Anda di halaman 1dari 2

SURVEI KELUARGA SEHAT

No. Dokumen: 89/SOP/Kesling/2020


No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :

Halaman :

Korina Beris, SKM


PUSKESMAS TTD KEPALA PUSKESMAS : NIP.19630404
WAENA
198703 2 021

1. Pengertian Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk


meningkatkan jangkauansasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanyadengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanankesehatan di
dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi
keluarga-keluarga di wilayah kerjanya. Kunjungan rumah (keluarga)
dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga).
2. Tujuan

Sebagai acuan survei pendekatan keluarga sehat

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Waena No.

1. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan


4. Refrensi Keluarga, Kemenkes,20162.
2. Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan
Pendekatan Keluarga,Kemenkes, 2016
1. Melakukan inventarisasi data jumlah keluarga di wilayah kerja
5. Prosedur / Langkah
Puskesmas
- langkah
2. Menyiapkan instrumen pendataan (prokesga, pinkesga)
3. Menyiapkan petugas pendataan
4. Melakukan pembagian wilayah
5. Menetapkan jadwal kunjungan rumah
6. Melaksanakan kunjungan rumah
7. Melaksanakan pencatatan hasil wawancara dengan KK dan
Anggota Rumah Tangga dalam Prokesga
8. Memberikan 1 buah pinkesga kepada KK / anggota rumah tangga
dalam satu rumah

9. Menempelkan stiker pada jendela / pintu depan rumah.


6. Bagan Alir

Petugas menyiapkan Petugas menyiapkan


instrumen pendataan instrumen pendataan

Petugas mencatat
hasil wawancara
dengan anggota
rumah tangga

Menempelkan stiker Memberikan satu


pada jendela / pintu buah pinkesga
rumah kepada kepala
keluarga

1. Semua data dan informasi yang diperoleh dari keluarga dalam


7. Hal-hal yang yang kunjungan rumah bukanlah untuk disebarluaskan atau disampaikan
perlu diperhatikan kepada keluarga atau orang lain. Jika pun kasusnya harus
dibicarakan dengan keluarga atau orang lain hendaknya dilakukan
tanpa menyebut nama (anonym). Atau sesudah mendapat ijin dari
keluarga yang bersangkutan
2. Pembicaraan tentang masalah kesehatan suatu keluarga kepada
pihak-pihak lain hanya dilakukan apabila masalah tersebut tidak
dapat diatasi sendiri, sehingga memerlukan dukungan/bantuan dari
komunitas (misalnya Dasawisma) atau pemuka masyarakat.
3. Pada kunjungan berikutnya, tetap tunjukkan perhatian dan berikan
penghargaan berupa pujian atau ungkapan rasa senang terhadap
upaya yang telah dilakukan keluarga, meskipun belum sesuai benar
dengan saran/harapan. Perhatian dan pujian akan meningkatkan
semangat mereka.
4. Kalaupun keluarga melakukan saran Pembina Keluarga secara
kurang benar atau bahkan salah/keliru, hendaknya tidak dimarahi
atau ditegur dengan keras. Tunjukkan sikap dapat memahami
kesalahan/kekurangsempurnaan, dan teruslah dengan sabar
membimbing keluarga tersebut. Jika perlu ulangilah penjelasan
yang pernah disampaikan dengan menggunakan bahasa atau cara
lain yang mungkin lebih mudah dipahami oleh keluarga.
5. Satu keluarga pasti berbeda dengan keluarga lain dalam berbagai
hal kondisi sosial ekonomi, suku bangsa, agama, sikap dan
perilaku, dan lain-lain. Oleh sebab itu, Pembina Keluarga
hendaknya bersikap luwes dan berupaya menyesuaikan diri dengan
setiap situasi dan kondisi yang dijumpai
1. UKM
8. Unit terkait
2. UKP

9. Dokumen terkait 1. Prokesga


2. Form daftar kunjungan rumah

No Yang Isi Perubahan Tgl.Mulai


10. Rekam historis Dirubah Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai