Anda di halaman 1dari 12

April Monthly Report

Certified Internship

Alvin Valentino
2440034246

PT Adicipta Inovasi Teknologi


AdIns
BAB I. Pendahuluan

I. Profil Perusahaan

a. Informasi Umum

PT. Adicipta Inovasi Teknologi atau yang biasa disingkat AdIns


adalah perusahaan yang bergerak dibidang penyedia / vendor software
independen yang berfokus pada bidang multifinance

AdIns menawarkan solusi end-to-end untuk perusahaan


finansial, seperti solusi untuk perusahaan multifinance, solusi mobile,
solusi dokumen, pengembangan dan pelatihan tenaga kerja IT, solusi
data warehouse dan business intelligent. Dalam beberapa tahun
terakhir, AdIns telah menjadi perusahaan IT yang terpercaya dan
dihormati yang menyediakan produk dan layanan yang memiliki fitur
paling fungsional dalam kategorinya.

b. Sejarah

PT. Adicipta Inovasi Teknologi (AdIns) sendiri dibangun pada April


tahun 2000 dengan visi dan komitmen yang kuat untuk memberikan solusi
yang sesuai dan inovatif untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
client.
Visi AdIns adalah untuk menjadi penyedia IT Solution terkemuka di
pasar regional. Sedangkan misi AdIns adalah untuk memberikan solusi
bisnis melalui integrasi antara teknologi handal yang inovatif dengan
kreatifitas.
II. Posisi dan Peran Mahasiswa

Saya Alvin Valentino, bekerja sebagai staff QC Tester. Saya


ditempatkan di departemen QA, dalam team Product + Project. Peran saya
dalam team adalah melakukan testing terhadap product yang dimiliki oleh
AdIns seperti LOS (Loan Origination System), LMS (Loan Management
System), CDE (Credit Decision Engine), dsb. Selain melakukan testing
terhadap produk, team saya juga bertanggung jawab dalam melakukan testing
terhadap project yang diterima oleh AdIns. Misalnya project dari BNI, BJJ,
dsb.
Saya sendiri diposisikan sebagai PIC dalam pengembangan dan testing
untuk product AdIns yaitu LMS (Loan Management System). LMS adalah
produk AdIns terbesar kedua setelah LOS. LMS adalah produk AdIns dimana
nantinya application yang sudah ready Go-Live di LOS akan diteruskan ke
Go-Live dan proses pembayarannya. Saya sebagai PIC dari LMS bertanggung
jawab untuk membuat scenario testing (test tracking) yang nantinya akan
digunakan sebagai acuan saat melakukan SIT (System Integration Testing)
saat AdIns ingin me-release produk tersebut. Menurut rencana, LMS akan
melakukan full-release pada bulan Juni mendatang.
BAB II. Laporan Kegiatan

I. Proses Kegiatan Bisnis

PT. Adicipta Inovasi Teknologi, bergerak dibidang bisnis IT Solution.


AdIns menjual product yang dimilikinya ataupun dapat menerima project dari
client yang nantinya akan digunakan oleh client untuk menunjang bisnisnya.
Biasanya client dari AdIns adalah perusahaan yang bergerak dibidang
Multifinance.
Di AdIns sendiri saya ditempatkan di QA Department dalam team
Product + Project. Saya berperan sebagai QC Tester yang bertanggung jawab
untuk melakukan testing dan memastikan product atau project yang dibuat
dan di develop oleh team developer memiliki kualitas terbaik dan tidak ada
defect / bug.
Secara singkat, pekerjaan saya sebagai QC Tester adalah melakukan
testing terhadap product atau project dan apabila terdapat defect / bug pada
product / project, saya nantinya akan melaporkan ke pihak developer untuk
nantinya diperbaiki oleh developer agar segera diperbaiki dan meningkatkan
kualitas dari product dan project AdIns.

II. Kegiatan di Perusahaan dan Pencapaian Learning Objectives

a) Teknikal Kompetensi

Menurut sebuah jurnal berjudul "Role of Software Testing in Software


Development Life Cycle (SDLC)" yang diterbitkan di International Journal of
Scientific and Research Publications, QC Tester memiliki peran penting dalam
SDLC (Software Development Life Cycle). Dalam SDLC, QC Tester terlibat
dalam fase pengujian (testing phase) dan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa produk yang dibuat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelum
produk tersebut dirilis ke pasar. Dalam artikel tersebut, penulis juga menekankan
bahwa QC Tester harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup
untuk melakukan pengujian dengan baik dan memastikan bahwa produk yang
dihasilkan memenuhi kebutuhan pelanggan.

"The Role of Software Testing in the Software Development Life Cycle" oleh
Dr. Abdallah Al-Ali, yang diterbitkan di International Journal of Computer
Science and Information Technology Research. Dalam artikel tersebut, penulis
menekankan bahwa QC Tester harus memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang memadai untuk melakukan pengujian dan memastikan kualitas produk.
Penulis juga menjelaskan bahwa QC Tester harus bekerja sama dengan tim
pengembang untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan.

"Software Quality Assurance Role in Software Development Life Cycle


(SDLC)" oleh S. Sreejith dan S. Jyothi, yang diterbitkan di International Journal
of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering. Dalam
artikel tersebut, penulis menjelaskan bahwa QC Tester memiliki peran penting
dalam proses SDLC, terutama dalam memastikan kualitas dan kelayakan produk.
Penulis juga menyebutkan bahwa QC Tester harus memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi yang tepat.
Referensi :
- Sahu, S. K., & Rathore, R. (2015). Role of Software Testing in Software
Development Life Cycle (SDLC). International Journal of Scientific and
Research Publications, 5(7), 1-3.
- Sreejith, S., & Jyothi, S. (2015). Software Quality Assurance Role in
Software Development Life Cycle (SDLC). International Journal of
Advanced Research in Computer Science and Software Engineering, 5(2),
181-184.
- Al-Ali, A. (2017). The Role of Software Testing in the Software
Development Life Cycle. International Journal of Computer Science and
Information Technology Research, 5(2), 43-49.
b) SoftSkill Kompetensi

1. Collaboration
Collaboration dalam dunia kerja merujuk pada kerjasama antara individu
atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan pembagian
ide, keterampilan, dan sumber daya untuk menciptakan solusi terbaik dan
mencapai hasil yang diinginkan.
Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan di "International Journal of
Management, Knowledge and Learning" pada tahun 2019, kolaborasi dalam
lingkungan kerja dapat membawa banyak manfaat seperti:
- Peningkatan efisiensi dan produktivitas: Dengan berkolaborasi, individu
dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, mengurangi waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan kinerja
secara keseluruhan.
- Peningkatan inovasi: Kolaborasi memungkinkan orang untuk berpikir di
luar kotak dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda,
memungkinkan untuk ide-ide baru dan inovasi.
- Pengembangan keterampilan: Dengan berkolaborasi, individu dapat
memperoleh keterampilan baru dan meningkatkan keterampilan yang
sudah dimiliki mereka.
- Peningkatan kepuasan kerja: Kolaborasi memungkinkan individu untuk
merasa lebih terlibat dalam pekerjaan mereka dan memberikan hasil yang
lebih bermakna.

2. Digital and Technology Fluency


Digital and Technology Fluency adalah kemampuan individu untuk
memahami dan menggunakan teknologi digital dengan efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan bisnis atau profesional. Pada bidang pekerjaan QC
Tester, Digital and Technology Fluency sangat penting karena pekerjaan ini
membutuhkan keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak dan
teknologi terbaru untuk menguji kualitas produk.
Seorang QC Tester yang memiliki kemampuan Digital and Technology
Fluency dapat dengan mudah menguji aplikasi dan sistem dengan
menggunakan alat dan teknologi terbaru, seperti automation testing, data
analytics, artificial intelligence (AI), machine learning (ML), dan teknologi
cloud. Mereka juga dapat dengan mudah berkomunikasi dan berkolaborasi
dengan anggota tim yang menggunakan teknologi digital dan beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan inovasi.
Menurut jurnal "Digital Fluency and IT Professionalism: A New Construct
and its Relationship to IT Success", digital fluency juga memengaruhi
keberhasilan dalam bidang IT. Kemampuan untuk beradaptasi dengan
teknologi yang berubah dengan cepat dan memiliki kemampuan untuk terus
belajar dan menguasai teknologi yang baru, merupakan faktor penting dalam
mencapai keberhasilan dalam bidang IT.

3. Critical and Creative Thinking

Critical and creative thinking adalah kemampuan individu untuk


mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara kritis dan
kemudian menggunakan keterampilan kreatif untuk menghasilkan solusi yang
inovatif dan efektif. Dalam dunia kerja QC Tester, critical thinking diperlukan
untuk memahami kebutuhan pengguna, mengevaluasi bug dan issue yang
muncul, serta memecahkan masalah yang kompleks. Sedangkan keterampilan
kreatif digunakan untuk mengembangkan strategi pengujian yang inovatif dan
efisien, serta menciptakan solusi baru untuk masalah yang ditemukan.
Menurut sebuah jurnal yang berjudul "The Development of Critical and
Creative Thinking in Science and Engineering Graduates: Implications for
Quality Assurance and Accreditation," critical and creative thinking
diperlukan dalam pekerjaan QC Tester untuk mengevaluasi kualitas produk
dan memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan. Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa QC Tester harus
memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif untuk mengembangkan
prosedur pengujian yang efektif dan efisien, serta untuk memecahkan masalah
yang muncul dalam proses pengujian.

4. Growth Mindset
Growth Mindset adalah sebuah konsep yang menggambarkan pandangan
bahwa kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan seseorang dapat
berkembang melalui upaya keras, latihan, dan belajar secara konsisten. Pada
dunia kerja sebagai QC Tester, Growth Mindset sangat penting untuk
membantu meningkatkan kinerja dan kemampuan dalam menguji kualitas
produk.
Seorang QC Tester dengan Growth Mindset tidak hanya mengandalkan
kemampuan atau pengetahuannya saat ini, namun juga terbuka untuk
memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan dengan belajar terus-
menerus dan mencari tahu lebih banyak tentang industri, teknologi, serta tren
terkini. QC Tester dengan Growth Mindset juga mampu menerima kritik
dengan positif dan mengambil hikmah dari kesalahan yang dilakukan,
sehingga mereka dapat terus meningkatkan kualitas kerja dan memberikan
hasil yang lebih baik lagi.
Salah satu jurnal yang dapat menjadi referensi tentang Growth Mindset
dalam dunia kerja adalah "The Impact of Growth Mindset on Workforce
Development" yang ditulis oleh Catherine F. Chang pada tahun 2019. Dalam
jurnal ini, Chang membahas tentang pentingnya Growth Mindset dalam
membantu karyawan mengembangkan kemampuan dan keterampilan,
sehingga mereka dapat mencapai tujuan karir dan memberikan nilai tambah
bagi organisasi tempat mereka bekerja. Jurnal ini juga membahas tentang cara
untuk mengembangkan Growth Mindset, seperti memperkuat rasa percaya
diri, meningkatkan kebiasaan belajar, dan membangun jaringan yang positif
dengan rekan kerja dan mentor.
5. Initiative
Initiative atau inisiatif dalam dunia kerja QC Tester adalah kemampuan
untuk memulai atau mengambil tindakan untuk memperbaiki atau
meningkatkan proses pengujian perangkat lunak. Inisiatif ini biasanya
diperlukan ketika QC Tester menemukan masalah atau bug dalam sistem yang
diuji, dan kemudian memulai tindakan untuk memperbaikinya atau
mengusulkan perubahan untuk meningkatkan kualitas pengujian.
Selain itu, inisiatif juga dapat mencakup ide-ide untuk mengoptimalkan
proses pengujian dengan menggunakan alat dan teknologi yang lebih efisien,
atau bahkan mengusulkan pengembangan metode baru untuk meningkatkan
keefektifan pengujian.
Menurut jurnal "Enhancing Initiative-Taking Behavior of Software Testers
through Motivational and Affective Design" oleh Min Zhang dan yang
lainnya (2019), inisiatif adalah keterampilan penting bagi QC Tester untuk
dapat memenuhi tuntutan industri perangkat lunak yang semakin kompleks
dan dinamis. Studi ini juga menunjukkan bahwa strategi desain yang berfokus
pada faktor motivasional dan afektif dapat membantu meningkatkan
kemampuan QC Tester dalam mengambil inisiatif.
6. Adaptability
Adaptabilitas atau kemampuan beradaptasi adalah kemampuan seseorang
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan situasi atau lingkungan kerja
dengan cepat dan efektif. Dalam pekerjaan sebagai QC Tester, adaptabilitas
sangat penting karena pekerjaan ini melibatkan pengujian berbagai jenis
aplikasi dan sistem yang berbeda-beda, sehingga memerlukan kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan mempelajari
teknologi terbaru.
Menurut jurnal "Adaptability, innovativeness, and job performance of
software professionals" oleh Ramakrishnan Ramanathan dan R. Indu,
adaptabilitas merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja pekerja
dalam industri perangkat lunak. Jurnal tersebut menunjukkan bahwa pekerja
yang memiliki tingkat adaptabilitas yang tinggi cenderung memiliki kinerja
yang lebih baik dan mampu mengatasi situasi yang tidak terduga dengan lebih
baik.
Referensi :
- Maresova, P., Kliestik, T., & Svabova, L. (2019). Collaboration as a tool
for increasing efficiency, productivity and innovation in the workplace.
International Journal of Management, Knowledge and Learning, 8(2), 147-
163.
- Li, Y., & Hu, Y. (2019). Digital fluency and employee performance: The
mediating role of technology acceptance. Journal of Business Research,
98, 365-376.
- Wang, C. Y., Wu, Y. T., & Kao, C. Y. (2020). The effects of digital fluency
on job performance and job satisfaction: A comparative study between
information technology and non-information technology industries.
Telematics and Informatics, 49, 101413.
- Raman, R., & Gray, M. (2019). Digital and technology fluency: Enhancing
the skills of the future workforce. Journal of Business and Psychology,
34(6), 751-764.
- Benlian, A., & Hess, T. (2011). Digital Fluency: Construct Development
and Measurement Implications for Information Systems Research.
Information and Management, 48(8), 437-450.
doi:10.1016/j.im.2011.09.003
- Hsu, L. Y., Chen, Y. H., & Hung, W. Y. (2017). Digital Fluency and IT
Professionalism: A New Construct and its Relationship to IT Success.
Journal of Computer Information Systems, 57(4), 335-344.
doi:10.1080/08874417.2016.1196013
- Anderson, M. L., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2001). A taxonomy for
learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of
educational objectives.
- Longman. Artino Jr, A. R. (2012). Critical thinking in online discussion
forums: A mixed-methods case study. Journal of Educational Computing
Research, 46(4), 395-413.
- Facione, P. A. (2011). Critical thinking: What it is and why it counts.
Insight assessment, 4(1), 1-23.
- Hmelo-Silver, C. E. (2004). Problem-based learning: What and how do
students learn?. Educational psychology review, 16(3), 235-266.
- McPeck, J. E. (1990). Teaching critical thinking: Dialogue and dialectic.
Routledge.
- Chang, C. F. (2019). The Impact of Growth Mindset on Workforce
Development. Journal of Management and Training for Industries, 6(1), 1-
10.
- Zhang, M., Li, H., Wen, Y., & Chen, Z. (2019). Enhancing Initiative-
Taking Behavior of Software Testers through Motivational and Affective
Design. IEEE Access, 7, 1532-1541.
- Ramanathan, R., & Indu, R. (2016). Adaptability, innovativeness, and job
performance of software professionals. Journal of Organizational Change
Management, 29(5), 689-702. doi: 10.1108/JOCM-01-2015-0005

c. Project yang Dikerjakan


Untuk bulan Maret ini, saya diberikan tugas untuk melakukan testing
terhadap card LOS, CDE, dan LMS yang statusnya ready SIT. Testing ini
dilakukan per card sehingga memastikan setiap fitur dapat berjalan dengan
baik tanpa merusak fitur yang lainnya.
Selain itu, pada bulan Maret ini saya ditugaskan untuk membuat test
tracking untuk produk AdIns yaitu LMS. Selain membuat test tracking LMS,
saya juga ditugaskan untuk membantu tim CDE untuk membuat test tracking
CDE serta update test tracking berdasarkan SPV Review dan QA Review.

III. Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah

Pada bulan ini, saya diberikan tugas sebagai berikut :


1. Melanjutkan test tracking untuk LMS release, pada task ini saya agak
mengalami kesulitan dikarenakan banyaknya tugas yang perlu diselesaikan
dalam waktu yang singkat, solusinya saya meminta bantuan ke site supervisor
saya dan diturunkan beberapa orang untuk membantu saya
2. Mendapatkan Training Aligning the Best Self dan saya menjalani training
dengan baik
3. Melakukan testing terhadap card LOS yang ready SIT dan saya
menyelesaikan nya dengan cukup baik.
4. Monthly Review bulan lalu dan saya mendapat nilai performance 8 dan nilai
kepribadian 8
BAB IV. Penutup

I. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan bulanan ini adalah PT. Adicipta Inovasi
Teknologi adalah perusahaan yang bergerak dibidang IT Solution yang mana
Client nya mayoritas bergerak di bidang multifinance.
Untuk bulan Maret ini, saya diberikan tugas untuk melakukan testing
terhadap card LOS, CDE, dan LMS yang statusnya ready SIT. Testing ini
dilakukan per card sehingga memastikan setiap fitur dapat berjalan dengan
baik tanpa merusak fitur yang lainnya.
Selain itu, pada bulan Maret ini saya ditugaskan untuk membuat test
tracking untuk produk AdIns yaitu LMS. Selain membuat test tracking LMS,
saya juga ditugaskan untuk membantu tim CDE untuk membuat test tracking
CDE serta update test tracking berdasarkan SPV Review dan QA Review.

Anda mungkin juga menyukai