Tugas 2 Manajemen
Tugas 2 Manajemen
MANAJEMEN
Semester : 1
Jawaban No 1
4. Pemimpin Inovatif
Ali Muharam memilih produk makaroni sebagai fokus bisnisnya, dan dia menciptakan merek
"Makaroni Ngehe." Ini adalah tindakan inovatif dalam bisnis makanan ringan, dan dia
memanfaatkan pengalaman masa kecilnya dengan makaroni untuk memulai usaha ini.
Pemimpin yang inovatif mampu melihat peluang di mana orang lain mungkin tidak
melihatnya dan mengambil risiko yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.
5. Kepemimpinan Transformasional
Salah satu teori kepemimpinan yang relevan adalah kepemimpinan transformasional.
Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi anggota tim mereka untuk
mencapai potensi terbaik mereka. Meskipun informasi tentang bagaimana Ali Muharam
memimpin timnya tidak tersedia dalam konteks ini, pendekatan inovatif dan kesuksesan
bisnisnya bisa mencerminkan elemen kepemimpinan transformasional, di mana dia
mendorong perubahan positif dan perkembangan dalam bisnisnya.
7. Kepemimpinan Inspiratif
Kepemimpinan Ali Muharam juga bisa dianggap sebagai kepemimpinan yang inspiratif.
Kisah suksesnya, dari berjualan kantong plastik hingga mendirikan bisnis yang berkembang
pesat, bisa menjadi inspirasi bagi orang lain yang menghadapi kesulitan dalam hidup. Dia
telah membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan inovasi, seseorang dapat mencapai
kesuksesan.
Pengalaman Ali Muharam adalah contoh nyata tentang bagaimana seseorang bisa menjadi
seorang pemimpin melalui perjuangan, kerja keras, dan kemampuan untuk beradaptasi
dengan perubahan. Meskipun dia mungkin bukan pemimpin dalam arti tradisional, karir dan
pengusahaannya mencerminkan berbagai aspek kepemimpinan yang penting dalam mencapai
tujuan dan kesuksesan.
Jawaban No 2
1. Mengarahkan visi dan misi, Kepemimpinan strategis membantu dalam merumuskan visi
dan misi organisasi yang jelas.
Jawaban No 3
Ali Muharam sebagai Founder dan CEO dari Makaroni Ngehe telah melalui
berbagaikepahitan dan kegagalan dalam hidup, mulai dari karir sebagai penulis yang anjlok,
hinggakehilangan sang ibunda saat ia masih di posisi merangkak dalam berbisnis dan
kehilangansemangat hidup. Hingga di suatu saat Ali bertemu dengan seseorang yang
membutuhkanbantuan kemudian ia memberikan bantuan kepada orang tersebut sampai-
sampai orang ituberterimakasih serta memberikan doa-doa yang membuat hati Ali
membuncah senang, dansampai saat itulah Ali merasa bahwa untuk merasakan bahagia itu
bukan berusaha untukmembahagiakan diri sendiri, melainkan harus membahagiakan orang
lain. Ali juga pernahberada di posisi sebagai orang yang tidak punya apa-apa, tidak punya
pertolongan, dan tidakpunya tempat untuk berlindung, Ali juga pernah merasakan menjadi
seorang karyawan,sehingga ia tahu seperti apa rasanya berada dibawah yang menjadikannya
lebih sensitif danpeka terhadap kondisi emosional karyawannya. Dari kasus ini, dapat
disimpulkan bahwapengalaman hidup yang cukup pahit serta sikap terbiasa untuk bekerja
kerasmenumbuhkembangkan rasa empati pada diri Ali, sehingga menjadikan Ali sebagai
sosokpemimpin yang memiliki rasa empati dan sikap memanusiakan manusia yang tinggi.