Pengayaan PGDK PGSD-Matematika
Pengayaan PGDK PGSD-Matematika
MATEMATIKA
BAHAN PENGAYAAN DAN REMEDI
MATEMATIKA
SD
Matema ka SD
KATA PENGANTAR
I
ndonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang mempunyai wilayah geografis sangat luas dan
beragam, memiliki tantangan tersendiri terkait upaya peningkatan kualitas guru. Guru merupakan
garda terdepan dalam sebuah sistem pendidikan. Betapapun canggih konsep pendidikan dirancang,
tanpa diimbangi oleh guru yang kompeten, maka hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi yang
optimal. Dengan kata lain kualitas guru merupakan kunci utama kualitas pendidikan.
Sampai saat ini masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses. Wilayah
seperti ini seringkali disebut sebagai daerah khusus. Keterbatasan ini berimbas pada proses
peningkatan kualitas guru yang bertugas pada wilayah tersebut. Minimnya jaringan komunikasi
dan beratnya jarak tempuh menjadikan para guru daerah khusus (gurdasus) relatif sulit untuk
mengikuti perkembangan pendidikan sebagai upaya meningkatkan profesionalitasnya.Persoalan
ini menjadi semakin nyata tatkala fakta menunjukkan bahwa banyak gurdasus tidak mampu
melampaui passing grade yang dicanangkan dalam uji pengetahuan (UP) yang merupakan
bagian dari Uji Kompetensi Mahasiswa Pengembangan Profesi Guru (UKMPPG) sebagai
prasyarat uji profesionalitasinya.
Hal ini bukanlah persoalan yang sederhana, karena kelulusan dalam UP UKMPPG merupakan salah
satu indikator guru dikatakan profesional. Oleh karena itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas gurdasus. Salah satu langkah
yang ditempuh pemerintah adalah melakukan pembuatan sumber belajar bagi gurdasus dalam
bentuk “Bahan Pengayaan dan Remedi”. Produk ini akan dicetak dalam bentuk buku dan dibagikan
bagi semua gurdasus yang belum lulus UP UKMPPG. Melalui buku ini diharapkan guru dapat
berproses secara mandiri maupun terbimbing untuk meningkatkan profesionalitasnya. Lebih jauh,
melalui sumber belajar buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” ini, guru diharapkan akan terpicu
untuk terus belajar dalam usaha meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.
Selanjutnya, buku ini pastinya mempunyai keterbatasan mengingat luasnya cakupan keilmuan yang
seharusnya dimasukkan. Pendekatan pelatihan yang dikemas dalam buku ini berbasis pada kisi-kisi
soal UP. Buku “Bahan Pengayaan dan Remedi” dilengkapi dengan dua jilid buku pendamping yang
berisikan soal-soal latihan sebagai pengayaan tambahan. Diharapkan, guru tidak hanya menggunakan
satu sumber buku ini tetapi dapat mengakses berbagai sumber-sumber pendukung lainnya. Dengan
demikian diharapkan kompetensi guru akan meningkat yang pada akhirnya akan berimbas pada
peningkatan kualitas pendidikan sebagai pendukung laju proses pembangunan bangsa.
Tidak lupa, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan buku ini. Semua kerja keras dan sumbangsih dari berbagai pihak dalam penyelesaian
buku ini merupakan bentuk kesadaran bersama bahwa peningkatan kualitas di daerah-daerah
khusus merupakan salah satu kunci pembangunan bangsa secara keseluruhan.
Supriano
NIP 196208161991031001
=
fn = frekuensi kelompok ke-n
n : banyak data n
= rata-rata kelompok ke-n
k : banyak peristiwa yang dikombinasikan
n = 80 2. Median
k = 2 (peristiwa orang bersalaman) a. Data tunggal
Jika banyak data gasal, maka median =
Median = +p
= tepi bawah kelas median
n = banyak data
f = frekuensi kelas median
= jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
Jadi salaman yang terjadi ada 3160. (jawaban E)
Soal 7 p = panjang kelas
Varian dari data: 4, 6, 7, 7, 9, 9 adalah …. 3. Modus
A. 2 B. 2,3 C. 3 D. 3,3 E. 5 a. Data tunggal
Jawaban B Modus adalah data yang paling sering muncul
Pembahasan b. Data berkelompok
Diketahui:
4, 6, 7, 7, 9, 9 Modus =
Varian = s2 =
Contoh
Jika sebuah garis dengan persamaan y = x – 1 digeser 3 satuan ke arah sumbu x+, maka
hasilnya adalah y = (x – 3) – 1 atau y = x – 4
Pengecekan
Garis dengan persamaan y = x – 1 memotong sumbu x di (1, 0) dan memotong sumbu y di Misal jarak kota A ke kota B adalah AB maka
(-1, 0), sedangkan hasil geserannya y = x – 4 memotong sumbu x di (4, 0) dan memotong
sumbu y di (-1, 3). = 1600 + 900
Tampak bahwa semua titik di garis dengan persamaan y = x – 1, setelah digeser 3 satuan = 2500
arah sumbu x+, maka absis semua titik bertambah dengan 3.
AB = 50
Soal 10 Jadi jarak kota A ke kota B adalah 50 km (jawaban : A)
Falaah bersepeda dari kota A ke arah Utara dengan kecepatan 30km/jam selama 2 jam, Soal 11
kemudian ia berbelok ke arah Timur dengan kecepatan 20km/jam selama satu setengah jam. Dalam sebuah bak air terdapat 9.000 liter air. Bak air tersebut mempunyai dua lubang
Setelah beristirahat selama setengah jam, ia melanjutkan perjalanan ke arah Selatan selama 2 pembuangan air yang diameternya berbeda, sehingga debit air yang keluar dari keduanya juga
jam dengan kecepatan 10km/jam dan tiba di kota B. berapakah jarak kota A ke kota B? berbeda. Lubang pembuangan pertama dapat mengalirkan air dengan debit 150 liter/menit
A. 50 km B. 55 km C. 80 km D. 110 km E. 120 km dan lubang kedua dapat mengeluarkan air 50 liter/menit. Bak air tersebut dapat dikosongkan
dalam waktu … menit.
Jawaban A A. 180 B. 90 C. 60 D. 45 E. 15
Pembahasan Jawaban D
Diketahui: Pembahasan
Dari kota A ke arah Utara dengan kecepatan 30km/jam dengan waktu 2 jam berbelok ke
arah Timur dengan kecepatan 20km/jam dengan waktu satu setengah jam lalu ke arah Debit =
Selatan dengan kecepatan 10km/jam dengan waktu 2 jam dan tiba di kota B
Volume 9.000 liter
Ditanyakan:
Debit lubang 1 = 150 liter/menit
Berapakah jarak kota A ke kota B?
Debit lubang 2 = 50 liter/menit
Jawab:
Kedua lubang dalam 1 menit dapat mengeluarkan air 200 liter
Jadi seluruh ait dapat dikeluarkan dalam (9.000 : 200) menit = 45 menit
Soal 12
Amin mempunyai perpustakaan kecil di rumahnya. Ada 96 buku pelajaran dan 142 buku
kota A ke arah Utara dengan kecepatan 30 km/jam dengan waktu 2 jam cerita. Amin memutuskan akan membagikan buku-buku tersebut kepada teman-temannya.
jarak tempuh = 30 km/jam x 2 jam= 60 km Jika setiap teman harus memperoleh buku pelajaran dan buku cerita yang sama banyak, maka
berbelok ke arah Timur dengan kecepatan 20 km/jam dengan waktu satu setengah jam berapa teman terbanyak yang bisa ia berikan?
jarak tempuh = 20 km/jam x 1,5 jam= 30 km A. 16 0rang
ke arah Selatan dengan kecepatan 10km/jam dengan waktu 2 jam B. 32 0rang
jarak tempuh = 10km/jam x 2 jam= 20 km C. 48 0rang
D. 94 0rang
Gambarlah perjalanan Falaah bersepeda untuk menghitung jarak kota A ke kota B karena
E. 198 0rang
arahnya tidak sama. Pertama ke utara lalu ke Timur dan terakhir ke Selatan.
B. Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat pada bagian akhir pedoman
ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi pada buku pedoman ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100%
n
Keterangan :
n = banyaknya soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan materi
pada buku pedoman selanjunya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan
Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi yang ada pada buku
pedoman ini terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matema ka SD. Dirjen Dik Departemen Pendidikan
Nasional.
Amin, Si M & Zaini, M. Sani. 2004. Matema ka SD Kelas I. Jakarta: Esis, Erlangga
Amin, Si M & Zaini, M. Sani. 2004. Matema ka SD Kelas II. Jakarta: Esis, Erlangga
Amin, Si M & Zaini, M. Sani. 2004. Matema ka SD Kelas III. Jakarta: Esis, Erlangga
Zaini, M. Sani & Amin, Si M. 2004. Matema ka SD Kelas IV. Jakarta: Esis, Erlangga
Zaini, M. Sani & Amin, Si M. 2004. Matema ka SD Kelas V. Jakarta: Esis, Erlangga
Zaini, M. Sani & Amin, Si M. 2004. Matema ka SD Kelas VI. Jakarta: Esis, Erlangga
Ibrahim dan Suparni. 2008. Startegi Pembelajaran Matema ka. Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga
Kemdikbud. 2014. Matema ka SMP/MTS Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
─────────. 2014. Matema ka SMP/MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Khafid, Suya . 2004. Pelajaran Matema ka Penekanan pada Berhitung untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Muhsetyo, Gatot dkk. 2008. Pembelajaran Matema ka SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matema ka Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Pusat pembukuan departemen Pendidikan Nasional.
Permendikbud No 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah.
Permendikbud RI No 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matema ka. Indonesia Cerdas: Yogyakarta
Suherman, dkk. 2003. Strategi pembelajaran matema ka kontemporer. Bandung: Jica.
1. C
2. A
3. A
4. C
5. C
6. B