Siti Masrichah
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Email : stmasrichah49@gmail.com
Abstrac The use of artificial intelligence (AI) has brought significant changes in various
aspects of human life. However, these advancements also pose challenges and opportunities
that need to be well understood. This research discusses the threats and opportunities
associated with the use of AI in various contexts, such as privacy, the labor market, healthcare,
and renewable energy. The findings reveal that the use of AI in the collection and analysis of
personal data can threaten individual privacy. Additionally, certain types of human jobs are at
risk of being replaced by AI, necessitating the adaptation and development of new skills.
However, AI also holds great potential in improving medical diagnosis and healthcare and
optimizing the operations of renewable energy systems. Technical, ethical, and security
challenges related to the use of AI must also be considered. Therefore, the use of AI must be
conducted responsibly and based on strong ethical values. By understanding these challenges
and opportunities, appropriate measures can be taken to maximize the benefits and mitigate
the risks associated with the use of AI.
Abstrak Penggunaan kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan signifikan dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Namun, kemajuan ini juga menimbulkan tantangan dan
peluang yang perlu dipahami dengan baik. Penelitian ini membahas ancaman dan peluang yang
terkait dengan penggunaan AI dalam berbagai konteks, seperti privasi, pasar tenaga kerja,
perawatan kesehatan, dan energi terbarukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
AI dalam pengumpulan dan analisis data pribadi dapat mengancam privasi individu. Selain itu,
beberapa jenis pekerjaan manusia berisiko tergantikan oleh perkembangan AI, yang
memerlukan adaptasi dan pengembangan keterampilan baru. Namun, AI juga memiliki potensi
besar dalam meningkatkan diagnosa medis dan perawatan kesehatan serta mengoptimalkan
operasi sistem energi terbarukan. Tantangan teknis, etika, dan keamanan yang terkait dengan
penggunaan AI juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penggunaan AI harus dilakukan
dengan tanggung jawab dan berlandaskan pada nilai-nilai etika yang kuat. Dengan memahami
tantangan dan peluang ini, dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk mengoptimalkan
manfaat dan mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan AI.
Kata Kunci: Energi Terbarukan, Kecerdasan Buatan, Pasar Tenaga Kerja, Peluang, Perawatan
Kesehatan, Privasi.
Pendahuluan
Pada era digital yang terus berkembang pesat, teknologi Artificial Intelligence (AI)
telah menjadi salah satu inovasi terpenting yang memiliki potensi besar dalam mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan manusia. AI mengacu pada kemampuan mesin untuk meniru atau
Metode Penelitian
Metode studi literatur merupakan pendekatan penelitian yang melibatkan analisis dan
sintesis informasi yang diperoleh dari sumber-sumber literatur yang relevan. Dalam metode
ini, terdapat langkah-langkah utama yang meliputi teknik pengumpulan data, analisis data, dan
penyajian data.
1. Pengumpulan Data: Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan pencarian dan
seleksi sumber-sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian. Teknik
pengumpulan data dalam studi literatur meliputi(Ghufron, 2018):
Pencarian Literatur: Melakukan pencarian melalui basis data akademik, jurnal
elektronik, perpustakaan online, dan mesin pencari seperti Google Scholar.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan kata kunci yang sesuai dengan topik
penelitian (Misalnya, "artificial intelligence" AND "threats" AND
"opportunities").
Seleksi Sumber: Menyaring sumber-sumber literatur yang paling relevan
dengan topik penelitian. Evaluasi kualitas dan relevansi sumber dilakukan
dengan membaca abstrak, cuplikan, atau ringkasan dari artikel atau buku yang
ditemukan.
Pengumpulan Data: Membaca dan mengumpulkan informasi yang relevan
dengan topik penelitian dari sumber-sumber literatur yang telah dipilih. Catat
konsep, temuan, dan argumen yang penting dalam literatur yang dikumpulkan.
Ancaman Dan Peluang Artificial Intelligence (AI)
2. Analisis Data: Tahap analisis data dalam studi literatur dilakukan untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam tentang topik penelitian. Beberapa teknik analisis data
yang dapat digunakan meliputi(Morgan et al., 2020):
Kategorisasi dan Tematisasi: Mengidentifikasi pola, tema, atau konsep yang
muncul secara konsisten dalam literatur yang dikumpulkan. Membuat kategori
atau sub-topik yang sesuai dengan temuan yang ditemukan dan
mengelompokkan informasi berdasarkan kategori tersebut.
Sintesis Informasi: Menggabungkan dan mensintesis informasi dari berbagai
sumber literatur yang relevan. Mengidentifikasi kesamaan, perbedaan, dan pola
yang muncul dalam pemikiran dan temuan yang ditemukan dalam literatur.
Evaluasi Kritis: Melakukan evaluasi kritis terhadap informasi yang diperoleh
dari sumber-sumber literatur. Tinjau keandalan, validitas, dan relevansi sumber
literatur yang digunakan dalam penelitian.
3. Penyajian Data: Tahap penyajian data merupakan langkah terakhir dalam metode studi
literatur. Penyajian data bertujuan untuk menyusun dan menyajikan informasi yang
ditemukan dalam bentuk yang jelas dan terstruktur. Beberapa cara penyajian data yang
umum digunakan adalah(Cohen, 2020):
Sistematisasi Informasi: Mengorganisir informasi berdasarkan kategori atau
sub-topik yang telah ditentukan. Menggunakan tabel, grafik, atau diagram untuk
menggambarkan hubungan dan temuan yang relevan.
Sinopsis atau Ringkasan: Menyajikan ringkasan singkat dari informasi yang
ditemukan dalam literatur. Merangkum temuan utama dan argumen yang
muncul dalam studi literatur.
Kutipan dan Referensi: Mengutip sumber-sumber literatur yang digunakan
dalam penelitian. Menyajikan kutipan langsung atau parafrasa dengan
menyertakan referensi yang tepat.
Jenis Pekerjaan yang Berisiko Tergantikan oleh Perkembangan AI, dan Bagaimana
Dampaknya Terhadap Pasar Tenaga Kerja Manusia
Studi oleh Frey dan Osborne (2017) telah mengidentifikasi beberapa jenis pekerjaan
yang berisiko tergantikan oleh perkembangan Artificial Intelligence (AI). Penelitian ini
menyoroti bahwa kemampuan AI untuk melakukan tugas-tugas rutin dan berulang secara
efisien dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia dalam beberapa
sektor(Benedikt Frey & Osborne, 2013).
Salah satu sektor yang rentan terhadap penggantian oleh AI adalah sektor pekerjaan
yang terdiri dari tugas-tugas rutin dan terstruktur. Contohnya termasuk pekerjaan administratif,
seperti pengolahan data dan dokumen, serta pekerjaan produksi yang melibatkan operasi mesin
yang repetitif. Penggunaan robotika dan otomatisasi yang didukung oleh AI dapat
menggantikan tugas-tugas ini dengan lebih cepat dan efisien, mengurangi kebutuhan akan
keterlibatan manusia.
Selain itu, pekerjaan yang melibatkan analisis data besar dan pengambilan keputusan
berdasarkan pola dan tren juga rentan terhadap pengaruh AI. Misalnya, pekerjaan dalam bidang
keuangan, seperti analis keuangan atau manajer investasi, dapat terpengaruh oleh kemampuan
AI dalam menganalisis data pasar secara cepat dan akurat. AI dapat digunakan untuk
mengidentifikasi pola pasar, menghitung risiko, dan memberikan rekomendasi investasi, yang
dalam beberapa kasus dapat menggantikan peran analis manusia.
Dampak penggantian pekerjaan oleh AI terhadap pasar tenaga kerja manusia dapat
bervariasi. Bagi pekerja yang terlibat dalam pekerjaan rutin dan berulang, risiko penggantian
oleh AI mungkin menyebabkan kehilangan pekerjaan secara keseluruhan. Ini dapat berdampak
pada tingkat pengangguran dan memicu ketidakstabilan ekonomi dalam jangka pendek.
Namun, dampak jangka panjang dari penggunaan AI pada pasar tenaga kerja juga dapat
menciptakan peluang baru. Studi oleh Frey dan Osborne (2017) menunjukkan bahwa
sementara beberapa pekerjaan dapat tergantikan, pekerjaan yang melibatkan keterampilan yang
kompleks, kreativitas, dan interaksi manusia masih memiliki tingkat proteksi yang lebih tinggi
dari pengaruh AI. Dalam hal ini, pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan emosional,
penyelesaian masalah yang kompleks, dan kemampuan beradaptasi dapat menjadi lebih
penting dalam lingkungan kerja yang didukung oleh AI.
AI dapat Membantu dalam Menganalisis dan Memprediksi Pola Cuaca serta Permintaan
Energi Dalam Konteks Energi Terbarukan
Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam konteks energi terbarukan memiliki
potensi besar untuk menganalisis dan memprediksi pola cuaca serta permintaan energi. Studi
oleh Luo et al. (2020) telah menyoroti peluang yang ada dalam penggunaan AI untuk
pengembangan energi terbarukan (Luo et al., 2020).
Salah satu aspek penting dalam pengembangan energi terbarukan adalah memahami
dan memprediksi pola cuaca yang kompleks. AI dapat digunakan untuk menganalisis data
cuaca historis dan saat ini, serta memprediksi perubahan cuaca di masa depan. Dengan
menggunakan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat mengidentifikasi pola, hubungan, dan
tren dalam data cuaca yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan operasi sistem energi
terbarukan. Hal ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait penjadwalan
produksi energi, pengaturan kapasitas penyimpanan energi, dan manajemen jaringan energi
secara lebih efisien.
Selain itu, AI juga dapat memainkan peran penting dalam memprediksi permintaan
energi. Dengan menganalisis data historis dan variabel lainnya seperti kegiatan manusia, tren
ekonomi, dan faktor lingkungan, AI dapat memberikan estimasi yang lebih akurat tentang
permintaan energi di berbagai skala waktu. Informasi ini dapat membantu dalam perencanaan
dan pengelolaan pasokan energi terbarukan, memastikan pasokan energi yang memadai, dan
mengurangi pemborosan energi.
Selain analisis dan prediksi, AI juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan operasi
dan efisiensi penggunaan energi terbarukan. Dengan memanfaatkan teknik optimasi dan
algoritma cerdas, AI dapat mengidentifikasi skenario terbaik dalam pengaturan pembangkitan
energi terbarukan, penyimpanan energi, dan alokasi sumber daya. Hal ini dapat membantu
meningkatkan efisiensi penggunaan energi, mengurangi biaya operasional, dan mendukung
transisi yang lebih cepat menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan.
Meskipun potensi penggunaan AI dalam pengembangan energi terbarukan sangat
menjanjikan, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Salah satunya adalah
keterbatasan data yang tersedia, terutama dalam konteks energi terbarukan yang masih relatif
baru. Diperlukan upaya dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan data yang relevan untuk
memastikan analisis dan prediksi yang akurat. Selain itu, perlu juga perhatian terhadap aspek
keamanan data dan privasi dalam penggunaan AI dalam konteks energi.
mendukung analisis dan prediksi yang kompleks. Selain itu, aspek privasi dan keamanan data
juga menjadi perhatian penting dalam penggunaan AI dalam energi terbarukan.
Tantangan Teknis, Etika, dan Keamanan yang Terkait dengan Penggunaan AI dalam
Menghadapi Ancaman dan Peluang AI
Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam menghadapi ancaman dan peluang AI
tidak terlepas dari tantangan teknis, etika, dan keamanan yang perlu diperhatikan. Dalam
beberapa tahun terakhir, berbagai penelitian telah mengidentifikasi beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan AI yang bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa
tantangan utama yang perlu dipertimbangkan (Morgan et al., 2020):
1. Tantangan Teknis: Tantangan teknis terkait dengan AI meliputi pengumpulan dan
pengolahan data yang berkualitas, kehandalan dan akurasi algoritma, serta kapasitas
komputasi yang memadai. Untuk memaksimalkan potensi AI, diperlukan akses
terhadap data yang cukup, relevan, dan berkualitas tinggi. Selain itu, pengembangan
algoritma yang andal dan akurat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang tepat
dan dapat diandalkan. Selanjutnya, AI membutuhkan sumber daya komputasi yang
memadai, termasuk kecepatan pemrosesan dan kapasitas penyimpanan yang cukup
untuk menangani tugas yang kompleks dan besar.
2. Tantangan Etika: Penggunaan AI juga menghadirkan tantangan etika yang signifikan.
Salah satu isu utama adalah keadilan dan bias. Algoritma AI dapat mencerminkan bias
yang ada dalam data pelatihan atau menerapkan keputusan yang tidak adil. Oleh karena
itu, penting untuk memastikan bahwa algoritma AI dikembangkan dan diterapkan
dengan prinsip keadilan, kesetaraan, dan non-diskriminasi. Selain itu, pertimbangan
etika juga mencakup privasi dan perlindungan data pribadi. Dalam pengumpulan dan
analisis data yang sensitif, seperti data medis atau data keuangan, penting untuk
menjaga privasi individu dan memastikan keamanan data yang memadai.
3. Tantangan Keamanan: Penggunaan AI juga memberikan tantangan keamanan yang
harus diatasi. Sistem AI rentan terhadap serangan dan manipulasi, baik melalui
serangan siber atau manipulasi data. Keamanan AI harus menjadi prioritas utama dalam
mengembangkan dan menerapkan teknologi ini. Diperlukan langkah-langkah yang kuat
untuk melindungi sistem AI dari ancaman keamanan, termasuk perlindungan data,
pengamanan infrastruktur komputasi, dan pengujian keamanan yang cermat.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang holistik yang melibatkan para ahli,
peneliti, regulator, dan praktisi terkait. Perkembangan kerangka kerja etis untuk penggunaan
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, penggunaan Artificial Intelligence (AI) memiliki potensi besar
dalam menghadapi ancaman dan peluang yang ada. Namun, perlu diperhatikan beberapa aspek
penting dalam penggunaan AI yang bertanggung jawab.
Pertama, penggunaan AI dalam pengumpulan dan analisis data pribadi dapat
mengancam privasi individu. Diperlukan perlindungan data pribadi yang kuat dan kebijakan
privasi yang tepat untuk memastikan bahwa informasi sensitif tidak disalahgunakan atau
diakses tanpa persetujuan individu terkait (Dwork et al., 2016).
Kedua, perkembangan AI berpotensi menggantikan beberapa jenis pekerjaan manusia.
Namun, adaptasi dan pengembangan keterampilan baru oleh tenaga kerja manusia dapat
mengatasi ancaman ini. Pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada keterampilan yang unik
manusia, seperti kreativitas, pemecahan masalah kompleks, dan interaksi sosial, akan menjadi
kunci dalam menghadapi perubahan pasar tenaga kerja yang disebabkan oleh AI (Frey &
Osborne, 2017).
Ketiga, AI dapat meningkatkan diagnosa medis dan perawatan kesehatan dengan
analisis data yang cermat dan pembuatan keputusan yang lebih akurat. Ini membuka peluang
untuk pengembangan sistem perawatan kesehatan yang lebih efisien dan peningkatan hasil
klinis (Rajkomar et al., 2019).
Keempat, AI dapat digunakan dalam mengoptimalkan operasi sistem energi terbarukan
dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Dengan menganalisis pola cuaca dan
permintaan energi, AI dapat membantu mengoptimalkan produksi energi terbarukan, mengatur
kapasitas penyimpanan energi, dan mengelola jaringan energi dengan lebih efisien (Luo et al.,
2019).
Namun, dalam menghadapi ancaman dan peluang AI, perlu diatasi beberapa tantangan.
Tantangan teknis meliputi pengolahan data yang berkualitas, pengembangan algoritma yang
andal, dan kapasitas komputasi yang memadai. Tantangan etika melibatkan keadilan, privasi,
dan perlindungan data pribadi. Sementara itu, tantangan keamanan melibatkan perlindungan
terhadap serangan dan manipulasi terhadap sistem AI (Floridi et al., 2018).
Dalam menghadapi tantangan ini, perlu adanya kerja sama antara para ahli, regulator,
dan praktisi terkait. Diperlukan pengembangan kerangka kerja etis, standar keamanan yang
Ancaman Dan Peluang Artificial Intelligence (AI)
ketat, dan penelitian yang berkelanjutan untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung
jawab dan mengoptimalkan manfaatnya.
Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, penggunaan AI dapat menjadi alat yang kuat
untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam berbagai bidang, termasuk
privasi, pasar tenaga kerja, perawatan kesehatan, dan energi terbarukan. Penting untuk
memastikan bahwa penggunaan AI dilakukan dengan tanggung jawab dan berlandaskan pada
nilai-nilai etika yang kuat, sehingga memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat secara
keseluruhan.
Daftar Pustaka
Benedikt Frey, C., & Osborne, M. (2013). The Future of Employment.
Cohen, I. G. (2020). Informed Consent and Medical Artificial Intelligence: What to Tell the
Patient? https://www.thelancet.com/journals/lanhiv/article/PIIS2352-3018
Dellosa, J. T., & Palconit, E. C. (2021). Artificial Intelligence (AI) in Renewable Energy
Systems: A Condensed Review of its Applications and Techniques. 21st IEEE
International Conference on Environment and Electrical Engineering and 2021 5th IEEE
Industrial and Commercial Power System Europe, EEEIC / I and CPS Europe 2021 -
Proceedings. https://doi.org/10.1109/EEEIC/ICPSEurope51590.2021.9584587
Dwork, C., Mcsherry, F., Nissim, K., & Smith, A. (2016). Calibrating Noise to Sensitivity in
Private Data Analysis. In Journal of Privacy and Confidentiality (Vol. 7).
http://repository.cmu.edu/jpc
Floridi, L., Cowls, J., Beltrametti, M., Chatila, R., Chazerand, P., Dignum, V., Luetge, C.,
Madelin, R., Pagallo, U., Rossi, F., Schafer, B., Valcke, P., & Vayena, E. (2018).
AI4People—An Ethical Framework for a Good AI Society: Opportunities, Risks,
Principles, and Recommendations. Minds and Machines, 28(4), 689–707.
https://doi.org/10.1007/s11023-018-9482-5
Ghufron, M. A. (2018). Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian &
Pengabdian kepada Masyarakat, Jakarta, 2 Agustus 2018 REVOLUSI INDUSTRI 4.0:
TANTANGAN, PELUANG DAN SOLUSI BAGI DUNIA PENDIDIKAN.
Luo, Z., Yang, X., Wang, Y., Liu, W., Liu, S., Zhu, Y., Huang, Z., Zhang, H., Dou, S., Xu, J.,
Tian, J., Xu, K., Zhang, X., Hu, W., & Deng, Y. (2020). A Survey of Artificial Intelligence
Techniques Applied in Energy Storage Materials R&D. In Frontiers in Energy Research
(Vol. 8). Frontiers Media S.A. https://doi.org/10.3389/fenrg.2020.00116
Mitchell, M., Wu, S., Zaldivar, A., Barnes, P., Vasserman, L., Hutchinson, B., Spitzer, E., Raji,
I. D., & Gebru, T. (2019). Model cards for model reporting. FAT* 2019 - Proceedings of
the 2019 Conference on Fairness, Accountability, and Transparency, 220–229.
https://doi.org/10.1145/3287560.3287596
Morgan, F. E., Boudreaux, B., Lohn, A. J., Ashby, M., Curriden, C., Klima, K., Grossman, D.,
Project Air Force (U.S.). Strategy and Doctrine Program., & Rand Corporation. (2020).
Military applications of artificial intelligence : ethical concerns in an uncertain world.