Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir Hari Purnomo., M.T,. IPU., ASEAN, Eng
Disusun Oleh:
Muhammad Ichlasul Amal Mastur
(21522368)
Ukuran
Nama Area Jumlah Area Luas Area (m2) Luas Area Keseluruhan(m2)
P L
Packing Area 1 4 3,5 14 14
Warehouse 1 4 4,5 18 18
Luas Total 32
Jadi, total luas lantai produksi pabrik Sepatu olahraga adalah sebagai berikut:
= Luas Lantai Mesin + Luas Lantai Area
= 395,29 + 32 = 𝟒𝟐𝟕. 𝟐𝟗 𝐦𝟐
6. Penentuan Aliran dan Biaya Pemindahan Material
Aliran bahan dalam tata letak fasilitas merujuk pada cara bahan baku atau produk
bergerak melalui berbagai area atau stasiun kerja dalam suatu fasilitas produksi
atau operasional (Purnomo, 2004). Aliran bahan yang baik menjadi kunci untuk
meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi pemborosan, dan memastikan
bahwa bahan atau produk dapat bergerak dari satu titik ke titik lainnya dengan
lancar. Aliran bahan terbagi menjadi 5 klasifikasi, yaitu (Wignjosoebroto S. ,
2009):
1. Straight Line = Pola aliran berbentuk garis lurus
2. Serpentine atau Zig – Zag (S – Shaped) = Pola aliran berbentuk
patah - patah
3. U – Shape = Pola aliran berbentuk huruf u
4. Circular = Pola aliran berbentuk lingkaran
5. Odd – Angle = Pola aliran yang berbentuk tidak umum
Aliran bahan yang baik akan mempermudah dalam produksi dan juga dalam
penghematan biaya operasional. Selain itu, aliran bahan dan biaya pemindahan
material adalah dua hal penting yang saling erat kaitannya dalam efisiensi
operasional dan produksi suatu produk. Biaya pemindahan material sendiri adalah
biaya yang dikeluarkan untuk memindahkan bahan baku, barang setengah jadi,
atau barang jadi dari satu tempat ke tempat lain (Groover, 2011). Biaya
pemindahan material dapat mencakup biaya tenaga kerja, biaya peralatan, dan
biaya bahan bakar. Biaya pemindahan material dapat menjadi salah satu biaya
produksi yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola biaya
pemindahan material secara efektif. Berikut ini adalah aliran bahan dan biaya
pemindahan material pada produksi sepatu olahraga:
Gambar 1.4 Aliran Bahan Produksi Sepatu Olahraga
Perhitungan Biaya Perpindahan Material atau Ongkos Material Handling (OMH)
dengan tenaga manusia:
Rp4.950.000,00
Upah Tenaga Kerja =
24 x 8 x 3600 Detik
Maka, dapat diketahui OMH dengan menggunakan tenaga manusia adalah sebagai
berikut:
Rp3.300.000,00
=5 (Tahun)x 12 (Bulan)x 24(Hari Kerja)x (8(Jam)x 3600(detik)
= Rp0,08923/detik
Maka, dapat diketahui OMH dengan menggunakan hand pallet adalah sebagai
berikut:
OMH 𝐻𝑎𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡 = OMH Manusia +
(Harga Hand 𝑃𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡 per detik x 5 detik/meter)
Kode Keterangan
A Absolutely Important
E Very Important
I Important
O Ordinary
U Unimportant
X Undesirable
8. Penentuan Tata Letak Secara Keseluruhan
Penentuan tata letak keseluruhan (overall layout) merupakan proses dalam
merencanakan dan menempatkan berbagai elemen, seperti mesin, pekerja, area
penyimpanan, dan fasilitas lainnya, ke dalam suatu fasilitas atau pabrik
dengan cara yang paling efisien. Tujuan dari penentuan tata letak keseluruhan
adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan penggunaan
ruang, meminimalkan waktu perjalanan, dan menciptakan aliran kerja yang
efisien (Yefta, Johan, & Lusia, 2015). Beberapa langkah umum dalam
penentuan tata letak keseluruhan, seperti analisis proses, penempatan
peralatan, penataan ruang dan area kerja, optimalisasi aliran material, dan
evaluasi. Berikut ini merupakan gambar dari tata letak atau layout keseluruhan
untuk produksi sepatu olahraga:
Gambar 1.7 Tata Letak atau Layout Keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
Alfa, F., & Dedy, P. (2013). Analisis Perancangan Tata Letak Lantai Produksi
Divisi Welding untuk Meningkatan Kapasitas Produksi di PT. XX.
Apple, J. M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Penanganan Bahan (Terjemahan
Mardiono Nurhayati, M.T.). Bandung: Penerbit Institut Teknologi
Bandung.
Groover, M. (2011). Automation, production systems, and computer-integrated
manufacturing. 3rd edition. New Jersey: Prentice Hall.
Kotler, P., & Armstor, G. (2022). Principles of Marketing. New Jersey: Pearson
Education.
Kotler, P., & Keller, K. (2016). Marketing Management. London: Pearson
Education.
Purnomo, H. (2004). Perencanaan & Perancangan Fasilitas. Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu.
Rionaldo, Y., Alex, S., & Abu, B. (2014). Usulan Perancangan Tata Letak Fasilitas
Perusahaan Garmen CV. X dengan Menggunakan Metode Konvensional.
Wignjosoebroto, S. (1996). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan . Surabaya:
Penerbit Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Wignjosoebroto, S. (2009). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Yogyakarta: Guna Widya.
Yefta, Y., Johan, R., & Lusia. (2015). Analisis Tata Letak Fasilitas dalam
Meminimasi Material Handling (Studi Kasus: Perusahaan Roti Matahari).