Anda di halaman 1dari 8

Semua Istimewa

By: Rina Afriza


Ulu sedang melompat-lompat di
kolam, di saat itu dia melihat Sammi
sedang berusaha menghindari hujan
yang tiba-tiba turun dengan
berlindung di bawah sehelai daun

Wahai Semut, “Hujan telah


Huft..Kamu lihat hujan telah tiba tiba!, Hore…
betapa mungilnya kamu jangan Horee..
tubuhku? bersembunyi!

Air hujan akan menyeret


dan membuat ku tenggelam
makanya aku ke kolam!
berteduh disini
Ulu!
Makanya Semut, kau
harus berlatih berenang!
Aku sejak masih berudu
sudah bisa berenang,
masa kau tidak bisa?

Hufft......!!!
Berenang itu sangat mudah,
julurkan saja kakimu,”dan
tendang ke belakang seperti ini!
Ups, maaf, kakimu kan pendek,
ha…ha…
Aku tidak dapat merasakan
hujan, Ulu. Lihatlah, aku tinggal
bersama air. Bagaimana caranya
Oh, hai Ikan! Aku aku dapat menikmati hujan mu
p
sangat suka dengan h idu u
seperti kamu, Ulu?” k ali kam di
se inya dup
“Hujan telah hujan, bagaimana S e
h
di nda t hi dan
h! . Sea dap a ra t a t
a p
tiba! Hujan denganmu? H
a n! ku ,
ia
a
, d an da i.
Ik ti a dun a k n in
e r a u aa
telah tiba! se p du
m kin k baha
a m gi
la
da ung n ke
ir, m saka
a ra
m e

Setelah mengejek Sammi, Ulu pun


melompat-lompat dengan girang
ke sisi kolam dan bertemu Ikan
yang juga sedang berenang di saat
itu
Apakah kau bisa
memanjat naik kemari, Hai Ulu, apakah kau
Ulu bisa naik kemari

Hai Buru
ng, kena
keluar da pa kau ti
dak mau
m u
kamu ta
n menikm
a t i hujan? A sud
apakah k
kut bulu
mu basa
pakah
m ak ?
amu tak h? Atau
a n g
dalam ko
lam sepe
u t tenggela
m ke Ap u ru
memang
kamu tid
rti Semu
t? Atauk B
ak bisa m ah
indahnya e nikmati
hujan se
Ikan?”...h perti
a….ha…h
a… Kamu mengejek ku ya?,
tentu saja aku tidak bisa
Ulu pun kembali melompat-
karena aku tidak punya lompat dengan riang di pingg
kaki dan sayap seperti mu!
kolam sampai berada di kak
sebuah pohon dan melihat se
ekor burung sedang
bertengger di dahan pohon
kayu tersebut!
kita masing-masing memiliki
kelebihan sendiri. Semut tidak bisa
Ulu, tidakkah kamu tahu
berenang sepertimu, tetapi ia bisa
menyusup ke tempat-tempat kecil bahwa Sang Pencipta
yang tidak dapat kau lewati. Ikan membuat kita dengan
tidak dapat melompat-lompat keunikan yang berbeda-
Maafkan aku, Burung.” Aku
sepertimu, tetapi ia bernapas di
sangat malu telah menghina beda?
bawah air. Kamu tidak seharusnya
mereka. Aku akan menghina mereka!”
menyadari kesalahan ku
Ulu, tidak ada makhluk
yang sempurna di muka
bumi ini, dan karena itu kita
tidak boleh bersifat
Maafkan aku teman-teman, sombong kepada makhluk
aku merasa malu telah ciptaan Tuhan lainnya.
menghina kalian barusan
benar apa yang
disampaikan Burung dan
Sammi tadi Ulu, berjanjilah
tidak akan mengulangi sifat
ia teman-teman…aku
mu tadi kedepannya
berjanji akan bersikap
sopan kedepannya
kepada orang lain…
Assesment Pesan moral apa yang
bisa kalian tangkap dari
cerita di atas?

Sekian
Terimakasih

Sumber:
Gramedia.com

Anda mungkin juga menyukai