Anda di halaman 1dari 2
4 oe Penulis : Pdt. Deni Leiden Waljufri, S.Th (1 Korintus 12 : 12 - 34) » Remugan Harian OBOR * - Saling Menghormati Sebagai Satu Tubuh OBAT Obor, bertahun- tahun sejak kecil, bahkan sejak lahir kita telah Sree gereja sebagai tempat orang percaya bernaung dalam persekutuan milik Tuhan yang terus bersaksi dan melayani. Sekian tahun itu pula kita menyadari bahwa ada begitu banyaknya gereja di muka bumi ini. Kita berjalan beberapa meter di daerah kita ini, mungkin kita akan menemukan belasan bahkan puluhan gereja seperjalanan jauhnya kita. Di satu sisi, kenyataan ini hendak mengatakan betapa ragamnya ekspresi orang percaya menyembah Tuhan. Tapi di sisi lain, kita akan menghadapi kenyataan (pahit) bahwa berbagai denominasi gereja itu hidup dalam keegoisan masing- masing, tanpa peduli satu dengan yang lain. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun juga tentang hal ini, karena organisasi masing- masing gereja berdiri sendiri dan mandiri, tapi jujur kita hendak mengatakan, bahwa kita merindukan suatu kesatuan yang benar- benar esa sebagai gereja Tuhan di muka bumi ini. Bisa dipahami memang bahwa latar belakang dan ciri khas tiap anggota gereja bisa menjadi penyebab sukarnya mewujudkan kesatuan ini. Paulus karenanya mengingatkan agar orang Kristen melihat mereka dengan jati diri yang baru, jati diri milik Kristus yang telah dipersatukan oleh satu roh. Perbedaan ras, latar belakang pendidikan, kedudukan sosial tidak boleh mengalahkan kesetaraan vane Tuhan beri dalam hal kasih kariinia nenvelamatan Allah vane cuma-cuma Dipindai dengan CamScanner Maka analogi Paulus diungkapkannya dengan menunjukkan tubuh manusia sebagai gambaran tentang gereja. Paulus menunjukkan tentang kesatuan tubuh manusia yang berbeda tapi terjalin dan dirangkai sebagai suatu kesatuan yang utuh. Kita ingat kalau seorang ibu akan melahirkan bayi, maka hal yang pertama yang diperhatikan oleh juru rawat ialah tentang lengkap tidaknya organ tubuhnya. Sedikit saja atau sekecil apa pun kekurangan dari tubuh manusia, medis akan menyebutnya sebagai cacat atau tidak normal. Demikian kalau salah satu organ tubuh kita tidak berfungsi maka kondisi ini pasti akan mempengaruhi keseluruhan tubuh, entah secara fungsinya atau secara view nya. Sepenting itulah kesatuan sebagai tubuh Kristus. Kristus adalah kepala dari tubuh yang membuat para pengikut-Nya menjadi satu, karena mereka saling berbagi. Fungsi organ dalam tubuh tidak berdiri sendiri kata Paulus, sehingga tak ada satu pun dari organ tubuh, sevital apapun yang dapat dengan sombongnya berkata bahwa ia lebih dari yang lainnya. Kita menyebut contoh penyakit yang diderita banyak orang Minahasa yaitu kadar asam urat yang berlebihan. Meskipun kelebihan kadar ini menyerang ‘agian tubuh yang kecil seperti persendian, tapi dalam kadar tertentu, seseorang akan seperti lumpuh ketika menderita sakit seperti ini. Maka dengan analogi tubuh, Paulus hendak mengatakan bahwa semua organ dalam tubuh Kristus itu penting. Sekecil apapun peran kita dalam pelayanan persekutuan tubuh Kristus aaalah sebuah anugerah yang dihargai sama. Maka jangan ada orang yang memegahkan diri dengan karunianya, melainkan dengan penuh kesadaran melihatnya sebagai cara kita untuk memuliakan Tuhan demi kesatuan tubuh Kristus ini. Maka sebagai satu kesatuan dalam kepelbagaian ini, hormatilah seorang dengan yang lain sebagai milik Tuhan Yesus dalam kesatuan tubuhnya dimana Kristus adalah Kepala. Amin. (DLW) Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai