Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
Diterima: 10 November 2020 |Revisi: 4 Januari 2022|Diterima: 13 Januari 2022
DOI: 10.1002/ajcp.12590

AKUN PERTAMA

Semangat Asli: Pengembangan program sepulang sekolah yang berlandaskan budaya

untuk mempromosikan kesejahteraan di kalangan remaja Indian Amerika

Amanda M. Hunter PhD, MPH1 |Mikah Carlos BA2 |Velia L. Nuño PhD, MSW3 | |Scott
Mary Jo Tippeconnic-Fox PhD4 Carvajal PhD, MPH3 |Nicole P. Yuan PhD, MPH3

1Pusat Penelitian Kesetaraan Kesehatan,

Universitas Arizona Utara, Flagstaff, Arizona, AS
2Komunitas Indian Pima Maricopa Salt River,
Departemen Layanan Pemuda, Scottsdale,
Arizona, AS
3Departemen Ilmu Promosi Kesehatan, Kolese
Kesehatan Masyarakat Mel and Enid Zuckerman,
Universitas Arizona, Tucson, Arizona, AS
4Departemen Studi Indian Amerika, Sekolah Tinggi
Ilmu Sosial & Perilaku, Universitas Arizona, Tucson,
Arizona, AS
Korespondensi
Amanda M. Hunter, PhD, MPH, Pusat Penelitian
Kesetaraan Kesehatan, Universitas Arizona Utara,
1395 South Knoles Dr, PO Box 4065, Flagstaff, AZ
86011, AS.
Surel:Amanda.Urbina@nau.edu
Abstrak
Program sepulang sekolah (ASP) yang berlandaskan budaya, berdasarkan nilai dan praktik
budaya lokal, sering kali dikembangkan dan dilaksanakan oleh dan untuk komunitas lokal.
Program berbasis budaya mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan bagi remaja
Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska (AI/AN) dengan memungkinkan mereka
terhubung kembali dengan ajaran budaya yang telah menghadapi upaya penghapusan
sejarah dan kontemporer. Artikel ini adalah akun orang pertama yang menjelaskan
pengembangan dan implementasi ASP, Native Spirit (NS) yang berlandaskan budaya, untuk
remaja AI (kelas 7-12) yang tinggal di reservasi berbasis perkotaan Barat Daya. NS, 13 sesi
ASP berbasis budaya, dikembangkan oleh kemitraan akademik-komunitas yang berfokus
pada peningkatan keterlibatan budaya sebagai bentuk pengembangan pemuda yang
positif. Setiap sesi dipandu oleh satu sampai dua praktisi budaya lokal dan tokoh
masyarakat. Pengembangan program NS berkontribusi pada ilmu pencegahan Pribumi
yang menekankan dampak positif budaya dan komunitas Pribumi terhadap kesehatan dan
kesejahteraan. Penggunaan format ASP, dalam kemitraan dengan Boys & Girls Club,
meningkatkan kelayakan diseminasi dan penyempurnaan program NS oleh komunitas dan
organisasi suku.

KE YWO RDS
remaja, program setelah sekolah, berbasis komunitas, berbasis budaya, promosi kesehatan,
Pribumi

Highlight
• Studi ini memperluas literatur tentang program promosi kesehatan berlandaskan budaya
untuk kaum muda.
• Program Native Spirit meningkatkan keterlibatan budaya sebagai bentuk pengembangan
pemuda yang positif.
• Kemitraan akademis-komunitas mengembangkan program berlandaskan
budaya untuk pemuda Pribumi.
• Program Native Spirit mungkin disempurnakan oleh komunitas suku lain di
seluruh Amerika Serikat.

PENGANTAR berlanjut hingga dewasa (Jacobs-Wingo et al.,2016; A. Kelley

Promosi kesehatan berbasis budaya
Remaja Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska (AI/
AN) rentan mengalami disparitas kesehatan yang
dkk.,2019; Sancar dkk.,2017). Perhatian khusus telah
difokuskan pada remaja AI/AN karena tingginya tingkat
penyalahgunaan zat (Goodkind et al.,2012; Kulis dkk.,2017;
Dinding dkk.,2020). Survei Nasional Penggunaan Narkoba dan
Kesehatan Nasional tahun 2013 menunjukkan bahwa AI/AN

Ini adalah artikel akses terbuka di bawah ketentuan Lisensi Atribusi Creative Commons, yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi dalam media apa pun, asalkan karya
aslinya dikutip dengan benar.
© 2022 Penulis. American Journal of Community Psychology diterbitkan oleh Wiley Periodicals LLC atas nama Society for Community Research and Action

242 |wileyonlinelibrary.com/journal/ajcp Am J Psikolog Komunitas.2022;70:242–251.


JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
remaja menggunakan rokok, ganja, dan obat resep pada tingkat yang
lebih tinggi daripada rata-rata nasional (Hilton et al.,2018;
Penyalahgunaan Zat dan Administrasi Layanan Kesehatan Mental,2014
). Data terbaru dari studi Healing Pathways menunjukkan bahwa
masalah penggunaan zat remaja AI/AN masih bertahan, yang
mengarah ke tingkat yang tidak proporsional dari gangguan
penggunaan zat sejak dini dan seumur hidup (Walls et al.,2020).
Kematian karena bunuh diri juga merupakan masalah yang
mengkhawatirkan bagi remaja AI/AN (Suicide Prevention Resource
Center,2017). AI / ANs telah meningkat dan meningkatkan tingkat
bunuh diri, dengan tingkat bunuh diri memuncak selama masa remaja.
Antara usia 15 dan 25 tahun, remaja AI/AN dua kali lebih mungkin
meninggal karena bunuh diri dibandingkan kelompok ras atau etnis
lainnya (Suicide Prevention Resource Center,2017).
Memahami dan menerapkan faktor promotif, termasuk
nilai-nilai budaya dan praktik yang mempromosikan kesehatan
dan kesejahteraan pada remaja AI/AN, memberikan bentuk
intervensi yang layak yang belum dieksplorasi secara
menyeluruh. Penelitian menunjukkan bahwa pemuda AI/AN
yang terlibat secara budaya cenderung kurang berpartisipasi
dalam perilaku berisiko dan sering menunjukkan peningkatan
harga diri dan pembentukan identitas yang sehat (Division of
Diversity and Health Equity,2017; Kulis dkk.,2017). Istilah
keterlibatan budaya digunakan secara luas dalam literatur
untuk merujuk pada partisipasi dalam upacara dan praktik
budaya lokal, termasuk berbicara bahasa, memasak makanan
tradisional, dan menghadiri acara komunitas. Mengambil
pendekatan ekologi, kekuatan makrostruktur, termasuk nilai
dan praktik budaya, terkait dengan kesejahteraan mental
untuk komunitas AI/AN (Bronfenbrenner,1979; Ikan & Sayur,
2018). Praktik dan ajaran budaya diturunkan dari generasi ke
generasi dan hadir di tingkat makrosistem untuk
memengaruhi semua aspek kehidupan.
Selain itu, masalah makro terkait kolonialisme, yang
diabadikan melalui waktu (kronosistem), telah menyebabkan
pengabaian secara terang-terangan terhadap pendekatan promosi
kesehatan AI/AN, termasuk terlibat dalam praktik budaya. Pada
akhir 1800-an, pemerintah AS melarang praktik agama AI/AN
tradisional dan ribuan anak AI/AN dipaksa bersekolah di sekolah
asrama yang menggunakan hukuman fisik dalam upaya
menghapus budaya AI/AN (Running Bear et al.,2017,2018).
Pengabaian terhadap sejarah AI/AN, budaya, dan cara hidup terus
berlanjut hingga hari ini. Pada Agustus 2021, administrasi eksekutif
South Dakota mengubah kurikulum K-12 dengan menghapus
setengah dari sejarah dan budaya AI negara bagian dari buku
teksnya (Grove,2021). Gerakan saat ini untuk meningkatkan
keterlibatan budaya remaja AI/AN sebagai penentu kesehatan
dapat meningkatkan kesetaraan kesehatan dan memungkinkan
orang AI/AN mengakses potensi kesehatan mereka sepenuhnya.
Promosi kesehatan yang berlandaskan budaya menegaskan
bahwa nilai-nilai budaya (makrosistem) dapat diajarkan kepada
individu dan kelompok untuk membentuk komunitas yang sehat.
Angka1menunjukkan hubungan antara keterlibatan budaya,
sejarah, dan kesejahteraan individu melalui lensa Model Sistem
Ekologis Bronfenbrenner.
Beberapa penelitian sebelumnya mendokumentasikan program
promosi dan pencegahan kesehatan untuk remaja AI/AN, dengan
berbagai tingkat keterlibatan dan adaptasi budaya. Misalnya,
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
|243
GAMBAR 1 Program setelah sekolah berbasis budaya seperti yang terlihat
melalui lensa Model Sistem Ekologis Bronfenbrenner [Gambar
berwarna dapat dilihat diwileyonlinelibrary.com]
kontinum pendekatan untuk mengembangkan intervensi yang
melibatkan budaya merinci perbedaan antara intervensi
dengan adaptasi budaya struktur permukaan, adaptasi budaya
struktur dalam, dan intervensi berbasis budaya (Okamoto,
Kulis, et al.,2014; Resnicow dkk.,2000). Adaptasi budaya
struktur permukaan terdiri dari perubahan karakteristik
intervensi, termasuk penggunaan bahasa lokal, gambar yang
mencerminkan populasi studi, dan gambar yang
mencerminkan pemandangan lokal (Resnicow et al.,2000).
Adaptasi budaya struktur dalam menggabungkan
pengetahuan dan nilai-nilai khusus dari populasi penelitian
dalam intervensi yang sudah ada sebelumnya. Misalnya,
kurikulum Parenting in 2 Worlds didasarkan pada intervensi
yang awalnya tidak dirancang untuk komunitas AI/AN (Kulis et
al.,2016). Modifikasi pelatihan keterampilan mengasuh anak ini
berfokus pada "membimbing" perilaku anak daripada
"mengelola" perilaku anak agar lebih sesuai dengan keyakinan
pengasuhan anak AI/AN (Kulis et al.,2016, 2020). Intervensi
berbasis budaya meningkatkan keterlibatan dan investasi
masyarakat sambil juga menangani nilai-nilai budaya inti
dibandingkan dengan intervensi lain pada kontinum (Cwik et
al.,2019; Okamoto, Helm, dkk.,2014; Okamoto, Kulis, dkk.,2014
). Selain itu, program berbasis budaya sering dikembangkan
oleh dan untuk komunitas lokal dan berakar pada konteks
sosial tertentu (Cwik et al.,2019; Henderson dkk.,2017).
Program setelah sekolah berbasis budaya
Penelitian saat ini menggunakan program setelah sekolah (ASP) yang
terlibat secara budaya untuk mempromosikan aset perkembangan
pada remaja AI/AN. Tinjauan literatur baru-baru ini menghasilkan 14
studi, yang diterbitkan dari 2009 hingga 2020, yang mengevaluasi ASP
yang terlibat secara budaya untuk pemuda Pribumi (Hunter et al.,2022).
Tujuh dari studi ini didasarkan pada budaya, menggunakan lokal

244 | JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
nilai dan praktik masyarakat untuk memandu intervensi
mereka (Allen et al.,2018; D'Amico dkk.,2020; Donovan dkk.,
2015; Hishinuma dkk.,2009; A. Kelley dkk.,2018; M.Kley &
Lowe,2018; Usuba dkk.,2019). Pemuda adat yang
berpartisipasi dalam ASP berbasis budaya ini menunjukkan
peningkatan harga diri dan tingkat penggunaan dan inisiasi
zat yang lebih rendah (Donovan et al.,2015; Hishinuma dkk.,
2009).
ASP yang berlandaskan budaya menyediakan ruang yang aman
bagi remaja AI/AN untuk belajar dan tumbuh dengan cara yang positif
dan berkontribusi pada pengembangan remaja yang positif (PYD;
Durlak et al., 2007; Simpkins & Riggs,2014). Tidak cukup
mempertimbangkan budaya masyarakat dalam ASP mungkin memiliki
dampak buruk pada pemuda, karena mereka mungkin merasa
terpinggirkan atau ditargetkan untuk terlibat dalam kepentingan
budaya mereka dan karena itu mungkin memiliki tingkat partisipasi
yang lebih rendah dan/atau putus program sepenuhnya (Lin et al. ,2016
). Sayangnya, ada sedikit penelitian peer-review tentang desain,
implementasi, dan evaluasi ASP yang didasarkan pada budaya untuk
remaja AI/AN (Cwik et al.,2019; Okamoto dkk.,2016).
Mendokumentasikan pengembangan ASP yang berlandaskan budaya
penting untuk memastikan bahwa program-program tersebut
menanggapi nilai-nilai masyarakat lokal. Penekanan dalam literatur
ilmiah yang mendukung studi hasil intervensi menggunakan desain
yang ketat pada dasarnya meminggirkan pengetahuan yang dibangun
di luar akademisi, yang memiliki potensi untuk mengubah sistem
komunitas (Okamoto,2011).
Mempromosikan kesehatan melalui perubahan
masyarakat membutuhkan waktu dan banyak hal yang
harus dipelajari dari proses seperti halnya dari hasil
intervensi akhir (Foster-Fishman et al., 2007).
Mendokumentasikan pengembangan ASP yang
berlandaskan budaya dalam komunitas AI/AN sangat
penting karena variasi yang sangat besar dalam latar
belakang sejarah dan pengaturan budaya saat ini (Cwik et
al.,2019; Okamoto, Helm, dkk.,2014; Okamoto, Kulis, dkk.,
2014; Simpkins dkk.,2016). Misalnya, pengembangan ASP di
komunitas AI pedesaan Barat Daya akan terlihat berbeda
dari yang ada di komunitas AI perkotaan Timur Laut karena
setiap komunitas berbicara bahasa yang berbeda, memiliki
sejarah yang unik, dan memiliki konteks sosial modern
yang berbeda. Untuk menghindari representasi dangkal
dari budaya AI/AN dan meningkatkan transparansi proses
penelitian dengan komunitas AI/A, kita harus
menggambarkan proses pengembangan intervensi
berbasis budaya. Menjadi akrab dengan proses penelitian
berlandaskan budaya memiliki manfaat timbal balik
menghormati kedaulatan suku dalam penelitian sambil
membantu peneliti menghindari perangkap umum dalam
proses penelitian suku.
Studi kasus akun orang pertama
Artikel ini memberikan deskripsi rinci tentang
pengembangan dan implementasi ASP, Native Spirit (NS)
yang berlandaskan budaya, untuk remaja AI yang tinggal di
reservasi berbasis perkotaan Barat Daya, Salt River
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
Komunitas Indian Pima-Maricopa (SRPMIC). SRPMIC
telah setuju untuk disebutkan namanya dalam artikel ini.
Ini menggunakan akun orang pertama untuk merinci
komunitas dan konteks kemitraan, sejarah program,
dan proses pengembangan kurikulum, dan juga
menjelaskan implementasi program dan rencana
evaluasi yang diusulkan. Akhirnya, artikel ini
menjelaskan tantangan dan rekomendasi untuk
mendorong keberhasilan bagi komunitas suku,
organisasi, dan peneliti yang ingin mengembangkan
program promosi kesehatan yang berlandaskan budaya.
Pada akhirnya, akun orang pertama ini berkontribusi
pada literatur dengan merinci jumlah waktu dan upaya
yang diperlukan untuk mengembangkan, menerapkan,
dan mengevaluasi program pencegahan berbasis
budaya untuk remaja AI/AN.2019). Kisah ini diceritakan
dari sudut pandang Peneliti Utama dan penulis utama,
Amanda M. Hunter). Amanda adalah anggota Suku
Pascua Yaqui dan penelitiannya berfokus pada
kemitraan dengan negara-negara pribumi untuk
mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi
program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
yang berlandaskan budaya untuk remaja AI/AN.
MENGEMBANGKAN NS
Program NS dan kemitraan komunitas akademik diprakarsai
oleh Boys & Girls Clubs (BGC) Greater Scottsdale pada tahun
2015. BGC of America adalah organisasi nasional yang
menyelenggarakan ASP untuk memberikan pengalaman
setelah sekolah yang aman dan mendidik bagi anak-anak
antara usia enam dan 18 tahun. Dari 60 lokasi BGC di Arizona,
13 melayani komunitas AI; masing-masing diarahkan baik oleh
bab BGC lokal yang lebih besar atau telah memulai lokasi
berdiri sendiri di bawah organisasi nasional. Pada tahun 2018,
BGC di Arizona melayani 112.883 pemuda; 10% adalah AI (Boys
& Girls Clubs Arizona Alliance,2018). Selain itu, 33% dari semua
anggota Arizona berusia antara 12 dan 18 tahun (Boys & Girls
Clubs Arizona Alliance,2018). Setiap lokasi BGC memiliki
direktur cabang dan setidaknya dua hingga empat staf penuh
waktu tambahan. BGC menyediakan ruang pada reservasi,
struktur program setelah sekolah, bahan tambahan (pensil,
spidol, kertas, dan lem), dan mempertahankan kehadiran
remaja secara teratur untuk membantu perekrutan studi,
kontribusi pengetahuan, dan pengawasan tambahan untuk,
peserta remaja dan kepentingan mereka.
Pada tahun 2015, BGC Greater Scottsdale meminta bantuan dari
seorang mahasiswa pascasarjana di University of Arizona untuk
mengembangkan program berbasis budaya yang dapat digunakan di
lokasi reservasi pedesaan mereka. Saya (AMH), mahasiswa magister
saat itu, membantu mengembangkan program pada tahun 2015.
Program ini diberi nama “Native Spirit” oleh para pemuda dan staf BGC.
Pada tahun 2018, BGC Greater Scottsdale menyatakan minatnya untuk
menyempurnakan program agar sesuai dengan dua lokasi reservasi
berbasis perkotaan (SRPMIC). Meskipun program

JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
kurikulum disempurnakan, nama program tidak diubah. SRPMIC
memprioritaskan kesehatan remaja dan masyarakat dengan
memberikan peluang yang kuat untuk keterlibatan budaya.
Sebagai mahasiswa doktoral, saya memulai proses penelitian
dengan SRPMIC untuk memulai penyempurnaan program. Dengan
sedikit dana melalui beasiswa, saya menyediakan makanan selama
pertemuan langsung Community Advisory Board (CAB) dan
mengundang anggota CAB ke upacara pengakuan di akhir
program. Saya juga mengorganisir dan memfasilitasi pertemuan
CAB, mencatat perkembangan kurikulum NS, dan
mengembangkan kurikulum NS menjadi buku pegangan
komprehensif yang merinci sejarah program, kurikulum, dan
logistik. Saya juga mengoordinasikan logistik sesi NS termasuk
menghubungi pemimpin sesi, mengamankan lokasi, dan membeli
persediaan dan makanan.
Deskripsi komunitas adat
SRPMIC terdiri dari dua kelompok adat leluhur, Akimel
O'odham (Orang Sungai) dan Xalychidom Piipaash (Orang
yang Hidup Menuju Air). SRPMIC seluas 52.600 hektar, yang
terletak di Maricopa County di Arizona, didirikan oleh
Perintah Eksekutif pada 14 Juni 1879 (Evaluasi dan
Pengembangan Penelitian Komunitas, 2018). Reservasi
berbasis perkotaan ini sekarang dikelilingi oleh empat
kotamadya besar di wilayah metropolitan Phoenix. Dari
sekitar 10.800 anggota yang terdaftar, sekitar setengahnya
tinggal di dalam batas-batas reservasi dan banyak lainnya
tinggal di dekat (Evaluasi dan Pengembangan Penelitian
Komunitas,2018). Sekitar 5200 anggota yang terdaftar
berusia 24 tahun atau lebih muda (Evaluasi dan
Pengembangan Penelitian Komunitas,2018).
Dewan Suku SRPMIC pertama-tama menyetujui
pengembangan, implementasi, dan evaluasi program NS
diikuti oleh Program Perlindungan Subjek Manusia
Universitas dan Dewan Peninjau Kelembagaan. Pekerjaan
tersebut termasuk mengembangkan proposal penelitian
dan memberikan informasi tentang strategi rekrutmen,
kriteria inklusi dan eksklusi, serta perlindungan peserta dan
data. Saya mempresentasikan informasi ini pada
pertemuan Dewan Suku dua mingguan untuk meminta
persetujuan. Dalam pertemuan tersebut, anggota Dewan
menanyakan tentang rencana keberlanjutan dan
diseminasi penelitian. Pengembangan, implementasi, dan
evaluasi program NS dipantau secara teratur oleh dua
anggota Dewan Suku dan CAB studi.
Studi saat ini adalah penyempurnaan dari program NS asli
untuk digunakan dalam komunitas reservasi berbasis perkotaan di
Arizona, yang mengimplementasikan dan mengevaluasi program
yang disempurnakan. Dua situs BGC berbasis perkotaan berjarak
sekitar lima mil dan keduanya terletak di reservasi SRPMIC.
Meskipun situs BGC terletak di reservasi, kami menggambarkan
area tersebut sebagai reservasi berbasis perkotaan karena
kedekatannya dengan area metropolitan Phoenix. Kedua lokasi
tersebut terutama melayani pemuda SRPMIC tetapi juga memiliki
peserta yang merupakan anggota komunitas suku lain, memiliki
warisan campuran, atau tidak mengidentifikasi sebagai AI.
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
|245
Dewan Penasihat Komunitas
Dengan bantuan staf BGC, saya mengumpulkan tujuh
anggota CAB untuk memandu penyempurnaan,
implementasi, dan evaluasi NS untuk memastikannya tetap
berlandaskan budaya untuk SRPMIC. Saya merekrut
anggota CAB dari masing-masing departemen mitra dan
termasuk perwakilan dari BGC, Departemen Sumber Daya
Budaya, Dewan Suku, dan Departemen Layanan Pemuda.
Pembentukan CAB diinformasikan oleh tujuan CAB untuk
memandu identifikasi anggota yang tepat dan keputusan
mengenai rekrutmen dan penilaian (Yuan et al.,2019). Lima
anggota CAB berasal dari SRPMIC dan merasa nyaman
membimbing proses pengembangan kurikulum. Para
anggota ini memahami nilai dan praktik budaya lokal dan
juga memiliki modal sosial di masyarakat, yang diperlukan
untuk merekrut pemimpin sesi. Dua anggota CAB adalah
perwakilan dari masing-masing clubhouse BGC, dan
meskipun mereka bukan anggota SRPMIC, mereka masing-
masing bekerja di SRPMIC setidaknya selama 10 tahun dan
memiliki pengetahuan rinci tentang peran BGC dalam
komunitas dengan remaja setempat.
Pertemuan CAB secara langsung diadakan di kompleks
pemerintah suku SRPMIC sebulan sekali selama fase
penyempurnaan 6 bulan dan setiap bulan selama fase
implementasi 4 bulan dari studi NS. Sebagai program yang
berlandaskan budaya, CAB memprakarsai pengembangan,
memandu penyempurnaan kurikulum, dan memimpin semua
sesi yang berfokus pada nilai dan aktivitas budaya. Setidaknya
30 anggota masyarakat, termasuk CAB, diundang untuk
meninjau dan memberikan umpan balik tentang kurikulum,
dengan 10 anggota memberikan tinjauan mendalam sebelum
implementasi. Anggota masyarakat yang meninjau kurikulum
termasuk pemimpin sesi program dan orang lain yang
diundang untuk memimpin sesi program tetapi tidak dapat
karena waktu (pekerjaan atau komitmen keluarga). Beberapa
anggota masyarakat ingin berkontribusi pada kurikulum
meskipun mereka tidak dapat menjadi pemimpin sesi. SRPMIC
memiliki salinan kurikulum dan dapat membuat perubahan
sesuai kebutuhan masyarakat.
Intervensi NS
Program NS menekankan pentingnya keterlibatan
budaya dalam promosi kesehatan dan PYD untuk
remaja AI/AN. Kerangka kerja PYD berfokus pada
kekuatan individu dan komunitas, daripada
psikopatologi individu, dan menganut enam prinsip
pengorganisasian (Deutsch et al.,2017). Meja1
membangun hubungan antara prinsip-prinsip
pengorganisasian PYD dan program NS.
Nilai-nilai budaya yang diidentifikasi dalam program asli
termasuk pengetahuan khusus komunitas tentang bahasa, cerita
penciptaan, sejarah, dan tradisi. Nilai-nilai budaya juga mencakup
nilai-nilai yang lebih umum seperti rasa hormat, kesabaran,
pertumbuhan, kebanggaan identitas budaya dan komunitas, dan
pengakuan partisipasi dalam program. Program NS

