MODEL ADDIE
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd
Dr. Andi Mariono, M.Pd
Dr. Alim Sumarno, M.Pd
Disusun Oleh:
1
Kata Pengantar
Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan untuk studi pada program studi S3 Teknologi Pendidikan. Pada semester II
sesuai dengan ketentuan kurikulum program studi Teknologi Pendidikan sedang
memprogram mata kuliah Penelitian dan Pengembangan. Mata kuliah ini berbagai model
pengembangan produk atau proses yang digunakan dalam pembelajaran, diantaranya: 4D,
Dick and Carey, ADDIE, dan Borg and Gall. Model-model tersebut dikaji secara
berkelompok dan dianalisis bersama antara dosen dan mahasiswa.
Pada kesempatan ini kami dari kelompok 4 mendapatkan tugas mengkaji model
ADDIE sekaligus menyajikan dalam bentuk makalah. Pada model ini terdapat 5 langkah, dan
pada setiap langkahnya ada beberapa sub prosedur. Pada proses kajian ini diharapkan
mahasiswa mampu mengkritisi terhadap proses pengembangan tersebut, baik dari sisi
keunggulan dan kelemahan prosedur pengembangan, serta bagaimana rasionalisasi model
tersebut. Guna melengkapi pemahaman model tersebut, maka diberikan satu contoh
penggunaan model pengembangan.
Sajian makalah ini merupakan hasil pekerjaan tim, sehingga apabila dalam
menyajikan pemahaman model ADDIE, kami memiliki kekurangan, mohon koreksinya.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam memahami model pengembangan dengan model
ADDIE. Terima kasih atas semua kerjasama dan support pada berbagai pihak dalam
penyelesaian makalah ini.
Wassalamu’alikum wr wb.
Tim Penulis
i 2
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 34
ii 3
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dari makalah
ini adalah :
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah :
D. Manfaat Penulisan
Besar harapan penulis, makalah ini memberikan banyak manfaat bagi berbagai
pihak, adapun menjadi manfaat dalam penulisan ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
ADDIE memiliki konsep khas dibandingkan dengan model lain. Secara garis
besar proses pengembangan instruksi pembelajaran menggunakan model ini memiliki
5 tahap. Pada setiap tahap terdiri dari beberapa sub tahapan. Adanya subtahapan ini
menjadikan proses pengembangan sangat teliti dan detail. Berikut bagaimana konsep
model ADDIE disajikan pada gambar 2.
3
Gambar 2. Konsep Model ADDIE
Sumber: Robert Maribe Branch (2009: 2)
4
B. Prosedur Model ADDIE
Sebagaimana diketahui bahwa model ADDIE terdiri dari lima tahap yakni tahap
Analisis, Desain, Develop (pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi. Berikut
akan dijelaskan secara rinci setiap langkah prosedur Model ADDIE.
1. ANALYZE
Tujuan dari tahap analisis adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab
kesenjangan kinerja, maka langkah-langkahnya dapat dicapai sebagai berikut:
a. Validasi kesenjangan kinerja
b. Menentukan tujuan instruksional
c. Menganalisis pembelajar
d. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan
e. Tentukan potensi sistem penyampaian (termasuk estimasi biaya)
f. Menyusun rencana manajemen proyek
Pencapaian pada tahap analisis dilakukan secara bertahap, langkah yang harus
dilakukan yaitu validasi kesenjangan kinerja. Hal ini bertujuan untuk menetapkan
tujuan berdasarkan kesenjangan kinerja pembelajar. Jika kesenjangan kinerja
disebabkan oleh alasan selain kurangnya pengetahuan dan skill, maka proses
pengembangan menggunakan ADDIE tidak pelru dilanjutkan.
Contoh kesenjangan kinerja:
a. Pemasangan fitur baru pada komputer pada suatu perusahaan, sehingga hal ini
menurunkan kinerja karyawan.
b. Teknologi baru pada motor, menurunnya kualitas layanan teknisi yang terbiasa
dengan permasalahan motor toknologi konvensional.
5
kesalahan, dan kriteria penghargaan)
6
Prosedur Validasi Kesenjangan Kinerja dirangkum dalam Pernyataan Tujuan
(Purpose Statement). Aturan dalam membuat pernyataan tujuan perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Dinyatakan dalam hal apa fungsi guru nantinya menyelesaikan.
b. Gunakan bahasa sederhana. Seorang klien atau non training profesional harus
memahami tujuan keseluruhan dari instruksi yang diusulkan.
c. Tunjukkan hubungan antara instruksi dan kebutuhan untuk pelatihan tersebut.
d. Batasi hingga 25 kata.
Pada tahap analisis, setelah ditemukan kesenjangan kerja yang diwujudkan dalam
bentuk pernyataan tujuan. Maka tahap selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran.
Tahap ini bertujuan: menghasilkan tujuan untuk merespons kesenjangan kinerja
yang ada disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Supaya tujuan
pembelajarn terukur maka tujuan instructional didasarkan pada Bloom’s Taxonomy.
Tahapan analisis yang ketiga, setelah menetapkan tujuan pembelajaran
berdasarkan taksonomi bloom, maka perlu dilakukan analisis kondisi pembelajar.
7
Tahap ini bertujuan: Mengidentifikasi kemampuan, pengalaman, preferensi, dan
motivasi dari pembelajar. Pada fase analisis, mengumpulkan data dalam
mengkonfirmasi audiens siswa yang dituju, meliputi beberapa hal:
a. Identifikasi kelompok
b. Karakteristik umum ( age, gender distribution,level of education)
c. Jumlah siswa
d. Lokasi siswa
e. Tingkat pengalaman
f. Sikap Siswa
g. Keterampilan yang berdampak potensial untuk berhasil dalam pembelajaran
lingkungan
8
Tahapan analisis, setelah melakukan identifikasi pembelajar, maka informasi
yang telah didapatkan selanjutnya digunakan untuk mempersiapkan sumber-sumber
belajar yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan tahap ini: mengidentifikasi semua jenis sumber daya yang akan diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh proses ADDIE. Ada empat jenis Sumber Daya yang
harus diperiksa:
a. Sumber Daya Konten
b. Sumber Daya Teknologi
c. Fasilitas Pembelajaran
d. Sumber Daya Manusia (teachers, trainers, facilitators)
Proses mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, dapat dilakukan dengan
cara mendata semua sumber menggunakan form berikut:
Pada tahap ini, juga perlu dilakukan kalkulasi biaya proses pelaksanaan ADDIE.
Berikut list biaya-biaya yang digunakan dalam seluruh rangkaian pengembangan
desain pembelajaran menggunakan ADDIE.
a. Nine-Step Estimation Procedure ( estimasi biaya)
b. Identify the delivery options under consideration
Estimate the length of time for each delivery option under consideration
9
c. Compute cost for the Analyze Phase [actual]
d. Estimate cost for the Design Phase
e. Estimate cost for the Develop Phase
f. Estimate cost for the Implement Phase
g. Estimate cost for the Evaluate Phase
h. Total the estimated costs for all five ADDIE phases
i. Provide an estimated cost range (see Fig. 1.10 below for a sample of an
estimated cost worksheet)
10
Secara umum hasil Ringkasan Analisis, meliputi:
a. Laporan Penilaian Kinerja
b. Pernyataan Tujuan
c. Daftar Tujuan Instruksional
d. Profil Siswa
e. Daftar Sumber Daya yang Dibutuhkan
f. Sistem Pengiriman Potensial (termasuk perkiraan biaya)
g. Rencana Manajemen Proyek
11
2. DESIGN
Tujuan dari fase Desain adalah untuk memverifikasi kinerja yang diinginkan dan
metode pengujian yang sesuai. Prosedur umum yang terkait dengan Tahap desain
adalah sebagai berikut:
Hasil dari fase ini adalah Design Brief. Komponen umum dari sebuah Desain
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran
Hal-hal yang harus 2. Ciri-ciri umum kelompok mahasiswa
diperhatikan : 3. Semua sumber daya yang dibutuhkan untuk
melengkapi proses ADDIE
4. Kemungkinan sistem pengiriman
5. Anggaran umum
6. Anggota tim inti dan tugas utamanya
12
Materi : Perkenalan
Inventaris Tugas secara logis mengatur konten sehingga siswa dapat membangun
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Istilah persediaan secara harfiah berarti daftar lengkap item. Barang-
barang, dalam konteks ini, merujuk pada tugas kinerja yang diminta kepada siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hasil Inventaris Tugas adalah diagram yang
menentukan Tugas penting yang Diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Beberapa asumsi yang terkait dengan konsep task inventory adalah sebagai berikut:
a. Bahwa inventaris tugas sangat penting untuk desain instruksional yang baik
b. Bahwa inventaris tugas adalah komponen yang paling sedikit dipahami dari
proses desain pembelajaran
c. Bahwa inventaris tugas kurang dari ilmu pasti
d. Bahwa inventaris tugas hanya dapat diandalkan seperti verifikasi terakhir
e. Konteks yang berbeda menuntut metode inventarisasi yang berbeda, dengan
kata lain, satu ukuran tidak cocok untuk semua!
Konsep inventarisasi tugas dalam konteks desain pembelajaran adalah cara untuk
mengidentifikasi item-item esensial yang dibutuhkan dan dipelajari untuk mencapai
tujuan tertentu. Ini prosedur desain pembelajaran yang sering disebut sebagai tugas
analisis. Tujuan pembelajaran dapat dianalisis menurut pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan prosedur yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasarannya
luas dan gambaran umum tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan Prosedur.
Inventaris tugas menentukan kinerja diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
13
Tiga kategori tugas kinerja umumnya terkait dengan desain Pembelajaran
Tugas Kinerja
1. Gunakan informasi
Aplikasi 2. Gunakan metode, konsep, teori dalam situasi baru
3. Memecahkan masalah menggunakan
keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan
1. Melihat pola
Analisis 2. Organisasi bagian-bagian
3. Identifikasi komponen
14
Empat langkah untuk melakukan Inventarisasi Tugas adalah sebagai berikut:
c. Wawancara
e. Tinjauan dokumentasi
f. Grup fokus
Teknik proses berikut dapat memfasilitasi proses pengumpulan data selama kerja
mandiri dan juga kerja sama tim:
a. Flip chart
b. papan pengumuman
c. Peta konsep
d. Catatan tempel
a. Semua tugas harus dimulai dengan kata kerja kinerja (termasuk prasyarat)
15
c. Tugas tidak boleh memasukkan kriteria kinerja
Tujuan menentukan kinerja adalah : 1) Prestasi yang harus ditunjukkan oleh siswa
sebelum dianggap kompeten, 2) Kondisi dimana kinerja diukur, 3) Standar kinerja
siswa yang dapat diterima. Kategori pembelajaran seperti Taksonomi Bloom dapat
digunakan untuk menentukan hasil belajar. Berikut akan dipaparkan taksonomi
Bloom. Dalam hal ini akan dijabarkan pada ranah kognitif. Ranah kognitif dibagi
menjadi beberapa tingkatan dengan tingkat keterampilan terendah ditempatkan di
tingkat bawah dan yang lebih tinggi tingkat memancar ke atas:
16
Pengetahuan (Tingkat Terendah)
Dalam menetapkan Tujuan kinerja, Ada tiga komponen tujuan kinerja yang
harus diperhatikan, yaitu:
Hal yang harus kamu Bahwa komponen kriteria tujuan kinerja memberikan
ketahui standar ukuran untuk menentukan keberhasilan.
Tugas kinerja pada dasarnya adalah tes. Strategi pengujian harus memiliki
kesetiaan yang tinggi antara tugas, tujuan, dan benda uji. Item tes harus asli dan
disimulasikan ruang pertunjukan. Penting untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan berikut:
17
1) Apakah siswa menunjukkan kinerja yang dibutuhkan?
2) Apakah siswa memenuhi kriteria kinerja?
3) Apakah siswa tampil di bawah kondisi yang ditentukan?
Dengan kata lain, pengujian diperlukan untuk mengetahui benar atau tidaknya
siswa mencapai tujuan dan sasaran yang ditentukan selama proses ADDIE.
Kinerja yang dibutuhkan oleh siswa harus cocok dengan salah satu dari Tingkat
pembelajaran Bloom. Pertandingan Kondisi Tes juga harus kongruen dengan
kondisi itu muncul dalam tujuan. Kriteria yang digunakan dalam tes juga harus
sesuai dengan kriteria yang dinyatakan dalam tujuan. Beberapa ketentuan dalam
menetapkan kriteria, antara lain :
1) Semakin tinggi kesesuaian antara tugas, tujuan, dan soal tes, semakin besar
potensi untuk berhasilnya proses belajar dan sumber belajar pendamping.
2) Semakin besar keaslian strategi instruksional dan sumber belajar, potensi
yang lebih besar untuk program studi untuk menutup kesenjangan kinerja.
3) Ingat: Anda hanya dibatasi oleh kreativitas Anda
Hal yang harus Tujuan, sasaran, strategi pengujian, dan semua sumber daya
kamu ketahui yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses ADDIE
1) Jika angka yang dihasilkan dari perhitungan lebih besar dari 100%, maka
manfaat yang diberikan pelatihan melebihi biayanya.
18
2) Jika angka yang dihasilkan dari perhitungan kurang dari 100%, maka biaya
pelatihan lebih besar daripada manfaatnya.
Hasil dari fase Desain adalah Design Brief. Komponen umum dari Desain
secara singkat adalah sebagai berikut:
1) Inventarisasi Tugas
2) Daftar Lengkap Tujuan Kinerja
3) Satu Set Item Tes Lengkap
4) Strategi Pengujian Komprehensif
5) Perhitungan Biaya-Manfaat
3. DEVELOP
Tujuan dari tahap Pengembangan ini adalah untuk menghasilkan dan memvalidasi
sumber belajar yang dipilih. Prosedurnya dari tahap Pengembangan ini adalah
sebagai berikut:
a. Menghasilkan Konten
Konten disini fokus untuk melibatkan siswa selama proses konstruksi
pengetahuan. Tujuannya adalah membuat rencana pembelajaran. Strategi yang
berpusat pada siswa harus menjadi kerangka panduan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran didefinisikan sebagai organisasi dan
urutan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, aktivitas awal, aktivitas tengah,
dan aktivitas akhir menandai setiap pembelajaran.
19
b) Role plays
c) Simulations
d) Discussions
e) Presentations
f) Case-based exercises
g) Project-based exercises
h) Games
i) Observation
j) Group question development
k) Peer teaching
l) Peer review
20
Media yang bisa pilih atau dikembangkan
Visual Whiteboard
powerpoint
chart
video
handout
Kinestetik storyboard
video demontrasi
aktifitas pemanasan fisik
memvideo aktifitas siswa
Ada banyak versi panduan bagi siswa, sebagai contoh dari Panduan untuk
Siswa terdiri dari:
1) Halaman Judul
2) Hak Cipta
3) Halaman Ucapan Terima Kasih
4) Daftar Isi
5) Tubuh
6) Glosarium
7) Lampiran
21
6) Revisi dan Pembaruan
7) Instruksi Khusus
8) Simbol dan Ikon Legenda
9) Tubuh
10) Glosarium
11) Lampiran
22
Data yang dikumpulkan harus dikelompokkan di seluruh peserta didik, dan
kemudian ditampilkan secara grafis seperti melalui diagram analisis
instruksional atau peta konsep. Ini harus mencerminkan gambaran keseluruhan
dari instruksi, yang diatur berdasarkan tujuan. Untuk melaksanakan Uji Coba,
terlebih dahulu menyiapkan Rencana Uji Coba. Komponen khas dari Rencana
Uji Coba meliputi:
1) Deskripsi Peserta
2) Prasyarat
3) Lokasi, Tanggal, Waktu
4) Lingkungan Belajar
5) Kualifikasi Fasilitator
6) Rencana Pengukuran
7) Deskripsi Tim Evaluasi
4. IMPLEMENT
23
Pertanyaan–pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh seorang
perancang program pembelajaran pada saat melakukan langkah implementasi yaitu
sebagai berikut.
a. Metode pembelajaran seperti apakah yang paling efektif untuk digunakan
dalam menyampaikan bahan atau materi pembelajaran?
b. Upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk menarik dan
memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap
penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang disampaikan?
a. Mempersiapkan guru
24
instruksi yang baru dikembangkan, seperti Microteaching, di mana setiap
guru memiliki kesempatan untuk mencoba keterampilan fasilitasi mereka
dan merekam sesi tersebut untuk dikritik oleh rekan mereka, diri mereka
sendiri, dan teman mereka. pengawas dengan tujuan yang dinyatakan
untuk menunjukkan perbaikan selama uji coba berikutnya.
b. Mempersiapkan siswa
25
Pelacakan adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
proses pencatatan siswa. Desainer harus menetapkan persyaratan untuk
memelihara catatan siswa.
5. EVALUATE
Tujuan dari fase Evaluasi adalah untuk menilai kualitas produk dan proses
pembelajaran, baik sebelum maupun sesudah implementasi. Prosedur umum yang
terkait dengan fase Evaluasi terkait dengan penentuan kriteria evaluasi, pemilihan
alat evaluasi yang tepat, dan pelaksanaan evaluasi. Setelah menyelesaikan fase
Evaluasi, selanjutnya adalah mengidentifikasi keberhasilan yang dicapai,
merekomendasikan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya yang memiliki cakupan
serupa. Hasil dari fase ini adalah Rencana Evaluasi. Komponen umum dari rencana
evaluasi adalah ringkasan yang menguraikan tujuan, alat pengumpulan data, waktu,
dan orang atau kelompok yang bertanggung jawab untuk tingkat evaluasi tertentu,
seperangkat kriteria evaluasi sumatif, dan seperangkat alat evaluasi. Selama
pertemuan klien dimana Rencana Evaluasi disampaikan, fokusnya adalah pada
pengukuran. Titik referensi panduan untuk keputusan penilaian dan evaluasi adalah
kesenjangan kinerja.
Pengantar Evaluasi
Tujuan dari fase Evaluasi adalah untuk menilai kualitas produk dan proses
pembelajaran, baik sebelum maupun sesudah implementasi.
Prosedur umum yang terkait dengan fase evaluasi adalah sebagai berikut:
1) Menentukan kriteria evaluasi
2) Memilih alat evaluasi
3) Melakukan evaluasi
Setelah menyelesaikan fase evaluasi, Anda harus dapat mengidentifikasi
keberhasilan Anda, merekomendasikan perbaikan untuk proyek selanjutnya yang
memiliki cakupan serupa, menutup semua akun yang terkait dengan proyek ini,
melepaskan otoritas ad hoc apa pun yang diberikan kepada Anda untuk proyek ini,
menghentikan semua pekerjaan, alihkan semua tanggung jawab untuk implementasi
dan evaluasi proyek kepada administrator atau manajer yang ditunjuk, dan tunda tim
desain dan pengembangan. Hasil dari fase ini adalah rencana evaluasi.
Sedangkan komponen umum pada rencana evaluasi adalah sebagai berikut:
26
1) Ringkasan yang menguraikan tujuan, alat pengumpulan data, waktu dan orang
atau kelompok yang bertanggung jawab atas tingkat evaluasi
2) Satu set kriteria evaluasi sumatif
Evaluasi adalah disiplin yang berbeda layak studi mendalam tentang teori dan
praktek terpisah dari disiplin lain yang berkaitan dengan pelatihan dan pendidikan.
Namun, karena peran evaluasi yang menonjol dan penting dalam desain
instruksional, itu adalah fitur dari pendekatan ADDIE. Evaluasi yang diterapkan
pada ADDIE telah dipengaruhi oleh ahli teori seperti Daniel Stufflebeam1 dan
Michael Scriven 2
Evaluasi memulai proses ADDIE, menembus proses ADDIE, dan
menyimpulkan proses ADDIE. Evaluasi dalam desain instruksional berfokus pada
pengukuran kemampuan siswa untuk menunjukkan pengetahuan dan
keterampilannya yang baru dibangun di lingkungan kerja yang otentik. Ada banyak
alasan untuk melakukan evaluasi selama proses desain pembelajaran seperti
menentukan akuntabilitas kegiatan pelatihan, menggalang dukungan untuk proposal
anggaran, menghasilkan data komparatif, menentukan tingkat keberhasilan program
pelatihan dan pendidikan, menyediakan data dasar untuk formula potensi laba atas
27
investasi (ROI), dan menjadi sumber kebanggaan atas pekerjaan yang dilakukan
dengan baik.
Artikel Phillips (1996) '' Mengukur ROI: Tingkat Kelima Evaluasi ''
menekankan perlunya menghitung laba atas investasi dan berusaha mengukur
1) Perencanaan Reaksi dan Tindakan: reaksi dan rencana peserta untuk
menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru
2) Pembelajaran: perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta
3) Lamaran Kerja: penerapan pengetahuan dan keterampilan baru peserta ke
lokasi kerja
4) Hasil Bisnis: apakah lamaran peserta membuahkan hasil di tempat kerja
5) Pengembalian Investasi: apakah manfaat dari hasil melebihi biaya program
Setiap tingkat evaluasi melayani tujuan yang berbeda, namun semua tingkatan
dipraktekkan dalam efek kumulatif. Level 1 harus diberikan sebelum pemberian
Level 2. Level 2 harus diberikan sebelum pemberian Level 3, dan seterusnya. Setiap
tingkat evaluasi selanjutnya dibedakan oleh faktor-faktor tertentu yang mencirikan
cara setiap tingkat evaluasi dikelola yang disebut di sini sebagai ''5 W's & H,'' siapa,
apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
28
Siapa yang akan mengelola evaluasi? (Personil)
Apa yang secara spesifik akan diukur? (Jenis Data)
Kapan evaluasi akan dilaksanakan? (Waktu)
Di mana evaluasi akan dilakukan? (Lokasi)
Mengapa evaluasi ini penting? (Tujuan)
Bagaimana data evaluasi akan dikumpulkan? (Peralatan)
29
Siapa Dikelola oleh guru atau orang lain yang ditunjuk
Di mana Ruang kinerja (on the job) dalam unit kerja fungsional
Bagaimana Tugas kerja otentik, Daftar periksa kinerja, Penilaian pengawas, Ulasan
rekan,Pengamatan
30
Tingk Siapa Apa Kapan Dimana Kenapa Bagaimana
at 1
Dikel Menguku Segera di akhir Di ruang Menentukan Survei,
Persep
ola r persepsi kursus belajar tingkat Kuesioner,
si
oleh siswa (kelas) kepuasan Wawancara,
guru terhadap Skala
konten dan Likert,
tingkat pertanyaan
kepuasan terbuka
terhadap
guru
31
Tingk Dikel Menguku Periode yang Performan • • Tugas
at 3 ola r dimulai segera ce Space Menentukan kerja otentik
Pertun oleh transfer setelah siswa (on the siswa yang • Daftar
jukan guru aktual kembali ke job) dalam berpotensi periksa
atau pembelaj pekerjaan unit kerja untuk tampil kinerja
orang aran sampai tanggal fungsional di pekerjaan • Penilaian
lain yang mewakili penyelia
yang siklus tugas • • Ulasan
ditunj lengkap yang Menentukan rekan
uk membutuhkan kualitas •
kebutuhan sumber Pengamatan
untuk belajar
melakukan
pengetahuan
dan
keterampilan
yang baru
diperoleh
32
C. CONTOH PENGEMBANGAN MODEL ADDIE
Judul:
Developing an intelligent virtual reality interactive system based on the ADDIE model
for learning pour-over coffee brewing
Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666920X21000242
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahap Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab
kesenjangan kinerja, langkahnya sebagai berikut: memvalidasi kesenjangan kinerja,
menentukan tujuan instruksional, menganalisis pembelajar, mengidentifikasi sumber
daya yang dibutuhkan, menentukan potensi sistem penyampaian (termasuk estimasi
biaya), dan menyusun rencana manajemen proyek.
Tahap Desain bertujuan untuk merancang produk yang akan di produksi. Komponen
umum dari Desain secara singkat adalah sebagai berikut: 1) Inventarisasi Tugas, 2)
Daftar Lengkap Tujuan Kinerja, 3) Satu Set Item Tes Lengkap, 4) Strategi Pengujian
Komprehensif, 5) Perhitungan Biaya-Manfaat.
Tujuan dari tahap Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan dan
memvalidasi sumber belajar yang dipilih. Prosedurnya sebagai berikut: Menghasilkan
konten, memilih atau mengembangkan media, mengembangkan panduan bagi siswa,
mengembangkan pedoman untuk guru, melakukan revisi formatif dan melakukan uji
coba
Pada tahap implementasi, desainer harus lebih berperan aktif daripada peran pasif.
Peran desainer semakin intensif dengan munculnya fase ini. Agar produk dapat
disampaikan secara efektif, desainer harus terus menganalisis, mendesain ulang, dan
menyempurnakan produk. Ada 2 prosedur yang terkait dengan fase implementasi, yakni
mempersiapkan guru dan mempersiapkan siswa.
Pada tahap evaluasi, dihasilkan rencana evaluasi. Rencana Evaluasi diwujudkan
dalam bagan ringkasan yang menunjukkan ''5 W's & H'' untuk masing-masing dari tiga
tingkat evaluasi. Hal ini digunakan sebagai acuan bagi tim desain instruksional untuk
menghasilkan setidaknya satu alat pengukuran untuk masing-masing dari tiga tingkat
evaluasi sebagai bagian dari Rencana Evaluasi.
34
DAFTAR PUSTAKA
Rayanto, Y. H. (2020). Penelitian Pengembangan Model Addie Dan R2d2: Teori &
Praktek. Lembaga Academic & Research Institute.
Peterson, C. (2003). Bringing ADDIE to life: Instructional design at its best. Journal of
Educational Multimedia and Hypermedia, 12(3), 227-241.
Branch, R. M. (2009). Instructional design: The ADDIE approach (Vol. 722). New York:
Springer.
Yu, S. J., Hsueh, Y. L., Sun, J. C. Y., & Liu, H. Z. (2021). Developing an intelligent virtual
reality interactive system based on the ADDIE model for learning pour-over coffee
brewing. Computers and Education: Artificial Intelligence, 2, 100030.
https://doi.org/10.1016/j.caeai.2021.100030
35