Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM GAMBAR TEKNIK


PENGENALAN P&ID

DisusunOleh :
PRIYO SETIO UTOMO
23/522082/SV/23590

TEKNOLOGI REKAYASA INSTRUMENTASI DAN KONTROL


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
FAKULTAS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
Modul 1. Pengenalan P&ID
1. Tujuan
1.1. Mahasiswa dapat memahami setiap elemen penyusun P&ID
1.2. Mahasiswa dapat memahami konfigurasi perasalatan didalam suatu plant melalui
gambar P&ID

2. Alat dan Bahan


2.1. Laptop
2.2. Contoh gambar P&ID sesuai dengan standard ISO 10628-1

3. Dasar Teori
3.1. Pendahuluan
Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan ilustrasi skematik dari
hubungan fungsi antara piping, instrumentation dan system equipment components.
P&ID menunjukkan semua piping termasuk sequence physic dari sambungan, reducers,
valves, equipment, instrumentation dan control interlocks. P&ID dipergunakan untuk
mengoperasikan sistem proses.
P&ID dikembangkan berdasarkan informasi yang terdapat pada PFD (Process Flow
Diagram) yang disusun dari basis BFD (Block Flow Diagram). BFD adalah dokumen
awal yang menyediakan informasi terkait komponen proses utama dari suatu plant
dalam sebuah proyek dalam bentuk diagram blok tanpa simbolisasi komponen proses.
PFD merupakan gambar yang dikembangkan dari BFD yang memberikan informasi
tentang komponen yang digunakan pada proses sesuai bentuk aktualnya (tidak detail),
stream proses dengan kondisi operasi, dan beberapa deskripsi (tidak detail) dari
equipment proses.
Dikarenakan P&ID dikembangkan dari PFD, maka informasi dalam bentuk teks dan
simbol dari PFD harus dimuat dalam P&ID. Namun, transformasi dalam membuat
P&ID sebaiknya tidak menjadi tindakan buta. Beberapa detail perlu ditambahkan ke
dalam P&ID. Contohnya, simbol umum pompa dapat digunakan di PFD, tapi informasi
berupa tipe spesifik pompa, driver pompa, dan skema kontrol harus ditambahkan pada
P&ID. Desainer P&ID juga perlu memperhatikan perbedaan deskripsi equipment yang
ada antara PFD dan P&ID. Informasi terkait kondisi desain dan konfigurasi detail dari
equipment harus ditambahkan untuk mengembangkan P&ID. Seluruh komponen, pipa,
dan instrumen pada P&ID dapat diidentifikasi dengan merujuk pada dokumen P&ID
Symbol and Legend.

3.2. Simbol dalam P&ID


Standard simbol pada setiap elemen P&ID memberikan informasi:
1. Fungsi instrument.
2. Besaran yang diukur
3. Koneksi antara instrument dan prosesnya
4. Penempatan (lokasi) dalam sistem atau plant.
Dimana setiap symbol mengikuti standard ISA (Instrument Society of America). Berikut
beberapa symbol yang ada pada P&ID, antara lain:
a. Valve

b. Compressor

c. Pump dan Turbine

d. Vessel
e. Line

3.3. Kode Instrumen

Identifikasi peralatan instrument dalam sebuah gambar chart menggunakan lingkaran


dengan kode huruf yang berada di dalam lingkaran tersebut (2 atau 3 huruf). Huruf ini
menunjukkan kode instrument tersebut berdasarkan tipe dan fungsinya.

Huruf Pertama bersifat wajib dan digunakan untuk mendeskripsikan parameter proses
yang diukur atau dikontrol.
Huruf Kedua disebut “process parameter modifier”. Modifier digunakan ketika
parameter proses tidak sederhana dan melibatkan berbagai aspek komputasi dari
parameter tersebut.

Huruf Ketiga disebut huruf fungsi, berisi informasi terkait aksi yang diperlukan
terhadap parameter proses.

Huruf Keempat disebut deskriptor opsional yang digunakan untuk memberikan


informasi terkait aksi SIS (Safety Instrumented System) dalam bentuk besaran
parameter.
LL : Low-Low
H : High
HH : High-High
L : Low

3.4. Lokasi Instrument


Pembatas pada simbol instrumen menunjukkan lokasi instrumen. Terdapat lima kondisi
yang berbeda dalam penggunaaan divider instrumen.
● Kondisi pertama adalah “tanpa divider” yang berarti instrumen berada di field.
Sensor yang umumnya ditempatkan di field tidak diberikan divider pada simbol
instrumennya.
● Kondisi kedua adalah dengan garis single solid ( ) yang menunjukkan
bahwa instrument berada di dalam ruang kendali (control room) dan dapat
diakses oleh operator.
● Kondisi ketiga adalah dengan garis single dashed (_ _ _) yang menunjukkan
bahwa lokasi instrument berada di dalam ruang kendali namun tidak dapat
diakses oleh operator.
● Kondisi keempat adalah garis double solid (===) yang mengindikasikan lokasi
instrumen berada di kabinet kontrol di field dan dapat diakses oleh operator.
Kabinet kontrol biasanya disediakan untuk equipment tertentu oleh pihak
pabrikan, terutama untuk kontrol PLC terhadap equipment mereka.
● Kondisi kelima adalah garis double dashed (= = =) yang berarti instrumen
berada di kabinet kontrol di field dan tidak dapat diakses oleh operator.
3.5. Prinsip Kerja Instrumen
Terdapat tiga tipe simbol instrumen yang digunakan di industri prosesyang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi prinsip kerja dari sebuah instrumen.
● Tipe pertama adalah simbol lingkaran yang menunjukkan instrumen hanya
digunakan untuk pengukuran parameter proses. Tipe ini tidak digunakan untuk
fungsi kontrol.
● Tipe kedua adalah simbol lingkaran dengan kotak diluar yang menunjukkan
instrumen dengan fungsi kontrol atau terasosiasi dengan sistem kontrol di DCS.
● Tipe ketiga adalah simbol wajik (diamond) dengan kotak diluar. Instrumen tipe
ini memiliki fungsi kontrol. Simbol wajik mengindikasikan bahwa instrumen
digunakan pada sistem kontrol yang lebih handal seperti pada PLC.
Tidak terdapat set aturan yang baku terkait informasi tambahan dalam item instrumen di
P&ID. Namun, umumnya informasi tambahan dapat dituliskan di atas kanan atau bawah
kanan di sebelah simbol instrumen.

Terdapat tiga kondisi dimana kita perlu menambahkan informasi tambahan pada
instrumen. Kondisi tersebut antara lain yaitu saat klarifikasi fungsi untuk
menspesifikkan huruf yang tidak terdefinisi pada simbol instrumen (misalnya tulisan
H2S disamping instrumen AT menunjukkan jenis senyawa yang dianalisis), klarifikasi
carrier untuk menunjukkan carrier yang dipakai pada sistem kontrol, dan klarifikasi
nomor tag untuk menunjukkan beberapa instrumen dengan nomor tag yang sama namun
merupakan dua item yang berbeda (misal A/B) atau instrumen-instrumen yang
terasosiasi pada kontrol loop yang sama.
Gambar Nama Elemen Penjelasan Lokasi Nomer
Elemen Kode Instrument Loop
Line Field

Vessel (Tank ) Field


Pulsation Dampener
4.

Pneumatic line Field


Kode Instrumen L = Level Field
T = Transmit

Kode Instrumen L = Level Field


C = Controller LC

Line (Electric) Control Room

Control Valve Field

Langkah Percobaan
4.1. Percobaan 1: Membaca Dokumen P&ID
a. Perhatikan setiap gambar P&ID yang terdapat pada lampiran modul ini.
b. Identifikasi setiap elemen (termasuk simbol garis) yang terdapat pada dokumen
P&ID. Isikan pada tabel berikut.

