Agile
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
SIREG 4C
1. Apriandi (09031281722053)
2. Muhamad Aziz Antabari Acta (09031181924012)
3. Muhammad Rafie Chautie (09031281924057)
4. Rizki Ade Ningsih (09031281924048)
5. Zaki Nugraha Muhammad (09031281924045)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul “Metode Pengembangan Software Agile”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan dan Manfat .....................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
A. Pengertian Agile ...................................................................................................... 5
B. Sejarah Agile ............................................................................................................ 5
C. Tujuan Agile Development ....................................................................................... 5
D. Jenis-Jenis Agile ....................................................................................................... 6
E. Cara Kerja Agile ......................................................................................................11
F. 12 Prinsip Agile .......................................................................................................11
G. Contoh Kasus dalam Pengembangan Software Metode Agile.....................................13
H. Kelebihan dan Kekurangan Metode Agile...................................................................19
BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................... ...20
Kesimpulan ...................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................21
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara prinsip metode pengembangan perangkat lunak bertujuan untuk membantu
menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas. Metode pengembangan perangkat
lunak (atau disebut juga model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak) adalah
suatu strategi pengembangan yang memadukan proses, metode, dan perangkat (tools).
Metode-metode pengembangan perangkat lunak, memberikan teknik untuk
membangun perangkat lunak yang berkaitan dengan serangkaian tugas yang luas yang
menyangkut analisis kebutuhan, konstruksi program, desain, pengujian, dan
pemeliharaan.
Salah satu metode pengembangan perangkat lunak adalah dengan menggunakan
metode agile. Metode pengembangan perangkat lunak Agile ini muncul karena keinginan
yang besar untuk dapat meninggalkan metode lama (Waterfall) yang tidak fleksibel.
Pendekatan metode ini dirancang untuk mengakomodasi perubahan serta menghasilkan
perangkat lunak secara lebih cepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu metode agile dalam pengembangan software?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya metode agile?
3. Apa saja jenis-jenis metode agile?
4. Bagaimana cara kerja metode agile?
5. Apa saja prinsip-prinsip dalam metode agile?
6. Contoh kasus seperti apa yang biasanya menggunakan metode agile?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode agile?
B. Sejarah Agile
Pada awal tahun 2001, tim pengembang software pada sebagian besar perusahaan
terjebak pada proses yang terus-menerus bertambah dan berubah dengan cepat. Akhirnya
para ahli merumuskan beberapa nilai dan prinsip yang dapat memungkinkan tim
pengembangan untuk bekerja dengan cepat dan dapat menghadapi sebuah perubahan.
Sekumpulan orang ini disebut Agile Alliance, yang kemudian mendeklarasikan pernyataan
“The Manifesto of the Agile Alliance” dengan nilai-nilai:
Metodologi agile merupakan pendekatan yang saat ini banyak diterapkan karena
tututan kondisi yang terus berubah dan serba cepat. Hal ini menggantikan pendekatan-
pendekatan konvensional dan kaku seperti waterfall, dimana semua requirement dari
sistem dianalisa diawal dan tidak memungkinkan terjadinya perubahan ditengah siklus
pengembangan perangkat lunak
D. Jenis-jenis Agile
1. Extreme Programmning (XP)
2. Adaptive Software Development (ASD)
3. Dynamic Systems Development Method (DSDM)
4. Scrum Methodology
5. Crystal
6. Feature Driven Development (FDD)
7. Agile Modeling (AM)
8. Rational Unified Process
Adaptive Software Development (ASD) diajukan oleh Jim Highsmith sebagai teknik
untuk membangun software dan sistem yang kompleks. Filosofi yang mendasari Adaptive
Software Development (ASD) adalah kolaborasi manusia dan tim yang mengatur diri sendiri.
System kerja adaptive software development : Collaboration dan Learning
Adaptive cycle planning yaitu menggunakan informasi awal seperti misi dari klien, batasan
proyek dan kebutuhan dasar untuk definisikan rangkaian software increment (produk software
yang secara berkala diserahkan)
Pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland tahun awal tahun 1990an, dan
dikembangkan selanjutnya dilakukan oleh Schwaber dan Beedle. Pada dasarnya Scrum
merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan Agile mengenai
pertemuan harian untuk membahas kemajuan dan XP adalah menekankan metodologi yang
berbeda sepasang ujian dulu pemrograman dan pembangunan.
Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang
perlu dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan
atau wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan
memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama akan pembangunan. XP
lebih lanjut tentang pengembang membantu menyelesaikan pekerjaan secepat dan
maintainably mungkin.
5). Crystal
Crystal diperkenalkan oleh Cockburn dan Highsmith, Development yang tidak pada
jalur kritis, dapat menghabikan waktu lebih, mereka yang memperbaiki produk atau
membantu oaring yang ada di jalur proyek kritis.
Karakteristik Crystal :
1. Secara aktual sebuah model proses keluarga yang memungkinkan manuver berdasar
karakteristik permasalahan
2. Menyarankan penggunaan workshop refleksi untuk review kebiasaan kerja tim
3. Selalu murah dan cepat berkomunikasi secara langsung.
4. Proyek berkembang sesuai ukuran team menjadi lebih atau luas dan metologi akan
menjadi lebih tinggi.
Dalam situasi pembangunan software harus membangun sistem bisnis yang besar
dan penting. Jangkauan dan kompleksitas sistem harus dimodelkan sehingga dapat
dimengerti, masalah dapat dibagi menjadi lebih kecil dan kualitas dapat dijaga pada tiap
langkah pembangunan
software. Agile Modeling adalah suatu metodologi yang praktis untuk dokumentasi
dan pemodelan system software. Agile Modeling adalah kumpulan nilai-nilai, prinsip dan
praktek-praktek untuk memodelkan software agar dapat diaplikasian pada software
development proyek secara efektif.
F. 12 Prinsip Agile
Kepuasan Pelanggan
Prinsip agile pertama adalah kepuasan pelanggan sehingga tujuan semua bentuk
produksi harus berlandaskan kepuasan pelanggan, bukan kepuasan pemilik produk.
Pelanggan puas ketika menerima produk yang berfungsi secara bertahap dibandingkan
menunggu periode lama merilis semua produk.
Contoh memberikan kepuasan pelanggan adalah kecepatan pelayanan
memberikan produk atau prototipe secara MVP (Minimum Viable Product) dan
dilakukan berkelanjutan untuk menguji kepuasan pelanggan kemudian diperbaiki setelah
pemilik produk menerima umpan balik.
Kriteria Minimum Viable Product (MVP) paling sedikit mengacu 2 poin pertama
dari 4 poin kaidah MOSCOW berikut:<ul><li>Must have: harus ada agar produk bisa
dipakai dan terkait dengan regulasi.
Siap Menerima Perubahan
Prinsip agile kedua adalah siap menerima perubahan meskipun perubahan
tersebut bisa menghambat proses kerja karena agile belum memastikan memiliki
rancangan detil sejak awal proyek bergulir sampai selesai.
Membuat Produk Secara Sinambung
Prinsip agile ketiga adalah membuat produk secara sinambung karena produk
boleh jadi berupa prototipe saja. Selanjutnya produk diselesaikan bertahap mengikuti
preferensi pelanggan.
Koordinasi Harian
Prinsip agile keempat adalah koordinasi harian tim agile secara intens berinteraksi
karena proses agile berlangsung singkat, mungkin hanya dalam hitungan minggu
sehingga setiap tim agile harus berkoordinasi setiap hari dengan proses quick daily
meeting.
Motivasi Tinggi
Prinsip agile kelima bahwa setiap anggota tim agile harus memiliki motivasi
tinggi dan self directed karena proses agile mengharuskan setiap orang untuk
mengerjakan pekerjaannya sendiri-sendiri dengan minim superivisi. Tim yang
termotivasi lebih cenderung memberikan karya terbaik mereka dari pada tim tanpa
motivasi.
Komunikasi Langsung
Proses agile memiliki durasi pengerjaan relatif singkat sehingga akan lebih efektif
jika berkomunikasi langsung dibandingkan koordinasi berbentuk video call dan
sejenisnya. Salah satu kunci sukses suatu project adalah komunikasi.
Produk adalah Indikator Kemajuan
Produk atau hasil adalah indikator kemajuan sedangkan proses kerja tidak begitu
berpengaruh. Produk yang siap rilis merupakan ukuran utama kemajuan progress proyek
bukan berdasarkan prosentase status proyek.
Perkembangan Berkelanjutan
Agile mempromosikan proses yang lincah untuk development yang berkelanjutan.
Agile melibatkan semua stakeholder terkait dan mempertahankan tempo kerja tim terus
menerus.
Perhatian Pada Teknis
Teknis pembuatan produk akan menjadi perhatian utama dengan setiap
perhitungan dan ukuran harus betul-betul diperhatikan. Semakin baik teknisnya, semakin
cepat pembuatan produknya, maka semakin cepat pula proyek bisa diselesaikan.
Keterampilan tepat dan desain baik memastikan tim dapat mempertahankan kecepatan
dan meningkatkan kualitas produk.
Kesederhanaan
Agile menuntut kecepatan penyelesaian proyek bukan sempurnanya proyek.
Produk sederhana tapi selesai jauh lebih baik dari pada produk keren tapi tidak selesai.
Tim agile fokus pada aktivitas untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prioritas
tidak terpancing mengerjakan hal - hal lain diluar sprint backlog.
Kemandirian
Prinsip agile ke 11 adalah kemandirian sehubungan minimnya supervisi dan
pimpinan proyek tidak banyak ikut campur di dalam pekerjaan teknis. Setiap anggota tim
agile membutuhkan kemandirian dalam menyelesaikan pekerjaan.
Mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa banyak arahan dan pengawasan
merupakan sebuah kualitas anggota tim agile. Setiap anggota akan berbagi ide, skill dan
pengetahuan sehingga menghasilkan produk berkualitas.
Evaluasi
Perbaikan diri, peningkatan proses, skill, keterampilan serta saling membantu
anggota tim agar bisa bekerja lebih efisien karena tujuan agile adalah untuk
menyelaraskan development team dengan kebutuhan bisnis dan keberhasilan agile
tampak jelas dan transparan.
Dalam pengembangan aplikasi E-Musrenbag ini, mulanya tim akan dibagi jadi beberapah
tahap:
1. Pre-sprint
Di tahapan ini akan dtentukan target dari proyek yang dilakukan yaitu
mengembangkan sistem E-Musrenbag kelurahan Benoa Bali. Story yang telah
dikumpulkan dari wawancara dan interaksi lansung dengan user. Kumpulan story
tersebut akan menjadi Product Backlog
Adapaun produck backlognya ialah:
1. User and Role
User role dan hak akses sistem ditunjukkan pada
2. Pengelolaan Berita
Admin dapat melakukan pengelolaan berita yang meliputi input, update dan
delete berita pada sistem e-musrenbang sehingga Tamu dan Wakil masyarakat
dapat melihat berita terbaru pada sistem e-musrenbang.
3. Pengelolaan Kegiatan
Admin dapat melakukan pengelolaan kegiatan yang ada di Kelurahan Benoa
sehingga jadwal kegiatan yang diselenggarakan di Kelurahan Benoa dapat dilihat
oleh wakil masyarakat dan tamu.
4. Pengelolaan Menu
Admin dapat melakukan pengelolaan tata letak menu pada sistem e-musrenbang
sesuai dengan keinginan.
5. Pengelolaan Kontak
Tamu dapat melakukan pengajuan pesan maupun pertanyaan kepada LPM Benoa
melalui sistem e-musrenbang dan akan mendapat jawaban melalui email yang
disertakan oleh Tamu.
6. Pengelolaan E-Musrenbag
Wakil masyarakat dapat melakukan pengajuan data musrenbang dan data tersebut
dapat dilihat oleh Tamu untuk menerapkan transparansi pada pengajuan
musrenbang
7. Pengelolaan Slider
Admin dapat mengganti slider yang ada pada halaman awal sistem e-musrenbang
untuk memperbaharui slider sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung di
Kelurahan Benoa.
2. Tahap Sprint
Di tahap ini akan disusun dahulu backlog item, kemudian dilanjutkan dengan
Menyusun perencanaan sprint.
Backlog item
Contoh sprint yang udah dibentuk
Hasil Sprint 4