Anda di halaman 1dari 26

WALIKOTA PALANGKA RAYA

P E R A T U R A N WALIKOTA PALANGKA RAYA


NOMOR2MTAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN GANTI
KERUGIAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A

WALIKOTA PALANGKA RAYA,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan
penyelesaian tuntutan ganti kerugian daerah terhadap
B e n d a h a r a sehingga berjalan efektif dan eflsien perlu m e n y u s u n
petunjuk pelaksanaannya;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
h u r u f a di atas, m a k a perlu menetapkan Peraturan Walikota
tentang T a t a C a r a Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1965 tentang jPembentukan
Kota Pradja Palangka Ray a (Lembaran Negara Republik
Indonesia T a h u n 1965 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2753);
2. Undang-Undang Nomor 3 1 T a h u n 1999 tentang Pelnberantasan
T i n d a k Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
T a h u n 1999 Nomor 14C, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik
Indonesia 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 T a h u n 2 0 0 1 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 3 1 T a h u n 1999 tentang Pemberamasan Tindak
Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n
2 0 0 1 Nomor 134, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4150); . 1

3. Undang-Undang Nomor 30. T a h u n 2002 tentang Komisi


Pemberant.asan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara
Republik Indonesia T a h u n '2002 Nomor 13 Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Negara 4250);
4. Undang-Undang Nomor 17 T a h u n 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 0 3 Nomor 4 7 ,
T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 T a h u n 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 Nomor
W -
5, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 15 T a h u n 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung J a w a b Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 Nomor 66, T a m b a h a n
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 33 T a h u n 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 Nomor 126,
T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4426);
8. Undang-Undang Nomor 15 T a h u n 2 0 0 6 . tentang B a d a n
Pemeriksa Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia T a h u n 2006 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4426);
9. Undang-Undang Nomor 12 T a h u n 2 0 1 1 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia T a h u n 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

10. Undang-Undang Nomor 5 T a h u n 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
11. Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 T a h u n 2005 tentang 'engelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Inopr.esia T a h u n
2 0 0 5 Nomor 140, T a m b a h a n Lembaran Negara Rep' bttk
Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 T a h u n 2 0 0 ^ ' rang h ^ m a n
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraa Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a .005 Norn.--;
165, Tambahan L e m b a i w i Negara Republik 1; ^nesia Nomor
4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomo. 53 T a h u n 2010 t tang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara . v j.ublik 1 i o n e s i a T a h u n
2010 Nomor 74, Tambahan. Lembaran Negara Rex ublik Indonesia
Nomor 5153);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom , T a h u 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah seb ,aimana telah
diubal i beberapa kali, terakhir diu al) dengan P« turan Menteri
Dalam Negeri Nomor 2 1 T a h u j . 2011 tentang F rubfthan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nor 13 T a h u n 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dae h ;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 T a h u n 2014 .atang
Pembentukan Produk H u k u m Daera.. (Berita Negara R >ublik
Indonesia T a h u n 2014 Nomor 32);
17. Peraturan B a d a n Pemeriksa Keuanga: Nomor 3 T a h u j . 2007
tentang Tata C a r a Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap
Bendahara;
1 I

9. B e n d a h a r a adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan,


menyetorkan a t a u menyerahkan atau membayarkan, manata u s a h a k a n dan
mempertanggungj awabkan uang/surat berharga/barang yang dimiliki dan/atau
d i k u a s a i oleh Pemerintah Daerah, dalam rangka pelaksanaan APBD dan S K P D ,
terdiri dari :
a. bendahara Penerimaan; dan
b. bendahara Pengeluaran.
10. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran u n t u k melaksanakan tugas pokok dan fungsi S K P D yang
dipimpinnya.
11. K u a s a Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi k u a s a u n t u k
m e l a k s a n a k a n sebagia kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi S K P D .
12. Pengguna B a r a n g adalah pejabat pemegang kewenangar. penggunaan barang
milik Daerah.
13. K u a s a Pengguna B a r a n g Milik Daerah aaalah Kepala Satuan Kerja atau pejabat
yang di tunjuk oleh pengguna u n t u k menggunakan barang milik Daerah yang
beradc dalam penguasaannya.
14. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil di Ungkungan Pemerintah Kota Palangka
Raya. *
15. Pejabat yang Berwenang adalah Pejabat yang karena kedudukannya dapat
memberikan keterangan/menyatakan sesuatu hal a t a u peristiwa, yang secara
h u k u m dapat dipertanggungjawabkan.
16. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk di dalamnye segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan h a k
dan kewajiban Daerah
17. Uang adalah bagian dari kekayaan Daerah yang berupa uang kartal dan uang
giral.
18. B a r a n g Daerah adalah semua kekayaan a t a u aset Daerah baik yang dirnliiki
m a u p u n yang dikuasai, baik yang bergerak m a u p u n tidak bergerak,
beserfa bagian-bagiannya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang
dapat dinilai, dihitung, diukur ataupun ditimbang, termasuk hewan dan
t u m b u h - t u m b u h a n kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya.
19. K e k u r a n g a n Perbendaharaan adalah selisih kurang antara saldo b u k u kas
dengan saldo k a s , atau selisih k u r a n g antara b u k u persediaan barang
dengan s i s a barang, yang sesungguhnya terdapat di dalam gudang a t a u tempat
lain yang ditunjuk.
20. Kerugian Daerah adalah kekuranqan uang, surat berharga, dan barang, yang
nyata dan pasti j u m l a h n y a , sebagai akibat perbuatan melawan h u k u m baik
sengaja m a u p u n lalai.
2 1 . T u n t u t a n Perbendaharaan adalah tatacara perhitungan terhadap Bendahara,
j i k a dalam pengurusannya terdapat kekurangan perbendaharaan dan kepada
B e n d a h a r a yang bersangkutan d i h a r u s k a n mengganti kerugian.
22. T u n t u t a n Ganti Rugi adalah proses tuntutan terhadap Pegawai Negeri Sipil
I

18. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor'02 T a h u n 2010


tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kota Palangka Raya T a h u n 2010 Nomor 02, T a m b a h a n
Lembaran Daerah Kota Palangka Raya Nomor 01), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah
Kota Palangka Raya Nomor 4 T a h u n 2014 tentang Perubahan
K e d u a Atas Peraturan Daerah Kota Palangka R a y a Nomor 02
T a h u n 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
: (Lembaran Daerah Kota Palangka Raya T a h u n 2014 Nomor 4);
19. Peraturan Daerah Kota Palangka R a y a Nomor 13 T a h u n 2 0 1 1
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah
Kota Palangka Raya T a h u n 2015 Nofnor 13, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Palangka Raya Nomor 04);
20. Peraturan Daerah Kota Palangka R a y a Nomor 1 T a h u n 2015
tentang Organisasi dan T a t a Kerja Perangkat Daerah Kota
Palangka R a y a (Lembaran Daerah Kota Palangka R a y a T a h u n
2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota P a k ' i g k a Raya
Nomor .1);
21 Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 11 T a h u n 2015
•, tentang Pedoman Pembentukan Produk H u k u m Daerah Kota
Palangka Raya (Berita Daerah Kota Palangka Raya T a h u n 2015
Nomor 12);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : P E R A T U R A N WALIKOTA TENTANG TATA* CARA P E N Y E L E S A I A N


TUNTUTAN GANTI K E R U G I A N D A E R A H .

BAB I
K E T E N T U A N UMUM

Pasal 1
D a l a m Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Pa langka Raya.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Palangka Raya.
3. Walikqta adalah Walikota Palangka Raya.
4. S a t u a n Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut S K P D adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya.

5. Kepala S a t u a n Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Kepala S K P D


adalah Kepala S a t u a n Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya.
6. P e r u s a h a a n Daerah adalah badan u s a h a yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.
7. Pimpinan Perusahaan Daerah adalah pejabat operasional tertinggi dalam
s t r u k t u r organisasi perusahaan daerah.
8. B a d a n Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disingkat B P K adalah B a d a n
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
d a l a m k e d u d u k a n n y a b u k a n sebagai Bendahara, dengan tujuan menuntut
penggantian kerugian disebabkan oleh perbuatan melanggar h u k u m , dan/atau
melalaikan kewajibannya a t a u tidak melaksanakan kewajibanuya sebagaimana
mestinya, sehingga secara langsung m a u p u n tidak langsung menimbulkan
kerugian Daerah.
2 3 . T u n t u t a n Perbendaharaan dan T u n t u t a n , Ganti Rugi adalah proses tuntutan
melalui T u n t u t a n Perbendaharaan dan T u n t u t a n Ganti Rugi bagi Ber,dahara
a t a u Pegawai b u k a n Bendahara a t a u Pengguna/Kuasa Pengguna a t a u
Penyimpan/Pengurus B a r a n g yang merugikan keuangan barang Daerah.
2 4 . T i m Penyelesaian Kerugian Daerah yang selanjutnya disingkat T P K D adalah
T i m Penyelesaian Kerugian Daerah Kota Palangka Raya yang diketuai dan
beranggotakan para pejabat yang ex-officio ditunjuk dan ditetapkan oleh
Walikota sebagaimana ketentuan Peraturan Perundang-Unc'ongan.
2 5 . Kerugian Daerah adalah kekurangan -uang, s u r a t berharga dan barang, yang
n y a t a dan pasti j u m l a h n y a sebagai akibat perbuatan melawan h u k u m baik
sengaja'maupun lalai.
26. A h l i Waris adalah orang yang menggantikan pewaris dalam k e d u d u k a n n y a
terhadap w a r i s a n , h a k maupun kewajiban u n t u k seluruhnya atau sebagian.
27. Pengampu adalah orang yang dipercayai u n t u k melakukan . p- ngawasan
terhadap pegawai beserta harta kekayaannya karena yang bersangkutan tidak
cakap h u k u m .
28. Perhitungan ex-o£ficic adalah s u a t u perhitungan perbendaharaan yang
d i l a k u k a n oleh pejabat yang ditunjuk ex-offcio adalah s u a t u perhitungan
perbendaharaan yang d i l a k u k a n oleh pejabat yang ditunjuk ex officio apabila
B e n d a h a r a / Penyimpan Barang/Pengurus Barang yang bersangkutan meninggal
d u n i a , melarikan diri a t a u tiba-tiba -harus berada di bawah pengampuan
d a n / a t a u Bendahara/Penyimpan Barang/Pengurus B a r i n g yang bersangkutan
tidak membuat pertanggungjawaban dimp'na telah ditegur oleh Atasan
Langsung dan Kepala, n a m u n sampai - batas w a k t u yang diberikan
berakhir yang bersangkuutan tetap tidak membuat perhitungannya dan
pertanggungjawabannya.
2 9 . Penghapusan adalah menghapuskan tagihan dari administrasi pembukuan
k a r e n a pelaku kerugia i daerah tidak mampu membayar seluruhnya m a u p u n
sebagian dan apabila kemudian hari yang bersangkutan mampu, kewajiban
d i m a k s u d a k a n ditagih k a n kembali.

30. Pembebasan adalah membebaskan/meniadakan kewajiban seseorang u n t u k


membayar utang kepada Pemerintah daerah yang menurut h u k u m menjadi
tanggurigannya, tetapi atas dasar pertimbangan keadilan a t a u alasan penting
tidak layak ditagih darinya dan yang bersangkutan terbukti tidak bersalah.
3 1 . Pencatatan adalah mencatat j u m l a h kerugian daerah yang proses tuntutan
perbendaharaannya u n t u k sementara ditangguhkan k a r e n a yang bersangkutan
meninggal d u n i a tanpa ahli waris a t a u melarikan diri dan tidak diketahui
alamatnya.
32. Pembebanan adalah penetapan j u m l a h kerugian j u m l a h kerugian yang h a m s
dikembalikan kepadaPemerintah Daerah oleh Bendahara yang terbukti
menimbulkan kerugian daerah.
33. K e b e r ^ n adalah upaya Bendahara yang rrfencari keadilan kepada Walikota
karena-yang bersangkutan tidak puas terhadap keputusan pembebanan yang
ditetapkan oleh T P K D .
34. K a d a l u w a r s a adalah j a n g k a w a k t u yang menyebabkan gugurnya h a k u n t u k
m e l a k u k a n T u n t u t a n 1 >erbendaharaan terhadap pelaku kerugian daerah.
3 5 . S u r a t Keterangan Tanggung J a w a b Mutlak yang selanjutnya disebut S K T J M
adalah s u r a t keterangan yang menyatakan kesanggupan dan/atau pengakuan
b a h w a yang bersangkutan bertanggung jawab atas kerugian daerah yang terjadi
d a n berscdia mengganti kerugian daerah dimaksud.
36. K e p u t u s a n Pembebanan Sementara adalah keputusan yang dikeluarkan oleh
Walikota tentang Pembebanan penggantian sementara atas kerugian daerah
sebagai dasar u n t u k melaksanakan sita j a m i n a n .
37. K e p u t u s a n Penetapan B a t a s W a k t u yang selanjutnya disebut Keputusan B W
adalah keputusan yang dikeluarkan oleh B P K tentang pemberian kesempatan
kepada B e n d a h a r a u n t u k mengajukan keberatan atau pembelaan diri atas
tuntutan penggantian kerugian daerah.
38. K e p u t u s a n Pencatatan adalah keputusan yang dikeluarkan oleh B P K tentang
proses penuntutan k a s u s kerugian daerah u n t u k sementara tidak dapat
dilanjutkan.
39. K e p u t u s a n Pembebanan adalah keputusan yang dikeluarkan oleh B P K yang
mempunyai kekuatan h u k u m final tentang pembebanan penggantian kerugian
daerah terhadap Bendahara.
40. K e p u t u s a n Pembebasan adalah keputusan yang dikeluarkan oleh B P K tentang
Pembebasan Bendahara dari kewajiban u n t u k mengganti kerugian daerah
k a r e n a tidak ada u n s u r perbuatan melawan h u k u m baik sengaja maupun lalai.

BAB II
T U J U A N DAN RUANG L I N G K U P
Bagian Kesatu
Tujuan

Pasal 2
T u j u a n ditetapkannya Petunjuk Pelaksanaan Peraturan D ? e r a h ini aaalah sebagai
a c u a n bagi setiap S K P D dan T P K D dalam menyelesaikan kerugian Daerah yang
d i l a k u k a n oleh Bendahara atau Pegawai bukan Bendahara atau Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang,
Pengurus/Penyimpan Burang u n t u k mewujudkan tertib administrasi pengelolaan
keuangan dan barang Daerah.

Bagian Kedua
Ruang Lingknp i

Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah ini meliputi :
a. t u n t u t a n perbendahmaan; dan
b. t u n t u t a n Ganti Rugi.

,: B A B III
: TUNTUTAN P E R B E N D A H A R A A N
! Bagian Kesatu

Umum

Pasal 4
(1) Informasi Kerugian Daerah berasal dari :
a. L H P B P K
b. L H P A P I P
c. Laporan S K P D
d. Perhitungan E x Officio
(2) Informasi Kerugian Daerah ini disampaikan kepada Walikota.
(3) Walikota memerintahkan T P K D u n t u k melakukan penelitian data dan'verifikasi
k a s u s kerugian Daerah atas informasi kerugian Daerah sebagaimana ayat (1).
(4) T P K D melaporkan hasil penelitian data dan verifikasi k a s u s kerugian Daerah
kepada Walikota.
i

i Pasal 5
(1) Rekomendasi temuan yang mengungkap kerugian Daerah pada L H P B P K
diselesaikan sesuai mekanisme penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
(2) Rekomendasi temuan yang mengungkap kerugian Daerah pada L H P APIP
diselesaikan sesuai mekanisme penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
(3) Informasi kerugian Daerah yang berasal dari L H P B P K dan L H P APIP dicatat dan
dimonitoring oleh T P K D .
(4) T P K D melaporkan hasil monitoring d a n pencatatan penyelesai i n kerugian
Daerah kepada Walikota secara berkala. *

Pasal 6
(1) Atasan langsung E endahara atau Kepala S K P D wajib melaporkan setiap
kerugian Daerah kepada Walikota.
(2) Dalam h a l terjadi kekurangan perbenaaharaan pada Bendahara Pengeluaran
Pembantu m a k a a i a s a n l a n g s u n g ' bendahara ( K u a s a Pengguna Anggaran)
melaporkan secara tertulis dugaan Keyugian Dderah kepada Pengguna
Anggaran.
(3) Dalam hal teijadi kekurangan perbendaharaan pada penyimpan barang maka
a t a s a n langsung penyimpan barang melaporkan secara tertulis dugaan kerugian
Daerah kepada kuas.a pengguna barang.

Pasal 7
(1) Kepala S K P D melaporkan secara tertulis atas dugaan kerugian Daerah berupa
T u n t u t a n Perbendaharaan kepada Walikota.
(2) Walikota memerintahkan T P K D u n t u k melakukan verifikasi terhadap laporan
dari Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
(3) T P K D m e l a k u k a n verifikasi. terhadap laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dan selanjutnya melaporkan hasil verifikasi kepada Walikota.
(4) T i n d a k lanjut hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai
tahapan penyelesaian kerugian Daerah;
(5) Format daftar kerugian Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam L a m p i r a n h u r u f A, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Walikota i n i .

Bagian Kedua
Bentuk-bentuk Penyelesaian T u n t u t a n Perbendaharaan

Pasal 8
Penyelesaian T u n t u t a n Perbendaharaan dilakukan dengan c a r a :
a. B e n d a h a r a m e l a k u k a n pembayaran secara tunai;
b. B e n d a h a r a melakukan pembayaran secara diangsur sebesar 5 0 % dari
penghasilan setiap bulan atau dalam jangka w a k t u paling l a m a 24 bulan;
c. D a l a m h a l B e n d a h a r a belum dapat melunasi sebagaimana diatur dalam h u r u f
b, B a k a bendahara dapat mengajukan permohonan perpanjangan w a k t u
pelunasan secara tertulis kepada T P K D ;
d. T P K D ! dapat mengabulkan permohonan perpanjangan w a k t u pelunasan
sebagaimana h u r u f c, u n t u k j a n g k a w a k t u paling lama 12 bulan;
e. D a l a m h a l B e n d a h a r a tidak dapat melunasi kerugian Daerah dalam w a k t u 24
bulan, m a k a d i l a k u k a n sita j a m i n a n dengan k u a s a menjual j a m i n a n ; dan
f. D a l a m h a l bendahara memasuki batas u s i a pensiun m a k a Tunjangan Pensiun
yang menjadi h a k bendahara diperhitungkan u n t u k mengganti utan ; kerugian
Daerah. I

Bagian JCctiga
SKTJM

1 Pasal 9
j
(1) D a l a m h a l B e n d a h a r a telah menandatangani S K T J M , m a k a yang bersangkutan
wajib menyerahkan j a m i n a n kepada T P K D , dalam bentuk dokumen:
a. bukti kepemilikan biirang dan/atau kekayaan lain milik Bendahara; dan
b. s u r a t k u a s a menjual dan/atau mencairkan barang dan/atau kekayaan lain
dari B e n d a h a r a .
(2) J a m i n a n yang dapat diserahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. B P K B ;
b. Sertifikat tan a h ;
c. Logam Mulia; dan
d. S u r a t berharga, scperti saham, deposito, Surat Keputusan Pengangkatan
sebagai PNS, Taspen.
(3) T P K D m e l a k u k a n verifikasi keabsahan dokumen j a m i n a n yang diserahkan oleh
bendahara sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4) B e n t u k d a n i s i S K T J M T u n t u t a n Perbendaharaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
Bagian Keempat
K e p u t u s a n Pembebanan Kerugian Daerah Sementara

Pasal 10
(1) Walikota menetapkan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah Sementara
dalam h a l :
a. Penerapan S K T J M tidak dapat diperoleh atau menjamin pengembalian
kerugian Daerah; dan
b. B e n d a h a r a tidak bersedia menandatangani S K T J M dalam j a n g k a w a k t u
paling l a m a 7 (tujuh) hari kerja.
(2) B e n t u k dan i s i Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah Sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
!' Bagian Kelima
!H Keputusan Penetapan B a t a s W a k t u

Pasal 11
(1) K e p u t u s a n Penetapan Batas W a k t u dilakukan, dalam hat:
y
a. T P K D tidak menerima hasit verifikasi kerugian Daerah; dan
b. b e i d a s a r k a n pemberitahuan tentang pelaksanaan S K T J M , B c i . d a h a r a tidak
melaksanakan SKTJM.
(2) B e n t u k dan isi Keputusan Penetapan Batas W a k t u sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) teicantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Bagiar. Keenam
Pembebanan Kerugian Daerah

Pasal 12 J

(1) K e p u t u s a n Pembebanan Kerugian Daerah ditetapkan dalam hal :


a. j a n g k a w a k t u u n t u k mengajukan keberatan telah terlampaui;
b. keberatan yang cliajukan Bendahara ditotak; dan
c. kerugian Daerah belum sepenuhnya diganti dan telah melampaui j a n g k a
w a k t u sejak c itandatanganinya S K T J M , sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) B e n t u k dan i s i Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah dalam T u n t u t a n
Perbendaharaan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) tercantum dalam
L a m p i r a n sebagai bagian y*ing tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

J.';

I Bagian Ke tujuh
Keputusan Pembebasan

Pasal 13
(1) D a l a m h a l keberatan yang diajukan oleh Bendahara, Pengampu atau Ahli
Waris B e n d a h a r a diterima oleh T P K D , diterbitkan K e p u t u s . n Pembebasan.
(2) B e n t u k dan isi Keputusan Pembebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran sebag;ai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.

Bagian Kedelapan
h Pelaksanaan Keputusan Pembebanan
f. Paragraf 1

Penyitaan

Pasal 14
(1) Pelaksanaan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah sebagaimana dimaksud
dalam P a s a l 10, ditindaklanjuti dengan penyitaan atas j a m i n a n yang
diserahkan oleh Bendahara.
(2) T a t a c a r a penyitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
*
Paragraf 2
Penjualan
, Pasal 15
(1) Pelaksanaan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, ditindaklanjuti dengan j a n j u a l a n atas j a m i n a n yang diserahkan
oleh Bendahara.
(2) T a t a , c a r a penjualan sebagaimana dimaksud pada pyat (1) adalah sebagai
berikut:
a. T P K D melakukan penjualan atas j a m i n a n yang diserahkan oleh bendahara
sesuai dengan surat k u a s a menjual yang diserahkan oleh bendahara
bersamaan dengan penyerahan j a m i n a n ;
b. penjualan d i l a k u k a n dengan c a r a lelang; dan
e. dibuat berita a c a i a hasil pelelangan.
(3) D a l a m h a l hasil pelelangan lebih besar dari nilai kerugian Daerah, m a k a
selisihnya dikembalikan kepada Bendahara yang bersangkutan.
(4) Dalam h a l hasil pelelangan lebih kecil dari nilai kerugian Daerah, m a k a
B e n d a h a r a h a r u s membayar kekurangan dimaksud secara tunai.

Paragraf 3
Pelelangan Barang J a m i n a n

Pasal 16
(1) Pelaksanaan Keputusan Pembebanan Kerugian Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, ditindaklanjuti dengan pelelangan atas j a m i n a n yang
diserahkan oleh Bendahara.
(2) T a t a c a r a pelelangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu pada
ketentuan yang diatur oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL).
(3) Pengelola B a r a n g melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Bagian
Aset) mengusulkan kepada K P K N L u n t u k dilakukan pelelangan atas sita
j a m i n a n sebagaimana ayat (1) disertai dokumen laporan kerugian Daerah
mengenai limit harga/nilai kerugian Daerah.
(4) K P K N L menjawab surat u s u l a n dari Pengelola Barang melalui Asisten
Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) dan . dijadualkan w a k t u
pelelangannya.
(5) Setelah. p e l a k s a n a a n pelelangan, pemenang lelang menyerahkan uang j a m i n a n
seeara t u n a i minimal sebesar 5 0 % (lima puluh persen) dari nilai lelang.
(6) D a l a m w a k t u 3 (tiga) hari setelah pelelangan, pemenang lelang h a r u s melunasi
s i s a pembayaran.
(7) K P K N L menerbitkan risalah lelang atas hasil pelelangan.
(8) Asisten , Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) v Pengelola 'Keuangan
D a e r a h I mengambil hasil pelelangan ke Bendahara K P K N L dan dige .or ke K a s
Daerah paling l a m a 1 (satu) hari setelah pengambilan.

Bagian Kesembilan
Penghapusan Kerugian Daerah

Pasal 17-
(1) Terhadap kerugian Daerah atas tanggungjawab Bendahara, dapat d i l a k u k a n
penghapusan. *
(2) T a t a c a r a penghapusan kerugian Daerah' sebagaimana dimaksud pada
ayat (I) d i l a k u k a n setelah T P K D melakukan verifikasi data dan dokumen
pembayaran penyelesaian kerugian Daerah.
(3) T P K D mengusulkan Keputusan Walikota tentang penghapusan kerugian
Daerah.,
(4) Kerugian Daerah yang telah ditetapkan dalam Keputusan Walikota tentang
penghapusan Daerah, (lari catatan kerugian Daerah.

Pasal 18
(1) Penghapusan barang milik Daerah yang telah dilakukan ganti rugi sebagaimana
Pasal 17 d i l a k s a n a k a n melalui mekanisme u s u l a n dari T P K D .
(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) mengusulkan kepada
Walikota tentang penghapusan barang.
(3) Barang. milik Daerah dihapus dari B u k u lnventaris setelah ditandatanganinya
K e p u t u s a n Walikota tentang Penghapusan Barang.
i

Bagian Kesepuluh
Laporan Pelaksanaan Keputusan Pembebanan dan Pencatatan

Pas.U 19
(1) K e p u t u s a n Pencatatan d i l a k u k a n dalam h a l :
a . B e n d a h a r a melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya serta tidak
,*q£p : v a d a keluarga; dan
• b.. B e n d a h a r a meninggal d u n i a dan ahli warisnya tidak diketahui
keberadaannya.
(2) B e n t u k d a n i s i Keputusan Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
B A B III
TUNTUTAN GANTI R U G I
Bagian Kesatu

SKTJM
v

Pasal 20 I
(1) D a l a m h a l Pegawai b u k a n Bendahara telah menandatangani S K T J M , m a k a
yang bersangkutan wajib menyerahkan j a m i n a n kepada T P K D dalam bentuk
dokumen: *
a. b u k t i kepemilikan barang dan/atau kekayaan lain atas n a m a Pegawai
b u k a n Bendahara; dan
b. s u r a t k u a s a menjual dan/atau mencalrkan barang dan/atau kekayaan lain
dari Pegawai b u k a n Bendahara.
(2) B e n t u k dan i s i S K T J M T u n t u t a n Ganti Rugi cebagaimaria dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.

Bagian Kedua
T u n t u t a n Ganti Rugi B i a s a

Pasal 21
(1) D a l a m h a l Pelaku tidak mengajukan keberatan atau pembelaan diri terhadap
proses tuntutan ganli rugi biasa sampai batas waktu yang diberikan, atau
telah mengajukan pembelaan diri tetapi tidak dapat membuktikan bahwa
yang bersangkutan bebas s a m a sekali dari kesalahan/kelalaian, Walikota
menetapkan Keputusan Pembebanan.
(2) K e p u t u s a n Pembebanan T u n t u t a n Ganti Rugi sebagaimana dimaksud pada
ayat .(1) tercantum dalam Lampiran h u r u f I , sebagai bagian yang tidak
terpisdhkan dari Peraturan Walikota ini.
if:

Bagian Ketiga
j Penyelesaian Kerugian Barang Daerah

Pasal 22
(1) D a l a m h a l barang yang dinyatakan hilang ditemukan kembali, maka
penggantian kerugian barang Daerah dikembalikan kepada Pelaku.
«

(2) T a t a c a r a pengembalian penggantian kerugian barang Daerah sebagaimana


d i m a k s u d pada ayat (1) bisa melalui lelang u m u m atau lelang terbatas.
(3) Proses pelaksanaan lelang u m u m d i u s u l k a n ke KPKNL.
(4) Proses pelelangan terbatas d i u s u l k a n melalui Panitia lelang terbatas.

Bagian Keempat
Pelelangan Barang Melalui Lelang U m u m

Pasal 23
(1) T a t a c a r a pelelangan barang melalui lelang u m u m dilaksanakan oleh K a n tor
Pelayanan K e k a y a a n Negara dan Lelang (KPKNL).
(2) Pengelola B a r a n g melalui Asisten Perekonomian dan Pembangun i n (Bagian
Aset) mengusulkan kepada K P K N L u n t u k dilakukan pelchmgan dan
disertai dokumen laporan kerugian D a e r a h . mengenai limit harga/nilai
kerugian Daerah.
(3) K P K N L menjawab surat u s u l a n dari Pengelvola Barang melalui Asisten
Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) dan dijadwalkan w a k t u
pelelapjgannya dan menerbitkan risalah lelang atas hasil pelelanqan.
(4) Setelah pelaksanaan pelelangan, pernem j i g lelang menyerahkan uang j a m i n a n
secara tunai minimal sebesar 5 0 % (lima puluh persen) dari nilai lelang.
(5) D a l a m w a k t u 3 (tiga) hari setelah pelelangan, pemenang lelang harus
melunasi s i s a pembayaran.
(6) Asisten Perekonomian dan Pembangunan' (Bagian Aset) mengambil hasil
pelelangan ke B e n d s h a r a K P K N L dan disetor ke K a s Daerah paling l a m a 1
(satu) hari setelah pengambilan.

Pasal 24
(1) Penghapusan barang milik Daerah yang telah diganti rugi sebagaimana
d i m a k s u d dalam Pas;il 13, dilaksanakan melalui mekanisme u s u l a n dari T P K D .
(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Bagian Aset) mengusulkan kepada
Walikota tentang penghapusan barang.
(3) B a r a n g milik Daerah dihapus dari B u k u Inventaris setelah ditandatanganinya
K e p u t u s a n Walikota tentang Penghapusan Barang.

B A B IV
SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 2 5
B e n d a h a r a a t a u Pegawai b u k a n Bendahara yang terbukti telah mengakibatkan
kerugian Daerah berdampak negatif pada unit kerja dikenakan s a n k s i administratif
h u k u m a n ringan berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; d a n
c. p e m y a t a a n tidak puas.

:;' Pasal 26
B e n d a h a r a a t a u Pegawai b u k a n Bendahara yang tcrbukb telah mengakibatkan
kerugian, Daerah berdampak negatif pada instansi dikenakan s a n k s i administratif
h u k u m a n disiplin sedang berupa :
a. penundaan gaji berkala;
b. penUndaan k e n a i k a n pangkat; dan
c. p e n u r u n a n pangkat.

Pasal 27 * :

B e n d a h a r a a t a u Pegawai b u k a n B e n d a h a r a yang terbukti telah mengakibatkan


I

kerugian .Daerah berdampak negatif pada pemerintah dikenakan sanksi


administratif h u k u m a n disiplin berat berupa :
a. p e n u r u n a n pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkatlebih rendah;
c. pembebasan dari jabat a n ;
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas ^permintaan sendiri sebagai PNS;
dan
e. pemberhentian tidak dengan hormat.
I i
-

a Bagian Kedua
Teguran lisan, Tertulis dan Pemyataan tidak Puas Secara Tertulis

Pasal 28
(1) Penjatuhan S a n k s i Administratif kepada Bendahara atau Pegawai b u k a n
B e n d a h a r a berupa teguran lisan, tertulis dan pemyataan tidak puas secara
tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 5 , dilaksanakan oleh Kepala
S K P D sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut, dengan tenggat w a k t u masing-
masing 30 (tiga puluh) hari kerja.
(2) D a l a m hal Bendahara atau Pegawai bukan Bendahara tidak menaati teguran
l i s a n dan/atau cubstansi tanggapan tidak sesuai dengan teguran lisan, m a k a
Kepala S K P D menerbitkan teguran tertulis.
(3) D a l a m h a l Bendahara atau Pegawai bukan Bendahara tidak menaati teguran
tertulis dan/atau substansi tanggapan tidak sesuai dengan teguran tertulis,
m a k a 'Kepala S K P D menerbitkan pemyataan tidak puas secara tertulis.
(4) D a l a m h a l B e n d a h a r a atau Pegawai b u k a n Bendahara tidak menaati teguran
lisan, teguran. tertulis, dan pemyataan tidak puas secara tertulis, m a k a
Kepala S K P D melaporkan kepada Walikota.

Bagian Ketiga
Penundaan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat dan penurunan
:{ pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

Pasal 29
(1) Penjatuhan h u k u m a n disiplin sedang kepada Bendahara atau Pegawai b u k a n
B e n d a h a r a tidak melaporkan setiap kerugian Daerah dan/atau mengetahui
dugaan terjadinya kerugian Daerah akibat perbuatan melanggar h u k u m yang
berdampak negatif pada instansi, dapat dikenakan s a n k s i administratif berupa
pentihdaan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun sebagaimana dim* k s u d dalam
Pasal 26 h u r u f (a) dan h u r u f (b), ditetapkan oleh Kepala S K P D . *
(2) A t a s a n Langsung Bendahara atau Kepala S K P D atau Pejabat yang tidak
melaporkan setiap kerugian Daerah dan/atau mengetahui dugaan terjadinya
kerugian Daerah akibat perbuatan melanggar h u k u m yang berdampak negatif
pada instansi, dapet: dikenakan s a n k s i administratif berupa penundaan gaji
berkala, penundaar. kenaikan pangkat, penurunan pangka f setingkat lebih
rendah selama 1 (satu) tahun, y a n g : merupakan tingkat h u k u m a n disiplin
sedang d a n ditetapkan oleh Walikota.-
«

Bagian Keempat
Pem indaan Gaji B e r k a l a Selama S a t u T a h u n

Pasal 30
(1) B e n d a h a r a yang telah menandatangani S K T J M tetapi tidak menyerahkan
j a m i n a n kepada T P K D dalam bentuk dokumen bukti kepemilikan barang
dan/'atau kekayaan lain milik Bendahara dan surat k u a s a menjual dan/atau
m e n c a i r k a n barang dan/atau kekayaan lain dari Bendahara, dapat dikenakan
s a n k s i berupa penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun.
(2) Pengenaan s a n k s i administratif berupa penundaan gaji berkala selama
1 (satu) t a h u n sebagaimana pada ayat (1), merupakan tingkat h u k u m a n
disiplin sedang dan dilaksanakan dengan Keputusan Kepala SKPD
B a d a n Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Palangka Raya.
(3) D a l a m keputusan h u k u m a n disiplin berupa penundaan gaji berkala selama 1
(satu) t a h u n , h a r u s disebutkan pelanggaran disiplin ysing d i l a k u k a n oleh
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
(4) M a s a penundaan kenaikan gaji berkala, dihitung penuh u n t u k kenaikan gaji
berkala berikutnya.

Bagian Kelima
Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah
Selama 1 (Satu) T a h u n

Pasal 31
(1) B e n d a h a r a a t a u Pegawai bukan Bendahara, K u a s a Pexigguna, Penyimpan dan
Pengurus B a r a n g yang telah menandatangani S K T J M tetapi tidak menyerahkan
j a m i n a n kepada T P K D dalam bentuk dokumen bukti kepemilikan barang
d a n / a t a u kekayaan lain milik Bendahara dan surat k u a s a menjual dan/atau
m e n c a i r k a n barang dan/atau kekayaan lain dari Bendahara, dikenakan s a n k s i
berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah u n t u k
paling l a m a selama 1 (satu) t a h u n .
(2) Pengenaan s a n k s i administratif berupa penurunan pangkat padi. pangkat yang
setingkat lebih rendah u n t u k paling l a m a selama 1 (satu) t a h u n sebagaimana
d i m a k s u d pada ayat (1), merupakan tingkat h u k u m a n disiplin sedang dan
d i l a k s a n a k a n dengan Keputusan Kepala B a d a h Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kota Palaj igka Raya.
(3) D a l i m keputusan h u k u m a n disiplin berupa penurunan pangkat pada pangkat
y a n g setingkat lebih rendah u n t u k p i l i n g lama selama 1 (satu) t a h u n , h a r u s
disebutkan pelangg;iran disiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan. *
(4) Setelah menjalani h u k u m a n disiplin penurunan pangkat, m a k a pangkat
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan * dengan sendirinya kembali kepada
pangkat semula.
(5) M a s a kerja selama menjalani h u k u m a n disiplin penurunan pangkat pada
pangkat y a n g eetingkat lebih rendah u n t u k paling l a m a selama 1 (satu) t a h u n ,
tidak dihitung seba gai m a s a kerja k e n a i k a n pangkat.
Bagian Keenam
Pembebasan dari jabatan

Pasal 32
(1) Pengenaan s a n k s i administratif berupa pembebasan dari J a b a t a n , merupakan
tingkat h u k u m a n disiplin berat dan dilaksanakan dengan Keputusan Kepala
B a d a n Kepegawaian Daerah Kota Palangka Raya.
(2) D a l a m K e p u t u s a n Kepala B a d a n Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota
Palangka R a y a Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), h a r u s
menyebutkan pelanggaran disiplin yang d i l a k u k a n oleh Pejabat S t r u k t u r a l yang
bersangkutan.
(3) Selama dibebaskan dari J a b a t a n Struktural, Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan m a s i h tetap menerima penghasilan sebagai Pegawai Negeri Sipil,
kecuali Tunjangan J a b a t a n .
(4) Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi h u k u m a n berupa pembebasan dari J a b a t a n
S t r u k t u r a l , b a r u dapat diangkat kembali dalam jabatan paling smgkat 1
(satu) t a h u n setelah dibebaskan dari jabatannya, dengan ketentuan yang
bersangkutan dianggap layak u n t u k menduduki kembali J a b a t a n S t r u k t u r a l .

Bagian Ketujuh
Pemberhentian dengan hormat tidak atas
Permintaan Sendiri sebagai PN3

Pasal 3 3
(1) Bendahara. a t a u Pegawai b u k a n Bendahara, K u a s a Pengguna, Penyimpan dan
Pengurus B a r a n g yang merugikan keuangan/barang Daerah sehingga dapat
diklasifikasikan sebagai pelanggaran disiplin berat, dikenakan s a n k s i berupa
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan s o i d i r i sebagai Pegawai
Negeri Sipil. *

(2) Pengenaan s a n k s i administratif berupa pemberhentian dengan hormat tidak


atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), merupakan tingkat h u k u m a n disfplin berat dan dilaksanakan
dengan K e p u t u s a n B a d a n Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota
Palangka Raya.

(3) D a l a m j keputusan h u k u m a n disiplin berupa pemberhentian dengan hormat


tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil, h a r u s disebutkan
pelanggaran disiplin yang d i l a k u k a n o L h Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan.
(4) Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi h u k u m a n disiplin berupa pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil,
diberikan h a k - h a k kepegawaian, sesuai ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.

Bagian Kedelapan
Pemberhentian tidak dengan Hormat sebagai PNS
P e n g u r u s B a r a n g y a n g m e r u g i k a n k e u a n g a n / b a r a n g D a e r a h sehingga d a p a t
d i k l a s i f i k a s i k a n sebagai pelanggaran d i s i p l i n berat, d i k e n a k a n s a n k s i b e r u p a
p e m b e r h e n t i a n tidak dengan h o r m a t sebagai Pegawai Negeri S i p i l .

(2) P e n g e n a a n s a n k s i a d m i n i s t r a t i f b e r u p a pemberhentian t i d a k dengan h o r m a t


sebagai Pegawai Negeri S i p i l s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a ayat (1), m e r u p a k a n
t i n g k a t h u k u m a n d i s i p l i n berat d a n d i l a k s a n a k a n dengan K e p u t u s a n B a d a n
Kepegawaian Daerah Kota Palangka Raya.

(3) D a l a m k e p u t u s a n h u k u m a n disiplin b e r u p a p e m b e r h e n t i a n t i d a k dengan


h o r m a t sebagai Pegawai Negeri S i p i l , h a r u s d i s e b u t k a n pelanggaran d i s i p l i n
y a n g d i l a k u k a n oleh Pegawai Negeri S i p i l y a n g b e r s a n g k u t a n .

(4) Pegawai Negeri S i p i l y a n g d i j a t u h i h u k u m a n d i s i p l i n b e r u p a p e m b e r h e n t i a n


t i d a k dengan h o r m a t sebagai Pegawai Negeri Sipil, tidak d i b e r i k a n h a k p e n s i u n .

BAB V

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
P e r a t u r a n W a l i k o t a i n i m u l a i b e r i a k u p a d a tanggal d i u n d a n g k a n .

Agar setiap orang dapat m e n g e t a h u i n y a , m e m e r i n t a h k a n p e n g u n d a n g a n P e r a t u r a n


W a l i k o t a i n i dengan p e n e m p a t a n n y a d a l a m B e r i t a D a e r a h K o t a P a l a n g k a R a y a .

D i t e t a p k a n di P a l a n g k a R a y a
n a d a tanggal 2 9 Mei Tahun 2 0 1 5

W A L I K O T A PALANGKA/RAYA,

H. M. RIBAN SATIA

D i u n d a n g k a n di P a l a n g k a R a y a
P a d a tanggal 2 9 Mei Tahun 2 0 1 5

Pit. S E K R E T A R I S D A E R A H K O T A P A L A N G K A RAYA,

B E R I T A D A E R A H K O T A P A L A N G K A R A Y A T A H U N 2 0 1 5 N O M O R 24
LAMPIRAN I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 23 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H

NAMA S K P D

Palangka Raya,

Nomor :
Lampiran :
Hal : P e m b e r i t a h u a n terjadinya
kekurangan uang/barang

1. Y t h . W a l i k o t a P a l a n g k a R a y a
2 . Y t h . B P K R l P e r w a k i l a n Povinsi K a l i m a n t a n T e n g a h
di-
Palangka Raya

B e r s a m a ini k a m i beritahukan bahwa dalam pengurusan uang/barang


y a n g d i l a k u k a n oleh B e n d a h a r a P e n e r i m a a n / B e n d a h a r a PengeluaranPetugas
Pengelolaan B a r a n g Milik Negara) a.n NIP .....yang pengawasannya
m e n j a d i tanggungjawab k a m i , telah terjadi k e k u r a n g a n y a n g p e n g a w a s a n n y a
menjadi tanggungjawab k a m i , telah terjadi k e k u r a n g a n u a n g / b a r a n g ( K a s
tekor/barang) sebesar R p ( ).
S e l a n j u t n y a k a m i b e r i t a h u k a n b a h w a a t a s p e r i s t i w a tersebut, t i n d a k a n y a n g
telah k a m i a m b i l a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t :
1
2
Sehubungan dengan hal tersebut, guna penyelesaian kekurangan
uang/ barang dimaksud bersama ini k a m i lampirkan:
a. B e r i t a A c a r a Pemeriksaan K a s / F i s i k Barang;
b. Register P e n u t u p a n K a s ;
c. P e r h i t u n g a n y a n g d i b u a t B e n d a h a r a sebagai pertanggungjawaban;
d. Fotokopi B u k u K a s U m u m ( B K U ) b u l a n b e r s a n g k u t a n ;
e. d a n l a i n - l a i n (yang betkaitan dengan k a s u s ) .
D e m i k i a n p e m b e r i t a h u a n k a m i u n t u k dapat d i g u n a k a n sebagai b a h a n
pertimbangan dalam proses pengenaan ganti kerugian terhadap yang
bersangkutan, atas perhatiannya k a m i u c a p k a n terima kasih.

Kepala S K P D

Nama
NIP.

WALIKOTA P A L A N G K A R \YA,
LAMPIRAN I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H

SURAT K E T E R A N G A N TANGGUNG
JAWAB MUTLAK (SKTJM)

Y a n g b e r t a n d a t a n g a n di b a w a h i n i :
Nama :
NIP
P a n g k a t / Golongan :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat
No. & T g l . S K . Pengangkatan :

M e n y a t a k a n dengan s e s u n g g u h n y a d a n t i d a k a k a n m e n a r i k k e m b a l i , b a h w a
saya bertanggungjawab atas kerugian Negara sebesar Rp.
( ) yakni kerugian yang disebabkan
K e r u g i a n s e b a g a i m a n a tersebut d i a t a s s a y a ganti dengan m e n y e t o r k a n j u m l a h
t e r s e b u t k e K a s Negara di dalam jangka w a k t u ( ) hari
s e j a k s a y a menandatangani S K T J M ini.
Apabila dalam j a n g k a waktu ( ) h a r i setelah s a y a
m e n a n d a t a n g a n i p e m y a t a a n i n i t e r n y a t a t i d a k mengganti s e l u r u h j u m l a h k e r u g i a n
tersebut, m a k a s a y a m e n e r i m a s a n k s i s e s u a i dengan p e r a t u r a n p e r u n d a n g -
undangan.

Palangka Raya,
Mengetahui,
Kepala
Materai

Nama N a m a Pegawai
NIP, NIP.

Saksi - saksi Dari Inspektorat:


1
2
t

LAMPIRAN I I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN


M E N G E M B A L I K A N K E R U G I A N N E G A R A (SPKMKN)

Y a n g b e r t a n d a t a n g a n di b a w a h i n i :
Nama
NIP / NIK
Instansi / Perusahaan :
Pekerjaan :
Pangkat :
Jabatan :
Alamat Instansi /Perusahaan :

M e n y a t a k a n dengan s e s u n g g u h n y a d a n tidak a k a n m e n a r i k k e m b a l i b a h w a
saya bertanggung jawab atas kerugian negara sebesar Rp.
( ) y a k n i kerugian yang disebabkan
T e r h a d a p k e r u g i a n negara tersebut di atas s a y a bersedia mengganti s e p e n u h n y a
d a n m e n y e t o r k a n ke K a s Negara dengan c a r a t u n a i / m e n g a n g s u r paling lama
bulan.
A p a b i l a d i k e m u d i a n h a r i temyata s a y a d i b e b a s k a n b a i k sebagian atau
s e l u r u h n y a d a r i tanggung j a w a b u n t u k mengganti kerugian Negara, maka
saya berhak menerima k e m b a l i s e b a g i a n / s e l u r u h n y a j u m l a h y a n g telah s a y a
s e t o r k a n s e s u a i dengan tanggung j a w a b s a y a .
S u r a t p e m y a t a a n i n i s a y a b u a t dengan s a d a r d a n t a n p a p a k s a a n d a r i p i h a k
manapun.

Palangka Raya,
Mengetahui,
Kepala
Materai

Nama Nama
NIP. NIP. /NIK

Saksi - s a k s i :
3
4

ALIKOTA PALANGKA RvYA,


LAMPIRAN IV
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 T A H U N 2015
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN GANTI
KERUGIAN DAERAH

DAFTAR K E R U G I A N NEGARA

TRIWULAN :
TAHUN :
SKPD :
1
Nama Jumlah
No./Tgl Jumlah Pembayar Sisa Jenis
Bendahara/ ' Uraian
S K T J M / SPKMKN Kerugian an/Angsu Kerugian dan
t.N PNS Non Kasus/Ta
/ S K Pembebanan Negara r a n s.d Negara Jumlah Ket.
o Bendahara/ hun
Sementara T P / S K Bulan Barang
Pihak Kejadian
Pembebanan T G R Jaminan
Ketiga (Rp) (Rp) (Rp)
••
2 4 5 6 7 8 9
i
i

dst
LAMPIRAN V
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
N O M O R 2 3 TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA P E N Y E L E S A I A N TUNTUTAN GANTI
KERUGIAN DAERAH

LAPORAN PERKEMBANGAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA


Bulan
SKPD

Nilai Total s.d


Penyebab Total s.d Jumlah
No. D a n Kerugian Bulan Sisa
No Kerugian Bulan Ini Total Ket.
Tanggal L H P Negara Lalu
Negara
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 Ww 4 5 ' 6 7 " 8 11 9

1 Unit Eselon I :
No. L H P

3 dst

Jumlah

H. M. RIB AN SATIA
LAMPIRAN V I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 TAHUN 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H

LAPORAN REKAPITULASI PERKEMBANGAN PENYELESAIAN


KERUGIAN NEGARA
Bulan
UNIT E S E L O N I

1 Nilai Total s.d


Penyebab Total s.d Jumlah
No. D a n Kerugian Bulan Sisa
No Kerugian Bulan Ini Total Ket.
Tanggal L H P Negara Lalu
Negara
(Rp) (Rp) (Rp) , (Rp) ( R P )
1 2 3 4f 5 8 9 •

1 Unit Eselon I :
No. L H P

3 dst

Jumlah

W \ L I K O T A P A L A N G K A R£YA,

H. M. RIBAN SATIA
LAMPIRAN V I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H

LAPORAN : R E K A P I T U L A S I P E R K E M B A N G A N PENYELESAIAN
KERUGIAN NEGARA
Bulan :
TPKN

Nilai Total s.d


Penyebab Total s.d Jumlah
No. D a n Kerugian Bulan Sisa
No Kerugian B u l a n Ini Total Ket.
Tanggal L H P Negara Lalu
Negara
(Rp)
4
. [M (RP), (Rp) (Rp)
1 5 mw 9 '

1 Unit Eselon I :
No. L H P

3 dst

Jumlah

W A U K O T A P A I ^ N G ^ A EfeYA,

H . M. R I B A N S A T I A
a »

LAMPIRAN V I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 3 TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H

LAPORAN REKAPITULASI PERKEMBANGAN PENYELESAIAN


KERUGIAN NEGARA
Bulan
UNIT E S E L O N I

Nilai Total s.d


Penyebab Total s.d Jumlah
No. D a n Kerugian Bulan Sisa
No Kerugian Bulan Ini Total Ket.
Tanggal L H P Negara Lalu
Negara
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 : 2a- 3 4 5 6 7 8 9

1 Unit Eselon I :
No. L H P

3 dst

Jumlah

H. M. RIBAN SATIA
LAMPIRAN V I I
PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA
NOMOR 2 5 T A H U N 2 0 1 5
TENTANG
TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN
GANTI K E R U G I A N D A E R A H

LAPORAN REKAPITULASI PERKEMBANGAN PENYELESAIAN


KERUGIAN NEGARA
Bulan
TPKN

Nilai Total s.d


Penyebab Total s.d Jumlah
No. D a n Kerugian Bulan Sisa
No Kerugian Bulan Ini Total Ket.
Tanggal L H P Negara Lalu
Negara
(Rp) (RP),,, (Rp) (RP) (Rp)
1 :M: 3 4 •5 6 ffix 8 9 M

1 Unit Eselon I :
No. L H P

3 dst

Jumlah

WALIKOTA

H. M . R I B A N S A T I A

Anda mungkin juga menyukai