Anda di halaman 1dari 24

Kondisi Sampah Pandemi COVID-19

DKI Jakarta
Gambaran Kondisi Sampah saat Pandemik COVID-19 di DKI Jakarta
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Tim Penulis:
Aisyah Putri Lestari
Aulia Ulfatunnisa
Ridho Malik Ibrahim

Desain:
Ferrindo Putra

Waste4Change
PT WasteforChange Alam Indonesia
Alun-Alun Utara, Vida Bumipala
Jl. Raya Bekasi, RT.002/RW.001, Padurenan,
Kec. Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat
Indonesia 17156
Tel: +6221 29372308
Email: contact@waste4change.com
www.waste4change.com

© 2019 Waste4Change. All rights reserved.


No part of this publication may be reproduced or
transmitted in any form or by any means, including
photocopying and recording, or by any information
storage and retrieval system.

Waste4Change | www.waste4change.com
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Daftar Isi
01 PENDAHULUAN 1

Sekilas tentang Pandemi COVID-19 1

Kebijakan WHO dan Pemerintah Indonesia 2

02 RUANG LINGKUP & METODOLOGI 4

03 PERUBAHAN KONDISI PANDEMIK COVID-19 TERHADAP 5


PENANGANAN SAMPAH DI DKI JAKARTA

Kebiasaan Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19 5

Perubahan Pola Produksi Sampah di Masa Pendemi COVID-19 9

Penanganan Sampah di Sektor Hilir 12

Potensi Kendala yang Timbul 13

04 SOLUSI PENANGANAN SAMPAH DALAM MENGHADAPI 14

COVID-19

Pengelolaan Sampah Akibat Pendemi COVID-19 17

Solusi Bijak Kelola Sampah di Masa Pandemi COVID-19 18

Daftar Pustaka 20

Waste4Change | www.waste4change.com i
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

01 Pendahuluan

Sekilas
tentang Pandemi COVID-19
Penyakit Coronavirus 2019 atau biasa disebut Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan

penyakit menular yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Corona

virus-2 (SARS-CoV2) yang menyerang sistem pernapasan manusia, sehingga menyebabkan

gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat hingga kematian.

Coronavirus menyebar antara manusia ke manusia melalui kontak dekat, dan droplet dari orang

yang sudah terinfeksi. Selain itu, orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang

terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah. Temperatur dan durasi virus corona tidak aktif

lagi pada kondisi sejuk 22°C dalam waktu 2 minggu, kondisi panas 37°C selama 2 hari, kondisi air

panas 56°C dalam waktu 30 menit, dan suhu 70°C selama 5 menit, dan pada kondisi air mendidih

100°C1 .

Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Sejak

saat itu, virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara,

termasuk Indonesia hanya dalam waktu beberapa bulan. Kasus pertama pasien penyakit

coronavirus di Indonesia muncul pada tanggal 2 Maret 2020 di wilayah Jabodetabek (Jakarta,

Bogor, Depok, dan Bekasi).

1 A. Chin et al., Lancet Microbe, April 2, 2020. DOI: https://doi.org/10.1016/S2666-5247(20)30003-3

Waste4Change | www.waste4change.com 1
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Kebijakan WHO dan


Pemerintah Indonesia
Dampak dari wabah COVID-19 yang telah muncul sejak Bulan Desember dengan cepat menyebar

luas ke seluruh dunia. Tercatat pada tanggal 11 Maret 2020, 121.000 kasus telah terkonfirmasi di 118

negara dan 4.373 orang telah meninggal dunia2. Akibat wabah penyakit tersebut telah menyebar

pada geografis yang luas, maka pada tanggal tersebut pula World Health Organization (WHO)

menetapkan wabah COVID-19 sebagai pandemi global. Pasca penetapan ini, WHO meminta semua

negara untuk melakukan beberapa hal, yaitu:

• Mengaktifkan dan meningkatkan mekanisme tanggap darurat

• Berkomunikasi dengan publik tentang risiko dan bagaimana mereka dapat melindungi diri

sendiri

• Menemukan, memisahkan, menguji, dan mengobati setiap kasus COVID-19 dan melacak setiap

kontak yang berkaitan.

Adanya deklarasi tersebut merupakan tanda dibutuhkannya beberapa penyesuaian, seperti

penerapan kebijakan untuk menjauhkan diri dari sosial, menghindari pertemuan besar, dan

mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk pihak yang terinfeksi dalam jumlah besar3. Menanggapi

seruan dari WHO, Indonesia berupaya melakukan tanggap darurat dengan menetapkan wabah

COVID-19 sebagai bencana non alam nasional. Untuk menyesuaikan hal tersebut, Daerah Khusus

Ibukota (DKI) Jakarta yang menyandang status episentrum corona menerapkan beberapa kebijakan,

yakni antara lain:

1. Kebijakan Work from Home


Peraturan ini berlaku sejak tanggal 20 Maret 2020, untuk semua perusahaan yang berada

di DKI Jakarta4, terkecuali untuk instansi yang menaungi kebutuhan dasar manusia, seperti

bidang kesehatan, pangan, energi, jasa keuangan, dan sistem pembayaran.

2 John Hopkins University & Medicine (2020). https://coronavirus.jhu.edu/map.html


3 Nigel McMillan (2020). https://www.theguardian.com/world/2020/feb/25/what-does-it-mean-if-coronavirus-is
-declared-a-pandemic
4 Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam
Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah

Waste4Change | www.waste4change.com 2
Waste4Change | www.waste4change.com 2
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

2. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Pembatasan Sosial bersekala Besar5, meliputi:

a. Menggunakan masker di luar rumah

b. Pembatasan aktivitas luar rumah, seperti:

• Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan/atau institusi pendidikan lainnya

• Aktivitas kerja di tempat kerja

• Kegiatan keagamaan di rumah ibadah

• Kegiatan di tempat atau fasilitas umum

• Kegiatan sosial dan budaya

• Pergerakan orang dan barang menggunakan moda transportasi

Kebijakan ini mulai diberlakukan pada tanggal 10 April 2020, dengan regulasi yang didukung

oleh Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan

Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi

DKI Jakarta.

5 Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 380 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19) di Provinsi DKI Jakarta

Waste4Change
Waste4Change||www.waste4change.com
www.waste4change.com 3
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

02 Ruang Lingkup dan Metodologi

Ruang Lingkup dan Metodologi


Riset Penanganan Sampah saat Pandemi COVID-19 di DKI Jakarta ini bermaksud untuk

mengidentifikasi gambaran penanganan sampah rumah tangga dan sampah masker yang telah

digunakan oleh masyarakat DKI Jakarta selama masa pandemi COVID-19.

Sebagai kajian awal, studi ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta yang menjadi kota di Indonesia

dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak. Ruang lingkup riset ini mencakup 5 kota di wilayah

Provinsi DKI Jakarta yaitu Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta

Timur, dan Kota Jakarta Utara.

Riset ini menggunakan metodologi dengan alur yang dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Alur Metodologi Riset

Kuesioner disebarkan melalui media sosial selama 12 hari pada tanggal 16-27 April 2020 dengan

target responden diperuntukkan kepada warga DKI Jakarta.

Waste4Change | www.waste4change.com 4
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

03 Pengaruh Pandemik COVID-19 terhadap Penanganan Sampah di


_ DKI Jakarta

Kebiasaan Masyarakat pada Masa


Pandemi COVID-19
Beberapa kebijakan pemerintah terkait penanggulangan pandemi COVID-19 yaitu WFH (Work

From Home) dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk wilayah metropolitan DKI Jakarta

menyebabkan perubahan besar dari kebiasaan masyarakat dalam bekerja maupun beraktivitas

sehari-harinya.

Berdasarkan hasil data kuesioner diketahui bahwa selama masa PSBB sebanyak 75,8% masyarakat

Jakarta memilih bekerja dan beraktivitas hanya dari rumah. Profesi yang menyatakan bahwa

mereka menerapkan ini antara lain dosen, mahasiswa, freelance, konsultan individu, pekerja LSM,

ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil (PNS), pegawai pemerintah non PNS, pegawai swasta,

wirausaha, wiraswasta, serta pegawai yang tidak bekerja karena tempat kerja ditutup sementara.

Sementara itu, sebanyak 19,7% masyarakat Jakarta memilih melakukan pekerjaan dan beraktivitas

di rumah dan/atau di kantor – di mana profesi yang menerapkan ini yaitu pegawai swasta dan

pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan 4,5% masyarakat Jakarta memilih masih melakukan

kegiatan di luar rumah dan bekerja di kantor – di mana profesi yang menerapkan ini antara lain

tukang ojek, pekerja medis, serta pegawai swasta.

Gambar 2 Kebiasaan Work From Home Gambar 3 Kondisi Penggunaan Masker


selama Pandemi (Waste4Change, 2020) Masyarakat Jakarta (Waste4Change, 2020)

Waste4Change | www.waste4change.com 5
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Selama masa PSBB, Pemerintah Indonesia menghimbau untuk melakukan social distancing dan

physical distancing selama beraktivitas serta meningkatkan higienitas tubuh dengan rutin mencuci

tangan serta menggunakan masker penutup mulut dan hidung. Hasil kuesioner menunjukkan

sebanyak 92% masyarakat Jakarta memilih sering menggunakan masker penutup mulut dan

hidung saat beraktivitas keluar rumah.

Sedangkan sebanyak 8% masyarakat Jakarta memilih jarang atau/dan tidak menggunakan masker

penutup hidung dan mulut. Pola konsumsi yang kebanyakan dilakukan oleh masyarakat selama

pandemi sebesar 57% masyarakat memilih mengonsumsi makanan rumah dan 43% masyarakat

memilih sering mengonsumsi dengan membeli secara langsung dan online.

Mayoritas masyarakat Jakarta sebesar 75% responden memilih menyatakan bahwa menggunakan

masker penutup hidung dan mulut sebanyak 1 buah setiap harinya, dengan jenis masker kain sebesar

57% dan jenis masker medis sebanyak 18%. Sebesar 21% responden menyatakan menggunakan

masker sebanyak 2-3 buah setiap harinya, dengan jenis masker kain sebanyak 17%, jenis masker

N-95 sebanyak 1%, dan jenis masker medis sebanyak 4%. Sedangkan terdapat 2% responden

yang menyatakan menggunakan masker sebanyak 4-5 buah setiap harinya dan terdapatnya 2%

responden lainnya yang menggunakan masker sebanyak lebih dari 6 buah setiap harinya.

Gambar 4 Penggunaan Masker Masyarakat Jakarta Selama Pandemi (Waste4Change, 2020)

Jenis masker kain dan masker medis merupakan jenis masker yang kerap dijadikan alternatif

masyarakat untuk menutup hidup dan mulut. Sebanyak 76% responden memilih menggunakan

masker kain, 23% responden memilih menggunakan masker medis, 1% responden memilih

menggunakan masker N-95 untuk digunakan setiap hari karena beberapa alasan berikut:

Waste4Change | www.waste4change.com 6
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Masker Kain Masker Medis Masker N95

• Masker kain dapat dicuci • Masker medis sebagai fasilitas • Masker N-95 lebih
dan digunakan ulang dari tempat kerja, dan persediaan efektif untuk menyaring
• Masker kain hemat masih tersisa virus dibanding masker
dan lebih murah • Masker medis terdapat lapisan lain
dibandingkan dengan antivirus sehingga lebih efektif
jenis masker lainnya untuk menyaring virus, dan lebih
• Masker kain mudah murah dibanding dengan masker
ditemui dan banyak motif N-95
yang menarik • Masker medis mudah digunakan,
lebih higienis dan sekali pakai

Penanganan masker yang telah digunakan oleh masyarakat Jakarta adalah sebagai berikut:

• Masker kain, penanganan yang dilakukan setelah pemakaian yaitu dengan 1) dicuci,

dijemur, kemudian digunakan kembali dan 2) dibuang langsung ke tempat sampah

• Masker medis, penanganan yang dilakukan setelah pemakaian yaitu dengan 1)

dibuang di tempat khusus barang infeksius, 2) dibuang langsung ke tempat sampah, 3)

dibuang langsung secara terpilah, dan 4) digunting lalu dibuang ke tempat sampah

anorganik

Waste4Change | www.waste4change.com 7
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Waste4Change
Waste4Change | www.waste4change.com
| www.waste4change.com 8
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Perubahan Pola Produksi Sampah


di Masa Pandemi COVID-19
Pembatasan aktivitas di luas rumah yang diterapkan di DKI Jakarta sejak peristiwa COVID-19

dideklarasikan sebagai pandemi global menjadikan sebagian besar warga DKI Jakarta beraktivitas

di rumah. Akibat dari peristiwa ini, pola produksi sampah domestik di DKI Jakarta pun berpotensi

mengalami perubahan. Setelah pandemi terjadi, berdasarkan kondisi dari 132 orang warga DKI

Jakarta yang dijadikan sebagai sampel, perubahan tersebut berdampak pada kondisi timbulan

dan komposisi sampah. Sebelum terjadinya pandemi, timbulan sampah di DKI Jakarta adalah

sebesar 0,69 kg/orang/hari (DLH DKI, 2013). Sementara kondisi komposisi sampah di DKI Jakarta

sebelum pandemi dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

Gambar 5 Komposisi Sampah di DKI Jakarta (Jakarta Dalam Angka, 2018)

Timbulan sampah pada masa pandemi mengalami kondisi yang beragam bagi setiap respondennya.

Beberapa warga mengalami perubahan pola timbulan untuk beberapa jenis sampah, beberapa

lainnya hanya mendapati perubahan pada satu jenis sampah, terdapat pula rumah tangga yang

tidak terkena dampak perubahan pola timbulan sampah akibat pandemi. Kondisi perubahan

pola timbulan sampah tersebut lebih detailnya dapat dilihat pada Gambar 6 dan juga rincian

penjelasan berikut.

Waste4Change | www.waste4change.com 9
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Gambar 6 Perubahan Pola Timbulan Sampah di Masa Pandemi (Waste4Change, 2020)

a. Peningkatan timbulan sampah tertinggi terjadi pada sampah organik yang dipilih oleh 35,4%

responden. Sampah organik ini terdiri dari sampah sisa memasak/makanan dan juga sampah

taman. Rata-rata peningkatan terjadi dua kali lipat akibat meningkatnya kebiasaan memasak

di rumah.

b. Peningkatan kedua terjadi pada timbulan sampah plastik yang dialami oleh 22,3% responden.

Sebagian besar responden pada opsi ini tidak menunjukkan seberapa besar tingkat peningkatan.

Peningkatan tersebut terjadi akibat meningkatnya produksi sampah kemasan akibat kebiasaan

pesan makanan/belanja online, konsumsi camilan, dan upaya kebersihan. Data ini pun didukung

oleh survei yang dilakukan oleh LIPI di kawasan Jabodetabek selama 20 April-5 Mei 2020. Hasil

survei menyebutkan bahwa mayoritas warga mengalami kecenderungan peningkatan belanja

online. Peningkatan tersebut digambarkan dari intensitas belanja yang sebelumnya hanya 1

hingga 5 kali dalam satu bulan, menjadi 1 hingga 10 kali selama PSBB diberlakukan. Akibatnya,

konsumsi kantong berbahan plastik meningkat, karena 96% paket dibungkus dengan plastik

yang tebal dan ditambah dengan bubble wrap6.

c. Sampah medis mengalami peningkatan timbulan sebesar 1,5%, yaitu dengan diproduksinya

sampah masker sekali pakai.

d. Sebesar 17,7% responden membuang sampah dengan jumlah yang konstan antara sebelum

dan setelah pandemi. Hal ini disebabkan karena kebiasaan minimasi sampah yang selalu

dipertahankan, baik sebelum dan setelah masa pandemi. Selain itu, beberapa responden juga

tidak terkena dampak perubahan kebiasaan sehingga pola produksi sampah tetap sama.

6 Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI. 2020. Masa PSBB Belanja Online Naik
Sampah Plastik pun Meningkat. bisnis.tempo.co

Waste4Change | www.waste4change.com 10
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

e. Untuk kondisi lainnya dialami oleh 23,1% responden. Kondisi yang terjadi pada klasifikasi ini

yakni berupa peningkatan penggunaan kain dan tisu untuk kebersihan serta meningkatnya

intensitas belanja online dengan menggunakan kemasan berbahan kertas. Selain itu terdapat

pula responden yang mengalami kondisi penurunan timbulan sampah akibat dilakukannya

upaya penghematan pengeluaran.

Waste4Change
Waste4Change | www.waste4change.com
| www.waste4change.com 11
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Penanganan Sampah di Sektor Hilir


Walaupun sampah rumah tangga diketahui mengalami peningkatan timbulan sampah, namun

di masa pandemi, timbulan sampah yang masuk TPST Bantar Gebang mengalami pengurangan.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta7, tercatat sampah yang dikirim ke TPST

Bantar Gebang sebelum dan setelah pandemi dapat dilihat pada Gambar 6. Pengurangan tersebut

disebabkan oleh berkurangnya sampah dari sektor komersial, seperti hotel, mall, restoran,

perkantoran, dan tempat wisata8.

Gambar 7 Timbulan Sampah yang Masuk TPST Bantar Gebang (DLH Jakarta, 2020)

Akibat berkurangnya sampah selama penerapan PSBB, pola pengangkutan sampah mengalami

perubahan. Jika sebelumnya pola pengangkutan sampah di depo menggunakan alat berat untuk

memasukkan sampah ke dalam truk, kini sampah langsung diangkut ke truk dari gerobak sampah

yang berasal dari lingkungan masyarakat. Sehingga tidak lagi ada penumpukan sampah di depo

dan antrean gerobak sampah. Selain itu, setiap Kasatpel (Kepala Satuan Pelaksana) Kecamatan

bertanggung jawab untuk mengatur operasional petugas gerobak sampah yang masuk ke depo.

Hal ini disesuaikan dengan jadwal datangnya truk yang akan mengangkut sampah ke TPST Bantar

Gebang.

7 Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. PSBB Ternyata Kurangi Sampah di Jakarta. mediaindonesia.com
8 Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. Sampah Jakarta Menurun Drastis Sejak WFH. propertyinside.id

Waste4Change | www.waste4change.com 12
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Demi keamanan bertugas di tengah wabah covid, petugas wajib menggunakan perlengkapan

sesuai protokol kesehatan seperti sarung tangan, masker, dan sebagainya. Selain itu, pemberlakuan

sistem shift kerja bagi petugas pengangkut sampah di lapangan pun dilakukan. Contoh yang

terjadi di wilayah Jakarta Timur, petugas shift pertama bekerja mulai pukul 04.30 – 08.00 WIB,

dilanjutkan oleh tim pengawas yang menyisir ulang ada atau tidaknya penumpukan sampah di

masing-masing wilayah.

Potensi Kendala yang Timbul

• Penumpukan Sampah
Berdasarkan data pada Gambar 6 diketahui bahwa terjadi peningkatan timbulan sampah

domestik di DKI Jakarta, terutama terhadap sampah orgaanik dan juga sampah plastik. Di sisi lain,

tingkat pengumpulan sampah tidak mengalami perubahan, sehingga potensi menumpuknya

sampah di sumber akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pribadi

produsen sampah maupun warga sekitar akibat bau tidak sedap yang ditimbulkan. Terlebih

lagi, sampah yang menumpuk akan mengundang vektor penyakit berupa lalat dan tikus,

sehingga adanya hal tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi penyakit

bagi manusia. Selain itu, tingginya penumpukan sampah pun akan meningkatkan beban kerja

petugas pengumpul sampah.

• Sampah Medis

Meningkatnya produksi sampah medis berupa masker dapat meningkatkan potensi penyebaran

virus/penyakit jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan tepat. Utamanya potensi tersebut

berdampak terhadap pihak pengelola sampah, baik petugas pengumpul/pengangkut sampah

maupun petugas dan pemulung yang berada di TPS/TPA.

Waste4Change | www.waste4change.com 13
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

04 Solusi Penanganan Sampah dalam Menghadapi COVID-19

Pengolahan Sampah Akibat


Pandemi COVID-19
Pengelolaan sampah rumah tangga yang termasuk dalam limbah medis rumah tangga dikelola

oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Acuan pengolahan limbah medis Dinas

Lingkungan Hidup DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SE 2/MenLHK/PSLB.3/3/2020

pada tanggal 24 Maret 2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksisus (Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (B3)) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan COVID-19.

2. Surat Edaran Kepala Dinas Lingkungan Hidup No. 19/SE/2020 tanggal 7 Maret 2020 tentang

Penanganan Limbah Medis yang Bersumber dari Rumah Tangga Sebagai Kewaspadaan

Situasi Penularan COVID-19.

3. Instruksi Kepala Dinas Lingkungan Hidup No.40/2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang

Pelaksanaan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

4. Instruksi Kepala Dinas Lingkungan Provinsi DKI Jakarta No.53/2020 tanggal 9 April 2020

tentang Pelaksanaan Pengawasan Terhadap Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun (LB3) Medis Rumah Sakit Provinsi DKI Jakarta

Alur Pengelolaan Limbah Medis COVID-19 yang bersumber dari rumah tangga adalah sebagai

berikut.