Studi Kasus 1
Gambar Elemen Nama Elemen Penjelasan Kode Lokasi Nomer
Instrument Loop
Vessel (Tank ) Field
Pulsation Dampener

Line (Major proccess) Field

Kode Instrumen F = Flow rate Control room 113


I = Indication
C = Control
Line (Electric)

Kode Instrumen F = Flow rate Field 113


T = Transmit
Studi Pneumatic line Field
Kasus
2 Line Field

Kode Instrumen I = Current


(electrical)
P = Pressure
Control Valve Field
Studi Kasus 3

Gambar Elemen Nama Elemen Penjelasan Lokasi Nomer


Kode Instrument Loop
Vessel (Tank ) Field

Control Valve Field


(Pneumatic operated)

Kode Instrumentasi T = Temperature Temperature 161


R = Record control room
C = Control

Line Field

Kode Instrumentasi T = Temperature Field 161


T = Transmitter

Line (Major process) Field

Line (electrical) Field


c. Buatlah deskripsi yang logis terkait cara kerja sistem berdasarkan elemen-elemen
yang digunakan.
Studi Kasus 1
Studi kasus pertama merupakan gambaran dari Level control. Level control
digunakan untuk menentukan dan mengontrol level cairan dalam suatu alat agar tidak
melebihi batas maksimum yang diperbolehkan. Proses dari Level control tersebut ada pada
Control valve yang berperan sebagai actuator. Control valve terletak pada pipa output fluida
saluran tangki dengan tujuan, jika fluida dalam tangki terisi penuh, maka LT (Level
Transmiter) akan memberi perintah kepada Control valve membuka lubang yang lebih besar
untuk mencegah tangki terisi penuh dan sebaliknya jika volume pada tangki berkurang maka
LT akan memerintahkan Control valve untuk tutup.

Studi Kasus 2
Studi kasus kedua merupakan gambaran dari Flow Control. Flow control
berfungsi untuk mengetahui dan mengendalikan debit aliran dari suatu bahan yang akan
masuk ke suatu proses atau alat. Proses Flow control diawali dengan aliran fluida dari tangki
1 yang terdeteksi oleh Flow Rate Indication Control (FIC) dan dibaca oleh Flow Rate
Transmitter (FT) sehingga akan memberikan perintah pada Control valve untuk membuka
atau menutup saluran pipa, dengan tujuan mengendalikan debit air agar tangki tidak penuh.
(I/P) pada gambar diatas merupakan perangkat analog yang berguna untuk mengubah sinyal
listrik menjadi sinyal pneumatic, I/P memudahkan komunikasi antara FT dan Control valve.
Studi Kasus 3
Studi kasus 3 merupakan proses dari Temperature Control. Temperature
Control berfungsi untuk mengetahui dan mengendalikan suhu operasi suatu alat
berdasarkan suhu operasi yang ditetapkan. Proses ini diawali dengan masuknya fluida
dengan suhu panas. Masuknya fluida dengan suhu panas tersebut dideteksi oleh
Temperature Transmitter (TT) dan TT memberikan sinyal kepada Control valve untuk
menyesuaikan suhu fluida yang akan dimasukkan kedalam tangki. Apabila indikasi
temperature terlalu tinggi maka TRC akan memerintahkan Control valve untuk terbuka,
sebaliknya apabila indikasi temperature terlalu rendah/ dingin maka TRC akan
memerintahkan Control valve tertutup.

4.2. Percobaan 2: Observasi komponen-komponen Industri


Dari seluruh element yang disebutkan pada point 4.1, carilah representasi fisik
komponen. Tambahkan gambar/dokumentasi, merek yang ada dipasaran, cara kerja dan
sinyal input dan output.
Catatan:
Standard sinyal:
● 3 – 15 psig
● 4 – 20 mA
● 1 – 5 V DC
● 0 – 10 V DC

Studi kasus 1

Nama Gambar Fisik Merk Cara Kerja Sinyal Input


Komponen Komponen dan Output
Vessel (Tank) Xinxiang Dalam sistem Input = Air
Chengde sumur air Output = Air
Energy tangki, tangki
Technology ini
menghasilkan
tekanan air
dengan
menggunakan
udara tekan
untuk memaksa
turun di atas
air. Karena
tekanan ini, air
dipaksa keluar
dari tangki
melalui pipa
dan katup akan
terbuka jika
tangki dirasa
penuh.
Major Line Alderon Tempat Input = Air
mengalirnya air Output = Air
dari satu
tempat ke
tempat yang
lain.

Pneumatic Polyurethane Memanfaatkan Input =


line tekanan pada Tekanan
suatu Udara
kompresor Output =
yang kemudian Tekanan
didistribusikan Udara
ke sistem yang
ada sehingga
kapasistas
sistem
terpenuhi
Level Microthings Transmitter Input = Arus
Transmitter yang Listrik
digunakan Output =
untuk Sinyal
menstandarkan
nilai sinyal
yang
dikeluarkan
oleh level
sensor
sehingga dapat
diterima oleh
kontroler.
Discrete Water Level Pembacaan Input = DC 5
Instruments Sensor K- resistensi yang Volt
0135 dihasilkan air Output = DC
(Funduino) yang mengenai 2.5 Volt
garis lempeng.
Level PT Pabolak Sensor yang Input =
Controller Arta Utama berfungsi Sinyal
untuk Output = Air
mendeteksi
ketinggian air
dengan output
analog
kemudian
diolah
menggunakan
mikrokontroler
.
Electrical Line Eternal, Kabel listrik Input =
Supreme memberikan Listrik
arus dengan Output =
jalur resistansi Listrik
rendah.
Elektron
mengalir dari
sumber listrik
ke perangkat
lain sebagai
bentuk
komunikasi.
Control Valve Hival, Pada control Input =
Alibaba valve biasanya Sinyal
menggunakan Output =
sinyal dari Sinyal
komponen
yang terpasang
di sistem
perpipaan
untuk
kemudian
diteruskan
kedalam
bukaan valve
sesuai
kebutuhandari
jumlah
alirannya

Studi kasus 2
Nama Gambar Fisik Merk Cara Kerja Sinyal
Kompone Komponen Input
n dan
Output
Vessel Jaya Teknik Toren air Input =
(Tank) dikontrol secara Air
otomatis oleh Output
suatu = Air
mekanisme
pengaturan yang
akan mengisi air
bila volume air
tinggal sedikit
dan
menghentikanny
a bila sudah
penuh.
Major Line Sutindo Menyalurkan air Input =
dari satu tempat Air
ke tempat lain Output
= Air

Flowrate Fluidwell Mengukur suatu Input =


Indication F119 Flow volume atau Sinyal
and rate jumlah aliran Output
Control aliran fluida =
seperti air, gas, Sinyal
atau uap. Flow
Meter sendiri
mencakup dua
perangkat
utama, yaitu
sensor flow
(Pendeteksi
aliran) dan
transducer
(Konverter).
Line Kabel Listrik Kabel listrik Input =
Electrical Indo memberikan Listrik
arus dengan Output
jalur resistansi =
rendah. Elektron Listrik
mengalir dari
sumber listrik ke
perangkat lain
sebagai bentuk
komunikasi.
Flow Rate AW-Lake Mengukur Input =
Transmitte RT-30 Flow kecepatan Listrik
r Rate aliran suatu
Output
fluida cair dan
Transmitter =
mengirimkan
hasil Sinyal
pengukuran
tersebut ke
kontroler.

Pneumatic Polyurethane Memanfaatkan Input =


line tekanan pada Tekana
suatu kompresor n Udara
yang kemudian Output
didistribusikan =
ke sistem yang Tekana
ada sehingga n Udara
kapasistas
sistem terpenuhi
Current Hitma Mengubah Input =
(Electrical) Instrumentati tekanan menjadi Listrik
Pressure e sinyal listrik Output
analog. Sensor =
tekanan adalah Sinyal
perangkat yang
dapat merasakan
sinyal tekanan
dan mengubah
sinyal tekanan
menjadi sinyal
listrik keluaran
yang dapat
digunakan
sesuai dengan
aturan tertentu.
Control SUPCON Pada control Input =
Valve valve biasanya Sinyal
menggunakan Output
sinyal dari =
komponen yang Sinyal
terpasang di
sistem perpipaan
untuk kemudian
diteruskan
kedalam bukaan
valve sesuai
kebutuhandari
jumlah alirannya

Studi kasus 3

Nama Gambar Fisik Merk Cara Kerja Sinyal


Komponen Komponen Input
dan
Outpu
t
Vessel Tank Suno Tech Meratakan Input =
tekanan air pada Air
system Output
perpipaan. = Air
Sebagai
bantalan udara,
sehingga pompa
bisa off (mati)
secara halus
(soft), tidak
terjadi lonjakan.
Untuk
mengurangi
efek water
hammering, saat
kran air di
matikan tiba
tiba atau saat
pompa mati tiba
tiba.
Control SUPCON Pada control Input =
Valve valve biasanya Sinyal
menggunakan Output
sinyal dari =
komponen yang Sinyal
terpasang di
sistem
perpipaan untuk
kemudian
diteruskan
kedalam bukaan
valve sesuai
kebutuhandari
jumlah
alirannya
Temperatur HOLYKELL Mengontrol suhu Input =
e Record proses tanpa Listrik
Control keterlibatan
Output
operator yang
luas, sistem =
kontrol Sinyal
atau control
system
temperature
bergantung
pada controller,
yang menerima
sensor suhu
seperti
termokopel atau
RTD sebagai
masukan
Temperatur Patra Solusi Mengukur Input =
e Instrument temperatur lalu Sinyal
Transmitter mentransmisikan
Output
sinyal output ke
sistem kontrol. =
Alat ini Sinyal
mengambil nilai
pengukuran
temperatur
secara
berkelanjutan.
Sementara itu,
temperature
Switch
digunakan untuk
mengontrol suhu
sistem hidrolik.
5. Tugas Analisis

5.1. Jelaskan mengapa P&ID ini dibutuhkan?


 Karena dengan P&ID kita dapat mengetahui bagaimana cara kerja suatu proses,
ukuran pipa seperti apa yang dibutuhkan, dan instrument yang digunakan.
5.2. Menurut anda, apakah kita bisa membuat gambar P&ID pada perangkat elektronik
rumah tangga kita? Apakah hal tersebut dibutuhkan?
 Kita bisa membuat gambar P&ID pada sebuah laptop atau PC (Personal
Computer) dengan menggunakan beberapa software seperti AutoCAD,
Solidwork, Smartdraw dan lain-lain. Hal tersebut dibutuhkan karena dapat
memberi kemudahan dalam mengolah dan membuat gambar P&ID.
5.3. Jelaskan perbedaan representasi P&ID dan PFD untuk suatu sistem. (meliputi simbol,
deskripsi perangkat)
 PFD adalah gambaran secara garis besar tentang aliran fluida dan proses
pengolahan dalam industri sedangkan P&ID adalah gambaran detail tentang
proses aliran sebuah sistem beserta peralatan dan instrument yang digunakan.
P&ID menggunakan simbol, angka, code dan ID yang merujuk pada bagian
sistem piping dengan lebih rinci. Begitu juga dengan kontrol sistem P&ID yang
lebih rinci dibandingkan PFD.

6. Kesimpulan
P&ID menunjukkan semua piping termasuk sequence physic dari sambungan, reducers,
valves, equipment, instrumentation dan control interlocks. P&ID dipergunakan untuk
mengoperasikan sistem proses. P&ID dikembangkan berdasarkan informasi yang terdapat pada PFD
(Process Flow Diagram) yang disusun dari basis BFD (Block Flow Diagram). Dikarenakan P&ID
dikembangkan dari PFD, maka informasi dalam bentuk teks dan simbol dari PFD harus dimuat dalam
P&ID. Desainer P&ID juga perlu memperhatikan perbedaan deskripsi equipment yang ada antara PFD
dan P&ID. Hal tersebut dibutuhkan karena dapat memberi kemudahan dalam mengolah dan
membuat gambar P&ID.

7. Pustaka
ANSI/ISA-5.1-1984 – Instrumentation Symbols and Identification
Toghraei.M., 2019., Piping and Instrumentation Diagram Development, John Wiley & Sons,
Inc., United States of America.
Lampiran

1. Studi kasus 1

2. Studi kasus 2

3. Studi kasus 3

Anda mungkin juga menyukai