Anda di halaman 1dari 221

Candra Milad Ridha Eislam, Mikrotik Trainer #TR610,

Mikrotik Academy Coordinator


About me
Candra Milad Ridha Eislam
Using Mikrotik since ROSv5
2015, Join Pesantren Networkers IDN, IDN Foundation
2016 - now, Network Engineer & IT Trainer at IDN.id
2018 - now, Mikrotik Certified Trainer
2018 - now, NOC at Connexin, Hull, UK (ISP)
2019 - now, Mikrotik Academy Coordinator

Holding Cisco CCNA, Juniper JNCIA, Ubiquity UBWA, UEWA, Mikrotik MTCNA, MTCRE, MTCWE, MTCTCE,
MTCUME, MTCIPv6E, MTCSE, MTCEWE, MTCINE

+62 857-0031-0091 linkedin.com/in/candramilad

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 2


Perkenalkan Diri Anda
• Nama Lengkap / Panggilan?
• Alamat Asal?
• Instansi / pekerjaan?
• Pengalaman di Networking?
• Pengalaman menggunakan Mikrotik?
• Apa yang diharapkan dari training ini?

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 3


Tujuan Training MTCRE
Setelah mengikuti training ini maka peserta akan dapat memahami:
• Konsep static routing pada Mikrotik.
• Konsep dynamic routing OSPF pada Mikrotik.
• Multiple gateway (ECMP)
• Melakukan konfigurasi dan troubleshoot routing
• Melakukan konfigurasi dan troubleshoot VPN

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 5


Exam MTCRE
• MTCNA Certificate
• English, ada beberapa soal menggunakan Bahasa
• 25 Soal (Multiple, Check Box, True or False)
• 60 Menit
• Soal Random
• Passing grade 60%, nilai 50%-59% bisa exam ulang (second chance).
• Syarat Mikrotik Academy, Mikrotik Consultant, Trainer nilai harus minimal 75%
untuk Associate level (MTCNA) dan engineer level (MTC*E).

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 6


Outline

Modul 1 - Tunneling Modul 2 - Routing

• Point-to-point Addressing • Static Routing

• Tunnel dan VPN • Multiple Gateway

• VLAN • Routing Policy

• OSPF

• Routing Filter

Detailed outline available on https://mikrotik.com/download/pdf/MTCRE_Outline.pdf

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 7


Modul 1
Tunneling
Tunnel
• Tunnel merupakan metode menghubungkan jaringan yang berbeda lokasi
menggunakan sebuah jalur khusus di internet.
• Paket akan mengalamai modifikasi atau perubahan (penambahan header)
selama paket dikirimkan.
• Ketika paket sudah melewati tunnel dan sampai tujuan, maka header paket
akan dikembalikan seperti semula (header dilepas).

Internet

Tunnel
HQ Jakarta BR Semarang

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 10


VPN
• VPN (Virtual Private Network) cara aman untuk mengakses jaringan LAN
melalui internet dengan tunnel.
• VPN terbentuk dari beberapa tunnel yang digabung.

VPN Server

Internet
HQ Jakarta
VPN

VPN Client

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 11


Point-to-Point Addressing
• Merupakan tipe addressing yang digunakan untuk pengalamatan di jaringan
tunnel.
• Biasanya menggunakan pengalamatan IP /32, bisa menggunakan /30 sebagai
alternative bila ada perangkat yang tidak support /32

Jakarta Semarang

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 12


EoIP Tunnel
• EoIP merupakan tunnel protocol proprietary Mikrotik.
• EoIP support L2 Tunneling.
• EoIP menggunakan Generic Routing Encapsulation (GRE no 47).
• EoIP tidak melakukan enkripsi. Oleh karena itu wajib mengaktifkan IPsec pada
EoIP.
• Maksimum jumlah tunnel yang bisa dibuat oleh EoIP di Mikrotik adalah 65535.
• EoIP berjalan pada jaringan internet (public), lokal (LAN) dan diatas tunnel lain
(EoIP over IPIP atau EoIP over PPTP).
• Konfigurasi EoIP hanya mendefinisikan IP remote address (lawan) dan
tunnel id (disamakan) sedangkan untuk mac address antar tunnel harus unik.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 14


EoIP Tunnel

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 15


EoIP Tunnel

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 16


EoIP Tunnel - HQ
• Konfigurasi EoIP

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 17


EoIP Tunnel - HQ
• Konfigurasi Bridge dan addressing

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 18


EoIP Tunnel - Branch
• Konfigurasi EoIP

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 19


EoIP Tunnel - HQ
• Konfigurasi Bridge dan addressing

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 20


EoIP Tunnel - Verifikasi
• Ping antar PC local

• Traceroute antar PC local

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 21


PPTP Tunneling
• Point-to-Point Tunnelling Protocol (PPTP) merupakan salah satu tunnel yang
menyediakan enkripsi melalui IP.
• Merupakan tunnel yang banyak digunakan karena hamper semua OS support
PPTP client.
• Dapat digunakan untuk membuat koneksi aman antara jaringan local melalui
internet.
• RouterOS mendukung PPTP client dan PPTP Server.
• PPTP menggunakan port TCP 1723 dan IP protocol 47 GRE (Generic Routing
Encapsulation).
• NAT helpers digunakan untuk mendukung PPTP dijaringan NAT.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 23


PPTP Server
• Untuk mengaktifkan PPTP sebagai server, yang harus dilakukan adalah
enable service pada menu PPP > Interface > PPTP Server.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 24


PPTP Server
• Membuat authentikasi username dan password pada database (PPP Secret)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 25


PPTP Client
• Digunakan untuk melakukan Dial Out dari client ke server.
• Untuk pembuatan PPTP Client melalui menu PPP > Interface > Add > PPTP
Client.

IP Public PPTP Server

Username dan
password yang
dibuat di PPP Secret
PPTP Server

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 26


PPTP

Internet

• Gunakan OSPF untuk menghubungkan antar LAN

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 27


PPP Active Connections
• PPP Active connections digunakan untuk melihat list session client yang
sedang melakukan koneksi ke PPTP Server.
• Terdapat 2 flags :
• L = Local (username dan password yang digunakan berasal dari PPP
Secret).
• R = Radius (username dan password yang digunakan untuk login berasal
dari radius server).

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 28


IP Pool
• Menentukan range alamat IP yang bisa digunakan untuk service pada
RouterOS (DHCP, PPP, Hotspot, dll).
• Address diambil dari pool secara otomatis

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 29


L2TP Tunneling
• Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP) merupakan jenis protocol tunnelling dan
encapsulation lain untuk PPP.
• L2TP support non-TCP/IP protocols (frame relay, ATM, SONET).
• L2TP dikembangkan atas kerja sama antara Cisco dan Microsoft untuk
mengabungkan fitur PPTP dengan protocol proprietary Cisco yaitu protocol
Layer 2 Forwarding (L2F).
• L2TP tidak melakukan enkripsi paket, sehingga wajib menambahkan
keamanan seperti IPsec.
• L2TP menggunakan UDP port 1701.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 31


L2TP

Internet

• Gunakan OSPF untuk menghubungkan antar LAN

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 32


PPPoE
• Point-to-Point Protocol over Ethernet merupakan jenis protocol tunnel layer 2
yang digunakan untuk mengontrol akses ke jaringan.
• Salah satu jenis protocol tunnel yang banyak digunakan di ISP, karena dapat
dengan mudah melakukan management banyak client tanpa menggunakan IP
Public.
• Memberikan authentikasi, enkripsi dan kompresi.
• PPPoE hanya bekerja pada satu jaringan (one broadcast domain).

PPPoE Server PPPoE Client


One broadcast domain

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 34


PPPoE
• PPPoE mempunyai 2 tahapan
• Discovery Stages
• Sebelum konek ke server, client akan melakukan pencarian dengan cara
melakukan discovery stage untuk membuat sebuah koneksi yang
established.
• Session
• Kondisi dimana PPPoE client sudah terkoneksi ke server (established).

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 35


PPPoE Discovery Stages

PPPoE Client PADI


PPPoE Server
PADO

PADR

PADS

LCP/IPCP

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 36


PPPoE Discovery Stages
• PADI (PPP Active Discovery Initiation), PPPoE Client mengirimkan paket
broadcast ke jaringan dengan alamat pengiriman MAC Address
FF:FF:FF:FF:FF:FF:FF:FF untuk mencari di mana lokasi PPPoE server dalam
jaringan.
• PADO (PPP Active Discovery Offer). Merupakan jawaban dari PPPoE Server
atas PADI yang didapatkan sebelumnya, dengan memberikan identitas
berupa MAC Addressnya.
• PADR (PPP Active Discovery Request), merupakan informasi dari PPPoE
client ke server dengan menghubungi ulang server melalui MAC address yang
diberikan sebelumnya.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 37


PPPoE Discovery Stages
• PADS (PPP Active Discovery Session-confirmation) dari PPPoE Server ke
Client, isinya mengenai session ID dan pada tahap ini akan terjadi negosiasi
username, password dan IP address.
• PADT (PPP Active Discovery Terminate) digunakan untuk mengakhiri session.
Bisa dikirim dari Server atau dari Client.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 38


PPPoE Discovery Stages

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 39


PPPoE Session Stage
• LCP Negotiation
• Authentication
• IPCP Negotiation (Pembagian IP address ke client)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 40


PPPoE Server
• PPPoE Server support beberapa type interface.
• Tidak bisa dikonfigurasikan pada interface yang merupakan bagian dari bridge

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 41


PPPoE Client
• PPPoE Client digunakan untuk melakukan dial out PPPoE Server

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 42


List Port and Services
• TCP 443 - Secure Socket Layer (SSL) encrypted HTTP also used for SSTP
• UDP 500 - Internet Key Exchange (IKE) protocol
• UDP 1701 - Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP)
• TCP 1723 - Point-To-Point Tunneling Protocol ( PPTP)
• UDP 1194 - OpenVPN
• IP Protocol
• 4 - IPIP encapsulation
• 47 - General Routing Encapsulation (GRE) - used for PPTP and EoIP tunnels
• 50 - Encapsulating Security Payload for IPv4 (ESP)
• 51 - Authentication Header for IPv4 (AH)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 43


VLAN
• Layer 2 Network

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 45


VLAN
• VLAN

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 46


VLAN
• VLAN (Virtual LAN) merupakan cara untuk membagi network pada switch menjadi
beberapa network secara logical.
• VLAN bekerja pada layer data link dengan standarisasi 802.1Q.
• Mikrotik RouterOS memungkinkan membuat beberapa Virtual LAN untuk memisahkan
jaringan (Group) disebuah interface ethernet atau wireless.
• Benefit VLAN:
• Mengelompokan end host sesuai dengan kebutuhan
• Memecah broadcast domain
• Meningkatkan keamanan khususnya di Layer 2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 47


VLAN 802.1Q
• Ethernet Frame

• RouterOS support up to 4095 VLAN.


• 802.1Q mempunyai reserved VLAN ID yang digunakan untuk kebutuhan khusus,
VLAN ID yang tidak boleh digunakan adalah 0, 1 dan 4095.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 48


802.1QinQ / IEEE 802.1ad (VLAN over VLAN)
• Ethernet Frame

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 49


Switchport pada VLAN
• Ada 2 jenis port /switch port pada VLAN

• Edge ports (untagged / access)


• Digunakan untuk melewatkan sebuah VLAN
pada suatu interface
• Biasanya diterapakan untuk kebutuhan ke
spesifik host (perangkat yang tidak melewatkan
VLAN)

• Core ports (tagged / trunk)


• Digunakan untuk melewatkan beberapa VLAN
pada suatu interface.
• Diterapkan untuk kebutuhan ke perangkat yang
bisa melewatkan VLAN (Switch, router, dll)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 50


VLAN Configuration
• Interface VLAN

• Name : nama VLAN


• VLAN ID : VLAN ID Number (1-4095)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 51


VLAN

• PC yang berada dalam satu VLAN yang sama bisa terkoneksi, beda VLAN akan terisolir

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 52


VLAN
• Membuat port sebagai Tagged

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 53


VLAN
• Membuat port sebagai Untagged

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 54


Modul 2
Routing
Routing

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 56


Routing
• Proses melewatkan data dari satu jaringan ke jaringan lain melalui router.
• OSI Layer 3
• Digunakan untuk menghubungkan beda jaringan.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 57


Kenapa Routing?

• Ketika jaringan lokal sudah mulai komplek.

• Untuk pemantauan dan pengelolaan jaringan yang lebih baik.

• Traffic broadcast hanya terkonsentrasi di setiap subnet/network

• Koneksi antar IP Public

• Koneksi antar WAN

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 58


Klasifikasi Routing

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 59


Klasifikasi Routing

• Static Routing
• Adminitrator melalukan konfigurasi routing secara manual.

• Mendefinisikan setiap network tujuan dan gateway yang akan dilewati.

• Mau kemana lewat mana

• Dynamic Routing
• Admininstrator hanya melakukan sedikit konfigurasi (enable fungsi dynamic routing)

• Router-router akan secara otomatis mencari network tujuan dan gateway yang akan
dilewati.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 60


Komponen Routing

• RIB (Routing Information Base) / Routing Table

• FIB (Forwarding Information Base) / Forwarding Table

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 61


Routing Information Base

• RIB / Routing table merupakan table data dalam router yang berisi daftar route
ke jaringan/network tertentu.

• RIB juga berisi metric (nilai/prioritas) dari masing-masing route.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 62


Routing Information Base

• RIB Terbentuk dari:


• Connected network

• Dynamic Routing

• Static Route

Route Flags:

X - disabled, A - active, D - dynamic,


C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf,
m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 63


Fungsi Routing Information Base

• RIB digunakan untuk:


• Memfilter informasi routing dari semua jenis routing protocol

• Mengkalkulasi dan memilih best route ke network tertentu

• Membuat dan mengupdate FIB

• Mendistribusikan informasi routing ke routing protocol lainnya.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 64


Forwarding Information Base

• FIB digunakan untuk meneruskan paket melalui spesifik jalur.

• Paket yang dikirimkan ini sebelumnya merupakan hasil olahan dari RIB.

• FIB berisi informasi mengenai:

• All active routes By default


• Policy routing rules

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 65


Forwarding Information Base

• Dalam menentukan routing FIB akan melihat beberapa parameter berikut:


• Source Address
• Destination Address

• Source Interface
• Routing Mark
By default
• ToS

• Kemungkinan decision routingnya adalah sebagai berikut:


• Paket di tujukan untuk ke router
• Paket di discard

• Paket di tujukan ke sebuah alamat.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 66


Connected Route

• Merupakan informasi route yang berisi network-network yang terhubung secara


langsung ke router.

• Dibuat secara otomatis ke dalam routing table setiap menambahkan IP address pada
interface yang aktif.

• Route Flag = DAC

• Distance = 0

• Gateway = interface

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 67


How Routing Works (1)

Saya akan kirim paket


ke 192.168.20.2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 68


How Routing Works (2)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 69


How Routing Works (3)

Hallo, aku dapat paket


dari 192.168.10.2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 70


How Routing Works (4)

Hallo 192.168.10.2, paket


sudah diterima, aku akan
kirimkan balasan ini ke kamu

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 71


How Routing Works (5)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 72


How Routing Works (6)

Saya akan kirim paket


ke 192.168.20.2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 73


How Routing Works (7)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 74


Static Route

• Static route merupakan salah satu routing yang dibuat/ditambahkan secara manual
kedalam routing table.

• Informasi yang ditambahkan pada static route berupa informasi dst. address (network
tujuan) dan gateway (jalur yang dilewati menuju network tujuan tersebut).

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 76


Static Route - Destination Address

• Destination address berisi informasi mengenai alamat/address tujuan yang akan kita
tuju.

• Ada 3 format penulisan destination address :


1) Network 2) Spesifik IP 3) All Network

Bila parameter destination address tidak di isi/define, maka akan bernilai all network (0.0.0.0/0)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 77


Static Route - Gateway

• Gateway merupakan alamat atau jalur yang dilewati untuk menuju ke destination
address.

• Gateway bisa berupa IP address atau Interface.

• IP Gateway router adalah IP yang masih satu subnet dengan router (directly
connected)

Interface yang boleh digunakan untuk gateway


adalah interface yang bertipe point to point (pptp,
pppoe, l2tp, dst)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 78


Static Route (R1)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 79


Static Route (R2)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 80


Static Route
• Konfigurasikan Static Route untuk menghubungkan antara PC dengan Server

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 81


Static Route
• Konfigurasikan Static Route untuk menghubungkan semua PC

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 82


Static Route
• Konfigurasikan Static Route untuk menghubungkan semua PC

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 83


Route Parameter

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 85


Check Gateway
• Check Gateway adalah pengecekan gateway oleh router melalui koneksi layer 3
dalam interval 10 detik sekali.
• Requset Time Out bila dalam 10 detik tidak menerima respon dari gateway.
• Unreachable bila 2x Request Time Out tidak menerima respon dari gateway.
• Check gateway bisa berupa ICMP echo request (PING) dan ARP request.

• Semua route dengan gateway yang sama akan terkena efek check gateway.
Walaupun hanya ada satu route saja yang mengaktifkannya.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 86


Route Type
• Digunakan untuk memblock dst-address tertentu melalui routing table.
• By default nilainya unicast.

• Kita bisa melakukan blocking untuk network/dst-addres tertentu menggunakan


beberapa type berikut:
• Blackhole (memblock secara diam-diam / silently discard packet).
• Prohibit (memblock dan mengirimkan pesan error ICMP admininstratively
prohibited) type 3 code 13.
• Unreachable (memblock dan mengirimkan pesan error ICMP host unreachable)
type 3 code 1.
• ketiga type diatas tidak memerlukan IP address gateway.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 87


Admininstrative Distance
• Admininstrative Distance (Distance) digunakan untuk pemilihan jalur terbaik ketika
terdapat dua atau lebih route yang berbeda ke tujuan yang sama.
• Nilai distance (0-255)
• Connected route : 0
• Static route : 1
• eBGP : 20
• OSPF : 110
• RIP : 120
• MME : 130
• iBGP : 200
• Semakin kecil nilai distance, semakin prioritas.
• Route dengan distance 255 adalah route yang direject oleh route filter.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 88


Scope dan Target Scope
• Mekanisme check gateway yang digunakan hanya bisa mendeteksi problem koneksi
pada hoop (gateway) terdekat.

Solusinya pake scope dan target scope

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 89


Scope dan Target Scope
• Digunakan untuk static route yang dibuat secara recursive.
• Recursive = Gateway tidak terkoneksi secara langsung.
• Pada FIB router melakukan nexthop lookup, yaitu gateway yang dituju ada di
interface mana.
• Router dapat meresolve nexthopnya hanya melalui route lain yang memiliki scope
lebih kecil atau sama dengan target scope dari route tersebut.
• Targer scope merupakan nilai scope maximum dari rule lainnya yang reachable.
• Fungsi :
• Digunakan untuk monitoring check gateway bila gateway tersebut tidak
terhubung secara langsung ke router.
• Dikombinasikan dengan iBGP

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 90


Scope dan Target Scope
• Nilai default scope dan target scope

Syarat untuk membuat recursive route adalah


dengan membuat nilai target scope >= nilai scope

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 91


Recursive Route
(DAC) Dst-addr = 10.23.23.0/29
pref-source = 10.23.23.3
(DAC) Dst-addr = 192.168.30.0/24
pref-source = 192.168.30.1
(AS) Dst-addr = 10.12.12.0/30, gw=10.23.23.2
(AS) Dst-addr = 192.168.20.0/24, gw=10.23.23.2
(AS) Dst-addr = 192.168.10.0/24, gw=10.12.12.1

(DAC) Dst-addr = 10.12.12.0/30


pref-source = 10.12.12.1
(DAC) Dst-addr = 192.168.10.0/24
pref-source = 192.168.10.1
(AS) Dst-addr = 10.23.23.0/29, gw=10.12.12.2
(AS) Dst-addr = 192.168.20.0/24, gw=10.12.12.2
(AS) Dst-addr = 192.168.30.0/24, gw=10.23.23.3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 92


Recursive Route

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 93


Recursive Route
• Syarat supaya recursive bisa running adalah dengan merubah parameter scope dan
target scope.
• Nilai target scope harus sama dengan scope atau lebih besar dari nilai scope.

R1 R2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 94


Preferred Source
• Merupakan source IP address dari paket yang akan meninggalakan router.
• Default nilai preferred source adalah null, kecuali untuk connected route (DAC)
akan berisi IP address interfacenya.
• Fungsi:
• IP Address asal untuk paket data yang berasal dari router.
• IP address src-address-to untuk paket data yang terkena action NAT-Masquerade.
• Jika tidak ditentukan, otomatis akan menggunakan salah satu IP address yang ada
output interface dari paket.
• Jika isian pref-src adalah IP address yang tidak terpasang pada router, rule ini akan
non-aktif.
• Implementasinya digunakan Ketika kita akan memanipulasi traffic uplink lewat IP A
dengan pref-src IP B, maka downlink akan menuju IP B.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 95


Routing - Best Selection Route
• Untuk pemilihan route / jalur terbaik secara otomatis router akan melihat
beberapa parameter sebagai berikut :
• Network (pastikan dst-address dengan yang akan dituju sama)
• Prefix (spesifik prefix)
• Distance (semakin kecil distance, semakin prioritas)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 97


Routing - Best Selection Route
• Network (pastikan dst-address dengan yang akan dituju sama)

Contoh :
Bila ada paket yang akan dikirimkan ke tujuan 192.168.97.190, terdapat 2 buah gateway
sebagai berikut:
#1 dst-address=192.168.97.0/25 gateway=192.168.1.1
#2 dst-address=192.168.97.128/25 gateway=192.168.2.1

Manakah gateway yang akan digunakan?


Paket akan dikirimkan melalui 192.168.2.1, karena 192.168.97.190 masuk ke dalam
range network 192.168.97.128

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 98


Routing - Best Selection Route
• Prefix (semakin spesifik, semakin di pilih)

Contoh :
Bila ada paket yang akan dikirimkan ke tujuan 192.168.88.10, terdapat 2 buah gateway
sebagai berikut:
#1 dst-address=192.168.88.0/28 gateway=192.168.3.1
#2 dst-address=192.168.88.0/26 gateway=192.168.4.1

Manakah gateway yang akan digunakan?


Paket akan dikirimkan melalui 192.168.3.1, karena prefix yang digunakan lebih spesifik.
/28 = 16 address sedangkan /26 = 64 address

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 99


Routing – Best Selection Route
• Distance (semakin kecil, semakin prioritas)

Contoh :
Bila ada paket yang akan dikirimkan ke tujuan 192.168.100.20, terdapat 2 buah gateway
sebagai berikut:
#1 dst-address=192.168.100.0/27 distance=1 gateway=192.168.5.1
#2 dst-address=192.168.100.0/27 distance=2 gateway=192.168.6.1

Manakah gateway yang akan digunakan?


Paket akan dikirimkan melalui 192.168.5.1, karena distance terkecil.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 100


Routing – Best Selection Route
Contoh :
Bila ada paket yang akan dikirimkan ke tujuan 192.168.200.3, terdapat 2 buah
gateway sebagai berikut:
#1 dst-address=192.168.200.0/29 distance=5 gateway=192.168.7.1
#2 dst-address=192.168.200.0/28 distance=3 gateway=192.168.8.1

Manakah gateway yang akan digunakan?

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 101


Load Balancing dan Fail Over

• Load balance merupakan teknik untuk mendistribusikan beban kerja di dua atau
lebih link jaringan untuk memaksimalkan troughput, meminimalisasi respone time dan
menghindari overload.

• Fail Over adalah system proteksi untuk menjaga apabila link utama terganggu,
secara otomatis akan memfungsikan jalur cadangan (link kedua, ketiga, dst)

• Load balance dan Fail Over dapat diatur menggunakan default route.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 103


Load Balancing dan Fail Over

aktif aktif aktif backup

Load Balance Fail Over

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 104


Jenis Load Balance
• Per packet load balancing
• Interface Bonding
• Pembagian beban berdasarkan packet-packet (packet 1 lewat gateway A, packet B lewat gateway B)
• Per connection load balancing
• NTH
• Pembagian berdasarkan koneksi (koneksi 1 lewat gateway A, koneksi 2 lewat gateway B)
• Per address-pair connection load balancing
• ECMP dan PCC (Per Connection Classified)
• Pembagian traffic berdasarkan koneksi dan IP address asal dan tujuan dari koneksi tersebut
• Custom load balancing (Policy Routing → Routing Mark)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 105


Equal Cost Multi Path (ECMP)
• ECMP memungkinkan router memiliki
lebih dari 1 gateway untuk 1 network
tujuan.
• Masing-masing gateway dipilih
berdasarkan algoritma Round Robin
dari kombinasi src/dst address.
• Gateway yang sama dapat ditulis
berulang-ulang.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 107


ECMP Load Balance

Test traceroute dari PC ke beberapa situs di internet


tracert –d google.com
tracert –d idn.id
tracert –d detik.com

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 108


ECMP Load Balance - Interfaces Description
• Konfigurasikan Description / labeling pada Interface untuk mempermudah dalam
konfigurasi (Optional)

/interface ethernet
set [ find default-name=ether1 ] name=ether1-to-ISP1
set [ find default-name=ether2 ] name=ether2-to-ISP2
set [ find default-name=ether3 ] name=ether3-Local

Interfaces Menu CLI Command

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 109


ECMP Load Balance - Addressing
• Konfigurasikan IP Address sesuai dengan topology

/ip address
add address=11.11.11.1/24 interface=ether1-to-ISP1
add address=22.22.22.1/24 interface=ether2-to-ISP2
add address=192.168.100.1/24 interface=ether3-Local

IP > Address

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 110


ECMP Load Balance - NAT

/ip firewall nat


IP > Firewall >> NAT add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1-to-ISP1
add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2-to-ISP2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 111


ECMP Load Balance - DNS
• DNS Configuration

/ip dns
set servers=8.8.8.8,1.1.1.1

IP > DNS

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 112


ECMP Load Balance - Route
• Konfigurasi ECMP Route untuk load balance

IP > Routes

/ip route
add distance=1 gateway=22.22.22.10,11.11.11.10

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 113


ECMP Fail Over

Test traceroute dari PC ke beberapa situs di internet


tracert –d google.com
tracert –d idn.id
tracert –d detik.com

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 114


ECMP Fail Over - Route
• Melanjutkan lab sebelumnya, hapus ECMP route sebelumnya, buatlah route baru
sebagai berikut, aktifkan check gateway pada main route.

IP > Routes

IP > Routes /ip route


add check-gateway=ping distance=1 gateway=11.11.11.10
add distance=2 gateway=22.22.22.10

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 115


ECMP Fail Over - Route
• Pastikan route ke internet akan dilewatkan melalui ISP1 (main link)

• Traceroute dari laptop ke Internet.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 116


Routing Policy

• Secara default, setiap konfigurasi route (Static Route, Dynamic Route, Connected
Route) akan menggunakan routing table utama “main”.

• Kita bisa membuat table routing tambahan dan mengarahkan suatu route agar
menggunakan routing table tersebut dengan menggunakan:
1. IP > Route > Rules
2. IP > Firewall > Mangle > Route-mark
• Setiap routing mark yang dibuat membentuk routing table sendiri memiliki nama
sama dengan nama routing marknya.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 118


Route Rules

• Route rules hanya dapat melakukan decision hanya berdasarkan src-address, dst-
address, routing mark, dan interface.

• Untuk kebutuhan spesifik disarankan menggunakan mangle.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 119


Route Rules
• Traffic dari 192.168.100.0/24 akan dilewatkan
melalui ISP 1 (11.11.11.0/24).

• Traffic dari 192.168.200.0/24 akan dilewatkan


melalui ISP 2 (22.22.22.0/24.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 120


Route Rules

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 121


Routing Mark

• Untuk mengarahkan traffic yang lebih spesifik ke sebuah router, traffic tersebut harus
diidentifikasi terlebih dahulu melalui routing mark. (IP > Firewall > Mangle)

• Chain yang bisa digunakan untuk action Mark Routing adalah Prerouting dan Output.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 122


Routing Mark - Prerouting

• Menandai traffic yang melalui router

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 123


Routing Mark - Output

• Menandai traffic yang keluar /


berasal dari router

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 124


Routing Mark

• Setiap packet hanya dapat memiliki satu routing mark.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 125


Misah Traffic

• Pastikan semua traffic ICMP (ping, traceroute) mengarah ke ISP2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 126


Misah Traffic - Marking ICMP

• Tandai traffic ICMP yang berasal dari local menggunakan Mark Routing.
IP > Firewall > Mangle

/ip firewall mangle


add action=mark-routing chain=prerouting in-interface=ether3-Local \
new-routing-mark=ICMP-Route passthrough=no protocol=icmp

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 127


Misah Traffic - Marking ICMP

• Implementasikan Routing Mark pada salah satu route

IP > Route

/ip route
add distance=2 gateway=22.22.22.10 routing-mark=ICMP-Route
add check-gateway=ping distance=1 gateway=11.11.11.10

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 128


Kelemahan ECMP

• Forwarding table di Linux kernel secara otomatis akan refresh pada interval tertentu
(beberapa detik/menit).

• Hal ini menyebabkan ada kemungkinan paket data untuk suatu aplikasi berganti
koneksi sehingga mendapatkan masquerade address yang berbeda. Koneksi bisa
terputus.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 129


TTL (Time to Live)

• TTL merupakan suatu nilai pada paket data (Header IP) yang menyatakan berapa
lama paket tersebut bisa beredar/berjalan-jalan diJaringan.

• Nilai TTL menentukan paket harus diteruskan ke router selenjutnya (next hop router)
atau di discard.

• Nilai default TTL adalah 64, maximum 255 (8bits) dan nilainya akan berkurang 1 setiap
data melewati router (layer3), beberapa saat sebelum forwarding decision.

• TTL digunakan untuk membatasi koneksi sharing.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 130


TTL (Time to Live)

• Router tidak akan melewatkan traffic ke route selanjutnya apabila TTL yang dia terima
bernilai = 1

• Routing loop = paket berputar-putar dalam jaringan loop, sampai TTL habis.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 131


Change TTL - Membatasi Koneksi Sharing

• Mengubah nilai TTL kearah laptop menjadi 1

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 132


Change TTL - Membatasi Koneksi Sharing

• Mengubah nilai TTL kearah laptop menjadi 1

IP > Firewall > Mangle

/ip firewall mangle


add action=change-ttl chain=postrouting new-ttl=set:1 out-interface=\
ether3-Local passtrough=yes

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 133


Dynamic Routing

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 135


IGP & EGP

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 136


IGP & EGP

Berdasarkan Jenisnya Dynamic Routing dibagi menjadi 2:

• IGP → menghandle routing di dalam satu Autonomous System (satu routing domain).

• Routing yang bekerja pada jaringan milik kita sendiri.

• EGP → menghandle routing antar Autonomous system (antar domain routing).

• Routing yang bekerja antara jaringan kita dengan jaringan orang lain.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 137


Autonomous System (AS)

Autonomous System merupakan gabungan dari jaringan / router yang masih satu
kepemilikan.

Gabungan router yang memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 138


Routing Distribution

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 139


OSPF

• Open Shortest Path First (OSPF) merupakan dynamic routing yang termasuk kedalam
kategori IGP.

• OSPF mempunyai kemampuan Link State (mendeteksi status link) dan algoritma
Djikstra (pencarian jalur terpendek).

• OSPF mampu menjaga, mengatur, dan mendistribusikan informasi routing antar


network walaupun topologi network tersebut berubah-ubah secara dinamis.

• Menggunakan IP protocol (layer3) nomor 89.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 141


Kenapa OSPF?

• Unlimited hop count.

• Menggunakan IP multicast untuk mengirimkan informasi routing updatenya.

• Update hanya dikirimkan ketika ada perubahan jaringan / topologi.

• Terdapat area untuk membagi jumlah router.

• transfers and tags external routes injected into AS.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 142


OSPF Feature

OSPF (IPv4 RFC 2328)

• Dynamic Routing

• IGP didalam sebuah routing domain

• Proses convergence yang cepat

• Link state / shortest path technology

• Route authentication

• Support sistem pembagian area

• Support Fail Over

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 143


OSPF Terminology - Part 1
• Neighbor - connected (adjacent) router that is running OSPF with the adjacent interface
assigned to the same area. Neighbors are found by Hello packets (unless manually
configured).

• Adjacency - logical connection between a router and its corresponding DR and BDR. No
routing information is exchanged unless adjacencies are formed.

• Link - link refers to a network or router interface assigned to any given network.

• Interface - physical interface on the router. The interface is considered a link when it is
added to OSPF. Used to build link database.

• LSA - Link State Advertisement, data packet contains link-state and routing information,
that is shared among OSPF Neighbors.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 144


OSPF Terminology - Part 2
• DR - Designated Router, chosen router to minimize the number of adjacencies formed. The option is used
in broadcast networks.

• BDR - Backup Designated Router, hot standby for the DR. BDR receives all routing updates from adjacent
routers, but it does not flood LSA updates.

• Area - areas are used to establish a hierarchical network.

• ABR - Area Border Router, router connected to multiple areas. ABRs are responsible for summarization
and update suppression between connected areas.

• ASBR - Autonomous System Boundary Router, router connected to an external network (in a different
AS). If you import other protocol routes into OSPF from the router it is now considered ASBR.

• NBMA - Non-broadcast multi-access, networks allow multi-access but have no broadcast capability.
Additional OSPF neighbor configuration is required for those networks.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 145


OSPF Terminology - Part 3
• Broadcast - Network that allows broadcasting, for example, Ethernet.

• Point-to-point - Network type eliminates the need for DRs and BDRs

• Router-ID - IP address used to identify the OSPF router. If the OSPF Router-ID is not configured
manually, a router uses one of the IP addresses assigned to the router as its Router-ID.

• Link State - The term link-state refers to the status of a link between two routers. It defines the
relationship between a router's interface and its neighboring routers.

• Cost - Link-state protocols assign a value to each link called cost. the cost value depends on the
speed of the media. A cost is associated with the outside of each router interface. This is referred to
as interface output cost.

• Autonomous System - An autonomous system is a group of routers that use a common routing
protocol to exchange routing information.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 146


OSPF Areas

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 147


OSPF Areas

• Suatu Autonomous System (AS) terdiri dari satu atau beberapa area.

• Area merupakan system grouping yang digunakan OSPF, yaitu gabungan dari
beberapa router IR (internal router).

• Area memudahkan dalam manajemen jaringan besar OSPF.

• Secara default OSPF menggunakan area 0 (backbone).

• Setiap area mempunyai ID (area id) yang menggunakan format IP address 32bit
(0.0.0.0 – 255.255.255.255).

• Dalam satu AS, area id harus unik.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 148


OSPF Areas Type

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 149


OSPF Areas Type
• Backbone – (Area 0)
• Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area (standar area)
• Semua standar area harus terhubung dengan backbone secara logic
• Area id = 0.0.0.0

• Standar Area
• Merupakan sub-area dari area backbone. Area ini menerima LSA intra area dan inter area dari ABR yang terhubung
dengan area 0

• Stub Area
• Area customers, atau merupakan area paling ujung, area ini tidak menerima advertise external route, baik dari ABR
maupun dari ASBR

• Not So Stuby Area (NSSA)


• Stub area yang memiliki external router yang diberikan ke area lain.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 150


OSPF Backbone Area

• Area 0 atau backbone area merupakan area dimana ABR berkumpul untuk saling
menukarkan informasi routing dari area-area yang lain.

• Setiap non-backbone (area standard) harus terhubung secara langsung dengan area
backbone.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 151


OSPF Backbone Area

• Area backbone juga merupakan area transit seblum traffic keluar atau masuk ke
dalam sebuah AS

• Area non backbone yang tidak terhubung secara langsung ke area backbone bisa
terhubung ke backbone area menggunakan Virtual Link.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 152


OSPF Router

• IR (Internal Router) merupakan router yang tergabung dalam sebuah area.

• ABR (Area Border Router) merupakan router yang menjembatani area satu dengan
area yang lain.

• ASBR (Autonomous System Bondary Router) merupakan router yang


menjembatani antar router yang ada di dalam AS dengan network lain (beda AS) →
router terluar.

• ASBR juga bisa berarti router OSPF yang menjembatani protocol routing OSPF
dengan protocol routing lain (RIP, BGP, IS-IS dll)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 153


Enable OSPF pada Router

• Minimal konfigurasi/setting
OSPF adalah hanya
menambahkan network yang
directly connected kedalam
Routing OSPF Network

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 154


OSPF - Single Area (Backbone)

• Konfigurasikan IP Address sesuai topologi

• Tambahkan semua connected network pada menu Routing > OSPF > Network

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 155


OSPF - Single Area (Backbone)
• Tambahkan semua connected network ke routing > ospf > network

R1 R2 R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 156


OSPF - Single Area (Backbone)
• Check Neighbor (Routing > OSPF > Neighbor) Neighbor berisi informasi mengenai router
R1 tetangga yang terhubung secara langsung
(direct connected) dengan router kita.

- Router ID (identitas router) dalam jaringan

R2 OSPF Router ID harus unik.

- State (status neighbor OSPF)

R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 157


OSPF - Single Area (Backbone)
• Check Routing Table (IP > Routes)
R1 R3

R2 DAo (Dynamic Active OSPF)

OSPF menggunakan nilai distance = 110

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 158


OSPF Router-ID

• Router-ID merupakan identitas router yang berada di jaringan OSPF.


Routing > OSPF > Instance

• Bisa diset secara manual menggunakan format IPv4 (32 bit).

• Bila router-id tidak kita set (0.0.0.0) maka secara otomatis router akan menggunakan
IP terkecil pada table IP address sebagai router-id.

• Dalam jaringan OSPF router-id harus unik.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 159


OSPF Neighbor Discovery
• OSPF mampu melakukan pencarian neighbor secara otomatis dengan cara mengirimkan
hello secara berkala pada interface yang telah dikonfigurasikan OSPF..
- Hello Interval = 10s

- Dead Interval = 40s

• Kedua router mengktifkan protocol OSPF dalam satu area yang sama.

• Interface router tersebut harus berada dalam satu subnet yang sama, kecuali network type
point-to-point (tunnel/vpn)

• Authentikasi, hello dan dead interval harus sama.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 160


OSPF Neighbor State
Neighbor State Description

Down Router tidak menerima hello packet dari router manapun.

Attempt Router mengirimkan hello packet tetapi belum mendapat respon (hanya pada tipe NBMA).

Init Router mendapatkan hello packet dari router lain, tetapi belum terbentuk hubungan bidirectional (2 way) pada
tahap ini router-id penerima belum terdaftar pada list neighbor.
2-Way Hubungan bidirectional antar router sudah terbentuk, router-id dan IP address penerima sudah terdaftar pada
list neighbor.
ExStart DR dan BDR sudah terpilih, pertukaran link state dimulai.

Exchange Router akan mengirimkan database descriptor (DBD) ke router lain. (pertukaran DBD).

Loading Router akan mengirimkan Link State Request packet (LSR), LSR akan dibalas dengan Link state ACK dan link state
reply. Akhir tahap ini semua router mempunyai DB yang sama.
Full Informasi routing dari router lain sudah tersinkronisasi dan kedua router sudah terhubung secara penuh.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 161


OSPF Packet Type

• Hello - digunakan untuk komunikasi dengan router lain.

• Database Descriptor (DB) - digunakan untuk mengecek sinkronisasi database


routing antar router.

• Link State Request (LSR) - digunakan untuk meminta informasi routing update.

• Link State Update (LSU) - digunakan untuk mengirimkan informasi routing update.

• Link State Acknowledge (LSAck) - digunakan untuk mengkonfirmasi informasi


routing update.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 162


How OSPF Works (1)

1. Membentuk Adjacency

Router akan mengirimkan Hello Packet ke semua neighbor untuk


mengenalkan dirinya.
Default hello packet adalah 10 detik.
Tidak akan terbentuk adjacency ketika router tidak menerima hello paket
selama 40 detik (dead interval)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 163


How OSPF Works (2)

2. DR and BDR election

DR dan BDR dipilih secara otomatis, router pertama yang mengaktifkan OSPF dalam satu
subnet akan menjadi DR.

DR (Designated Router) merupakan router yang memulai pertukaran data, dan


meminimalkan routing update.
BDR (Backup Designated Router) mengantikan DR jika down.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 164


How OSPF Works (2)

2. DR and BDR election

DR BDR

Bisa juga menentukan DR secara manual dengan cara merubah nilai priority router pada OSPF
- Nilai Priority 0-255
- Semakin tinggi nilai priority router, semakin besar kesempatan menjadi DR

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 165


How OSPF Works (2)

2. DR and BDR election

BDR DR

- Bila nilai priority kedua router sama, maka router dengan router-id terbesar akan jadi DR

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 166


How OSPF Works (2)

2. DR and BDR election

DR Other DR

- Bila nilai priority = 0, maka router tidak akan pernah jadi DR (DR OTHER)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 167


How OSPF Works (3)

3. Collect state and share to neighbor routers in the same area

Router mengumpulkan seluruh informasi jalur dalam jaringan dengan bertukar informasi mengenai
state-state dan jalur-jalur. DR akan memulai lebih dulu proses pengiriman ini.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 168


How OSPF Works (3)

3. Collect state and share to neighbor routers in the same area

Setelah loading state selsai, maka OSPF router akan memiliki informasi state lengkap (full state)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 169


How OSPF Works (4)
Nilai default cost untuk semua type interface di Mikrotik adalah 10
4. Pemilihan best route

OSPF menggunakan cost sebagai matric untuk pemilihan best routenya

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 170


How OSPF Works (4)

4. Pemilihan best route

Cost akan dijumlah di tiap Out-Interface, semakin kecil nilai cost maka akan diprioritaskan

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 171


How OSPF Works (4)

4. Pemilihan best route

Jika nilai cost di kedua jalur sama, maka akan load balance (ecmp)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 172


How OSPF Works (5)

5. Menjaga Informasi Routing Tetap up-to-date

192.168.100.0/29 dapat di tuju melalui R4

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 173


How OSPF Works (5)

5. Menjaga Informasi Routing Tetap up-to-date

192.168.100.0/29 dapat di tuju melalui R2

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 174


OSPF Area Non Backbone

• Sangat memungkinkan dalam sebuah AS memiliki lebih dari satu area menyesuaikan
skala jaringan yang dimiliki.

• Semakin banyak router dan jaringan didalamnya, semakin besar ukuran Link State
Database (CPU load, memory).

• IR (Internal Router) hanya mendapatkan Link State Advertisement (LSA) hanya dari
router lain yang masih dalam satu area.

• Area non backbone yang ingin mendapatkan LSA secara lengkap dan bisa terkoneksi
dengan jaringan yang ada diluar AS maka harus terhubung secara logic dengan
backbone (Area 0).

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 175


OSPF Area Non Backbone – Membuat Area Baru

• Routing > OSPF > Areas

• Assign area yang telah dibuat pada network

- Area ID merupakan identitas / pengenal area.


- Format 32 bit (IPv4).
- Dalam OSPF area id harus unik.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 176


OSPF - Multi Area (Backbone – Non Backbone Area)

• Buat area sesuai topologi

• Update area untuk connected network sesuai topologi pada OSPF Network

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 177


OSPF - Multi Area (Backbone – Non Backbone Area)
• Membuat area 1 dan area 2

R1 R2 R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 178


OSPF - Multi Area (Backbone – Non Backbone Area)
• Update area pada connected network

R1 R2 R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 179


OSPF - Single Area (Backbone)
• Check Routing Table (IP > Routes)
R1 R3

R2 Intra area = route dari OSPF yang masih dalam


satu area

Inter area = route dari OSPF yang berbeda


area

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 180


OSPF - Multi Area (Backbone – Non Backbone Area)

• Buat area sesuai topologi

• Update area untuk connected network sesuai topologi pada OSPF Network

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 181


OSPF Virtual Link

• Virtual link digunakan untuk menghubungkan koneksi non backbone area ke


backbone area melewati non backbone area lainnya.

• Virtual link juga digunakan untuk koneksi OSPF antar backbone melewati non
backbone area.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 182


OSPF Virtual Link

• Area yang digunakan untuk menghubungkan area backbone dengan area non
backbone lain yang terisolir disebut sebagai area transit.

• Virtual Link dikonfigurasikan pada router ABR.


• ABR yang menghubungkan antara backbone dengan area transit

• ABR yang menghubungkan antara area transit dengan area non backbone lain yang
terisolir

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 183


OSPF Virtual Link

Routing > OSPF > Virtual Links


- Neighbor ID : merupakan alamat IP ABR lawan.
(disarankan menggunakan IP loopback lawan)

- Transit Area : area yang dijadikan sebagai penghubung antara


backbone dengan area non backbone lain yang terisolir.

Bisa juga menambahkan authentikasi untuk mengamankan jalur virtual


link diatara kedua router

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 184


OSPF Virtual Link

• Buatlah interface loopback untuk remote virtual link (Bridge > add name=loopback)

• Konfigurasikan Virtual Link untuk menghubungkan area 3 ke backbone

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 185


OSPF Virtual Link
• Membuat interface loopback (create bridge interface tanpa port = loopback) dan advertise
kedalam OSPF network.

R2

R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 186


OSPF Virtual Link
• Clear OSPF Process melalui instance
Clear ospf process dengan cara disable - enable
instance
• Create Virtual Link

R2 R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 187


OSPF Virtual Link
• Check OSPF Neighbor dan routing table R1

R2

Network yang berada pada area3 (terisolir) sekarang


sudah muncul kedalam routing table router lain.

R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 188


OSPF Virtual Link

• Buatlah interface loopback untuk remote virtual link (Bridge > add name=loopback)

• Konfigurasikan Virtual Link untuk menghubungkan area 3 ke backbone

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 189


OSPF DR and BDR

• Dalam setiap broadcast network, router akan memilih :


• Designated Router (DR)

• Backup Designated Router (BDR)

• DR berfungsi untuk mengumpulkan dan menyebarkan LSA dalam satu area, sehingga
mengurangi traffic dan waktu process pertukaran LSA antar router.

• BDR akan mengantikan DR jika terjadi error.

• Pemilihan DR dan BDR adalah secara otomatis, router pertama di jaringan OSPF
dalam satu broadcast domain akan menjadi DR.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 190


OSPF DR and BDR

• DR dan BDR bisa ditentukan secara manual dengan cara merubah nilai priority pada
router (Routing > OSPF > Interfaces).

• Nilai priority 0-255

• Priority tertinggi akan jadi DR

• Jika nilai priority sama, router dengan router-id terbesar akan


jadi DR

• Jika priority diubah ke 0, tidak akan pernah jadi DR (DR Other)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 191


Kenapa perlu DR dan BDR?
• Pada jaringan broadcast, setiap router akan
saling mengirimkan traffic adjacency ke
semua router untuk melakukan sinkronisasi
sehingga akan berdampak semakin
banyaknya traffic adjacency (Link state
update dan Acknowledge) yang dikirimkan
oleh setiap routernya.

• Contoh ada 6 router dalam satu broadcast


domain, maka akan ada sekitar 15 traffic
adjacency atau n*(n-1)/2
Total traffic → 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15 n = jumlah router

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 192


Kenapa perlu DR dan BDR?
DR adjacency

BDR adjacency
• Dengan adanya pemilihan DR dan BDR
dalam broadcast network akan membantu
mengurangi traffic adjacency.

• Semua router hanya melakukan


sinkronisasi hanya pada router yang terpilih
sebagai DR dan BDR.

• Dapat mengurangi yang tadinya n*(n-1)/2


menjadi 2n-3

n = jumlah router
Total traffic → 5 + 4 = 9

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 193


OSPF LSA Type

• OSPF adalah type routing jenis Link State (berdasarkan status link)

• Untuk menyebarkan informasi Link state ke seluruh router dalam jaringan, OSPF
memiliki sebuah system khusus disebut dengan istilah Link State Advertisement (LSA).

• Paket LSA berisi informasi seputar link-link yang ada dalam sebuah router dan
statusnya masing-masing.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 194


OSPF LSA Type

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 195


OSPF LSA Type

• Type 1 (Router Link)


• memberikan informasi router yang terhubung langsung dan kondisi cost interfacenya dalam 1 area.

• Type 2 (Network Link)


• Digenerate oleh DR, memberikan informasi list semua router yang berdekatan, LSA type ini dibroadcast
di dalam satu area.

• Type 3 (Summary Link)


• Digenerate oleh ABR, memberikan informasi mengenai summary jaringan dan link internal area yang
akan di advertise ke area lain dalam suatu AS.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 196


OSPF LSA Type
• Type 4 (ASBR Summary Link)
• Dari ABR ke backbone area, memberikan informasi alamat ASBR, menginformasikan ASBR berada di non
backbone area, informasi berupa alamat, bukan table routing.

• Type 5 (AS External Link)


• Memberikan informasi routing yang dipelajari oleh ASBR. LSA External disebarkan ke semua area kecuali stub
area. LSA ini terbagi menjadi 2 type : External Type 1 dan External Type 2.

• Type 6 (Group Membership)


• Digunakan untuk multicast OSPF (MOSPF), jarang digunakan dan tidak support oleh Mikrotik RouterOS

• Type 7 (NSSA External Link)


• Diinformasikan oleh ASBR yang berada pada NSSA, LSA type 7 ini akan berubah menjadi LSA type 5 setelah
melewati ABR.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 197


OSPF Network Type

• Secara default network type pada interface LAN


adalah broadcast

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 198


OSPF Network Type

• Point to point

• Digunakan pada tipe jaringan point to point seperti tunnel / VPN

• Tidak melakukan pemilihan DR dan BDR

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 199


OSPF Network Type

• Broadcast

• Single packet yang ditransmisikan oleh router dapat digandakan oleh device seperti switch,
sehingga setiap sisi end pointnya menerima copy dari paket tersebut

• Melakukan pemilihan DR dan BDR

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 200


OSPF Network Type

• Non Broadcast Multi Access (NBMA)

• OSPF hello packet ditransmisikan secara unicast ke masing-masing neighbor.

• Diperlukan konfigurasi manual neighbor (Routing > OSPF > NBMA Neigbor)

• Melakukan pemilihan DR dan BDR

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 201


OSPF Network Type

• Point to Multi Point

• Cocok diterapkan pada jaringan Wireless, bila mode “broadcast” tidak bekerja secara
maksimal

• Tidak membutuhkan manual konfigurasi pada neighbor

• Tidak melakukan pemilihan DR dan BDR

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 202


OSPF Redistribute Type

• as type 1 – pemilihan route berdasarkan


penjumlahan antara Internal metric
(OSPF) dengan external matric.

• as type 2 – pemilihan route hanya


berdasarkan external metric saja.

• Internal metric = nilai cost OSPF

• External metric = nilai metric dari external


route (selain OSPF)

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 203


OSPF Redistribute Type

• Nilai dari external metric secara default, bisa di lihat melalui menu routing > OSPF >
instance > default

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 204


OSPF Redistribute Type – as type 1

• Setup topologi sesuai dengan gambar diatas, dan buatlah static route menuju 10.10.10.0/24 pada R1

• Konfigurasikan redistribute type pada R1 menggunakan type1, amati routing table pada R2 dan R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 205


OSPF Redistribute Type

konfigurasi static route ke 10.10.10.0/24 pada R1

redistribute static route menggunakan = as type 1 pada R1

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 206


OSPF Redistribute Type
Verifikasi routing table pada R2 Total cost pada R2 untuk tujuan ke 10.10.10.0/24

Verifikasi routing table pada R3


Total cost pada R3 untuk tujuan ke 10.10.10.0/24

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 207


OSPF Redistribute Type – as type 2

• Rubah redistribute type static route menjadi as-type-2 amati routing table pada R2 dan R3

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 208


OSPF Redistribute Type
Verifikasi routing table pada R2 Total cost pada R2 untuk tujuan ke 10.10.10.0/24

Verifikasi routing table pada R3 Total cost pada R3 untuk tujuan ke 10.10.10.0/24

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 209


OSPF Passive Interface

• Passive interface (ketika di enable)


digunakan untuk mencegah advertise
OSPF traffic pada interface router.

• Apabila kita tidak menginginkan suatu


interface untuk menerima atau
mengirimkan semua traffic OSPF.

• Digunakan untuk alasan keamanan.

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 210


OSPF Cost

• Untuk menentukan jalur terpendek atau bisa juga diartikan sebagai jalur prioritas,
OSPF menggunakan parameter “cost”.

• Nilai cost di semua interface pada mikrotik adalah 10.

• Nilai cost akan dijumlah oleh router di tiap out-interface. Semakin kecil nilai cost, semakin
diprioritaskan

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 211


OSPF Cost

• Terlihat ada duah buah jalur dengan tujuan yang sama. Jalur merah dan biru

• Setelah dilakukan perhitungan total cost, jalur merah memiliki total cost terkecil. Maka jalur tersebut yang
nantinya digunakan

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 212


OSPF Redudancy

• Apabila dilakukan penambahan link, secara otomatis OSPF akan mendeteksi dan
akan menambahakan informasi link tersebut kedalam routing table.

• Apabila ada 1 network dengan 2 gateway yang berbeda namun cost interfacenya
sama, kedua link akan difungsikan sebagai load balance.

• Apabila ada satu cost interfacenya lebih tinggi. Maka salah satu link akan dijadikan
link utama dan lainnya menjadi link backup (failover).

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 213


OSPF Redudancy
• Buatlah topologi seperti berikut untuk test load balance dan failover pada OSPF

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 214


OSPF Redudancy
• Buatlah topologi seperti berikut untuk test load balance dan failover pada OSPF

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 215


Routing Filter

• Fungsi Routing Filter:

• Memfilter prefix atau route yang masuk ke table routing

• Memfilter prefix atau route yang akan didistribusikan ke router lainnya

• Mengubah nilai parameter suatu route

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 217


OSPF Routing Filter
• Tambahkan IP loopback sesuai dengan topologi di setiap router

• Memfilter route dengan prefix /32 agar diberi comment OSPF-Loopback

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 218


Routing Filter
• Memfilter route dengan prefix /32 agar diberi comment OSPF-Loopback

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 219


Routing Filter

Candra Milad Ridha Eislam | Mikrotik MTCRE 220


CONTACT

Candra Milad Ridha Eislam


candra@idn.id
+62 857-0031-0091
linkedin.com/in/candramilad

Anda mungkin juga menyukai