Anda di halaman 1dari 24

NEW NORMAL DI

MASA PANDEMI
COVID-19
DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG
TAHUN 2020
SEKILAS TENTANG COVID-19
PERUBAHAN PERILAKU
DI ERA PANDEMI COVID-19
NEW NORMAL
SEBELUM COVID (TATANAN KEHIDUPAN BARU)
masuk
(NORMAL) Boleh beraktifitas diluar

Maret - Mei

2020 Februari Saat Ini

SAAT PANDEMI COVID


(DENGAN PSBB, PKM, LOCKDOWN)
(ABNORMAL)
Dirumah aja

3
Revolusi Perubahan Kebiasaan
Kebiasaan saat pandemic COVID
dengan pembatasan sosial
Budaya/ Kebiasaan sebelum
COVID muncul  Masyarakat diwajibkan di rumah aja
(tidak bepergian)
- Berkumpul
- Bersosialisasi  Beraktifitas Bekerja, belanja,
- Mobilitas dan aktivitas tinggi beribadah, belajar di rumah (online )
- Jabat tangan/cipika-ki
 Tidak jabat tangan
- Tanpa masker
- Jarang cuci tangan  Harus pakai masker

 Sering cuci tangan

 Kebersihan rumah, lingkungan

4
Dampak yang Terjadi Terhadap
Perubahan Perilaku Saat Pandemic COVID
1 2
Perubahan perilaku yang cukup Banyak masyarakat yang masih belum
ekstrim → masyarakat paham dan belum sadar dan
membutuhkan waktu untuk banyaknya berita hoax sehingga
beradaptasi→ stressfull , sementara banyak yang tidak patuh dan tidak
kasus corono terus meningkat. peduli dengan protokol kesehatan.

3 4
Banyak masyarakat yang panik dan
bingung sehingga muncul stigma Munculnya kesulitan ekonomi
dan ketakutan misal Penolakan pada masyarakat menambah sulitnya
jenazah covid, penolakan tenaga masyarakat untuk mematuhi stay at
medis yang merawat covid. Stigma home terutama pekerja harian, untuk
penderita, pengambilan jenazah menunggu sampai kasus korona
secara paksa, tolak rapid test melandai.
dsbnya.
5
Kenormalan Baru/ New Normal
• New Normal adalah tatanan, kebiasaan atau perilaku baru untuk
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
beradaptasi covid 19
• Masyarakat harus tetap produktif dan sehat di masa pandemic covid

• Respon masyarakat : ??? Euphoria??? normal


kembali?

6
Persyaratan WHO tentang New Normal
1. Pemerintah bisa membuktikan bahwa transmisi virus corona sudah
dikendalikan
2. Rumah Sakit atau sistem kesehatan tersedia untuk mengidentifikasi, menguji,
mengisolasi, melacak kontak, dan mengkarantina pasien COVID-19
3. Risiko penularan wabah sudah terkendali terutama di tempat dengan
kerentanan
tinggi
4. Langkah pencegahan di lingkungan kerja, seperti menjaga jarak, cuci tangan
dan etika saat batuk, pakai masker.
5. Mencegah kasus impor virus corona
6. Masyarakat sudah benar-benar teredukasi, terlibat, dan diperkuat
untuk hidup dalam kondisi 'normal' yang baru.

7
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN COVID-19 DI KOTA SEMARANG

1. PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS DALAM PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 DI KOTA SEMARANG


DENGAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT

Perwal NOMOR 28 Tahun 2020 (PEMKOT SEMARANG) Keputusan Walikota NOMOR 443/417 Tahun 2020(PEMKOT SEMARANG)
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dalam Rangka Tentang Pemberlakuan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dalam
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Di Kota Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota
Semarang Semarang
Kota Semarang masih dalam tahap
PKM-PSBB
(Pembatasan Kegiatan Masyarakat-Pembatasan Sosial Berskala Besar)

PKM-PSBB JILID 4
(22 JUNI 2020 – 5 JULI 2020)
PEMBATASAN KEGIATAN
MASYARAKAT

Jangka Waktu :
PKM I : 27 April – 24 Mei
PKM II : 25 Mei -7 Juni 2020
PKM III : 8 Juni – 21 Juni
PKM IV : 22 Juni – 4 Juli
Pembentukkan layanan
pengaduan dan data Covid-19
Kota Semarang

INFO SEPUTAR DATA COVID-19


KOTA SEMARANG
www.siagacorona.semarangkota.go.id

POSKO GUGUS TUGAS


KOTA SEMARANG

LAYANAN PENGADUAN

& PENANGANAN
CALLCOVID-19
CENTER 112 dan
LAYANAN KONSULTASI DOKTER 1500-132
Untuk melawan virus yang tidak terlihat ini maka dibutuhkan:

Kewaspadaan Kedisiplinan
yang tinggi yang tinggi

Ketahanan fisik, mental, Kesabaran


spiritual dan keikhlasan

1
JOGO TONGGO
KETUA RT/RW/LURAH IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN
• Menyampaikan informasi tentang covid-19 ke warga
• Mengedukasi warga mengenai Covid-19 MASYARAKAT (JOGO TONGGO) DALAM
• Memfasilitasi dan mendorong keaktifan perangkat
RT/RW/Lurah, Kader, Kelompok potensial warga UPAYA PENCEGAHAN PANDEMI COVID-19
lainnya dalam pencegahan covid-19
• Bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk DI KOTA SEMARANG
pelaporan terkait Covid-19
TP PKK DAN LSM
• Dapur umum
• Menyediakan sarana CTPS lumbung pangan
• Melakukan mobilitas pemantauan warga yang berasal dari Covid-19 untuk
daerah terkena covid-19 Gotong royong
• Membantu warga yang kurang mampu /sakit/ lansia dalam situasi
pandemic Covid-19
• Mendata Kebutuhan dasar Masyarakat Forum Kesehatan
• Mendata warga yang tidak mampu
• Memastikan bantuan tepat sasaran Kota (FKK)

• Mendorong partisipasi
warga untuk menjaga
kebersihan diri dan
lingkungan
• Membantu ketua
RT/RW/Lurah dalam
BRIMOB menyediakan makanan
danpemenuhan logistic bagi
• BRIMOB membantu penegakan kedisiplinan masyarakat warga yang melakukan
dalam pencegahan covid-19
TOKOH AGAMA isolasi mandiri dirumah
• Tokoh Agama Memasukkan materi covid-19 dalam ceramah dan tausiah
• Membantu Ketua RT/RW Lurah dalam mengedukasi pencegahan covid-19
SURAT EDARAN NOMOR 7 TAHUN 2020
TENTANG
KRITERIA DAN PERSYARATAN PERJALANAN ORANG DALAM MASA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU MENUJU MASYARAKAT PRODUKTIF DAN AMAN CORONA
VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
(GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19)
Kriteria dan Persyaratan
1. Setiap individu yang melaksanakan perjalanan orang wajib menerapkan dan mematuhi
protokol kesehatan yaitu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan sebagai kriteria
perjalanan orang.
2. Persyarakat perjalanan orang dalam negeri :
a. Setiap individu yang melaksanakan perjalanan orang dengan
kendaraan pribadi bertanggung jawab atas kesehatannya
masing-masing, serta tunduk dan patuh pada syarat dan
ketentuan yang berlaku;
Lanjutan…
b. Setiap individu yang melakukan perjalanan orang dengan transportasi
umum darat, perkeretaapian, laut dan udara harus memenuhi
persyaratan :
1) Menunjukkan identitas diri diri (KTP atau tanda pengenal lainnya yang
sah);
2) Menunjukkan surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif yang
berlaku 7 hari atau surat keterangan uji Rapid-Test dengan hasil non
reaktif yang berlaku 3 hari pada saat keberangkatan;
Lanjutan…
3) Menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza
(influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh Dokter Rumah
Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR
dan/atau Rapid-Test;
c. Persyaratan perjalanan orang dalam negeri dikecualikan untuk
perjalanan orang komuter dan perjalanan orang di dalam
wilayah/kawasan aglomerasi.
Lanjutan…
3. Persyaratan perjalanan orang kedatangan dari luar negeri :
a. Setiap individu yang datang dari luar negeri harus tunduk dan patuh
pada syarat dan ketentuan yang berlaku :
1) Setiap individu yang datang dari luar negeri harus melakukan PCR Test
pada saat ketibaan, bila belum melaksanakan dan tidak dapat
menunjukkan surat hasil PCR Test dari negara keberangkatan;
Lanjutan…
2) Pemeriksaan PCR Test perjalanan orang kedatangan luar negeri
dikecualikan pada PLBN (Pos Lintas Batas Negara) yang tidak memiliki
peralatan PCR, dengan melakukan rapid test dan menunjukkan surat
keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness), serta
dikecualikan untuk perjalanan orang komuter yang melalui PLBN dengan
menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza
like illness), yang dikeluarkan oleh Dokter Rumah Sakit/otoritas Kesehatan.
Lanjutan…
b. Selama waktu tunggu hasil pemeriksaan PCR Test, setiap orang wajib
menjalani karantina di tempat akomodasi karantina khusus yang telah
disediakan oleh pemerintah; atau
c. Memanfaatkan akomodasi karantina (Hotel/Penginapan) yang telah
mendapatkan sertifikasi penyelenggaraan akomodasi karantina COVID-19
dari Kementerian Kesehatan.
PENGGUNAAN APLIKASi SIDATANG
UNTUK PENDATAAN PENDATANG DI
KOTA SEMARANG
SEHAT SELALU…
TERIMAKASIH
TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN, JAGA KONDISI, SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai