Anda di halaman 1dari 7

BINA GENERASI ; JURNAL KESEHATAN

EDISI 13 VOLUME (2) 2022 p- ISSN : 1979-


150X ; e- ISSN: 2621-2919

BINA GENERASI ; JURNAL KESEHATAN


EDISI 13 VOLUME (2) 2022 p-
ISSN : 1979-150X ; e- ISSN: 2621-2919
Website : https://ejurnal.biges.ac.id/index.php/kesehatan/
Email : lppmbiges@gmail.com

MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS PADAT DI MASA


PANDEMI COVID-19 : STUDI KASUS RSUD POLEWALI

Sukmawati1, Maarifah Dahlan2

1,2
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar
cummasyarif@gmail.com

Keywords: ABSTRACT

Management, Solid The Covid-19 pandemic disaster has resulted in deaths and hospitalization
Medical Hazardous so that the handling of Covid-19 patients requires more medical equipment
Waste, Covid-19 than normal conditions. Medical B3 waste generated by RSUD Polewali is
12,000 kg in 2020. The purpose of the study was to determine the
management of solid medical B3 waste during the COVID-19 pandemic at
Polewali Hospital. The method used is a qualitative research design with a
case study approach. The research informants were the Head of the
Hospital, Person in Charge of Environmental Health, Incinerator Officer,
cleaning service, Head of the Installation Room and Planning Section.
Research at Polewali Hospital shows that medical B3 waste management
has been carried out, separation, labeling, transportation, storage to
disposal/destruction as well as using third parties in the final disposal
process in accordance with the Waste Management Guidelines for Referral
Hospitals, Emergency Hospitals and Health Centers that grip Covid
patients. -19 Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2020.
satu Kabupaten yang ada di Sulawesi Barat
PENDAHULUAN dengan kasus positif Covid-19 tertinggi dengan
Covid-19 telah jumlah kasus 6.469orang dan jumlah kematian
dinyatakan sebagai 132 orang (Dinas Kesehatan Sulawesi Barat,
pandemi dunia oleh WHO (WHO, 2020). 2021).
Pandemi Covid-19 yang melanda hampir Berdasarkan Keputusan Presiden
seluruh negara di dunia termasuk Indonesia saat Republik Indonesia No. 12 Tahun 2020 tentang
ini telah berdampak pada berbagai sektor penetapan bencana non alam penyebaran
kesehatan maupun nonkesehatan dengan Covid-19 sebagai bencana nasional, dengan
mengeluarkan berbagai kebjiakan dalam rangka diberlakukannya keputusan presiden tersebut,
memutus mata rantai penularan dan mengurangi maka seluruh sumberdaya dikerahkan pada
dampak (Kemekes R., 2020). Dilaporkan kasus penanganan korban di rumah sakit khusus
positif virus corona di Indonesia telah penangan Covid-19. Rumah Sakit Umum
menjangkit sekitar 381.910 orang dengan Daerah Polewali sebagai rumah sakit rujukan
kematian 13.077 orang dan diprediksi angka ini yang ada di Kabupaten Polewali Mandar yang
terus bertambah (Satuan Tugas Penangan mengakibatkan semua individu yang berada di
Covid-19, 2020). rumah sakit berisiko untuk terpapar limbah

DOI : 10.35907/bgjk.v13i2.206 Bina Generasi ; Jurnal Kesehatan | 49


BINA GENERASI ; JURNAL KESEHATAN
EDISI 13 VOLUME (2) 2022 p- ISSN : 1979-150X ; e-
ISSN: 2621-2919

Provinsi Sulawesi Barat pertama kali terjangkit Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
virus corona pada bulan Mei tahun 2020 dan telah Salah satu persoalan di tengah pandemi
ditemukan 971 kasus positif dengan kematian adalah limbah penangan virus Corona. Limbah
sebanyak 12 orang. Kabupaten
Polewali Mandar merupakan salah

DOI : 10.35907/bgjk.v13i2.206 Bina Generasi ; Jurnal Kesehatan | 50


ini merupakan limbah medis tergolong sampah digunakan. Adapun tujuan dari penelitian ini
bahan berbahaya dan beracun. Adapun limbah adalah memberikan gambaran tentang
tersebut berupa masker, sarung tangan, perban manajemen pengelolaan air limbah, pengelolaan
bekas, tisu bekas, alat suntik bekas, set infus limbah padat domestik, dan pengelolaan limbah
bekas, bekas alat pelindung diri (APD), hingga B3 medis berdasarkan pedoman Kemenkes RI
sisa makanan pasien. Menteri LHK tentang pengelolaan limbah RS rujukan yang
menyebutkan volume medis infeksius di seluruh menangani pasien Covid-19.
Indonesia hingga 8 Juni 2020 mencapai lebih
dari 1.100 ton (Kwan, 2020) dengan timbulan METODE Desain Penelitian
medis 14,3 kg/hari (Astuti, 2020). Desain penelitian ini adalah desain penelitian
Akibat pengelolaan yang kurang hatihati, kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu
petugas yang berada di tempat perawatan mengenai manajemen limbah B3 medis padat
kesehatan yang menghasilkan limbah B3 rumah sakit rujukan di masa pandemi Covid-19
maupun yang berada di luar sumber ini namun melalui wawancara mendalam, observasi
bertugas untuk menangani limbah tersebut langsung ke lokasi pengelolaan limbah dan
berisiko terpapar limbah B3 (Narayana, V., S. dokumentasi yang dianalisis dengan model
Rudraswamy & N. Donggali, 2014). editing.
Pembuangan limbah ini secara sembarangan
oleh lembaga layanan kesehatan dan lembaga Lokasi dan Waktu Penelitian
penelitian dapat berkontribusi pada penyebaran Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan
penyakit serius terutama pada saat terjadi wabah April hingga Mei 2021 di Rumah Sakit Umum
pandemik. Karena pentingnya penanganan Daerah Kabupaten Polewali Mandar yang
limbah medis rumah sakit selama terjadinya merupakan rumah sakit rujukan penderita
pandemik ini, maka beberapa peneliti Covid-19 di Sulawesi Barat.
memfokuskan studinya kepada pengelolaan
limbah B3 medis rumah sakit yang dikaji dari Informan Penelitian
berbagai sudut pandang. Upaya untuk mendapatkan informasi yang lebih
Beberapa penelitian menjelaskan definisi akurat berdasarkan tujuan penelitian makan
pandemik dan dampak negatif pada kesehatan peneliti menggunakan dua informan yaitu
yang diakibatkan oleh pandemik dan wabah informan kunci dan informan biasa.
penyakit (Qiu, W., Rutherford, S., Mao, A., & 1. Informan Kunci
Chu, C, 2017). Penelitian lain terkait tindakan Informan kunci adalah orang-orang yang sangat
pengaturan pengelolaan limbah medis dan memahami permasalahan yang diteliti adapun
prosedur pengelolaan limbah medis yang dimaksud informan kunci dalam penelitian
(Shareefdeen, Z.M, 2012) tinjauan tentang ini adalah Kepala Rumah Sakit, Penanggung
pengelolaan limbah rumah sakit di negaranegara Jawab Kesehatan Lingkungan, dan
berkembang (Ali, M., Wang, W., Chaudhry, N., Petugas incenerator
& Geng, Y, 2017) dan limbah medis di China
(Yong, Z., Gang, X., Guanxing, W., Tao, Z., & 2. Informan Biasa
Dawei, J, 2009). Secara tidak langsung Informan biasa adalah orang-orang yang
penelitian tersebut berkaitan dengan penanganan dianggap mengetahui permasalahan yang
pandemik dan pengelolaan limbahnya, namun diteliti. Adapun yang dimaksud informan biasa
belum berkaitan dengan Covid-19. dalam penelitian ini adalah cleaning service,
Penanganan pasien Covid-19 yang sangat Kepala Ruangan Instalasi dan Bagian
meningkat membutuhkan perlengkapan medis Perencanaan.
yang lebih banyak. Hal ini akan mengakibatkan
peningkatan limbah rumah sakit secara
Instrumen dan Teknis Analisis Data
signifikan, sehingga membutuhkan juga
Instrumen dan teknik analisis data diperoleh
peningkatan kapasitas pengelolaan limbahnya
dilapangan menggunakan teknik triangulasi
dari aspek kuantitas dan kualitasnya. Dengan
bertujuan memperoleh data yang lebih jelas dan
demikian diharapkan tidak terjadi penularan
dapat dipercaya dengan menggunakan beberapa
kembali dari limbah medis B3 rumah sakit yang
panduan penelitian yaitu pedoman wawancara,

DOI : 10.35907/bgjk.v13i2.206 Bina Generasi ; Jurnal Kesehatan | 49


BINA GENERASI ; JURNAL KESEHATAN
EDISI 13 VOLUME (2) 2022 p- ISSN : 1979-150X ; e-
ISSN: 2621-2919

lembar observasi dan handphone sebagai yang dianggap mengetahui permasalahan yang
dokumen sekaligus perekam suara. diteliti yang terdiri dari informan kunci dan
informan biasa sebanya 6 responden.
HASIL Karakteristik Responsen Distribusi frekuensi
Responden yang terpilih menjadi sampel karakteristik responden pada penelitian ini dapat
adalah orang-orang yang sangat memahami atau dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan


Karakteristik Jumlah Presentanse
Responden (%)

Jenis Kelamin
Laki-Laki 4 66,7
Perempuan 2 33,3
Tingkat Pendidikan
SMA/Sederajat 2 33,3
S1 2 33,3
S2 1 16,7
S2 1 16,7
Sumber : Data Primer, 2021
Tabel diatas menunjukkan bahwa orang dan perempuan 2 orang. Berdasarkan terdapat 6
responden berdasarkan jenis kelamin tingkat pendidikan, responden yang banyak yang paling banyak
adalah laki-laki sebanyak 4 adalah SMA/Sederajat dan S1 sebanyak 2 orang

Tabel 2. Manajemen Pengelolaan Limbah B3 Medis Padat


Manajemen Informan Interpretasi Hasil
Perencanaan “...kalau menyangkut limbah B3 dari awal Rencana pembuatan SOP
memang sudah saya bilang itu dari awal pengolahan limbah B3 sudah
tahun memang kita sudah buat direncakan pembuatannya pada
perencanaannya dari awal tahun kita awal tahun
sudah buat memang dan masing-masing
sudah ada SOP nya ...” (R1, R4, dan R5)
Pengorganisasian “...iya kalau kita bicara petugaskan di Pengelolaan limbah B3
Rumah Sakit itu sumber daya manusianya dilakukan oleh tim internal
sudah jelas dan itu sudah punya tugas bagian kesehatan lingkungan
masing-masing Setiap bidang to jadi kalau yang telah diberikan pelatihan
untuk limbah Covid-19 memang sudah
ada kesehatan lingkungan yang menangani
limbah Covid-19, tidak adaji petugas
diluar yang kita ambil karna di Rumah
Sakit juga sudah bidang kesling nanti kita
memberikan pelatihan saja ...” (R1, R4,
dan R5)
Pelaksanaan “...kalau pelaksanaan limbah B3 padat Limbah padat B3 dimasukkan
Covid kita siapkan wadah yang khusus dalam wadah yang dilapisi
dilapisi dengan kantongan plastik warna kantong plastik kuning dan di
kuning dan mulai dari pengankutan dari hancurkan di incinerator.

DOI : 10.35907/bgjk.v13i2.206 Bina Generasi ; Jurnal Kesehatan | 50


BINA GENERASI ; JURNAL KESEHATAN
EDISI 13 VOLUME (2) 2022 p- ISSN : 1979-150X ; e-
ISSN: 2621-2919

perawatan Covid itu alur nya juga berbeda Penanganan limbah B3 medis
dengan limbah lain itu langung dibawah ke padat ini memiliki jalur yang
incenerator ...” (R1, R4, dan R5) sesuai dengan SOP

Pengawasan “...iya itu saya lakukan tiap hari apa lagi Pengawasan dilakukan pada
pada saat pembakaran limbah itu harus setiap alur penanganan limbah betul-
betul di perhatikan agar tidak ada B3 Medis padat kesalahan tehknis
pengaturan suhunya dan sesuai SOP...” (R2, R3, dan R4)

Sumber : Data Primer, 2021 bekerja sesuai dengan bidang yang telah
ditentukan dan penggunaan APD berdasarkan
PEMBAHASAN risiko kerjanya.
Limbah B3 Medis Padat adalah barang Kriteria sebagai pengelola limbah B3
atau bahan sisa hasil kegiatan yang tidak medis pada yang dihasilkan dari kasus
digunakan kembali yang berpotensi terkonfirmasi positif Covid-19 tidak dijelaskan
terkontaminasi oleh zat yang bersifat infeksius dalam SOP, tetapi lebih memuat pada persiapan
atau kontak dengan pasien dan/atau petugas di alat dan pelaksanaan pengelolaan limbah B3
Fasyankes yang menangani pasien Covid-19, medis padat. Selain itu SOP Pengelolaan
meliputi : masker bekas, sarung tangan bekas, Limbah B3 medis padat juga tidak menjelaskan
perban bekas, tisu bekas, plastic bekas minuman secara jelas prosedur terkait langkah-langkah
dan makanan, kertas bekas bahan makanan dan dalam pengelolaan limbah B3 medis padat
minuman, alat suntik bekas, set infus bekas, alat sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Limbah
pelindung diri bekas, sisa makanan pasien, dan Rumah Sakit Rujukan yang menangani Pasien
lain lain, berasal dari pelayanan kegiatan di Covid-19 (Kemenkes RI, 2020).
UGD, ruang isolasi, ruang ICU, ruang Perlengkapan penunjang dalam upaya
perawatan, dan ruang pelayanan lainnya untuk menangani limbah B3 medis padat
(Kemenkes RI, 2020). tertuang dalam Pedoman Pengelolaan Limbah
Manajemen pengelolaan limbah B3 medis Rumah Sakit Rujukan yang menangani Pasien
padat di Rumah Sakit merupakan suatu sistem Covid-19 menjelaskan dalam kegiatan
yang terstruktur dan terorganisir untuk pengelolaan sampah medis B3 fasilitas yang
pengelolaan agar tidak menimbulkan risiko harus disediakan adalah alat transportasi khusu
ancaman kesehatan individu, kelompok maupun limbah dan petugas penggunakan APD. Limbah
lingkungan sekitar jika tidak dilakukan yang tidak langsung dilakukan pengolahan dapat
pengelolaan dengan benar. disimpan dengan menggunakan freezer yang
Berdasarkan hasil penelitian Rumah Sakit diatur suhunya dibawah 0oC didalam TPS dan
Umum Daerah (RSUD) Polewali merupakan melakukan disinfeksi dengan disinfektan klorin
salah satu Fasyankes rujukan untuk penanganan 0,5% pada limbah B3 secara menyeluruh
pasien Covid-19 di Sulawesi Barat sehingga sekurang-kurangnya sekali sehari (Kemenkes
penanganan limbah B3 medis padatnya harus RI, 2020).
memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) Berdasarkan hasil penelitian dan
sebagai pedoman acuan bagi pihak-pihak yang observasi menunjukkan Fasilitas yang
terlibat dalam pengelolaan Limbah B3 Medis disediakan Rumah Sakit Umum Polewali
padat mulai dari identifikasi, pemisahan, memiliki sarana peralatan dan APD yang
labeling, pengangkutan, penyimpanan hingga disediakan sangat memadai untuk memperlancar
pembuangan/pemusnahan adalah Kepala kegiatan pengelolaan limbah B3 medis padat,
Ruangan Penanggung Jawab Kesling, Petugas tempat sampah yang dilapisi kantong plastik
Insenerator, dam cleaning service yang telah warna kuning dengan bersimbol “biohazard”,
diberikan pelatihan. Petugas yang terlibat troli, TPS, dan Incenerator.
tersebut bekerja sesuai SOP, sehingga seseorang

DOI : 10.35907/bgjk.v13i2.206 Bina Generasi ; Jurnal Kesehatan | 51


BINA GENERASI ; JURNAL KESEHATAN
EDISI 13 VOLUME (2) 2022 p- ISSN : 1979-150X ; e-
ISSN: 2621-2919

Hasil Penelitian ini sejalan dengan yang 2021 baru dapat mengantongi izin
dilakukan di Rumah Sakit Umum (RSU) Pengelolaan Limbah Medis Padat dari
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Kementerian Lingkungan Hidup dan
2022 mengenai Pengelolaan limbah medis di Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).
masa pandemi covid-19 fasilitas menunjang Selain itu, Rumah Sakit Umum Daerah
yang disediakan safety box, kantong plastik Polewali Mandar juga melakukan kerja sama
kuning dan hitam, troli dan TPS kantong palstik dengan pihak ketiga untuk mengambil hasil
kuning dan hitam sebagai tempat limbah pembakaran atau sisa abu yang dihasilkan dari
infeksius dan non-infeksius, troli sebagai incinerator untuk diproses ke tempat
pengangkut limbah menuju TPS (Sarmin, S., pembuangan akhir yaitu PT. Bendi Nasha
Sabilu, Y., & Nurmaladewi, N, 2020). Niaga Indonesia Industri.
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Hasil penelitian sejalan dengan
semakin meningkat bahaya dan risiko terpapar Alvionita Ajeng Purwanti, 2018 judul
Corona Virus semakin tinggi. APD merupakan Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya
alat yang digunakan untuk menghindari atau Dan Beracun (B3) Rumah Sakit Di Rsud
mencegah paparan virus tersebut. Selama Dr.Soetomo Surabaya Menunjukan Di RSUD
pandemi ini petugas pengelola limbah Dr. Soetomo, wadah limbah medis di ruangan
diwajibkan untuk menggunakan APD dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wadah limbah
berdasarkan pedoman dari Kementerian medis tajam, wadah limbah non medis, dan
Kesehatan demi mengurangi risiko kontaminasi wadah limbah B3. Hal ini dilakukan dengan
virus maupun bakteri. harapan sampah B3 sudah dipilah dari
Pengelolaan limbah B3 medis padat sumbernya berdasarkan jenis, kategori dan /
harus dilakukan dengan efektif, benar, dan atau karakteristik sampah B3 yang ada di
memenuhi persyaratan sanitasi. Karena sudah ruangan tersebut (Purwanti, A. A., 2018).
tidak digunakan lagi, tidak disukai dan harus Sistem pengelolaan limbah padat pada RS. DR.
dibuang, maka limbah tersebut harus dikelola H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yaitu
dengan baik. Pengelolaan sampah merupakan sistem pembakaran limbah padat dengan
kegiatan sistematis, komprehensif dan menggunakan incenerator sudah sesuai dengan
berkelanjutan yang meliputi pengurangan, peraturan. Hal ini dapat dilihat dari suhu yang
pengolahan, dan pemusnahan sampah digunakan 1.000C sampai dengan suhu
(Hasanah, L., & Oktavianisya, N, 2018). 12.000C (Yunizar, A., & Fauzan, A., 2014).
Pengelolaan sampah medis perlu memilih Pengawasan merupakan fungsi yang harus
sesuai sampah dan menyimpannya dalam dilakukan setelah perencanaan,
kantong plastik yang berubah sesuai dengan pengorganisasian, dan pelaksanaan dalam
karakteristik atau jenis sampahnya. Sampah manajemen, begitu juga dalam menajemen
umum dimasukkan ke dalam plastik hitam, dan limbah medis di Rumah Sakit Umum Daerah
sampah infeksius dimasukkan ke dalam Polewali Mandar. Bahwa Pengawasan atau
kantong plastic (Ningrum, S. S., & Tualeka, A. controling dapat dianggap sebagai aktivitas
R., 2018). untuk menemukan, mengoreksi penyimpanan
Berdasarkan hasil wawancara dan penting dalam hasil yang ingin dicapai dari
observasi menunjukkan bahwa petugas telah aktivitas yang telah dilaksanakan.
melakukan langkah-langka dalam menangani
limbah B3 medis padat yang dihasilkan selama KESIMPULAN DAN SARAN
pandemi covid-19 mulai dari identifikasi, Manajemen Pengelolaan Limbah B3
pemisahan, labeling, pengangkutan, Medis Padat Rumah Sakit Umum Daerah
penyimpanan hingga Polewali menunjukkan dalam pengelolaan
pembuangan/pemusnahan. Rumah Sakit limbah B3 medis padat sudah memiliki SOP
Umum Daerah Polewali Mandar (RSUD) dengan merujuk pada Pedoman Pengelolaan
sudah memiliki izin penggunaan Incenerator Limbah rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit
sejak mulai dari Tahun 2017 sampai dengan Darurat dan Puskesmas yang menangani Pasien

DOI : 10.35907/bgjk.v13i2.206 Bina Generasi ; Jurnal Kesehatan | 52


BINA GENERASI ; JURNAL KESEHATAN
EDISI 13 VOLUME (2) 2022 p- ISSN : 1979-150X ; e-
ISSN: 2621-2919

Covid-19 tahun 2020 terkait dengan proses Health Research and Community Health
pemilahan, pewadahan, pengumpulan, Development, 1(2), 98-108.
pengangkutan dan pemusnahan, serta Purwanti, A. A. (2018). Pengelolaan limbah
pembuangan akhir Rumah Sakit Umum padat bahan berbahaya dan beracun (B3)
Polewali melakukan kerja sama dengan pihak rumah sakit di RSUD dr. Soetomo
ketiga yaitu PT. Bendi Nasha Niaga Indonesia surabaya. Jurnal Kesehatan
Industri. Lingkungan, 10(3), 291-298.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., Wang, W., Chaudhry, N., & Geng, Y.


(2017). Hospital waste management in
developing countries: A mini review. Qiu, W., Rutherford, S., Mao, A., & Chu, C.
Waste Management & (2017). The pandemic and its impacts.
Research, 35(6), 581-592. Health, culture and society, 9, 1-11.
Astuti, L.T.M. 2020. Satu Pasien di RS Rujukan Sarmin, S., Sabilu, Y., & Nurmaladewi, N.
dan Darurat Hasilkan 14,3 kg Limbah Pengelolaan Limbah Medis Padat Di
Medis per Hari. Webinar Covid19 PERSI. Masa Pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit
Dinas Kesehatan Sulawesi Barat. (2020). Data Umum (Rsu) Bahteramas Provinsi
Pantauan COVID-19 Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara 2020. Preventif
Progra, Surveilans. Journal, 5(2).
Hasanah, L., & Oktavianisya, N. (2018). Satuan Tugas Penangan Covid-19. (2020). Data
Gambaran Pengelolaan Limbah Medis Sebaran Covid-19. Komite Penanganan
Padat pada Pos Kesehatan Desa Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi.
(Poskesdes) di Kecamatan Shareefdeen, Z. M. (2012). Medical waste
Bluto. Gorontalo Journal of Public management and control. Journal of
Health, 1(2), 65-71. Environmental Protection, 3(12), 1625.
Kemekes, R. (2020). Petunjuk Teknis Pelayanan WHO. (2020). Naming the coronavirus disease
Puskesmas Pada Masa (COVID-19) and the virus that causes it.
Pandemi Covid-19. Brazilian Journal of Implantology and
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pengelolaan Health Sciences, 2(3).
Limbah rumah Sakit Rujukan, Rumah Yong, Z., Gang, X., Guanxing, W., Tao, Z., &
Sakit Darurat dan Puskesmas yang Dawei, J. (2009). Medical waste
menangani Pasien Covid-19. Kementrian management in China: A case study of
Kesehatan RI : Direktorat Kesehatan Nanjing. Waste management, 29(4),
Lingkungan 1376-1382.
Kwan, Marlis. (2020). Meninjau Aturan dan Yunizar, A., & Fauzan, A. (2014). Sistem
Pengelolaan Limbah Infeksius dan Pengelolaan Limbah Padat pada RS. Dr.
Sampah Rumah Tangga Era COVID-19. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. An-
Mongabay : Situs Berita Lingkungan. Nadaa: Jurnal Kesehatan
Narayana, V., Rudraswamy, S., & Donggali, N. Masyarakat, 1(1), 5-9.
(2014). Hazards and Public Health
Impacts of Hospital Waste. Indian
Journal of Applied Reseach, 4(6),
386388.
Ningrum, S. S., & Tualeka, A. R. (2018). Upaya
Pengendalian Risiko Pada Unit
Pengelolaan Limbah Medis Benda Tajam
Di Rumah Sakit. Journal of Public

DOI : 10.35907/bgjk.v13i2.206 Bina Generasi ; Jurnal Kesehatan | 53

Anda mungkin juga menyukai