Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH ALIRAN PERSPEKTIF PSIKOLOGI

ALBERT BANDURA
Dosen Pengampu : Very Julianto M.Psi

DISUSUN OLEH :
Kelompok 11 - Kelas C :
1. Nabila Ayu Puspita (23107010088)
2. Nella Apriliani Azzahro (23107010091)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2023/2024
A. Biografi Albert Bandura
Albert Bandura lahir pada 14 desember 1925, di Mundare, Alberta, Kanada.
Bandura merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga dengan 5 orang kakak
perempuan. Saat remaja Bandura bersekolah di sekolah kecil dan terpencil.
Kakak-kakaknya mendorongnya untuk mandiri sehingga ia dapat mencapai apa
yang diinginkannya. Bandura memperoleh gelar sarjana psikologi di University of
British Columbia di Vancouver pada tahun 1949, dan gelar Ph. D di Iowa tahun
1952. Setelah menempuh pelatihan post-doktoral di bidang klinis selama satu
tahun, pada tahun 1953 Bandura bekerja di Universitas Stanford hingga sekarang.
Bandura menjadi Profesor David Starr dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan
pernah menjabat sebagai presiden APA pada 1973.

B. Teori Kognitif Sosial


Teori kognitif sosial adalah teori yang menonjolkan gagasan bahwa
sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial.
Dengan mengamati orang lain manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan,
keterampilan-keterampilan, strategi-strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-
sikap. Individu-individu juga melihat model-model atau contoh-contoh untuk
mempelajari kegunaan dan kesesuaian perilaku-perilaku akibat dari perilaku yang
dimodelkan, kemudian mereka bertindak sesuai dengan keyakinan tentang
kemampuan mereka dan hasil yang diharapkan dari tindakan mereka. Bandura
mengembangkan teorinya untuk membahas cara-cara orang memiliki kendali atas
peristiwa dalam hidup mereka melalui pengaturan diri atas pikiran-pikiran dan
tindakan mereka. Proses dasarnya meliputi menentukan tujuan, menilai
kemungkinan hasil dari tindakan-tindakan, mengevaluasi kemajuan pencapaian
tujuan, dan pengaturan diri atas pikiran, emosi, dan tindakan. Bandura
menjelaskan bahwa karakteristik khas lainnya dari teori kognitif sosial adalah
peran utama yang diberikannya pada fungsi-fungsi pengaturan diri. Orang
berperilaku bukan sekedar untuk menyesuaikan diri dengan kecenderungan-
kecenderungan orang lain. Kebanyakan perilaku mereka di motivasi dan diatur
oleh standard internal dan reaksi-reaksi terhadap tindakan mereka sendiri yang
terkait dengan penilaian diri. Perilaku orang tidak hanya menyesuaikan diri
dengan kecenderungan orang lain. Albert Bandura melakukan eksperimen untuk
menguji teorinya, eksperimen tersebut dinamakan “Eksperimen Boneka Bobo”.
Eksperimen boneka bobo melibatkan dan mengekspos anak-anak ke dua model
dewasa yang berbeda yaitu; model agresif dan model non-agresif. Setelah
menyaksikan perilaku orang dewasa, anak-anak kemudian ditempatkan di ruangan
tanpa model dan diamati apakah mereka akan meniru perilaku yang mereka
saksikan sebelumnya.

C. Konsep Dasar Teori Sosial-Kognitif Albert Bandura


Melalui teori sosial-kognitif ada 3 hal yang menjadi konsep dasar, yaitu:
(1) Proses Timbal Balik (Reciprocal Determinism) yaitu sebuah pendekatan
yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi adanya reciprocal determinism (proses
timbal balik) yaitu personal (pribadi), environment (lingkungan), dan behavior
(perilaku). Faktor-faktor tersebut bersifat dinamis dan saling
berkesinambungan.
(2) Tanpa Reinforsmen (Beyond Rinforcement), Bandura mengangap
reinforcement bukanlah satu-satunya pembentuk tingkah laku, menurutnya
konsep ini masih dapat digunakan sesekali dan dianggapnya cukup penting
dalam menentukan apakah suatu tingkah laku akan terus terjadi atau tidak,
(3) Pengaturan Diri/berpikir (Self Regulation/cognition), dalam konsep ini
Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri
sendiri (self regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur
lingkungan, menciptakan dukungan kognitif dan mengadakan konsekuensi bagi
tingkahlakunya sendiri.

D. Struktur Kepribadian Perspektif Albert Bandura


Struktur kepribadian yang dikemukan oleh Bandura terdiri dari empat aspek yaitu:
(1). Sistem Self (Self System). Self system adalah konsep yang mengacu pada
sistem kognitif individu yang terdiri dari keyakinan, nilai, dan tujuan yang
membentuk identitas dan mempengaruhi perilaku individu. Self system
merupakan bagian penting dari teori sosial kognitif Albert Bandura dan terdiri
dari tiga komponen, yaitu self-observation, self-evaluation, dan self-reaction.
Self system dapat ditingkatkan melalui pengalaman belajar yang positif,
penguatan persuasi sosial yang positif, dan pengurangan kecemasan dan
tekanan emosional.
(2). Regulasi Diri (Self Regulation). Menurut Bandura kita bisa mengontrol
perilaku kita sendiri melalui regulasi diri. Regulasi diri mengharuskan
seseorang untuk mengamati diri sendiri, membuat penilaian tentang
lingkungan kita dan diri kita sendiri, dan respon diri.
(3). Efikasi Diri (Self Efficacy). Bandura (1997) mendefinisikan self efficacy
sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya yang akan
memengaruhinya dalam bereaksi terhadap situasi dan kondisi tertentu.
(4). Efikasi Koletif. Efikasi kolektif merupakan keyakinan yang ada dalam
masyarakat bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat menghasilkan
perubahan sosial tertentu.

E. Enactive & Vicarious Learning


Proses belajar dapat dilakukan dengan cara enactive learning (belajar lewat
peran) atau belajar dari pengalaman. Dalam enactive learning, individu
mempelajari konsekuensi-konsekuensi yang menyertai suatu perilaku.
Berdasarkan pengalamannya terhadap konsekuensi tersebut, individu akan lebih
mengembangkan keterampilannya hingga ia menemukan suatu bentuk perilaku
yang lebih baik. Selain enactive learning, proses belajar dapat dilakukan dengan
cara vicarious learning. Vicarious learning adalah pembelajaran dengan
mengobservasi orang lain atau bisa disebut juga manusia belajar dengan
mengamati perilaku orang lain. Bandura yakin bahwa tindakan mengamati
memberikan ruang bagi manusia untuk belajar tanpa berbuat apapun.

F. Variabel yang Mempengaruhi Obervation Learning


Bandura menyebutkan ada empat proses yang mempengaruhi observational
learning, yaitu:
(1) Proses Perhatian (Attentional Process)
(2) Proses Retensi (Retentional Process).
(3) Proses Produksi Perilaku (Behavioral Production Process)
(4) Proses Motivasi (Motivational Process)
G. Implementasi/Penerapan Teori Kognitif Sosial Albert Bandura di Bidang
Tertentu
1). Bidang Pendidikan
Dalam konteks pendidikan Hindu, penerapan teori sosial kognitif Albert
Bandura dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial
dan keterampilan berpikir kritis. Penerapan teori ini dapat dilakukan melalui
penggunaan role model, penggunaan self-instruction, dan penggunaan
reinforcement. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menjadi role model
bagi siswa dalam menanamkan nilai-nilai moral dan karakter yang baik. Selain
itu, guru juga dapat menggunakan self-instruction dan reinforcement untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan
berpikir kritis. Dengan demikian, peran guru sangatlah penting dalam
penerapan teori sosial kognitif Albert Bandura dalam pendidikan, terutama
dalam menanamkan nilai-nilai moral, karakter, serta kepribadian yang baik
kepada peserta didiknya.

2). Bidang Olahraga


Di dalam pembelajaran penjaskes Pengajaran pendidikan jasmani dan
hasil-hasil psikologis yang didapat menurut Ommundsen dan Bar-Eli (1999)
tidak mempunyai hubungan yang langsung. Hubungan keduanya dapat
dijelaskan melalui Teori Kognitif Sosial yang dikemukakan oleh Albert
Bandura (2002). Pendekatan Kognitif Sosial ini menekankan pada persepsi dan
kognisi siswa dalam pelajaran penjas dan pengaruh dari faktor-faktor
situasional serta kontekstual yang menyertainya. Riset kognitif sosial mengenai
pembelajaran dan motivasi menunjukkan dengan jelas bahwa pemikiran atau
kognisi siswa pada gilirannya akan mempengaruhi perasaan, perilaku
motivasional, dan penguasaan ketrampilan dalam penjas dari siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Sri Muliati. (2019). Social Cognitive Theory:A Bandura Thought Review
published in 1982-2012. PSIKODIMENSIA: Kajiam Ilmiah Psikologi, 18(1).
https://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/view/1708/0
Adi, H. M. M. (2020). Teori Belajar Behaviorisme Albert Bandura Dan Implikasinya
Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. ‫( لسـانـنـا‬LISANUNA): Jurnal Ilmu Bahasa
Arab dan Pembelajarannya, 10(1), 22-31.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/ls.v10i1.780
Bandura, A. (1978). The self system in reciprocal determinism. American
Psychologist, 33(4), 344–358.
https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/0003-066X.33.4.344
Ilmiani,Wahdah, Mubarak. (2021). The Application of Albert Bandura's Social
Cognitive Theory: A Process in Learning Speaking Skill. Ta’lim al-
‘Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab & Kebahasaaraban, 5 (2): 180-
192.
DOI: https://doi.org/10.15575/jpba.v5i2.12945
Lesilolo, Herly Jeanette. (2018) Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura dalam
Proses Belajar Mengajar di Sekolah. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi 4(2),
186-202.
DOI: https://doi.org/10.37196/kenosis.v4i2.67
Lianto. (2019). Self-Efficacy: A Brief Literature Review. Jurnal Manajemen Motivasi,
15(2).
DOI: http://dx.doi.org/10.29406/jmm.v15i2.1409
Mubin, Muhammad Nurul. (2021). Pendekatan kognitif-sosial perspektif albert
bandura pada pembelajaran pendidikan agama islam." EDURELIGIA: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 5(1), 92-103.
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia/article/view/1792
Ningsih, Eka Fitria. (2023). Teori sosial kognitif tinjauan kritis teori pendidikan yang
relevan bagi Indonesia . Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum,23(1),
21-26.
http://dx.doi.org/10.21831/hum.v23i1.29307
Rosada, B., & Amrulloh, M. A. (2018). Metode Pembelajaran Qira’Ah Persepektif
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura (Studi Kasus Di Smp Muhammadiyah 2
Yogyakarta). Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 15(1).
https://ejournal.unisnu.ac.id/JPIT/article/view/719
Rustika, I. M. (2012). Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura. Buletin Psikologi,
20(1-2), 18-25.
https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/11945/8799
Suroso. (2004). Teori Belajar Observasi Menuju Belajar Mempertajam Rasa. Buletin
Psikologi, 12(1).
DOI: 10.22146/bpsi.7466
Suwartini, Sri. (2016). Teori Kepribadian Social Cognitive: Kajian Pemikiran Albert
Bandura Personality Theory Social Cognitive: Albert Bandura. Al-Tazkiyah:
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 5(1).
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/altazkiah/article/view/1325
Tarsono. (2010). Implikasi Teori Belajar Sosial (Sosial Learning Theory) dari Albert
Bandura dalam Bimbingan dan Konseling. Psympathic, Jurnal Ilmiah
Psikologi, 3(1), 29-36.
DOI: https://doi.org/10.15575/psy.v3i1.2174
Yanuardianto, Elga. Teori Kognitif Sosial Albert Bandura (Studi Kritis Dalam
Menjawab Problem Pembelajaran di Mi). Auladuna: Jurnal Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1.2 (2019): 94-111.
DOI: https://doi.org/10.36835/au.v1i2.235

Anda mungkin juga menyukai