MEMUTUSKAN:
BAB I
K E T E N T U A N UMUM
Pasal 1
D a l a m Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Pa langka Raya.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Palangka Raya.
3. Walikqta adalah Walikota Palangka Raya.
4. S a t u a n Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut S K P D adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya.
BAB II
T U J U A N DAN RUANG L I N G K U P
Bagian Kesatu
Tujuan
Pasal 2
T u j u a n ditetapkannya Petunjuk Pelaksanaan Peraturan D ? e r a h ini aaalah sebagai
a c u a n bagi setiap S K P D dan T P K D dalam menyelesaikan kerugian Daerah yang
d i l a k u k a n oleh Bendahara atau Pegawai bukan Bendahara atau Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang,
Pengurus/Penyimpan Burang u n t u k mewujudkan tertib administrasi pengelolaan
keuangan dan barang Daerah.
Bagian Kedua
Ruang Lingknp i
Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah ini meliputi :
a. t u n t u t a n perbendahmaan; dan
b. t u n t u t a n Ganti Rugi.
,: B A B III
: TUNTUTAN P E R B E N D A H A R A A N
! Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
(1) Informasi Kerugian Daerah berasal dari :
a. L H P B P K
b. L H P A P I P
c. Laporan S K P D
d. Perhitungan E x Officio
(2) Informasi Kerugian Daerah ini disampaikan kepada Walikota.
(3) Walikota memerintahkan T P K D u n t u k melakukan penelitian data dan'verifikasi
k a s u s kerugian Daerah atas informasi kerugian Daerah sebagaimana ayat (1).
(4) T P K D melaporkan hasil penelitian data dan verifikasi k a s u s kerugian Daerah
kepada Walikota.
i
i Pasal 5
(1) Rekomendasi temuan yang mengungkap kerugian Daerah pada L H P B P K
diselesaikan sesuai mekanisme penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
(2) Rekomendasi temuan yang mengungkap kerugian Daerah pada L H P APIP
diselesaikan sesuai mekanisme penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
(3) Informasi kerugian Daerah yang berasal dari L H P B P K dan L H P APIP dicatat dan
dimonitoring oleh T P K D .
(4) T P K D melaporkan hasil monitoring d a n pencatatan penyelesai i n kerugian
Daerah kepada Walikota secara berkala. *
Pasal 6
(1) Atasan langsung E endahara atau Kepala S K P D wajib melaporkan setiap
kerugian Daerah kepada Walikota.
(2) Dalam h a l terjadi kekurangan perbenaaharaan pada Bendahara Pengeluaran
Pembantu m a k a a i a s a n l a n g s u n g ' bendahara ( K u a s a Pengguna Anggaran)
melaporkan secara tertulis dugaan Keyugian Dderah kepada Pengguna
Anggaran.
(3) Dalam hal teijadi kekurangan perbendaharaan pada penyimpan barang maka
a t a s a n langsung penyimpan barang melaporkan secara tertulis dugaan kerugian
Daerah kepada kuas.a pengguna barang.
Pasal 7
(1) Kepala S K P D melaporkan secara tertulis atas dugaan kerugian Daerah berupa
T u n t u t a n Perbendaharaan kepada Walikota.
(2) Walikota memerintahkan T P K D u n t u k melakukan verifikasi terhadap laporan
dari Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
(3) T P K D m e l a k u k a n verifikasi. terhadap laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dan selanjutnya melaporkan hasil verifikasi kepada Walikota.
(4) T i n d a k lanjut hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai
tahapan penyelesaian kerugian Daerah;
(5) Format daftar kerugian Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam L a m p i r a n h u r u f A, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Walikota i n i .
Bagian Kedua
Bentuk-bentuk Penyelesaian T u n t u t a n Perbendaharaan
Pasal 8
Penyelesaian T u n t u t a n Perbendaharaan dilakukan dengan c a r a :
a. B e n d a h a r a m e l a k u k a n pembayaran secara tunai;
b. B e n d a h a r a melakukan pembayaran secara diangsur sebesar 5 0 % dari
penghasilan setiap bulan atau dalam jangka w a k t u paling l a m a 24 bulan;
c. D a l a m h a l B e n d a h a r a belum dapat melunasi sebagaimana diatur dalam h u r u f
b, B a k a bendahara dapat mengajukan permohonan perpanjangan w a k t u
pelunasan secara tertulis kepada T P K D ;
d. T P K D ! dapat mengabulkan permohonan perpanjangan w a k t u pelunasan
sebagaimana h u r u f c, u n t u k j a n g k a w a k t u paling lama 12 bulan;
e. D a l a m h a l B e n d a h a r a tidak dapat melunasi kerugian Daerah dalam w a k t u 24
bulan, m a k a d i l a k u k a n sita j a m i n a n dengan k u a s a menjual j a m i n a n ; dan
f. D a l a m h a l bendahara memasuki batas u s i a pensiun m a k a Tunjangan Pensiun
yang menjadi h a k bendahara diperhitungkan u n t u k mengganti utan ; kerugian
Daerah. I
Bagian JCctiga
SKTJM
1 Pasal 9
j
(1) D a l a m h a l B e n d a h a r a telah menandatangani S K T J M , m a k a yang bersangkutan
wajib menyerahkan j a m i n a n kepada T P K D , dalam bentuk dokumen:
a. bukti kepemilikan biirang dan/atau kekayaan lain milik Bendahara; dan
b. s u r a t k u a s a menjual dan/atau mencairkan barang dan/atau kekayaan lain
dari B e n d a h a r a .
(2) J a m i n a n yang dapat diserahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. B P K B ;
b. Sertifikat tan a h ;
c. Logam Mulia; dan
d. S u r a t berharga, scperti saham, deposito, Surat Keputusan Pengangkatan
sebagai PNS, Taspen.
(3) T P K D m e l a k u k a n verifikasi keabsahan dokumen j a m i n a n yang diserahkan oleh
bendahara sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4) B e n t u k d a n i s i S K T J M T u n t u t a n Perbendaharaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
Bagian Keempat
K e p u t u s a n Pembebanan Kerugian Daerah Sementara
Pasal 10
(1) Walikota menetapkan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah Sementara
dalam h a l :
a. Penerapan S K T J M tidak dapat diperoleh atau menjamin pengembalian
kerugian Daerah; dan
b. B e n d a h a r a tidak bersedia menandatangani S K T J M dalam j a n g k a w a k t u
paling l a m a 7 (tujuh) hari kerja.
(2) B e n t u k dan i s i Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah Sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
!' Bagian Kelima
!H Keputusan Penetapan B a t a s W a k t u
Pasal 11
(1) K e p u t u s a n Penetapan Batas W a k t u dilakukan, dalam hat:
y
a. T P K D tidak menerima hasit verifikasi kerugian Daerah; dan
b. b e i d a s a r k a n pemberitahuan tentang pelaksanaan S K T J M , B c i . d a h a r a tidak
melaksanakan SKTJM.
(2) B e n t u k dan isi Keputusan Penetapan Batas W a k t u sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) teicantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
Bagiar. Keenam
Pembebanan Kerugian Daerah
Pasal 12 J
J.';
I Bagian Ke tujuh
Keputusan Pembebasan
Pasal 13
(1) D a l a m h a l keberatan yang diajukan oleh Bendahara, Pengampu atau Ahli
Waris B e n d a h a r a diterima oleh T P K D , diterbitkan K e p u t u s . n Pembebasan.
(2) B e n t u k dan isi Keputusan Pembebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran sebag;ai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
•
Bagian Kedelapan
h Pelaksanaan Keputusan Pembebanan
f. Paragraf 1
Penyitaan
Pasal 14
(1) Pelaksanaan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah sebagaimana dimaksud
dalam P a s a l 10, ditindaklanjuti dengan penyitaan atas j a m i n a n yang
diserahkan oleh Bendahara.
(2) T a t a c a r a penyitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
*
Paragraf 2
Penjualan
, Pasal 15
(1) Pelaksanaan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, ditindaklanjuti dengan j a n j u a l a n atas j a m i n a n yang diserahkan
oleh Bendahara.
(2) T a t a , c a r a penjualan sebagaimana dimaksud pada pyat (1) adalah sebagai
berikut:
a. T P K D melakukan penjualan atas j a m i n a n yang diserahkan oleh bendahara
sesuai dengan surat k u a s a menjual yang diserahkan oleh bendahara
bersamaan dengan penyerahan j a m i n a n ;
b. penjualan d i l a k u k a n dengan c a r a lelang; dan
e. dibuat berita a c a i a hasil pelelangan.
