Disusun oleh:
1. M.Syauqi Ramadhani : (5190611235)
2. Dimas Azizan S. : (5190611213)
3. Tazakka M.Alwi : (5190611221)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh:
Laporan tugas besar ini telah diterima sebagai salah satu syarat menyelesaikan
mata kuliah Praktikum Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri pada
Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021.
Dosen Pengampu
NIK:
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmatnya yang
senantiasa menyertai, sehingga Laporan dari tugas besar mata kuliah Organisasi
dan Manajemen Industri ( OMPI ) dapat diselesaikan dengan baik tidak
kekurangan sesuatu apapun.
Penyelesian dan Pengumpolan data pada Laporan Tugas Besar ini tidak
Terlepas dari kerjasama bantuan semua pihak untuk mewujudkan laporan yang
baik semana mestinya, untuk itu tim penyusun menyampaikan rasa Terimakasih
sebesar- besarnya atas partisipasinya para pihak yang telah membantu.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Perusahaan PT. Indo Design Furniture merupakan salah satu dari sekian
banyak perusahaan pengelola industri manufaktur dalam bidang Furnitrue.
Perusahaan ini didirikan pada Tahun 2015. perusahaan ini mempunyai dasar
Industri, Sains, dan Teknologi sebagai bekal untuk menunjang kemajuan
perusahan kami tersebut. Apalagi dalam kondisi saat ini yang serba modern
kami terpikir untuk membuat inovasi furniture yang ramah dan mudah
diterima oleh banyak kalangan.
Kami juga mengambil tenaga kerja yang berasal dari sekitar lingkungan
perusahaan kami guna mendukung meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
di sini juga kami melihat banyak lembaga pendidikan seperti sekolah,
kampus dan juga rumah-rumah di sekitaran sini juga tidak begitu besar
malah konsep minimalis sangat cocok untuk memiliki furniture yang lebih
modern dengan ramah, praktis, tidak memakan banyak tempat terkesan
multifungsi nantinya
1
dan tanpa menghilangkan fungsi utama produk tersebut. Pasar yang akan
kami jangkau untuk saat ini kurun 5 tahun kedepan meliputi wilayah Jawa
Tengah dan seluruh pulau Jawa, perusahaan juga akan selalu menambah
peningkatan - peningkatan produk untuk menambah kemajuan perusahan
kami, dan kami juga menerima pembuatan produk custom dari konsumen
yang ingin memiliki produk yang sesuai dengan desainnya, yang tentunya
akan di bimbing dengan konsultasi dan diskusi interaktif.
Email : indodesignfurniture@gmail.com
2
1.3 Visi dan Misi Perusahaan
1.3.1 Visi
1.3.2 Misi
Logo merupakan suatu gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan
mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, Lembaga,
dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai
pengganti dari nama sebenarnya.
1.6.1 Value
1. Integritas
Produk yang kami hasilkan selalu mengedepankan durabilitas dengan
melakukakn perawatan pada bahan baku dan pada proses produksi,serta
melakukan quality control pada setiap tahap, agar diharapkan dapat
memberikan produk yang berkualitas optimal.
2. Inovatif
Kami selalu melakukan pengembangan dan pembaharuan dalam setiap
perancangan dengan memperhatikan keinginan konsumen, dan merupakan
refleksi dari gaya hidup dan kebutuhan masyarakat, yang kami sajikan
dalam desain produk yang sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Kompeten
Dalam melakukan proses produksi, perusahaan kami memiliki tenaga
kerja yang kompeten dan disiplin serta ditunjang dengan penggunaan
peralatan dan mesin berstandar tinggi yang dikerjakan dengan bertanggung
jawab.
1.6.2 Belief
Kami percaya untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi atau tim,
maka diperlukan kerjasama yang baik. Oleh sebab itu kami selalu
menciptakan sinergi pada setiap aspek dan dijalankan dengan prinsip
kekeluargaan, guna memperoleh etos kerja yang baik dan menggerakkan
produktifitas yang semakin meningkat. Kami yakin, dengan terus berinovasi
dan peka terhadap suatu perubahan, dapat mengantar perusahaan ini menjadi
produsen yang dapat berkembang menjadi semakin besar dan mampu
bersaing di kancah internasional.
1.7 Motto Perusahaan
Moto menurut KBBI merupakan : kalimat, frase, atau kata yang digunakan
sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip seperti "berani karena benar"; kalimat
(frase, kata) yang tertera di atas sebuah karangan yang secara singkat
menunjukkan pendirian atau tujuan pengarang.
Motto kami ialah: Better Design and Better Future. Setiap persiapan dan
perencanaan akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai yang akan dating.
Oleh karena itu kami berkomitmen untuk memberi yang terbaik dalam setiap
proses.
Poster
Corel Draw
1.8.2 Software Pendukung
Autocad
Microsoft word
Corel Draw
BAB 2 MANAJEMEN ORGANISASI PERUSAHAAN
2.2 Produksi
b. Kayu Mahoni
c. Kayu Akasia
1. Meja
a ari
m
b Gambar 10 Peta proses operasi produk lemari
a
r
P
r
o
d
u
k
l
e
m
4. Rak Buku
Berikut merupakan tahap-tahap pembuatan furniture oleh PT. Indo Design Furniture.
2. Pengukuran
Pada tahap ini cukup penting, dilakukan pengukuran agar ukuran dari furniture
yang akan dibuat bisa mencukupi saat akan dilakukan pemotongan dari log
kayu
3. Membuat pola
Setelah membuat pola, kayu dipotong sesuai pola furniture yang dibuat. Pada
tahap ini menggunakan mesin gergaji atau ripsaw.
5. Pengamplasan
6. Proses perakitan
Setelah kayu siap, dilakukan proses perakitan agar produk furniture dapat
digunakan. Pada tahap ini dilakukan pengecekan untuk menemukan suatu
kecacatan atau kerusakan pada furniture.
8. Pengecekan akhir
9. Gudang
Pada tahap ini, produk yang sudah jadi di pindah ke gudang untuk dilakukan
penyimpanan sementara atau dilakukan proses pengemasan untuk dikirim ke
pelanggan.
Pemasaran produk adalah seluruh proses yang dimulai dari analisis pasar,
mengantarakan produk ke pelanggan,dan menerima umpan balik. Prosesnya
bertujuan untuk mengetahui pasar yang tepat bagi produk dan penempatnnya
sedemikian rupa sehingga mendapat respon pelanggan yang baik. Hal ini
mencakup promosi dan penjualan produk ke khalayak, yaitu calon pembeli, dan
pelanggan tetap
2. Penggunaan Marketplace
Marketplace adalah platform jual beli yang mana tidak hanya membantu
mempromosikan produk dagangan saja, tetapi juga memfasilitasi metode
transaksi pembayaran sehingga akan lebih aman. Sistem ini dipilih karena
kemudahan dalam punggunaannya tak hanya bagi penjual namun juga
pembeli. Kemudahan yang didapat adalah seperti memudahkan pengelolaan
ketersediaan dan sepesifikasi produk, adanya penawaran promo menarik,
potensi market yang besar dan luas, dan lebih meyakinkan pembeli.
2.3.2 Pemasaran produk secara offline
2.5 Teknologi
Correl Draw digunakan untuk membuat logo perusahaan, dan juga digunakan
untuk membuat poster agar menarik peminat pembeli.
2. AutoCAD
3. Microsoft Word
Microsoft Word digunakan untuk membuat dokumen, surat, laporan, dan
berbagai macam pengolahan data.
4. Microsoft Excel
23
24
Gambar 17 Bentuk Organisasi
melihat sasaran seperti : dengan tren rumah minimalis era milenial yang
menuntut sebuah serba praktis maka kami juga menawarkan desain sesuai
keinginan mereka yakni costum, bekerja sama dengan sebuah perumahan
untuk dapat menyediakan prabot rumah tangga mereka, memanfaat kan
teknologi untuk lebih berinovasi produk yang ramah lingkungan.
25
T : Threat atau ancaman . komponen ini guna untuk mengetahui apakah
sebuah perusahaan memiliki ancaman yang dapat menjatuhkan perusahaan
tersebut berikut ancaman PT Indo Design Furniture : terdapat banyak
pesaing yang berlomba – lomba menciptakan desain desain baru ,
ketersedian bakan baku yang bermutu tidak stabil, teknologi semakin maju
sehingga penggunaan mesin yang sangat baik memiliki dana yang cukup
besar yang dapat berdampak dengan laba nantinya
26
BAB 3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
a. Jumlah karyawan sebanyak 5000 dari 10 divisi dengan 3 shift dengan jam
produksi 24 jam/minggu.
b. Produk yang dihasilkan mencapai 10 jenis berbeda dan telah dilakukan
peningkatan kualitas.
c. Proses pemasaran telah berkembang menjadi online secara menyeluruh
dengan database perusahaan.
3.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
3.4 Manfaat
Manfaat yang akan didapatkan yaitu perusahaan dapat mengetahui perkembangan
produksi setelah dilakukan pengolahan data yang sebelumnya bermasalah pada
pengiriman barang yang selalu terjadi delay setiap bulan dan terjadinya overload
27
pada mesin produksi
3.5 Literatur
Resume Jurnal
Akan tetapi jumlah kebutuhan bahan baku meningkat setiap tahun. Namun
pemakaian bahan baku tidak berbanding lurus dengan kebutuhan yang telah
diprediksi. Hal ini berdampak pada penumpukan bahan baku, risiko biaya, dan
kerusakan. Fenomena ini menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam
pengelolaan bahan baku perusahaan
28
produksi. Jadi untuk menentukan berapa banyak bahan baku yang akan dibeli
oleh suatu perusahaan
29
pada suatu periode akan tergantung pada berapa besarnya kebutuhan perusahaan
tersebut akan bahan baku untuk keperluan proses produksi.
Economic Order Quantity (Kuantitas Pemesanan Ekonomis/EOQ) ialah
dengan menentukan berapa banyak jumlah persediaan yang dibutuhkan
perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Untuk itu diperlukan metode EOQ
(Economic Order Quantity) agar dapat menentukan kuantitas persediaan yang
ekonomis.
Untuk memesan suatu barang sampai barang itu datang, diperlukan jangka
waktu yang bervariasi dari beberapa jam sampai beberapa bulan. Perbedaan
waktu antara saat memesan sampai saat barang datang dikenal dengan istilah
waktu tenggang (lead time). Waktu tenggang sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan dari barang itu sendiri dan jarak lokasi antara pembeli dan pemasok
berada. Maka dari itu safety stock sangat diperlukan. Safety Stock (SS)
merupakan persediaan barang tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan.Menurut Heizer dan
Render (2010, p. 98), Tingkat pemesanan kembali (Reorder Point/ ROP) adalah
suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana
pemesanan harus diadakan kembali.