Gambar 8 Alur Pengelolaan Limbah Medis COVID-19 Sumber Rumah Tangga (DLH Jakarta, 2020)

Waste4Change | www.waste4change.com 14
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Tabel 1 Rekapitulasi Data Pengumpulan Limbah Medis COVID-19 Rumah Tangga (DLH Jakarta, 2020)

No Kota/Kabupaten Berat (Kg) Kantong Plastik Jumlah (Pcs)

1 Kota Administrasi Pusat 6.7 1 9

2 Kota Administrasi Utara 23.64 12 0

3 Kota Administrasi Barat 58.73 1 32

4 Kota Administrasi Selatan 9.134 18 33

5 Kota Administrasi Timur 33 9 0

Kabupaten Administrasi
6 0 0 0
Kepulauan Seribu

Jumlah Total 131.204 41 74

Catatan:
• Limbah medis berupa masker bekas, sarung tangan dan hazmat
• Pengumpulan sampai tanggal 24 April 2020

Selama pandemi COVID-19, tantangan dalam implementasi pengelolaan sampah khususnya

sampah yang bersumber dari rumah tangga adalah sebagai berikut:

• Dibutuhkan edukasi kepada masyarakat untuk dapat memilah limbah medis dari rumah

tangga

• Penyediaan sarana dan prasarana di Dipo/TPS untuk pengelolaan limbah medis dari rumah

tangga (sumber air bersih, sabun, cairan desinfektan).

• Perlindungan kesehatan bagi petugas pengawas kebersihan.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah menyiapkan hal-hal berikut:

a. 42 unit Gerobak motor dan 5 unit truk box khusus limbah B3

b. 51 TPS/Dipo pengumpulan limbah medis di 6 wilayah Kota dan Kabupaten

c. Kerjasama dengan PT. Wastec Int’l dalam pemusnahan limbah infeksius

d. Rekapitulasi sebesar 131 Kg, 41 kantong plastik, 74 pcs limbah infeksius Maret s.d 24 April

2020

e. SOP Pengumpulan dan Pengangkutan Limbah Infeksius Rumah Tangga

Waste4Change | www.waste4change.com 15
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Waste4Change | www.waste4change.com 16
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Solusi Bijak Kelola Sampah di Masa


Pandemik COVID-19
a. Menghindari Penumpukan Sampah

Begitu banyak potensi negatif yang ditimbulkan oleh penumpukan sampah. Dalam mengatasi

permasalahan tersebut, opsi yang dapat dilakukan adalah dengan upaya daur ulang sampah.

Berdasarkan input dari 132 responden di DKI Jakarta, diketahui bahwa beberapa responden sudah

memiliki kemauan untuk memilah sampah. Sebesar 15,5% responden sudah melakukan upaya

pengomposan di rumah, dan sebesar 25,75% responden sudah menyetorkan sampah anorganik

ke bank sampah / pengepul / pemulung. Untuk itu gerakan ini memiliki potensi untuk dilakukan

oleh masyarakat luas.

Seiring dengan meningkatnya tren belanja online yang berdampak pada kenaikan timbulan

sampah plastik, maka mencegah penumpukan sampah saat berbelanja online juga penting untuk

dilakukan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa tips berikut.

1. Lebih memilih berbelanja di tempat yang berkonsep less plastic packaging

2. Memberikan catatan kepada penjual/kurir makanan untuk tidak memberikan alat makan

sekali pakai atau meminimalkan kemasan yang digunakan

3. Memilih membeli berbagai hal di tempat dan waktu yang sama

4. Memilih membeli dalam jumlah besar daripada membeli produk satuan berulang

Untuk mereduksi sampah organik pada skala rumah tangga dapat dilakukan kegiatan

pengomposan sederhana. Terdapat berbagai metode yang dapat dijadikan pilihan dalam

melakukan upaya tersebut, seperti metode takakura, menggunakan media wasima, ataupun

menggunakan komposter mini. Berbagai metode tersebut dapat dilihat pada Gambar 9. Untuk

dapat menerapkan metode-metode tersebut hanya dibutuhkan peralatan dan perawatan yang

sederhana, sehingga upaya ini dapat dilakukan dengan mudah. Bila kompos telah matang, produk

tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Sementara itu, untuk menangani sampah anorganik, khususnya untuk sampah yang bernilai jual

seperti botol, gelas plastik, kaleng, dan kertas dapat dilakukan upaya pengumpulan khusus untuk

selanjutnya diberikan kepada pemulung/pengepul/bank sampah. Sampah tersebut selanjutnya

akan di daur ulang, sehingga hal tersebut dapat berbuah menjadi manfaat

Waste4Change | www.waste4change.com 17
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

(a) (b) (c)

Gambar 9 Metode Pengomposan Sederhana (a) Takakura (b) Wasima (c) Komposter Mini

b. Pengelolaan Sampah Medis Skala Rumah Tangga


Masker sekali pakai yang telah dibuang merupakan jenis sampah yang tergolong ke dalam sampah

B3. Hal ini disebabkan sampah tersebut berpotensi menyimpan virus, baik setelah dipakai di luar

ruangan maupun setelah dipakai oleh orang yang tergolong ke dalam ODP. Untuk itu penanganan

sampah jenis ini memerlukan perhatian khusus, dan tidak dapat disamakan dengan sampah jenis

lainnya.

Berdasarkan anjuran dari KLHK, penanganan sampah masker sekali pakai dapat dilakukan melalui

tahap berikut.

1. Lipat masker bekas menjadi dua bagian (sisi dalam masker tetap berada di bagian dalam)

2. Gulung dan ikat masker bekas dengan tali pengikatnya

3. Robek / potong masker bekas menjadi dua bagian

4. Bungkus masker bekas dengan tisu atau kertas

5. Kumpulkan sampah masker dalam satu kantung, ikat rapat, dan jangan satukan dengan

sampah rumah tangga

6. Buang sampah masker ke tempat khusus yang disediakan di ruang publik

Untuk membungkus sampah masker dapat digunakan kantung kresek berwarna kuning, yang

sesuai dengan warna khas bagi limbah medis. Selain itu, Pemerintah DKI Jakvarta telah meletakkan

fasilitas wadah khusus sampah medis yang berada di TPS/Dipo pada tiap kecamatan sebanyak

51 lokasi di 6 wilayah kota dan kabupaten, sehingga warga dapat langsung membuang sampah

B3 mereka ke wadah tersebut. Kondisi wadah umum sampah medis tersebut dapat dilihat pada

Waste4Change | www.waste4change.com 18
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Gambar 10. Sampah pada wadah tersebut selanjutnya akan diolah melalui perantara pihak ketiga

yang menyediakan jasa pengolahan limbah medis B3.

Gambar 10 Wadah Umum Sampah Medis (DLH DKI Jakarta, 2020)

Waste4Change | www.waste4change.com 19
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Daftar Pustaka
Chin et al., Lancet Microbe. 2020. Stability of SARS-CoV-2 in Different Environmental Conditions.
https://doi.org/10.1016/S2666-5247(20)30003-3

John Hopkins University & Medicine 2020. https://coronavirus.jhu.edu/map.html

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. Sampah Jakarta Menurun Drastis Sejak WFH.
propertyinside.id

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2020. PSBB Ternyata Kurangi Sampah di Jakarta.
mediaindonesia.com

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur. 2020. Masa Pandemi
COVID-19, Volume Sampah di Jaktim Berkurang 17,34 Persen. timur.jakarta.go.id

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 380 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19) di
Provinsi DKI Jakarta

Nigel McMillan. 2020. What Does It Mean If Coronavirus is declared a Pandemic.


theguardian.com

Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI. 2020. Masa PSBB Belanja
Online Naik Sampah Plastik pun Meningkat. bisnis.tempo.co

Suku Dinas Lingkungan Hidup. 2020. Volume Sampah Saat Lebaran di Jakbar Capai 77.592 Meter
Kubik. beritajakarta.id

Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja
Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Instansi
Pemerintah

Waste4Change | www.waste4change.com 20
Kondisi Sampah Pandemi COVID-19 DKI Jakarta

Waste4Change is an waste management


services in environmental friendly and
responsible approach toward zero-waste
in Indonesia.

Waste4Change
PT WasteforChange Alam Indonesia
Alun-Alun Utara, Vida Bumipala
Jl. Raya Bekasi, RT.002/RW.001, Padurenan,
Kec. Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat
Indonesia 17156
Tel: +6221 29372308
Email: contact@waste4change.com
www.waste4change.com

Waste4Change | www.waste4change.com

Anda mungkin juga menyukai