SUMMARY STATEMENT
Proyek pembangunan pabrik meubel adalah upaya yang dilakukan untuk
membangun fasilitas produksi yang modern dan efisien dalam industri mebel. Tujuan
proyek ini adalah untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat
dengan menyediakan produk mebel berkualitas tinggi. Pembangunan pabrik ini
dimulai dari melakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi terkait analisis pasar,
biaya, dan risiko. Kemudian perencanaan lokasi terkait lahan yang akan digunakan,
tata letak, pencarian jasa arsitektur, melakukan diskusi terkait desain dari bangunan,
pengadaan peralatan, membangun pabrik dan terakhir melakukan evaluasi bangunan
apakah sudah sesuai.
BUSINESS NEED
Proyek ini memiliki kebutuhan untuk memenuhi permintaan kebutuhan pasar yang
berdasarkan pada hasil permalan yang telah dilakukan
PROJECT SCOPE
Proyek ini memiliki tujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus
meningkat dengan membangun pabrik Tiga Soedara yang menyediakan produk
mebel berkualitas tinggi. Proyek dimulai dari tanggal 6 juni 2023 sampai dengan 18
Januari 2024.
MAJOR DELIVERABLES
Struktur Organisasi diatas merupakan beberapa divisi yang saat ini ada dan
dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan. Masing – masing dari divisi tersebut
memiliki deskripsi tugasnya (job description) masing – masing. Job Description
adalah suatu pernyataan tertulis yang dikeluarkan perusahaan untuk menjelaskan
tugas – tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang, dan aspek – aspek pekerjaan
tertentu lainnya dalam menentukan pekerjaan karyawan nantinya (Pattisahusiwa,
2017). Berikut merupakan Job description dari divisi yang berada di
perusahaan :
a. Direksi berfungsi untuk mengawasi manajemen perusahaan dan melindungi
kepentingan pemegang saham. Dalam struktur organisasi, direksi berada
pada tingkatan yang lebih tinggi dari seorang direktur, biasanya direksi akan
bertanggung jawab atas penunjukkan direktur dan eksekutif lainnya.
b. Direktur Utama berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan suatu
kebijaksanaan dan program umum perusahaan sesuai dengan batas weweang
yang diberikan oleh direksi. Dalam pelaksanaannya, direjtur bertugas
sebagai koordinator, komunikatir, pengambil keputusan pemimpin,
pengelola, sekaligus eksekutor dalam sebuah perusahaan, sehingga nantinya
seorang direktur utama akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan
yang diambil.
c. Manajer Personalia berfungsi sebagai pengelola Sumber Daya Manusia
(SDM) dari suatu perusahaan, khususnya memiliki fokus pada hal – hal
administratif, seperti rekrutmen.
d. Manajer produksi berfungsi memimpin dalam koordinasi, perencanaan,
kontrol proses produksi dan juga melakukan pengawasan kepada karyawan
yang terlibat dalam proses produksi.
e. Manajer Pembelian berfungsi untuk mengevaluasi supplier , negosiasi
kontrak, mereview kualitas produk, dan mengawasi agen serta pembeli.
Manajer pembelian bertanggung jawa untuk memprediksikan tingkat
permintaan untuk produk dan menjadi penghubung antara pemasok,
produsen, departemen internal yang relevan dan pelanggan.
f. Manajer Pemasaran berfungsi sebagai pemimpin survey pemasaran dan
kompetitor, membuat strategi untuk promosi pemasaran dan
mengimplementasikannya , mengkomunikasikan produk , dan memastikan
bahwa promosi yang dilakukan relevan dan tepat sasaran serta memastikan
bahwa tim bekerja secara efektif.
g. Manajer Keuangan berfungsi sebagai pembuat keputusan finansial serta
mengaplikasikannya. Dapat dikatakan manajer keuangan akan bertanggung
jawab membantu perusahaan untuk merencanakan, mencari serta
mengoptimalkan pemanfaatan dana demi keberlangsungan operasional
perusahaan.
3.5 Kebutuhan Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja adalahbanyaknya orang yang dapat ditampung untuk
bekerja pada suatu perusahaan. Kesempatan kerja ini akan menampung semua
tenaga kerja apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang
dengan banyaknya tenaga kerja yang ada. Adapun lapangan pekerjaan adalah
bidang kegiatan usaha, instansi, dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja
(BPS, 2016).
Merencanakan jumlah tenaga kerja sangat diperlukan pada sebuah proses
produksi, karena tanpa adanya perencanaan tenaga kerja maka produksi tidak
akan berjalan dengan lancer. Tenaga kerja yang terlalu banyak akan membuat
perusahaan rugi karena biaya produksi meningkat selain itu pekerja akan terlalu
banyak yang menganggur jadi tidak efektif. Sebaliknya jika pekerja itu sedikit
maka akan terjadi beban kerja yang berlebihan serta pada akhirnya kesulitan
dalam mengejar target produksi yang telah dibuat sebelumnya. Berikut
merupakan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan :
(Melakukan identifikasi kebutuhan jumlah tenaga kerja operasional dan non
operasional berdasarkan struktur organisasi yang dibuat)
Baca konten:
a. Tenaga Kerja Operasional
Tenaga Kerja Operasional adalah tenaga kerja yang secara langsung itu
berkaitan dengan kegiatan produksi. Dalam perencanaan kegiatan
operasional ini maka jumlah rencana penjualan sangat dibutuhkan . Berikut
rencana penjualan yang akan dilakukan oleh perusahaan :
3.6 Kesimpulan
(Kesimpulan menjawab tujuan yang dibuat)
Reguler Genap
2022/2023
DAFTAR PUSTAKA
(Cantumkan sumber referensi atau literatur dari jurnal atau buku yang anda kutip)
Lampiran
(Berisi gambar atau hal-hal lain yang dapat dicantumkan sebagai bukti dari
penugasan)
Keterangan:
Margin : Left 3,5 cm Top 3 cm
Right 3 cm Bottom 3 cm
Spacing : 1,5
Font : Times New Roman