Anda di halaman 1dari 8

MOTIVASI MENJADI GURU

(Sebuah Refleksi)

Caroline Monica Nirmalawaty1, Azi Rivaldi2, Mujazi Mujazi3


Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jln. Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
carolinenovaerta@gmail.com, ar.rivaldi19@student.esaunggul.ac.id, mujazi@esaunggul.ac.id

Abstract

Motivation is the desire from within a person to carry out activities so that there is an urge to
work hard and enthusiastically to achieve performance. Motivation is the driving force that
creates morale. The progress of human civilization, society, nation, and state requires teachers
as agents of change. However, most people view teachers as "teachers". The teaching profession
is often regarded as a choice that is not proud. In fact, it becomes a last resort if other options
cannot be achieved. In fact, teachers are agents of change for the lives of the nation's children.
So prospective teachers and educators need to develop themselves professionally, especially
reflecting on the values ​ ​ of choice and professional decisions to become a teacher. The
purpose of this research is to know the factors that make someone become a teacher. This study
used descriptive qualitative method. Data collection techniques are carried out through the
distribution of questionnaires in the network. The research subjects were teachers at an
elementary school in the Cipondoh area. Data analysis was carried out by describing the
research indicators. The results of the study suggest that there are strong reasons for the
respondents to encourage their choice to become a teacher.

Keywords: reflection; motivation; teacher; strong push

Abstrak

Motivasi adalah hasrat setiap insan untuk melakukan kegiatan sehingga muncul dorongan untuk
berusaha dan antusias untuk mencapai kinerja. Motivasi menjadi kekuatan penggerak yang
menimbulkan semangat kerja. Kemajuan peradaban manusia, masyarakat, bangsa, dan negara
membutuhkan guru sebagai agen perubahan. Namun, pandangan masyarakat sebagian besar
menganggap guru adalah “tukang mengajar”. Profesi guru sering dianggap sebagai pilihan yang
tidak membanggakan. Bahkan, menjadi pilihan terakhir jika pilihan lain tidak dapat diraih.
Padahal, guru adalah agen perubahan bagi kehidupan anak bangsa. Maka para calon guru dan
tenaga pendidik perlu mengembangkan dirinya secara profesional terutama refleksi nilai-nilai
pilihan dan keputusan profesinya menjadi seorang guru. Tujuan penelitian ini adalah
merefleksikan faktor pencetus yang membuat seseorang menjadi guru. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran angket dalam jaringan. Subjek penelitian adalah guru-guru di sebuah sekolah dasar
di daereah Cipondoh. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan indikator penelitian.
Hasil penelitian merefleksikan bahwa terdapat hal-hal kuat (positif) dari alasan responden yang
mendorong pilihannya menjadi seorang guru.

478
Kata kunci: refleksi; motivasi; guru; dorongan kuat

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah instrumen untuk Motivasi menjadi guru adalah
meningkatkan kemampuan, membentuk dorongan yang menyemangati insan untuk
watak dan mengembangkan potensi peserta menjadi guru (Indraswati et al., 2020).
didik sehingga berdaya saing menghadapi Motivasi menjadi guru terwujud dalam
tantangan masa depan. berkualitas keikhlasan, kasih sayang, dan idealisme
mencerdaskan kehidupan bangsa (Sukma et untuk mendidik peserta didiknya (Warsono,
al., 2020). Melalui pendidikan, peradaban 2017). Motivasi menjadi guru berpengaruh
suatu bangsa menjadi bermartabat karena terhadap strategi mengajar guru yang
potensi peserta didik berkembang menjadi bersangkutan, komitmen, serta tingkat
insan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan kepuasan pada profesinya (Indraswati et al.,
Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, 2020). Melihat fenomena tersebut, peneliti
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi melakukan sebuah penelitian mengenai
warga negara yang demokratis serta motivasi menjadi guru sebagai sebuah
bertanggung jawab (Izza et al., 2020). refleksi hal-hal kuat yang mendorong
Tenaga pendidik dan kependidikan pilihannya menjadi seorang guru.
merupakan komponen yang berperan vital
dalam pengembangan pendidikan (Karim, METODE PENELITIAN
2020). Guru sebagai tenaga pendidik adalah Metode deskriptif kualitatif menjadi
insan yang secara sadar dan sistematis metode yang digunakan dalam penelitian ini.
menerima tanggung jawab agar Metode ini adalah sebuah penelitian dasar
mempengaruhi siswa sehingga mempunyai untuk menemukan fakta melalui intrepretasi
keutamaan karakter sesuai dengan cita-cita yang tepat (Yuliani, 2020). Subyek
pendidikan (Priyono et al., 2018). penelitian adalah guru-guru sebuah sekolah
Salah satu hal penting dalam dasar di daerah Cipondoh – Tangerang.
pengembangan pendidikan adalah sikap Pendistribusian angket dalam jaringan
profesionalisme guru dalam proses menjadi cara yang digunakan peneliti untuk
pembelajaran (Nurgiansah, 2021). Motivasi mendapatkan data langsung penelitian
menjadi seorang guru berperan penting agar (Nirmalawaty et al., 2021).
guru dapat menjalankan tugasnya dengan Metode pengumpulan data berupa
profesional (Karim, 2020). penyebaran angket dalam jaringan yang
Motivasi berasal dari kata Latin diambil dari (Susanto, 2020) dengan
movere yang berarti dorongan (Priyono et al., perubahan seperlunya mengenai refleksi
2018). Motivasi merupakan dorongan yang pilihan menjadi guru. Terdapat dua indikator
mempengaruhi tindakan seseorang terhadap alasan yang digunakan, yang tergambar
serangkaian proses perilakunya dengan dalam rincian tabel di bawah ini:
mempertimbangkan arah, intensitas, dan Tabel 1
ketekunan pada pencapaian tujuan. Motivasi Instrumen Angket Observasi
bersifat membangkitkan, mengarahkan, Nomor
No. Indikator Alasan
menjaga, konsisten pada tujuannya (Harahap Pernyataan
& Fialy Tirtayasa, 2020). Hal-Hal Kuat (Positif)
1 1, 5, & 6
dari Motivasi Saya.

479
Hal-Hal Lemah 2020). Ada pula yang memilih menjadi
2 (Negatif) dari 2, 3, & 4 guru karena kompensasi, tempat pelarian,
Motivasi Saya. atau karena tidak mendapat pekerjaan,
Sumber : (Susanto, 2020) padahal itu tidak sesuai dengan minat dan
bakatnya. (Indraswati et al., 2020). Hal
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut merupakan ironi yang menjadi
Guru tanggung jawab bersama untuk membuat
Insan dengan pendewasaan diri yang suatu perubahan paradigma, di mana guru
berusaha secara sadar dan konsisten adalah agen perubahan. Agen perubahan
melakukan tugas pokoknya berupa memberi membuat perbedaan dalam hidup dan
didikan, ajaran, bimbingan, arahan, latihan, kehidupan anak bangsa. Dengan demikian,
nilai dan evaluasi untuk peserta didik mulai para calon guru, guru, dan pemerhati
dari tahap pendidikan anak usia dini, pendidikan perlu meluangkan waktu untuk
pendidikan dasar, pendidikan menegah melakukan refleksi motivasi menjadi
hingga tahapan universitas disebut dengan seorang guru, sehingga memiliki
guru (Usiono, Rica Widiastuty, 2021). Guru internalisasi mendalam atas nilai-nilai
haruslah profesional karena merupakan pilihan dan keputusan profesinya: “Mengapa
pekerjaan profesi. Guru yang profesional menjadi seorang guru ?” (Susanto, 2020).
mampu menghasilkan lulusan
berkompetensi unggul dalam menghadapi
abad 21. (Nirmalawaty et al., 2021). Motivasi
Menyandang gelar profesional Motivasi berasal dari kata Latin
menjadi seorang guru memiliki konsekuensi movere yang berarti dorongan (Priyono et al.,
yang tinggi yang diikuti dengan tuntutan 2018). Motivasi merupakan dorongan yang
kompetensi dan motivasi/semangat mempengaruhi tindakan seseorang terhadap
mendidik yang selalu menyala (Puluhulawa, serangkaian proses perilakunya dengan
2013). Hal itu dikarenakan makna mempertimbangkan arah, intensitas, dan
mendalam yang dimiliki oleh profesi ketekunan pada pencapaian tujuan. Motivasi
pendidik di mana guru merupakan pusat bersifat membangkitkan, mengarahkan,
kemajuan dari kehidupan dan peradaban menjaga, konsisten pada tujuannya (Harahap
manusia, masyarakat, bangsa, dan negara & Fialy Tirtayasa, 2020). Motivasi dapat
(Susanto, 2020). Makna mendalam dari berbentuk gejala psikologis yang secara
profesi pendidik (guru) adalah sebagai agen sadar mendorong individu untuk bertindak
perubahan. Peran profesional sebagai agen mencapai tujuan tertentu atau mendapat
perubahan membuat masyarakat Indonesia kepuasan dengan tindakannya (Prihartanta,
memiliki harapan lebih terhadap guru. 2015). Motivasi adalah tindakan yang
Namun, kenyataannya kehidupan guru melibatkan tiga komponen utama yaitu
minim perhatian. Terdapat banyak guru, (Karweti, 2010):
terutama guru honorer, yang harus a. energizing (pemberi energi pada
mengerjakan hal lain demi mencukupi tindakan individu)
kebutuhan primernya (Indraswati et al., b. directing (pemberi arah pada tindakan
2020). individu)
Sebagian besar menganggap guru c. sustaining (cara mempertahankan
adalah “tukang mengajar”. Pilihan menjadi tindakan tersebut)
guru dianggap sebagai pilihan akhir apabila
tidak mampu meraih pilihan lain (Susanto,

480
Ada dua konsep motivasi terkait b. Faktor eksternal: lingkungan
dengan tingkah laku atau tindakan seseorang keluarga, dan lingkungan sosial.
(Hamzah, 2016), yaitu: Untuk mengukur motivasi menjadi
a. Seorang yang menyukai sesuatu. Bila guru pada salah satu sekolah dasar di daerah
pribadi tersebut mampu Cipondoh, peneliti menyebarkan angket
mempertahankan rasa sukanya, maka dalam jaringan yang mengandung dua
akan termotivasi untuk melakukan indikator yaitu hal-hal kuat (positif) dan hal-
kegiatan tersebut. hal lemah (negatif) dari alasan mereka
b. Seorang yang merasa yakin dapat menjadi guru. Teknik deskriptif kualitatif
melewati tantangan. Pribadi tersebut digunakan untuk menganalisis perolehan
termotivasi untuk melakukan kegiatan data sehingga peneliti bisa menggambarkan,
tersebut. menguraikan, menginterpretasikan
Berdasarkan paparan di atas, dapat perolehan data dan memberikan refleksi
dinyatakan bahwa motivasi adalah hasrat umum mengenai motivasi menjadi guru
setiap insan yang membuatnya dapat meraih pada salah satu sekolah dasar di Cipondoh.
tujuan yang jelas (organization goals) yang
diharapkan apabila ia memiliki daya upaya Tabel 2
(effort) dan tergugah terhadap pekerjaan Hasil Pengukuran Motivasi menjadi
yang dilakukannya (Karweti, 2010). Guru
N Jumla
Motivasi
Motivasi menjadi Guru o h
Motivasi menjadi guru adalah situasi Saya menjadi guru karena
di mana seseorang memiliki ketertarikan dan 1 biaya kuliah yang lebih 1
atensi luar biasa terhadap profesi pendidik terjangkau.
(Nasrullah et al., 2018). Motivasi menjadi Saya menjadi guru karena
guru terwujud dalam kumpulan yang 2 ingin mencerdaskan anak 8
menggerakkan guru sehingga menimbulkan bangsa.
tingkat, arah, dan persistensi tindakan ketika Saya menjadi guru karena itu
mengajar yang diukur melalui pengakuan, 3 adalah impian saya sejak 3
prestasi, dan tanggung jawab dalam kecil.
melaksanakan pekerjaan itu sendiri Saya menjadi guru karena
(Budiman & Irianto, 2011). 4 5
saya menyukai anak-anak.
Motivasi menjadi guru akan Saya menjadi guru karena
berpengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya tidak dapat menolak
dan secara otomatis hal tersebut 5 1
keinginan orang tua yang
memberikan pengaruh terhadap pencapaian ingin anaknya menjadi guru.
tujuan pendidikan (Karweti, 2010) Motivasi Saya menjadi guru sebagai
menjadi guru akan memberikan energi batu loncatan untuk
kepada guru tersebut untuk bertindak 6 0
mencapai cita-cita saya yang
mencapai tujuan tertentu (Dewi, 2018). lain.
Atensi untuk menjadi guru dipengaruhi oleh Grand Total 18
faktor-faktor di bawah ini (Nasrullah et al.,
2018): Berdasarkan tabel di atas, dapat
a. Faktor internal: motivasi, persepsi, dilihat bahwa motivasi tertinggi menjadi
emosi, persepsi, bakat dan guru yang dimiliki oleh para guru di salah
penguasaan ilmu pengetahuan. satu sekolah dasar di kawasan Cipondoh

481
adalah motivasi nomor 2 sebanyak 8 yang dimiliki oleh para guru di salah satu
jawaban dan motivasi terendah adalah sekolah dasar di kawasan Cipondoh adalah
motivasi nomor 6 dengan 0 jawaban. motivasi yang bersifat positif dengan skor
Untuk lebih mudah mengetahui jenis 16.
motivasi yang dimiliki oleh para guru di Motivasi positif menjadi guru akan
salah satu sekolah dasar di kawasan berdampak baik terhadap pelaksanaan
Cipondoh, peneliti mengelompokkan butir tugasnya dan secara otomatis hal tersebut
pernyataan pada Tabel 2 menjadi dua memberikan dampak baik terhadap
indikator motivasi yaitu motivasi yang kuat pencapaian tujuan pendidikan (Karweti,
(positif) dan motivasi yang lemah (negatif) 2010). Motivasi positif menjadi guru akan
yang dimiliki oleh para guru tersebut. memberikan energi kepada guru tersebut
untuk bertindak mencapai tujuan tertentu
Tabel 3 (Dewi, 2018). Hal ini relevan pernyataan
Hasil Rekapitulasi dari pakar pendidikan (Susanto, 2020) yang
Hal-Hal Kuat (Positif) & Hal-Hal Lemah menyatakan bahwa motivasi positif
(Negatif) menunjukkan bahwa alasan/motivasi
dari Motivasi menjadi Guru memilih profesi guru berada pada komitmen
tinggi serta menunjukkan panggilan profesi.
Nomor Pernyataan Motivasi negatif menunjukkan bahwa
Keterangan
1 2 3 4 5 6 Jumlah alasan/motivasi memilih profesi sebagai
guru masih sangat labil sehingga
Pernyataan
8 - - - 5 3 16 membutuhkan kekuatan pikiran positif untuk
Positif
meyakinkan kemantapan pilihan profesi
Pernyataan
- 1 0 1 - - 2 sebagai seorang guru (Susanto, 2020).
Negatif
Penelitian lain yang juga sejalan
Grand Total 18 dengan penelitian ini adalah:
a. Penelitian yang berjudul
Motivasi positif dan motivasi negatif “Kemampuan Profesional Guru dan
yang tercermin dalam Tabel 3 dijabarkan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
kembali oleh peneliti dalam bentuk diagram Mengajar Guru Sekolah Dasar” oleh
agar dapat mengetahui perbandingan Ratika Sari Dewi, Taufani C.
motivasi positif (kuat) dan motivasi negatif Kurniaitun, dan Abubakar pada
(lemah) yang dimiliki para guru tersebut. tahun 2018. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi
menjadi guru memiliki pengaruh
yang signifikan dan positif terhadap
kinerja mengajar guru di sekolah
(Dewi, 2018).
b. Penelitian yang berjudul “Minat
menjadi Guru pada Mahasiswa
Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri
Makasar” oleh Muh. Nasrullah,
Ilmawati, Sirajuddin Saleh, Risma
Dari diagram di atas dapat Niswaty, dan Rudi Salam pada tahun
dideskripsikan bahwa motivasi menjadi guru

482
2018. Hasil penelitian menunjukkan b. Panggilan profesi dan komitmen
bahwa motivasi mahasiswa yang tinggi yang dimiliki oleh para guru di
besar terhadap profesi guru terjadi sekolah tersebut akan berdampak
karena yaitu menyenangi profesi baik terhadap pelaksanaan tugasnya
guru dapat mencerdaskan generasi dan secara otomatis hal tersebut
penerus bangsa. (Nasrullah et al., memberikan dampak baik terhadap
2018) pencapaian tujuan pendidikan di
c. Penelitian yang berjudul “Studi sekolah tersebut.
Identifikasi Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Motivasi menjadi SARAN
Guru Sekolah Luar Biasa di Kota Semoga refleksi dari hasil penelitian
Medan” oleh Syahfitri Purba pada ini dapat menambah motivasi dan komitmen
tahun 2015. Hasil penelitian para guru di salah satu sekolah dasar di
menyatakan bahwa salah satu factor Cipondoh untuk lebih baik lagi melakukan
motivasi mejadi guru di sekolah tugas dan tanggung jawabnya agar
tersebut adalah menyukai anak-anak. berdampak baik bagi pencapaian tujuan
(Purba, 2015) pendidikan di sekolah tersebut pada
d. Penelitian yang berjudul “Pilihan khususnya dan di masyarakat pada
Karir Mengajar Mahasiswa umumnya.
Pendidikan Ekonomi” oleh Khasan
Setiaji pada tahun 2015. Hasil
penelitian menyatakan bahwa salah
satu motivasi memilih profesi DAFTAR PUSTAKA
sebagai guru karena dapat Budiman, F., & Irianto, A. (2011). Pengaruh
membentuk masa depan anak-anak. Motivasi Mengajar Guru dan
(Setiaji, 2015) Keterampilan Mengajar Guru terhadap
e. Penelitian yang berjudul Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di
“Pengetahuan tentang Strategi Kota Bukittinggi. Jurnal KAjian
Pembelajaran, Sikap, dan Motivasi Pendidikan Ekonomi.
Guru” oleh Dadan Suryana pada http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mpe
tahun 2013. Hasil penelitian /article/view/5419/4297
menyatakan bahwa hasil belajar Dewi, R. S. (2018). Kemampuan Profesional
peserta didik dipengaruhi oleh Guru dan Motivasi Kerja terhadap
motivasi guru dalam melaksanakan Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar.
tanggung jawabnya. (Suryana, 2013) Jurnal Administrasi Pendidikan, 1,
150–158.
SIMPULAN https://ejournal.upi.edu/index.php/JAP
Hasil penelitian mengenai motivasi SPs/article/view/11581/6959
menjadi guru terhadap para guru di salah Hamzah, H. (2016). Teori Motivasi dan
satu sekolah dasar di Cipondoh mampu Pengukurannya: Analisis di Bidang
menjadi refleksi bahwa: Pendidikan (Junwinanto (ed.);
a. Para guru pada sekolah tersebut Fourteenth). Bumi Aksara.
memiliki panggilan profesi dan https://books.google.co.id/books?hl=id
komitmen yang tinggi dalam &lr=&id=v_crEAAAQBAJ&oi=fnd&p
menjalankan tugas dan tanggung g=PR2&dq=motivasi+adalah&ots=mF
jawabnya sebagai seorang guru. YdWHJM4n&sig=_WPn5tsTyrY30gd

