Anda di halaman 1dari 2

SURVEY PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

No. Dokumen : SOP/UKM/ Promkes/ /II/2018/BMB

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 1 Februari 2018
Jumlah Halaman :
Nuning Kurniati, A.Md. Kep
PUSKESMAS
NIP.19821223 200312 2 004
BAMBU

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan


jangkaun sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
1. Pengertian wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung,melainkan juga ke luar
gedung dengan mengunjungi keluarga-keluarga di wilayah kerjanya. Kunjungan rumah
(keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga).

Untuk melakukan survey dimasyarakat dan intervensi terkait masalah kesehatan sesuai
2. Tujuan dengan 12 indikator keluarga sehat

1. Permenkes No 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program


Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
3. Kebijakan 2. SK Kepala Puskesmas Nomor 045/ /II/2018/PKM-BMB tentang Pembentukan Tim
Pelaksana Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas
Bambu Tahun 2018

4. Referensi
Modul Pelatihan Keluarga Sehat Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan Tahun 2017

1. Kartu Identitas petugas pendata


2. Tas dokumen
5. Alat dan Bahan
3. Instrumen Pendataan PIS PK
4. Pensil
5. Bulpoin
1. Menyiapkan instrumen pendataan
2. Menyiapkan petugas pendataan
3. Melakukan pembagian wilayah
4. Menetapkan jadwal kunjungan rumah
5. Melaksanakan kunjungan rumah
6. Langkah-langkah
6. Melaksanakan pencatatan hasil wawancara dengan KK dan Anggota Rumah
Tangga dalam Prokesga
8. Memberikan penyuluhan kepada KK / anggota rumah tangga dalam satu rumah
terkait masalah kesehatan yang dialami sesuai dengan indikator keluarga sehat
Persiapan Melakukan Mencatat hasil
Pendataan Kunjungan kunjungan dan
Sesuai Jadwal mengukur
tekanan darah
7. Bagan Alir

Memberikan
penyuluhan

1. Semua data dan informasi yang diperoleh dari keluarga dalam kunjungan rumah
bukanlah untuk disebarluaskan atau disampaikan kepada keluarga atau orang lain.
Jika pun kasusnya harus dibicarakan dengan keluarga atau orang lain hendaknya
dilakukan tanpa menyebut nama (anonym). Atau sesudah mendapat ijin dari keluarga
yang bersangkutan.
2.Pembicaraan tentang masalah kesehatan suatu keluarga kepada pihak-pihak lain
hanya dilakukan apabila masalah tersebut tidak dapat diatasi sendiri, sehingga
memerlukan dukungan/bantuan dari komunitas (misalnya Dasawisma) atau pemuka
masyarakat.
3.Pada kunjungan berikutnya, tetap tunjukkan perhatian dan berikan penghargaan
berupa pujian atau ungkapan rasa senang terhadap upaya yang telah dilakukan
8. Hal-hal yang perlu keluarga, meskipun belum sesuai benar dengan saran/harapan. Perhatian dan pujian
diperhatikan akan meningkatkan semangat mereka.
4.Kalaupun keluarga melakukan saran Pembina Keluarga secara kurang benar atau
bahkan salah/keliru, hendaknya tidak dimarahi atau dengan keras. Tunjukkan sikap
dapat kesalahan/ kekurangsempurnaan, teruslah dengan sabar membimbing keluarga
tersebut. Jika perlu ulangilah penjelasan yang pernah disampaikan dengan
menggunakan bahasa atau cara lain yang mungkin lebih mudah dipahami oleh
keluarga.
5.Satu keluarga pasti berbeda dengan keluarga lain dalam berbagai hal kondisi sosial
ekonomi, suku bangsa, agama, sikap dan perilaku, dan lain-lain. Oleh sebab itu,
Pembina Keluarga hendaknya bersikap luwes dan berupaya menyesuaikan diri
dengan setiap situasi dan kondisi yang dijumpai

9. Unit terkait UKM dan UKP

10. Dokumen terkait 1. Form daftar kunjungan rumah

No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

11. Rekaman historis

Anda mungkin juga menyukai