Pengertian dari Economic Order Quantity yaitu cara perhitungan stock barang
untuk dilakukan menajemen barang supaya perusahaan terhindar dari
penumpukan stock barang. Penumpukan bisa berasal dari pemasukan dalam
proses produksi
yang tidak sebanding dengan jumlah keinginan pasar dan kapasitas produksi yang
disebabkan oleh perencanaan dan manajemen yang fluktuatif, dan dapat
berdampak pada nilai bahan baku yang terbilang tinggi akibatnya penumpukan
stock dari biaya produksi atau harga produksi dapat diperoleh sangat tinggi secara
keseluruhan. Safety Stock adalah persediaan pengaman apabila penggunaan
persediaan melebihi dari perkiraan. Metode Reorder Point (ROP) digunakan
untuk kapan perusahaan melakukan pemesaanan kembali dan apabila perhitungan
ROP tidak dicermati maka terjadi kekurangan stock dan menambah biaya
penyimpanan tambahan.
Keterangan:
Q = Jumlah unit per pesanan.
Q* = Jumlah optimum unit per pesanan.
D = Permintaan tahunan dalam unit.
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan.
H = Biaya penyimpanan per bulan
Tujuan dalam menggunakan metode ini agar pembentukan persediaan bahan baku
tidak terlalu besar atau berlebihan sehingga biaya penyimpanan tidak terlalu besar
dan dapat dihindari pembelian bahan baku terlalu sedikit, sehingga biaya pesan
dapat ditekan.
Keterangan:
Q = Jumlah unit per pesanan.
Q* = Jumlah optimum unit per pesanan.
D = Permintaan tahunan dalam unit.
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan.
H = Biaya penyimpanan per bulan
Dimana:
D = 600 papan
S = Rp.1.450.000
H = Rp.120.000
2∗600∗1.450.000
EOQ atau Q* = √ = 120,41 = 120 papan
120.000
F=𝐷
𝑄
Dimana
D = 600
papan Q =
120 papan
Sehingga
600
F= =5
120
Dimana :
Jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 312 hari. Frekuensi pembelian sebanyak
5 kali dalam satu tahun.
T = 312 = 62 hari
5
3.10 Pembahasan
Bahan baku pokok yang paling penting bagi PT. Indo Design Furniture
adalah kayu karena melihat sifat kayu yang kuat dan mudah dibentuk oleh karena
itu perusahaan ini melakukan analisis pengolahan data dengan melihat acuan yang
di pelajari dari literatur penelitian pada CV. Karya Putra Persada Kupang
metodenya sangat cocok dalam mengatur sistem olah data PT Indo Design
Furniture untuk menghindari dan mengantisipasi faktor yang dapat menjadi
kendala dalam proses produksi seperti, keterlambatan pengiriman bahan baku dan
overload produksi oleh karna itu metode EOQ, SS, dan ROP dipilih untuk
mendapatkan data baru bahwa PT. Indo Design Furniture dapat melakukan
pemesanan secara berkala sejumlah 120 papan untuk pembelian agar barang yang
di beli secara langsung dapat dikerjakan untuk tidak menumpuk digudang.
Keterlambatan bahan baku dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti
ketersediaan bahan baku di alam, keadaan medan transportasi, keadaan kondisi
alam, dan proses pendistribusian yang mungkin berkendala, dan Ketika bahan
baku datang engan jumlah yang banyak sehingga mampu mengakibatkan overload
produksi, dan oleh sebab itu diperlukan suatu metode untuk menangani keeadaan
seperti tersebut.
1. Apa yang menyebabkan Supply dan Demand SDM tidak tepat sasaran?
2. Apa yang menyebabkan penurunan karyawan pengguna
teknologi otomatis?
3. Apa yang menyebabkan penurunan kinerja SDM?
4. Apa yang menyebabkan persaingan dengan perusahaan lain menjadi
ekstrem dan berantakan?
4.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk mengetahui penyebab Supply dan Demand SDM tidak tepat sasaran.
2. Untuk mengetahui penyebab penurunan karyawan penguna teknologi
otomatis.
3. Untuk mengetahu penyebab penurunan kinerja SDM.
4. Untuk mengetahui penyebab terjadinya persaingan dengan perusahaan lain
menjadi ekstrem dan berantakan.
4.4 Manfaat
Manfaat yang akan didapatkan yaitu perusahaan dapat mengatasi
masalah Supply dan Demand SDM agar tepat sasaran, penurunan kualitas dan
efektivitas karyawan dan dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam
produksi menggunakan teknologi otomatis maupun teknologi manual.
Manfaat lainnya yaitu meningkatkan kinerja SDM dan perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain dengan sehat.
4.5 Literatur
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu
perusahaan ataupun organisasai, yang di mana fungsi dari pihak tersebut adalah
untuk mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk
menghadapi kepentingan untuk mencapai suatu tujuan berama. Oleh sebab itu
peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilakukan,agar dapat
memperoleh efektifits dan efisiensi kinerja. Hal tersebut yang mendasari
penulisan jurnal ini sebagai mana nantinya yaitu untuk mengetahui bagaimana
kualitas sumber saya manusia yang dibutuhkan dan tepat guna. Untuk
meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan banyak variabel yang mendukung,
antara lain kualitas sumber daya manusia, profesionalisme kerja dan komitmen.
Widodo (dalam Kharis, 2010:8) sumber daya manusia dapat dikatakan berkualitas
manakala mereka mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kewenangan dan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemampuan tersebut hanya dapat
dicapai manakala mereka mempunyai bekal pendidikan, latihan dan pengalaman
yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan. Apabila karyawan tidak memiliki kualitas yang baik maka akan
mempengaruhi kinerja yang dihasilkan dan akan berdampak pada perusahaan.
Setiap karyawan dianjurkan untuk bisa memiliki sikap profesionalisme dalam
bekerja agar bisa mengoptimalkan skill, waktu, tenaga, ilmu pengetahuan dan
sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan bidang yang dijalani, sehingga akan
berpengaruh terhadap kinerja yang dilakukan oleh karyawan. Menurut Siagian
(2009:163)
Profesionalisme adalah keandalan dan keahlian dalam pelaksanaan tugas
sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan
prosedur yang mudah dipahami. Karyawan yang berkualitas serta profesional
harus memiliki komitmen terhadap perusahaannya. Karyawan berjanji pada
dirinya sendiri untuk bisa memajukan perusahaan agar tercapai sebuah tujuan
bersama dengan kinerja yang sebaik mungkin dalam kondisi persaingan global
dewasa ini,
karena komitmen juga merupakan keterikatan individu pada suatu perusahaan.
Menurut pendapat Robbins (2002:140) komitmen pada organisasi merupakan
suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada organisasi dan tujuan
tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Dengan
memiliki komitmen yang tinggi pada suatu perusahaan maka akan meningkatkan
kinerja yang baik pada perusahaan tersebut.
Constatnt 0,062 - - -
R = 0,738
signifikan = 5%
Y = 0,062 + 0,374X1 + 0,268X2 + 0,308X3
4.8.2 Uji T
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel distribusi t
dicari pada α = 5% (uji 2 sisi, 0,05 : 2 = 0,025), dengan derajat kebebasan (df) n −
k − 1 atau 75 − 3 − 1 = 71. Berdasarkan pengujianuji t, diperoleh hasil;
a. kualitas SDM (X1) memiliki nilai t hitung> t tabel yaitu t 3,633 > 1,994 dan
signifikasi 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial
variabel kualitas SDM berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Indo Design Furniture
b. profesionalisme kerja (X2) memiliki t hitung> t tabel yaitu nilai t 2,650 > 1,994 dan
signifikasi 0,006 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial
variabel profesionalisme kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
PT. Indo Design Furniture
4.8.2 Uji F
Uji F dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kualitas SDM,
profesionalisme kerja, dan komitmen terhadap kinerja karyawan secara simultan.
Tabel distribusi F dicari pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) df1 atau 4-1
= 3, dan df2 n-k-1 atau 75-3-1 = 71. Hasil pengujian menunjukkan bahwa F hitung>
F tabel (66,687 > 2,73) dan signifikasi (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya kualitas SDM, profesionalisme kerja, dan komitmen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.10 Pembahasan
Untuk mengatasi supply dan demand yang tidak tepat, yaitu dapat
dilakukan prediksi sumber daya manusia dengan menggunakan kriteria yang telah
ditentukan dan digunakan sebagai pedoman dan melihat apa yang dimiliki oleh
setiap calon pekerja ataupun yang sudah menjadi karyawan. Berdasarkan hal
tersebut nilai dari setiap SDM seperti, kualitas SDM, professional kerja, dan
komitmen dapat menentukan kemana penempatan karyawan yang tepat
berdasarkan kemampuannya agar dapat menciptakan kenyamanan dalam bekerja
yang dapat mempengaruhi kualitas produktifitas nantinya. Selain itu dapat juga
ditambahkan variabel lain yaitu seperti motivasi, lingkungan kerja, Dll yang
berkaitan dengan kebiasaan karyawan dalam bekerja.
Peningkatan Sumber Daya Manusia berbasis teknologi harus dilakukan.
Karena pembangunan sumber daya manusia harus berorientasi pada perkiraan
problematic yang mengerti dan memanfaatkan teknologi.Sebagai sebuah system,
teknologi menuntut adanya perubahan pada unsur-unsur lain yang menunjang
4.11 Analisis dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas SDM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, sehingga dalam koordinasi kebutuhan SDM
dibutuhkan suatu kriteria dengan penilaian tertentu agar penempatan karyawan
tepat dan sesuai dengan porsi kemampuan. Selain itu dalam memajukan
produktifitas karyawan pengguna teknologi otomatis dan karyawan pengguna
teknologi manual harus menjadi sinergi yang kualitasnya diselaraskan dengan
strategi perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa kualitas SDM yang baik,
memiliki prilaku baik, dapat berkomunikasi secara fleksibel, dan dapat
berhubungan baik antara karyawan satu dengan lainnya maka akan memberikan
pengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan. Profesionalisme kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Indo Design
Furniture. Hal ini membuktikan bahwa adanya profesionalisme kerja yang
berprinsip pada efektif dan efisien, berintegritas dan konsekuen maka akan
memberikan pengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dengan
perancanaan manajemen sumber daya manusia yang baik seperti hal tersebut,akan
memungkinkan membuat perusahaan lebih siap dalam menghadapi segala macam
bentuk persaingan antar perusahaan.
BAB 5 PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN KINERJA SDM
5.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan melakukan penilaian berdasarkan kepala divisi kemudian
laporan kepada divisi pengelolaan SDM setiap akhir bulan sebagai bahan
evaluasi untuk bulan berikutnya agar dapat dilakukan peningkatan, namun
terjadi kendala sebagai berikut:
a. Proses penilaian tidak transparan
b. Kriteria penilaian tidak dalam ketentuan yang sama
c. Kesenjangan sosial pada karyawan baru dan lama pada proses penilaian
5.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya,
antara lain:
5.5 Literatur
Di era globalisasi ini, persaingan perusahaan-perusahaan dalam suatu
industri semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen dan mitra bisnisnya. Hal ini menyebabkan sumber daya
manusia
dituntut untuk menampilkan performa yang terbaik dengan demikian perusahaan
mampu bersaing dengan para kompetitornya.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daya manusia
memiliki peranan yang sangat vital bagi sebuah perusahaan. Salah satu kegiatan
penting dari manajemen sumber daya manusia adalah penilaian kinerja karyawan
(performance appraisal). Tentu saja setiap perusahaan menginginkan karyawan
yang memiliki kinerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan
sebelumnya atau bahkan melebihinya. Dengan dilakukannya penilaian kinerja
terhadap karyawan, maka akan memberikan gambaran pada perusahaan seperti
apa perilaku karyawan berkaitan dengan pekerjaannya serta informasi perihal
penetapan kompensasi, pelatihan dan pengembangan, promosi karyawan, dan
lain- lain. Seperti yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2006: 382), bahwa
Penilaian kinerja karyawan adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar dan
kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan. maka penilaian
kinerja dapat dikatakan efektif apabila meliputi dua hal, yaitu (1) adanya
seperangkat standar dan (2) komunikasi informasi (umpan balik).
1. Marketing:
Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen
Memberikan performa terbaik untuk meningkatkan minat konsumen
Memperluas marketshare perushaan
Pengembangan metode penjualan
2. Human Resource Development
Pemenuhan SDM sesuai dengan kebutuhan
Memberikan pelayanan terbaik kepada karyawan dalam rangka
menunjang dan meningkatkan kinerja karyawan
Sebagai pengamat kondisi karyawan
3. Finansial
Meningkatkan efektifitas aktivitas keuangan dan pembelian
Ketepatan alokasi dana
4. Teknikal
Memberikan produk dengan kualitas terbaik
Perawatan peralatan dan bahan baku
Pengembangan teknologi
5.10 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada PT Indo Design Furnitutre bahwa
penilaian kinerja dengan menggunakan metode Behaviorally Anchor Rating scale
dan Management by Objectives dapat memberikan pengaruh positif dan signifikan
terhadap efektivitas kerja. Efektivitas kerja inilah harus dimiliki setiap perusahaan
sehingga akan menjadi perusahan yang memiliki loyalitas dan kredibilitas
tinggi.Dengan metode tersebut dapat membantu perusahaan untuk menilai kendala
yang dialami agar mampu terselesaikan, dan karyawan juga merasa dirinya juga
diperhatiakn didalam perusahaan sehingga tidak mempengaruhi dan membedakan
antara karyawan yang satu dengan yang lainnya.
5.11.2 Kesimpulan
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kendala yang dialami PT.Indo Design
Furniture dapat ditemukan jalan keluarnya dengan menggunakan metode
Behaviorally Anchor Rating scale dan Management by Objectives, karena
penerapannya dapat tepat sasaran pada permaslahan yang ada. Sehingga cara
tersebut dapat digunakan untuk menjadi evaluasi Bersama demi terciptanya
kondisi kerja yang lebih baik lagi.
BAB 6 ANALISIS JABATAN DAN KOMPENSASI
6.1. Latar Belakang
Perusahaan hendak melakukan perubahan dan penambahan tugas dan
wewenang seluruh jabatan setiap divisi untuk meningkatkan kinerja
karyawan secara merata. Perubahan dilakukan akibat dari kondisi sebagai
berikut:
a. Terjadi tumpang tindih tugas dan wewenang dalam jabatan yang
setara pada beberapa divisi
b. Terjadi penumpukan tugas dan wewenang pada kegiatan operasional
tertentu sehingga terdapat beberapa dilakukan oleh divisi lain
c. Belum terdapat aturan terikat dan tertulis secara resmi dalam
mengatur penyalahgunaan dan penyelewengan tugas dan wewenang
dari jabatan yang tumpang tindih tersebut
6.4. Manfaat
Manfaat yang akan didapatkan yaitu perusahaan dapat meningkatkan
kinerja karyawan secara merata. Hal ini didasari karena masih adanya
penyalahgunaan, penyelewengan tugas, dan wewenang dari jabatan yang
tumpeng tindih. Perusahaan juga ingin mengatasi terjadinya tumpeng tindih
tugas dan wewenang.
6.5. Literatur
Perkembangan di dunia bisnis tidak dapat dihindari. Setiap perusahaan
pastilah ingin mengembangkan usahanya untuk menghasilkan produk yang lebih
baik. Bukan hanya persaingan harga atau biaya pengiriman barang, namun
penempatan orang atau karyawan yang baik untuk membangun perkembangan
bisnis mereka semakin diperhatikan. Hal ini juga dirasakan oleh PT. X dimana
merupakan perusahaan manufaktur dalam bidang produk plastik yang berawal
dari perusahaan keluarga yang ingin berkembang menjadi perusahan profesional.
Awal berdirimya perusahaan ini dirintis oleh sepasang suami istri dan dikelola
dibantu
beberapa karyawan yang sebagian besar juga msih keluarga si pemilik. PT. X
sekarang dikelola oleh beberapa generasi muda dari keluarga tersebut, dibantu
beberapa karyawan yang bukan non keluarga. Untuk mendukung berkembangnya
perusahaan dan membantu perkembangan usahanya PT. X ingin mengembangkan
menajeman penegembangan olah sumber daya manusia agar lebih tertata dan
lebih profesial. PT. X yang awalnya perusahaan keluarga yang berkembang
menjadi perusahaan yang profesional namun, ternyata uraian untuk jabatan –
jabatan yang terdapat didalamnya masih beberapa saja yang menggambarkan
jabatan pekerjaan tanggung jawab dengan jelas, wewenang dan alur kerja tidak
dapat dipungkiri bahwa kordinasi anatar atasan dan bawahan atau antar sesama
anggota kerja kurang dapat berjalan dengan baik. Oleh karna itu, perlu adanya
uraian pekerjaan yang jelas antar masing – masing jabatan agar setiap pemegang
jabatan dapat emaksimalkan kompetensinya dalam bekerja. Peninjauan terhadap
karyawan ini disebut analisis pekerjaan ( Job Analysis ) adalah prosedur yang
harus dilewati untuk menentukan karakteristik dan tanggung jawab seseorang
yang bekerja pada sebuah posisi. Melalui analisis ini mendapatkan informasi
tentang deskripsi kerja, persyaratan kerja bagi pemegang jabatan dan juga
kompetensi – kompetensi apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
kerjanya. Adanya job description yang jelas dan tertata rapi baik itu nantinya akan
diketahui kompetensi yang sesuai bagi masing – masing jabatan, selain itu juga
bagi pemegang jabatan dapat menegetahui secara jelas pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab dan wewenangnya sehingga tidak terjadi lagi kekaburan dalam
menjalankan pekerjaan.
6.10. Pembahasan
Dari hasil pengumpulan data PT Indo Design Furniture dapat diketahui
bahwa perusahaan tersebut menerapkan metode riview job description dimana
melalui cara ini diharapkan agar seluruh data pribadi dari setiap karyawan yang
bekerja di perusahaan PT. Indo Design Furniture dapat diketahui dan nantinya
dapat ditempatkan sesuai dengan kompetensinyan juga dapat bekerja sama
dengan rekan karyawan, pimpinan dalam perusahan juga dapat mendiskusikan
terkait permasalahan ketidaksesuain yang dirasa karyawan dalam bekerja, kepala
bagiannya juga akan mewawancarai secara individu bagi setiap pekerja dari hasil
tersebut pihak perusahaan juga menggunakan sebagai bahan evaluasi
menyesuaikan mekanisme jika terjadi perubahan atau penambahan wewenang
yang tidak selaras dengan tujuan perusahaan. Guna mendapatkan data secara
lebih aktual pihak perusahaan membuatnya dalam tahap assesment yang
kemudian diproses mendapatkan data yang lebih akurat digunakan sebagai
intervensi untuk meningkatkan kinerja karyawan secara merata, tidak tumpang
tindih disetiap jabatan yang sematkan untuk setiap karyawan, tidak terjadi lagi
penumpukan tugas yang disebabkan adanya karyawan yang bekerja secara tidak
maksimal atas dasar ketidaksesuaian
6.11. Anaslisis dan Kesimpulan
6.11.1 Analisis
Berdasarkan penelitian yang telah di uraikan sebelumnya, maka analisis
yang dapat ditemukan yaitu penggunaan metode analisis jabatan dengan
melakukan evaluasi pada job description, dapat digunakan untuk menguraikan
permasalahan yang menjadi kendala, dimana dengan menggunakan cara ini dapat
digunakan untuk menemukan solusi yang tertuju langsung pada pokok-pokok
permasalahan.
6.11.2 Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kendala yang dialami oleh PT. Indo
Design Furniture dalam alokasi tugas pada karywannya juga dalam membuat
wewenang jabatan kepada seluruh staf karyawan yang bekerja dapat diselesaikan
dengan melakukan evaluasi dan observasi pada objek-objek permasalahan, yang
diawali dengan tahap assesment dimana dalam prosesnya mengumpulkan data
dilakukan diskusi kepada pihak prusahan sebagai bahan evaluasi kedepan. Dan
juga hasil dari assesment menjelaskan tentang untuk menciptakan efektifitas
dalam bekerja diperlukan suatu kordinasi, kordinasi atasan dengan bawahan,
kordinasi pimpinan dengan kepala staf , dan kordinasi bagi setiap karyawan baik
baru ataupun lama, sehingga stiap pemegang jabaatan dapat mengetahui
kemampuan dan progress mereka selama ini sehingga dapat digunakan sebagai
ulasan diri untuk lebih baik lagi dalam bekerja. Dengan menganalisis jabatan
yang sesuai dengan karyawan dan aturan dalam perusahaan dapat mendapatkan
kompetensi – kompetensi yang dibutuhkan oleh setiap pemegang jabatan yang
bekerja. Hasil intervensi menciptakan profil kompetensi dimana profil
kompetensi ini nantinya akan menenjukkan data kompetensi standar dan hasil
kompetensi kenyataan pada setiap pemegang jabatan. Dapat diketahui juga
sebagaimana mestinya ketepatan kompetensi karyawan dalam bekerja setiap
devisi. Untuk mengembangkan kompetensi mereka secara spesifik dapat
memanfaatkan pekerjaan sehari – hari juga berguna bagi softskill mereka.
Sehingga dari berbagai upaya tersebut PT. Indo Design Furniture dapat
mengatasi berbagai kendala yang ada baik bagi pemegang jabatan dan wewenang
karyawan yang bekerja dapat menyesuaikan diri disetiap lingkungan
berkoordinasi dalam bekerja secra spesifik dan optimal demi kemajuan
perusahaan.
BAB 7 HUBUNGAN INDUSTRI DENGAN MANAJEMEN
PERUBAHAN
7.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan hendak melakukan perubahan susunan karyawan (reshuffle)
skala besar pada seluruh jabatan. Reshuffle dilakukan karena terjadi penurunan
kualitas dan efektivitas karyawan dengan perusahaan lain tidak berjalan baik,
sehingga terjadi kondisi sebagai berikut:
a. Pemilihan hubungan kerja dengan perusahaan lain tidak tepat sasaran
serta kurang optimal
b. Penurunan hubungan kerjasama perusahaan
c. Penurunan kinerja SDM sehingga karyawan mulai tidak dapat
memenuhi visi dan misi perusahaan
d. Peraturan perusahaan dan Kerjasama perusahaan mengalami penurunan.
7.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diketahui beberapa rumusan masalahnya,
antara lain:
7.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
7.5. Literatur
Persaingan perusahaan kini semakin ketat dan perusahaan perlu
melakukan evaluasi kinerja dengan cara melakukan serangkaian perbaikan-
perbaikan agar mampu bersaing dan tetap survive. Cara yang bisa ditempuh
perusahaan agar tetap bisa unggul dalam persaingan adalah dengan melakukan
restrukturisasi. Sumodiningrat dan Nugroho (2005, p.97) menyatakan bahwa
restrukturisasi merupakan bagian dari strategi bisnis untuk melakukan penataan
ulang untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Perusahaan yang mengalami kegagalan usaha, baik akibat pengaruh
internal maupun eksternal, pada akhirnya harus melakukan langkah-langkah
penyelamatan atau reorganisasi, atau bahkan pembubaran usaha atau likuidiasi
(Mardiyanto, 2009, p.315). Reorganisasi yang sebenarnya merupakan bagian dari
restrukturisasi tersebut juga dipandang sebagai salah satu pendekatan pemulihan
kembali kegiatan ekonomi, usaha dan investasi (economic recovery), serta
kesempatan kerja (Ginting, 2010, p.15). Untuk itu, upaya restrukturisasi dalam
suatu perusahaan dapat dilakukan melalui upaya manajemen dengan cara
melakukan penataan ulang atau rekayasa ulang sehingga perusahaan dapat
melakukan adaptasi terhadap pengaruh perubahan lingkungannya, dan perusahaan
akan tetap bertahan hidup.
Terdapat beberapa alasan perusahaan berkeinginan untuk melakukan
restrukturisasi perusahaan.Alasan-alasan tersebut antara lain: untuk meningkatkan
penjualan dan operasional, perbaikan manajemen, adanya informasi asimetris
(tidak seimbang) yang dimiliki oleh pihak manajemen dan pasar secara umum,
alasan yang lainnya adalah masalah keuntungan (Horne dan Wachowicz, 2007,
p.474-478). Para pelaku usaha sebagai subjek ekonomi, senantiasa berupaya
memaksimalkan keuntungan dalam menjalankan usahanya. Hal tersebut akan
diupayakan oleh para pelaku usaha dengan berbagai cara, salah satu cara yang
ditempuh adalah dengan restrukturisasi perusahaan (Hariyani, Serfianto dan
Yustisia, 2011, p.6).
Dalam penelitian ini, perusahaan yang akan menjadi obyek penelitian
yaitu PT. Samudra Alam Raya, yang merupakan perusahaan angkutan laut yang
melayani angkutan barang khusus untuk rute Surabaya-Tanjung Redeb, yang
beralamat di Jl. Indrapura No. 49, Surabaya. Dari hasil wawancara dengan
Pemilik PT. Samudra Alam Raya, Adi Haryanto, mengenai efisiensi dan
efektivitas, dapat diketahui bahwa masalah yang selama ini terjadi adalah masalah
pada saat pemasukan barang ke kontainer, dan karyawan selalu harus menunggu
kontainer full (penuh) baru bisa diberangkatkan, juga keadaan-keadaan yang tidak
diduga- duga. Hal tersebut sangat membuang-buang waktu pengiriman, sehingga
berdampak pada klaim kerusakan barang dari pelanggan untuk tiap kali
pengiriman. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya data pada tanggal 14
Desember 2011 yang sudah menerima ketiga kalinya berita acara yang harus
dibayar yaitu biaya stapel tidak bisa dibongkarnya barang karena keterlambatan
pemuatan CCSP Beton di Pelabuhan Kalimas sebesar Rp. 8.467.200.
Dengan adanya restrukturisasi diharapkan dapat dikembangkan tingkat
kemampu labaan perusahaan dalam menciptakan laba. Menurut Hariyani,
Serfianto dan Yustisia (2011, p.6) dengan melakukan restrukturisasi, akan tercipta
efisiensi sehingga mampu mengurangi biaya produksi perusahaan. efisiensi dapat
tercipta karena perusahaan dapat mengeksploitasi skala ekonomi dalam proses
produksi. Skala ekonomi manjadi penting bila di dalam suatu pasar, biaya produk
yang diperlukan sangat tinggi dibandingkanbesarnya pasar.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian
ini akan menganalisis perusahaan yang akan melakukan proses restrukturisasi
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan di PT. Samudra
Alam Raya serta outcome yang diharapkan pada saat restrukturisasi sudah
dilakukan.
7.11.2 Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh PT. Indo Design Furniture dari
pengadaan Resuffle skala besar yang mengalami penurunan kinerja kerjasama
antar divisi usaha perusahaan, penurunan kinerja karyawan yang bekerja tidak atas
dasar visi dan misi dari perusahaan, dan peraturan dalam hubungan kerja yang
tidak berjalan dengan baik dalam prakteknya dilapangan. Maka dari sebgala
permasalahan itu PT. Indo Design Furniture mengeluarkan 2 implementasi yang
tiap implementasi berisi kebijakan yang akan di jalankan perusahaan kedepannya.
Dan juga dalam pengelolahan aset serta keputusan-keputusan yang diakibatkan
perbedaan pendapat dalam bekerja, akan diatur dengan baik secara terstruktur.
Pengadaan SOP dalam Perusahaan dimana untuk meringankan kerja karyawan
juga memperjelas dan mempercepat kinerja perusahaan karena setiap individu
dapat mengetahui tujuan dan maksud kerja tersebut. Dengan kebijakan yang baru
ini maka untuk segala kendala permasalahaan dapat diselesaikan demi kemajuan
dan semakin optimal perusahaan untuk berkembang menajadi perusahaan besar
dan profesional.
BAB 8 NABAJEMEN KONFLIK DAN MANAJEMEN SDM
GLOBAL
8.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan menyelesaikan masalah berdasarkan tingkatan masalah yang
terjadi pada setiap divisi dan masalah tertentu dengan cara yang tepat. Beberapa
maslaah yang tidak dapat terselesaikan secara cepat menjadi kendala dalam proses
operasional perusahaan, sehingga terjadi kondisi sebagai berikut:
8.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik antar karyawan
2. Untuk mengetahui pemicu persaingan yang tidak sehat antar karyawan
3. Untuk mengetahui penyebab penurunan kinerja SDM.
4. Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik kerjasama antar perusahaan.
5. Untuk mengetahui kendala dalam peningkatan kualitas perusahaan.
8.4. Manfaat
Berdasarkan permasalahan diatas, Manfaat yang ingin dicapai oleh PT.
Indo Design Furniture yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konflik
yang terjadi di perusahaan, apakah dapat membuat rugi perusahaan atau tidak.
Serta untuk menemukan solusi cara menanggulanginya atau penyelesaian setiap
konflik yang terjadi di perusahaan.
8.5. Literatur
8.5.1 Literatur 1
Proses komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan khususnya yang
menyangkut komunikasi antara pimpinan dan karyawan merupakan faktor
penting dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Komunikasi efektif
tergantung dari hubungan karyawan yang memuaskan yang dibangun
berdasarkan iklim dan kepercayaan atau suasana organisasi yang positif.
Hubungan atasan dan bawahan merupakan jantung pengelolaan yang efektif.
Agar hubungan ini berhasil, harus ada kepercayaan dan keterbukaan antara
atasan dan bawahan (Muhammad, 2007 : 172). Komunikasi yang efektif
ditentukan oleh pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pimpinan dan
karyawan. Pimpinan harus dapat memfasilitasi kondisi komunikasi antarpribadi
yang efektif yang meliputi : a. Keterbukaan (openness), b. Empati (empathy), c.
Kepositifan (positiveness), d. Dukungan (supportiveness), dan e. Kesetaraan
(equality) (Muhammad, 2007 : 172).
8.5.2 Literatur 2
Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan
oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang
diharapkannya. Dalam suatu organisasi yang besar, tentu akan terjadi konflik, ini
tidak dapat dihindari. Konflik bias membuat suatu organisasi menjadi mantap dan
berkembang, namun juga bisa membuat organisasi/perusahaan gulung tikar.
Konflik ini akan terus ada selama masing-masing pihak masih mencari kebenaran
dan masing-masing, sehingga diperlukan penyelesaian kedua belah pihak yang
saling menguntungkan.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain
sebagainya. konflik dalam perusahaan terjadi dalam berbagai bentuk dan lain
sebagainya.konflik dalam perusahaan terjadi dalam berbagai bentuk dan corak,
berhadapan dengan orang-orang yang mempunyai padangan yang berbeda-beda
sering terjadi penggesekan, sakit hati, dan lain sebgainya, konflik yang terjadi
diperusahaan sangat sering terjadi diperusahaan manapun.
Menurut Kreitner dan Kinick dalam buku Dewi Hanggraeni (2011:124)
perilaku organisasi mendefinisikan bahwa : “Konflik adalah suatu proses dimana
satu pihak menganggap bahwa pihak lain menentang atau menghalangi
kepentingan-kepentingannya”.
Menurut Greenbreg dan Baron dalam buku Dewi Hanggraeni (2011:124)
prilaku organisasi mendefinisikan bahwa: “Konflik sebagai proses dimana suatu
kelompok merasa atau mempersiapkan kelompok lain akan mendapatkan atau
menggunakan tindakan yang bertentangan dengan kelompoknya”.
1. Data primer
A. Pada bagian ini PT. Indo Design Furniture menggunakan data yang
langsung diproleh dari permasalahan yang sedang dihadapi, terdapat juga
beberapa cara yang harus dilakukan yaitu Wawancara : dengan
mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada
pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang
dihadapi untuk diteliti.
B. Observasi : mengamati secara langsung, mencatat gejala – gejala yang
terjadi dilapangan
2.Data Sekunder
Data yang dimiliki PT. Indo Design furniture data yang diperoleh tidak
langsung dari penelitian dilapangan tetapi melakukan penelitian kepustakaan yaitu
mengumpulkan data melalui buku-buku ilmiah , karangan ilmiah sesuai dengan
data kendala yang dihadapi, serta melakukan dokumentasi yaitu dengan cara
menctat atau mengabadian kendala data yang diperoleh yang relevan dengan
masalah-masalah yang diteliti.
c).Metode Penyelesaian Konflik, dalam metode ini yang sering digunakan untuk
menyelesaikan konflik antara lain:
8.11.2 Kesimpulan
Dari penelitian data diatas dapat diketahui PT. Indo Design Furniture
mengatasi kendala permasalahan konflik dengan melakukan komunikasi secara
terbuka antarpribadi pemimpin dengan karyawan secara langsung sehingga
mengetahui secara jelas latar belakang konflik tersebut mengapa terjadi dan bisa
secara cepat teratasi. Pemilihan metode yang tepat oleh PT. Indo Design furniture
menjadikan salah satu perusahaan yang dapat menyelesaikan konflik secara cepat
dan dapat mengelola kembali secara signifikan bentuk konflik tersebut
menghasilkan sejumlah solusi yang dapat diterapkan sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi.