PROGRAM COUNTER
Disusun oleh:
FITRA YUSUF
220210502004
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu Program
Counter pada SAP-1
2. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian Program Counter
C. TEORI DASAR
Program Counter (PC) adalah register khusus pada SAP-1 yang digunakan untuk
menyimpan alamat memori instruksi selanjutnya yang akan diambil oleh komputer
pada saat menjalankan program. Program Counter pada SAP-1 terdiri dari 3 bit yang
mampu merepresentasikan 8 alamat memori yang berbeda.
Pada saat komputer melakukan operasi, alamat memori instruksi selanjutnya diambil
dari Program Counter. Setelah instruksi tersebut diambil, nilai PC akan di-increment
(ditambah 1) agar alamat memori instruksi selanjutnya dapat diambil pada operasi
selanjutnya.
Contohnya, jika pada saat komputer sedang menjalankan program, nilai Program
Counter berada pada alamat memori 0011, maka saat instruksi pada alamat memori
0011 telah selesai dijalankan, PC akan di-increment menjadi 0100 sehingga pada
operasi selanjutnya komputer akan mengambil instruksi dari alamat memori 0100.
Program Counter pada SAP-1 dikelola oleh Control Unit, dan nilai pada PC dapat diubah
melalui instruksi jump atau branch. Instruksi jump atau branch digunakan untuk
memindahkan alamat memori instruksi selanjutnya ke alamat memori lain, bukan ke
alamat memori berikutnya pada urutan alamat memori.
Dalam ringkasan, Program Counter pada SAP-1 adalah register khusus yang
menyimpan alamat memori instruksi selanjutnya yang akan diambil oleh komputer
pada saat menjalankan program. Nilai PC di-increment setelah instruksi pada alamat
memori tersebut dijalankan, dan nilai PC dapat diubah melalui instruksi jump atau
branch. Program Counter pada SAP-1 sangat penting karena memastikan urutan
eksekusi instruksi dalam sebuah program.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Mouse
3. Aplikasi Logisim
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Rangkaian Program Counter pada SAP 1, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Program Counter (PC) adalah register khusus pada SAP-1 yang digunakan
untuk menyimpan alamat memori instruksi selanjutnya yang akan diambil oleh
komputer pada saat menjalankan program.
2. PC pada SAP-1 terdiri dari 3 bit yang mampu merepresentasikan 8 alamat
memori yang berbeda.
3. PC diimplementasikan pada SAP-1 dengan menggunakan rangkaian flip-flop JK
sebagai penyimpan alamat memori yang sedang diakses dan rangkaian
incrementer yang digunakan untuk menambah nilai Program Counter.
4. PC digunakan untuk mengontrol urutan eksekusi instruksi pada SAP-1. Setelah
instruksi tersebut diambil, nilai PC akan di-increment sehingga PC dapat
mengambil instruksi pada alamat memori berikutnya.
5. Instruksi jump atau branch digunakan untuk memindahkan alamat memori
instruksi selanjutnya ke alamat memori lain, bukan ke alamat memori
berikutnya pada urutan alamat memori. Nilai pada PC akan diubah sesuai
dengan alamat memori baru yang ditentukan.
6. Praktikum Rangkaian Program Counter pada SAP 1 sangat penting untuk
memahami prinsip dasar dari Program Counter pada komputer. Dalam
praktikum ini, peserta praktikum dapat mempelajari bagaimana PC
diimplementasikan dan digunakan pada SAP 1 untuk mengontrol urutan
eksekusi instruksi dalam sebuah program.
B REGISTER
Disusun oleh:
FITRA YUSUF
220210502004
J. TUJUAN PRAKTIKUM
3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu B Register
pada SAP-1
4. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian B Register
K. TEORI DASAR
Rangkaian B register pada SAP 1 adalah sebuah register 8-bit yang berfungsi
sebagai register penyimpan data sementara atau temporary register. Rangkaian B
register merupakan salah satu komponen utama dalam arsitektur SAP 1 dan
digunakan sebagai sumber data kedua dalam operasi ALU (Arithmetic Logic Unit).
Rangkaian B register pada SAP 1 terdiri dari 8 flip-flop yang dapat menyimpan data
sebanyak 8 bit. Register ini memiliki dua input, yaitu input data dan input kontrol.
Input data digunakan untuk memasukkan data ke dalam register, sedangkan input
kontrol digunakan untuk mengontrol operasi register seperti membaca data dari
register, menulis data ke register, dan mengosongkan register.
Dalam operasinya, Rangkaian B register pada SAP 1 akan menerima data dari register
A atau dari memori melalui bus data. Setelah itu, data tersebut akan disimpan dalam
register B dan digunakan sebagai sumber data kedua dalam operasi ALU.
P. KESIMPULAN
Rangkaian B register pada SAP 1 merupakan komponen penting dalam arsitektur
SAP 1 yang berfungsi untuk menyimpan data yang akan diproses oleh CPU. B register
dapat menyimpan data sebanyak 8 bit dan bekerja secara parallel dengan register A.
Dalam operasinya, data dapat dikirimkan ke B register dari memori atau melalui input
data, dan dapat digunakan oleh CPU untuk operasi matematika dan logika.
Pada praktikum rangkaian B register pada SAP 1, pengguna dapat mempelajari cara
kerja rangkaian tersebut dan bagaimana B register digunakan dalam operasi CPU.
Dalam praktikum ini, pengguna dapat memahami bagaimana data dapat dimasukkan
ke B register melalui input data atau dari memori, serta bagaimana B register dapat
digunakan oleh CPU dalam operasi matematika dan logika.
Dalam penggunaannya, B register pada SAP 1 sangat penting dalam menjalankan
program dan instruksi yang kompleks. Dengan B register, CPU dapat menyimpan data
sementara dan menggunakannya dalam operasi matematika dan logika, sehingga
mempercepat proses pengolahan data. Rangkaian B register pada SAP 1 juga
memungkinkan CPU untuk mengakses data secara cepat dan efisien, karena data yang
disimpan dalam register dapat diakses secara langsung tanpa harus melalui memori.
Dalam kesimpulannya, rangkaian B register pada SAP 1 merupakan komponen yang
sangat penting dalam arsitektur SAP 1 karena berfungsi untuk menyimpan data yang
akan diproses oleh CPU. Dalam praktikum, pengguna dapat mempelajari cara kerja
rangkaian tersebut dan bagaimana B register digunakan dalam operasi CPU, serta
memahami pentingnya B register dalam menjalankan program dan instruksi yang
kompleks.
LAPORAN
PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI
KOMPUTER
INSTRUCTION REGISTER
Disusun oleh:
FITRA YUSUF
220210502004
R. TUJUAN PRAKTIKUM
5. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu Instruction
Register pada SAP-1
6. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian Instruction Register
S. TEORI DASAR
Instruction Register (IR) adalah register pada SAP 1 yang berfungsi untuk
menyimpan instruksi yang sedang dieksekusi oleh CPU (Central Processing Unit). Setiap
instruksi pada SAP 1 memiliki panjang 8 bit, dan IR berfungsi untuk menampung 8 bit
pertama dari instruksi tersebut.
IR menerima input dari output data bus pada saat proses fetch instruction dilakukan
oleh CPU. Proses fetch instruction pada SAP 1 dimulai dengan mengambil nilai pada PC
(Program Counter), kemudian nilai tersebut digunakan sebagai alamat memori untuk
membaca instruksi pada alamat memori tersebut.
Setelah instruksi dibaca dari memori, nilai instruksi akan disimpan pada IR. Selanjutnya,
nilai instruksi pada IR akan di-decode dan di-interpretasikan oleh CPU agar dapat
dijalankan.IR pada SAP 1 terdiri dari 8 bit, yang berarti mampu menyimpan satu
instruksi pada satu waktu. IR pada SAP 1 digunakan untuk menyimpan instruksi saat
sedang dieksekusi oleh CPU dan menyediakan sinyal kontrol untuk mengatur aliran
data dan sinyal kontrol lainnya selama eksekusi instruksi.
Dalam arsitektur SAP 1, IR memiliki peran penting dalam eksekusi instruksi. IR berfungsi
sebagai penyimpan instruksi yang sedang dieksekusi dan memastikan eksekusi
instruksi berlangsung sesuai dengan urutan yang benar. IR juga memberikan sinyal
kontrol yang diperlukan untuk mengatur aliran data dan sinyal kontrol lainnya selama
eksekusi instruksi. Dengan demikian, Instruction Register (IR) pada SAP 1 sangat
penting dalam proses fetch-decode-execute instruksi pada CPU. IR berfungsi untuk
menyimpan instruksi dan memberikan sinyal kontrol yang diperlukan selama eksekusi
instruksi.
T. ALAT DAN BAHAN
7. Laptop
8. Mouse
9. Aplikasi Logisim
Rangkaian Instruction Register (IR) pada SAP 1 terdiri dari beberapa komponen, yaitu
flip-flop D, multiplexer 4:1, dan decoder. Berikut adalah analisis dari masing-masing
komponen pada rangkaian IR:
1. Flip-flop D
Flip-flop D pada rangkaian IR berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara instruksi yang diterima dari lokasi memori. Flip-flop D menyimpan
instruksi sementara sebelum instruksi tersebut didekode dan diambil oleh
bagian-bagian lain dari CPU.
2. Multiplexer 4:1
Multiplexer 4:1 pada rangkaian IR berfungsi untuk memilih salah satu dari
empat input dan mengeluarkan output terpilih. Pada rangkaian IR, empat input
yang dipilih adalah Q0, Q1, Q2, dan Q3 dari flip-flop D, sesuai dengan alamat
memori instruksi yang sedang diambil.
3. Decoder
Decoder pada rangkaian IR berfungsi untuk mendekodekan instruksi yang ada
di dalam flip-flop D. Decoder menerjemahkan pola bit pada instruksi menjadi
sinyal kontrol yang digunakan oleh CPU untuk menjalankan operasi yang
sesuai.
Secara keseluruhan, rangkaian IR pada SAP 1 bekerja dengan cara menerima instruksi
dari memori dan menyimpannya sementara dalam flip-flop D. Selanjutnya, instruksi
tersebut dipilih menggunakan multiplexer 4:1 dan didekodekan oleh decoder untuk
menghasilkan sinyal kontrol yang dibutuhkan oleh CPU untuk menjalankan instruksi
tersebut. Rangkaian IR pada SAP 1 sangat penting dalam proses fetch-decode-execute
instruksi pada CPU dan merupakan salah satu bagian terpenting dari arsitektur
komputer.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis rangkaian Instruction Register (IR) pada SAP 1, dapat disimpulkan
bahwa IR merupakan bagian penting dari arsitektur SAP 1 dan memiliki peran penting
dalam proses fetch-decode-execute instruksi pada CPU. Rangkaian IR terdiri dari flip-
flop D, multiplexer 4:1, dan decoder, yang bekerja bersama-sama untuk menyimpan
instruksi dari memori, memilih instruksi yang tepat, dan mendekodekannya menjadi
sinyal kontrol yang dibutuhkan oleh CPU untuk menjalankan instruksi tersebut.
Dalam keseluruhan, rangkaian IR pada SAP 1 sangat penting dan memainkan peran
yang krusial dalam proses fetch-decode-execute instruksi pada CPU. Dengan
pemahaman tentang rangkaian IR, seseorang dapat memahami bagaimana instruksi
diambil dari memori, diproses, dan dieksekusi oleh CPU.
LAPORAN
PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI
KOMPUTER
CONTROLLER
Disusun oleh:
FITRA YUSUF
220210502004
Z. TUJUAN PRAKTIKUM
7. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu Controller
pada SAP-1
8. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian Controller
FF. KESIMPULAN
Kesimpulan dari rangkaian controller pada SAP 1 adalah bahwa controller
merupakan komponen utama pada CPU yang mengontrol aliran data dan urutan
operasi pada arsitektur SAP 1. Rangkaian controller pada SAP 1 terdiri dari beberapa
komponen, seperti Controller, Program Counter, Decoder, dan sinyal kontrol.
Controller digunakan untuk menyimpan sementara instruksi dari memori sebelum
instruksi tersebut didekodekan dan diproses oleh komponen CPU lainnya. Program
Counter digunakan untuk menyimpan alamat memori dari instruksi berikutnya yang
akan dieksekusi oleh CPU.
Decoder pada SAP 1 digunakan untuk menerjemahkan instruksi yang disimpan dalam
IR menjadi sinyal kontrol yang diperlukan oleh CPU. Sinyal kontrol ini dihasilkan oleh
decoder dan digunakan oleh rangkaian CPU untuk mengatur operasi yang dilakukan
oleh komponen SAP 1.
Dengan menggunakan controller, arsitektur SAP 1 dapat menjalankan operasi yang
kompleks dengan menggunakan komponen yang relatif sederhana. Controller
memastikan urutan instruksi dilakukan dengan benar dan data dikirim dengan cara
yang tepat, sehingga memungkinkan penggunaan CPU yang lebih efektif dan efisien.
LAPORAN
PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI
KOMPUTER
OUTPUT REGISTER
Disusun oleh:
FITRA YUSUF
220210502004
Register output 8-bit pada SAP 1 adalah register yang dapat menyimpan data
sebanyak 8 bit. Data yang akan dikirimkan ke luar sistem disimpan dalam register ini
sebelum dikirim ke buffer driver output. Buffer driver output pada SAP 1 digunakan
untuk menguatkan sinyal output sehingga dapat diteruskan ke perangkat eksternal
dengan kekuatan yang cukup.
Rangkaian output register pada SAP 1 digunakan dalam operasi output, di mana CPU
membutuhkan untuk mengirim data dari register atau memori ke perangkat
eksternal, seperti layar. Ketika instruksi output diberikan, data yang akan dikirimkan
akan dipindahkan dari memori atau register ke register output 8-bit. Setelah itu, data
akan diperkuat oleh buffer driver output dan dikirim ke perangkat eksternal.
Rangkaian output register pada SAP 1 memungkinkan CPU untuk mengirimkan data
ke perangkat eksternal dengan kekuatan yang cukup sehingga dapat diterima dengan
baik oleh perangkat eksternal. Hal ini sangat penting dalam menjalankan program
yang menghasilkan output yang akurat dan dapat dibaca dengan jelas oleh pengguna.
JJ. ALAT DAN BAHAN
13. Laptop
14. Mouse
15. Aplikasi Logisim
NN. KESIMPULAN
Rangkaian output register pada SAP 1 merupakan salah satu komponen penting
dalam arsitektur CPU ini. Output register digunakan untuk menyimpan hasil akhir dari
operasi yang dilakukan oleh CPU dan mengirimkannya ke luar sistem.
Dalam operasinya, ketika instruksi dieksekusi, hasilnya akan disimpan dalam output
register dan dianggap sebagai output dari sistem. Hasil ini kemudian dapat digunakan
sebagai input untuk operasi lain atau sebagai output yang diperlukan oleh perangkat
eksternal.
Rangkaian output register pada SAP 1 terdiri dari flip-flop dan multiplexer. Flip-flop
digunakan untuk menyimpan data sementara, sedangkan multiplexer digunakan untuk
memilih apakah data yang disimpan dalam flip-flop akan dikirim ke output atau tidak.
Dengan menggunakan output register, CPU dapat menghasilkan output yang tepat dan
akurat untuk diproses oleh perangkat eksternal. Rangkaian output register ini
memungkinkan CPU untuk melakukan operasi yang lebih kompleks dan menghasilkan
hasil yang lebih bervariasi, meningkatkan fleksibilitas dan efektivitas dari arsitektur SAP
1 secara keseluruhan.