Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AGILE MODEL

Makalah ini disusun dalam rangkah memenuhi tugas Mata Kuliah Kreativitas, Inovasi, dan
Kewirausahaan Teknologi Pendidikan yang diampu oleh Bapak Teguh Arie Sandy, M.Pd.

Disusun oleh:

Galang Aditya Saputra 21105241060


Muhammad Fillah Kurniawan 21105241015
Kartika Amalia 21105244030
Syerifa Salsabila 21105241036

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Agile Model” ini
secara tepat waktu.

Adapun tujuan dari Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan Teknologi Pendidikan serta sebagai sarana untuk
menambah wawasan dan ilmu bagi para pembaca dan penulis.

Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Teguh Arie Sandy, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Kreativitas, Inovasi, Kewirausahan Teknologi Pendidikan. Terlepas
dari segala hal tersebut, kami menyadari bahwa dalam Makalah ini masih terdapat
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 14 Oktober 2022

Kelompok Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar belakang ............................................................................................................................. 4
B. Rumusan masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 6
A. Pengertian Agile Software Development .................................................................................... 6
B. Komparasi Agile Development dan Waterfall Model ................................................................ 7
C. Manifesto Agile Software Development..................................................................................... 8
D. Tujuan Penerapan Agile Development ....................................................................................... 9
E. Jenis Agile Development .......................................................................................................... 10
F. Tools dalam Agile Software Development ............................................................................... 12
G. Tahapan Agile Development .................................................................................................... 12
H. Manfaat Agile Sofware Development....................................................................................... 13
I. Kekurangan dan Kelebihan Agile Development....................................................................... 14
J. Contoh Perusahaan yang Mengadopsi Metodologi Agile Software Development ................... 15
BAB III................................................................................................................................................. 16
PENUTUP............................................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejarah Perkembangan Komputer hingga saat ini erat kaitannya dengan


kemampuan dan kemajuan manusia yang selalu menggunakan akal pikiran dan logika
dalam kehidupannya sejak zaman dahulu. Pengolahan data dan informasi telah
dilakukan manusia sejak dahulu serta berpikir untuk menciptakan inovasi serta
mengembangkan aplikasi dan pengolahan data yang lebih baik.
Kaitannya dengan pengembangan/perkembangan perangkat lunak saat ini
terdapat berbagai metode yang digunakan baik dilakukan secara individu maupun
team work. Terdapat hubungan erat antara kualitas, biaya, dan waktu dalam
pengembangan perangkat lunak. Secara garis besar terdapat enam langkah yang
digunakan dalam metodologi pengembangan perangkat lunak diantaranya
perencanaan, implementasi, testing, dokumentasi, deployment, dan maintenance.
Agile Development adalah kumpulan metodologi pengembangan perangkat
lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem
jangka pendek dimana memerlukan adaptasi yang cepat dari pengembang terhadap
perubahan dalam bentuk apapun, dalam penggunaannya agile development
memerlukan inovasi dan tanggungjawab yang baik antara tim pengembang dan klien
agar kualitas dari perangkat lunak yang dihasilkan bagus dan seimbang. Lebih lanjut
tentang pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengan agile development akan di
bahas pada bab selanjutnya.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Agile Software Development?
2. Apa perbandingan Agile Development dan Waterfall Model?
3. Apa prinsip-prinsip Agile Software Development?
4. Apa saja tujuan penerapan Agile Development?
5. Apa saja jenis Agile Development?
6. Apa saja tools dalam Agile Software Development?
7. Apa saja tahapan Agile Development?

4
8. Apa Kekurangan dan kelebihan pada penerapan Agile development?
9. Apa manfaat Agile Sofware Development?
10. Apa saja contoh penerapan Agile Software Development?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Agile Software Development.
2. Untuk mengetahui perbandingan Agile Development dan Waterfall Model.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Agile Software Development.
4. Untuk mengetahui tujuan penerapan Agile Development.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis Agile Development.
6. Untuk mengetahui apa saja tools dalam Agile Software Development.
7. Untuk mengetahui apa saja tahapan Agile Development.
8. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan penerapan Agile Development.
9. Untuk mengetahui manfaat Agile Sofware Development.
10. Untuk mengetahui contoh penerapan Agile Software Development.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agile Software Development


Agile berasal dari bahasa inggris yang bermakna cepat, ringan, bebas bergerak,
waspada (Syafnidawati, 2020). Dalam bidang bisnis, terdapat beberapa istilah yang
menggunakan istilah agile. Diantaranya adalah Agile Software Development, Agile
Organization, Agile Project Management, Agile Leader, dan beberapa istilah lainnya.
Kesemuanya memiliki prioritas utama dalam mencapai sebuah pekerjaan dengan
fleksibel dan melakukan pemutakhiran produk dalam interval waktu yang singkat.
Dalam tulisan ini, pembahasan lebih lanjut akan berfokus pada Agile Software
Development.
Agile Development adalah metode manajemen proyek modern yang memecah
proyek besar menjadi potongan-potongan kecil untuk menerima umpan balik
pelanggan di setiap tahap. Ini membantu pelanggan mengalami produk pada tahap
yang berbeda dan berbagi kesan dan masukan mereka. Hasilnya adalah produk akhir
yang benar-benar disukai pelanggan (Chappell, 2020).
Dalam tulisan Nayyira (2018), Agile Software Development adalah jenis
pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan
pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Dalam Agile Software
Development, interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software
yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan
klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan
lebih penting daripada mengikuti rencana.
Konsep Agile Software Development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16
rekannya dengan menyatakan bahwa agile software development adalah cara
membangun software dengan melakukannya dan membantu orang lain
membangunnya sekaligus. Agile Software Development Methods atau Agile
Methodology merupakan sekumpulan metodologi pengembangan perangkat lunak
yang berbasis pada pengembangan iterative (berulang), di mana persyaratan dan
solusi berkembang melalui kolaborasi antar tim yang terorganisir (Mahendra et al.,
2018).

6
Menurut Mahendra dkk (2018), ada beberapa model pengembangan perangkat
lunak yang termasuk agile software development methods, yaitu 1) Extreme
Programming, 2) Adaptive Software Development, 3) Dynamic Systems Development
Method, 4) Model Scrum, dan 5) Agile Modeling.

B. Komparasi Agile Development dan Waterfall Model


Metode Agile Development dan Waterfall Model masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan pada proses pengerjaannya. Kedua model tersebut juga
sebenarnya memiliki pendekatan dan pengerjaan yang cukup berbeda. Berikut ini
beberapa hal yang membedakan kedua metode pengembangan perangkat lunak
(Junaedi, 2022).

Agile Development Waterfall Model/Konvensional

Proses testing dan pengembangan Proses testing dan pengembangan


dilakukan secara bersamaan. dilakukan secara terpisah.

Metode pengerjaan dibagi antar individu. Metode pengerjaan tidak dilakukan


secara individu.

Klien dapat melihat dan memberikan Klien hanya dapat bisa melihat hasil
feedback produk walaupun belum selesai. produk setelah proyek selesai.

Agile development dianggap tidak terlalu Waterfall model dianggap lebih


terstruktur dibandingkan waterfall model. terstruktur dibandingkan agile
development.

Dikembangkan dengan metode Dikembangkan secara runtut dari


inkremental, yaitu dikembangkan secara titik awal hingga akhir.
sedikit demi sedikit secara teratur.

Estimasi waktu pengerjaan bagi proyek Semua jenis proyek memiliki


kecil dapat sangat cepat, namun untuk estimasi waktu pengerjaan yang
proyek besar susah untuk memprediksi jelas.
waktu.

7
C. Manifesto Agile Software Development
Dalam membuat sebuah software project yang bertipe agile development, terdapat
12 prinsip utama yang menjadi etik pelaksanaannya. Junaedi (2022), mengungkapkan
bahwa 12 prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan untuk memberikan software yang bagus.
2. Perubahan pada persyaratan harus diterima bahkan bila itu terjadi pada tahap
akhir pengembangan.
3. Pelaku bisnis dan pengembang bekerja sama setiap hari dalam seluruh proyek.
4. Penting untuk menyediakan lingkungan dan dukungan yang baik untuk
memotivasi pengembang.
5. Komunikasi dari dan dalam tim pengembang dilakukan secara tatap muka.
6. Perangkat lunak yang berfungsi adalah ukuran dari kemajuan.
7. Sering mengirimkan perangkat lunak yang berfungsi dalam beberapa minggu
dan bulan dengan preferensi waktu yang lebih pendek.
8. Proses agile dapat mempromosikan pembangunan proyek yang berkelanjutan.
Para sponsor, pengembang dan pengguna harus bisa konstan mempertahankan
kecepatan ini.
9. Perhatian secara terus menerus untuk keunggulan dan kualitas dalam
pengembangan teknis dan desain dapat meningkatkan agility.
10. Kesederhanaan adalah bagian penting dari manajemen agile yang efektif.
11. Tim yang dikelola sendiri menghasilkan arsitektur, requirement dan desain
yang terbaik.
12. Secara berkala tim merefleksikan diri menjadi lebih efektif dan terus
beradaptasi setiap harinya.

Kedua belas prinsip tersebut menjadi suatu dasar bagi model-model proses
yang punya sifat agile. Dengan prinsip-prinsip tersebut Agile Process Model
berusaha untuk menyiasati 3 asumsi penting tentang proyek software pada
umumnya (Nayyira, 2018):
1) Penentuan kebutuhan perangkat lunak sulit diprediksi dari awal karena akan
selalu berubah. Selain itu, prioritas klien juga akan mengalami perubahan
sering dengan berjalannya proyek.
2) Desain dan pembangunan sering tumpang tindih. Sulit diperkirakan seberapa
jauh desain yang diperlukan sebelum pembangunan
8
3) Analisis, desain, pembangunan dan testing tidak dapat diperkirakan seperti
yang diinginkan.

D. Tujuan Penerapan Agile Development


Berikut ini merupakan tujuan dari Agile Development yang terbagi menjadi tujuh,
antara lain:
1. High-value & working App System, Tujuan yang pertama, untuk menghasilkan
sebuah perangkat lunak dengan nilai jual tinggi serta dapat menekan biaya
pembuatan. Dan yang terpenting adalah dapat menghasilkan produk dengan
kualitas yang baik.
2. Iterative, Incremental, Evolutionary. Agile merupakan model pengembangan yang
dilakukan secara iteratif, berulang - ulang, dan dapat mengalami perubahan
apabila diperlukan. Dapat dikatakan bahwa, metode ini terbilang fleksibel dan
dapat digunakan pada proyek pengembangan jangka pendek.
3. Cost Control & value - driven development, Proses pengembangan perangkat
lunak dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna (user). Kemudian, tim
developer dapat mengontrol biaya dan waktu yang diperlukan untuk proses
pengembangan software sesuai kebutuhan.
4. High-quality production, Kualitas dari produk perangkat lunak tetap terjaga
dengan baik meskipun biaya dan waktu yang diperlukan terbilang sedikit.
5. Flexible & Risk Management, Fleksibel disini dapat diartikan dengan pertemuan
dengan klien dapat dilakukan kapanpun sehingga fungsionalitas dari perangkat
lunak dapat terjaga. Yang terpenting, dapat meminimalisir terjadinya kesalahan
pada program maupun produk sebelum dilakukan proses deploy aplikasi.
6. Collaboration, Proses kolaborasi disini dilakukan oleh setiap tim pengembang
untuk mendiskusikan feedback yang diberikan oleh klien. Sehingga perlu adanya
komunikasi dan koordinasi yang baik antar tim developer.
7. Self-organizing, Self-Managing Teams, Tujuan terakhir dari metode Agile ini
adalah pengembang diberikan akses untuk memanajemen sendiri urusan software
development. Tugas dari seorang manajer untuk menjadi penghubung antara
developer dan klien sehingga dapat mengurangi terjadi miss communication.

9
E. Jenis Agile Development
Agile Development dibagi menjadi beberapa jenis yang sering digunakan dalam
berbagai proyek IT. Adapun beberapa jenis Agile Development Software tersebut di
antaranya adalah Extreme Programming, Dymanic System Development Method,
Scrum, dan Adaptive Software Development. Berikut merupakan penjelasan beberapa
jenis tersebut yang diadaptasi dari ulasan Ong (2021):
1. Extreme Programming (XP)
Extreme programming merupakan jenis Agile Development yang cocok
diterapkan untuk tim kecil hingga medium. Dalam jenis ini ada beberapa tahapan
yang perlu dilakukan semisalnya planning, design, coding hingga testing. Para
developer bila menggunakan metode ini didorong untuk berani mengambil
keputusan dalam melakukan proses coding.
Extreme programming memiliki keunggulan di antaranya dapat meningkatkan
kepuasan pada konsumen dan proyek IT lebih cepat selesai. Selain itu feedback
dapat dilakukan dengan cepat dan bila terdapat kesalahan langsung segera
diperbaiki. User pun dapat terlibat langsung dalam memantau pembuatan sistem
informasi. Namun, ada juga kelemahan yang membuat developer harus siap
dengan segala perubahan yang ada. Begitu juga dengan pembuatan kode tidak bisa
dibuat lebih detail di awal.
2. Dynamic System Developmet Method (DSDM)
Sementara itu dynamic system developmet method merupakan kerangka kerja
dalam Agile Development dengan mengutamakan keterlibatan penggunanya
secara berkesinambungan. DSDM ini merupakan pendekatan yang iteratif dan
inkremental. Terdapat lima fase yang dikembangkan dalam DSDM ini di
antaranya adalah feasibility study, business study, functional model iteration,
design and build iteration, dan implementation phase. Kelebihan dari metode ini
adalah dapat membangun sebuah software dengan cepat hingga 80% dari proyek
yang dirancang dan dalam 20% dari waktu total keseluruhan pengerjaan proyek
IT. Sementara itu kelemahan dari metode ini terkadang dalam sebuah proyek IT
isu mengenai sistem backup dan recovery hingga security kurang begitu
diperhatikan.

10
3. SCRUM
Berikutnya adalah SCRUM yang lebih mengedepankan pada kekuatan
kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi. Dalam sistem SCRUM ini
terdapat tiga metode yakni master SCRUM, product owner, dan tim SCRUM.
Master SCRUM memiliki tugas untuk mengikuti prosedur yang sudah diterapkan,
melindungi tim dari gangguan. Sementara itu product owner memiliki tanggung
jawab yang besar karena memiliki visi tentang bagaimana proyek IT berjalan
kepada tim SCRUM. SCRUM inilah yang nantinya akan mengatur pekerjaan
mereka, seperti menganalisa, melakukan perancangan software, pengujian dan
lainnya. Metode ini memiliki kelebihan antara lain membantu efisiensi perusahaan
dan biaya overhead yang minim. Selain itu SCRUM dapat bekerja di berbagai
teknologi maupun bahasa pemrograman untuk peningkatan sebuah website.
Akan tetapi, SCRUM juga memiliki kelemahan di antaranya adalah
membutuhkan tenaga ahli yang berpengalaman. Jika sebuah proyek IT dengan
tenaga ahli yang kurang berpengalaman menggunakan metode ini maka
pengerjaannya pun akan semakin lama.
4. Adaptive Software Development (ASD)
Adaptive software development merupakan metode dari Agile Development
yang dikembangkan oleh Jim Highsmith. Metode ini menerapkan teknik
membangun software dengan sistem yang kompleks. Terdapat tiga aktivitas utama
dalam ASD ini yakni mengenai speculation, collaboration dan learning.
Speculation merupakan aktivitas yang berkitan dengan misi awal seperti apa yang
diinginkan klien, batasan proyek, dan kebutuhan yang diperlukan. Sementara itu
collaboration merupakan aktivitas dalam menyelesaikan sebuah proyek
pembuatan software. Metode ASD ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya
meningkatkan produktivitas kerja pada tim dan kualitas perangkat lunak. Di sisi
lain metode ini juga mampu menghemat biaya produksi dan dapat mengurangi
risiko kegagalan implementasi software terutama dari segi non-teknis.
Sedangkan kelemahannya adalah metode ini tidak cocok digunakan untuk tim
besar (lebih dari 20 orang). Juga dari perkiraan waktu rilis serta harga software
yang digunakan sulit ditentukan. Dari berbagai macam metode atau model agile
development di atas kesamaannya adalah fungsinya dalam mendapatkan test data

11
dengan kasus yang sebenarnya. Maka dari itulah, copy data management mampu
memberikan test data yang sama dengan real case dalam waktu yang singkat.

F. Tools dalam Agile Software Development


Pengambangan sebuah perangkat lunak tentunya tidak dapat terpisahkan dengan
beragam tools yang digunakan. Beberapa tools yang digunakan dalam agile
development meliputi (Junaedi, 2022):
1. Github Project Management, melalui tools ini pengembang dapat menyimpan
sejumlah kode untuk proyek yang besar, dapat terintegrasi dengan tools lain.
Selain itu tools ini juga mampu merekam pengeditan di seluruh tim secara
realtime.
2. ActiveCollab. Jika kamu mencari solusi yang terjangkau untuk mengelola
tugas secara sederhana, maka tools ActiveCollab ini bisa kamu andalkan. Tak
hanya itu, situs ini juga terkenal dengan fitur penganggaran dan pelaporannya
yang bagus.
3. Agilo for Scrum. Tools ini digunakan untuk mendapatkan informasi terbaru
secara otomatis tentang kemajuan sebuah proyek melalui laporan sprint dan
grafik burn down nya.
4. Prefix. Tools selanjutnya yang bisa digunakan dalam metode agile adalah
Prefix. Ini merupakan tools yang gratis dari Stackify yang bermanfaat untuk
mengetahui dan memperbaiki bug sebelum diterapkan.
5. Pivotal Tracker, merupakan alat yang dirancang khusus untuk proyek seluler.

G. Tahapan Agile Development


Pengembangan perangkat lunak Agile memiliki beberapa tahapan dalam
mengembangkan suatu proyek/perangkat lunak. Tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut (Musyaffa, 2022):
1. Perencanaan, pada langkah ini pengembang dan klien membuat rencana
tentang kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibuat.
2. Implementasi, bagian dari proses dimana programmer melakukan pengkodean
perangkat lunak.
3. Tes perangkat lunak, disini perangkat lunak yang telah dibuat di tes oleh
bagian kontrol kualitas agar bug yang ditemukan bisa segera diperbaiki dan
kualitas perangkat lunak
12
4. Dokumentasi, setelah dilakukan tes perangkat lunak langkah selanjutnya yaitu
proses dokumentasi perangkat lunak untuk mempermudah proses
maintenanance kedepannya.
5. Deployment, yaitu proses yang dilakukan oleh penjamin kualitas untuk
menguji kualitas sistem. Setelah sistem memenuhi syarat maka perangkat
lunak siap dideployment.
6. Pemeliharaan, langkah terakhir yaitu pemeliharaan. Tidak ada perangkat lunak
yang 100% bebas dari bug, oleh karena itu sangatlah penting agar perangkat
lunak dipelihara secara berkala.

H. Manfaat Agile Sofware Development


1. Pekerjaan proyek dapat dipecah menjadi unit kerja sesuai tim
Pengorganisasian dapat dirampingkan. Hasilnya, koordinasi setiap internal tim
akan lebih baik. Selain itu, cara ini dapat mempercepat selesainya masing-masing
proyek sesuai target waktu yang telah disepakati
2. Responsif terhadapt kebutuhan klien
Dalam kondisi ini, developer harus fleksibel dalam menangkap masukan dan
keinginan klien atas fitur-fitur yang ingin mereka gunakan. Hal ini tentunya
menjadi lebih mudah berkat fleksibilitas yang ditawarkan metode Agile. Di mana,
penerapan metode Agile memberikan fleksibilitas lebih tinggi untuk developer
dalam menambah atau mengganti fitur sesuai requirements klien. Nantinya,
feedback positif dari klien bisa didapatkan berkat tingkat responsifitas perusahaan
anda yang baik dalam menerima masukan.
3. Interkasi klien dan developer lebih intens
Agile memberikan peluang besar untuk klien dapat terlibat segala proses
pengerjaan proyek. Hal ini kemudian menghasilkan kolaborasi dan komunikasi
yang aktif antara klien dan developer. Metode Agile juga memberikan waktu lebih
banyak untuk developver memahami kebutuhan klien. Pada akhirnya, hasil proyek
yang sesuai dengan keinginan atau ekspektasi awal klien peluangnya suksesnya
akan jauh lebih besar terjadi.
4. Proyek anda dapat selesai lebih cepat
Dalam jenis Scrum, ada yang disebut dengan Sprint. Sprint yang merupakan
“jantung” dari Scrum ini merupakan sebuah batasan waktu (timebox) untuk

13
sebuah pengembangan proyek yang siap diserahkan kepada klien. Durasi Sprint
biasanya tidak lebih dari 30 hari. Karena durasinya yang singkat, maka dalam alur
pengembangan proyek berjalan dalam proses yang terstruktur di beberapa sesi
Sprint. Artinya, pengembangan proyek dengan metode ini dapat berjalan secara
iteratif dan inkremental juga lebih cepat dan produktif.
5. Kecepatan kerja tim lebih stabil
Jika dalam metode Waterfall kecepatan kerja tim akan semakin menurun seiring
penyelesaian proyek, maka hal itu kecil kemungkinan terjadi pada metode Agile.
Prinsip incremental dan iterative dalam Agile akan mempengaruhi kecepatan
kerja tim menjadi lebih stabil dan terukur.
6. Hasil yang lebih berkualitas
Dengan memecah proyek menjadi beberapa unit kerja yang dapat dikelola, tim
dapat lebih fokus dalam melakukan pengembangan, pengujian, dan kolaborasi
berkualitas tinggi. Selain itu, kualitas hasil proyek juga dapat terus diperbaiki
seiring dengan diberikannya feedback dari klien. Hasilnya, metode ini dapat
memberikan kesempatan kepada developer untuk semaksimal mungkin
memberikan hasil yang terbaik.

I. Kekurangan dan Kelebihan Agile Development


1. Keuntungan menggunakan model agile development:
a. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim
b. Proses pengembangan perangkat lunak membutuhkan waktu yang relatif
cepat dan tidak membutuhkan resources yang benar (quick release).
c. Lebih dinamis serta mendukung real-time tracking, perubahan dapat
ditangani dengan cepat sesuai dengan kebutuhan klien.
d. Kepuasan klien dan kualitas perangkat lunak terjamin.
e. Klien dapat memberikan feedback kepada tim pengembang dalm proses
pembuatan program.
2. Kekurangan atau permasalahan pada agile development:
a. Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
b. Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
c. Harga perangkat lunak sulit ditentukan.
d. Kekhawatiran saat berkoordinasi dengan tim lain

14
J. Contoh Perusahaan yang Mengadopsi Metodologi Agile Software Development
Dalam proses agile model, jangan terpaku atau menganggap bahwa proses yang
telah dilakukan akan sepenuhnya sempurna. Justru dengan adanya proses agile,
sebenarnya membuat suatu sistem masih terbuka atas segala perubahan dan adaptasi
seiring perkembangan zaman.
1. Amazon
Dengan nama kegiatan press release nya. Tak banyak aturan atau framework yang
ada dalam konsep yang amazon pilih ini. Sesuai dengan namanya, tim engineer
pada amazon lebih mengedepankan alasan atau "why" atas segala peningkatan
fitur dan dampak yang mereja inginkan dari para konsumen mereka.
2. Spotify
Dengan nama kegiatan autonomous tribes. Dulu spotify mengadopsi konsep fairly
verbose framework, dimana mereka membagi divisi tim engineer menjadi tiga
bagian yaitu tribes, chapter, dan guilds. Ini memungkinkan segala pengembangan
arsitektur aplikasi berjalan sangat ter-decentralized atau tak terpusat dan terbagi-
bagi sesuai dengan divisinya masing-masing.
3. WhatsApp
Dengan nama kegiatan no process. Tanpa proses. Bahkan di salah satu pertemuan
antar tim pada perusahaan, diakui bahwa setiap engineer memeiliki semacam
backlog yang dimana mereka memiliki kuasa atas segala apa yang mereka
kerjakan. Itupun hanya satu yang diberikan yaitu benahi bugs terlebih dahulu. Hal
ini memungkinkan para engineer bisa saling berkomunikasi dan bekerja sama atas
bug apa saja yang mereka atasi.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Agile Development adalah metode manajemen proyek modern yang memecah
proyek besar menjadi potongan-potongan kecil untuk menerima umpan balik
pelanggan di setiap tahap. Ini membantu pelanggan mengalami produk pada tahap
yang berbeda dan berbagi kesan dan masukan mereka. Hasilnya adalah produk akhir
yang benar-benar disukai pelanggan (Chappell, 2020. Kolaborasi antara tim
pengembang dengan klien menjadi hal yang penting dalam agile development, klien
dianggap sebagai anggota tim. Fleksibilitas di tawarkan kepada klien kaitannya
dengan kesadaran dan pengetahuan pelanggan tentang apa yang dia inginkan.
Terdapat dua belas prinsip pada agile development yang menjadi suatu dasar
bagi tim agar sukses menerapkan agile development methods dalam pengembangan
atau pembuatan perangkat lunak. Komunikasi dan koordinasi antar tim dapat
ditingkatkan dengan menggunakan metode ini, selain itu kepuasan klien dan kualitas
perangkat lunak yang dihasilkan dapat terjaga. Terdapat dua puluh metode yang
termasuk dalam agile model. Metode-metode tersebut sering digunakan oleh praktisi
pengembang perangkat lunak dalam pembuatan atau dalam pengembangan.
Setiap model dan metodologi memiliki kemampuan (keuntungan) dan
kekurangannya sendiri-sendiri. Menggunakan metode pengembangan perangkat lunak
merupakan hal yang penting serta di pengaruhi oleh beberapa faktor akan tetapi tidak
terbatas pada budaya dan organisasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adani, M. R. (2020, Agustus 8). Metode Agile Development. Retrieved from


Sekawanmedia: https://www.sekawanmedia.co.id/blog/metode-agile-development/
Aprilliani, M. (2021, Januari 27). Kupas Tuntas Pengertian Agile dan 6 Manfaat Utama
Untuk Proyek Anda. Retrieved from Tomps: https://tomps.id/kupas-tuntas-
pengertian-agile-dan-6-manfaat-utama-untuk-proyek-anda/
Chappell, E. (2020, December 10). What Is Agile Software Development? (Detailed Guide)
| ClickUp. Clickup.Com. https://clickup.com/blog/agile-software-development/
Ibnu. (2021, April 19). Agile Adalah Metode Project Management yang Fokus ke User.
Retrieved from Accurate: https://accurate.id/marketing-manajemen/agile-
adalah/#:~:text=1.-
,Kelebihan%20Agile,ditangani%20sesuai%20dengan%20keperluan%20klien
Indra, Y. (2021, Agustus 12). Agile Metode. Retrieved from Yasyaindra:
https://www.yasyaindra.com/2021/08/agile-metode.html
Junaedi, N. L. (2022, January 11). Metode Agile Development: Pengertian, Tujuan, dan
Keunggulan. Ekrut. https://www.ekrut.com/media/metode-agile-adalah
Mahendra, I., Tresno, D., & Yanto, E. (2018). AGILE DEVELOPMENT METHODS
DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT
BERBASIS WEB (STUDI KASUS : BANK BRI UNIT KOLONEL SUGIONO).
JURNAL TEKNOLOGI DAN OPEN SOURCE, Vol. 1(No. 2), 14–24.
Musyaffa, I. (2022). Metode Pengembangan Agile : Pengertian, Tahapan, dan Keuntungan
| Pembuatan Aplikasi Website dan Android - Fit Tech Inova Global. Fintechinova.
https://fittechinova.com/blog/detail/metode-pengembangan-agile-pengertian-tahapan-
dan-keuntungan
Nayyira, D. K. (2018, February 9). Apakah yang dimaksud dengan Agile software
Development ? - Komputer / Sistem Informasi - Dictio Community. Dictio.
https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-agile-software-
development/15199/2
Ong, G. (2021, March 29). Mengenal Lebih Jauh Tentang Agile Development Dalam
Dunia IT - Mitra Teleinformatika Perkasa. Mitra Teleinformatika Perkasa.
https://mtp.co.id/mengenal-lebih-jauh-tentang-agile-development-dalam-dunia-it/
Syafnidawati. (2020, April 5). Metode Agile - UNIVERSITAS RAHARJA. Universitas
Raharja. https://raharja.ac.id/2020/04/05/metode-agile/

17

Anda mungkin juga menyukai