Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

FILSAFAT PENDIDIKAN
MASYARKAT

PRODI S1 PENMAS REG B

SKOR NILAI :

CRITICAL JOURNAL REVIEW


“FILSAFAT PENDIDIKAN MASYARAKAT”

DISUSUN OLEH :

NAMA : DITA NURVA AMELIA

NIM : 1193371004

DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr.SIMAN,M.Pd.

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
saya kesempatan dalam menyelesaikan Tugas Critical Journal Review ini. dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Prof.Dr.SIMAN,M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Flsafat Pendidikan Masyarakat telah memberikan
kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical Journal Reviewt sesuai dengan batas yang
telah disepakati diawal pertemuan mata kuliah.

Penulisan sadar bahwa dalam hasil Critical Journal Review ini masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja.Untuk itu penulis mengimbau agar para
pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun dengan perbaikan jurnal ini.

Akhirnya kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat dn memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

MEDAN, 20 November 2019

DITA NURVA AMELIA


JURNAL UTAMA

1 Judul Peran Pendidikan Sepanjang Hayat bagi Penyandang


Disabilitas
2 Jurnal Peran Pendidikan Sepanjang Hayat
3 Download http://ejournal.upi.edu/index.php/jassi/article/download/3992/2
863
4 Volume dan Vol. 10 nomor 2, hlm 137-156
Halaman
5 Tahun Tahun 2011
6 Penulis Nia Sutisna
7 ISSN -
8 Reviewer DITA NURVA AMELIA
9 Tanggal 20 November 2019
10 Abstrak Pendidikan merupakan institusi atau pranata yang penting bagi
Penelitian kelangsungan hidup manusia. Pendidikan hadir bersama dengan
tuanya kehadiran manusia di bumi ini. Kehadiran itu dalam
bentuk interaksi dengan lingkungan, sesama manusia, dan
interaksi dengan yang lain bahkan interaksinya menghasilkan
adat istiadat. Bentuk peniruan, interaksi, sosialisasi dan
enkulturasi telah lahir jauh sebelum masyarakat mengenal
sebutan sekolah. Pendidikan nasional adalah salah satu sistem
dari sistem pembangunan nasional, memiliki tiga subsistem
pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan
pendidikan informal. Manusia adalah makhluk yang tumbuh
dan berkembang serta ingin mencapai suatu kehidupan yang
optimal. Selama manusia barusaha untuk meningkatkan
kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya, secara
sadaratau tidak sadar, makaselama itulah pendidikan masih
berjalan terus.
- Tujuan Bertujuan Hasil penelitian bahwa upaya mewujudkan lansia
penelitian tangguh di BKL Kecubung, peran kader dan keluarga lansia,
faktor pendukung dan penghambat, serta hasil kegiatan lansia
tangguh.
- Subjek Masyarakat
Penelitian
- Assesment Di Dusun Kerjan, Beji, Patuk, Gunungkidul.
Data
- Kata Kunci pendidikan,sepanjang hayat, disabilitas
1 Pendahuluan Masyarakat akademik menandai bahwa awal pendidikan
sepanjang hayat pada saat Adam Smith (Inggris 1919)
mengusung konsep bahwa pendidikan itu tidak hanya bagi
anak, tetapi juga penting bagi orang yang sudah dewasa (usia
tua sampai lanjut usia). Konsep ini menandai awalnya
pendidikan orang dewasa, termasuk orang-orang yang
berkebutuhan khusus. Konsep pendidikan orang dewasa
tersebut dipandang secara tersirat telah memunculkan konsep
pendidikan seumur hidup, yaitu pengenaan pendidikan bagi
seseorang itu tidak hanya sampai masa sekolah, tetapi juga
harus berlanjut terus menerus sampai pada masa dewasa.
Dilihat secara antropologis, yang mendorong pendidikan
sepanjang hayat adalah atas dasar bahwa anak dan orang
dewasa memiliki perbedaan yang nyata. Suatu hal yang
mungkin ironis atau kurang pada tempatnya, bila hanya pada
masa anaklah dipandang dapat terjadi pembelajaran, sedangkan
pada masa dewasa cukup dengan kegiatan berproduksi saja.
Padahal kehidupan manusia selalu dinamis menuju
kesempurnaan. Oleh karena itu baik pada masa anak maupun
masa dewasa diperlukan upaya penyesuaian diri untuk
merespon lingkungan, sehingga manusia membutuhkan
pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan sepanjang hayat pada suatu masyarakat terlihat pada
indikator sebagai berikut:
1. Pendidikan yang luas: yaitu memperhatikan semua
usaha yang menyumbang kegiatan pendidikan dengan
cara inventarisasi sumbersumber pendidikan,
pendidikan untuk semua (education for all), dan sekolah
sebagai pendidikan minimum untuk melanjutkan
pendidikan lainnya.
2. Masyarakat belajar (learning society) : yaitu masyarakat
yang mencintai dan menggemari belajar dalam segala
segi kehidupannya.
3. Pengembangan dan peningkatan kualitas masyarakat:
standar kehidupan
4. masyarakat tercermin dalam kualitasnya yang terus
meningkat.
- Latar Jumlah penduduk lansia di Indonesia menurut Biro Pusat
Belakang Statistik dalam Sensus Penduduk tahun 2015 mencapai angka
dan Teori 21,68 juta jiwa atau 8,43% dari jumlah penduduk Indonesia
dengan usia harapan hidup mencapai 70,7 tahun. Diperkirakan
jumlah tersebut akan meningkat setiap tahunnya dengan
proyeksi dalam kurun waktu 2030-2035 akan mencapai angka
48,20 juta jiwa atau 15,77% dari jumlah penduduk Indonesia
dengan usia harapan hidup penduduk mencapai 72,2Konsep
lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok lansia yang
tetap sehat (secara fisik, sosial, dan mental), mandiri, aktif dan
produktif. Lebih lanjut menurut WHO (2002), kata “aktif”
berarti penduduk lansia tetap berpartisipasi dalam kegiatan
sosial, ekonomi, budaya, spiritual dan kegiatankegiatan
kemasyarakatan lainnya dan bukan berarti hanya kemampuan
untuk aktif secara fisik serta berpartisipasi dalam angkatan
kerja semata. Adapun yang merupakan 7 dimensi lansia
tangguh yaitu dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional,
sosial kemasyarakatan, profesional vokasional dan lingkungan
(BKKBN, 2014:26). Wadah kegiatan untuk mewujudkan lansia
tangguh 7 dimensi adalah melalui kelompok BKL. Kegiatan
BKL yang dapat dilakukan dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lansia
dan lansia itu sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup lansia
dalam rangka mewujudkan lansia tangguh..
12 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
karena mendeskripsikan, menguraikan, dan menggambarkan
dalam bentuk kata-kata bukan berkenaan dengan angka-angka
tentang pelaksanaan kelompok kegiatan BKL Kecubung
Penelitian ini dilaksanakan di BKL Kecubung di Dusun Kerjan,
Desa Beji, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Adapun
waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai
dengan bulan Juni 2017. Subjek penelitian ini adalah pengelola
BKL Kecubung, narasumber penyuluhan, dan anggota
kelompok kegiatan BKL Kecubung baik lansia maupun
keluarganya. Melalui pengelola BKL akan didapatkan
informasi mengenai profil, strategi dan program BKL dalam
mewujudkan lansia tangguh. Sedangkan melalui narasumber
penyuluhan dan anggota kelompok BKL akan didapatkan
informasi mengenai pelaksanaan dan hasil kegiatan BKL.
Adapun di dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada BKL Kecubung
dengan mengamati aktivitasaktivitas yang relevan dengan
pelaksanaan tujuh dimensi lansia tangguh. Observasi dilakukan
dengan melihat aspek kondisi fisik maupun nonfisik. Kondisi
fisik berupa sarana dan prasarana kegiatan BKL. Sedangkan
kondisi nonfisik meliputi aktivitas pelaksanaan, hasil kegiatan,
faktor-faktor pendorong dan penghambatnya.
Wawancara dilakukan dengan pengelola BKL, narasumber
kegiatan dan anggota BKL itu sendiri. Selain itu juga dilakukan
wawancara untuk mengetahui aktivitas pelaksanaan, peran
kader dan keluarga lansia, faktor pendukung dan faktor
penghambat serta hasil kegiatan tersebut. Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data tambahan yang telah
diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara.
Dokumentasi ini diperoleh dengan mencari informasi melalui
foto, hasil karya, materi, arsip, kelengkapan administrasi dan
catatan lain yang dapat digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang pelaksanaan kegiatan BKL dalam
mewujudkantujuh dimensi lansia tangguh yang disesuaikan
dengan sumber informasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis
kualitatif dengan model analisis yang dikembangkan oleh
Milles dan Huberman. Dalam model analisis ini terdapat 3
tahapan yaitu, reduksi data (data reduction), penyajian data
(data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing/
verification).
- Langkah Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
Penelitian karena mendeskripsikan, menguraikan, dan menggambarkan
dalam bentuk kata-kata bukan berkenaan dengan angka-angka
tentang pelaksanaan kelompok kegiatan BKL Kecubung
Subjek penelitian ini adalah pengelola BKL Kecubung,
narasumber penyuluhan, dan anggota kelompok kegiatan BKL
Kecubung baik lansia maupun keluarganya. Melalui pengelola
BKL akan didapatkan informasi mengenai profil, strategi dan
program BKL dalam mewujudkan lansia tangguh. Sedangkan
melalui narasumber penyuluhan dan anggota kelompok BKL
akan didapatkan informasi mengenai pelaksanaan dan hasil
kegiatan BKL.
- Hasil Hasil dari penerapan kegiatan lansia tangguh di BKL
Penelitian diupayakan untuk mewujudkan lansia yang tetap sehat secara
fisik, sosial dan mental, mandiri, aktif dan produktif. Hasil
tersebut dapat diukur dengan indikator 7 dimensi lansia
tangguh, yaitu dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional,
sosial kemasyarakatan, profesional vokasional, dan lingkungan.
Adapun hasil penerapan kegiatan lansia tangguh di BKL
Kecubung dijelaskan sebagai berikut : Munculnya kebiasan
positif yang berkaitan dengan peningkatan nilai spiritual,
Memiliki kegiatan untuk mengasah daya ingatnya, Munculnya
kebiasaan yang menyehatkan fisik lansia , Adanya harapan
untuk menikmati usia tua dengan kemandiriannya, Terjalin
hubungan yang baik dengan keluarga dan masyarakat
- Datar http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne
Pustaka
13 Analisis Jurnal
- Kekuatan Jurnal sudah sangat bagus dan metodenya juga telah di buat jadi
para pembaca lebih mudah untuk mengetahui makna dari jurnal
tersebut
- Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini sangat sulit untuk memahami isi
jurnal dan tidak ada ISSN di dalam jurnal ini..
14 Penutup
- Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut, : Upaya Mewujudkan Lansia Tangguh di BKL
Kecubung Perencanaan kegiatan BKL Kecubung, Perencanaan
kegiatan di BKL Kecubung pada awalnya dilakukan oleh
Kepala Dusun dan para kader. Mereka berembug untuk
menentukan susunan kepengurusan BKL Kecubung yang baru,
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan BKL. Selanjutnya
susunan kepengurusan yang telah selesai dibuat disahkan oleh
Pemerintah Desa setempat
Pelaksanaan kegiatan BKL Kecubung, Penilaian kegiatan BKL
Kecubung, Peran keluarga lansia dalam mewujudkan lansia
tangguh
- Saran Setelah dilakukannya penelitian terhadap upaya untuk
mewujudkan lansia yang tangguh di BKL Kecubung di Dusun
Kerjan, Beji, Patuk, Gunungkidul, maka peneliti memberikan
saran yaitu akan lebih baik lagi jika dari sisi keluarga juga ikut
hadir di BKL. Karena keluarga juga sasaran BKL dan faktor
pendukung keberhasilan program di BKL
JURNAL KEDUA

1 Judul PENGARUH KETERAMPILAN INTRAPERSONAL


DAN INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI
WARGA BELAJAR KESETARAAN PAKET C DI
PKBM SE-KECAMATAN LOWOKWARU MALANG
2 Jurnal Jurnal Pendidikan Nonformal
3 Download http://journal2.um.ac.id/index.php/JPN/article/view/8189/3884
4 Volume dan Halaman Vol. XIV nomor 1, hlm 37-53
5 Tahun Maret 2019
6 Penulis Savira Nailul Muna
7 ISSN -
8 Reviewer DITA NURVA AMELIA
9 Tanggal 01 November 2019
1 Abstrak Penelitian Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat
0 keterampilan intrapersonal, interpersonal, prestasi belajar
warga belajar dan menjelaskan pengaruh keterampilan
intrapersonal, keterampilan interpersonal, terhadap prestasi
warga belajar kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan
Lowokwaru Malang. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan bentuk
desain penelitian korelasional. Pemilihan subjek penelitian
menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih
80 warga belajar yang merupakan warga belajar kesetaraan
paket C dan tercatat memiliki raport di PKBM Se-
Kecamatan Lowokwaru. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini yaitu inventori keterampilan intrapersonal,
interpersonal, prestasi non akademik dan studi dokumentasi
berupa raport. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik
analisis statistika nonparametrik Kendall Coeficient of
Concordance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gambaran kondisi intrapersonal, interpersonal, dan prestasi
belajar cenderung tinggi. Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara keterampilan intrapersonal terhadap
prestasi belajar. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
keterampilan interpersonal terhadap prestasi belajar.
Meskipun demikian, hasil penelitian juga membuktikan
bahwa terdapat pengaruh antara keterampilan intrapersonal
dan interpersonal terhadap prestasi belajar warga belajar
PKBM se Kecamatan Lowokwaru Malang.
- Tujuan penelitian Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat
keterampilan intrapersonal, interpersonal, prestasi belajar
warga belajar dan menjelaskan pengaruh keterampilan
intrapersonal, keterampilan interpersonal, terhadap prestasi
warga belajar kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan
Lowokwaru Malang. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan bentuk
desain penelitian korelasional.
- Subjek Penelitian Masyarakat atau warga belajar PKBM
- Assesment Data Terjun langsung ke desa atau PKBM LowokwaruMalang
- Kata Kunci Kompetensi Fasilitator, Motivasi Belajar, Hasil Belajar
1 Pendahuluan Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain
1 dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup
tersebut sangat beragam. Mulai dari kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier. Manusia dituntut untuk memenuhi
kebutuhan tersebut agar proses dinamika kehidupan dapat
terus berjalan. Dalam penemuhan kebutuhan itu akan
terjadi suatu interaksi sosial antara individu satu dengan
individu yang lain. Bentuk interaksi sosial seorang individu
tentunya beraneka ragam. Keanekaragaman interkasi sosial
tersebut berupa kontak dan komunikasi (Rakhmat, 2000:7).
Kontak dan komunikasi dapat dilakukan secara langsung
dan tidak langsung. Dua hal ini juga menjadi jembatan
untuk individu agar dapat diterima oleh lingkungannya.
Kamil (2011:1) mengemukakan bahwa pendidikan formal,
informal, dan non formal menjadi bagian dari continuing
education dan lifelong education sehingga ketiga-tiganya
tidak dapat terpisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri. Hal
itu dikarenakan ketiga-tiganya saling mengisi untuk
memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang salah
satunya yaitu orang dewasa. Orang dewasa memerlukan
keterampilan dan pemahaman untuk mencapai kualitas
hidup yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
lembaga pendidikan nonformal yang menjadi sarana pusat
pembelajaran dalam masyarakat.
- Latar Belakang bagaimana keterampilan intrapersonal dan interpersonal
dan Teori mempengaruhi prestasi belajar di pendidikan nonformal
dengan judul “Pengaruh Keterampilan Intrapersonal dan
Interpersonal Terhadap Prestasi Warga Belajar Kesetaraan
Paket C Di PKBM Se-Kecamatan Lowokwaru Malang”.
1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
2 pendekatan kuantitatif. Arikunto (2002:10) penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan angka
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data-data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Penelitian
kuantitatif memiliki tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Adapun metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian
korelasional. Penelitian ini meneliti hubungan kausal antara
variabel penelitian.
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian ini
dikarenakan peneliti ingin mencari tahu adanya hubungan
dua variabel yang menyebabkan adanya pengaruh terhadap
variabel yang lain. Adapun variabel yang ingin diteliti yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada
penelitian ini yaitu keterampilan intrapersonal dan
interpersonal. Sedangkan, variabel terikatnya yaitu prestasi
belajar. Jenis penelitian korelasional pada penelitian ini
digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh
hubungan antara keterampilan intrapersonal dan
interpersonal terhadap prestasi warga belajar kesetaraan
paket C di PKBM SeKecamatan Lowokwaru Malang
Penelitian ini populasinya yaitu warga belajar kesetaraan
paket C di PKBM SeKecamatan Lowokwaru Malang
sejumlah 200 orang yang berasal dari PKBM Kartini dan
PKBM Kendedes. Alasan peneliti memutuskan warga
belajar kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan
Lowokwaru Malang menjadi subjek penelitian dikarenakan
warga belajar kesetaraan paket C sedang berada pada masa
transisi dari remaja akhir hingga dewasa awal yang sedang
beradaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu, warga
belajar paket C juga memiliki karakteristik orang dewasa
yaitu lebih banyak pengalaman.
- Langkah Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu
Penelitian menggunakan angka mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data-data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya.
- Hasil Penelitian Keterampilan intrapersonal dari 80 warga belajar
kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan Lowokwaru
Malang yang diteliti terdapat 2,4% warga belajar yang
memilih “Tidak Pernah”, 28,3% warga belajar memilih
“Kadang-Kadang”, 29,3% warga belajar memilih “Sering”,
dan 40% warga belajar memilih “Selalu”. Diketahui dari 13
aspek, aspek yang paling menonjol yaitu aspek tanggung
jawab untuk melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang
menjadi kewajiban warga belajar. Sedangkan aspek yang
paling rendah yaitu aspek pikiran yang cenderung
melaksanakan aktivitas sendirian.
Keterampilan interpersonal dari 80 warga belajar
kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan Lowokwaru
Malang yang diteliti terdapat 2,4% warga belajar yang
memilih “Tidak Pernah”, 28,3% warga belajar memilih
“Kadang-Kadang”, 29,3% warga belajar memilih “Sering”,
dan 40% warga belajar memilih “Selalu”. Dari 12 aspek,
aspek yang paling menonjol yaitu aspek perasaan bahagia
pada diri warga belajar ketika mampu membantu warga
belajar yang lain. Sedangkan aspek yang paling rendah
yaitu aspek pertanyaan yang muncul dari warga belajar
kepada raut muka yang dimunculkan oleh warga belajar
laiPrestasi belajar dari 80 warga belajar kesetaraan paket C
di PKBM SeKecamatan Lowokwaru Malang yang diteliti
menunjukkan berada pada kategori tinggi. Hal tersebut
dapat diketahu dari hasil studi dokumentasi menggunakan
rapor yang menunjukkan nilai rerata dari setiap warga
belajar cenderung di > 80. Meskipun demikian, prestasi non
akademik warga belajar kesetaraan paket C cenderung
rendah. Dari 80 warga belajar, terdapat 21,6% warga
belajar yang memilih “Ya”, 78,4% warga belajar memilih
“Tidak”. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa warga
belajar memiliki tingkat prestasi non akademik yang
rendah. Hal itu dikarenakan pilihan jawaban warga belajar
lebih banyak ke pilihan “Tidak” daripada pilihan “Ya”.n
ketika berkomunikasi.

- Datar Pustaka http://journal2.um.ac.id/index.php/JPN/article/view/8189/3884


1 Analisis Jurnal
3
- Kekuatan Jurnal sudah sangat bagus dan metodenya juga telah di buat
seperti diagram jadi para pembaca lebih mudah untuk
mengetahui makna dari jurnal tersebut dan banyak menurut
para ahli di dalamnya.
- Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini belum memiliki ISSN
1 Penutup
4
- Kesimpulan Gambaran kondisi keterampilan intrapersonal warga
belajar kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan
Lowokwaru Malang cenderung tinggi. Warga belajar
memiliki motivasi yang kuat dari dalam dirinya sebagai
bentuk dari keterampilan intrapersonal. Hal tersebut
diketahui dari tingginya aspek yang paling menonjol dari
keterampilan intrapersonal yaitu aspek tanggung jawab
untuk melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi
kewajiban warga belajar.
Gambaran kondisi keterampilan interpersonal warga belajar
kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan Lowokwaru
Malang cenderung tinggi. Motivasi ini semakin diperkuat
dengan adanya motivasi dari warga belajar yang lain
sebagai bentuk dari hasil keterampilan interpersonal yang
dimilikinya. Hal tersebut diketahui dari tingginya aspek
yang paling menonjol dari keterampilan interpersonal yaitu
aspek perasaan bahagia pada diri warga belajar ketika
mampu membantu warga belajar yang lain.
Gambaran kondisi prestasi warga belajar kesetaraan paket
C di PKBM Se-Kecamatan Lowokwaru Malang cenderung
tinggi pada bidang akademik. Hal itu dikarenakan adanya
motivasi yang dapat mendorong warga belajar untuk
meningkatkan prestasi belajarnya di PKBM.
Selain itu, hasil penelitian membuktikan bahwa tidak ada
pengaruh keterampilan intrapersonal terhadap prestasi
warga belajar kesetaraan paket C di PKBM Se-Kecamatan
Lowokwaru Malang. Hasil penelitian membuktikan bahwa
tidak ada pengaruh keterampilan interpersonal terhadap
prestasi warga belajar kesetaraan paket C di PKBM Se-
Kecamatan Lowokwaru Malang. Hasil penelitian juga
membuktikan bahwa ada pengaruh antara keterampilan
intrapersonal dan interpersonal dengan prestasi warga
belajar kesetaraan paket C di PKBM SeKecamatan
Lowokwaru Malang.
- Saran Pihak pengelola PKBM perlu mengadakan kegiatan
semacam forum komunikasi antara warga belajar dengan
tutor yang berisikan kegiatan sharing. Mengingat hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh keterampilan
intrapersonal dan interpersonal terhadap prestasi belajar.
Dengan adanya kegiatan sharing ini, pihak PKBM dapat
mengetahui apa yang menjadi keinginan dan harapan dari
setiap warga belajar dalam menempuh pendidikan di
PKBM. Peneliti lain disarankan untuk melakukan tindakan
lebih lanjut mengenai motivasi warga belajar kesetaraan
paket A, B, dan C dalam mengikuti pembelajaran di
PKBM. Mengingat pada penelitian ini hanya berfokus pada
warga belajar kesetaraan paket C. Selain itu, disarankan
bagi peneliti lain untuk menggunakan metode penelitian
yang lain yaitu pendekatan kualitatif. Hal itu dikarenakan
mengingat keterbatasan dari penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan
penelitian yang akan dilakukan
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah disarankan untuk bekerja
sama dengan PKBM di manapun dengan tujuan
memfasilitasi warga belajar untuk mengembangkan segala
kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi ini juga
menunjang kelancaran warga belajar dalam mengikuti
pembelajaran di PKBM

Anda mungkin juga menyukai