Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MANDIANGIN
Jl. Lintas Sarolangun – Tembesi Km.50 Kecamatan Mandiangin
Telp. (+62) 82339867903 Email : pkmmandiangin@gmail.com Kode Pos : 37492

KERANGKA ACUAN KERJA


PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU, BAYI, DAN ANAK BALITA

A. PENDAHULUAN

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih terus menjadi sorotan di dunia. Angka kematian
ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA, dilaporkan sudah mengalami
penurunan tiap tahunnya. Namun faktanya di Indonesia sendiri masih belum bisa mencapai
target MDGs pada tahun 2015. Maka, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dengan
memanfaatkan peran masyarakat baik melalui keluarga ataupun kader-kader kesehatan.
Melalui Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan juga
Panduan Promosi Kesehatan bagi Petugas di Puskesmas yang diterbitkan oleh Kementrian
Kesehatan Indonesia diharapkan target-target terkait KIA bisa tercapai.

Angka Kematian Ibu dan Anak di Indonesia sudah mengalami penurunan sejak tahun
2004. Seiring dengan hal tersebut angka harapan hidup dan taraf kesehatan ibu dan anak
pun mengalami peningkatan. Pencapaian ini diawali dengan meningkatnya upaya
pelayanan kesehatan di masyarakat. Pada tahun 2008, jumlah PONEK di Indonesia mulai
mengalami peningkatan. Meski demikian target MDGs pada tahun 2015 terkait KIA masih
belum bisa tercapai. Selain itu ternyata masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang
pencapaian pembangunan kesehatannya masih di bawah rata-rata, seperti Aceh, NTB,
NTT, Sulawesi Tenggara dan Barat, Maluku, serta Papua. Maka diperlukan kegiatan
pendampingan khususnya di wilayah tersebut agar pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu
dan anak bisa terpenuhi dan target SDGs bisa tercapa

B. LATAR BELAKANG

Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih
tergolong tinggi. Indonesia pun salah satu negara yang memiliki Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih sangat tinggi. Menurut Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2002 Angka Kematian Ibu (AKI)
sebesar 307/ 100.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 35/ 1000
kelahiran hidup, sedangkan tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah
228/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 34/ 1.000 kelahiran
hidup. Angka kematian Ibu saat melahirkan telah ditargetkan dalam MDGs pada tahun
2015 yaitu nilainya 110. Tiap tahun terdapat 14.778 kematian ibu atau tiap dua jam
terdapat dua ibu hamil, bersalin, maupun nifas yang meninggal karena berbagai penyebab.
Pada tahun 1990 Angka Kematian Ibu 450 per 1000 kelahiran hidup, namun target dari
MDGs tahun 2015 senilai 110 per 1000 kelahiran hidup sangat berat dalam pencapaiannya,
jika tanpa dilakukan upaya percepatan penurunan. Percepatan penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) sangat dibutuhkan, karena untuk mencapai target tersebut nilainya masih cukup
jauh, sehingga diperlukan upaya untuk percepatan penurunan.
Menurut data pemerintah, Angka Kematian balita mengalami penurunan yang cukup
tajam dari 82,6 per 1.000 menjadi 46 per 1.000 kelahiran hidup. Namun, kasus kematian
bayi saat ini lebih banyak terjadi pada keluarga miskin dan sebagian besar penyebab
utamanya adalah karena akses, biaya, pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau keluarga
miskin, serta kurangnya pengetahuan dan perilaku mengenai kesehatan ibu dan anak.
Kenyataan ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani masalah
kematian ibu melahirkan dan kematian bayi. Selain itu tingginya Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi dapat menunjukkan masih sangat rendahnya kualitas pelayanan
kesehatan. Dengan demikian, upaya peningkatan kesehatan perinatal tidak dapat
dipisahkan dengan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Pelacakan kasus kematian ibu, bayi, dan anak balita harus dilakukan secara profesional,
akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang
ada di lapangan

C. Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral

Pelacakan kasus kematian ibu, bayi, dan anak balita merupakan kegiatan melibatkan
Petugas KIA Puskesmas. Sedangkan dengan lintas sektoral bekerjasama dengan sarana
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas .

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mangetahui penyebab kematian ibu, bayi dan balita

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui angka kematian ibu, bayi dan balita;
b. Mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kematian ibu, bayi
dan balita;
c. Membuat laporan yang akurat tentang kematian ibu, bayi dan balita

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan Pelacakan kasus kematian ibu, bayi, dan anak balita
2. Pelacakan kasus kematian ibu, bayi, dan anak balita dilaksanakan diawali
dengan menentukan kasus. Selanjutnya koordinasi dengan kader kesehatan dan
petugas desa tentang kegiatan yang akan dilakukan. kemudian dilanjutkan
dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut.

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Pelacakan kasus kematian ibu, bayi, dan anak balita dengan melakukan
kunjungan ke rumah keluarga yang mengalami kematian.
 Dilakukan wawancara dengan keluarga terdekat sesuai format autopsi
Verbal
 menyusun laporan dan kronologi kejadian
 Pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
 Pengentrian dalam aplikasi MPDN

G. SASARAN
Kasus kematian ibu, bayi dan balita

A. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
No Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2
Pelaksanaan Pelacakan
1 kasus kematian ibu, bayi, v v
dan anak balita

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan
oleh penanggung jawab kegiatan program KIA dan Penanggung jawab UKM
Essensial. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan
program KIA dan diverifikasi oleh Penanggung jawab UKM Essensial, apabila
terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka harus segera dilakukan
tindak lanjut.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a.Waktu :
1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal
2. Triwulan ke 2 gan ke 3
b. Pelaksana
1. Dokter
2. Bidan koordinator
3. Bidan Desa
c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi,
hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil kegiatan.

Koordinator UKM Penanggungjawab Program

dr. Winda Nanda Pertiwi Elis Niarti, Am.Keb


NIP 19891104 201904 2 004 NIP 19820927 200501 2 007

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Mandiangin

dr.Sat Joga Agus Widi Nugroho


NIP 19650303 200907 1 001

Anda mungkin juga menyukai