Anda di halaman 1dari 10

UTS APP

Nama : Alvin Maulana

NIM : 20522088

Kelas : F ( APP )

a. Aspek Pasar dan Pemasaran Kayu Lapis


❖ Data Permintaan dan Penawaran
Berikut merupakan data permintaan dari Kayu Lapis :
Tahun Permintaan 1,15
2001 959 1,062
2002 987 2,122
2003 1,015 2,182
2004 1,045 2,247
2005 1,076 2,313
2006 1,107 2,380
2007 1,140 2,451
2008 1,173 2,522
2009 1,207 2,595
2010 1,243 2,672

Berikut merupakan data penawaran dari Kayu Lapis :


Tahun Penawaran 1,15
2001 959 1,761
2002 987 1,744
2003 1,015 1,724
2004 1,045 1,707
2005 1,076 1,690
2006 1,107 1,673
2007 1,140 1,656
2008 1,173 1,638
2009 1,207 1,621
2010 1,243 1,604

Berdasarkan data pada tabel permintaan dan penawaran diatas, kemudian data
dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Data Permintaan
2,672
3,000 2,451 2,522 2,595
2,247 2,313 2,380
2,500 2,062 2,122 2,182
Permintaan

2,000
1,500
1,000
500
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Data Penawaran
1,800 1,761 1,744
1,724 1,707
1,750 1,690 1,673
Penawaran

1,700 1,656 1,638


1,621 1,604
1,650
1,600
1,550
1,500
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Setelah mendapatkan grafik permintaan dan penawaran diatas, maka grafik


tersebut termasuk ke dalam pola data trend. Untuk melakukan peramalan kali ini
digunakan pendekatan time series, dimana jika pola datanya Trend maka metode
yang digunakan pada time series sebagai berikut:
1. Moving Average with Linear Trend (MAT)
2. Single Exponential Smoothing with Trend (SEST)
3. Double Exponential Smoothing (DES)
4. Double Exponential Smoothing Trend (DEST)
❖ Forecasting
Forecasting dilakukan dengan menggunakan software WinQSB untuk mengetahui
berapa besar peluang pasar kayu lapis dapat dibuat dan berapa jumlah unit yang
perlu dipersiapkan untuk memasuki pasar konsumen tersebut.
Permintaan
Berikut merupakan hasil peramalan permintaan yang telah dilakukan
menggunakan software WinQSB:

Dari gambar diatas, dapat diketahui peramalan data permintaan selama 5 tahun
kedepan berdasarkan beberapa metode. Setelah itu dilakukan perbandingan hasil
MAD untuk 4 metode yang telah dilakukan.
Metode MAD
3-MAT 3.667411
SEST 8.555555
DES 67.77778
DEST 8.721951
Berdasarkan hasil MAD dengan beberapa metode diatas, terlihat bahwa metode
yang memiliki nilai MAD terkecil yaitu metode 3-MAT (Moving Average with
Linear Trend). Sehingga dapat dikatakan metode 3-MAT adalah metode terbaik
karena memiliki nilai MAD terkecil sebesar 3.667411. Setelah itu didapatkan
grafik peramalan permintaan berdasarkan 4 metode yang telah dilakukan sebagai
berikut:
Berdasarkan grafik diatas, setelah dilakukan peramalan permintaan dengan
menggunakan beberapa metode terlihat bahwa pola grafik yang paling mendekati
data aktual yaitu metode 3-MAT (Moving Average with Linear Trend).
Penawaran
Berikut merupakan hasil peramalan permintaan yang telah dilakukan
menggunakan software WinQSB:

Dari gambar diatas, dapat diketahui peramalan data penawaran selama 5 tahun
kedepan berdasarkan beberapa metode. Setelah itu dilakukan perbandingan hasil
MAD untuk 4 metode yang telah dilakukan.
Metode MAD
3-MAT 0,7142857
SEST 2,777778
DES 17,44444
DEST 2.81528
Berdasarkan hasil MAD dengan beberapa metode diatas, terlihat bahwa metode
yang memiliki nilai MAD terkecil yaitu metode 3-MAT (Moving Average with
Linear Trend). Sehingga dapat dikatakan metode 3-MAT adalah metode terbaik
karena memiliki nilai MAD terkecil sebesar 0,7619629. Setelah itu didapatkan
grafik peramalan permintaan berdasarkan 4 metode yang telah dilakukan sebagai
berikut:

Berdasarkan grafik diatas, setelah dilakukan peramalan penawaran dengan


menggunakan beberapa metode terlihat bahwa pola grafik yang paling mendekati
data aktual yaitu metode 3-MAT (Moving Average with Linear Trend).
❖ Rencana Penjualan
Setelah menentukan metode mana yang terbaik, lalu dilakukan perhitungan tabel
rencana penjualan. Berikut merupakan tabel rencana penjualan dalam 5 periode
kedepan:
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Penjualan
1 2.746.330 1.587 2.744.743 411.711
2 2.821.329 1.570 2.819.759 422.964
3 2.896.327 1.553.001 1.343.326 201.499
4 2.971.325 1.536.001 1.435.324 215.299
5 3.046.323 1.519.001 1.527.322 229.098
Tabel diatas merupakan perhitungan peluang dan juga rencana penjualan yang
berasal dari forecast data permintaan dan penawaran menggunakan metode
Moving Average Linear Trend (3-MAT). Data peluang disini merupakan
pengurangan dari data permintaan dan juga penawaran. Dari kolom peluang dapat
dilihat bahwa perusahaan ini memiliki peluang untuk masuk kedalam industry
kayu. Pada tahun pertama terdapat peluang sebesar 2.744.743 𝑚3, tahun kedua
sebesar 2.819.759 𝑚3, tahun ketiga sebesar 1.343.326 𝑚3, tahun keempat sebesar
1.435.324 𝑚3, dan tahun kelima sebesar 1.527.322 𝑚3. Kemudian untuk rencana
penjualan, didapatkan dari peluang dikalikan dengan persentase Market Share
yaitu 15% karena perusahaan ini baru saja didirikan.
b. Aspek Teknis dan Teknologi
1. Perencanaan Produk
❖ Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada. Terdapat tiga unsur pada
proses produksi, yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi
terdiri atas bahan baku atau bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi
yang diperlukan. Berikut merupakan proses produksi lemari hijab:

❖ Bahan Baku dan Penolong


Bahan baku adalah suatu bahan pokok atau bahan mentah yang utama digunakan
untuk memproses suatu barang hasil produksi agar menjadi produk jadi. Bahan
penolong adalah bahan yang digunakan untuk memenuhi proses produksi, atau
bahan yang tidak menjadi bahan utama dalam bagian produk jadi. Berikut
merupakan daftar rincian dari bahan baku dan penolong:
Nama Bahan Bahan Baku/Penolong Justifikasi Pemakaian
Triplek Bahan Baku 6 Unit
Besi Bahan Baku 3 Unit
Kaca Bahan Baku 1 Unit
Nama Bahan Bahan Baku/Penolong Justifikasi Pemakaian
Box Bahan Penolong 1 Unit
Busa Bahan Penolong 1 Unit

❖ BOM
Bill of Material merupakan komponen atau barang kebutuhan dalam proses
manufaktur untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dimana daftar barang
tersebut disesuaikan dengan jumlah kebutuhan produksi untuk menghasilkan
barang jadi atau setengah jadi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berikut
merupakan bill of material dari produksi lemari hijab:
No. Nama Jumlah Unit/ 1
Material Keterangan
Komponen Komponen kali produksi
Lemari Hijab Triplek 1 Buat
1.1 Papan bawah Triplek 1 Buat
1.2 Bagian atas Triplek 1 Buat
1.2.1 Papan atas Triplek 1 Buat
1.2.2 Gantungan Besi 1 Beli
lemari
1.3 Papan kanan Triplek 1 Buat
1.4 Papan sekat Triplek 1 Buat
1.5 Papan kiri Triplek 1 Buat
1.6 Bagian depan Triplek 1 Buat
1.6.1 Papan pintu Triplek 1 Buat
1.6.2 Engsel Besi 1 Beli
1.6.3 Handle Besi 1 Beli
1.6.4 Kaca/cermin Kaca 1 Beli

❖ OPC
OPC atau Operation Process Chart merupakan suatu diagram yang
menggambarkan Langkah – Langkah proses yang akan di alami bahan baku
mengenai urutan – urutan operasi dan pemeriksaan sejak dari awal sampai
menjadi produk jadi utuh maupun sebagai komponen. Berikut merupakan
operation process chart pembuatan lemari hijab.

2. Mesin dan Peralatan


Mesin adalah suatu peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan atau tenaga yang
dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian –
bagian tertentu. Peralatan merupakan suatu alat ataupun bisa berbentuk tempat yang
gunanya adalah untuk mendukung berjalannya pekerjaan. Penentuan kebutuhan
mesin dan peralatan akan dipengaruhi dari jumlah produksi produk berdasarkan data
rencana penjualan perusahaan. Berikut ini merupakan data rencana penjualan produk
kayu lapis selama 10 tahun:
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Penjualan
1 2.746.330 1.587 2.744.743 411.711
2 2.821.329 1.570 2.819.759 422.964
3 2.896.327 1.553.001 1.343.326 201.499
4 2.971.325 1.536.001 1.435.324 215.299
5 3.046.323 1.519.001 1.527.322 229.098
Adapun beberapa mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi produk
Lemari Jilbab oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
Nama Jenis Kegunaan
Meja Fabrikasi Peralatan Merupakan Tempat
mengukur ukuran kayu
lapis yang akan dipotong
Mesin Jigsaw Mesin Untuk Memotong kayu
lapis sesuai ukuran
Mesin Serut Mesin Guna Menghaluskan kayu
lapis yang telah dipotong
Palu dan Penitik Peralatan Memberi tanda bagian
kayu lapis yang akan
dilubangi
Mesin Bor Mesin Melubangi pada bagian
kayu lapis yang telah
diberi tanda
Meja Assembly Peralatan Dimana Tempat dimana
perakitan dilaksanakan
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam memproduksi 1 buah
produk lemari jilbab ini membutuhkan 6 mesin dengan ketentuan jam kerja terdiri dari
1 shift dengan waktu kerja efektif 7 jam setiap shift, dan hari kerja efektif 284 hari
efektif per tahun. Berikut merupakan tabel waktu proses masing masing mesin
diantaranya :
No. Mesin Mesin Waktu (menit)
1 Meja Fabrikasi 2’
2 Mesin Jigsaw 5’
3 Mesin Serut 6’
4 Palu dan Penitik 8’
5 Mesin Bor 5’
6 Meja Assembly 5’
Berdasarkan waktu proses mesin diatas maka dapat dihitung jumlah kebutuhan setiap mesin
dalam perusahaan menggunakan rumus :
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛(𝑛)
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 =
𝐽𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Sehingga dapat diketahui kebutuhan setiap mesin untuk 10 periode sadalah sebagai
berikut:
Mesin
Periode
1 2 3 4 5 6
1 0.0069 0.017 0.021 0.028 0.017 0.017
2 0.0071 0.018 0.021 0.028 0.018 0.018
3 0.0034 0.0084 0.010 0.014 0.0084 0.0084
4 0.0036 0.0090 0.011 0.014 0.0090 0.0090
5 0.0038 0.0096 0.012 0.015 0.0096 0.0096

3. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan salah satu tolak ukur yang penting dari suatu
perusahaan. Kapasitas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya dapat
diproduksi oleh sebuah perusahaan guna mencapai keuntungan maksimal, penentuan
kapasitas produksi dipengaruhi oleh beberapa factor seerti jam kerja, jumlah pekerja,
dan lain sebagainya. Berikut merupakan rumus perhitungan kapasitas produksi:

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛(𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡) × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑎
=
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑎 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)

Pada perusahaan lemari Jilbab ini, perencanaan kapasitas produksi yang dilakukan
yaitu perencanaan kapasitas jangka panjang agar perusahaan memenuhi permintaan
pada setiap periode dengan jam kerja efektif . Sehingga, dapat diketahui kapasitas
produksi perusahaan pertahun adalah sebagai berikut :
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
7×60×284 ×7
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = = 104.370 unit/tahun
8 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Jadi yang di dapat kapasitas produksi perusahaan adalah sebesar 104.370 unit/tahun.

Anda mungkin juga menyukai