(3) D a l a m h a l hasil pelelangan lebih besar dari nilai kerugian Daerah, m a k a
selisihnya dikembalikan kepada Bendahara yang bersangkutan.
(4) Dalam h a l hasil pelelangan lebih kecil dari nilai kerugian Daerah, m a k a
B e n d a h a r a h a r u s membayar kekurangan dimaksud secara tunai.
Paragraf 3
Pelelangan Barang J a m i n a n
Pasal 16
(1) Pelaksanaan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, ditindaklanjuti dengan pelelangan atas j a m i n a n yang
diserahkan oleh Bendahara.
(2) T a t a c a r a pelelangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu pada
ketentuan yang diatur oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL).
(3) Pengelola B a r a n g melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Bagian
Aset) mengusulkan kepada K P K N L u n t u k dilakukan pelelangan atas sita
j a m i n a n sebagaimana ayat (1) disertai dokumen laporan kerugian Daerah
mengenai limit harga/nilai kerugian Daerah.
(4) K P K N L menjawab surat u s u l a n dari Pengelola Barang melalui Asisten
Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) dan . dijadualkan w a k t u
pelelangannya.
(5) Setelah. p e l a k s a n a a n pelelangan, pemenang lelang menyerahkan uang j a m i n a n
seeara t u n a i minimal sebesar 5 0 % (lima puluh persen) dari nilai lelang.
(6) D a l a m w a k t u 3 (tiga) hari setelah pelelangan, pemenang lelang h a r u s melunasi
s i s a pembayaran.
(7) K P K N L menerbitkan risalah lelang atas hasil pelelangan.
(8) Asisten , Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) v Pengelola 'Keuangan
D a e r a h I mengambil hasil pelelangan ke Bendahara K P K N L dan dige .or ke K a s
Daerah paling l a m a 1 (satu) hari setelah pengambilan.
Bagian Kesembilan
Penghapusan Kerugian Daerah
Pasal 17-
(1) Terhadap kerugian Daerah atas tanggungjawab Bendahara, dapat d i l a k u k a n
penghapusan. *
(2) T a t a c a r a penghapusan kerugian Daerah' sebagaimana dimaksud pada
ayat (I) d i l a k u k a n setelah T P K D melakukan verifikasi data dan dokumen
pembayaran penyelesaian kerugian Daerah.
(3) T P K D mengusulkan Keputusan Walikota tentang penghapusan kerugian
Daerah.,
(4) Kerugian Daerah yang telah ditetapkan dalam Keputusan Walikota tentang
penghapusan Daerah, (lari catatan kerugian Daerah.
Pasal 18
(1) Penghapusan barang milik Daerah yang telah dilakukan ganti rugi sebagaimana
Pasal 17 d i l a k s a n a k a n melalui mekanisme u s u l a n dari T P K D .
(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) mengusulkan kepada
Walikota tentang penghapusan barang.
(3) Barang. milik Daerah dihapus dari B u k u lnventaris setelah ditandatanganinya
K e p u t u s a n Walikota tentang Penghapusan Barang.
i
Bagian Kesepuluh
Laporan Pelaksanaan Keputusan Pembebanan dan Pencatatan
Pas.U 19
(1) K e p u t u s a n Pencatatan d i l a k u k a n dalam h a l :
a . B e n d a h a r a melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya serta tidak
,*q£p : v a d a keluarga; dan
• b.. B e n d a h a r a meninggal d u n i a dan ahli warisnya tidak diketahui
keberadaannya.
(2) B e n t u k d a n i s i Keputusan Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
B A B III
TUNTUTAN GANTI R U G I
Bagian Kesatu
SKTJM
v
Pasal 20 I
(1) D a l a m h a l Pegawai b u k a n Bendahara telah menandatangani S K T J M , m a k a
yang bersangkutan wajib menyerahkan j a m i n a n kepada T P K D dalam bentuk
dokumen: *
a. b u k t i kepemilikan barang dan/atau kekayaan lain atas n a m a Pegawai
b u k a n Bendahara; dan
b. s u r a t k u a s a menjual dan/atau mencalrkan barang dan/atau kekayaan lain
dari Pegawai b u k a n Bendahara.