483
8ZBJlFO0BTVM&redir_esc=y#v=one Ad’ministrare, 5(1), 1–6.
page&q=motivasi adalah&f=false http://103.76.50.195/administrare/articl
Harahap, S., & Fialy Tirtayasa, S. (2020). e/view/6490/3713
Pengaruh Motivasi, Disiplin, Dan Nirmalawaty, C. M., Rivaldi, A., Siregar, D.,
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Wahyuni, M. Y., Susanto, R., Unggul,
Karyawan Di PT. Angkasa Pura II U. E., Barat, J., & Jeruk, K. (2021).
(Persero) Kantor Cabang Kualanamu. Analisis Kompetensi Pedagogik
Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Berbasis Kecerdasan Emosional pada
Manajemen, 3(1), 120–135. Guru MI Nurul Yaqin. Eduscience
https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i1. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(Februari
4866 2021), 91–96.
Indraswati, D., Utami, P. S., Suyitno, S., & https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.ph
Kariadi, D. (2020). Pengaruh Persepsi p/EDU/article/view/4141/3023
Mahasiswa Tentang Status Sosial Guru Nurgiansah, T. H. (2021). Pelatihan
Dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru
Terhadap Motivasi Menjadi Guru Pendidikan Kewarganegaraan Di
Sekolah Dasar. Madrasah, 12(2), 140– Sekolah Menengah Atas Se-Kabupaten
153. Bantul. BERNAS: Jurnal Pengabdian
https://doi.org/10.18860/mad.v12i2.896 Kepada Masyarakat, 2(1), 28–33.
3 https://doi.org/10.31949/jb.v2i1.566
Izza, A. Z., Falah, M., & Susilawati, S. Prihartanta, W. (2015). Teori-Teori Motivasi.
(2020). Studi Literatur: Problematika Jurnal Adabiya, 1(83).
Evaluasi Pembelajaran Dalam https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/4
Mencapai Tujuan Pendidikan Di Era 0847896/teori_motivasi-with-cover-
Merdeka Belajar. Konferensi Ilmiah page-
Pendidikan Universitas Pekalongan v2.pdf?Expires=1638134691&Signatur
2020, 10–15. e=R-
Karim, A. (2020). Hubungan Disiplin Kerja WjKyZQlfjf~hDHz5zjlE3vBReeKnzo8
Dan Sikap Inovatif Dengan Kinerja NmwXGkNOTZWAyOK~~BgT-
Guru Sma Negeri 14 Medan. Jurnal ehsCKntG12j~KSaoELqtD7Fzb9mmu
Ilmiah METADATA, 1(2), 1–16. 5grk6x5jP1Uun6uXCzF6euxt0U3UUU
https://doi.org/10.47652/metadata.v1i2. wNIAHYHa72wvqkjmtaqqlRWU9S~f
8 Priyono, B. H., Qomariah, N., & Winahyu,
Karweti, E. (2010). Pengaruh Kemampuan P. (2018). Pengaruh Gaya
Manajerial Kepala Sekolah dan Faktor Kepemimpinan, Motivasi Guru Dan
yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Lingkungan Kerja Fisik Terhadap
terhadap Kinerja Guru SLB di Kinerja Guru Sman 1 Tanggul Jember.
Kabupaten Subang. Jurnal Penelitian Jurnal Manajemen Dan Bisnis
Pendidikan, 11(2), 77–89. Indonesia, 4(2), 144.
http://jurnal.upi.edu/file/7-Engkay.pdf https://doi.org/10.32528/jmbi.v4i2.175
Nasrullah, M., Ilmawati, I., Saleh, S., 8
Niswaty, R., & Salam, R. (2018). Minat Puluhulawa, C. W. (2013). Kecerdasan
Menjadi Guru Pada Mahasiswa Emosional dan Kecerdasan Spiritual
Program Studi Pendidikan Administrasi Meningkatkan Kompetensi Sosial Guru.
Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial Makara Human Behavior Studies in
Universitas Negeri Makassar. Jurnal Asia, 17(2), 139.

484
https://doi.org/10.7454/mssh.v17i2.295 Deskriptif Kualitatif dalam Perspektif
7 Bimbingan dan Konseling. Quanta,
Purba, S. (2015). Studi Identifikasi Faktor- 4(1), 44–51.
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-
Guru Sekolah Luar Biasa di Kota 10.497
Medan. Diversita, 1(2), 65–75.
http://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/
article/view/497/343
Setiaji, K. (2015). Pilihan Karir Mengajar
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika
Pendidikan, 10(2), 196–211.
https://media.neliti.com/media/publicati
ons/58971-ID-pilihan-karir-mengajar-
mahasiswa-pendidi.pdf
Sukma, A. N., Karlina, E., & Priyono.
(2020). Pengaruh Persepsi Profesi Guru
Terhadap Minat Menjadi Guru Pada
Mahasiswa Pendidikan. Research and
Development Journal Of Education,
1(1), 110–116.
Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang
Strategi Pembelajaran, Sikap, dan
Motivasi Guru. Jurnal Ilmu Pendidikan,
19(Desember 2013).
http://repository.unp.ac.id/17/1/PENGE
TAHUAN TENTANG 1.pdf
Susanto, R. dan Y. A. R. (2020). Model
Pengembangan Kompetensi Pedagogik :
Teori, Konsep, dan Konstruk
Pengetahuan (Y. N. Indah Sari (ed.);
1st ed.). Rajawali Pers.
https://digilib.esaunggul.ac.id/model-
pengembangan-kompetensi-pedagogik-
teori-konsep-dan-konstruk-pengukuran-
17286.html
Usiono, Rica Widiastuty, A. (2021).
Evaluasi Peningkatan Mutu Sekolah
Melalui Pengembangan
Profesionalisme Guru. Cybernetics:
Journal Educational Research and
Social Studies, 2(3), 55–65.
Warsono. (2017). 1249-Article Text-2882-1-
10-20170621. The Journal of Society &
Media, 1(1), 1–10.
Yuliani, W. (2020). Metode Penelitian

485

Anda mungkin juga menyukai