246 | JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
TABEL 1Koneksi antara PYD dan NS
prinsip PYD
Semua pemuda mampu berkembang secara positif
Pengaturan dan hubungan adalah kunci untuk mendorong perkembangan
lintasan
Terlibat dalam berbagai pengaturan dan hubungan promotif
meningkatkan perkembangan positif
Strategi dan taktik untuk mempromosikan aset pengembangan dapat bervariasi
secara signifikan sebagai fungsi dari lokasi sosial
Komunitas adalah pengaturan kunci untuk mendorong PYD
Pemuda adalah agen pengembangan mereka sendiri dan sumber daya yang signifikan
untuk menciptakan jenis hubungan, konteks, ekologi, dan
komunitas yang memungkinkan PYD
Singkatan: ASP, program setelah sekolah; PYD, pengembangan pemuda yang positif; NS, Semangat Pribumi.
tetap berpijak pada budaya karena didasarkan pada nilai
dan praktik budaya lokal yang ditunjukkan oleh
masyarakat. Meskipun beberapa nilai budaya dimiliki oleh
banyak komunitas, praktik yang terkait dengan setiap nilai
mungkin berbeda untuk komunitas yang berbeda.
Misalnya, nilai hormat dikaitkan dengan praktik budaya
memanen makanan, tetapi tindakan memanen berbeda
untuk setiap komunitas tergantung pada lokasi geografis,
siklus panen tanaman tertentu, dan pelajaran yang
diajarkan. Contoh lain adalah meneruskan kisah penciptaan
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Meskipun semua
komunitas AI/AN memiliki cerita penciptaan dan cerita
karakter tradisional (tumbuhan, hewan, benda langit, dll.),
setiap komunitas memiliki cerita berbeda yang seringkali
terkait erat dengan flora lokal, fauna, dan lanskap
geografis. Model program NS (sesi berdasarkan nilai
budaya lokal yang terkait dengan praktik budaya) dapat
digunakan di komunitas AI/AN dan tetap berlandaskan
budaya dengan penyempurnaan dan kekhususan
komunitas yang tepat.
Penyempurnaan program NS
CAB SRPMIC dimulai dengan meninjau kurikulum NS
asli. Mereka mempertahankan semua nilai yang ada
tetapi menambahkan tiga nilai yang ingin mereka
sampaikan kepada para remaja SRPMIC: tanggung
jawab, kerja tim, dan pelayanan. CAB kemudian
mengidentifikasi praktik budaya lokal yang terkait
dengan setiap nilai budaya; setiap praktik budaya dapat
dikaitkan dengan berbagai nilai. Namun, setiap sesi
program berfokus pada satu nilai budaya dan satu
praktik terkait demi organisasi dan reproduktifitas
dalam format setelah sekolah. Anggota CAB kemudian
mengidentifikasi praktisi budaya lokal yang akan merasa
nyaman memimpin setiap sesi NS.
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
prinsip NS
NS terbuka dan tersedia untuk semua pemuda di komunitas terlepas dari
status perilaku di sekolah atau di masyarakat
NS merekrut anggota komunitas lokal untuk menjadi pemimpin sesi,
membangun lingkungan yang aman untuk berinteraksi dengan pengaruh sosial yang
positif
NS ditempatkan di dalam ASP yang melayani pemuda yang ada di komunitas,
memberikan interaksi yang lebih promotif dalam pengaturan setelah sekolah
NS menekankan peningkatan keterlibatan budaya sebagai taktik yang diperlukan
untuk mempromosikan aset pembangunan di komunitas Indian
Amerika lokal
NS dikembangkan oleh komunitas dan berbasis komunitas
NS menekankan pada nilai-nilai komunitas yang dapat membimbing kaum muda
sepanjang jalan mereka untuk menjadi anggota individu
masyarakat
Akhirnya, anggota CAB memutuskan urutan yang tepat dari
setiap sesi tergantung pada waktu tahun dan praktik budaya
tertentu. Meskipun urutan sesi dapat dipertukarkan, CAB
dipromosikanBahasasebagai sesi pertama. Hal ini memungkinkan
para peserta untuk belajar bagaimana memperkenalkan diri
mereka dengan benar dalam bahasa tradisional mereka, sebuah
tugas yang dianggap terhormat di banyak komunitas AI/AN, dan
untuk mempraktekkan perkenalan mereka setiap minggu dengan
seorang pemimpin yang berpengetahuan dan dengan rekan-rekan
mereka selama program berlangsung. . Pengembangan kurikulum
NS merupakan proses berulang yang berlangsung selama periode
enam bulan selama pertemuan bulanan dengan umpan balik rinci
dari anggota CAB dan masukan tambahan dari pemimpin sesi,
anggota masyarakat, dan anggota dewan suku. Meja2
menunjukkan komponen program NS.
Strategi implementasi
Logistik
NS dikembangkan untuk digunakan oleh ASP yang melayani remaja
lokal dengan remaja usia sekolah menengah dan sekolah menengah
atas. Setiap sesi NS berlangsung selama 1,5 jam setiap minggu kecuali
dalam minggu dengan liburan atau acara sekolah yang bertentangan
(misalnya, liburan musim semi, liburan musim gugur). Setiap sesi NS,
dari 13 sesi yang tersedia, dimaksudkan untuk dipimpin oleh satu
hingga dua orang yang merupakan pemegang dan pemimpin
pengetahuan budaya di SRPMIC. Remaja SMP dan SMA di masyarakat
tergabung dan berinteraksi secara teratur dalam ASP.
Pemimpin sesi
Merekrut praktisi budaya untuk melayani sebagai pemimpin sesi
merupakan bagian integral dari menghadirkan intervensi yang
didasarkan pada budaya (Okamoto, Helm, et al.,2014; okamoto,
 15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA |247

MEJA 2Garis besar sesi Roh Asli

Nilai budaya Praktek budaya Keterangan

Bahasa Perkenalkan dirimu Peserta akan dapat memperkenalkan diri menggunakan bahasa asli mereka dan mengenali
Keturunan asli

Cerita penciptaan Bercerita Peserta akan dapat mendeskripsikan cerita penciptaan komunitas, menghubungkan pelajaran dari cerita penciptaan
memiliki kekuatan identitas budaya, dan mampu mendiskusikan pentingnya arketipe
tradisional seperti matahari, bulan, dan bintang

Sejarah Kunjungi situs bersejarah Peserta akan dapat mengenali pentingnya situs yang secara budaya signifikan bagi
komunitas dan menggambarkan sejarah saat ini yang telah membentuk komunitas

Tanggung jawabsebuah Menanam benih Peserta akan dapat menjelaskan pentingnya tanggung jawab pribadi dan bagaimana kaitannya dengan
menjadi pemimpin di masyarakat.

Menghormati Memanen dan mengumpulkan Peserta dapat mengartikulasikan pentingnya memiliki rasa hormat terhadap lingkungan,
masyarakat, dan diri sendiri. Memahami pentingnya kelestarian di gurun pasir dan sekitarnya dan dapat
mengklasifikasikan berbagai tanaman gurun pasir dan bagaimana mereka digunakan (sebagai obat, pewarna, dll.)

Masyarakat Lagu-lagu tradisional dan Peserta akan dapat menjelaskan pentingnya komunitas dan perannya dalam kehidupan kita
menari dan berpartisipasi dalam tradisi komunitas tradisional seperti lagu dan tarian tradisional

Kerja timsebuah Luar ruangan tradisional Peserta akan dapat menggambarkan pentingnya bekerja sama secara positif sebagai teman sebaya
permainan dan anggota masyarakat dan menghubungkan permainan tradisional dan aktivitas fisik dengan
nilai kerja tim dan keterkaitan

Kesabaran tradisional dan Peserta mampu menjelaskan pentingnya kesabaran dalam segala aspek kehidupan dan
seni modern berpartisipasi dalam kesenian tradisional untuk menunjukkan bagaimana kesabaran dapat membuat kita menciptakan
hal-hal yang indah dan bermakna

Tradisi Memasak makanan Peserta akan dapat menghubungkan tradisi budaya memasak dengan tradisi keluarga kontemporer
dan ikut serta dengan orang tua/wali dalam memasak/memakan makanan tradisional sederhana

Pertumbuhan Datang usia Peserta akan dapat mengartikulasikan peran dan tanggung jawab remaja Pribumi dan
menggambarkan upacara adat kedatangan usia di masyarakat

Melayanisebuah Layanan untuk masyarakat Peserta akan dapat mengenali pentingnya pelayanan kepada masyarakat dan mengenali
berbagai cara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

Identitas budaya Hidup jauh dari rumah Peserta akan dapat mendiskusikan strategi untuk mempertahankan identitas budaya di dalam dan di luar
reservasi

Pengakuan Upacara pengakuan Peserta akan dapat merefleksikan nilai-nilai budaya dan kegiatan yang dialami selama Native
Program semangat

sebuahNilai/praktik yang ditambahkan melalui penyempurnaan Komunitas Indian Pima-Maricopa Salt River.

Kulis, dkk.,2014). Transmisi pengetahuan antargenerasi Strategi evaluasi

menyediakan link langsung bagi remaja untuk belajar
dan tumbuh dalam identitas budaya mereka. Anggota
CAB mengidentifikasi dan membantu saya
menghubungi anggota masyarakat untuk memimpin
setiap sesi program, dan memandu rencana evaluasi.
Saya mengadakan pertemuan pelatihan individu, 30–60
menit untuk setiap pemimpin sesi untuk membahas
tujuan program secara keseluruhan, serta tujuan dan
detail sesi tertentu. Saya memberi setiap pemimpin sesi
deskripsi tentang nilai budaya dan praktik terkait yang
harus mereka tangani, bersama dengan serangkaian
dua hingga tiga tujuan untuk sesi tersebut. Pemimpin
sesi bebas untuk membuat sesi sesuai dengan
interpretasi mereka tentang nilai dan praktik sambil
tetap setia pada tujuan.2010). Pemimpin sesi menerima
makan malam di setiap sesi untuk mengimbangi waktu
dan keahlian mereka, dan mereka juga diundang ke
makan malam upacara pengakuan di akhir program.
Rencana evaluasi program NS didasarkan pada prinsip-prinsip
evaluasi Pribumi dan berfokus pada prioritas masyarakat
untuk kesehatan remaja. Evaluasi adat memusatkan konteks
kesukuan dan pengetahuan adat sambil membangun
kapasitas di masyarakat. Peneliti pribumi telah lama
menyerukan penelitian dan evaluasi yang didasarkan pada
nilai-nilai Pribumi (Grover & RMC Research Corporation,2010;
LaFrance & Nicols,2008). Sementara pelaksanaan evaluasi
Pribumi mungkin berbeda tergantung pada konteksnya, nilai-
nilai inti tetap konstan seiring dengan penggunaan langkah-
langkah yang sah secara budaya. Langkah-langkah yang valid
secara budaya termasuk langkah-langkah lisan, tinjauan orang
tua, dan kontribusi masyarakat untuk evaluasi (Grover & RMC
Research Corporation,2010). Program NS memperhatikan
hubungan antara program dan masyarakat, sekaligus
menghormati kedaulatan suku, dengan mensosialisasikan hasil
evaluasi menurut CARE (keuntungan bersama, kewenangan
mengontrol,

248 | JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
tanggung jawab, etika) prinsip Tata Kelola Data Adat yang
ditetapkan oleh Aliansi Data Adat Global (Research Data
Alliance International Indigenous Data Sovereignty Interest
Group,2019). Kami merancang evaluasi untuk menghormati
pentingnya tempat bagi komunitas AI/AN, sehingga iterasi
khusus dari program NS ini tidak dapat langsung ditransfer
ke tempat lain tanpa penyempurnaan. Misalnya,
mengimplementasikan dan mengevaluasi program NS
yang disempurnakan untuk SRPMIC akan menjadi tidak
autentik dan tidak etis bagi masyarakat di Pantai Timur
karena nilai-nilai budaya, praktik, dan ajarannya khusus
untuk SRPMIC. Selain itu, studi NS mengakui kedaulatan
pribadi dengan menggunakan berbagai cara untuk
mengukur pencapaian. Hal ini sesuai dengan metodologi
sistem lunak yang menekankan kehadiran berbagai
perspektif yang valid dan konstruksi sosial dari realitas dan
juga mendorong pengembangan kekuatan individu dan
gaya komunikasi (Foster-Fishman & Behrens,2007;
LaFrance & Nicols,2008).
Rencana evaluasi untuk menentukan dampak dari
program NS terdiri dari beberapa sumber data yang
berbeda termasuk survei pra dan pasca tes dan wawancara
semi terstruktur kualitatif dengan sebagian peserta.
Langkah-langkah evaluasi ditinjau dan disetujui oleh CAB.
Semua peserta diberikan survei langsung sebelum sesi
pertama dan setelah sesi terakhir. Survei mengukur
konstruksi penting bagi SRPMIC termasuk informasi
demografis, identitas budaya, harga diri, dan ketahanan.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mengkaji lebih lanjut
pengalaman peserta dan pemikiran, perasaan, dan sikap
mereka tentang identitas budaya, ketahanan, dan harga
diri setelah partisipasi. Analisis data berisi kontribusi
langsung masyarakat dengan mengikutsertakan anggota
SRPMIC dalam desain analisis, proses, dan diseminasi.
Mikah Carlos (penulis dan anggota CAB) membantu dengan
analisis data kualitatif, dan sebagai anggota SRPMIC,
dengan keahlian dalam metode statistik, dibantu dengan
analisis kuantitatif. Temuan dari iterasi musim gugur 2019
dari program NS akan datang.
DISKUSI
Artikel ini menjelaskan tentang pengembangan, strategi
implementasi, dan strategi evaluasi program NS berwawasan
budaya dengan remaja AI/AN yang tergabung dalam SRPMIC.
Sepanjang diskusi ini, kami menawarkan beberapa takeaways yang
dapat digunakan oleh profesional kesehatan masyarakat yang
ingin terlibat dalam kemitraan dan penelitian serupa. Penggunaan
pelibatan budaya sebagai bentuk PYD menjadi fokus dan kekuatan
utama program NS. Komunitas AI/AN berbagi pengalaman umum
tentang kehilangan traumatis dari praktik budaya, bahasa,
kehidupan, dan tanah (Running Bear et al.,2017,2018). Banyak
komunitas AI/AN terus merasakan dampak negatif dari hilangnya
budaya dari generasi ke generasi (Soto et al.,2015). Gerakan saat
ini untuk meningkatkan keterlibatan budaya bagi remaja AI/ANs
adalah salah satu cara untuk mempromosikan kesehatan dan
mencegah hal negatif
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
dampak trauma antargenerasi (Snowshoe et al., 2016).
Penelitian telah menunjukkan bahwa remaja yang terlibat
secara budaya mengalami hasil kesehatan dan pendidikan
yang lebih baik (Smokowski et al.,2014; Tsethlikai & Rogoff,
2013).
Format ASP NS menawarkan keuntungan penting untuk
diseminasi. Daripada menetapkan intervensi terpisah dari
sekolah atau ruang setelah sekolah, peneliti harus bermitra
dengan ASP lokal. ASP adalah bentuk PYD yang dapat diakses
yang sering memiliki struktur dan sumber daya yang sudah
ada sebelumnya bagi remaja untuk melakukan perjalanan dari
sekolah mereka ke program dan kemudian ke rumah mereka.
Selain itu, ASP tidak memiliki batasan waktu dan kurikulum
yang sama dengan program berbasis sekolah. BGC,
khususnya, memiliki 200 Clubhouse di Negara India di seluruh
Amerika Serikat sehingga ada peluang luar biasa untuk
menyediakan program budaya khusus komunitas untuk
remaja AI/AN (Lekuton & Zimmerman,2003). Selain itu,
komunitas AI/AN menerapkan ASP inovatif mereka sendiri
yang tidak dijelaskan atau dilaporkan dalam literatur abu-abu
atau literatur peer-review. Misalnya, SRPMIC menjalankan
beberapa ASP di luar BGC yang menarik bagi pemuda
setempat, termasuk ASP yang khusus untuk remaja
perempuan dan satu lagi yang digabungkan untuk remaja
perempuan dan laki-laki. SRPMIC mengakui pentingnya
menawarkan ruang sepulang sekolah yang aman bagi kaum
muda tetapi tidak diakui untuk ini dalam literatur ilmiah yang
meminggirkan pengetahuan masyarakat.
SRPMIC memiliki pilihan ASP yang kuat, tetapi sayangnya,
hal ini tidak selalu terjadi. Membuat template untuk program
NS yang dapat disempurnakan menjadi spesifik komunitas
memberikan keuntungan bagi komunitas yang tertarik dalam
proses implementasi program, dan mengurangi eksperimen
administratif yang diperlukan saat mengembangkan program.
NS ASP responsif terhadap konteks komunitas yang unik dan
dapat disempurnakan oleh komunitas dan organisasi suku
lainnya di seluruh Amerika Serikat. Dengan evaluasi lebih
lanjut, model program NS dapat digunakan untuk
mengadvokasi keterlibatan budaya sebagai bentuk PYD dan
promosi kesehatan. Memusatkan nilai dan praktik budaya AI/
AN sebagai bentuk promosi kesehatan selama ini hilang dalam
penelitian kesehatan AI/AN.
Tantangan dan keterbatasan
Tantangan utama dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan program NS adalah memastikan
keberlanjutan dan implementasinya di masa depan. Ini
dimungkinkan dalam pengaturan komunitas yang berfungsi
sebagai mediator antara risiko dan hasil positif (O'Donnell et al.,
1993; Son & Fisher,1998). Pengaturan kegiatan program NS (orang,
norma, nilai, dan sistem makna) bersarang di dalam departemen
layanan pemuda SRPMIC yang mempromosikan kesejahteraan
remaja. Tantangan ada di tingkat pengaturan aktivitas (O'Donnell
et al.,1993). Meskipun SRPMIC dan BGC menyatakan keinginan
untuk memulai program keterlibatan budaya, semua anggota
masyarakat yang terlibat dalam perbaikan dan

JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
implementasi diadakan pekerjaan penuh waktu yang prioritas
pertama mereka. Tanpa koordinator program dan aliran dana
yang berdedikasi, NS dapat dihentikan. Paruh pertama musim
semi 2021 NS iterasi dihadiri oleh pemuda yang terdaftar di
program lain. Musim semi 2021 dan Musim Gugur 2021 iterasi
ditangguhkan karena pandemi COVID-19, tetapi ada rencana untuk
memulai NS pada Musim Semi 2022. Ada tiga ASP berbeda di
SRPMIC yang memiliki waktu dan tempat pertemuan yang
konsisten untuk memberi anggota kesempatan untuk
berpartisipasi dalam NS. Meskipun pendekatan ini dapat
memastikan keterlibatan masyarakat dan melayani lebih banyak
remaja, itu juga dapat mengakibatkan kekosongan kepemimpinan
untuk mengambil arahan dalam menghubungi pemimpin sesi dan
memastikan evaluasi berkelanjutan.
Rekomendasi untuk keberlanjutan
Keberhasilan awal program NS adalah karena investasi masyarakat
yang besar, dari berbagai departemen suku, program pelayanan
pemuda, dan anggota masyarakat individu. Rekomendasi kami
untuk penyempurnaan, implementasi, dan evaluasi NS di masa
mendatang termasuk memastikan bahwa ada investasi dan
keterlibatan masyarakat yang memadai untuk keberlanjutan. Hal
ini dapat dicapai dengan menyebarkan informasi tentang tujuan
dan keberhasilan iterasi program NS sebelumnya. Kami
menyarankan bahwa satu komunitas atau organisasi suku
bertanggung jawab atas program dengan masukan dan dukungan
dari komunitas yang lebih besar, termasuk pendanaan dalam
program, pemerintah, dan anggaran penelitian untuk memberi
kompensasi kepada pemegang pengetahuan budaya (pemimpin
sesi) atas waktu dan keahlian mereka. Selain itu, kita harus
menekankan bahwa tujuan bersama untuk meningkatkan
keterlibatan budaya dalam komunitas AI/AN adalah untuk
memastikan proliferasi nilai dan praktik budaya. Contoh program
berbasis budaya yang dikembangkan baru-baru ini termasuk
Kurikulum Ketahanan Sesepuh, Ho'ouna Pono, dan Qungasvik
(Cwik et al.,2019; Okamoto, Helm, dkk.,2014; Okamoto, Kulis, dkk.,
2014; Rasmus dkk.,2019; Walters dkk.,2020). Investasi masyarakat
bersama dan rasa tanggung jawab dengan tujuan bersama akan
membantu program NS tetap berkelanjutan bahkan melalui
perubahan kepemimpinan program dan peluang pendanaan.
Rekomendasi lainnya adalah memastikan adanya upaya berkelanjutan
untuk mengevaluasi program NS dengan menggunakan metode evaluasi
Pribumi. Kemitraan akademik-masyarakat sangat penting untuk
mengembangkan program NS dan rencana evaluasi. Anggota CAB yang
menunjukkan keinginan untuk program ini telah diidentifikasi di masa lalu;
namun, selalu ada kebutuhan akan bantuan dan sumber daya ekstra untuk
membuat program yang terdokumentasi dengan baik. Kemitraan akademik-
masyarakat menghasilkan beberapa sumber daya yang dibutuhkan,
termasuk dukungan administratif dan pengalaman dalam pembuatan ASP,
dan penggunaan metode evaluasi. SRPMIC telah berkomitmen untuk
mempertahankan program sejak dimulai. Ini telah mengoordinasikan upaya
oleh ASP suku SRPMIC untuk remaja, layanan sosial, dan program remaja
putri untuk berbagi tanggung jawab menawarkan NS. Hasil dari,
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
|249
lebih banyak remaja di SRPMIC akan memiliki akses ke program
dan sumber daya selama beberapa tahun.
Pada titik ini, NS cukup kecil; telah dilaksanakan dua kali di
dua komunitas suku dan telah menjangkau kurang lebih 30
remaja. Standar dalam ilmu pencegahan meminggirkan
pendekatan Pribumi dengan mensyaratkan ukuran sampel
yang tidak realistis untuk intervensi yang berlandaskan budaya
(Flay et al.,2005). Para peneliti mengatasi masalah ini dengan
melakukan studi kohort multiyear dan desain kontrol daftar
tunggu (Fok et al.,2015; Okamoto dkk.,2019). Data formatif dan
sumatif yang berpusat pada masyarakat harus dikumpulkan
untuk menetapkan efektivitas dan membantu mengidentifikasi
komponen yang berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan remaja AI/AN. Menetapkan rencana evaluasi
sebelum melaksanakan program NS akan membuat
masyarakat siap untuk pengumpulan data selama program
berlangsung. Selain itu, kami merekomendasikan bahwa
evaluasi mencakup ukuran kesehatan dan kesejahteraan,
seperti harga diri, ketahanan, identitas budaya, stres, dan
ukuran perilaku dan status kesehatan mental lainnya.
Hubungan antara identitas budaya untuk remaja AI/AN dan
kesehatan belum terjalin dengan baik (Kagawa Singer et al.,
2016). Mengumpulkan data hasil kesehatan akan membantu
komunitas AI/AN berkontribusi untuk mengembangkan ilmu
pencegahan Pribumi (Okamoto, Helm, et al.,2014; Okamoto,
Kulis, dkk.,2014).
KESIMPULAN
Kemitraan akademik-komunitas berhasil mengembangkan
dan menerapkan ASP berbasis budaya untuk remaja AI
yang tinggal di reservasi berbasis perkotaan di Barat Daya.
Dokumentasi pengembangan dan implementasi program
NS berkontribusi pada ilmu pencegahan Pribumi yang
mengkaji dampak budaya AI/AN terhadap kesehatan dan
kesejahteraan remaja. Format ASP yang dapat diakses dan
digunakan secara luas memberikan peluang untuk
menyebarluaskan program NS yang berlandaskan budaya
dan berbasis kekuatan ke BGC, ASP di Negara India, dan
organisasi AI/AN perkotaan di seluruh negeri.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini menerima dana dari National Institute of
General Medical Sciences of the National Institutes of
Health Award Nomor 5S06GM127164-02. Para penulis juga
berterima kasih atas penggunaan layanan dan fasilitas dari
Southwest Health Equity Research Collaborative di
Northern Arizona University (U54MD012388).
REFERENSI
Allen, J., Rasmus, SM, Fok, CCT, Charles, B., Henry, D., &
Qungasvik, T. (2018). Intervensi budaya multi-level untuk pencegahan
bunuh diri dan risiko penggunaan alkohol dengan pemuda Alaska
Native: Perbandingan intensitas pengobatan yang tidak acak. Ilmu
Pencegahan, 19(2), 174–185.https://doi.org/10.1007/s11121-
017-0798-9

250 | JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
Klub Putra & Putri Aliansi Arizona. (2018).Profil keanggotaan.http://
www.azabgc.org/aboutus.htm
Breitenstein, SM, Kotor, D., Garvey, CA, Hill, C., Fogg, L., &
Resnick, B. (2010). Kesetiaan implementasi dalam intervensi berbasis
komunitas.Penelitian Keperawatan & Kesehatan, 33(2), 164-173.https://
doi.org/10.1002/nur.20373
Bronfenbrenner, U. (1979).Ekologi perkembangan manusia:
Eksperimen secara alami dan desain.Pers Universitas Harvard. Evaluasi
dan Pengembangan Penelitian Masyarakat. (2018).sungai asin
Pima-Maricopa Dewan Kemitraan Regional Komunitas India 2018
Laporan Kebutuhan dan Aset.https://files.firstthingsfirst.org/regions/
Publications/Impact%20Report%20‐%202018%20‐%20SRPMIC.pdf
Cwik, M., Goklish, N., Masten, K., Lee, A., Suttle, R., Alchesay, M.,
O'Keefe, V., & Barlow, A. (2019). “Biarkan warisan dan budaya
Apache kita hidup selamanya dan ajari yang muda”:
Pengembangan kurikulum ketahanan Sesepuh, pendekatan
pencegahan bunuh diri hulu untuk pemuda Indian Amerika.
American Journal of Community Psychology, 64(1-2), 137-145.
https://doi.org/10.1002/ ajcp.12351
D'Amico, EJ, Dickerson, DL, Brown, RA, Johnson, CL,
Klein, DJ, & Agniel, D. (2020). Wawancara motivasi dan budaya untuk
pemuda penduduk asli Amerika perkotaan (MICUNAY): Sebuah uji coba
terkontrol secara acak.Jurnal Perlakuan Penyalahgunaan Zat, 111,86–
99.https://doi.org/10.1016/j.jsat.2019.12.011 Deutsch, NL, Blyth, DA,
Kelley, J., Tolan, PH, & Lerner, RM
(2017). Mari kita bicara setelah sekolah: Janji dan tantangan pengembangan
pemuda yang positif untuk penelitian, kebijakan, dan praktik setelah
sekolah. Dalam NL Deutsch (Ed.),Program setelah sekolah untuk
mempromosikan pengembangan pemuda yang positif (hlm. 45–68). Ilmu
Pegas + Media Bisnis.
Divisi Keanekaragaman dan Pemerataan Kesehatan. (2017).Disparitas kesehatan mental:
Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska.https://www.ihs.gov/
newsroom/factsheets/disparities/
Donovan, DM, Thomas, LR, Sigo, RL, Harga, L., Lonczak, HS,
Lawrence, N., Ahvakana, K., Austin, L., Lawrence, A., Harga, J., Purser,
A., & Bagley, L. (2015). Healing of the Canoe: Hasil awal dari intervensi
berbasis budaya untuk mencegah penyalahgunaan zat dan
mempromosikan identitas suku untuk pemuda asli di dua suku Pacific
Northwest.Penelitian Kesehatan Mental Penduduk Asli Indian Amerika
dan Alaska, 22(1), 42–76.
Durlak, JA, Taylor, RD, Kawashima, K., Pachan, MK,
DuPre, EP, Celio, CI, Berger, SR, Dymnicki, AB, & Weissberg, RP
(2007). Pengaruh program pengembangan pemuda yang positif di
sekolah, keluarga, dan sistem masyarakat.Jurnal Psikologi
Komunitas Amerika, 39(3-4), 269-286.https://doi.org/ 10.1007/
s10464-007-9112-5
Ikan, J., & Syed, M. (2018). Penduduk asli Amerika dalam pendidikan tinggi: An
perspektif sistem ekologi.Jurnal Pengembangan Mahasiswa, 59(4),
387–403.
Flay, BR, Biglan, A., Boruch, RF, Castro, FG, Gottfredson, D.,
Kellam, S., Moscicki, EK, Schinke, S., Valentine, JC, & Ji, P. (2005).
Standar bukti: Kriteria kemanjuran, efektivitas dan diseminasi.Ilmu
Pencegahan, 6(3), 151–175.
Fok, CCT, Henry, D., & Allen, J. (2015). Mungkin kecil terlalu kecil
istilah: Pengantar memajukan ilmu pencegahan sampel kecil. Ilmu
Pencegahan, 16,943–949.https://doi.org/10.1007/s11121-015-
0584–5
Foster-Fishman, PG, & Behrens, TR (2007). Perubahan sistem terlahir kembali:
Memikirkan kembali teori, metode, dan upaya kami dalam reformasi
layanan manusia dan perubahan berbasis masyarakat.Jurnal Psikologi
Komunitas Amerika, 39(3-4), 191–196.https://doi.org/10.1007/
s10464-007-9104-5
Foster-Fishman, PG, Nowell, B., & Yang, H. (2007). Menempatkan sistem
kembali ke perubahan sistem: Sebuah kerangka kerja untuk
memahami dan mengubah sistem organisasi dan komunitas.Jurnal
Psikologi Komunitas Amerika, 39(3-4), 197–215.https://doi.org/10.1007/
s10464-007-9109-0
Goodkind, J., LaNoue, M., Lee, C., Freeland, L., & Freund, R. (2012).
Kelayakan, penerimaan, dan temuan awal dari komunitas-
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
intervensi kesehatan mental budaya berbasis untuk pemuda Indian Amerika
dan keluarga mereka.Jurnal Psikologi Komunitas, 40(4), 381–405. https://
doi.org/10.1002/jcop.20517
Grove, S. (2021).Sejarah adat, budaya dipotong dari South Dakota
standar.Pers terkait.https://apnews.com/article/education- south-
dakota-sd-state-wire-08683b42eebac5ae02843752fecad97a
Grover, JG, & RMC Research Corporation. (2010). Tantangan dalam
menerapkan praktik evaluasi masyarakat adat dalam program
hibah arus utama kepada masyarakat adat.Jurnal Evaluasi
Program Kanada, 23(2), 33–50.
Henderson, RI, Johnson, B., & Crowshoe, L. (2017).Dari hati:
Bunuh diri dan pencegahan pemuda adat.https://www.suicideinfo.ca/
wp-content/uploads/gravity_forms/6-
191a85f36ce9e20de2e2fa3869197735/2017/11/Ulasan-ulasan-
pemuda-pribumi-pemuda-dan-pencegahan_oa.pdf Hilton, BT,
Betancourt, H., Morrell, HER, Lee, H., & Doegey, JA
(2018). Penyalahgunaan zat antara Indian Amerika dan Alaska Pribumi:
Sebuah kerangka budaya integratif untuk memajukan penelitian.
Jurnal Internasional Kesehatan Mental dan Ketergantungan, 16(2),
507–523.https://doi.org/10.1007/s11469-017-9869-1
Hishinuma, ES, Chang, JY, Sy, A., Greaney, MF, Morris, KA,
Scronce, AC, Rehuher, D., & Nishimura, ST (2009). HUI Mālama O
Ke Kai: Program pengembangan pemuda berbasis pencegahan
positif berdasarkan nilai dan aktivitas penduduk asli Hawaii.Jurnal
Psikologi Komunitas, 37(8), 987–1007.https://doi.org/10.1002/
jcop.20344
Hunter, AM, Smith, M., Ali-Joseph, A., Tippeconnic-Fox, MJ, &
Yuan, NP (2022).Pencegahan berbasis budaya melalui program setelah
sekolah untuk pemuda Pribumi: Tinjauan sistematis.Pusat Penelitian
Kesetaraan Kesehatan, Universitas Arizona Utara. Naskah diserahkan
untuk diterbitkan.
Jacobs-Wingo, JL, Espey, DK, Pengantin Pria, AV, Phillips, LE,
Haverkamp, DS, & Stanley, SL (2016). Penyebab dan perbedaan tingkat
kematian di antara penduduk Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska
perkotaan, 1999–2009.Jurnal Kesehatan Masyarakat Amerika, 106(5), 906–
914.https://doi.org/10.2105/AJPH.2015.303033
Kagawa Singer, M., Dressler, W., George, S., & Panel, NIHE
(2016). Budaya: Mata rantai yang hilang dalam penelitian kesehatan.
Ilmu Sosial & Kedokteran, 170,237–246.https://doi.org/10.1016/j.
socscimed.2016.07.015
Kelley, A., Fatupaito, B., & Witzel, M. (2018). Berbasis budaya
pencegahan efektif? Hasil dari program pencegahan penggunaan zat
selama 3 tahun.Evaluasi dan Perencanaan Program, 71,28–35. https://
doi.org/10.1016/j.evaprogplan.2018.07.001
Kelley, A., Fatupaito, B., & Witzel, M. (2019). Evaluasi kelayakan dari
Program Pemimpin Pemuda Penduduk Asli Perkotaan.Penelitian Kesehatan Mental
Penduduk Asli Indian Amerika dan Alaska, 26(3), 17–37.
Kelley, M., & Lowe, J. (2018). Identitas budaya yang kuat mempengaruhi tingkat stres
di antara pemuda asli Amerika yang berisiko mengalami obesitas.Jurnal
Keanekaragaman Budaya, 25(4), 6.
Kulis, SS, Ayers, SL, & Harthun, ML (2017). Penggunaan zat
pencegahan untuk pemuda Indian Amerika perkotaan: Uji coba kemanjuran
dari program Living in 2 Worlds yang diadaptasi secara budaya.Jurnal
Pencegahan Primer, 38(1-2), 137-158.https://doi.org/10.1007/s10935-016-
0461-4
Kulis, SS, Ayers, SL, Harthun, ML, & Jager, J. (2016). Mengasuh anak di
2 dunia: Efek dari intervensi yang diadaptasi secara budaya untuk orang Indian
Amerika perkotaan pada keterampilan mengasuh anak dan fungsi keluarga. Ilmu
Pencegahan, 17(6), 721–731.
Kulis, SS, Tsethlikai, M., Harthun, ML, Hibbeler, PK, Ayers, SL,
& Deschine Parkhurst, N. (2020). Parenting in 2 Worlds: Pengaruh
intervensi pengasuhan berbasis budaya untuk orang Indian Amerika
perkotaan pada keterlibatan budaya peserta.Psikologi
Keanekaragaman Budaya dan Etnis Minoritas, 26(4), 437–446.
LaFrance, J., & Nichols, R. (2008). Evaluasi pembingkaian ulang: Mendefinisikan
Kerangka evaluasi adat.Jurnal Evaluasi Program Kanada, 23(2), 13–
31.
Lekuton, J. & Zimmerman, H. (2003). Klub putra dan putri di India
negara: Membangun koneksi komunitas. Di DK Norman & JP

JURNAL PSIKOLOGI KOMUNITAS AMERIKA
Kalt (Eds.),Universitas dan Negara India: Studi kasus dalam penelitian
yang didorong oleh suku (hal.89-103). Pers Universitas Arizona. Lin, AR,
Menjívar, C., Rompi Ettekal, A., Simpkins, SD, Gaskin, ER,
& Pesch, A. (2016). “Mereka akan memposting undang-undang tentang
bermain sepak bola” dan mikroagresi etnis/ras lainnya dalam kegiatan
terorganisir yang dialami oleh keluarga asal Meksiko.Jurnal Penelitian
Remaja, 31(5), 557–581.https://doi.org/10.1177/0743558415620670
O'Donnell, CR, Tharp, RG, & Wilson, K. (1993). Pengaturan aktivitas sebagai
unit analisis: Dasar teoretis untuk intervensi dan pengembangan
masyarakat.American Journal of Community Psychology, 21, 501–
520.https://doi.org/10.1007/BF00942157
Okamoto, SK (2011). Arah saat ini dan masa depan dalam pekerjaan sosial
penelitian dengan penduduk asli Hawaii dan penduduk Kepulauan Pasifik lainnya.
Jurnal Keanekaragaman Etnis & Budaya dalam Pekerjaan Sosial, 20(2), 93–97.
https://doi.org/10.1080/15313204.2011.569979
Okamoto, SK, Helm, S., Pel, S., McClain, LL, Hill, AP, &
Hayashida, JKP (2014). Mengembangkan intervensi pencegahan
narkoba berbasis budaya dan empiris untuk populasi pemuda
adat.Jurnal Layanan & Penelitian Kesehatan Perilaku, 41(1), 13–19.
Okamoto, SK, Kulis, SS, Helm, S., Chin, SK, Hata, J., Hata, E., &
Lee, A. (2019). Uji coba kemanjuran kurikulum pencegahan narkoba
Ho'ouna Pono: Evaluasi program pencegahan penyalahgunaan zat
yang didasarkan pada budaya di pedesaan Hawaii.Jurnal Psikologi Asia
Amerika, 10(3), 239–248.https://doi.org/10.1037/aap0000164 Okamoto,
SK, Kulis, S., Helm, S., Lauricella, M., & Valdez, JK
(2016). Evaluasi kurikulum Ho̒ ouna Pono: Sebuah studi
percontohan pencegahan penyalahgunaan zat berbasis budaya
untuk pemuda Hawaii pedesaan.Journal of Health Care for the
Poor and Underserved, 27(2), 815–833.
Okamoto, SK, Kulis, S., Marsiglia, FF, Steiker, LK, & Dustman, P.
(2014). Sebuah rangkaian pendekatan menuju pengembangan
intervensi pencegahan yang berfokus pada budaya: Dari adaptasi ke
landasan. Jurnal Pencegahan Primer, 35(2), 103-112.https://doi.org/10.
1007/s10935-013-0334-z
Rasmus, SM, Trickett, E., Charles, B., John, S., & Allen, J. (2019). Itu
model qasgiq sebagai intervensi pribumi: Menggunakan logika budaya konteks
untuk membangun faktor pelindung untuk bunuh diri penduduk asli Alaska dan
pencegahan penyalahgunaan alkohol.Psikologi Keanekaragaman Budaya & Etnis
Minoritas, 25(1), 44–54.https://doi.org/10.1037/cdp0000243 Research Data Alliance
International Indigenous Data Sovereignty In-
Grup terest. (2019).Prinsip CARE untuk Tata Kelola Data Pribumi.
https://www.GIDA-global.org
Resnicow, K., Soler, R., Braithwaite, RL, Ahluwalia, JS, & Butler, J.
(2000). Sensitivitas budaya dalam pencegahan penggunaan zat.Jurnal
Psikologi Komunitas, 28(3), 271–290.
Running Bear, U., Beals, J., Kaufman, CE, Manson, SM, &
Tim AI-SUPERPFP. (2018). Kehadiran sekolah asrama dan status
kesehatan fisik suku Northern Plains.Penelitian Terapan dalam Kualitas
Hidup, 13(3), 633–645.https://doi.org/10.1007/s11482-017-9549-0
Running Bear, U., Croy, CD, Kaufman, CE, Thayer, ZM,
Tim Manson, SM, & AI-SUPERPFP. (2017). Hubungan pengalaman
lima pesantren dan status kesehatan fisik di antara Suku Northern
Plains.Penelitian Kualitas Hidup, 27,153-157. https://doi.org/
10.1007/s11136-017-1742-y
Sancar, F., Abbasi, J., & Bucher, K. (2017). Kematian di antara orang Amerika
Indian dan Alaska Pribumi.Jurnal Asosiasi Medis Amerika, 319(
2):112.https://doi.org/10.1001/jama.2017.20760 Simpkins, SD, &
Riggs, NR (2014). Kompetensi budaya di sekolah lanjutan
program.Arah Baru Untuk Pengembangan Pemuda, 144,105–117.
Simpkins, SD, Riggs, NR, Ngo, B., Rompi Ettekal, A., & Okamoto, D.
(2016). Merancang kegiatan sepulang sekolah yang terorganisir dan
responsif secara budaya.Jurnal Penelitian Remaja, 32(1), 11–36.https://doi.
org/10.1177/0743558416666169
Smokowski, PR, Evans, CB, Cotter, KL, & Webber, KC (2014).
Identitas etnis dan kesehatan mental pada pemuda Indian Amerika:
Meneliti jalur mediasi melalui harga diri, dan masa depan
15732770, 2022, 1-2, Diunduh dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajcp.12590 oleh INASP/HINARI - INDONESIA, Perpustakaan Online Wiley pada [11/11/2022]. Lihat Syarat dan Ketentuan (https://onlinelibrary.wiley.com/terms-and-conditions) di Perpustakaan Online Wiley untuk aturan penggunaan; Artikel OA diatur oleh Lisensi Creative Commons yang berlaku
|251
optimisme.Jurnal Pemuda dan Remaja, 43(3), 343–355.https://
doi.org/10.1007/s10964-013-9992-7
Snowshoe, A., Crooks, CV, Tremblay, PF, & Hinson, RE (2016).
Keterkaitan budaya dan hubungannya dengan kesehatan mental untuk
pemuda First Nations.Jurnal Pencegahan Primer, 38(1-2), 67-86. https://
doi.org/10.1007/s10935-016-0454-3
Sonn, CC, & Fisher, AT (1998). Rasa komunitas: Komunitas
tanggapan yang tangguh terhadap penindasan dan perubahan.Jurnal Psikologi
Komunitas, 26(5), 457–472.
Soto, C., Baezconde-Garbanati, L., Schwartz, SJ, & Unger, JB (2015).
Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, identitas etnis, trauma
sejarah, dan partisipasi dalam aktivitas budaya: Asosiasi dengan
perilaku merokok di antara remaja Indian Amerika di California.
Perilaku Adiktif, 50,64–69.https://doi.org/10.1016/j.addbeh.
2015.06.05
Penyalahgunaan Zat dan Administrasi Layanan Kesehatan Mental. (2014).
Hasil Survei Nasional Penggunaan dan Kesehatan Narkoba 2013:
Temuan Nasional.SAMHSA.http://www.samhsa.gov/data/sites/
default/files/NSDUHresultsPDF
Pusat Sumber Daya Pencegahan Bunuh Diri. (2017).mRasial dan etnis
kesenjangan.https://sprc.org/scope/racial-ethnic-disparities Tsethlikai,
M., & Rogoff, B. (2013). Keterlibatan dalam budaya tradisional
praktik dan ingatan insidental anak-anak Indian Amerika dari sebuah
cerita rakyat.Psikologi Perkembangan, 49(3), 568–578.https://doi.org/
10.1037/a0031308
Usuba, K., Russell, J., Ritchie, SD, Mishibinijima, D., Wabano, MJ,
Enosse, L., & Muda, NL (2019). Mengevaluasi program Pengalaman
Kepemimpinan Petualangan Luar Ruangan (OALE) menggunakan
Pengukuran Kesehatan dan Kesejahteraan Anak Aborigin (ACHWM©).
Jurnal Pendidikan Luar Ruang dan Lingkungan, 22(3), 187–197.https://
doi.org/10.1007/s42322-019-00038-2 Dinding, M., Sittner, KJ, Whitbeck,
LB, Herman, K., Gonzalez, M.,
Elm, JHL, Hautala, D., Dertinger, M., & Hoyt, DR (2020). Prevalensi
gangguan mental dari masa remaja sampai dewasa awal di
American Indian dan First Nations Community. Jurnal
Internasional Kesehatan Mental dan Ketergantungan, 19,2116–
2130. https://doi.org/10.1007/s11469-020-00304-1
Walters, KL, Walls, ML, Dillard, DA, & Kaur, JS (2019).
Penelitian American Indian and Alaska Native (AI/AN) dalam ilmu
kesehatan: Pertimbangan kritis untuk tinjauan aplikasi penelitian.
Institut Kesehatan Nasional.https://dpcpsi.nih.gov/sites/default/
files/Critical_Considerations_for_Reviewing_AIAN_
Research_508.pdf
Walters, KL, Johnson-Jennings, M., Stroud, S., Rasmus, S.,
Charles, B., John, S., Allen, J., Keawekanaimoku Kaholokula, J.,
Lihat, MA, de Silva, M., Lowe, J., Baldwin, JA, Lawrence, G., Brooks,
J., Noonan, CW, Belcourt, A., Quintana, E., Semmens , EO, &
Boulafentis, J. (2020). Tumbuh dari akar kami: Strategi untuk
mengembangkan intervensi promosi kesehatan yang didasarkan
pada budaya di komunitas Indian Amerika, Penduduk Asli Alaska,
dan Penduduk Asli Hawaii.Ilmu Pencegahan, 21(1), 54–64. Yuan,
NP, Teufel-Shone, NI, Mayer, B., & Clichee, D. (2019).
Pedoman Dewan Penasihat Masyarakat untuk Terlibat dalam Penelitian.
https://ciehr.arizona.edu/community-advisory-board-guidelines
Cara mengutip artikel ini:Hunter, AM, Carlos, M., Nuño,
VL, Tippeconnic-Fox, MJ, Carvajal, S., & Yuan, NP (2022).
Semangat Asli: Pengembangan program setelah sekolah
yang berlandaskan budaya untuk mempromosikan
kesejahteraan di kalangan remaja Indian Amerika.Jurnal
Psikologi Komunitas Amerika, 70,242–251. https://
doi.org/10.1002/ajcp.12590