(2) B e n t u k dan i s i S K T J M T u n t u t a n Ganti Rugi cebagaimaria dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
Bagian Kedua
T u n t u t a n Ganti Rugi B i a s a
Pasal 21
(1) D a l a m h a l Pelaku tidak mengajukan keberatan atau pembelaan diri terhadap
proses tuntutan ganli rugi biasa sampai batas waktu yang diberikan, atau
telah mengajukan pembelaan diri tetapi tidak dapat membuktikan bahwa
yang bersangkutan bebas s a m a sekali dari kesalahan/kelalaian, Walikota
menetapkan Keputusan Pembebanan.
(2) K e p u t u s a n Pembebanan T u n t u t a n Ganti Rugi sebagaimana dimaksud pada
ayat .(1) tercantum dalam Lampiran h u r u f I , sebagai bagian yang tidak
terpisdhkan dari Peraturan Walikota ini.
if:
Bagian Ketiga
j Penyelesaian Kerugian Barang Daerah
Pasal 22
(1) D a l a m h a l barang yang dinyatakan hilang ditemukan kembali, maka
penggantian kerugian barang Daerah dikembalikan kepada Pelaku.
«
Bagian Keempat
Pelelangan Barang Melalui Lelang U m u m
Pasal 23
(1) T a t a c a r a pelelangan barang melalui lelang u m u m dilaksanakan oleh K a n tor
Pelayanan K e k a y a a n Negara dan Lelang (KPKNL).
(2) Pengelola B a r a n g melalui Asisten Perekonomian dan Pembangun i n (Bagian
Aset) mengusulkan kepada K P K N L u n t u k dilakukan pelchmgan dan
disertai dokumen laporan kerugian D a e r a h . mengenai limit harga/nilai
kerugian Daerah.
(3) K P K N L menjawab surat u s u l a n dari Pengelvola Barang melalui Asisten
Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) dan dijadwalkan w a k t u
pelelapjgannya dan menerbitkan risalah lelang atas hasil pelelanqan.
(4) Setelah pelaksanaan pelelangan, pernem j i g lelang menyerahkan uang j a m i n a n
secara tunai minimal sebesar 5 0 % (lima puluh persen) dari nilai lelang.
(5) D a l a m w a k t u 3 (tiga) hari setelah pelelangan, pemenang lelang harus
melunasi s i s a pembayaran.
(6) Asisten Perekonomian dan Pembangunan' (Bagian Aset) mengambil hasil
pelelangan ke B e n d s h a r a K P K N L dan disetor ke K a s Daerah paling l a m a 1
(satu) hari setelah pengambilan.
Pasal 24
(1) Penghapusan barang milik Daerah yang telah diganti rugi sebagaimana
d i m a k s u d dalam Pas;il 13, dilaksanakan melalui mekanisme u s u l a n dari T P K D .
(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) mengusulkan kepada
Walikota tentang penghapusan barang.
(3) B a r a n g milik Daerah dihapus dari B u k u Inventaris setelah ditandatanganinya
K e p u t u s a n Walikota tentang Penghapusan Barang.
B A B IV
SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2 5
B e n d a h a r a a t a u Pegawai b u k a n Bendahara yang terbukti telah mengakibatkan
kerugian Daerah berdampak negatif pada unit kerja dikenakan s a n k s i administratif
h u k u m a n ringan berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; d a n
c. p e m y a t a a n tidak puas.
:;' Pasal 26
B e n d a h a r a a t a u Pegawai b u k a n Bendahara yang tcrbukb telah mengakibatkan
kerugian, Daerah berdampak negatif pada instansi dikenakan s a n k s i administratif
h u k u m a n disiplin sedang berupa :
a. penundaan gaji berkala;
b. penUndaan k e n a i k a n pangkat; dan
c. p e n u r u n a n pangkat.
Pasal 27 * :
a Bagian Kedua
Teguran lisan, Tertulis dan Pemyataan tidak Puas Secara Tertulis
Pasal 28
(1) Penjatuhan S a n k s i Administratif kepada Bendahara atau Pegawai b u k a n
B e n d a h a r a berupa teguran lisan, tertulis dan pemyataan tidak puas secara
tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 5 , dilaksanakan oleh Kepala
S K P D sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut, dengan tenggat w a k t u masing-
masing 30 (tiga puluh) hari kerja.
(2) D a l a m hal Bendahara atau Pegawai bukan Bendahara tidak menaati teguran
l i s a n dan/atau cubstansi tanggapan tidak sesuai dengan teguran lisan, m a k a
Kepala S K P D menerbitkan teguran tertulis.
(3) D a l a m h a l Bendahara atau Pegawai bukan Bendahara tidak menaati teguran
tertulis dan/atau substansi tanggapan tidak sesuai dengan teguran tertulis,
m a k a 'Kepala S K P D menerbitkan pemyataan tidak puas secara tertulis.
(4) D a l a m h a l B e n d a h a r a atau Pegawai b u k a n Bendahara tidak menaati teguran
lisan, teguran. tertulis, dan pemyataan tidak puas secara tertulis, m a k a
Kepala S K P D melaporkan kepada Walikota.
Bagian Ketiga
Penundaan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat dan penurunan
:{ pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
Pasal 29
(1) Penjatuhan h u k u m a n disiplin sedang kepada Bendahara atau Pegawai b u k a n
B e n d a h a r a tidak melaporkan setiap kerugian Daerah dan/atau mengetahui
dugaan terjadinya kerugian Daerah akibat perbuatan melanggar h u k u m yang
berdampak negatif pada instansi, dapat dikenakan s a n k s i administratif berupa
pentihdaan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun sebagaimana dim* k s u d dalam
Pasal 26 h u r u f (a) dan h u r u f (b), ditetapkan oleh Kepala S K P D . *
(2) A t a s a n Langsung Bendahara atau Kepala S K P D atau Pejabat yang tidak
melaporkan setiap kerugian Daerah dan/atau mengetahui dugaan terjadinya
kerugian Daerah akibat perbuatan melanggar h u k u m yang berdampak negatif
pada instansi, dapet: dikenakan s a n k s i administratif berupa penundaan gaji
berkala, penundaar. kenaikan pangkat, penurunan pangka f setingkat lebih
rendah selama 1 (satu) tahun, y a n g : merupakan tingkat h u k u m a n disiplin
sedang d a n ditetapkan oleh Walikota.-
«
Bagian Keempat
Pem indaan Gaji B e r k a l a Selama S a t u T a h u n
Pasal 30
(1) B e n d a h a r a yang telah menandatangani S K T J M tetapi tidak menyerahkan
j a m i n a n kepada T P K D dalam bentuk dokumen bukti kepemilikan barang
dan/'atau kekayaan lain milik Bendahara dan surat k u a s a menjual dan/atau
m e n c a i r k a n barang dan/atau kekayaan lain dari Bendahara, dapat dikenakan
s a n k s i berupa penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun.
(2) Pengenaan s a n k s i administratif berupa penundaan gaji berkala selama
1 (satu) t a h u n sebagaimana pada ayat (1), merupakan tingkat h u k u m a n
disiplin sedang dan dilaksanakan dengan Keputusan Kepala SKPD
B a d a n Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Palangka Raya.
(3) D a l a m keputusan h u k u m a n disiplin berupa penundaan gaji berkala selama 1
(satu) t a h u n , h a r u s disebutkan pelanggaran disiplin ysing d i l a k u k a n oleh
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
(4) M a s a penundaan kenaikan gaji berkala, dihitung penuh u n t u k kenaikan gaji
berkala berikutnya.
Bagian Kelima
Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah
Selama 1 (Satu) T a h u n
Pasal 31
(1) B e n d a h a r a a t a u Pegawai bukan Bendahara, K u a s a Pexigguna, Penyimpan dan
Pengurus B a r a n g yang telah menandatangani S K T J M tetapi tidak menyerahkan
j a m i n a n kepada T P K D dalam bentuk dokumen bukti kepemilikan barang
d a n / a t a u kekayaan lain milik Bendahara dan surat k u a s a menjual dan/atau
m e n c a i r k a n barang dan/atau kekayaan lain dari Bendahara, dikenakan s a n k s i
berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah u n t u k
paling l a m a selama 1 (satu) t a h u n .
(2) Pengenaan s a n k s i administratif berupa penurunan pangkat padi. pangkat yang
setingkat lebih rendah u n t u k paling l a m a selama 1 (satu) t a h u n sebagaimana
d i m a k s u d pada ayat (1), merupakan tingkat h u k u m a n disiplin sedang dan
d i l a k s a n a k a n dengan Keputusan Kepala B a d a h Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kota Palaj igka Raya.
(3) D a l i m keputusan h u k u m a n disiplin berupa penurunan pangkat pada pangkat
y a n g setingkat lebih rendah u n t u k p i l i n g lama selama 1 (satu) t a h u n , h a r u s
disebutkan pelangg;iran disiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan. *
(4) Setelah menjalani h u k u m a n disiplin penurunan pangkat, m a k a pangkat
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan * dengan sendirinya kembali kepada
pangkat semula.
(5) M a s a kerja selama menjalani h u k u m a n disiplin penurunan pangkat pada
pangkat y a n g eetingkat lebih rendah u n t u k paling l a m a selama 1 (satu) t a h u n ,
tidak dihitung seba gai m a s a kerja k e n a i k a n pangkat.
Bagian Keenam
Pembebasan dari jabatan
Pasal 32
(1) Pengenaan s a n k s i administratif berupa pembebasan dari J a b a t a n , merupakan
tingkat h u k u m a n disiplin berat dan dilaksanakan dengan Keputusan Kepala
B a d a n Kepegawaian Daerah Kota Palangka Raya.
(2) D a l a m K e p u t u s a n Kepala B a d a n Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota
Palangka R a y a Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), h a r u s
menyebutkan pelanggaran disiplin yang d i l a k u k a n oleh Pejabat S t r u k t u r a l yang
bersangkutan.
(3) Selama dibebaskan dari J a b a t a n Struktural, Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan m a s i h tetap menerima penghasilan sebagai Pegawai Negeri Sipil,
kecuali Tunjangan J a b a t a n .
(4) Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi h u k u m a n berupa pembebasan dari J a b a t a n
S t r u k t u r a l , b a r u dapat diangkat kembali dalam jabatan paling smgkat 1
(satu) t a h u n setelah dibebaskan dari jabatannya, dengan ketentuan yang
bersangkutan dianggap layak u n t u k menduduki kembali J a b a t a n S t r u k t u r a l .
Bagian Ketujuh
Pemberhentian dengan hormat tidak atas
Permintaan Sendiri sebagai PN3
Pasal 3 3
(1) Bendahara. a t a u Pegawai b u k a n Bendahara, K u a s a Pengguna, Penyimpan dan
Pengurus B a r a n g yang merugikan keuangan/barang Daerah sehingga dapat
diklasifikasikan sebagai pelanggaran disiplin berat, dikenakan s a n k s i berupa
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan s o i d i r i sebagai Pegawai
Negeri Sipil. *
Bagian Kedelapan
Pemberhentian tidak dengan Hormat sebagai PNS
P e n g u r u s B a r a n g y a n g m e r u g i k a n k e u a n g a n / b a r a n g D a e r a h sehingga d a p a t
d i k l a s i f i k a s i k a n sebagai pelanggaran d i s i p l i n berat, d i k e n a k a n s a n k s i b e r u p a
p e m b e r h e n t i a n tidak dengan h o r m a t sebagai Pegawai Negeri S i p i l .
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i m u l a i b e r i a k u p a d a tanggal d i u n d a n g k a n .
D i t e t a p k a n di P a l a n g k a R a y a
n a d a tanggal 2 9 Mei Tahun 2 0 1 5
W A L I K O T A PALANGKA/RAYA,
H. M. RIBAN SATIA
D i u n d a n g k a n di P a l a n g k a R a y a
P a d a tanggal 2 9 Mei Tahun 2 0 1 5
Pit. S E K R E T A R I S D A E R A H K O T A P A L A N G K A RAYA,
B E R I T A D A E R A H K O T A P A L A N G K A R A Y A T A H U N 2 0 1 5 N O M O R 24
LAMPIRAN I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 23 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H
NAMA S K P D
Palangka Raya,
Nomor :
Lampiran :
Hal : P e m b e r i t a h u a n terjadinya
kekurangan uang/barang
1. Y t h . W a l i k o t a P a l a n g k a R a y a
2 . Y t h . B P K R l P e r w a k i l a n Povinsi K a l i m a n t a n T e n g a h
di-
Palangka Raya
Kepala S K P D
Nama
NIP.
WALIKOTA P A L A N G K A R \YA,
LAMPIRAN I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H
SURAT K E T E R A N G A N TANGGUNG
JAWAB MUTLAK (SKTJM)
Y a n g b e r t a n d a t a n g a n di b a w a h i n i :
Nama :
NIP
P a n g k a t / Golongan :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat
No. & T g l . S K . Pengangkatan :
M e n y a t a k a n dengan s e s u n g g u h n y a d a n t i d a k a k a n m e n a r i k k e m b a l i , b a h w a
saya bertanggungjawab atas kerugian Negara sebesar Rp.
( ) yakni kerugian yang disebabkan
K e r u g i a n s e b a g a i m a n a tersebut d i a t a s s a y a ganti dengan m e n y e t o r k a n j u m l a h
t e r s e b u t k e K a s Negara di dalam jangka w a k t u ( ) hari
s e j a k s a y a menandatangani S K T J M ini.
Apabila dalam j a n g k a waktu ( ) h a r i setelah s a y a
m e n a n d a t a n g a n i p e m y a t a a n i n i t e r n y a t a t i d a k mengganti s e l u r u h j u m l a h k e r u g i a n
tersebut, m a k a s a y a m e n e r i m a s a n k s i s e s u a i dengan p e r a t u r a n p e r u n d a n g -
undangan.
Palangka Raya,
Mengetahui,
Kepala
Materai
Nama N a m a Pegawai
NIP, NIP.
LAMPIRAN I I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H
Y a n g b e r t a n d a t a n g a n di b a w a h i n i :
Nama
NIP / NIK
Instansi / Perusahaan :
Pekerjaan :
Pangkat :
Jabatan :
Alamat Instansi /Perusahaan :
M e n y a t a k a n dengan s e s u n g g u h n y a d a n tidak a k a n m e n a r i k k e m b a l i b a h w a
saya bertanggung jawab atas kerugian negara sebesar Rp.
( ) y a k n i kerugian yang disebabkan
T e r h a d a p k e r u g i a n negara tersebut di atas s a y a bersedia mengganti s e p e n u h n y a
d a n m e n y e t o r k a n ke K a s Negara dengan c a r a t u n a i / m e n g a n g s u r paling lama
bulan.
A p a b i l a d i k e m u d i a n h a r i temyata s a y a d i b e b a s k a n b a i k sebagian atau
s e l u r u h n y a d a r i tanggung j a w a b u n t u k mengganti kerugian Negara, maka
saya berhak menerima k e m b a l i s e b a g i a n / s e l u r u h n y a j u m l a h y a n g telah s a y a
s e t o r k a n s e s u a i dengan tanggung j a w a b s a y a .
S u r a t p e m y a t a a n i n i s a y a b u a t dengan s a d a r d a n t a n p a p a k s a a n d a r i p i h a k
manapun.
Palangka Raya,
Mengetahui,
Kepala
Materai
Nama Nama
NIP. NIP. /NIK
Saksi - s a k s i :
3
4
DAFTAR K E R U G I A N NEGARA
TRIWULAN :
TAHUN :
SKPD :
1
Nama Jumlah
No./Tgl Jumlah Pembayar Sisa Jenis
Bendahara/ ' Uraian
S K T J M / SPKMKN Kerugian an/Angsu Kerugian dan
t.N PNS Non Kasus/Ta
/ S K Pembebanan Negara r a n s.d Negara Jumlah Ket.
o Bendahara/ hun
Sementara T P / S K Bulan Barang
Pihak Kejadian
Pembebanan T G R Jaminan
Ketiga (Rp) (Rp) (Rp)
••
2 4 5 6 7 8 9
i
i
dst
LAMPIRAN V
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
N O M O R 2 3 TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN GANTI
KERUGIAN DAERAH
1 Unit Eselon I :
No. L H P
3 dst
Jumlah
H. M. RIB AN SATIA
LAMPIRAN V I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 TAHUN 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H
1 Unit Eselon I :
No. L H P
3 dst
Jumlah
W \ L I K O T A P A L A N G K A R£YA,
H. M. RIBAN SATIA
LAMPIRAN V I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H
LAPORAN : R E K A P I T U L A S I P E R K E M B A N G A N PENYELESAIAN
KERUGIAN NEGARA
Bulan :
TPKN
1 Unit Eselon I :
No. L H P
3 dst
Jumlah
W A U K O T A P A I ^ N G ^ A EfeYA,
H . M. R I B A N S A T I A
a »
LAMPIRAN V I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H
1 Unit Eselon I :
No. L H P
3 dst
Jumlah
H. M. RIBAN SATIA
LAMPIRAN V I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 5 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H
1 Unit Eselon I :
No. L H P
3 dst
Jumlah
WALIKOTA
H. M . R I B A N S A T I A