Anda di halaman 1dari 13

A.

IDENTIFIKASI DAN METODE PENETAPAN PRIORITAS MASALAH


Identifikasi masalah kesehatan UPT Puskesmas Talang Jawa tahun 2020 yakni
sebagai berikut:

Tabel 1
Identifikasi Masalah Kesehatan di UPT Puskesmas Talang Jawa Tahun 2020
Target Capaian Gap/
Upaya Indikator Masalah
No. 2020 2020 Kesenjangan
A UPAYA KESEHATAN WAJIB
1 Promkes Desa siaga aktif
75% 100% +25%

Pengkajian PHBS
pada tatanan 100% 100% 0
Rumah Tangga
Rumah Tangga Masih ada 11%
Sehat 95% 84% -11% rumah tangga yang
tidak sehat
Penyuluhan PHBS
65% 100% 35%
Rumah Tangga
Penyuluhan PHBS
Institusi 67% 100% 33%
pendidikan/sekolah
Penyuluhan PHBS
TFU (Tempat 54% 70% 16%
Fasilitas Umum)
Penyuluhan PHBS
50% 100% 50%
Ponpes
Penyuluhan PHBS
Institusi sarana 55% 100% 45%
kesehatan
Posyandu 80% 100% 20%
2 Kesling Cakupan Rumah Masih ada 11.3%
Sehat 95% 83,7% -11,3% rumah yang tidak
sehat
Penduduk yang 80% 78,3% -1,7% Masih ada 1,7%
memiliki akses penduduk yang
terhadap air bersih tidak memilki
yang berkualitas akses terhadap air
bersih yang
berkualitas
Penduduk yang Masih ada 9,8%
menggunakan penduduk yang
jamban sehat 100% 90,2% -9,8% tidak
menggunakan
jamban sehat
Cakupan Sarana
Pembuangan Air 70% 73,1% 3,1%
Limbah (SPAL)
Cakupan tempat Masih ada 9,1%
pembuangan tidak memiliki
sampah tempat
70% 60,9% -9,1%
pembuangan
sampah yang
memenuhi syarat
Cakupan Masih ada 24%
pengawasan TFU 54% 30% -24% TFU yang belum
diawasi
Cakupan Masih ada 24%
Pengawasan TPM TPM yang belum
(Tempat 20% 6% -14% diawasi
Pengolahan
Makanan)
Cakupan
Sosialisasi
100% 100% 0
desa/kelurahan
STBM
Jumlah Desa Masih ada 7%
STBM 5 Pilar Desa yang belum
7% 0 -7%
menerapkan
STBM
Jumlah Desa ODF 100% 100% 0
3 Gizi Cakupan bayi usia Masih ada 4,7%
< 6 bln mendapat bayi usia <6 bulan
46% 41,3% 4,7%
ASI Ekslusif tidak mendapat
ASI Ekslusif
Cakupan Balita
86% 86,7%
Ditimbang (D/S)
Cakupan Balita 6-
59 bulan mendapat 91% 96,6%
kapsul vitamin A
Cakupan Ibu 96% 100%
Hamil mendapat
Fe 3
Cakupan Bumil
16% 17,9% 0
KEK
Cakupan Bumil
KEK mendapat 52% 100% 0
PMT
Cakupan bumil
27% 21%
anemia
Cakupan Ibu Nifas
95% 98,7%
mendapat Vit A
Cakupan Balita di Masih ada 6,2%
timbang naik berat Balita di timbang
91% 84,8% 6,2%
badannya (N/D) tidak naik berat
badannya (N/D)
Cakupan Balita Masih ada 0,3%
ditimbang yang balita ditimbang
tidak naik berat 2,4% 2,1% 0,3% tidak naik berat
badanya 2x badannya 2x
berturut-turut berturut-turut
Cakupan Balita di
1,2% 0,9% 0,3%
bawah garis merah
Balita gizi buruk
mendapat 100% 0
perawatan
Persentasi balita
mempunyai buku 96% 98,7% 0
KMS
Rumah Tangga
