Diktat Kriminologi
Diktat Kriminologi
KRIMINOLOGI
Oleh :
Dr. Sahat Maruli T. Situmeang, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Pembelajaran Semester (RPS) yang telah dibuat dan merupakan inti sari dari
maupun internet. Diktat Mata Kuliah Kriminologi disusun oleh Penulis yang
BAB I PENDAHULUAN
A. Kejahatan ............................................................................................. 15
B. Pelaku Kejahatan .................................................................................16
C. Reaksi Masyarakat ...............................................................................18
A. Spiritualisme ........................................................................................ 30
B. Naturalisme.......................................................................................... 31
BAB VI. TEORI-TEORI KRIMINOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Kriminologi
penjahat tersebut.
1
B. Bosu, Sendi-sendi Kriminologi, Surabaya: Usaha Nasional, 1982, hlm. 11.
1
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
tingkah laku delinkuen dan tingkah laku jahat serta pemahaman
(dua), yaitu : 2
yaitu :
a. Antropologi Kriminil
b. Sosiologi Kriminil
2
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, Kriminologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2015, hlm. 9.
2
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
faktor-faktor sosial yang menyebabkan timbulnya
oleh Perancis.
kejahatan.
c. Psikologi Kriminal.
3
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
dengan bentuk kejahatan serta situasi psikologis yang
e. Penologi.
hukuman.
4
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
2. Kriminologi Terapan atau kriminologi Praktis
b. Politik Kriminil
lagi.
c. Kriminalistik
5
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
Yaitu ilmu pengetahuan tentang pelaksanaan
kejahatan.
pelanggaran hukum.
6
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
b. Etiologi Kejahatan Merupakan cabang kriminologi yang
7
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
diperlakukan oleh lembaga-lembaga penertib masyarakat dan
Sahetapi, yaitu :
3
Michael dan Adler, Dikutip Ibid, hlm. 12.
8
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
kejahatan. Kriminologi juga mempelajari reaksi masyarakat atas
kejahatan dengan hasil yang baik dan lebih baik lagi jika dapat
secara keseluruhan.
4
Materi Kuliah Kriminologi, http://www.matadunia.id., Diakses pada hari Jumat, 17
Februari 2017, pukul 19.59.
9
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
3. Mempelajari kejahatan sehingga misi kriminologi adalah :
datang.
fenomena kejahatan.
10
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
C. Ruang Lingkup Kriminologi
yaitu :
tersebut.
dan sebagainya.
11
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
4) Kriminologi mempelajari daerah-daerah atau wilayah-
12
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
9) Kriminologi mempelajari kemanfaatan lembagalembaga
menghukum.
kejahatan.
sebagai signal-wetenschap.
13
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
1) Efesiensi dalam menjalankan undang-undang pidana
pribadi.
14
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
BAB II
OBJEK KRIMINOLOGI
Objek studi kriminologi secara garis besar 3 (tiga) hal, yaitu meliputi
A. Kejahatan
undangan (dalam hal ini pidana) yaitu norma yang termuat dalam
15
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
sangat merugikan masyarakat luas, bagi kerugian terhadap materi
B. Pelaku Kejahatan
5
Pipi Megawati, Kriminologi, http//pipi-megawati.blogspot.co.id., Diakses pada Hari
Minggu, 19 Februari 2017, pukul 22.52 WIB.
16
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
dilakukan oleh kriminologi positivis dengan tujuan untuk mencari
cultural).
yaitu :
17
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
2. Terhadap pelaku kejahatan tertentu yang berasal dari
C. Reaksi Masyarakat
18
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
terhadap kejahatan bagi masyarakat sangat penting, hal ini antara lain
19
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
Menurut aliran sosiologis (non yuridis), kejahatan merupakan
penguasa.
20
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
BAB III
PERKEMBANGAN KRIMINOLOGI
berbeda dengan Hukum Pidana. Hal ini dikarenakan Hukum Pidana lebih
menekankan pada sanksi yang berat, yaitu berupa derita atau nestapa yang
diberikan secara sadar dan sengaja pada seseorang yang telahm melakukan
kriminologi, yaitu :
21
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
Perkembangan kriminologi dapat dibedakan dalam 3 (fase),
yaitu pra kriminologi, kriminologi dan pada era globalisasi saat ini.
A. Pra Kriminologi
pengetahuan yang ada saat ini sudah ada pada zaman Yunani
(427 347 SM), seorang filsuf pada jaman Yunani, yang dalam
kesusilaan.
22
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
mengenai kejahatan dan faktor penyebab kejahatan yang
B. Kriminologi
23
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
misalnya perkembangan kejahatan money laundering, terorisme,
24
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
BAB IV
kepada proses pemikiran dasar dan konsep tentang kejahatan dan pelakunya.6
A. Aliran Klasik
maupun kelompok.
6
Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, cetakan Keempat, Bandung;
Refika Aditama, 2013, hlm. 9.
25
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
B. Aliran Neo Klasik
Eropa, bahwa manusia bebas memilih untuk berbuat baik atau jahat.
sebab walaupun cara pandang aliran ini tidak berdasarkan atas ilmu,
26
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
3. Perubahan doktrin tanggung jawab sempurna untuk
sebagian saja
C. Aliran Positivisme
yaitu :
nilai dan mengarahkan pada segala aspek yang dapat diukur dari
dari aspek fisik, sosial dan kultural. Aliran ini dipelopori oleh Cesare
27
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
menyebutkan bahwa faktor penyebab kejahatan yaitu faktor alami
D. Aliran Kritis
yaitu :
1. Pendekatan Interaksionis
2. Pendekatan Konflik
kelompoknya.
28
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
integritas kemanusiaannya.
29
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
BAB V
A. Spiritualisme
datang dari Tuhan atau Dewa dan keburukan yang berasal dari setan,
kepercayaan.
B. Naturalisme
mazhab, yaitu :
1. Klasik
7
Yongki Angkianata, Pengertian kriminologi menurut Para Ahli,
http:/yongkiyangkianata.blogspot.co.id., Diakses pada hari minggu, 19 februari 2017 pukul
22.18 WIB
30
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
mengatur tingkah lakunya berdasarkan pertimbangan suka dan
2. Neo Klasik
C. Positifis
dalam tubuhnya.
31
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
BAB V
TEORI-TEORI KRIMINOLOGI
32
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
C. Teori Kontrol Sosial (Social Control Theory)
yaitu menjadi baik atau menjadi jahat. Perilaku baik maupun perilaku
kelas bawah dan menegaskan sebagai perjuangan antar kelas, hal itu
bentuk, yaitu :
33
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
3. Retreatist sub-culture, bentuk geng dengan ciri-ciri penarikan diri
34
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
kedalamnya, misalnya penyalahgunaan alkohol,
35
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
G. Teknik-teknik Netralisasi atau Teori Netralisasi (The Techneques
of Netralization)
36
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
dalam buku Delinguency and Opportunity berpendapat bahwa
penyimpangan norma.
pergaulannya.
kecenderungan-kecenderungan kriminalitas.
37
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
b. Abnomalitas psikis si anak akan menyulitkan baginya
tindakannya.
yang dapat dilakukan dengan cara tertentu pula, baik yang berkaitan
padanya.
38
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
3. Teori pilihan rasional dengan demikian berpendapat bahwa
pada sifat-sifat pelaku atau kepada masyarakat. Teori ini tidak hanya
39
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
penjahat-penjahat, dan teori ini juga mempertanyakan tentang siapa
teori ini maka pelanggar hukum tidak dapat dibedakan dari pelanggar
masyarakat).
40
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
P. Teori Pemberian Malu Reintegratif atau Teori Pembangkit Rasa
41
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
Q. Krimonologi Kritis (Critical Crimonology)
Ian Tailor, Paul Walton dan Jack Young, kriminologis marxist dari
42
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
BAB VII
KEJAHATAN
Menurut asalnya tidak ada pembatasan secara resmi dan tidak ada
merasa dirinya menjadi korban perbuatan orang lain akan menuntut balas
masyarakat yunani kuno seperti curi sapi bayar sapi. Konsep pembalasan
ini juga terdapat pada Kitab perjanjian Lama, eye for eye.
kejahatan menjadi urusan raja (saat ini negara), yaitu dengan mulai
sendiri.
43
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
penguasa pada waktu ancient regime. Mazhab klasik mengartikan
terpenting dari mazhab Klasik adalah doktrin nullum crimen sine lege,
muncul ketidakpuasan terhadap mazhab ini pada akhir abad ke-19 dan
studi terhadap kejahatan. Mazhab ini disebut sebagai mazhab positif yang
hingga pertengahan abad ke-20. Kritik terhadap mazhab ini antara lain
Pidana sebab dari Hukum Pidana dapat diketahui dengan pasti kondisi
44
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
bagaimana suatu perbuatan disebut kejahatan dan bagaimana peraturan
adalah suatu hal yang normal, dalam arti tidak ada masyarakat tanpa
pula sebaliknya.
atau mala er se) khususnya tindak pidana yang disebut kejahatan (yang
mala probibita) yang berupa pelanggaran (Buku III KUHP). Oleh karena
45
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
kriminologi. Secara umum terdapat 3 (tiga) perspektif mengenai
1. Model Konsensus
2. Model Pluralis
3. Model Konflik
bekerjanya hukum.
46
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
alat yang netral untuk menyelesaikan sengketa tetapi sebagai
kekuasaannya.
tidak lain merupakan salah satu norma.di antara sistem norma lain,
47
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
D. Teori-teori tentang Sebab-sebab Kejahatan
Kriminal)
48
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
b. Bakat jahat tersebut diperoleh karena adanya kelahiran,
psikis termasuk baru. Seperti halnya para penganut aliran positif pada
49
Dr. Sahat Maruli Tua Situmeang,S.H., M.H.
Kriminologi – FH UNIKOM
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Nasional, 1982.
B. Peraturan Perundang-Undangan
C. Situs
http://pipinmegawati.blogspot.co.id
http://yongkyangkianata.blogspot.co.id
50