1.2-Integral Tertentu Dan Penerapannya
1.2-Integral Tertentu Dan Penerapannya
DAN PENERAPANNYA
KALKULUS 2
REVIEW - INTEGRAL TAK TENTU
• Pengertian Integral Tak Tentu
Integral Tak Tentu (undefinite integral) adalah bentuk
integral yang variabel integrasinya tidak memiliki batas
sehingga integrasi dari sebuah fungsi akan menghasilkan
banyak kemungkinan dan hanya dinyatakan sebagai
penyelesaian umum. Istilah tak tentu berarti bentuk fungsi
F(x) memuat konstanta real sembarang.
• Rumus Integral Tak Tentu
𝑛
1
න 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥𝑛+1 + 𝑐, 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑛 ≠ −1
𝑛+1
න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑥 + 𝑐
INTEGRAL TERTENTU
න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑎
Di mana a = batas bawah, dan b = batas atas
Penyelesaian dari integrasi tersebut adalah:
𝑏
න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑏 − 𝐹(𝑎)
𝑎
CONTOH
1 1 1 8 19
= |3 3
3 − 2 =9− =3
2 3 3 3 3
𝑥 = 3
3
SIFAT-SIFAT INTEGRAL TENTU
𝑏
1. 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑥 | 𝑎𝑏 = 𝐹 𝑎 − 𝐹 𝑏 , jika a> b.
𝑏 𝑎
2. 𝑎 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑏 𝑥 𝑑𝑥
𝑎 −
3. 𝑎
𝑥 𝑑𝑥 = 0
𝑏
4. 𝑏(𝑐 = 𝑥𝑑𝑐 − 𝑎)
𝑎
𝑏
5. 𝑏 𝑐 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑐 𝑎 𝑑𝑥, jika c bilangan riil
𝑎
𝑥
6. 𝑥 𝑓 𝑏+ 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑏 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑏 𝑥 𝑑𝑥
𝑎 𝑎
7. 𝑏
𝑓 𝑥 − 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑏 𝑥 𝑑𝑥 − 𝑏 𝑥 𝑑𝑥
𝑎 𝑎
LATIHAN SOAL
LATIHAN SOAL
Luas Bidang Datar
PENERAPAN INTEGRAL TENTU
Contoh 1
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva Hitunglah luas daerah R, yang terletak dibawah
y=f(x), sumbu x pada [a,b] seperti pada kurva f(x) = 4x2 – x3, sumbu x, garis x = 1 dan
gambar garis x = 3.
Jawab
y=f(x)
y
f(x) = 4x2 – x3
R
f(xi)
f(xi)
x=a x=b x
xi
Luas empat persegi panjang x=1 x=3
Ai=f(xi) xi, a xi b
Ai=(4xi2 – xi3)xi, 1 xi 3
3 44
(4x
2 )dx
A(R)
1 x
3 3
b
A(R)
a f(x)dx
Hitung Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu x dan fungsi f(x)=x3 – 2x2 – 8x
10
5
f(x)=x3 – 2x2 – 8x
A(R1)
0
–2 0 4
-5
A(R2)
-10
-15
-20
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
LUAS ANTARA DUA KURVA
Misalkan daerah R dibatasi oleh dua Prosedur Menghitung Luas Daerah
kurva y=f(x), y=g(x) pada [a,b] seperti
Langkah-langkah untuk menghitung
pada gambar
luas daerah dengan integral tertentu
y
xi y=f(x) (1) Buatlah gambar daerah R yang
R bersangkutan, beserta batas-batasnya.
(2) Pada daerah R buatlah suatu
f(x)-g(x) jalur tertentu.
y=g(x) (3) Hampiri luas suatu jalur tertentu
langkah 2 dengan luas empat
x persegi panjang.
x=a x=b (4) Jumlahkan luas aproksimasi dari
Luas empat persegi panjang : langkah 3.
Ai=[f(xi) – g(xi)] xi, a xi b (5) Ambil limitnya sehingga
b diperoleh suatu integral tertentu.
A(R)
a[f(x) g(x)]dx
Contoh 2
Menghitung A(R)
Hitunglah luas daerah R, terletak
y = 4x2 – x3, dan x+y = 4. A1 = [g(xi)-f(xi)]xi
Jawab :
Sketsa grafik R lihat gambar berikut = [(4-xi)-(4xi 2 – xi 3)]xi, -1xi 1
y 2 3
2 3 A(R ) 1 [(4 x) (4x x )]dx
f(x) = 4x – x 1
1
R2 2
x 3
4x 4x 4 1 16
x
A2 2 3
4 3
1
R1 A2 = [f(xi)-g(xi)]xi
A1 = [(4x 2 – x 3)-(4-x )]xi, 1xi 4
i i i
g(x)=4-x
x=4
x
1
A(R2 ) 4 [(4x x ) (4 x)]dx
2 3
x=-1 x=1
2 4x3 4
4x x x4 63
Titik potong kedua kurva diperoleh : 3 4
2 3
4-x = 4x2 -x3 12
X3-4x2 – x + 4 = 0, x1=-1,x2=1,x3=4 16 63 253
A(R)
4 4
1
Contoh :
10
f(x)=x3 – 2x2 – 8x
5
0
–3 –2 0 1 4
-5
A(R1) A(R2)
-10
-15
g(x)=3x – 12
-20
-25
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
FUNGSI DENSITAS
Fungsi f(x) dikatakan sebagai fungsi densitas (probabilitas), jika hanya jika f(x)
memenuhi sifat-sifat berikut ini :
(1) f(x) 0
(2) f(x) dx 1
b
(3) P(a x b) a f(x) dx
Mean dan variannya diberikan oleh :
E(x) xf(x) dx
2 2 2 2
E(x ) E(x ) [E(x)]
SOAL-SOAL LATIHAN
Soal 1. Soal 3.
Suatu fungsi densitas (kepadatan) Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva
didefinisikan oleh berikut ini:
• f(x) = k x (2 – x)4, 0 x 2 (a). y = a – (x – 4)2, dan x + y = (a + 2),
• f(x) = kxa (8 – x3) 0 x 2 (b). y = x2, x + y = 2, dan x=y3.
• f(x) = kxb (4 – x2), 0 x 2 (c). y = x2, y = 8 – x2, dan 4x–y+12 = 0.
(a) Hitunglah nilai k
(b) Berapa, P(x>1) Soal 4.
(c) Hitunglah E(x) dan varian Hitunglah luas segitiga di mana titik-titik
sudutnya adalah:
Soal 2. (a). (1,2), (7,4), dan (-1,8)
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh (b). (2,1), (6,5), dan (0,8)
kurva, berikut dengan sumbu x
(a) f(x)=(x+a)(x – 1)(x – a – 1) Soal 5.
(b) f(x) = (x2 – 1 )(x – a – 1) Hitunglah luas segiempat dimana koordinat
titiktitik sudutnya adalah:
(a). (1,1), (4,2), (–2, 6) dan (2,7)
(b). (2,1), (5,3), (–2,7) dan (1,9)
VOLUME BENDA PEJAL, METODE SILINDER
Perhatikanlah sketsa silinder Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x),
berikut ini sumbu x, garis x = a dan garis x = b.
r xi h=xi
y=f(x)
y R
f(xi) r=f(xi)
V=r2h x
h x=a x=b
y
y=1+(x-1)2
h=xi R
x=1
x=3
r=f(xi)
x x=1 y=5
x=3
R r=5-f(xi)
V = r2h
=[1+(x-1)2]2xi, 1xi3 y=1+(x-1)2
x
V = r2h =[4-(x-1)2]2xi, 1xi3
[1 (x 1) ] dx 206
3 2 2
V
1
V 1 [4 (x 1) ] dx
3 2 2
15
256
15
METODE CINCIN, SILINDER
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis
x = b, dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu putar sumbu x,
maka akan dihasilkan suatu benda pejal, dimana bagian tengahnya lubang. Metode
demikian disebut metode cincin
y y
xi y=f(x)
h=xi
R
f(x)-g(x)
r2=f(x)
y=g(x)
r1=g(x)
x
x=a metode silinder :
Dengan x=b
V=[r22 – r12]h
= [f(xi)2–g(xi)2]xi,axib b
a
V [f(x)2 g(x)2 ]dx
Contoh 4
Daerah R dibatasi oleh, y=6-x dan y=(x- Karena, A SP . dengan metode silinder :
3)2+1. Hitung volume bendanya, jika R V=[r2 2 – r12]h
diputar terhadap sumbu x, garis y=6,
y=1 = [f(x)2–g(x)2]x,1x4
Jawab = [(6-x)2–(1+(x-3)2)2]x,1x4
:
Kasus 1. Sumbu putar sumbu x Jadi,
y=g(x)=(x-3)2+1 4
V {(6 22
[1 (x 3) ] } dx
2
x)
1
h=xi 4
{(6 x)2 1 2(x 3)2 (x 3)4 }dx
y=f(x)=6-x 1 3
3 5
4
r2=f(x) (6 x)
R x 2(x 3) (x 3)
r1=g(x) 3 3 5
x 1
117
a=1 b=4 V
5
Kasus 2 : Sumbu putar garis y = 6
Karena, A SP, Dengan metode silinder :
V=[r22 – r12]h
y
y=6 = {[6-g(x)]2–[6-f(x)]2}x,1xi4
= {[6–(1+(x-3)2)]2-[6-(6-x)]2}x,
y=f(x)=6-x
= {[5–(x-3)2]2- x2}x, 1x4
r1=6-f(x)
Jadi,
r2=6-g(x)
4 2
V {[5 (x 3) 2
]
2 x }dx
h=xi R 1
4 2
{25 10(x 3) 4 2
2
1 (x 3) x }dx
y=g(x)=(x-3) +1
x
5
25x 10(x 3)3 (x 3) 3 4
a=1 b=4 x
3
5 3
1
Kasus 3 : Sumbu putar garis y = 1
Karena, A SP, maka dengan metode silinder :
y V=[r22 – r12]h
y=f(x)=6-x = {[f(x)-1]2– [g(x)-1]2}x,1x4
= {[(6–x)-1]2 – [(1+(x-3)2)-1]2}x,
h=xi
= {[5–x]2 – (x-3)4}x, 1x4
Jadi,
r2=f(x)-1
4
V {(5 2 4
1 x) (x 3) }dx
4
R 5
(5 x)3 (x 3)
r1=g(x)-1
y=1 3
5 1
y=g(x)=(x-3)2+1 72
x 5
a=1 b=4
METODE SEL SILINDER
Jika diambil r r1
r2 2
r = r2 – r1
V = 2 r h r
VOLUME BENDA PEJAL, METODE SEL SILINDER Contoh 5 :
Andaikan daerah R dibatasi oleh f(x), sumbu x, Hitung volume benda pejal jika R dibatasi
garis x = a dan garis x = b. oleh y=1+(x-1)2, sumbu x, dari x=1 sd x=3,
diputar terhadap y
Jawab
r=xi
R y=f(x)
r=x r=xi
h=f(x)
r=x
h=f(x)
x=a x=b
R
Jika R diputar terhadap sumbu y dihasilkan
benda pejal. Elemen volume x=1 x=3
V = 2rhr
= 2x f(x)x, axb V = 2rhr = 2 x f(x)
b
x
Jadi : V 2
a xf(x)dx =2 x[1+(x-1)2]x, 1x3
3
Jadi, V 2 x(1 (x 1)2 )dx 64
1 3
METODE SEL SILINDER LANJUTAN
Misalkan daerah R dibatasi oleh kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x), garis x = a dan garis x = b,
dengan f(x) g(x). Andaikan daerah R diputar dengan sumbu putar sumbu y, maka akan
dihasilkan suatu benda pejal, berbentuk sel silinder. Metode demikian disebut metode sel
silinder
y y
y=f(x) r=x
xi
R r=x h=f(x)-g(x)
h=f(x)-g(x)
y=g(x)
x x
x=a x=b
y=6-x y=6-x
r=xi h=f(x)-g(x)
h=f(x)-g(x) x r=4-x
r=x-1 r=xi
x R
1 y=(x-3)2+1 y=(x-3)2+1
1
4
2
V 2 (4 x){5 x (x 3) }
dx
1
(27 / 2)
PROSEDUR MENGHITUNG VOLUME BENDA PEJAL
Langkah-langkah untuk menghitung volume benda pejal dengan integral
tertentu adalah sebagai berikut :
(1) Buatlah gambar daerah R yang bersangkutan, tentukan fungsi f(x) dan
g(x) beserta batas-batasnya (batas integral).
(2) Pada daerah R buatlah suatu jalur tertentu (luas empat persegi
panjang), dan buatlah sumbu putarnya yang tidak memotong daerah R.
(3) Hampiri volume benda pejalnya dengan pendekatan :
(a) Volume silinder, V = r2h jika A tegak lurus dengan sumbu putar
(b) Volume sel slilinder, V = 2rh r, jika A sejajar dengan sumbu putar.
(4) Jumlahkan volume silinder aproksimasi dari langkah 3.
(5) Ambil limitnya sehingga diperoleh suatu integral tertentu, atau
hitunglah volume benda pejalnya dengan integral tentu.
MOMEN DAN PUSAT MASSA
Misalkan sepotong lamina homogen dibatasi oleh kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan
f(x) g(x) garis x = a, dan garis x = b. Andaikan bahwa kerapatan lamina adalah ,
f(xi) My b
x[f(x) g(x)]dx
xi g(xi) ab
2 2 2
x
Mx [f(x) g(x) ]dx
a 2
x=a x=b
My : moment terhadap sumbu y
Mx : moment terhadap sumbu x
m : massa lamina
Contoh 5
Hitung pusat massa daerah R dibatasi oleh,
3)
2 4
m k [(6 x) (1 (x )]dx
117
y=g(x) 10 k
My
y=(x-3) +12 Jadi, x (45 / 4)k 5
m (9 / 2)k 2
x=1 x=4 Mx
y (117 /10)k 13
m (9 / 2)k 5
TEOREMA PAPPUS
Jika sebuah daerah R yang terletak pada sebuah bidang diputar terhadap
sebuah garis pada bidang tersebut yang tidak memotong daerah R, maka
volume benda putar yang dibentuk oleh R sama dengan luas daerah R
dikalikan dengan keliling yang ditempuh oleh titik pusat R itu
Bilamana daerah diputar terhadap sebuah sumbu putar yang tidak terletak
pada daerah R, maka volume benda putarnya diberikan oleh,
V = 2 r A
dimana r adalah jari-jari lingkaran yakni panjang jarak tegak lurus dari titik
pusat massa ke sumbu putar, dan A adalah luas daerah R, lamina.
LATIHAN SOAL VOLUME BENDA PUTAR
Soal 1.
Perhatikanlah daerah R dibatasi oleh, y = (b – 5) + (x – a + 4)2 dan garis lurus
yang menghubungkan titik (a–5, b–4) dan (a–2,b –1). Hitunglah volume
benda putarnya, jika daerah R diputar terhadap :
(a). Garis y = b – 6, y=b+5
(b). Garis x = a +1 , x=a – 6
Soal 2.
Suatu daerah R dibatasi oleh kurva, y = a – (x – b)2, dan x + y = (a + b – 2),
hitunglah volume benda putarnya, jika daerah R diputar terhadap :
a. garis y = a+1, y=a - 5
b. garis x = b + 3, x=b – 3
Soal 3.
Daerah R adalah sebuah segitiga dimana titik-titik ujungnya adalah (a,b),
(2a,2b), dan (a,2a+2b). Dengan integral tentu hitunglah,
a. Volume benda putarnya jika R diputar terhadap garis y = b
b. Volume benda putarnya jika R diputar terdadap garis x = a
Soal 4
Perhatikanlah gambar daerah berikut ini
Hitunglah volume benda putarnya jika
daerah R diputar terhadap :
(a). Garis, y=b-5,
(b). Garis, y= b+1
(c). Garis, x=a – 3
(d). Garis, x = a + 2
Soal 5.
Massa dan Pusat Massa
a. Untuk soal nomor 1,2 dan 4 hitunglah Gambar Soal No. 4
pusat massa dengan asumsi
kerapatan konstan
b. Hitunglah volume yang ditanyakan
dengan metode teorema pappus.