Waste4Change - Kondisi Sampah Pandemi Covid-19 Di Jakarta
Waste4Change - Kondisi Sampah Pandemi Covid-19 Di Jakarta
DKI Jakarta
Gambaran Kondisi Sampah saat Pandemik COVID-19 di DKI Jakarta
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Tim Penulis:
Aisyah Putri Lestari
Aulia Ulfatunnisa
Ridho Malik Ibrahim
Desain:
Ferrindo Putra
Waste4Change
PT WasteforChange Alam Indonesia
Alun-Alun Utara, Vida Bumipala
Jl. Raya Bekasi, RT.002/RW.001, Padurenan,
Kec. Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat
Indonesia 17156
Tel: +6221 29372308
Email: contact@waste4change.com
www.waste4change.com
Waste4Change | www.waste4change.com
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Daftar Isi
01 PENDAHULUAN 1
COVID-19
Daftar Pustaka 20
Waste4Change | www.waste4change.com i
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
01 Pendahuluan
Sekilas
tentang Pandemi COVID-19
Penyakit Coronavirus 2019 atau biasa disebut Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Corona
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat hingga kematian.
Coronavirus menyebar antara manusia ke manusia melalui kontak dekat, dan droplet dari orang
yang sudah terinfeksi. Selain itu, orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang
terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah. Temperatur dan durasi virus corona tidak aktif
lagi pada kondisi sejuk 22°C dalam waktu 2 minggu, kondisi panas 37°C selama 2 hari, kondisi air
panas 56°C dalam waktu 30 menit, dan suhu 70°C selama 5 menit, dan pada kondisi air mendidih
100°C1 .
Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Sejak
saat itu, virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara,
termasuk Indonesia hanya dalam waktu beberapa bulan. Kasus pertama pasien penyakit
coronavirus di Indonesia muncul pada tanggal 2 Maret 2020 di wilayah Jabodetabek (Jakarta,
Waste4Change | www.waste4change.com 1
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
luas ke seluruh dunia. Tercatat pada tanggal 11 Maret 2020, 121.000 kasus telah terkonfirmasi di 118
negara dan 4.373 orang telah meninggal dunia2. Akibat wabah penyakit tersebut telah menyebar
pada geografis yang luas, maka pada tanggal tersebut pula World Health Organization (WHO)
menetapkan wabah COVID-19 sebagai pandemi global. Pasca penetapan ini, WHO meminta semua
• Berkomunikasi dengan publik tentang risiko dan bagaimana mereka dapat melindungi diri
sendiri
• Menemukan, memisahkan, menguji, dan mengobati setiap kasus COVID-19 dan melacak setiap
penerapan kebijakan untuk menjauhkan diri dari sosial, menghindari pertemuan besar, dan
mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk pihak yang terinfeksi dalam jumlah besar3. Menanggapi
seruan dari WHO, Indonesia berupaya melakukan tanggap darurat dengan menetapkan wabah
COVID-19 sebagai bencana non alam nasional. Untuk menyesuaikan hal tersebut, Daerah Khusus
Ibukota (DKI) Jakarta yang menyandang status episentrum corona menerapkan beberapa kebijakan,
di DKI Jakarta4, terkecuali untuk instansi yang menaungi kebutuhan dasar manusia, seperti
Waste4Change | www.waste4change.com 2
Waste4Change | www.waste4change.com 2
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Kebijakan ini mulai diberlakukan pada tanggal 10 April 2020, dengan regulasi yang didukung
oleh Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan
Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi
DKI Jakarta.
5 Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 380 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19) di Provinsi DKI Jakarta
Waste4Change
Waste4Change||www.waste4change.com
www.waste4change.com 3
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
mengidentifikasi gambaran penanganan sampah rumah tangga dan sampah masker yang telah
Sebagai kajian awal, studi ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta yang menjadi kota di Indonesia
dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak. Ruang lingkup riset ini mencakup 5 kota di wilayah
Provinsi DKI Jakarta yaitu Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta
Riset ini menggunakan metodologi dengan alur yang dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
Kuesioner disebarkan melalui media sosial selama 12 hari pada tanggal 16-27 April 2020 dengan
Waste4Change | www.waste4change.com 4
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
From Home) dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk wilayah metropolitan DKI Jakarta
menyebabkan perubahan besar dari kebiasaan masyarakat dalam bekerja maupun beraktivitas
sehari-harinya.
Berdasarkan hasil data kuesioner diketahui bahwa selama masa PSBB sebanyak 75,8% masyarakat
Jakarta memilih bekerja dan beraktivitas hanya dari rumah. Profesi yang menyatakan bahwa
mereka menerapkan ini antara lain dosen, mahasiswa, freelance, konsultan individu, pekerja LSM,
ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil (PNS), pegawai pemerintah non PNS, pegawai swasta,
wirausaha, wiraswasta, serta pegawai yang tidak bekerja karena tempat kerja ditutup sementara.
Sementara itu, sebanyak 19,7% masyarakat Jakarta memilih melakukan pekerjaan dan beraktivitas
di rumah dan/atau di kantor – di mana profesi yang menerapkan ini yaitu pegawai swasta dan
pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan 4,5% masyarakat Jakarta memilih masih melakukan
kegiatan di luar rumah dan bekerja di kantor – di mana profesi yang menerapkan ini antara lain
Waste4Change | www.waste4change.com 5
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Selama masa PSBB, Pemerintah Indonesia menghimbau untuk melakukan social distancing dan
physical distancing selama beraktivitas serta meningkatkan higienitas tubuh dengan rutin mencuci
tangan serta menggunakan masker penutup mulut dan hidung. Hasil kuesioner menunjukkan
sebanyak 92% masyarakat Jakarta memilih sering menggunakan masker penutup mulut dan
Sedangkan sebanyak 8% masyarakat Jakarta memilih jarang atau/dan tidak menggunakan masker
penutup hidung dan mulut. Pola konsumsi yang kebanyakan dilakukan oleh masyarakat selama
pandemi sebesar 57% masyarakat memilih mengonsumsi makanan rumah dan 43% masyarakat
Mayoritas masyarakat Jakarta sebesar 75% responden memilih menyatakan bahwa menggunakan
masker penutup hidung dan mulut sebanyak 1 buah setiap harinya, dengan jenis masker kain sebesar
57% dan jenis masker medis sebanyak 18%. Sebesar 21% responden menyatakan menggunakan
masker sebanyak 2-3 buah setiap harinya, dengan jenis masker kain sebanyak 17%, jenis masker
N-95 sebanyak 1%, dan jenis masker medis sebanyak 4%. Sedangkan terdapat 2% responden
yang menyatakan menggunakan masker sebanyak 4-5 buah setiap harinya dan terdapatnya 2%
responden lainnya yang menggunakan masker sebanyak lebih dari 6 buah setiap harinya.
Jenis masker kain dan masker medis merupakan jenis masker yang kerap dijadikan alternatif
masyarakat untuk menutup hidup dan mulut. Sebanyak 76% responden memilih menggunakan
masker kain, 23% responden memilih menggunakan masker medis, 1% responden memilih
menggunakan masker N-95 untuk digunakan setiap hari karena beberapa alasan berikut:
Waste4Change | www.waste4change.com 6
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
• Masker kain dapat dicuci • Masker medis sebagai fasilitas • Masker N-95 lebih
dan digunakan ulang dari tempat kerja, dan persediaan efektif untuk menyaring
• Masker kain hemat masih tersisa virus dibanding masker
dan lebih murah • Masker medis terdapat lapisan lain
dibandingkan dengan antivirus sehingga lebih efektif
jenis masker lainnya untuk menyaring virus, dan lebih
• Masker kain mudah murah dibanding dengan masker
ditemui dan banyak motif N-95
yang menarik • Masker medis mudah digunakan,
lebih higienis dan sekali pakai
Penanganan masker yang telah digunakan oleh masyarakat Jakarta adalah sebagai berikut:
• Masker kain, penanganan yang dilakukan setelah pemakaian yaitu dengan 1) dicuci,
dibuang langsung secara terpilah, dan 4) digunting lalu dibuang ke tempat sampah
anorganik
Waste4Change | www.waste4change.com 7
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Waste4Change
Waste4Change | www.waste4change.com
| www.waste4change.com 8
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
dideklarasikan sebagai pandemi global menjadikan sebagian besar warga DKI Jakarta beraktivitas
di rumah. Akibat dari peristiwa ini, pola produksi sampah domestik di DKI Jakarta pun berpotensi
mengalami perubahan. Setelah pandemi terjadi, berdasarkan kondisi dari 132 orang warga DKI
Jakarta yang dijadikan sebagai sampel, perubahan tersebut berdampak pada kondisi timbulan
dan komposisi sampah. Sebelum terjadinya pandemi, timbulan sampah di DKI Jakarta adalah
sebesar 0,69 kg/orang/hari (DLH DKI, 2013). Sementara kondisi komposisi sampah di DKI Jakarta
Timbulan sampah pada masa pandemi mengalami kondisi yang beragam bagi setiap respondennya.
Beberapa warga mengalami perubahan pola timbulan untuk beberapa jenis sampah, beberapa
lainnya hanya mendapati perubahan pada satu jenis sampah, terdapat pula rumah tangga yang
tidak terkena dampak perubahan pola timbulan sampah akibat pandemi. Kondisi perubahan
pola timbulan sampah tersebut lebih detailnya dapat dilihat pada Gambar 6 dan juga rincian
penjelasan berikut.
Waste4Change | www.waste4change.com 9
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
a. Peningkatan timbulan sampah tertinggi terjadi pada sampah organik yang dipilih oleh 35,4%
responden. Sampah organik ini terdiri dari sampah sisa memasak/makanan dan juga sampah
taman. Rata-rata peningkatan terjadi dua kali lipat akibat meningkatnya kebiasaan memasak
di rumah.
b. Peningkatan kedua terjadi pada timbulan sampah plastik yang dialami oleh 22,3% responden.
Sebagian besar responden pada opsi ini tidak menunjukkan seberapa besar tingkat peningkatan.
Peningkatan tersebut terjadi akibat meningkatnya produksi sampah kemasan akibat kebiasaan
pesan makanan/belanja online, konsumsi camilan, dan upaya kebersihan. Data ini pun didukung
oleh survei yang dilakukan oleh LIPI di kawasan Jabodetabek selama 20 April-5 Mei 2020. Hasil
online. Peningkatan tersebut digambarkan dari intensitas belanja yang sebelumnya hanya 1
hingga 5 kali dalam satu bulan, menjadi 1 hingga 10 kali selama PSBB diberlakukan. Akibatnya,
konsumsi kantong berbahan plastik meningkat, karena 96% paket dibungkus dengan plastik
c. Sampah medis mengalami peningkatan timbulan sebesar 1,5%, yaitu dengan diproduksinya
d. Sebesar 17,7% responden membuang sampah dengan jumlah yang konstan antara sebelum
dan setelah pandemi. Hal ini disebabkan karena kebiasaan minimasi sampah yang selalu
dipertahankan, baik sebelum dan setelah masa pandemi. Selain itu, beberapa responden juga
tidak terkena dampak perubahan kebiasaan sehingga pola produksi sampah tetap sama.
6 Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI. 2020. Masa PSBB Belanja Online Naik
Sampah Plastik pun Meningkat. bisnis.tempo.co
Waste4Change | www.waste4change.com 10
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
e. Untuk kondisi lainnya dialami oleh 23,1% responden. Kondisi yang terjadi pada klasifikasi ini
yakni berupa peningkatan penggunaan kain dan tisu untuk kebersihan serta meningkatnya
intensitas belanja online dengan menggunakan kemasan berbahan kertas. Selain itu terdapat
pula responden yang mengalami kondisi penurunan timbulan sampah akibat dilakukannya
Waste4Change
Waste4Change | www.waste4change.com
| www.waste4change.com 11
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
di masa pandemi, timbulan sampah yang masuk TPST Bantar Gebang mengalami pengurangan.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta7, tercatat sampah yang dikirim ke TPST
Bantar Gebang sebelum dan setelah pandemi dapat dilihat pada Gambar 6. Pengurangan tersebut
disebabkan oleh berkurangnya sampah dari sektor komersial, seperti hotel, mall, restoran,
Gambar 7 Timbulan Sampah yang Masuk TPST Bantar Gebang (DLH Jakarta, 2020)
Akibat berkurangnya sampah selama penerapan PSBB, pola pengangkutan sampah mengalami
perubahan. Jika sebelumnya pola pengangkutan sampah di depo menggunakan alat berat untuk
memasukkan sampah ke dalam truk, kini sampah langsung diangkut ke truk dari gerobak sampah
yang berasal dari lingkungan masyarakat. Sehingga tidak lagi ada penumpukan sampah di depo
dan antrean gerobak sampah. Selain itu, setiap Kasatpel (Kepala Satuan Pelaksana) Kecamatan
bertanggung jawab untuk mengatur operasional petugas gerobak sampah yang masuk ke depo.
Hal ini disesuaikan dengan jadwal datangnya truk yang akan mengangkut sampah ke TPST Bantar
Gebang.
7 Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. PSBB Ternyata Kurangi Sampah di Jakarta. mediaindonesia.com
8 Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. Sampah Jakarta Menurun Drastis Sejak WFH. propertyinside.id
Waste4Change | www.waste4change.com 12
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Demi keamanan bertugas di tengah wabah covid, petugas wajib menggunakan perlengkapan
sesuai protokol kesehatan seperti sarung tangan, masker, dan sebagainya. Selain itu, pemberlakuan
sistem shift kerja bagi petugas pengangkut sampah di lapangan pun dilakukan. Contoh yang
terjadi di wilayah Jakarta Timur, petugas shift pertama bekerja mulai pukul 04.30 – 08.00 WIB,
dilanjutkan oleh tim pengawas yang menyisir ulang ada atau tidaknya penumpukan sampah di
masing-masing wilayah.
• Penumpukan Sampah
Berdasarkan data pada Gambar 6 diketahui bahwa terjadi peningkatan timbulan sampah
domestik di DKI Jakarta, terutama terhadap sampah orgaanik dan juga sampah plastik. Di sisi lain,
sampah di sumber akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pribadi
produsen sampah maupun warga sekitar akibat bau tidak sedap yang ditimbulkan. Terlebih
lagi, sampah yang menumpuk akan mengundang vektor penyakit berupa lalat dan tikus,
sehingga adanya hal tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi penyakit
bagi manusia. Selain itu, tingginya penumpukan sampah pun akan meningkatkan beban kerja
• Sampah Medis
Meningkatnya produksi sampah medis berupa masker dapat meningkatkan potensi penyebaran
virus/penyakit jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan tepat. Utamanya potensi tersebut
Waste4Change | www.waste4change.com 13
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Acuan pengolahan limbah medis Dinas
pada tanggal 24 Maret 2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksisus (Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan COVID-19.
2. Surat Edaran Kepala Dinas Lingkungan Hidup No. 19/SE/2020 tanggal 7 Maret 2020 tentang
Penanganan Limbah Medis yang Bersumber dari Rumah Tangga Sebagai Kewaspadaan
3. Instruksi Kepala Dinas Lingkungan Hidup No.40/2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang
4. Instruksi Kepala Dinas Lingkungan Provinsi DKI Jakarta No.53/2020 tanggal 9 April 2020
Alur Pengelolaan Limbah Medis COVID-19 yang bersumber dari rumah tangga adalah sebagai
berikut.
Gambar 8 Alur Pengelolaan Limbah Medis COVID-19 Sumber Rumah Tangga (DLH Jakarta, 2020)
Waste4Change | www.waste4change.com 14
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Tabel 1 Rekapitulasi Data Pengumpulan Limbah Medis COVID-19 Rumah Tangga (DLH Jakarta, 2020)
Kabupaten Administrasi
6 0 0 0
Kepulauan Seribu
Catatan:
• Limbah medis berupa masker bekas, sarung tangan dan hazmat
• Pengumpulan sampai tanggal 24 April 2020
• Dibutuhkan edukasi kepada masyarakat untuk dapat memilah limbah medis dari rumah
tangga
• Penyediaan sarana dan prasarana di Dipo/TPS untuk pengelolaan limbah medis dari rumah
d. Rekapitulasi sebesar 131 Kg, 41 kantong plastik, 74 pcs limbah infeksius Maret s.d 24 April
2020
Waste4Change | www.waste4change.com 15
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Waste4Change | www.waste4change.com 16
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Begitu banyak potensi negatif yang ditimbulkan oleh penumpukan sampah. Dalam mengatasi
permasalahan tersebut, opsi yang dapat dilakukan adalah dengan upaya daur ulang sampah.
Berdasarkan input dari 132 responden di DKI Jakarta, diketahui bahwa beberapa responden sudah
memiliki kemauan untuk memilah sampah. Sebesar 15,5% responden sudah melakukan upaya
pengomposan di rumah, dan sebesar 25,75% responden sudah menyetorkan sampah anorganik
ke bank sampah / pengepul / pemulung. Untuk itu gerakan ini memiliki potensi untuk dilakukan
Seiring dengan meningkatnya tren belanja online yang berdampak pada kenaikan timbulan
sampah plastik, maka mencegah penumpukan sampah saat berbelanja online juga penting untuk
2. Memberikan catatan kepada penjual/kurir makanan untuk tidak memberikan alat makan
4. Memilih membeli dalam jumlah besar daripada membeli produk satuan berulang
Untuk mereduksi sampah organik pada skala rumah tangga dapat dilakukan kegiatan
pengomposan sederhana. Terdapat berbagai metode yang dapat dijadikan pilihan dalam
melakukan upaya tersebut, seperti metode takakura, menggunakan media wasima, ataupun
menggunakan komposter mini. Berbagai metode tersebut dapat dilihat pada Gambar 9. Untuk
dapat menerapkan metode-metode tersebut hanya dibutuhkan peralatan dan perawatan yang
sederhana, sehingga upaya ini dapat dilakukan dengan mudah. Bila kompos telah matang, produk
Sementara itu, untuk menangani sampah anorganik, khususnya untuk sampah yang bernilai jual
seperti botol, gelas plastik, kaleng, dan kertas dapat dilakukan upaya pengumpulan khusus untuk
akan di daur ulang, sehingga hal tersebut dapat berbuah menjadi manfaat
Waste4Change | www.waste4change.com 17
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Gambar 9 Metode Pengomposan Sederhana (a) Takakura (b) Wasima (c) Komposter Mini
B3. Hal ini disebabkan sampah tersebut berpotensi menyimpan virus, baik setelah dipakai di luar
ruangan maupun setelah dipakai oleh orang yang tergolong ke dalam ODP. Untuk itu penanganan
sampah jenis ini memerlukan perhatian khusus, dan tidak dapat disamakan dengan sampah jenis
lainnya.
Berdasarkan anjuran dari KLHK, penanganan sampah masker sekali pakai dapat dilakukan melalui
tahap berikut.
1. Lipat masker bekas menjadi dua bagian (sisi dalam masker tetap berada di bagian dalam)
5. Kumpulkan sampah masker dalam satu kantung, ikat rapat, dan jangan satukan dengan
Untuk membungkus sampah masker dapat digunakan kantung kresek berwarna kuning, yang
sesuai dengan warna khas bagi limbah medis. Selain itu, Pemerintah DKI Jakvarta telah meletakkan
fasilitas wadah khusus sampah medis yang berada di TPS/Dipo pada tiap kecamatan sebanyak
51 lokasi di 6 wilayah kota dan kabupaten, sehingga warga dapat langsung membuang sampah
B3 mereka ke wadah tersebut. Kondisi wadah umum sampah medis tersebut dapat dilihat pada
Waste4Change | www.waste4change.com 18
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Gambar 10. Sampah pada wadah tersebut selanjutnya akan diolah melalui perantara pihak ketiga
Waste4Change | www.waste4change.com 19
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Daftar Pustaka
Chin et al., Lancet Microbe. 2020. Stability of SARS-CoV-2 in Different Environmental Conditions.
https://doi.org/10.1016/S2666-5247(20)30003-3
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. Sampah Jakarta Menurun Drastis Sejak WFH.
propertyinside.id
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. PSBB Ternyata Kurangi Sampah di Jakarta.
mediaindonesia.com
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur. 2020. Masa Pandemi
COVID-19, Volume Sampah di Jaktim Berkurang 17,34 Persen. timur.jakarta.go.id
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 380 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19) di
Provinsi DKI Jakarta
Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI. 2020. Masa PSBB Belanja
Online Naik Sampah Plastik pun Meningkat. bisnis.tempo.co
Suku Dinas Lingkungan Hidup. 2020. Volume Sampah Saat Lebaran di Jakbar Capai 77.592 Meter
Kubik. beritajakarta.id
Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja
Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Instansi
Pemerintah
Waste4Change | www.waste4change.com 20
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Waste4Change
PT WasteforChange Alam Indonesia
Alun-Alun Utara, Vida Bumipala
Jl. Raya Bekasi, RT.002/RW.001, Padurenan,
Kec. Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat
Indonesia 17156
Tel: +6221 29372308
Email: contact@waste4change.com
www.waste4change.com
Waste4Change | www.waste4change.com