Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUTORIAL

ANALISIS PERANCANGAN PERUSAHAAN


MODUL MANAJEMEN PERENCANAAN DAN OPERASI

Nama : Alvin Maulana Tanggal Tutorial : 6 Juni 2023


(20522088)
Faiha Sajidah
Salma (20522335)
Rifdha Adelia
Nisrina
(20522357)
Kode : F9 Hari Tutorial : Selasa
Kelompok
Kode Asisten : IPO 105 Batas Pengumpulan :

Kriteria Penilaian Yogyakarta, … 2023


Format : Asisten
Isi :
Analisis :
TOTAL : (…………)
LABORATORIUM INOVASI DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2023
BAB III
MANAJEMEN PERENCANAAN DAN OPERASI

3.1 Tujuan Tutorial


Berikut merupakan tujuan dari tutorial manajemen perencanaan dan operasi:
1. Mampu merancang struktur organisasi perusahaan secara sistematis sesuai
metode desain organisasi
2. Mampu mengaitkan jadwal yang berkaitan dengan kegiatan desain dengan
kegiatan operasional organisasi atau perusahaan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan data dan menganalisis aspek manajemen
operasional proyek

3.2 Kajian Pustaka


(Berisikan kajian literatur mengenai materi yang mencakup minimal 1 jurnal
internasional dan 1 jurnal nasional (kajian literatur dilampirkan dalam tabel
berikut)).
Tabel 3. 1 Kajian Pustaka
No Judul Metode Hasil Kesimpulan
1 Implementasi Pendekatan Kegiatan Pada
Manajemen kualitatif operasional PT perspektif
Operasional melalui Toyota Motor teori Project
Terhadap internet Manufacturing Management,
Penyelesaian searching Indonesia dilihat Forecasting
Masalah di PT berupa dari perspektif teori Management,
Toyota Motor laporan Project Managing
Manufacturing keuangan Management, Quality, dan
Indonesia tahunan Forecasting Supply Chain
(Marcella, 2022) perusahaan Management, Management
untuk Managing Quality, diketahui
dilakukan dan Supply Chain bahwa
forecasting Management perusahaan
terbilang masih dapat
menstabilkan menentukan
keaktifan solusi
produktivitas penyelesaian
sehingga tetap hambatan
mempertahankan yang dihadapi
produk merek sehingga
Toyota di tengah mampu
pasar konsumen memproduksi
Indonesia dan menjual
hasil produk
yang
meningkat di
masa setelah
pandemi
Covid-19
2 Understanding Data Selama situasi Pemanfaatan
Artificial dikumpulkan tidak pasti yang AI dalam OM
Intelligence melalui social timbul dari adopsi akan
Adoption in media dan teknologi yang membantu
Operations studi literatur mengganggu ini; organisasi
Management :Ins lalu diolah profesional, dalam
ights from the menggunakan korporat,organisasi, meningkatkan
Review of Manajemen dan pekerja data efisiensi
Academic Operasi dapat membuat organisasi,
Literature and keputusan intuitif laba atas
Social Media yang cepat. Ini investasi,
Discussions akan semakin kualitas,
(Grover, 2020) ditambah karena inovasi,
sistem AI dapat kepuasan
memberikan akses pelanggan dan
ke informasi dan pemberdayaan
prediksi waktu karyawan.
nyata untuk waktu
dekat. Profesional,
perusahaan, dan
organisasi dapat
bernegosiasi dan
membangun
konsensus di antara
para pemangku
kepentingan
sedangkan AI dapat
menghadirkan
beragam perspektif
dari berbagai
skenario.

3.3 Penjadwalan Proyek


(Melakukan penjadwalan proyek pembangunan perusahaan (tidak sampai teknis)
dengan menggunakan Gantt Chart dengan bantuan software Ms. Project)
Proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau
layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan beberapa orang yang
saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek biasanya tertarik
dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara
efesien dan tepat waktu (Schwalbe, 2014). Proyek biasanya terdapat batas waktu
dalam proses pengerjaanya hingga penyelesaiannya, yang berarti suatu proyek
itu harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penjadwalan proyek adalah penalokasian waktu yang tersedia untuk
melaksanakan masing – masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu
proyek hingga tercapainya hasil optimal dengan mempertimbkan keterbatasan
yang ada (Abrar, 2008). Oleh karena itu, dibutuhkannya manajemen proyek
yang dapat mengelola proyek dari awal hingga akhir. Tahapan manajemen
proyek yaitu terdiri dari project scope managament, dan project scheduling
management.

a. Project Scope Management


Project Scope Management acuan segala pekerjaan yang terlibat dalam
pembuatan produk-produk hasil proyek dan proses yang digunakan untuk
membuatnya.Project scope management atau batasan proyek mendefinisikan
apayang akan dikerjakan atau apa yang tidak dikerjakan dalam sebuah
proyek. Hal inidilakukan untuk memastikan agar tim proyek dan
stakeholders mengerti apa yangakan dihasilkan dalam proyek dan cara untuk
menghasilkannya (Alfafa, 2021). Pada Project Scope Management ini
memungkinkan manajer proyek dan supervisor untuk mengalokasikan
jumlah yang tepat dari pekerjaan yang diperlukan untuk berhasil
menyelesaikan proyek, terutama yang berkaitan dengan pengendalian pada
ruang lingkup proyek.
Project Title Pembangunan Tiga Soedara Mebel

Project Manager Alvin Maulana

Project Location Yogyakarta

Project Schedule 6 Juni 2023 – 18 Januari 2024

SUMMARY STATEMENT
Proyek pembangunan pabrik meubel adalah upaya yang dilakukan untuk
membangun fasilitas produksi yang modern dan efisien dalam industri mebel. Tujuan
proyek ini adalah untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat
dengan menyediakan produk mebel berkualitas tinggi. Pembangunan pabrik ini
dimulai dari melakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi terkait analisis pasar,
biaya, dan risiko. Kemudian perencanaan lokasi terkait lahan yang akan digunakan,
tata letak, pencarian jasa arsitektur, melakukan diskusi terkait desain dari bangunan,
pengadaan peralatan, membangun pabrik dan terakhir melakukan evaluasi bangunan
apakah sudah sesuai.
BUSINESS NEED
Proyek ini memiliki kebutuhan untuk memenuhi permintaan kebutuhan pasar yang
berdasarkan pada hasil permalan yang telah dilakukan

PROJECT SCOPE
Proyek ini memiliki tujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus
meningkat dengan membangun pabrik Tiga Soedara yang menyediakan produk
mebel berkualitas tinggi. Proyek dimulai dari tanggal 6 juni 2023 sampai dengan 18
Januari 2024.

MAJOR DELIVERABLES

- Work Breakdown Structure (WBS)


Work Breakdown Structure (WBS) adalah struktur yang menggambarkan
seluruh kegiatan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan sebuah
proyek, dimulai dari level kecil hingga level yang lebih rinci (Rachim, et
al., 2021). Berikut merupakan WBS dalam proyek ini:
Gambar 1. Work Breakdown Structure
Setelah menentukan WBS, selanjutnya adalah membuat WBS
Dictionary untuk memperinci aktivitas pada proyek berupa deskripsi, durasi,
dan keterangan dari masing-masing aktivitas yang telah ditentukan:
SUB Durasi
ID Nama WBS Dekripsi Keterangan
ID (Hari)
1.1 Tahapan Analisis
1.1.1 3
Persiapan Kebutuhan Pabrik
Dilakukan setelah
Melakukan Studi
1.1.2 2 analisis kebutuhan
Kelayakan
pabrik selesai
1.1.3 Membuat 2 Dilakukan setelah
Rencana Proyek melakukan studi
kelayakan selesai
Dilakukan setelah
Penentuan Lokasi
1.1.4 2 mebuat rencana
Pabrik Mebel
proyek selesai
Dilakukan
Pengurusan
bersamaan dengan
1.1.5 Persyaratan 25
penentuan lokasi
Perizinan Lahan
pabrik mebel
Dilakukan H+1
1.2.1 Rekrut tim arsitek 1 setelah penentuan
lokasi pabrik mebel
Dilakukan H+3
Membahas
1.2.2 3 setelah rekrut tim
Konsep Pabrik
arsitek
Aktivitas akan
Desain dan Meneliti Tata selesai bersamaan
1.2 1.2.3 2
Perencanaan Letak Lahan dengan membahas
konsep pabrik
Dilakukan setelah
Membuat Desain
1.2.4 5 meneliti tata letak
Pabrik
lahan
Dilakukan setelah
Evaluasi dan
1.2.5 1 selesai memuat
Pemilihan Desain
desain pabrik
1.3 Pemilihan Analisis Dilakukan H+2
Alat dan 1.3.1 Kebutuhan Alat 2 setelah evaluasi dan
Bahan dan Bahn pemilihan desain
Dilakukan setelah
Survei Pemasok
1.3.2 1 analisis kebutuhan
dan Vnedor
alat dan bahan
1.3.3 Kontrak dengan 1 Dilakukan setelah
Pemasok dan survei pemasok dan
Vendor vendor
Dilakukan setelah
Mempersiapkan selesai pengurusan
1.4.1 3
Lahan persyaratan
perizinan lahan
Dilakukan setelah
Pengadaan Alat selesai kontrak
1.4.2 1
dan Bahan Baku dengan pemasok
dan vendor
Dilakukan H+2
Membangun
setelah selesai
1.4.3 Tempat Istirahat 2
mempersiapkan
Pekerja
lahan
Dilakukan setelah
Kontruksi Penggalian dan
selesai membangun
dan 1.4.4 Pembangunan 5
1.4 tempat istirahat
Pembanguna Fondasi
pekerja
n
Dilakukan setelah
Pemasangan selesai penggalian
1.4.5 48
Dinding dan pembangunan
fondasi
Aktivitas akan
Pengerjaan selesai bersamaan
1.4.6 Lantai, Kusen, 4 dengan
Pintu dan Jendela pemasangan
dinding
Dilakukan setelah
Pemasangan
pengerjaan lantai,
1.4.7 Rangka Atap dan 7
kusen, pintu dan
Genteng
jendela selesai
1.4.8 Pemasangan 3 Dilakukan setelah
Sistem Utilitas selesai pemasangan
atap dan genteng
Dilakukan setelah
1.4.9 Finishing 7 selesai pemasangan
sistem utilitas
Aktivitas akan
Eksterior dan
1.4.10 3 selesai bersamaan
Pembersihan
dengan finishing
Dilakukan H+1
Instalasi Mesin setelah selesai
1.4.11 2
dan Peralatan eksterior dan
pembersihan
Dilakukan setelah
Uji Bangunan /
1.4.12 1 selesai eksterior
Evaluasi
dan pembersihan
Pengujian Sistem Dilakukan setelah
1.5.1 Utilitas dan 3 selesaai uji
Infrastruktur bangunan/evaluasi
Aktivitas akan
Pengujian
selesai bersamaan
Peralatan
Pengujian 1.5.2 2 dengan pengujian
1.5 Produksi dan
dan Komisi sistem utilitas dan
Mesin
infrastruktur
Dilakukan setelah
Komisi dan selesai pengujian
5.3 3
Pemeriksaan peralatan dan
produksi
1.6 Pelatihan dan Dilakukan H+1
Persiapan setelah selesai
1.6.1 Rekrut Karyawan 1
Produksi komisi dan
pemeriksaan
1.6.2 Pelatihan 7 Dilakukan setelah
Karyawan dalam selesai rekrut
Pengoperasian
Peralatan dan karyawan
Proses Produksi
Aktivitas akan
selesai bersamaan
Pembentukan Tim dengan pelatihan
1.6.3 Manajemen dan 2 karyawan dalam
Staf Produksi pengoperasian
peralatan dan
proses produksi
Persiapan
Dilakukan setelah
Produksi dan
selesai
1.6.4 Prosedur 2
pembentukan tim
Operasional
dan staf produksi
Standar
Dilakukan
bersamaan dengan
1.7.1 Pengadaan Bahan 1 persiapan produksi
dan prosedur
operasional standar
Produksi dan Dilakukan setelah
7.2 Operasional 1 selesai pengadaan
Operasionalis Pabrik bahan
1.7
asi Dilakukan
Pemantauan dan
bersamaan dengan
7.3 Pengawasan 1
produksi dan
Proses Produksi
operasional pabrik
Dilakukan setelah
Penyesuaian dan
selesai produksi
1.7.4 Perbaikan Sesuai 1
dan operasional
Kebutuhan
pabrik
b. Project Scheduling
Penjadwalan proyek adalah penjabaran perencanaan proyek menjadi urutan
langkah – langkah pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai sasaran pada
jadwal setelah dimasukkan faktor waktu (Soeharto, 1995). Penjadwalan
proyek sangat berperan penting terhadap keberhasilan sebuah proyek,
sehingga pada penjadwalan ini bertujuan untuk dapat menentukan
probabilitas penyelesaian proyek dalam batas waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.

3.4 Struktur Organisasi


struktur organisasi adalah “Sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggung
jawab dialokasikan kepada individu, di mana individu tersebut dikelompokkan
ke dalam kantor, departemen, dan divisi. Struktur organisasi hendaknya selalu
menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. hal
tersebut bertujuan untuk terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses
kerja yang cepat” (Nurlia, 2019). Struktur organisasi mempunyai peran penting
dalam suatu organisasi, sehingga struktur organisasi juga sangat berpengaruh
terhadap kualitas pelayanan, dimana struktur organisasi merupakan alat untuk
mengatur prilaku manusia untuk meningkatkan tujuan bersama dalam suatu
kegiatan dan di suatu perusahaan untuk memperoleh tujuan bersama.
Berikut merupakan struktur organisasi dari perusahaan Tiga Soedara Meubel :

Struktur Organisasi diatas merupakan beberapa divisi yang saat ini ada dan
dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan. Masing – masing dari divisi tersebut
memiliki deskripsi tugasnya (job description) masing – masing. Job Description
adalah suatu pernyataan tertulis yang dikeluarkan perusahaan untuk menjelaskan
tugas – tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang, dan aspek – aspek pekerjaan
tertentu lainnya dalam menentukan pekerjaan karyawan nantinya (Pattisahusiwa,
2017). Berikut merupakan Job description dari divisi yang berada di
perusahaan :
a. Direksi berfungsi untuk mengawasi manajemen perusahaan dan melindungi
kepentingan pemegang saham. Dalam struktur organisasi, direksi berada
pada tingkatan yang lebih tinggi dari seorang direktur, biasanya direksi akan
bertanggung jawab atas penunjukkan direktur dan eksekutif lainnya.
b. Direktur Utama berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan suatu
kebijaksanaan dan program umum perusahaan sesuai dengan batas weweang
yang diberikan oleh direksi. Dalam pelaksanaannya, direjtur bertugas
sebagai koordinator, komunikatir, pengambil keputusan pemimpin,
pengelola, sekaligus eksekutor dalam sebuah perusahaan, sehingga nantinya
seorang direktur utama akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan
yang diambil.
c. Manajer Personalia berfungsi sebagai pengelola Sumber Daya Manusia
(SDM) dari suatu perusahaan, khususnya memiliki fokus pada hal – hal
administratif, seperti rekrutmen.
d. Manajer produksi berfungsi memimpin dalam koordinasi, perencanaan,
kontrol proses produksi dan juga melakukan pengawasan kepada karyawan
yang terlibat dalam proses produksi.
e. Manajer Pembelian berfungsi untuk mengevaluasi supplier , negosiasi
kontrak, mereview kualitas produk, dan mengawasi agen serta pembeli.
Manajer pembelian bertanggung jawa untuk memprediksikan tingkat
permintaan untuk produk dan menjadi penghubung antara pemasok,
produsen, departemen internal yang relevan dan pelanggan.
f. Manajer Pemasaran berfungsi sebagai pemimpin survey pemasaran dan
kompetitor, membuat strategi untuk promosi pemasaran dan
mengimplementasikannya , mengkomunikasikan produk , dan memastikan
bahwa promosi yang dilakukan relevan dan tepat sasaran serta memastikan
bahwa tim bekerja secara efektif.
g. Manajer Keuangan berfungsi sebagai pembuat keputusan finansial serta
mengaplikasikannya. Dapat dikatakan manajer keuangan akan bertanggung
jawab membantu perusahaan untuk merencanakan, mencari serta
mengoptimalkan pemanfaatan dana demi keberlangsungan operasional
perusahaan.
3.5 Kebutuhan Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja adalahbanyaknya orang yang dapat ditampung untuk
bekerja pada suatu perusahaan. Kesempatan kerja ini akan menampung semua
tenaga kerja apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang
dengan banyaknya tenaga kerja yang ada. Adapun lapangan pekerjaan adalah
bidang kegiatan usaha, instansi, dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja
(BPS, 2016).
Merencanakan jumlah tenaga kerja sangat diperlukan pada sebuah proses
produksi, karena tanpa adanya perencanaan tenaga kerja maka produksi tidak
akan berjalan dengan lancer. Tenaga kerja yang terlalu banyak akan membuat
perusahaan rugi karena biaya produksi meningkat selain itu pekerja akan terlalu
banyak yang menganggur jadi tidak efektif. Sebaliknya jika pekerja itu sedikit
maka akan terjadi beban kerja yang berlebihan serta pada akhirnya kesulitan
dalam mengejar target produksi yang telah dibuat sebelumnya. Berikut
merupakan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan :
(Melakukan identifikasi kebutuhan jumlah tenaga kerja operasional dan non
operasional berdasarkan struktur organisasi yang dibuat)
Baca konten:
a. Tenaga Kerja Operasional
Tenaga Kerja Operasional adalah tenaga kerja yang secara langsung itu
berkaitan dengan kegiatan produksi. Dalam perencanaan kegiatan
operasional ini maka jumlah rencana penjualan sangat dibutuhkan . Berikut
rencana penjualan yang akan dilakukan oleh perusahaan :

b. Tenaga Kerja Non-Operasional


Tenaga Kerja Non Operasional adalah pekerja yang tidak langsung
bersentuhan dengan proses produksi yang ada. Berikut merupakan daftar
jumlah tenaga kerja non – operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan :

3.6 Kesimpulan
(Kesimpulan menjawab tujuan yang dibuat)
Reguler Genap
2022/2023

DAFTAR PUSTAKA
(Cantumkan sumber referensi atau literatur dari jurnal atau buku yang anda kutip)

Lampiran
(Berisi gambar atau hal-hal lain yang dapat dicantumkan sebagai bukti dari
penugasan)

Keterangan:
Margin : Left 3,5 cm Top 3 cm
Right 3 cm Bottom 3 cm
Spacing : 1,5
Font : Times New Roman

Anda mungkin juga menyukai