DisusunOleh :
PRIYO SETIO UTOMO
23/522082/SV/23590
3. Dasar Teori
3.1. Pendahuluan
Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan ilustrasi skematik dari
hubungan fungsi antara piping, instrumentation dan system equipment components.
P&ID menunjukkan semua piping termasuk sequence physic dari sambungan, reducers,
valves, equipment, instrumentation dan control interlocks. P&ID dipergunakan untuk
mengoperasikan sistem proses.
P&ID dikembangkan berdasarkan informasi yang terdapat pada PFD (Process Flow
Diagram) yang disusun dari basis BFD (Block Flow Diagram). BFD adalah dokumen
awal yang menyediakan informasi terkait komponen proses utama dari suatu plant
dalam sebuah proyek dalam bentuk diagram blok tanpa simbolisasi komponen proses.
PFD merupakan gambar yang dikembangkan dari BFD yang memberikan informasi
tentang komponen yang digunakan pada proses sesuai bentuk aktualnya (tidak detail),
stream proses dengan kondisi operasi, dan beberapa deskripsi (tidak detail) dari
equipment proses.
Dikarenakan P&ID dikembangkan dari PFD, maka informasi dalam bentuk teks dan
simbol dari PFD harus dimuat dalam P&ID. Namun, transformasi dalam membuat
P&ID sebaiknya tidak menjadi tindakan buta. Beberapa detail perlu ditambahkan ke
dalam P&ID. Contohnya, simbol umum pompa dapat digunakan di PFD, tapi informasi
berupa tipe spesifik pompa, driver pompa, dan skema kontrol harus ditambahkan pada
P&ID. Desainer P&ID juga perlu memperhatikan perbedaan deskripsi equipment yang
ada antara PFD dan P&ID. Informasi terkait kondisi desain dan konfigurasi detail dari
equipment harus ditambahkan untuk mengembangkan P&ID. Seluruh komponen, pipa,
dan instrumen pada P&ID dapat diidentifikasi dengan merujuk pada dokumen P&ID
Symbol and Legend.
b. Compressor
d. Vessel
e. Line
Huruf Pertama bersifat wajib dan digunakan untuk mendeskripsikan parameter proses
yang diukur atau dikontrol.
Huruf Kedua disebut “process parameter modifier”. Modifier digunakan ketika
parameter proses tidak sederhana dan melibatkan berbagai aspek komputasi dari
parameter tersebut.
Huruf Ketiga disebut huruf fungsi, berisi informasi terkait aksi yang diperlukan
terhadap parameter proses.
Terdapat tiga kondisi dimana kita perlu menambahkan informasi tambahan pada
instrumen. Kondisi tersebut antara lain yaitu saat klarifikasi fungsi untuk
menspesifikkan huruf yang tidak terdefinisi pada simbol instrumen (misalnya tulisan
H2S disamping instrumen AT menunjukkan jenis senyawa yang dianalisis), klarifikasi
carrier untuk menunjukkan carrier yang dipakai pada sistem kontrol, dan klarifikasi
nomor tag untuk menunjukkan beberapa instrumen dengan nomor tag yang sama namun
merupakan dua item yang berbeda (misal A/B) atau instrumen-instrumen yang
terasosiasi pada kontrol loop yang sama.
Gambar Nama Elemen Penjelasan Lokasi Nomer
Elemen Kode Instrument Loop
Line Field
Langkah Percobaan
4.1. Percobaan 1: Membaca Dokumen P&ID
a. Perhatikan setiap gambar P&ID yang terdapat pada lampiran modul ini.
b. Identifikasi setiap elemen (termasuk simbol garis) yang terdapat pada dokumen
P&ID. Isikan pada tabel berikut.
Studi Kasus 1
Gambar Elemen Nama Elemen Penjelasan Kode Lokasi Nomer
Instrument Loop
Vessel (Tank ) Field
Pulsation Dampener
Line Field
Studi Kasus 2
Studi kasus kedua merupakan gambaran dari Flow Control. Flow control
berfungsi untuk mengetahui dan mengendalikan debit aliran dari suatu bahan yang akan
masuk ke suatu proses atau alat. Proses Flow control diawali dengan aliran fluida dari tangki
1 yang terdeteksi oleh Flow Rate Indication Control (FIC) dan dibaca oleh Flow Rate
Transmitter (FT) sehingga akan memberikan perintah pada Control valve untuk membuka
atau menutup saluran pipa, dengan tujuan mengendalikan debit air agar tangki tidak penuh.
(I/P) pada gambar diatas merupakan perangkat analog yang berguna untuk mengubah sinyal
listrik menjadi sinyal pneumatic, I/P memudahkan komunikasi antara FT dan Control valve.
Studi Kasus 3
Studi kasus 3 merupakan proses dari Temperature Control. Temperature
Control berfungsi untuk mengetahui dan mengendalikan suhu operasi suatu alat
berdasarkan suhu operasi yang ditetapkan. Proses ini diawali dengan masuknya fluida
dengan suhu panas. Masuknya fluida dengan suhu panas tersebut dideteksi oleh
Temperature Transmitter (TT) dan TT memberikan sinyal kepada Control valve untuk
menyesuaikan suhu fluida yang akan dimasukkan kedalam tangki. Apabila indikasi
temperature terlalu tinggi maka TRC akan memerintahkan Control valve untuk terbuka,
sebaliknya apabila indikasi temperature terlalu rendah/ dingin maka TRC akan
memerintahkan Control valve tertutup.
Studi kasus 1
Studi kasus 2
Nama Gambar Fisik Merk Cara Kerja Sinyal
Kompone Komponen Input
n dan
Output
Vessel Jaya Teknik Toren air Input =
(Tank) dikontrol secara Air
otomatis oleh Output
suatu = Air
mekanisme
pengaturan yang
akan mengisi air
bila volume air
tinggal sedikit
dan
menghentikanny
a bila sudah
penuh.
Major Line Sutindo Menyalurkan air Input =
dari satu tempat Air
ke tempat lain Output
= Air
Studi kasus 3
6. Kesimpulan
P&ID menunjukkan semua piping termasuk sequence physic dari sambungan, reducers,
valves, equipment, instrumentation dan control interlocks. P&ID dipergunakan untuk
mengoperasikan sistem proses. P&ID dikembangkan berdasarkan informasi yang terdapat pada PFD
(Process Flow Diagram) yang disusun dari basis BFD (Block Flow Diagram). Dikarenakan P&ID
dikembangkan dari PFD, maka informasi dalam bentuk teks dan simbol dari PFD harus dimuat dalam
P&ID. Desainer P&ID juga perlu memperhatikan perbedaan deskripsi equipment yang ada antara PFD
dan P&ID. Hal tersebut dibutuhkan karena dapat memberi kemudahan dalam mengolah dan
membuat gambar P&ID.
7. Pustaka
ANSI/ISA-5.1-1984 – Instrumentation Symbols and Identification
Toghraei.M., 2019., Piping and Instrumentation Diagram Development, John Wiley & Sons,
Inc., United States of America.
Lampiran
1. Studi kasus 1
2. Studi kasus 2
3. Studi kasus 3