersatu Melawan
COVID-19
JAGA JARAK
WAJIB PAKAI
MASKER
PENGELOLA
1- 2
METER
TEMPAT WISATA
RU A NG RA PA T
A
KA NTO R PE N GE L OL
PEKERJ
TEMPAT WISATA
A
Pastikan tetap sehat sebelum Semua pekerja aktif
bekerja. Tetap di rumah jika sakit, mengingatkan pengunjung
periksa kesehatan di fasyankes, dan untuk pakai masker dan jaga
lapor pada pimpinan jarak
Sering cuci
Jaga jarak minimal 1 meter
1 - 2 METER
tangan pakai
sabun dan air
mengalir atau
Hand sanitizer
• Upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah merespons secara cepat setiap gejala
terkait dengan COVID-19. Orang-orang yang mengalami gejala COVID-19, seperti demam,
batuk, dan sesak napas, wajib melapor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
• Semua orang perjalanan yang masuk ke zona hijau, wajib diperiksa. Jika terbukti ada
penumpang yang positif COVID-19, maka dia wajib dikarantina selama 14 hari sebelum
dipersilakan masuk ke zona hijau. Pemerintah di zona hijau juga wajib mengisolasi setiap
pelancong yang datang ke wilayahnya selama kurang lebih 14 hari.
PROMOSI KESEHATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI DAERAH/WILAYAH ZONA KUNING
• Petugas Promkes bersama Tim Satuan Tugas melakukan promosi kesehatan penggulangan
COVID-19 yang menekankan pada upaya pencegahan dengan menerapkan PHBS- Protokol
Kesehatan Penanggulangan COVID-19.
• Dalam zona kuning upaya pencegahan yang bisa dilakukan, seperti mengidentifikasi semua orang
yang diketahui kontak dengan pasien positif COVID-19, dan memberikan status ODP dan PDP
bagi orang yang sudah ada gejala tapi belum dinyatakan positif COVID-19.
• Para ODP diwajibkan untuk melakukan Rapid Tes dan mejalani isolasi / karantina, begitupun
dengan PDP.
• Zona kuning akan menerapkan protokol pencegahan, termasuk social distancing, mencuci tangan,
serta menerapkan etika batuk dan bersin.
• Status zona oranye diberikan pada kota atau wilayah yang berdekatan dengan
zona merah virus corona, di mana penyebaran di wilayah ini relatif parah.
• Kegiatan promkes dilakukan bersama Tim Satuan Tugas, ditekankan pada
upaya perlindungan ind-keluarga, dengan menerapkan PHBS-Penanggulangan
COVID-19 (Ceklis Keluarga SAJA)
• Masyarakat dihimbau untuk diam di rumah dan membatalkan semua
pertemuan yang tidak penting. Tidak berkumpul di tempat-tempat umum.
• Petugas kesehatan melakukan tes masif pada ODP dan PDP untuk segera
mengidentifikasi apakah mereka positif COVID-19 atau tidak. Pemerintah
juga wajib memberlakukan PSBB.
PROMOSI KESEHATAN PENANGGULANGAN COVID-19
DI DAERAH/WILAYAH ZONA MERAH
• Status zona merah ditetapkan kepada wilayah dengan penularan virus corona yang sudah tidak
terkendali. Di zona merah, semua aktivitas sosial ditangguhkan, termasuk pemberhentian sekolah,
tempat ibadah, dan perkantoran.
• Semua perjalanan di zona merah akan dibatasi, kecuali beberapa perjalanan yang sifatnya darurat,
seperti penyaluran logistik dan penanganan medis. Wilayah di zona merah akan menerapkan intervensi
ketat, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia atau lockdown.
• Selain mengisolasi pasien positif COVID-19 di rumah sakit, mereka yang teridentifikasi dengan gejala
ringan diwajibkan melakukan karantina mandiri di rumah, dan menerapkan tata laksana karantina
sesuai anjuran WHO.
• Perawatan pasien COVID-19 dengan pasien lain di fasilitas kesehatan harus dipisahkan. Para dokter
dan perawat harus melakukan pemeriksaan dengan hati-hati, dan mewajibkan mereka menggunakan
APD saat bekerja atau melayani pasien.
• Pemerintah juga biasanya membuat level rumah sakit darurat untuk memisahkan dan menangani
pasien dengan tingkat keparahan yang berbeda. Oleh sebab semua aktivitas sosial dibatasi, dan
pemerintah wajib memberi bantuan logistik kepada masyarakat yang tidak mampu atau terdampak
virus corona.
TERIMA KASIH