Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI


KOMPUTER

PROGRAM COUNTER

Disusun oleh:

FITRA YUSUF
220210502004

PRODI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
A. JUDUL PRAKTIKUM
Program Counter

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu Program
Counter pada SAP-1
2. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian Program Counter

C. TEORI DASAR
Program Counter (PC) adalah register khusus pada SAP-1 yang digunakan untuk
menyimpan alamat memori instruksi selanjutnya yang akan diambil oleh komputer
pada saat menjalankan program. Program Counter pada SAP-1 terdiri dari 3 bit yang
mampu merepresentasikan 8 alamat memori yang berbeda.
Pada saat komputer melakukan operasi, alamat memori instruksi selanjutnya diambil
dari Program Counter. Setelah instruksi tersebut diambil, nilai PC akan di-increment
(ditambah 1) agar alamat memori instruksi selanjutnya dapat diambil pada operasi
selanjutnya.
Contohnya, jika pada saat komputer sedang menjalankan program, nilai Program
Counter berada pada alamat memori 0011, maka saat instruksi pada alamat memori
0011 telah selesai dijalankan, PC akan di-increment menjadi 0100 sehingga pada
operasi selanjutnya komputer akan mengambil instruksi dari alamat memori 0100.
Program Counter pada SAP-1 dikelola oleh Control Unit, dan nilai pada PC dapat diubah
melalui instruksi jump atau branch. Instruksi jump atau branch digunakan untuk
memindahkan alamat memori instruksi selanjutnya ke alamat memori lain, bukan ke
alamat memori berikutnya pada urutan alamat memori.
Dalam ringkasan, Program Counter pada SAP-1 adalah register khusus yang
menyimpan alamat memori instruksi selanjutnya yang akan diambil oleh komputer
pada saat menjalankan program. Nilai PC di-increment setelah instruksi pada alamat
memori tersebut dijalankan, dan nilai PC dapat diubah melalui instruksi jump atau
branch. Program Counter pada SAP-1 sangat penting karena memastikan urutan
eksekusi instruksi dalam sebuah program.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Mouse
3. Aplikasi Logisim

E. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


1. Hati-hatilah dalam memakai perangkat elektronik
2. Pastikan kabel listrik terpasang dan dalam kondisi baik
3. Lakukan praktikum dalam posisi duduk yang benar
4. Jauhkan kabel listrik dari sentuhan anda
5. Gunakan alas kaki celana Panjang dan kemeja
6. Gunakan kacamata anti radiasi layar

F. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM


1.Langkah pertama, buka aplikasi Logisim yang sudah didownload sebelumnya.
2.Setelah masuk didalam aplikasinya akan muncul tempat kerja atau lembar kerja yang
akan kita gunakan.
3. Langkah selanjut pilih gerbang logika yang ingin kita gunakan misalnya gerbang AND,
OR, NOT dan lain sebagainya. Dan mulai membuat rangkaiannya Perlu diketahui
pelajari dlu cara kerja dari setiap gerbangnya.
3. Langkah berikutnya buat rangkaian dengan mempersiapkan input atau icon persegi
dan output dengan icon lingkaran serta gerbang logikanya.
4. Langkah selanjutnya menghubungkannya dengan menyambung titik-titik dengan
megklik lalu menggeser kursor ke titik bagian yang akan kita hubungkan.
5. Setelah Semua rangkaian sudah dihubungkan dan lalu diberi nama sesuai rangkaian
yang kita buat.
6. Langkah selanjutnya mengetes input dengan mengklik ikon tangan lalu mengklik ikon
input pada rangkaian dengan mengecek apakah rangkaian sudah berjalan dengan baik
atau tidak.
G. PRAKTIKUM
Hasil Praktikum Program Counter

