Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS REJOTANGAN
Jl. Dhoho No. 01 Rejotangan Telp. (0355) 395651 Kode Pos 66293
TULUNGAGUNG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( K A K )


PENEMUAN DAN PENATALAKSANAAN KASUS HEPATITIS B

A. PENDAHULUAN
Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang
di dunia, termasuk di Indonesia. VHB telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia
dan sekitar 240 juta merupakan pengidap virus Hepatitis B kronis, penderita Hepatitis C di
dunia diperkirakan 170 juta orang dan sekitar 1.500.000 penduduk dunia meninggal setiap
tahunnya disebabkan oleh infeksi VHB dan VHC. Indonesia merupakan negara dengan
pengidap Hepatitis B nomor 2 terbesar sesudah Myanmar diantara negara-negara anggota
WHO SEAR (South East Asian Region). (WHO, 2012) Sekitar 23 juta penduduk Indonesia
telah terinfeksi Hepatitis B dan 2 juta orang terinfeksi Hepatitis C. Penyakit Hepatitis A
sering muncul dalam bentuk KLB seperti yang terjadi pada beberapa tempat di Indonesia.
Memperhatikan pentingnya isu ini dan telah diterimanya resolusi Hepatitis virus
oleh WHO, dalam pertemuan WHA ke 63 tersebut di atas, maka diperlukan kerjasama
internasional yang erat diantara negara-negara di dunia dalam upaya menanggulangi
Hepatitis virus. Indonesia bersama Brazil merupakan sponsor utama yang berjuang untuk
melahirkan resolusi WHO tersebut sehingga peranan yang penting tersebut dapat dipakai
sebagai landasan yang kokoh bagi terwujudnya Pengembangan Program Pengendalian
Hepatitis di Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan program Hepatitis Pada Ibu Hamil dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas Rejotangan yaitu “Terwujudnya Masyarakat Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Rejotangan Mandiri,berdaya saing dan berakhlak mulia”, dengan tata nilai
UPT Puskesmas Rejotangan yang telah ditetapkan yaitu BERAKHLAK : Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