mengkonsumsi 95% 95% 0
garam beryodium
Remaja putri
mendapat dan
32% 60%
mengkonsumsi
TTD
Bayi baru lahir Masih ada 0,2%
mendapat IMD bayi baru lahir
42% 40% 0,2%
tidak mendapatkan
IMD
Balita Stunting 24,1% 21% 3,1%
Prevalensi Wasting
(kurus & sangat 8,10% 6,23%
kurus)
Balita
16% 14,7%
Underweight
Balita BBLR 8% 2,1%
4 KIA Cakupan K1 Bumil Masih ada 1,6%
ibu hamil tidak
memeriksakan
100% 98,4% -1,6%
kehamilan pertama
ke tenaga
kesehatan
Cakupan K4 Bumil Masih ada 1.9%
ibu hamil tidak
100% 98,1% -1,9% memeriksakan
kehamilan secara
teratur
Cakupan
komplikasi
100% 100% 0
kebidanan yang
ditangani
Desa yang
melaksanakan 100% 100% 0
orientasi P4K
Desa yang
melaksanakan 100% 100% 0
kelas ibu hamil
Cakupan Masih ada 1.6%
persalinan di ibu melakukan
sarana pelayanan 100% 98,4% -1,6% persalinan tidak
kesehatan dipelayanan
kesehatan
Cakupan KF3 Masih ada 0,5%
ibu nifas tidak
100% 99,5% -0,5%
mendapat
kunjungan nifas
Cakupan KN 1 100% 100% 0
Cakupan KN
100% 100% 0
lengkap
Penanganan Masih ada 95,7%
komplikasi pada komplikasi pada
neonatal resti 100% 4,3% -95,7% neonatal resti
belum tertangani
kesehatan
Cakupan
100% 100% 0
kunjungan bayi
Cakupan Masih 7,2% anak
100% 92,8% -7,2%
Pelayanan Anak tidak mendapat
Balita pelayanan
kesehatan
Cakupan KB Aktif Masih ada 15,3%
76% 60,7% -15,3% ibu tidak
menggunakan KB
5 Pemberantasa Penyakit Menular
n dan Cakupan 3,29
Pencegahan Pneumonia 2,23% (95 1,06% (45
%(140
Penyakit Kasus) kasus)
kasus)
DBD (IR 49 per 81 Tingginya kasus
28 Kasus +53 Kasus
100.000 penduduk) Kasus DBD
Diare 1543 868
- 675 kasus
kasus kasus
TB Paru Masih rendahnya
70% 29% -41% cakupan penemuan
TB Paru
Kusta Masih rendahnya
1 kasus 0 -1 kasus cakupan penemuan
Kusta
Campak 0 4 kasus +4 kasus
Imunisasi lengkap 100 100 0
Penyakit Tidak Menular
Jumlah Posbindu 100%
50% +50%
(14 Pos)
Jumlah KTR Masih ada 4%
80% (50 76 %(41 sekolah yang
-4% (9 Sklh)
Sklh) Sklh) belum memiliki
KTR
IVA/ Sadarnis Masih ada 3463
8274 4808 Wanita usia subur
-3463 WUS
WUS WUS yang belum
melakukan IVA
Penderita
hipertensi
mendapat 100% 100% 0
pelayanan sesuai
standar
B UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN
1 Pelayanan usaha kesehatan sekolah (UKS) dan usaha kesehatan UKGS
Pembinaan 100% 0 -100% Belum dilakukan
kesehatan gigi di
posyandu
Pembinaan 100% 100% 0
kesehatan gigi di
TK
Pembinaan dan 100% 100% 0
bimbingan sikat
gigi massal pada
SD/MI
Perawatan 100% 0 -100% Belum dilakukan
kesehatan gigi
massal pada
SD/MI
Murid SD/MI 100% 0 -100% Belum dilakukan
mendapat
perawatan
kesehatan gigi
Gigi tetap dicabut 100% 100% 0

Gigi tetap yang 100% 100% 0


ditambal permanen
2 Upaya Kesehatan Tradisional
Cakupan
pembinaan
pengobatan
tradisional
(BATRA) 100% 100% 0
Cakupan Masih ada 50%
pengobatan BATRA tidak
tradisional berizin/ berizin terdaftar
terdaftar 100% 50% -50%
Cakupan Masih ada 51%
pembinaan kelompok TOGA
kelompok asuhan belum dibina
mandiri tanaman
obat keluarga
(TOGA) 65% 14% -51%
3 Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Cakupan
pembinaan usia 100% (10
lanjut pada Talang
kelompok lansia Jawa per
(Posyandu Lansia) tahun) 100% 0
Cakupan 75% 77,9% 2,9%
kunjungan Lansia
Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga (KESJAOR)
Pembinaan Belum dilakukan
kelompok
potensial /klub
dalam kesehatan
olahraga 75% 0
Pos UKK 100% Belum dilakukan
berfungsi baik
0
C UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
1 Pengobatan
Kunjungan rawat 25%
jalan umum jumlah
penduduk 100%
Kunjungan rawat 100 %
jalan gigi (4%
jumlah
penduduk
) 55,9% -44,1%
2 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Masih ada 26 %
Hemoglobin pada bumi yang belum
Ibu hamil melakukan
pemerikasaan
100% 74%% -26 Hemoglobin
Pemeriksaan darah
tersangka DBD 100% 0 100%
Pemeriksaan darah
malaria 100% 100% 0
Pemeriksaan Masih ada 29,3%
sputum TB yang belum
dilakukan
100 (10 % pemeriksaan
CDR) 70,7 -29,3% sputum TB
Pemeriksaan tes
kehamilan 100% 100% 0

Dari tabel identifikasi masalah kesehatan di UPT Puskesmas TALANG JAWA,


maka dapat disusun masalah kesehatan terpilih dimana masalah tersebut yang
memiliki nilai gap atau kesenjangan tertinggi antara capaian dan target.
Selanjutnya penetapan prioritas masalah di UPT Puskesmas Talang Jawa
menggunakan metode PAHO. Penetapan prioritas masalah ini dengan rentang
nilai 1-10 berdasarkan besar kejadian masalah (magnitude), tingkat keparahan
masalah (severity), tingkat kerentanan atau kemampuan/ketersedian teknologi
dalam menangani masalah (vulnerabelity) dan tingkat perhatian masyarakat,
pimpinan daerah menyikapi masalah (community) dan ketersedian dana
(affordability). Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang
paling besar dari kelima kriteria tersebut dan disusun dalam bentuk tabel di
bawah ini, yakni :
Tabel 12
Penetapan Prioritas Masalah Kesehatan
di UPT Puskesmas Talang Jawa Tahun 2020
No. Masalah M S V C A Total Rank
(MTalang
JawaSTalang
JawaVTalang
JawaCTalang
JawaA)
1 Cakupan bayi usia < 6 7 7 7 7 5 12.005 IV
bln mendapat ASI
Ekslusif
2 Rendahnya remaja 5 5 8 6 7 8.400 VI
putri mendapat dan
mengonsumsi TTD
3 Rendahnya Bayi 7 7 7 6 5 10.295 V
baru lahir mendapat
IMD
4 Tingginya kasus 8 9 8 8 6 27.648 I
penyakit DBD
5 Rendahnya 7 8 8 8 7 25.088 II
penemuan kasus TB
Paru
6 Rendahnya neonatus 8 7 7 8 6 18.816 III
dengan komplikasi
ditangani
Berdasarkan hasil perkalian dari kriteria PAHO yakni Magnitude, Severity,
Vulnerabelity, Community dan affordability di atas, maka dapat ditetapkan
urutan prioritas masalah sebagai berikut :
1. Tingginya kasus penyakit DBD
2. Rendahnya penemuan kasus TB Paru
3. Rendahnya neonatus dengan komplikasi ditangani
4. Cakupan bayi usia < 6 bln mendapat ASI Ekslusif
5. Rendahnya Bayi baru lahir mendapat IMD
6. Rendahnya remaja putri mendapat dan mengonsumsi TTD

B. METODE PEMECAHAN MASALAH


Setelah didapat prioritas masalah yakni tingginya kasus DBD, selanjutnya
menyusun pemecahan masalah. Sebelumnya kita akan menguraikan penyebab
masalah menggunakan metode Fishbone Ishikawa sebagai berikut :
MANUSIA METODE

Masyarakat berpengetahuan rendah


Gerakan Jumat Bersih tidak berjalan
tentang DBD dan enggan/malas
melaksanakan PSN
Tata laksana/Prosedur fogging
belum sesuai dengan SOP
Kurangnya Koordinasi Petugas DBD
dengan lintas sektoral Pokjanal DBD tingkat kec.
dan desa belum optimal

Kurang maksimalnya peran Penyuluhan masih kurang


kader jumantik Kurangnya advokasi petugas ke TOMA

Tingginya
Kasus Penyakit
DBD
Alat fogging sering
rusak

Sosial ekonomi rendah


Kurangnya dukungan dana desa Banyak tempat
penduduk miskin
untuk kegiatan program perindukan nyamuk
pencegahan penyakit.
Desa tertinggi kasus DBD memiliki
Curah hujan tinggi
kepadatan penduduk 16/km

SARANA DANA LINGKUNGAN


Metode penetapan prioritas pemecahan masalah digunakan metode dengan
CARL dengan uraian variabel sebagai berikut :
C (Capability) : Ketersediaan sumber daya (dana dan
sarana/peralatan)
A (Accesibility) : Kemudahan masalah yang diatasi, (ketersediaan
metode/cara/peraturan)
R (Readyness) : Kesiapan tenaga pelaksana maupun sasaran.
L (Leverage) : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan
yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.

Dengan menggunakan skor masing-masing variabel :


1 = Tidak mampu;
2 = Kurang mampu;
3 = Mampu;
4 = Sangat mampu.

Tabel 13
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Tingginya Kasus Penyakit DBD di
UPT Puskesmas Talang Jawa
Skoring
CTalang
Alternatif JawaATa
Penyebab Masalah Pemecahan lang Rank
C A R L
Masalah JawaRTa
lang
JawaL
1. Kurangnya 1. Advokasi 4 3 3 3 108 II
Koordinasi Petugas program DBD ke
DBD dengan lintas Linsek
sektoral 2. Penyuluhan 4 3 3 4 144 I
tentang DBD
2. Kurangnya
khususnya PSN
advokasi petugas ke
3. Refreshing kader 3 3 2 3 54 V
TOMA jumantik
3. Kurang 4. Pembentukan 1 3 2 4 24 VIII
maksimalnya peran satu rumah satu
kader jumantik jumantik
4. Masyarakat 5. Pemantauan/ 2 3 3 2 36 VII
berpengetahuan monitoring hasil
rendah tentang jumantik berkala
DBD dan 6. Penelusuran 4 3 3 3 108 III
Epidemiologi
enggan/malas
kasus DBD
melaksanakan PSN
7. Bimtek SOP 4 2 4 2 64 IV
5. Pokjanal DBD Fogging ke
tingkat kec. dan Petugas Fogging
desa belum optimal 8. Pembuatan kartu 4 2 3 2 48 VI
6. Gerakan Jumat pemeliharaan
Bersih tidak alat Fogging
berjalan serta
7. Tata maintenance
laksana/Prosedur berkala
fogging belum
sesuai dengan SOP
8. Penyuluhan masih
kurang
9. Alat fogging sering
rusak
10. Kurangnya
dukungan dana desa
untuk kegiatan
program
pencegahan
penyakit.
11. Sosial ekonomi
rendah penduduk
miskin
12. Curah hujan tinggi
13. Banyak tempat
perindukan nyamuk
14. Desa tertinggi kasus
DBD memiliki
kepadatan
penduduk 16/km

Berdasarkan hasil perkalian dengan metode CARL pada penetapan prioritas


pemecahan masalah, kegiatan penyuluhan DBD menempati urutan tertinggi
dan menjadi solusi prioritas untuk memecahkan masalah tingginya penyakit
DBD di UPT Puskesmas Talang Jawa.

Anda mungkin juga menyukai