 Analisis Praktikum Rangkain Program Counter


kegiatan praktikum yang sangat penting untuk memahami bagaimana Program
Counter bekerja pada arsitektur SAP 1. Dalam praktikum ini, peserta praktikum akan
mempelajari bagaimana PC diimplementasikan pada SAP 1 dan bagaimana
penggunaannya dalam menjalankan program.
Dalam praktikum ini, peserta praktikum akan belajar tentang rangkaian yang digunakan
untuk mengimplementasikan Program Counter pada SAP 1, termasuk penggunaan flip-
flop JK sebagai penyimpan alamat memori yang sedang diakses dan rangkaian
incrementer yang digunakan untuk menambah nilai Program Counter.
Selain itu, peserta praktikum juga akan mempelajari bagaimana PC digunakan untuk
mengontrol urutan eksekusi instruksi pada SAP 1. Dalam SAP 1, PC menyimpan alamat
memori instruksi selanjutnya yang akan diambil oleh CPU. Setelah instruksi tersebut
diambil, nilai PC akan di-increment sehingga PC dapat mengambil instruksi pada alamat
memori berikutnya.
Dalam praktikum ini, peserta praktikum juga akan mempelajari tentang instruksi jump
atau branch yang digunakan untuk memindahkan alamat memori instruksi selanjutnya
ke alamat memori lain. Dalam instruksi jump atau branch, nilai pada PC akan diubah
sehingga program akan melanjutkan eksekusi pada alamat memori baru yang
ditentukan.
Praktikum Rangkaian Program Counter pada SAP 1 sangat penting untuk memahami
prinsip dasar dari Program Counter pada komputer. Dengan memahami bagaimana PC
diimplementasikan dan digunakan pada SAP 1, peserta praktikum akan dapat
memahami prinsip-prinsip dasar dari penggunaan Program Counter pada komputer
modern.
Dalam ringkasan, praktikum Rangkaian Program Counter pada SAP 1 sangat penting
karena memastikan urutan eksekusi instruksi dalam sebuah program. Praktikum ini
membantu peserta praktikum untuk memahami bagaimana Program Counter
diimplementasikan pada SAP 1 dan bagaimana penggunaannya dalam menjalankan
program. Praktikum ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin mempelajari lebih
dalam tentang dasar-dasar komputasi dan arsitektur komputer.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Rangkaian Program Counter pada SAP 1, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Program Counter (PC) adalah register khusus pada SAP-1 yang digunakan
untuk menyimpan alamat memori instruksi selanjutnya yang akan diambil oleh
komputer pada saat menjalankan program.
2. PC pada SAP-1 terdiri dari 3 bit yang mampu merepresentasikan 8 alamat
memori yang berbeda.
3. PC diimplementasikan pada SAP-1 dengan menggunakan rangkaian flip-flop JK
sebagai penyimpan alamat memori yang sedang diakses dan rangkaian
incrementer yang digunakan untuk menambah nilai Program Counter.
4. PC digunakan untuk mengontrol urutan eksekusi instruksi pada SAP-1. Setelah
instruksi tersebut diambil, nilai PC akan di-increment sehingga PC dapat
mengambil instruksi pada alamat memori berikutnya.
5. Instruksi jump atau branch digunakan untuk memindahkan alamat memori
instruksi selanjutnya ke alamat memori lain, bukan ke alamat memori
berikutnya pada urutan alamat memori. Nilai pada PC akan diubah sesuai
dengan alamat memori baru yang ditentukan.
6. Praktikum Rangkaian Program Counter pada SAP 1 sangat penting untuk
memahami prinsip dasar dari Program Counter pada komputer. Dalam
praktikum ini, peserta praktikum dapat mempelajari bagaimana PC
diimplementasikan dan digunakan pada SAP 1 untuk mengontrol urutan
eksekusi instruksi dalam sebuah program.

Dengan demikian, praktikum Rangkaian Program Counter pada SAP 1 sangat


bermanfaat bagi yang ingin mempelajari lebih dalam tentang dasar-dasar komputasi
dan arsitektur komputer. Praktikum ini memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang prinsip dasar dari Program Counter dan bagaimana PC digunakan dalam
pengontrolan urutan eksekusi instruksi pada komputer.
LAPORAN
PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI
KOMPUTER

B REGISTER

Disusun oleh:

FITRA YUSUF
220210502004

PRODI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
I. JUDUL PRAKTIKUM
B Register

J. TUJUAN PRAKTIKUM
3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu B Register
pada SAP-1
4. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian B Register

K. TEORI DASAR
Rangkaian B register pada SAP 1 adalah sebuah register 8-bit yang berfungsi
sebagai register penyimpan data sementara atau temporary register. Rangkaian B
register merupakan salah satu komponen utama dalam arsitektur SAP 1 dan
digunakan sebagai sumber data kedua dalam operasi ALU (Arithmetic Logic Unit).

Rangkaian B register pada SAP 1 terdiri dari 8 flip-flop yang dapat menyimpan data
sebanyak 8 bit. Register ini memiliki dua input, yaitu input data dan input kontrol.
Input data digunakan untuk memasukkan data ke dalam register, sedangkan input
kontrol digunakan untuk mengontrol operasi register seperti membaca data dari
register, menulis data ke register, dan mengosongkan register.

Dalam operasinya, Rangkaian B register pada SAP 1 akan menerima data dari register
A atau dari memori melalui bus data. Setelah itu, data tersebut akan disimpan dalam
register B dan digunakan sebagai sumber data kedua dalam operasi ALU.

Rangkaian B register pada SAP 1 memungkinkan CPU untuk melakukan operasi


matematika dan logika yang kompleks dengan menggunakan dua sumber data
sekaligus. Hal ini sangat penting dalam menjalankan program yang memerlukan
operasi matematika dan logika yang kompleks.
L. ALAT DAN BAHAN
4. Laptop
5. Mouse
6. Aplikasi Logisim

M. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


7. Hati-hatilah dalam memakai perangkat elektronik
8. Pastikan kabel listrik terpasang dan dalam kondisi baik
9. Lakukan praktikum dalam posisi duduk yang benar
10. Jauhkan kabel listrik dari sentuhan anda
11. Gunakan alas kaki celana Panjang dan kemeja
12. Gunakan kacamata anti radiasi layar

N. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM


1. Langkah pertama, buka aplikasi Logisim yang sudah didownload sebelumnya.
2.Setelah masuk didalam aplikasinya akan muncul tempat kerja atau lembar kerja yang
akan kita gunakan.
3. Langkah selanjut pilih gerbang logika yang ingin kita gunakan misalnya gerbang AND,
OR, NOT dan lain sebagainya. Dan mulai membuat rangkaiannya Perlu diketahui
pelajari dlu cara kerja dari setiap gerbangnya.
3. Langkah berikutnya buat rangkaian dengan mempersiapkan input atau icon persegi
dan output dengan icon lingkaran serta gerbang logikanya.
4. Langkah selanjutnya menghubungkannya dengan menyambung titik-titik dengan
megklik lalu menggeser kursor ke titik bagian yang akan kita hubungkan.
5. Setelah Semua rangkaian sudah dihubungkan dan lalu diberi nama sesuai rangkaian
yang kita buat.
6. Langkah selanjutnya mengetes input dengan mengklik ikon tangan lalu mengklik ikon
input pada rangkaian dengan mengecek apakah rangkaian sudah berjalan dengan baik
atau tidak.
O. PRAKTIKUM
Hasil Praktikum B Register

 Analisis Rangkaian B Register


Rangkaian B register pada SAP 1 adalah komponen pada arsitektur SAP 1 yang
berfungsi sebagai register 8-bit untuk menyimpan data. B register pada SAP 1
terhubung ke bus data, sehingga memungkinkan CPU untuk memindahkan data dari
dan ke register ini.
Rangkaian B register pada SAP 1 terdiri dari beberapa komponen utama, seperti
register 8-bit, multiplexer, dan decoder. Register 8-bit pada B register adalah register
yang dapat menyimpan data sebanyak 8 bit. Multiplexer pada B register digunakan
untuk memilih antara data yang akan ditulis ke register atau data yang akan dibaca dari
register. Decoder digunakan untuk mengaktifkan input-output pada register.
Dalam operasinya, ketika CPU membutuhkan untuk memindahkan data ke B register,
data tersebut akan dimasukkan ke input multiplexer, kemudian diaktifkan oleh decoder
dan disimpan di register 8-bit. Ketika CPU membutuhkan data dari B register, data
tersebut akan dipilih oleh multiplexer dan dikirim ke bus data.
Rangkaian B register pada SAP 1 memungkinkan CPU untuk menyimpan data
sementara yang akan digunakan dalam operasi aritmatika atau logika. B register juga
dapat digunakan sebagai sumber atau tujuan data dalam operasi transfer data. Dengan
memungkinkan CPU untuk memindahkan data dari dan ke B register, arsitektur SAP 1
dapat melakukan operasi secara efisien dan akurat.
Penting untuk dicatat bahwa B register pada SAP 1 memiliki fungsi yang mirip dengan
A register, yang juga berfungsi sebagai register 8-bit untuk menyimpan data. Namun,
B register digunakan untuk keperluan khusus, seperti operasi transfer data atau
sebagai sumber data alternatif untuk operasi aritmatika atau logika.

P. KESIMPULAN
Rangkaian B register pada SAP 1 merupakan komponen penting dalam arsitektur
SAP 1 yang berfungsi untuk menyimpan data yang akan diproses oleh CPU. B register
dapat menyimpan data sebanyak 8 bit dan bekerja secara parallel dengan register A.
Dalam operasinya, data dapat dikirimkan ke B register dari memori atau melalui input
data, dan dapat digunakan oleh CPU untuk operasi matematika dan logika.
Pada praktikum rangkaian B register pada SAP 1, pengguna dapat mempelajari cara
kerja rangkaian tersebut dan bagaimana B register digunakan dalam operasi CPU.
Dalam praktikum ini, pengguna dapat memahami bagaimana data dapat dimasukkan
ke B register melalui input data atau dari memori, serta bagaimana B register dapat
digunakan oleh CPU dalam operasi matematika dan logika.
Dalam penggunaannya, B register pada SAP 1 sangat penting dalam menjalankan
program dan instruksi yang kompleks. Dengan B register, CPU dapat menyimpan data
sementara dan menggunakannya dalam operasi matematika dan logika, sehingga
mempercepat proses pengolahan data. Rangkaian B register pada SAP 1 juga
memungkinkan CPU untuk mengakses data secara cepat dan efisien, karena data yang
disimpan dalam register dapat diakses secara langsung tanpa harus melalui memori.
Dalam kesimpulannya, rangkaian B register pada SAP 1 merupakan komponen yang
sangat penting dalam arsitektur SAP 1 karena berfungsi untuk menyimpan data yang
akan diproses oleh CPU. Dalam praktikum, pengguna dapat mempelajari cara kerja
rangkaian tersebut dan bagaimana B register digunakan dalam operasi CPU, serta
memahami pentingnya B register dalam menjalankan program dan instruksi yang
kompleks.
LAPORAN
PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI
KOMPUTER

INSTRUCTION REGISTER

Disusun oleh:

FITRA YUSUF
220210502004

PRODI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
Q. JUDUL PRAKTIKUM
Instruction Register

R. TUJUAN PRAKTIKUM
5. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu Instruction
Register pada SAP-1
6. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian Instruction Register

S. TEORI DASAR
Instruction Register (IR) adalah register pada SAP 1 yang berfungsi untuk
menyimpan instruksi yang sedang dieksekusi oleh CPU (Central Processing Unit). Setiap
instruksi pada SAP 1 memiliki panjang 8 bit, dan IR berfungsi untuk menampung 8 bit
pertama dari instruksi tersebut.
IR menerima input dari output data bus pada saat proses fetch instruction dilakukan
oleh CPU. Proses fetch instruction pada SAP 1 dimulai dengan mengambil nilai pada PC
(Program Counter), kemudian nilai tersebut digunakan sebagai alamat memori untuk
membaca instruksi pada alamat memori tersebut.
Setelah instruksi dibaca dari memori, nilai instruksi akan disimpan pada IR. Selanjutnya,
nilai instruksi pada IR akan di-decode dan di-interpretasikan oleh CPU agar dapat
dijalankan.IR pada SAP 1 terdiri dari 8 bit, yang berarti mampu menyimpan satu
instruksi pada satu waktu. IR pada SAP 1 digunakan untuk menyimpan instruksi saat
sedang dieksekusi oleh CPU dan menyediakan sinyal kontrol untuk mengatur aliran
data dan sinyal kontrol lainnya selama eksekusi instruksi.
Dalam arsitektur SAP 1, IR memiliki peran penting dalam eksekusi instruksi. IR berfungsi
sebagai penyimpan instruksi yang sedang dieksekusi dan memastikan eksekusi
instruksi berlangsung sesuai dengan urutan yang benar. IR juga memberikan sinyal
kontrol yang diperlukan untuk mengatur aliran data dan sinyal kontrol lainnya selama
eksekusi instruksi. Dengan demikian, Instruction Register (IR) pada SAP 1 sangat
penting dalam proses fetch-decode-execute instruksi pada CPU. IR berfungsi untuk
menyimpan instruksi dan memberikan sinyal kontrol yang diperlukan selama eksekusi
instruksi.
T. ALAT DAN BAHAN
7. Laptop
8. Mouse
9. Aplikasi Logisim

U. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


13. Hati-hatilah dalam memakai perangkat elektronik
14. Pastikan kabel listrik terpasang dan dalam kondisi baik
15. Lakukan praktikum dalam posisi duduk yang benar
16. Jauhkan kabel listrik dari sentuhan anda
17. Gunakan alas kaki celana Panjang dan kemeja
18. Gunakan kacamata anti radiasi layar

V. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM


1. Langkah pertama, buka aplikasi Logisim yang sudah didownload sebelumnya.
2.Setelah masuk didalam aplikasinya akan muncul tempat kerja atau lembar kerja yang
akan kita gunakan.
3. Langkah selanjut pilih gerbang logika yang ingin kita gunakan misalnya gerbang AND,
OR, NOT dan lain sebagainya. Dan mulai membuat rangkaiannya Perlu diketahui
pelajari dlu cara kerja dari setiap gerbangnya.
3. Langkah berikutnya buat rangkaian dengan mempersiapkan input atau icon persegi
dan output dengan icon lingkaran serta gerbang logikanya.
4. Langkah selanjutnya menghubungkannya dengan menyambung titik-titik dengan
megklik lalu menggeser kursor ke titik bagian yang akan kita hubungkan.
5. Setelah Semua rangkaian sudah dihubungkan dan lalu diberi nama sesuai rangkaian
yang kita buat.
6. Langkah selanjutnya mengetes input dengan mengklik ikon tangan lalu mengklik ikon
input pada rangkaian dengan mengecek apakah rangkaian sudah berjalan dengan baik
atau tidak.
W. PRAKTIKUM
Hasil Praktikum Instruction Register

Rangkaian Instruction Register (IR) pada SAP 1 terdiri dari beberapa komponen, yaitu
flip-flop D, multiplexer 4:1, dan decoder. Berikut adalah analisis dari masing-masing
komponen pada rangkaian IR:
1. Flip-flop D
Flip-flop D pada rangkaian IR berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara instruksi yang diterima dari lokasi memori. Flip-flop D menyimpan
instruksi sementara sebelum instruksi tersebut didekode dan diambil oleh
bagian-bagian lain dari CPU.
2. Multiplexer 4:1
Multiplexer 4:1 pada rangkaian IR berfungsi untuk memilih salah satu dari
empat input dan mengeluarkan output terpilih. Pada rangkaian IR, empat input
yang dipilih adalah Q0, Q1, Q2, dan Q3 dari flip-flop D, sesuai dengan alamat
memori instruksi yang sedang diambil.
3. Decoder
Decoder pada rangkaian IR berfungsi untuk mendekodekan instruksi yang ada
di dalam flip-flop D. Decoder menerjemahkan pola bit pada instruksi menjadi
sinyal kontrol yang digunakan oleh CPU untuk menjalankan operasi yang
sesuai.
Secara keseluruhan, rangkaian IR pada SAP 1 bekerja dengan cara menerima instruksi
dari memori dan menyimpannya sementara dalam flip-flop D. Selanjutnya, instruksi
tersebut dipilih menggunakan multiplexer 4:1 dan didekodekan oleh decoder untuk
menghasilkan sinyal kontrol yang dibutuhkan oleh CPU untuk menjalankan instruksi
tersebut. Rangkaian IR pada SAP 1 sangat penting dalam proses fetch-decode-execute
instruksi pada CPU dan merupakan salah satu bagian terpenting dari arsitektur
komputer.

X. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis rangkaian Instruction Register (IR) pada SAP 1, dapat disimpulkan
bahwa IR merupakan bagian penting dari arsitektur SAP 1 dan memiliki peran penting
dalam proses fetch-decode-execute instruksi pada CPU. Rangkaian IR terdiri dari flip-
flop D, multiplexer 4:1, dan decoder, yang bekerja bersama-sama untuk menyimpan
instruksi dari memori, memilih instruksi yang tepat, dan mendekodekannya menjadi
sinyal kontrol yang dibutuhkan oleh CPU untuk menjalankan instruksi tersebut.

Flip-flop D berfungsi sebagai penyimpan sementara instruksi yang diterima dari


memori sebelum instruksi tersebut diproses lebih lanjut. Multiplexer 4:1 digunakan
untuk memilih input yang tepat dari flip-flop D yang sesuai dengan alamat memori
instruksi yang sedang diambil. Sedangkan decoder menerjemahkan pola bit pada
instruksi menjadi sinyal kontrol yang digunakan oleh CPU untuk menjalankan operasi
yang sesuai.

Dalam keseluruhan, rangkaian IR pada SAP 1 sangat penting dan memainkan peran
yang krusial dalam proses fetch-decode-execute instruksi pada CPU. Dengan
pemahaman tentang rangkaian IR, seseorang dapat memahami bagaimana instruksi
diambil dari memori, diproses, dan dieksekusi oleh CPU.
LAPORAN
PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI
KOMPUTER

CONTROLLER

Disusun oleh:

FITRA YUSUF
220210502004

PRODI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
Y. JUDUL PRAKTIKUM
Controller

Z. TUJUAN PRAKTIKUM
7. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu Controller
pada SAP-1
8. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian Controller

AA. TEORI DASAR


Controller pada SAP 1 adalah bagian dari Central Processing Unit (CPU) yang
bertanggung jawab untuk mengendalikan urutan operasi dan aliran data pada
arsitektur SAP 1. Controller mengatur dan mengontrol setiap operasi yang dilakukan
oleh CPU, termasuk pengambilan instruksi dari memori, pengolahan data, dan
pengiriman sinyal kontrol yang diperlukan untuk menjalankan setiap operasi.
Dalam SAP 1, controller terdiri dari beberapa komponen, termasuk Controller (IR),
Program Counter (PC), decoder, dan sinyal kontrol. IR digunakan untuk menyimpan
instruksi yang diambil dari memori sebelum instruksi tersebut didekodekan dan
diproses oleh komponen CPU lainnya. PC digunakan untuk menyimpan alamat memori
dari instruksi berikutnya yang akan dieksekusi oleh CPU. Decoder digunakan untuk
menerjemahkan instruksi yang disimpan dalam IR menjadi sinyal kontrol yang
diperlukan oleh CPU.
Dengan menggunakan controller, SAP 1 dapat menjalankan instruksi secara berurutan,
yang membantu memastikan bahwa operasi dilakukan dengan urutan yang benar dan
data dikirim dengan cara yang tepat. Controller pada SAP 1 merupakan bagian yang
sangat penting dalam proses pengolahan data dan operasi pada arsitektur SAP 1.
BB. ALAT DAN BAHAN
10. Laptop
11. Mouse
12. Aplikasi Logisim

CC. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


19. Hati-hatilah dalam memakai perangkat elektronik
20. Pastikan kabel listrik terpasang dan dalam kondisi baik
21. Lakukan praktikum dalam posisi duduk yang benar
22. Jauhkan kabel listrik dari sentuhan anda
23. Gunakan alas kaki celana Panjang dan kemeja
24. Gunakan kacamata anti radiasi layar

DD. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM


1.Langkah pertama, buka aplikasi Logisim yang sudah didownload sebelumnya.
2.Setelah masuk didalam aplikasinya akan muncul tempat kerja atau lembar kerja yang
akan kita gunakan.
3. Langkah selanjut pilih gerbang logika yang ingin kita gunakan misalnya gerbang AND,
OR, NOT dan lain sebagainya. Dan mulai membuat rangkaiannya Perlu diketahui
pelajari dlu cara kerja dari setiap gerbangnya.
3. Langkah berikutnya buat rangkaian dengan mempersiapkan input atau icon persegi
dan output dengan icon lingkaran serta gerbang logikanya.
4. Langkah selanjutnya menghubungkannya dengan menyambung titik-titik dengan
megklik lalu menggeser kursor ke titik bagian yang akan kita hubungkan.
5. Setelah Semua rangkaian sudah dihubungkan dan lalu diberi nama sesuai rangkaian
yang kita buat.
6. Langkah selanjutnya mengetes input dengan mengklik ikon tangan lalu mengklik ikon
input pada rangkaian dengan mengecek apakah rangkaian sudah berjalan dengan baik
atau tidak.
EE. PRAKTIKUM
Hasil Praktikum Controller

 Analisis Rangkaian Controller


Rangkaian Controller pada SAP 1 terdiri dari beberapa komponen yang bekerja
bersama-sama untuk mengontrol operasi pada arsitektur SAP 1. Berikut adalah analisis
dari masing-masing komponen pada Controller SAP 1:
Controller (IR)
IR merupakan rangkaian yang digunakan untuk menyimpan instruksi dari memori
sebelum instruksi tersebut didekodekan dan diproses oleh komponen CPU lainnya.
Rangkaian IR pada SAP 1 terdiri dari flip-flop D, multiplexer 4:1, dan decoder.
Flip-flop D digunakan untuk menyimpan sementara instruksi yang diambil dari memori.
Multiplexer 4:1 digunakan untuk memilih input yang tepat dari flip-flop D yang sesuai
dengan alamat memori instruksi yang sedang diambil. Decoder pada IR digunakan
untuk menerjemahkan pola bit pada instruksi menjadi sinyal kontrol yang diperlukan
oleh CPU untuk menjalankan operasi yang sesuai.
Program Counter (PC)
PC merupakan rangkaian yang digunakan untuk menyimpan alamat memori dari
instruksi berikutnya yang akan dieksekusi oleh CPU. Rangkaian PC pada SAP 1 terdiri
dari counter biner 8-bit dan multiplexer 2:1.
Counter biner 8-bit pada PC digunakan untuk menghitung alamat memori instruksi
berikutnya yang akan dieksekusi oleh CPU. Multiplexer 2:1 pada PC digunakan untuk
memilih input yang tepat untuk alamat memori berikutnya antara output counter PC
atau alamat memori langsung yang dihasilkan dari rangkaian external input.
Decoder
Decoder pada SAP 1 digunakan untuk menerjemahkan instruksi yang disimpan dalam
IR menjadi sinyal kontrol yang diperlukan oleh CPU. Decoder pada SAP 1 terdiri dari
decoder 3-8 dan decoder 2-4.
Decoder 3-8 pada SAP 1 digunakan untuk menerjemahkan kode operasi pada instruksi
menjadi sinyal kontrol yang digunakan oleh CPU untuk menjalankan operasi yang
sesuai. Decoder 2-4 pada SAP 1 digunakan untuk menerjemahkan kode alamat pada
instruksi menjadi sinyal kontrol yang digunakan oleh CPU untuk memilih alamat
memori yang tepat untuk operasi yang sedang berjalan.
Sinyal kontrol
Sinyal kontrol pada SAP 1 merupakan sinyal yang digunakan oleh CPU untuk
mengontrol operasi yang dilakukan oleh rangkaian pada arsitektur SAP 1. Sinyal kontrol
ini dihasilkan oleh decoder dan digunakan oleh rangkaian CPU untuk mengatur operasi
yang dilakukan oleh komponen SAP 1.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Controller pada SAP 1
merupakan bagian penting dari CPU yang mengontrol aliran data dan urutan operasi
pada arsitektur SAP 1. Controller menggunakan beberapa komponen, seperti
Controller, Program Counter, Decoder, dan sinyal kontrol untuk mengendalikan
operasi pada CPU dan memastikan operasi dilakukan dengan benar dan data dikirim
dengan cara yang tepat.

FF. KESIMPULAN
Kesimpulan dari rangkaian controller pada SAP 1 adalah bahwa controller
merupakan komponen utama pada CPU yang mengontrol aliran data dan urutan
operasi pada arsitektur SAP 1. Rangkaian controller pada SAP 1 terdiri dari beberapa
komponen, seperti Controller, Program Counter, Decoder, dan sinyal kontrol.
Controller digunakan untuk menyimpan sementara instruksi dari memori sebelum
instruksi tersebut didekodekan dan diproses oleh komponen CPU lainnya. Program
Counter digunakan untuk menyimpan alamat memori dari instruksi berikutnya yang
akan dieksekusi oleh CPU.
Decoder pada SAP 1 digunakan untuk menerjemahkan instruksi yang disimpan dalam
IR menjadi sinyal kontrol yang diperlukan oleh CPU. Sinyal kontrol ini dihasilkan oleh
decoder dan digunakan oleh rangkaian CPU untuk mengatur operasi yang dilakukan
oleh komponen SAP 1.
Dengan menggunakan controller, arsitektur SAP 1 dapat menjalankan operasi yang
kompleks dengan menggunakan komponen yang relatif sederhana. Controller
memastikan urutan instruksi dilakukan dengan benar dan data dikirim dengan cara
yang tepat, sehingga memungkinkan penggunaan CPU yang lebih efektif dan efisien.
LAPORAN
PRAKTIKUM ARSITEKTUR & ORGANISASI
KOMPUTER

OUTPUT REGISTER

Disusun oleh:

FITRA YUSUF
220210502004

PRODI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
GG. JUDUL PRAKTIKUM
Output Register

HH. TUJUAN PRAKTIKUM


9. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami apa itu Output
Register pada SAP-1
10. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan melakukan praktikum dengan
membuat rangkaian Output Register

II. TEORI DASAR


Rangkaian output register pada SAP 1 adalah komponen pada arsitektur SAP 1
yang berfungsi untuk menyimpan data yang akan dikirimkan ke luar sistem, seperti ke
layar atau ke perangkat eksternal lainnya. Rangkaian output register pada SAP 1
terdiri dari register output 8-bit dan buffer driver output.

Register output 8-bit pada SAP 1 adalah register yang dapat menyimpan data
sebanyak 8 bit. Data yang akan dikirimkan ke luar sistem disimpan dalam register ini
sebelum dikirim ke buffer driver output. Buffer driver output pada SAP 1 digunakan
untuk menguatkan sinyal output sehingga dapat diteruskan ke perangkat eksternal
dengan kekuatan yang cukup.

Rangkaian output register pada SAP 1 digunakan dalam operasi output, di mana CPU
membutuhkan untuk mengirim data dari register atau memori ke perangkat
eksternal, seperti layar. Ketika instruksi output diberikan, data yang akan dikirimkan
akan dipindahkan dari memori atau register ke register output 8-bit. Setelah itu, data
akan diperkuat oleh buffer driver output dan dikirim ke perangkat eksternal.

Rangkaian output register pada SAP 1 memungkinkan CPU untuk mengirimkan data
ke perangkat eksternal dengan kekuatan yang cukup sehingga dapat diterima dengan
baik oleh perangkat eksternal. Hal ini sangat penting dalam menjalankan program
yang menghasilkan output yang akurat dan dapat dibaca dengan jelas oleh pengguna.
JJ. ALAT DAN BAHAN
13. Laptop
14. Mouse
15. Aplikasi Logisim

KK. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


25. Hati-hatilah dalam memakai perangkat elektronik
26. Pastikan kabel listrik terpasang dan dalam kondisi baik
27. Lakukan praktikum dalam posisi duduk yang benar
28. Jauhkan kabel listrik dari sentuhan anda
29. Gunakan alas kaki celana Panjang dan kemeja
30. Gunakan kacamata anti radiasi layar

LL. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM


1.Langkah pertama, buka aplikasi Logisim yang sudah didownload sebelumnya.
2.Setelah masuk didalam aplikasinya akan muncul tempat kerja atau lembar kerja yang
akan kita gunakan.
3. Langkah selanjut pilih gerbang logika yang ingin kita gunakan misalnya gerbang AND,
OR, NOT dan lain sebagainya. Dan mulai membuat rangkaiannya Perlu diketahui
pelajari dlu cara kerja dari setiap gerbangnya.
3. Langkah berikutnya buat rangkaian dengan mempersiapkan input atau icon persegi
dan output dengan icon lingkaran serta gerbang logikanya.
4. Langkah selanjutnya menghubungkannya dengan menyambung titik-titik dengan
megklik lalu menggeser kursor ke titik bagian yang akan kita hubungkan.
5. Setelah Semua rangkaian sudah dihubungkan dan lalu diberi nama sesuai rangkaian
yang kita buat.
6. Langkah selanjutnya mengetes input dengan mengklik ikon tangan lalu mengklik ikon
input pada rangkaian dengan mengecek apakah rangkaian sudah berjalan dengan baik
atau tidak.
MM. PRAKTIKUM
Hasil Praktikum Output Register

 Analisis Rangkaian Output Register


Rangkaian Output Register pada SAP 1 adalah sebuah komponen CPU yang digunakan
untuk menyimpan sementara data yang akan dioutputkan oleh CPU. Rangkaian Output
Register terdiri dari beberapa komponen, seperti Flip-Flop dan Multiplexer.
Flip-Flop digunakan untuk menyimpan sementara data yang akan dioutputkan oleh
CPU. Flip-Flop ini terhubung dengan bus data CPU yang akan membawa data ke Output
Register. Saat data dioutputkan, Flip-Flop akan menyimpan data tersebut sehingga
dapat dioutputkan ke luar sistem.
Multiplexer digunakan untuk mengambil data dari Output Register dan
mengirimkannya ke Output Port. Multiplexer ini memungkinkan CPU untuk memilih
sumber data yang akan dioutputkan, yaitu data yang disimpan dalam Output Register
atau data dari komponen CPU lainnya, seperti Accumulator atau RAM.
Dalam operasinya, ketika CPU membutuhkan untuk mengoutputkan data, data
tersebut akan dikirim ke Input dari Output Register melalui Bus Data CPU. Data
tersebut akan disimpan oleh Flip-Flop dalam Output Register. Kemudian, CPU dapat
memilih sumber data yang akan dioutputkan melalui Multiplexer dan mengirimkannya
ke Output Port.
Rangkaian Output Register sangat penting dalam arsitektur SAP 1 karena
memungkinkan CPU untuk menghasilkan output yang akurat dan konsisten dengan
menyimpan sementara data yang akan dioutputkan. Hal ini sangat penting dalam
menjalankan program yang kompleks, karena memungkinkan CPU untuk menghasilkan
output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

NN. KESIMPULAN
Rangkaian output register pada SAP 1 merupakan salah satu komponen penting
dalam arsitektur CPU ini. Output register digunakan untuk menyimpan hasil akhir dari
operasi yang dilakukan oleh CPU dan mengirimkannya ke luar sistem.
Dalam operasinya, ketika instruksi dieksekusi, hasilnya akan disimpan dalam output
register dan dianggap sebagai output dari sistem. Hasil ini kemudian dapat digunakan
sebagai input untuk operasi lain atau sebagai output yang diperlukan oleh perangkat
eksternal.
Rangkaian output register pada SAP 1 terdiri dari flip-flop dan multiplexer. Flip-flop
digunakan untuk menyimpan data sementara, sedangkan multiplexer digunakan untuk
memilih apakah data yang disimpan dalam flip-flop akan dikirim ke output atau tidak.
Dengan menggunakan output register, CPU dapat menghasilkan output yang tepat dan
akurat untuk diproses oleh perangkat eksternal. Rangkaian output register ini
memungkinkan CPU untuk melakukan operasi yang lebih kompleks dan menghasilkan
hasil yang lebih bervariasi, meningkatkan fleksibilitas dan efektivitas dari arsitektur SAP
1 secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai