Uts - App - Alvin Maulana - 20522088 - F
Uts - App - Alvin Maulana - 20522088 - F
20522088
permintaan
No Periode Permintaan
Data penawaran
No Periode Permintaan
Forecasting :
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Permintaan CL Permintaan
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penawaran CL Penawaran
Data yang digunakan termasuk pada pola data horizontal. Data berupa data
penawaran dan data permintaan kopi. Dikatakan peramalan time series dikarenakan
data berupa data bulanan pada tahun 2017 hingga 2018 sebanyak 10 data. Dimana jika
pola datanya horizontal, maka metode yang digunakan pada time series yaitu :
1. Metode Simple Average (SA)
2. Metode Moving Average (MA)
3. Metode Weighted Moving Average (WMA)
4. Metode Single Exponential Smoothing (SES)
5. Metode Linear Regression with Time (LR).
Data Permintaan
a. Forecasting data permintaan
Semua perhitungan dengan menggunakan 5 metode Time Series dilakukan dengan
menggunakan software WinQSB untuk mencari peramalan 6 periode kedepan. Berikut
adalah hasil perhitungan untuk jumlah permintaan pada masing-masing metode:
1. Metode Simple Average (SA)
Gambar 1.7.3 Hasil peramalan data permintaan metode Simple Averagae (SA)
2. Metode Moving Average (MA)
Berikut merupakan hasil perhitungan peramalan moving average 3 periode dan 4 periode.
Gambar 1.7.4 Hasil peramalan data permintaan metode Moving Average 3 periode
Gambar 1.7.5 Hasil peramalan data permintaan metode Moving Average 4 periode
3. Metode Weighted Moving Average (WMA)
Berikut merupakan hasil peramalan menggunakan metodde Weighted Moving Average
baik 3 periode dan 4 periode.
Gambar 1.7.6 Hasil peramalan data permintaan metode Weighted
Moving Average 3 periode
Gambar 1.7.11 Hasil perbandingan nilai MAD pada metode time series
Berdasarkan hasil MAD pada tiap-tiap metode, didapatkan nilai MAD metode Simple Average
sebesar 724.9114, metode Moving Average (3 periode) sebesar 654.9523, metode Moving
Average (4 periode) sebesar 655.2917, metode Weighted Moving Average (3 periode) sebesar
679.0952, metode Wighted Moving Average (4 periode) sebesar 673.7834, metode SES sebesar
737.2329, dan metode LR sebesar 543.9442.
Berdasarkan hasil MAD metode peramalan/forecasting tersebut, didapatkan hasil terbaik yaitu
pada metode LR dengan MAD sebesar 543.9442. Namun karena bentuk pola data LR tidak lebih
mendekati dengan pola data historisnya, maka metode peramalan terbaik yaitu dengan
metode SES. Walaupun nilai MAD metode SES lebih besar dibanding dengan nilai MAD metode
LR, namun tetap SES yang terpilih untuk metode peramalan terbaik, dikarenakan grafik pola
data metode SES lebih mendekati data historisnya.
d. Penjelasan hasil data permintaan
Berdasarkan hasil peramalan data permintaan, didapatkan bahwa metode LR memiliki hasil
peramalan yang paling mendekati dengan data historical jika dibandingkan dengan metode lain
untuk setiap bulannya. Pada bulan 10, data historical sebesar 3064, sedangkan hasil peramalan
untuk metode LR, metode SA, 3-MA, 4-MA, 3-WMA, 4-WMA, dan SES secara berturut-turut
sebsar 3330.873, 3756.222, 3468.333, 3653.5, 3532.5, 3580.9, 3461.996. Terlihat hasil
peramalan yang paling mendekati data historical yaitu dengan metode LR yaitu sebesar
3330.873.
Data Penawaran
a. Forecasting data penawaran
Semua perhitungan dengan menggunakan 5 metode Time Series dilakukan dengan
menggunakan software WinQSB untuk mencari peramalan 6 periode kedepan. Berikut
adalah hasil perhitungan untuk jumlah permintaan pada masing-masing metode:
1. Metode Simple Average
Gambar 1.7.12 Hasil peramalan data penawaran metode simple average
2. Metode Moving Aaverage (MA)
Berikut merupakan hasil peramalan data penawaran metode moving average.
Berdasarkan hasil grafik perbandingan pada kelima metode time series yang digunakan,
dimana untuk metode SES, metode SA, dan metode LR didapatkan bentuk grafik yang
mendekati dengan data historical, sehingga dari ketiga metode tersebut metode peramalan
terbaik yaitu ada pada metode SES, dikarenakan bentuk pola grafiknya yang paling
mendekati pola data historis.
c. Tabel Hasil MAD
Berdasarkan hasil MAD pada tiap-tiap metode, didapatkan nilai MAD metode Simple
Average sebesar 960.8662, metode Moving Average (3 periode) sebesar 918.8096, metode
Moving Average (4 periode) sebesar 1178.042, metode Weighted Moving Average (3
periode) sebesar 1026.172, metode Wighted Moving Average (4 periode) sebesar 1187,917,
metode SES sebesar 1241.242, dan metode LR sebesar 784.6533.
Jadi, berdasarkan hasil MAD metode peramalan/forecasting tersebut, didapatkan hasil
terbaik yaitu pada metode LR dengan MAD sebesar 784.6533. Hal itu dikarenakan untuk
metode permalan terbaik memiliki nilai MAD terkecil.
d. Penjelasan Hasil Data Penawaran
Berdasarkan hasil peramalan data permintaan, didapatkan bahwa metode LR memiliki hasil
peramalan yang paling mendekati dengan data historical jika dibandingkan dengan metode lain
untuk setiap bulannya. Pada bulan 10, data historical sebesar 2089, sedangkan hasil peramalan
untuk metode SA, 3-MA, 4-MA, 3-WMA, 4-WMA, SES, dan LR secara berturut-turut sebsar
3584.667, 3001, 3312, 3239.4, 3331.7, 3439.795, dan 2926. Terlihat hasil peramalan yang paling
mendekati data historical yaitu dengan metode LR yaitu sebesar 2926.
Rencana Penjualan
Berikut merupakan tabel rencana penjualan dari kopi celup :
Tabel 1.7.1 Rencana Penjualan
Data Data Market Market
Bulan
Permintaan Penawaran Opportunity Share
1 3144 2359 785 393
2 3144 2359 785 393
3 3144 2359 785 393
4 3144 2359 785 393
5 3144 2359 785 393
1. Perencanaan produk
Pada tahap ini melakukan semua semua kebutuhan yang dibutuhkan pada poduk
kopi.
Mencakupi data data terkait bahan-bahan, alat, hingga mesin yang dibutuhkan
a. Proses produksi
Proses produksi adalah suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,
bahan-bahan, dana) yang ada (Assauri, 2008). Terdapat tiga unsur pada proses produksi, yaitu
input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku atau bahan
mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan
yang mengolah bahan, energi, dan informasi sehingga menjadi barang jadi. Output
merupakan barang hasil proses yang telah selesai. Berikut ini merupakan proses produksi
pembuatan kopi susu celup:
d. OPC
Berikut merupakan OPC proses kopi susu celup.
No Level Part No. Nama Komponen Quantity/Unit Decision
1 0 - Kopi susu celup 1 Make
2 1 A001 Kemasan 1 Make
Kertas kantong
3 2 B001 1 Make
celup
4 2 B002 Benang 1 Make
5 1 A002 Kopi 1 Make
6 2 B003 Biji Kopi 1 Make
7 2 B004 Gula 1 Make
8 2 B005 Susu Bubuk 1 Make
Untuk jumlah kopi susu celup yang akan diproduksi sebanyak hasil forecast yang telah
dihitung. Jumlah rencana penjualan setiap periode, yaitu:
1 1.156
2 1.235
3 1.020
4 1.150
5 1.245
Terdapat 9 mesin yang digunakan untuk memproduksi kopi susu celup ini, dengan
ketentuan jam kerja terdiri dari 1 shift dengan waktu kerja efektif 7 jam setiap shift, untuk
hari kerja selama 235 hari efektif per tahun. Setiap unit produk memerlukan waktu proses
sebagai berikut:
9 Pengemas 20’
Dari data diatas, dapat dihitung jumlah kebutuhan setiap mesin dalam perusahaan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Sehingga dapat diketahui kebutuhan setiap mesin untuk lima periode selanjutnya
sebagai berikut:
Mesin
Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hasil yang didapat bahwa kebutuhan dari
9 mesin yaitu masing-masing sebanyak 1 buah. Pembulatan dilakukan ke atas agar waktu
kerja tetap efektif atau dengan kata lain tidak menambah waktu kerja karyawan perusahaan
agar workload tetap dengan mesinnya. Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan
bahwa CV. Tunas Bangsa akan membeli mesin sebanyak:
3. Kapasitas produksi
Kapasitas produksi merupakan salah satu tolak ukur yang penting dari suatu perusahaan.
Kapasitas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya dapat diproduksi oleh sebuah
perusahaan guna mencapai keuntungan maksimal. Penentuan kapasitas produksi dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti jam kerja, jumlah pekerja, dan lain sebagainya (Karine Santoso,
2015). Berikut merupakan rumusan perhitungan kapasitas produksi/
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 )×𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑎
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑎 ( 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
Berdasarkan perhitungan sebelumnya didapatkan nilai jumlah jam kerja, durasi mesin,
dan jumlah mesin. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk menghitung kapasitas produksi pada
perusahaan. Perhitungan kapasitas produksi dapat dilakukan menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
7 × 60 × 300 × 1 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
45 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