PENDAHULUAN
Teknologi saat ini semakin berkembang dan serba modern. Hal tersebut
dibuktikan dengan terciptanya berbagai macam mesin dan fasilitas produksi, terutama
bangunan serta peralatan atau mesin-mesin yang mendukung proses produksi barang
dan jasa. Selain itu, peralatan atau mesin dapat meringankan beban kerja,
Seperti halnya di Indonesia saat ini berjalan dengan cepat dan semakin
canggih. Sehingga dapat dirasakan dalam berbagai kegiatan dan kehidupan sehari-
hari, khususnya dalam bidang industri rumahan. Perubahan teknologi yang digunakan
dapat menimbulkan perubahan dari komponen input serta output yang dihasilkan.
yang tinggi berupa mesin serta fasilitas produksi maka kebutuhan akan fungsi
menginginkan usahanya terus berkembang agar dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan, salah satu yang harus diperhatikan adalah masalah
1
Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance
Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)
II, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo, 2018, h.1.
1
2
Mesin dan peralatan merupakan salah satu alat produksi yang mempunyai
peran yang sangat penting dalam prokduktivitas suatu organisasi atau perusahaan,
fasilitas dan peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan atau penggantian yang
diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai
kelangsungan proses kegiatan produksi agar tetap stabil. Selain itu, kegiatan
dapat mengantisipasi kerugian yang kemungkinan dapat terjadi di masa yang akan
Pemeliharaan yang baik tentu akan menghasilkan kerja mesin dan peralatan
akan baik pula, kegiatan pemeliharaan yang kurang baik akan menghasilkan kerja
mesin dan peralatan yang kurang baik pula. Dengan melakukan kegiatan
pemeliharaan yang baik akan menghasilkan mesin–mesin dan peralatan yang dapat
dipakai dalam jangka waktu yang relatif lama, dan kegiatan atau proses produksi
berjalan tanpa hambatan karena mesin dan peralatan jarang rusak. Juga dengan
pemeliharaan yang baik akan memperkecil kerusakan besar serta biaya pemeliharaan
yang tinggi akan dapat ditekan sekecil mungkin disebabkan terhindarnya kerusakan
2
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h.95.
3
Yusrul Fata, Analisis Perawatan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance
(RCM) Dan Maintenance Value Stream Map (MVSM) Di CV. Bonjor Jaya, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2018, h.1.
3
mesin dan peralatan yang tidak baik. Kerja mesin dan peralatan yang tidak baik
seperti mesin atau peralatan akan cepat rusak, sehingga tingkat kegunaannya akan
cepat pula menurun. Dengan tidak berjalannya mesin dan peralatan produksi secara
efektif karena seringnya terjadi kerusakan akibat pemeliharaan mesin dan peralatan
(input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau
menunjang usaha dalam menghasilkan suatu produk secara efetif dan efisien.4
Adapun pokok permasalahan yang ada pada industri rumahan tersebut khususnya
produksi kerupuk yang disebabkan oleh kebersihan yang kurang terjaga pada
peralatan produksi. Apabila kebersihan kurang terjaga dengan baik, maka tentu
produksi dibiarkan begitu saja, maka tentu akan mengakibatkan peralatan produksi
banyak, tentu akan mengakibatkan kondisi peralatan produksi tidak dalam keadaan
siap atau layak pakai. Dimana hal tersebut dapat menghambat proses produksi yang
diakibatkan oleh kinerja peralatan yang kurang optimal, sehingga produk kerupuk
4
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.11.
4
Hal tersebut juga dapat berdampak pada kesehatan tubuh bagi yang
kurang terjaga kebersihannya dengan baik. Serta dapat merusak citra atau nama baik
yaitu masih kurangnya jumlah peralatan produksi yang disebabkan oleh kurangnya
biaya untuk menambah peralatan produksi. Dimana hal tersebut dapat berdampak
negatif pada proses pelaksanaan produksi usaha kerupuk Laris Manis. Apabila jumlah
peralatan produksi yang digunakan masih kurang maka akan mengurangi atau bahkan
peralatan terlihat kotor serta pemberian pelumas berupa minyak pada peralatan
produksi agar dapat meminimalisir pengeluaran atas kerusakan atau kerugian yang
kemugkinan dapat terjadi pada peralatan produksi, dengan begitu industri rumahan
tersebut dapat memproduksi kerupuk sesuai target tertentu atau bahkan dapat
melebihi target produksi yang telah ditentukan. Untuk mengetahui frekuensi besarnya
anggaran biaya dan realisasi biaya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1
5
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perkembangan dari anggaran biaya
maintenance dari tahun 2009-2018. Anggaran biaya maintenance nampak selalu
meningkat dari tahun-ketahun. Khusunya pada tahun 2018 mengalami peningkatan
anggaran biaya maintenance ini terjadi cukup tajam, tetapi pencapaian biaya
pemeliharan minimum semakin menurun. Dimana Pada tahun 2018 anggaran biaya
maintenance sebesar Rp.2.700.000 sedangkan realisasi biayanya sebasar
Rp.5.500.000 dengan persentase pencapaian anggaran biaya 2,03 %.
Realisasi biaya pemeliharaan yang selalu meningkat dari anggaran yang
ditetapkan dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif bagi
perusahaan. Dalam menjalankan proses produksi kerupuk sebaikmya pemilik usaha
dan semua karyawan usaha kerupuk Laris Manis harus bekerja sama agar mencapai
hasil produksi yang maksimal, mesin/peralatan dapat terpelihara dengan baik dan
tahan lama, serta realisasi biaya pemeliharaan dapat diperkecil. Sehingga dapat
meningkatkan produktivitas usaha kerupuk dengan biaya pemeliharaan yang
minimum. Apabila industri rumahan tersebut dapat melakukan pemeliharaan
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada. Maka, penulis dapat merumuskan pokok
Laris Manis?
C. Defenisi Operasional
ini, maka perlu dikemukakan pengertian terhadap beberapa istilah kunci yang
produksi tetap stabil dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik.
7
meningkatkan produksi suatu barang atau jasa dengan mengubah nilai tambah berupa
merupakan hal yang begitu penting dalam menjaga stabilitas proses produksi agar
tetap terjaga dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pihak industri
demikian dapat memproduksi barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Adapun tujuan dan kegunaan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
Sebagaimana tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, penulis sangat
berharap penulisan ini dapat berguna. Adapun kegunaan dari penelitian ini dapat
Khususnya bagi para praktisi dalam hal ini yaitu pelaku bisnis seperti pemilik
pemeliharaan peralatan produksi yang tepat. Selain itu, dapat dijadikan acuan
E. Tinjauan Pustaka
Salah satu syarat yang harus dipenuhi seorang peneliti untuk menunjukkan
Oleh karena itu, merupakan keharusan bagi peneliti untuk melakukan penelusuran
Adapun hasil penelusuran terkait hasil-hasil penelitian terdahulu yang sejenis dengan
Tabel 1.2
Tinjauan Pustaka
Tahun : 2018
Lokasi : Sidoarjo
CV.Bonjor Jaya
Tahun : 2018
Lokasi : Yogyakarta
oktober 2017.
Tahun : 2016
Lokasi : Semarang
Fata dengan judul Analisis Perawatan Mesin Dengan Metode Reliability Centered
stream map (MVSM). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dede Sudrajat
Adapun penelitian yang akan saya teliti dengan judul Analisis Pemeliharaan
F. Kerangka Pikir
ini diuraikan kerangka berpikir yang dijadikan landasan berpikir dalam penelitian.
Hal ini perlu dikemukakan karena berfungsi mengarahkan penulis untuk memperoleh
data dan informasi yang diperlukan guna memecahkan masalah penelitian secara
Kerangka Pikir
Gambar 1.1
a. Peralatan a. Peralatan
b. Pemeliharaan b. Pemeliharaan
c. Produktivitas c. Produktivitas
industri rumahan yang mengolah produk makanan ringan berupa kerupuk. Adapun
uraian dari kerangka pikir yang digunakan pada penelitian ini, yakni peneliti ingin
tersebut yang terdiri dari beberapa indikator, yaitu peralatan produksi, pemeliharaan
pelaksanaan pemeliharaan peralatan pada industri rumahan tersebut yang terdiri dari
peralatan dalam meningkatkan produktivitas usaha kerupuk Laris Manis. Serta dapat
kinerja, agar mampu memproduksi barang atau jasa secara efektif dan efisien.
G. Metode Penelitian
Dalam setiap karya tulis ilmiah pada prinsipnya selalu ditopang beberapa
metode, baik dalam pengumpulan data maupun dalam pengolahannya seperti halnya
a. Jenis Penelitian
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian lebih
spesifik pada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari
5
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2012) h.14.
6
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, Ed.I (Cet.IV; Jakarta: Bumi
Aksara, 2016) h.81.
16
laporan.
Laris Manis.
b. Pendekatan Penelitian
7
Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif, Ed.I (Cet.I;
Jakarta: Kencana, 2010), h.1.
8
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, Ed.I (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2005) h.13.
17
produksi.
2. Lokasi Penelitian
adalah semua pihak yang terlibat pada usaha kerupuk Laris Manis,
barang atau organisasi yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang
Manis.
9
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Cet.3; Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.1095.
10
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa
Indonesia, h.793.
18
penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data
pimer.
lokasi penelitian atau objek penelitian.12 Data Primer adalah sumber data
Menggunakan data primer bermanfaat karena data yang diperoleh dari sumber
pertama dimana sebuah data dihasilkan maka akan lebih jelas serta terpercaya.
pemilik usaha serta karyawan usaha industri rumahan Laris Manis. Dimana
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif komunikasi, ekonomi dan kebijakan publik
serta ilmu-ilmu sosial lainnya (Jakarta: DKU Print, 2005), Ed.V, h.129.
12
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif komunikasi, h.132.
13
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.193.
Riduan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Penelitian Pemula (Cet.V;
14
Instrumen Penelitian
Tabel 1.3
Jenis peralatan/mesin
Bentuk pemeliharaan
Pemeliharaan
peralatan
peralatan
Waktu pemeliharaan
Hasil produksi
Meningkatkan
Upaya pelaksanaan
produktivitas usaha
pemeliharaan dalam
meningkatkan produktivitas
a. Dokumentasi
laporan kerja, arsip-arsip laporan keuangan, gambar, foto, video dan lain
sebagainya.15
(handphone).
b. Observasi
dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain
panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh
pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan
15
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian (Cet.4; Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2012), h.100-101.
16
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif komunikasi, h.143.
21
c. Wawancara
wawancara.17
pola. Analisis data kualitatif adalah pengujain sistematik dari sesuatu untuk
17
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif komunikasi, h.136.
22
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang yang diamati.
analisis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi atau
fenomena tertentu.19
18
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek, h.210.
19
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi: Format-Format Kauantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajeman, dan Pemasaran.. Ed.1
(Cet.1; Jakarta: Kencana, 2013), h.48.
23
20
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah (Cet.4;
Jakarta: Kencana, 2014), h.35.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peralatan
1. Pengertian Peralatan
penggunaan sumber bahan baku akan lebih efisien karena dapat lebih
terkontrol penggunaannya.
dan peralatan.
adalah suatu peralatan yang digerakan oleh suatu kekuatan atau tenaga yang
21
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.111.
25
2. Jenis-Jenis Peralatan
a. Peralatan yang bersifat umum atau serba guna (general purpose machine).
Peralatan yang serba guna merupakan suatu peralatan yang dibuat untuk
atau produk serta bagian dari produk (part). Ciri-ciri mesin yang serba
1) Peralatan ini dibuat dengan bentuk standar dan selalu atas dasar untuk
murah.
22
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.112.
26
1) Peralatan ini dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah atau volume
yang kecil. Oleh karena harga peralatan ini biasanya relatif lebih
3) Biaya pemeliharaan dari peralatan ini lebih mahal dari peralatan serba
guna.
B. Pemeliharaan Peralatan
tindakan teknis yang dilakukan agar peralatan dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya. Dengan kata lain peralatan atau mesin yang ada harus selalu siap
peranan penting di dalam suatu perusahaan atau pabrik, dan sama pentingnya
berikut:
produksi.
b. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
keselurahannya.
keselamatan pekerja.
23
Manahan P.Tampubolon, Manajemen Oprasional (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), Edisi
Pertama, h.247.
28
perusahaan meliputi:
a. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
tersebut.
pekerja
suatu mesin. Jelas bahwa produk dan jasa harus diperiksa untuk
pemeriksa dan melapor kepada manajer pabrik. Jadi dalam hal pemeriksaan
efisien maka kegiatan pemeliharaan ini perlu direncanakan dengan baik agar
hasil yang dicapai sangat memuaskan atau dapat memberikan jaminan yang
yang telah ditentukan sampai sejauh mana kegiatan operasi tersebut masih
tetap bermanfaat.24
yang rusak atau tidak dapat beroperasi. Oleh karena itu, perencanaan
adalah sebagai alat kontrol atau pengendali dalam menjaga proses penggunaan
peralatan, baik kondisi, jumlah, waktu, dalam keadaan tetap baik menghindari
24
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.95.
30
peralatan produksi dalam hal ini peralatan dapat berjalan dengan lancar dan
efetif.
pemeliharaan yang baik dari peralatan yang ada dalam suatu perusahaan,
dengan lancar.
berjalan.
d. Peralatan produksi yang dapat berjalan dengan stabil dan baik, maka
yang digunakan.
f. Apabila peralatan produksi dapat berfungsi dengan baik, maka tujuan dari
sebagai berikut:25
a. Preventive Maintenance
25
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.134.
31
kelancaran kerjanya dan selalu dipersiapkan untuk proses produksi setiap saat,
proses produksi.26
26
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.96.
27
Manahan P.Tampubolon, Manajemen Oprasional, h.250.
32
dalam keadaan keadaan siap pakai untuk setiap proses produksi yaitu dengan
b. Breakdown Maintenance
yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas
pada saat peralatan tersebut telah rusak akibat tidak adanya preventive
suatu waktu fasilitas tersebut tetap rusak. Kegiatan pemeliharaan ini hanya
28
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.96.
29
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.97.
30
Manahan P.Tampubolon, Manajemen Oprasional, h.251.
33
a. Inpeksi (inspection)
tertentu dan cara untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, kegiatan teknik
pemeliharaan.
yang tidak termasuk dalam kegiatan terknik dan produksi dari bagian
pemeliharaan.31
C. Produktivitas
1. Pengertian Produktivitas
nyata maupun fisik barang atau jasa dengan masuknya yang sebenarnya.
31
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.140.
32
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa Dan Bagaimana (Cet.VIII; Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h.12.
35
bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang atau jasa untuk lebih
output berupa barang dan jasa relative terhadap input, yang terdiri dari tenaga
kerja, bahan, energi dan sumber daya lainnya, yang dipergunkan untuk
diukur dengan pola output jam tenaga kerja. Dalam hal ini produktivitas
sasarannya.
menjadi produk berupa barang dan jasa. Terjadinya operasi produksi yang
produktif adalah karena semakin lebih besarnya nilai yang ditambahkan untuk
barang dan jasa, dibagi dengan input yang terdiri dari sumber daya, seperti
36
tenaga kerja dan modal. Tugas dari manajer operasi ditekankan pada upaya
meningkatkan hasil atau output, sambil menjaga input tetap. Dalam istilah
ekonomi, inpu yang terdiri dari antara lain tenaga kerja, modal, dan
karena tenaga kerja membuat tata susunan yang efektif dalam suatu kelompok
bersangkutan.
2. Fakto-Faktor Produktivitas
berikut:
a. Manusia
1) Tingkat keahlian.
3) Kemampuan sikap.
4) Minat.
6) Modal.
c. Produksi
1) Kuantitas.
2) Kualitas.
3) Ruang produksi.
4) Sturuktur campuran.
5) Spesialisasi produksi.
2) Sistem manajemen.
4) Iklim kerja.
6) Sistem intensif.
7) Kebijakan personalia.
8) Gaya kepemimpinan.
3) Struktur industri.
39
9) Kebijakan energi.
4) Spesialisasi internasional.
7) Bantuan internasional.
g. Umpan balik
ada pada hubungan timbal balik masukan (input) dan hasil (output)
produksi dapat bekerja seoptimal mungkin dan proses produksi dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal. Kegiatan pemeliharaan hendaknya dilaksanakan pada saat yang
unit.
33
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa Dan Bagaimana (Cet.VIII; Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h.56-58.
41
kegiatan pemeliharaan seperti yang telah disebutkan di atas, maka diharapkan tercipta
sistem produksi yang sesuai sehingga perusahan dapat menekan biaya pengeluaran
Syariat islam adalah aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT, yang meliputi
muslim, muslim dengan sesama manusia (bukan muslim), hubungan manusia dengan
Hal ini menunjukkan islam adalah agama yang sempurna, dan yang mengatur
hidayah atau pedoman buat umat manusia, agar manusia dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang tidak baik, tujuannya adalah untuk kemaslahatan manusia
itu sendiri.
Orang yang berpegang teguh kepada aturan Allah SWT, tidak akan
Orang yang berpegang teguh pada syariat islam, mereka akan terpelihara dan terjaga
dijelaskan secara jelas (Shorih) dan terperinci. Masih banyak peluang agar umat
dikembalikan kepada ruh, jiwa al-qur’an dan hadist atau dengan jalan menganalogkan
Dalam islam hal yang sangat mendasar untuk memberikan perlindungan dan
sesuatu itu rusak atau dibiarkan percuma adalah sesuatu yang berdosa.
meningkatkan produktivitas usaha kerupuk Laris Manis. al-qur’an dan hadist tidak
menjelaskan secara langsung ataupun terbuka, karena pada masa al-qur’an ini
diturunkan persoalan tentang pemeliharaan mesin dan peralatan produksi pada saat
itu belum ada. Oleh sebab itu, dasar untuk menetapkan masalah ini adalah dengan
jalan ijtihadiayal, yaitu dengan cara mengqiyaskan kepada persoalan yang telah diatur
oleh al-qur’an dan hadist. Allah seringkali menjelaskan bahwa Dia tidak menyukai
Menurut pandangan islam, firman Allah dalam ayat al-qur’an di atas berbicara
tentang kerusakan bumi dan larangan berbuat kerusakan di muka bumi. Kerusakan-
kerusakan di bumi tersebut mencakup banyak hal, tidak hanya kerusakan alam, tetapi
juga kerusakan moral. Tujuan dari hukum di atas adalah untuk memelihara dan
Kemudian Allah SWT juga juga dalam firman-Nya menjelaskan secara umum
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S Ar-Ruum : 41)
yang dibuat oleh manusia dalam segala hal. Justru Allah telah memerintahkan
perdamaian di muka bumi. Allah selalu memberikan kabar gembira untuk orang-
kerupuk Laris Manis, yang menjadi pokok pembahasan skripsi penulis. Diwajibkan
kemaslahatan untuk semua pihak, maka tugas pemeliharaan adalah menjadi suatu
kewajiban.
BAB III
1. Profil Perusahaan
44
Usaha Laris Manis didirikan pada tahun 2008, dimana pada saat itu usaha
Laris Manis hanya memproduksi dan menjual produk makanan berupa jalang kote
dan kue donat. Namun seiring dengan berkembangnya usaha rumahan tersebut,
usaha dengan menambahkan jenis produk kerupuk pada usahanya berupa kerupuk
bawang, kerupuk kajompi, dan kerupuk kacang sembunyi yang berbahan baku
utama tepung terigu, Ibu Fatmawati menjalankan usaha tersebut sebagai sumber
Hasil penjualan produk kue yang dijalankan selama 2 tahun, beliau mulai
yang beliau jalankan, usaha Laris Manis memperoleh izin usaha, pelatihan-
serta pendataan dari pihak tertentu untuk memperoleh bantuan berupa peralatan
apa saja yang dibutuhkan dalam proses produksi. Beliau mulai mempromosikan
Tabel 3.1
Realisasi Biaya Pemeliharaan Peralatan/Mesin Dan Jumlah Pendapatan Pada
Usaha Kerupuk Laris Manis tahun 2009-20018
dalam 2 tahun terakhir yakni tahun 2017-2018. Hal tersebut disebabkan oleh
yang diperoleh pada usaha kerupuk Laris Manis, yang disebabkan oleh
2. Struktur Organisasi
46
oleh garis-garis menurut kedudukan atau jenjang yang telah ditentukan, sehingga
dengan adanya struktur organisasi ini dapat mencerminkan adanya hubungan antara
tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing orang atau bagian
dalam organisasi. Agar diperoleh pengertian yang sama mengenai struktur organisasi
kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara
efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal ini
mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa
organisasi adalah kumpulan manusia yang bekerja sama atas pembagian tugas dan
secara efektif dan efesien. Untuk itu diperlukan manajemen yang baik yang mampu
Home industry atau insdustri rumahan adalah suatu organisasi yang terdiri
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh industri tersebut, oleh karena
itu struktur organisasi ini sangat penting pada setiap usaha yang bergerak di
pelaksanaan aktivitas usaha, maka home industri Laris Manis telah menyusun
Struktur Organisasi
Gambar 3.1
Pemilik Usaha
Fatmawati
Manis.
48
penelitian, setelah membaca beberapa buku yang relevan dengan penelitian ini
a. Peralatan
Peralatan yang dimaksud di sini adalah jenis peralatan apa saja yang
Laris Manis. Berikut merupakan pernyataan Ibu Fatmawati dan Ibu Haisah
mesin penggiling adonan kerupuk, baskom, wajang, kompor gas, sendok besi,
pembungkus pelastik. Kalau mesin penggiling yang biasa dipakai de ada dua,
mesin penggiling yang pakai tenaga sendiri, sama mesin penggiling yang
pakai tenaga listrik de. Terus kalau yang dipakai untuk kemasannya masih
pakai lilin de, karena belum ada mesin pres kemasan kerupuk de. Terus kalau
49
soal seberapa penting peralatan bagi kami, oh jelas sangat penting de untuk
proses produksi usaha kerupuk Laris Manis, peralatan yang sering digunakan
manual maupun tenaga listrik, baskom, wajang, kompor gas, pengaduk berupa
sendok besih, sendok kayu, sendok pelastik, talenan, pisau, gunting, lilin
sebagai pengganti mesin pres kemasan kerupuk dan kemasan berupa pelastik.
Bagi Ibu Fatmawati dan Ibu Haisah, penggunaan peralatan sangatlah penting
peralatan tentu proses produksi tidak dapat terlaksana sesuai dengan harapan.
diterima, berikut pernyataan Ibu Fatmawati dan Ibu Haisah mengenai hal
tersebut.
“Biasanya de, alat/mesin yang dipake itu tergantung sama jumlah
pesanan yang masuk, kalo di hari-hari biasa kadang 4 kilo sampai 6 kilo
tepung terigu, terus itu alat/mesinnya biasa dipake 6 sampai 8 jam dalam
sehari de. Kalo mau lebaran orang de, biasa sampai 10 kilo tepung terigu tiap
hari de, terus itu alat/mesinnya biasa dipake 6 sampai 8 jam dalam sehari de.
Biasanya kalo mau bikin kerupuk mulaimi sudah sholat subuh orang de.”
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
34
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
50
tergantung sama jumlah pesanan yang masuk, kalau di hari-hari biasa kadang
4 kilo sampai 6 kilo tepung terigu, terus itu alat/mesinnya biasa dipakai 6
sampai 8 jam dalam sehari de. Kalau mau lebaran orang de, biasa sampai 10
kilo tepung terigu tiap hari de, terus itu alat/mesinnya biasa dipakai 6 sampai
8 jam dalam sehari de. Biasanya kalau mau buat kerupuk mulai sudah sholat
yang digunakan mengalami penyusutan atau penurunan fungsi. Maka dari itu
diperlukan suatu pemeliharaan peralatan yang lebih tepat agar peralatan yang
yakni menurut pendapat Sofjan Assauri, mesin adalah suatu peralatan yang
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
35
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
51
tertentu.36
b. Pemeliharaan
peralatan, berikut pernyataan Ibu Fatmawati dan Ibu Haisah mengenai hal
tersebut.
tidak diragukan lagi, karena kalau tidak dirawat itu peralatan dan dibiarkan
saja kotor dan tidak dibersihkan, pasti cepat rusak itu peralatan/mesin, baru
tidak bisa juga dipake kalau dalam keadaan kotor karena pasti tidak baik
kalau dirawat itu peralatan/mesin dengan rutin de, bersih terus itu peralatan
de, tidak cepat juga karatan, terus bisa dipakai dalam waktu yang lama de.”37
36
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.111.
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
37
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
52
terpelihara dengan baik, sehingga selalu siap digunakan pada saat diperlukan.
Kegiatan ini merupakan usaha yang mutlak dilakukan, karena jika tidak, akan
proses produksi serta dapat berdampak buruk pada kesehatan kosumen usaha
tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhan oleh produk itu
keselamatan pekerja.
seperti penggiling adonan pakai kuas sama lap, sama diberikan minyak,
supaya itu mesin de bagus dipakai terus tidak cepat berkarat. Terus kalo alat-
alat yang lain seperti baskom sama wajang dicuci hingga bersih. Terus kalau
53
itu kompor de dilap kalau sudah dipakai. Intinya de, itu alat/mesin kalau
yang rutin akan melancarkan proses produksi pembuatan kerupuk pada Laris
agar mesin tidak cepat berkarat dan mudah saat digunakan. Selebihnya
peralatan yang lain dibersihkan seperti baskom dan wajang dengan cara dicuci
dibersihkan.
terlihat masih kurang, karena peralatan yang digunakan tampak kurang layak
optimal. Jadi diharapkan bagi pihak usaha kerupuk Laris Manis agar
peralatan yang diusahakan dalam keadaan keadaan siap pakai untuk setiap
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
38
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
54
c. Produktivitas
diusahakan memang dibersihkan kalau sudah dipakai de, biar besoknya bisa
langsung dipakai de, jadi kalau begitu tidak terganggu proses buat kerupuk de.
Terus de setiap sudah sama sebelum dipakai itu alat/mesin, dicek dulu de,
karena barangkali ada masalah atau apa de, yang bisa mengganggu nanti
proses produksi kerupuk de. Karena itu yang ditakutkan de, jangan sampai ada
masalah pada saat sementara dipakai de, entah itu nabuat celaka orang atau
apa de. Intinya de dipersiapkan memang semuanya supaya lancar itu proses
39
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi Dan Operasi, h.96.
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
40
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
55
agar proses produksi kerupuk dapat berjalan lancar, pihak Laris Manis
berupaya agar peralatan/mesin dapat selalu dalam keadaan bersih, agar tidak
mengganggu proses produksi kerupuk. Selain itu juga, pihak Laris Manis
agar tidak membahayakan para pekerja. Pada intinya pihak Laris Manis
Laris Manis. Dengan begitu proses produksi kerupuk dapat terlaksana dengan
karena adanya itu perawatan alat/mesin de, bisa membantu kelancar usaha
56
kerupukku de. Terus kalau kecil itu biayanya dipakai merawat mesin/alat de,
tidak mengurangi lagi keuntungan yang ku dapat de, dengan begitu bisa de
tabung penghasilan yang ku dapat de, jadi bisa juga ku pakai untuk bangun
Laris Manis.
atas, maka penulis melihat hal tersebut diharapkan dapat tercipta sistem
nyata maupun fisik barang atau jasa dengan masuknya yang sebenarnya.
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
41
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
57
a. Peralatan
dengan hal tersebut, yang terjadi pada peralatan produksi usaha kerupuk Laris
Manis, berikut pernyataan Ibu Fatmawati dan Ibu Haisah mengenai hal
tersebut.
“Anu de kendalanya, masih kurang alat/mesin yang dipake bikin
kerupuk. Jadi itu kayak kerupuk kajompi, kerupuk kacang sembunyi, sama
kerupuk bawang de, bergantian dibikin kah tidak cukup alat/mesin bisa dipake
dek. Jadi agak lama dibikin itu kerupuk de.”
Terjemahan teks : “begini de kendalanya, masih kurang alat/mesin
yang dipakai buat kerupuk. Jadi itu seperti kerupuk kajompi, kerupuk kacang
sembunyi, sama kerupuk bawang de, bergantian dibuat karena tidak cukup
alat/mesin bisa dipakai dek. Jadi agak lama dibuat itu kerupuk de.”43
Berdasarkan pernyataan di atas yang dikemukakan oleh Ibu Fatmawati
peralatan produksi kerupuk digunakan secara berkala. Maka dari itu peralatan
42
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa Dan Bagaimana (Cet.VIII; Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h.12.
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
43
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
58
digunakan secara bergantian dan tentunya memakan waktu yang cukup lama
penurunan, dan apabila hal tersebut terjadi secara terus menerus tanpa
lain rusak.
terlaksana secara efektif dan efisien. Terkait dengan hal yang dilakukan
fungsi, berikut pernyataan Ibu Fatmawati dan Ibu Haisah mengenai hal
tersebut.
“Anu de, kalo ada alat/mesin yang suka macet-macet dibawai ke orang
untuk diperbaiki ataukah ku panggilkan orang untuk perbaikan ka itu
alat/mesinku de. Tapi kalo rusak totalmi, ndag bisami diperbaiki de, terpaksa
kasian ku ganti yang baru de.”
Terjemahan teks : “begini de, kalau ada alat/mesin yang suka macet-
perbaiki itu alat/mesinku de. Tapi kalau rusak total, tidak bisa diperbaiki de,
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
44
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
59
kegiatan proses produksi kerupuk, dan tentunya hal tersebut bisa menurunkan
b. Pemeliharaan
peralatan usaha kerupuk Laris Manis, berikut pernyataan Ibu Fatmawati dan
belum terlalu bagus prosesnya de jadi pada saat buat kerupuk orang terkadang
masih ada masalah de. Sampai biasa itu alat/mesin cepat macet-macet de,
gara-gara terlalu lama dipakai de. Baik itu mesin/alat yang pakai tenaga orang
de, ataupun pakai tenaga listrik de. Terus begini juga de, secara itu alat/mesin
dibersihkan tidak terlalu bagus de, jadi biasa itu alat/mesin tidak terlalu bersih
de. Jadi kalau begitu de, biasa cepat jadi berkarat itu alat/mesin de.”45
Fatmawati Dan Haisah, Pemilik Dan Karyawan Usaha Laris Manis, Jl. Taqwa, Kel. Bajoe,
45
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
60
sampai mengalami kerusakan total apabila sudah tidak dapat diperbaiki lagi.
guna peralatan produksi, seperti pada peralatan produksi berupa mesin giling
adonan manual serta mesin giling adonan yang bertenaga listrik, serta proses
bagi pihak pemilik serta karyawan usaha kerupuk Laris Manis lebih
berlangsung.
c. Produktivitas
produksi. Berikut pernyataan Ibu Fatmawati dan Ibu Haisah mengenai hal
tersebut.
“Kayak yang dijelaskan tadi de sebelumnya kalo itu alat/ mesin ada
masalahnya de, bisa-bisa naganggu ki kalo mau ki bikin kerupuk de. Apalagi
kalo itu alat/mesin sampai rusak de, pastimi butuh ki lagi biaya untuk kesih
baik ki atau ganti yang baru de. Masih untung kalo ada ji siap uang de, kalo
tidak ada, tidak bisa mki beli alat/mesin yang baru de, pastimi tidak bisa ki
bikin kerupuk de.”
Terjemahan teks : “seperti yang dijelaskan tadi de sebelumnya kalau
itu alat/ mesin ada masalahnya de, bisa-bisa mengganggu kalau mau dibuat
kerupuk de. Apalagi kalau itu alat/mesin sampai rusak de, pasti butuh lagi
biaya untuk memperbaiki atau mengganti yang baru de. Masih untung kalau
ada siap uang de, kalau tidak ada, tidak bisa beli alat/mesin yang baru de, pasti
produksi mengalami kerusakan total yang tidak dapat diperbaiki lagi, tentu
untung jika modal untuk membeli peralatan produksi yang baru tersedia, jika
Kab. Bone, Wawancara Pada Rabu 2 Oktober 2019 Pukul 15:30-16:30 WITA.
62
dengan baik serta dapat mensejahterakan semua pihak, baik pemilik usaha
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manis.
B. Implikasi
hal tersebut agar tingkat produktivitas usaha kerupuk selalu berjalan dengan
usaha kerupuk, ini merupakan bagian dari konsep produksi, dengan melihat
hasil penelitian ini maka dianjurkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti
usaha.
DAFTAR RUJUKAN
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek Ed.I, Cet.IV;
Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Hadi Sutopo, Ariesto dan Adrianus Arief. Terampil Mengolah Data Kualitatif, Ed.I,
Cet.I; Jakarta: Kencana, 2010.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah,
Cet.4; Jakarta: Kencana, 2014.
Suharyadi dan Purwanto S.K. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,
Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Supardi. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Cet.1; Yogyakarta: UII Press,
2005.
Tanjung, Hendri Dan Abrista Devi. Metodologi Penenlitian Ekonomi Islam, CetI;
Jakarta: Gramata Publishing, 2013.
66
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Cet.3; Jakarta: Balai Pustaka, 2005.