Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Risiko Napza
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Risiko Napza
SKRIPSI
Oleh
Aisyah
NIM: 14.IK.373
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
Disusun Oleh
Aisyah
NIM : 14.IK.373
Pembimbing l Pembimbing ll
iii
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING
SKRIPSI
Disusun Oleh
Aisyah
NIM : 14.IK.373
Nurul Hidayah,SKM.,M.Kes
NIP.19.44.2011.046
Penguji Utama
Mengetahui
Ketua STIKES Ketua Program Studi Ners
Sari Mulia Banjarmasin
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
bahwa SKRIPSI yang saya tulis merupakan karya hasil penelitian saya bersama
apapun. Acuan pustaka yang tertuang dalam SKRIPSI ini adalah benar dan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan SKRIPSI ini hasil
AISYAH
NIM 14.IK.373
v
ABSTRAK
Latar Belakang: Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) adalah
zat-zat kimiawi yang dimasukkan kedalam tubuh manusia. Resiko paling sering
terjadi yaitu kerusakan pada sistem saraf dan organ-organ penting,
penyalahgunaan NAPZA sebagiam besar pada kalangan remaja. Masa remaja
merupakan masa transisi, pada masa tersebut remaja mulai mencari jati diri.
Tahun 2015, Daerah Istimewa Banjarmasin mencatat 60.182 orang tersangkut
kasus narkoba, dengan rentang usia 10 – 59 tahun, dan remaja sangat rentan
terhadap penyalahgunaan NAPZA.
Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan risiko
penyalahgunaan NAPZA.
Metode: Penelitian ini menggunakan survey analytic, yaitu untuk mencari
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. dengan desain penelitian
adalah cross sectional, dalam penelitian ini menggunakan propotionale stratified
random sampling, metode statistik yang digunakan adalah Kendal Tau dan
jumlah sampel 74 responden.
Hasil: Berdasarkan penelitian diperoleh data mengenai tingkat pengetahuan
remaja kategori baik sebanyak 54 siswa (73,0%). Sikap remaja tentang
penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Kelayan Timur Banjarmasin mayoritas
positif atau baik sebanyak 54 siswa (73,0%) dengan p value 0,003 (p value <
0,05).
Simpulan: Ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan risiko
penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Kelayan Timur Banjarmasin.
vi
ABSTRAK
AISYAH. Relationship of Knowledge and Attitude with the Risk of Drug Abuse in
Adolescents in Kelayan Timur Village, Banjarmasin. Supervised by ANGGA
IRAWAN and NURUL HIDAYAH.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
semangat yang penulis hadapi, akhirnya telah sampai pada tahapan akhir
mencapai gelar Sarjana Keperawatan Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
mendapat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, maka dengan
1. Ibu RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku ketua Yayasan Indah
Banjarmasin.
2. Bapak dr. H. R. Soedarto WW, Sp.OG selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
viii
8. Kelurahan Kelayan Timur Banjarmasin yang telah memberikan izin dan
9. Kedua orang tua dan segenap keluarga keluarga saya yang selalu
melewati suka maupun duka dan bersedia untuk berdiskusi serta selalu
ridho dari ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................vi
C. Tujuan ...................................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan.................................................................................... 6
a. Pengertian ..................................................................................... 10
x
e. Peran perawat komunitas ............................................................. 18
2. Remaja .............................................................................................. 18
a. Definisi Remaja.............................................................................. 18
3. Pengetahuan ..................................................................................... 24
a.Definisi ............................................................................................ 24
4. Sikap ................................................................................................. 30
D. Hipotesis ................................................................................................ 37
E. Pengumpulan Data................................................................................. 42
xi
F. Uji kualitas data ...................................................................................... 44
B. Hasil Penelitian....................................................................................... 52
C. Pembahasan .......................................................................................... 59
A. Simpulan ................................................................................................ 52
B. Saran ..................................................................................................... 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi umat manusia di berbagai belahan bumi. Zat tersebut dikenal dengan
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau istilah yang
disuntikkan melalui urat darah. Zat-zat kimiawi itu dapat mengubah pikiran,
Risiko yang paling sering terjadi adalah kerusakan pada system saraf dan
RI, 2014).
diperkirakan sekitar 167 hingga 315 juta orang dari jumlah penduduk dunia
1
4,3% pada tahun 2016, Kalimantan mengabarkan Kota Banjarmasin
jumlah mendekati angka 12.000 jiwa dan sekitar 1.241 orang yang menjalani
rehabilitasi.
semua generasi. Tidak hanya menerjang usia produktif (remaja dan orang
modus, para pengedar sudah menyerang anak-anak sejak usia dini. Tak
tindak kriminal. Bangsa ini akan maju di masa yang akan datang, jika
datang. Oleh karena itu, generasi yang ada harus sungguh-sungguh di didik,
dan hukum. NAPZA akan merusak disiplin dan motivasi yang sangat tinggi
terjadinya tindak kejahatan dan perilaku asosial pada siswa yang akan
2
barang-barang sekolah hingga meningkatnya perkelahian antar siswa.
yang tidak produktif, kejahatan meningkat, serta sarana dan prasarana yang
diselewengkan oleh konsumen narkoba yang tidak sah atau ilegal menurut
hukum.
remaja secara konseptual, dengan tipe kriteria, yaitu biologi, psikologi, dan
objek yang secara emosional masih labil, sehingga sangat rentan untuk
menggunakan narkoba. Mulai dari rasa ingin tahu, mau coba-coba, ikut-
3
ikutan teman, rasa solidaritas grup yang kuat dan memilih lingkungan yang
salah sampai dengan faktor keluarga yang kurang perhatian dan lain
(Tommy, 2010).
melakukan penentuaan sikap terhadap pemikiran filosofi dan etis. Selain itu
pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirinya (Tarwoto,
(Notoatmodjo, 2007).
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
pencegahan dan penanggulangan kasus narkoba ini. Dalam hal ini, dituntut
peran aktif tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari masyarakat sipil.
4
Seperti misalnya didirikannya beberapa kelompok masyarakat peduli kasus
faktor lainnya seperti rasa keingin tahuan, rasa kejenuhan dirumah, selain itu
NAPZA
tokoh masyarakat, keluarga dan remaja itu sendiri, peran perawat komunitas
rehabilitasi berusia <15 tahun-19 tahun sekitar 96 orang, usia 20- diatas 40
yang padat pula. Diketahui bahwa jumlah RT yang ada di Kelurahan Kelayan
5
terdiri dari 4249 kepala keluarga (KK) jumlah remaja di Kelurahan Kelayan
Banjarmasin.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Banjarmasin
Banjarmasin
Banjarmasin
6
e. Menganalisis hubungan sikap dengan risiko penyalahgunaan
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi institusi
b. Bagi masyarakat
c. Bagi peneliti
bagi peneliti dan peneliti ini juga diharapkan sebagai data sekunder
7
E. KEASLIAN PENELITIAN
8
PERBEDAAN KEASLIAN PENELITIAN
Variabel bebas penelitian ini adalah faktor pengetahuan dan sikap menjadi
diatas yaitu metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan
digunakan yaitu univariat dan bivariat dimana cara pengambilan data variabel
bebas dan variabel tergantung dilakukan sekali waktu pada saat yang
bersamaan, hasil dari penelian ini yaitu ada hubungan pengetahuan dan sikap
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian
dan zat adiktif lainnya. Dan apabila masuk kedalam tubuh akan
generasi muda.
no.22 tahun 1997, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
psikotropika no. 5 tahun 1997 adalah zat atau obat baik alamiah
10
11
2007).
1) Individu
2) Keluarga
masyarakat.
3) Sekolah
4) Masyarakat
bahaya narkoba.
13
b) Toleransi
yang dibutuhkan.
d) Kecanduan (Adiksi)
e) Ketergantungan
c. Jenis-jenis narkoba
1) Opion
Obat berupa bubuk putih yang dibuat dari hasil olahan getah
Obat yang sejenis ini yaitu : Morfin, Heroin (hasil turunan Morfin),
2) Kokain
a) Ganja/mariyuana
bunga tanaman.
3) Ekstasi
4) Alkohol
makan.
5) Tembakau
1) Dampak jasmani
tepi dll.
paru-paru.
2) Dampak kejiwaan
3) Dampak sosial
NAPZA.
2. Remaja
a. Definisi Remaja
sampai 21 tahun. Masa remaja terdiri dari masa remaja awal usia
masa remaja akhir usia 18-21 tahun (Monks, 2009). Masa remaja
b. Ciri-Ciri Remaja
dengan dirinya.
akan kebebasan.
yang kurang baik, hal ini yang membuat banyak orang tua
menjadi takut.
cita.
usia 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah
1) Masa remaja awal (12-15 tahun), dengan ciri khas antara lain:
b) Ingin bebas
berpikir abstrak
lain:
3) Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas antara lain:
konsep diri yang positif dan rasa percaya diri. Reaksi positif inilah
a) Individu
b) Keluarga
kehidupan beragama.
c) Teman Sebaya
membuat remaja menjadi rendah diri dan minder, hal ini akan
d) Sekolah
e) Masyarakat
3. Pengetahuan
a. Definisi
secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang
aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan
(objek).
b. Tingkat Pengetahuan
sebagainya.
objek penelitian.
a) Pendidikan
b) Media / informasi
d) Lingkungan
setiap individu.
e) Pengalaman
f) Usia
usia tua > 60 tahun adalah usia tidak produktif lagi dan hanya
4. Sikap
a. Definisi Sikap
terhadap sesuatu.
b. Ciri-Ciri Sikap
istirahat.
orang itu.
orang.
c. Fungsi Sikap
yang santai.
dianutnya.
d. Pembentukan Sikap
sesuatu.
berbagai masalah.
e. Perubahan Sikap
yang ditunjukkan.
36
dianutnya. Dalam hal ini, maka isi dan hakekat sikap yang
B. KERANGKA TEORI
Penyalahgunaan
perilaku Narkoba
C. KERANGKA KONSEP
Pengetahuan
dan Risiko penyalahgunaan
Sikap NAPZA
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Banjarmasin.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Sasaran Penelitian
penyalahgunaan Napza.
B. Metode Penelitian
NAPZA
1. Populasi
39
40
2. Sampel
sebanyak 74 orang.
n= N
1+N (d)2
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
n = n/ (1-f) Keterangan :
n = besar sampel yang dihitung
n = 67/(1-0,1) f = perkiraan proporsi drop out (10%)
= 67/(0.9)
= 74 responden
41
3. Kooperatif
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
b. Variabel Terikat
NAPZA.
42
Pengetahuan
kurang bila
skor <56%
(Notoatmodjo
, 2010)
2. Sikap Sikap merupakan Kuesioner Positif jika Ordinal
bagaimana Skor ≥ mean
remaja berespon
terhadap apa
yang Negatif jika
diketahuinya, skor < Mean
apakah membwa (Azwar,2011)
dampak negatif
atau malah
membawa
dampak positif
tentang
penyalahgunaan
NAPZA.
VariabelDependen
Risiko Kecendrungan Kuesioner Total skor : 0 – Ordinal
penyalahgunaan seseorang 15
NAPZA terhadap NAPZA dikelompokan
yang tidak menjadi 2
digunakan yaitu :
seharusnya dan 1. penyalahgu
satu nya naan
merusak diri narkoba=
sendiri dan masa apa bila >
depan. atau = 50%
0. Tidak
penyalahgu
naan
narkoba=
apa bila
<50%
43
E. Pengumpulan Data
1. Sumber data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data tahunan yang ada di BNN dan
2. Instrumen Penelitian
Setuju : skor 3
44
Setuju : skor 2
ya= apa bila < 50%, dengan menggunakan kuesioner Alpiani, 2014
alpha 0,960.
(Notoatmojo, 2005).
skala Likert ,di jawab sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak
variabel yang akan diteliti. Uji Reabilitas adalah suatu indeks yang
a. Kuesioner Pengetahuan
pengetahuan.
b. Kuesioner Sikap
nilai r < 0,176 dengan taraf kepercayaan 95%, untuk sikap gugur 3
sebagai berikut:
1. Penyusunan Data
a. Editing
b. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
47
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dari suatu
c. Entry data
d. Pemberian Data
a. Analisis Univariat
rumus :
48
1) Pengetahuan
P = fx 100%
n
keterangan :
n : skor maksimal
2) Sikap
sebagai berikut :
49
1) Tinggi : >22,5 - 30 =2
2) Rendah : 15 – 22,5 =1
b. Analisis Bivariat
Ket :
keseluruhan
= Jumlah sampel
dan 2 = Konstanta
hitung lebih besar atau sama dengan tabel atau < 0,05
hipertensi).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berada di bentaran sungai dan gang-gang kecil yang padat pula. Jumlah
(KK).
a. Batas Wilayah
berikut:
b. Jumlah penduduk
51
52
c. Sarana pendidikan
1. TPA – LPTQ 6
2. TK BKPRMI 3
9. Pondok Pesantren 1
Total 15
pendidikan al-qur’an (TPA), tiga buah TKA BKPRMI, empat buah madrasah
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
(55.4%).
27 Orang (36.5%).
a. Pengetahuan
b. Sikap
Orang (73,0%).
c. Penyalahgunaan NAPZA
63 Orang (81,5%).
3. Analisis Bivariat
napza:
Penyalahgunaan Napza
Tidak p.value
No. Pengetahuan
Berisiko Total
Berisiko
N % N % N %
1 Kurang 0 0 0 0 0 0
2 Cukup 7 9,5 13 17,6 20 27
3 Baik 4 5,4 50 67,6 54 73 0,003
Jumlah 63 14,9 11 85,1 74 100
Berdasarkan tabel diatas, dari 74 responden dapat disimpulkan
responden (5,4%).
59
napza:
Penyalahgunaan Napza
Tidak
Berisiko Total
Sikap Berisiko p-value
No
N % N %
N %
C. Pembahasan
rentan usia remaja pertengahan (15-18 tahun). Remaja pada usia ini
ini remaja mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga
didapatkan. Kepribadian remaja pada masa ini timbul unsur baru yaitu
terhadap pemikiran filosofi dan etis. Selain itu pada masa ini remaja
Banjarmasin
berat dari pada penggunaan obat itu sendiri sehingga pengaruh teman
62
(Junaedi, 2009).
depresant.
Timur Banjarmasin
ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan
Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati
dalam pertemanan.
penelitian ini, dapat di ketahui bahwa sikap pada remaja dengan risiko
yang kuat dan memilih lingkungan yang salah sampai dengan faktor
baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari
perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak
cukup.
penyalahgunaan NAPZA.
D. Keterbatasan Penelitian
A. Simpulan
baik .
kolerasi sedang.
B. Saran
1. Bagi masyarakat
masyarakat.
68
69
Ali dan Asrori, 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didik. Jakarta:
Bumi Aksara
Monks, 2009. Tahap Perkembangan Masa Remaja. Medical Journal New Jersey
Muagman, 1980. Defenisi Remaja. Jakarta: Penerbit Grafindo Jakarta.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses
Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
70
71
Pratiwi, Rina. 2013. Pengaruh Pemahaman Materi Hak Asasi Manusia Terhadap
Sikap Kemanusiaan Siswa Kelas VII Di Smp Negeri 2 Hulu Sungka
Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
Sumiati, dkk. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja & Konseling. Jakarta: Trans Info
Media.
Tarwoto., Aryani, R., Nuraini, A., Miradwiyana, B., Tauchid, S.N., Aminah, S.,
Sumiati., Dinarti., Nurheni, H., Saprudin, A.E., Chaerani, R. 2010.
Kesehatan Remaja: problem dan solusinya. Jakarta: Salamba Medika.
LAMPIRAN
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98