B. LATAR BELAKANG
Salah satu program yang dimiliki dan dilakukan di UPT Puskesmas Rejotangan
adalah Deteksi Dini Hepatitis B. Upaya ini merupakan salah satu dari upaya
pengembangan yang ada di UPT Puskesmas Rejotangan. Dalam pelaksanaannya di
lapangan, program Deteksi Dini Hepatitis B ini lebih memfokuskan kepada Ibu hamil
dikarenakan 80% sasaran ibu hamil yang berada di wilayah Puskesmas Rejotangan harus
diperiksa status HBsAg nya, keluarga penderita hepatitis B, dan kelompok beresiko dll.
Jumlah kasus hepatitis bumil di masyarakat umum di Rejotangan ada 3 kasus pada
tahun 2022 . Karena prevalensi kasus hepatits B dimasyarakat cukup tinggi dan angka
penularan secara vertikal dari ibu pengidap Hepatitis B kepada bayinya cukup tinggi juga.
Maka dari itu diperlukan pencegahan secara dini agar mencegah penularan Virus Hepatitis
B di masyarakat.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menemukan kasus Hepatitis B secara dini di masyarakat dan mengurangi angka
kesakitan dan kematian dan keterlambatan dalam mencegah penularan Hepatitis B
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan cakupan pelayanan Hepatitis B di masyarakat, teruatama cakupan
pada Ibu hamil, keluarga penderita Hepatitis B, populasi kunci dan populasi rentan
terinfeksi Hepatitis B seperti penasun, LSL, WPS, WPSTL dan lainnya.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Untuk penemuan kasus Hepatitis B, petugas melakukan pengetesan darah secara
sukarela atau inisiatif petugas kesehatan untuk mengetahui status Hepatitis B
klien/pasien yang dicurigai dengan persetujuan oleh klien/pasien dan penjelasan
secukupnya oleh petugas kesehatan dan bila diperlukan dilakukan konseling
terlebih dahulu.
Berikut adalah langkah langkah yang dilakukan dalam melakukan
pemeriksaan tes Hepatitis B :
1. Pasien datang melakukan pendaftaran
2. Petugas mengantarkan pasien sesuai poli tujuan
3. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Petugas menyakan kepada pasien, “apakah pasien hamil, apakah pasien termasuk
kelompok kunci, apakah pasien kelompok beresiko?”
5. Jika tidak ada kriteria diatas, maka petugas tidak perlu melakukan pemeriksaan
darah
6. Jika pasien ada salah satu kriteria diatas maka petugasmelakukan pemeriksaan
selanjutnya
7. Petugas melakukan informed consent
8. Petugas melakukan pemeriksaan laborat
9. Jika hasilnya Non Reaktif, pasien bisa pulang
10. Jika hasilnya reaktif, maka petugas melakukan koordinasi dengan dkter untuk
diberikan terapi selanjutnya
2. Penatalaksanaan penemuan kasus
Jika petugas menemukan kasus Hepatitis B positif di puskesmas maka petugas
merujuk pasien ke layanan RS rujukan dengan melampirkan hasil tes HBsAg yang
sudah dilakukan pemeriksaan di puskesmas. Tidak terkecuali untuk ibu hamil, semua
ibu hamil yang diperiksa di puskesmas Rejotangan, untuk kunjungan pertama dilakukan
pemeriksaan Hepatitis B untuk mengetahui status ibu hamil tersebut. Jika ditemukan
Ibu hamil dengan Hepatitis B positif maka petugas berkewajiban merujuk ke RS
rujukan guna untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut, dan pemegang program
segera melaporkan kasus ibu hamil yang postif Hepatitis B ke Dinas Kesehatan, agar
anak dari Ibu hamil yang positif mendapatkan HBIg yang sudah disediakan oleh
pemerintah.
3. Pemantauan pengobatan
Untuk pengobatan kasus Hepatitis B sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari
RS rujukan, terkecuali untuk anak yang dilahirkan oleh Ibu hamil yang positif Hepatitis
B. Pemegang progam beserta bidan berkoordinasi untuk terus memantau status
kesehatan anak tersebut. Dan melakukan pemeriksaan HBsAg pada umur 9 bulan guna
untuk mengetahui efektifitas dari HBIg yang sudah diberikan pada waktu anak lahir.
4. Promotif, Preventif (penyuluhan) Tentang Hepatitis
5. Pencatatan dan Pelaporan
Sebelum petugas melakukan pemeriksaan tes Hepatitis B, pasien harus mengisi
inform consen yang sudah diberikan oleh petugas. Setelah pasien mengisi inform
consen, petugas mengisi data form DDHB, setelah melakukan pemeriksaan, form
tersebut diberikan ke pemegang progam untuk dimasukkan ke DDHB online melalui
SIHEPI. Pemegang program mengentri data hasil pemeriksaan ke sistem SIHEPI secara
online, dan dilaporkan setiap bulannya.
6. Monitoring evaluasi
Evaluasi kegiatan HIV dilakukan oleh Dinas Kesehatan tiap tribulan, dengan
melihat jumlah pasien yang di tes Hepatitis B dengan yang dilaporkan ke SIHEPI
online.

E. SASARAN
Semua Ibu hamil yang diperiksa di Puskesmas, keluarga penderita Hepatitis B,
populasi kunci dan populasi rentan terinfeksi Hepatitis B seperti penasun, LSL, WPS,
WPSTL, waria, pasien Hemodialisa dan lainnya.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N 2022
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan Program x
Identifikasi Kebutuhan x x x x x x x x x x x x
2
Harapan Sasaran
Program
Monitoring x x x x x x x x x x x x
3
Kegiatan/Evaluasi
pelaksanaan kegiatan
4 Monitoring indicator Mutu x x
UKM
5 Monitoring Evaluasi x x x x
program
Penemuan dan penjaringan x x x x x x x x x x x x
6
kasus
Penatalaksanaan penemuan x x x x x x x x x x x x
7
kasus
Promotif Preventif x x x x x x x x x x x x
8
(penyuluhan) tentang
Hepatitis
9 Pemantauan Pengobatan x x x x x x x x x x x x
10 Pencatatan pelaporan x x x x x x x x x x x x

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan form intrumen
evaluasi pelaksanaan kegiatan yang diisi oleh pemegang program dan diserahkan kepada
supervisor dan dibahas pada rapat program yang dilakukan setiap bulan.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Untuk mengenai pelaporan hasil kegiatan pemeriksaan Hepatitis B, pemegang
program melakukan entry data ke SIHEPI secara online dan dilaporkan tiap bulan ke Dinas
Kesehatan.

Tulungagung, 3 Januari 2023

Kepala UPT Puskesmas Rejotangan Koordinator Pelayanan P2 Hepatitis

SULIASIH S.KM MURYATI


NIP. 19750818 199903 2 005 NIP. 19801211 200801 2 011

Anda mungkin juga menyukai