Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau

tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai

tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406). Dalam farmakope edisi IV tablet

didefinisikan sebagai sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa

bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak

dan tablet kempa. Sebagian besar tablet dibat dengan cara pengempaan dan merupakan

bentuk sediaan yang paling banyak digunakan.

Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas tablet kempa dan tablet cetak,

tablet kempa dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada

serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.sedangkan tablet cetak dibuat dengan cara

menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan

tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak

tergantung pada kekuatan yang diberikan.

Jenis tablet dapat berupa tablet kompresi, tablet salut, sublingual, tablet

efferfescent, tablet triturat, tablet hipodermik, tablet pembagi, dan tablet kunyah. Dalam

kehidupan sehari-hari, tablet kunyah belum dikenal oleh masyarakat pada umumnya.

Oleh karena itu pembuatan makalah ini adalah untuk memperkenalkan tablet kunyah

pada masyarakat pada umunya dan khususnya mahasiswa farmasi.

1|MAKALAH TABLET KUNYAH


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan tablet kunyah?

2. Bagaimana ciri-ciri tablet kunyah?

3. Sebutkan contoh tablet kunyah?

4. Bagaimana penggunaan tablet kunyah?

5. Bagaimana formulasi tablet kunyah yang baik?

6. Bagaimana cara pembuatan tablet kunyah?

7. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada saat produksi, distribusi, penyimpanan

dan penggunaan tablet kunyah?

C. TUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengtahui definisi, ciri-ciri,

contoh, cara penggunaan, cara pembuatan dan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat

produksi, distribusi, penyimpanan dan penggunaan tablet kunyah.

D. MANFAAT

Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk memperkenalkan tablet kunyah

kepada masyarakat pada umunya dan khususnya mahasiswa farmasi.

2|MAKALAH TABLET KUNYAH


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TABLET KUNYAH

Tablet Kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberi residu

dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit

atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama

formulasi multivitamin, antasida, dan antibiotika tertentu. Tablet kunyah dibuat dengan

cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan

pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma untuk

meningkatkan penampilan dan rasa. Cara pemakaian tablet kunyah, di kunyah dulu dalam

mulut kemudian ditelan, dan umumnya tidak pahit. Adapun contoh dari tablet kunyah ini

antara lain promag, antasida, vitacimin.

Tablet kunyah dibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol,

sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan

pewarna dan bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa.

Ciri – ciri tablet kunyah antara lain

1. memiliki bentuk yang halus setelah hancur;

2. mempunyai rasa enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

3. mudah melarut dalam garam-garam logam yang digunakan dalam tablet antasida

3|MAKALAH TABLET KUNYAH


B. KEUNTUNGAN TABLET KUNYAH

a. ketersediaan hayati lebih baik dan dapat meningkatkan disolusinya

b. kenyamanan bagi penderita dengan meniadakan perlunya air untuk menelan

c. sebagai pengganti bentuk sediaan cair yang memerlukan kerja obat yang cepat

d. meningkatkan kepatuhan penderita terutama anak-anak dengan rasa yang enak.

Sedangkan untuk kekurangannya adalah Zat aktif yang rasanya tidak baik dan dosis

yang tinggi sangat sulit dibuat tablet kunyah.

C. KELEMAHAN TABLET KUNYAH

1. Rasa "zat aktif" (bukan tabletnya) dan zat aktif yang mempunyai tingkat konsentrasi

dosis yang sangat tinggi memberikan kendala yang signifikan untuk diatasi

formulator/sulit dibuat tablet kunyah

2. Tidak semua bahan cocok untuk dibuat tablet kunyah

D. FAKTOR-FAKTOR FORMULASI TABLET KUNYAH

Beberapa faktor yang terlibat dalam formulasi tablet kunyah diantaranya adalah

jumlah zat aktif, aliran, lubrikan, disintegrasi, kompresibilitas, kompatibilitas-stabilitas,

dan pertimbangan organoleptik. Empat faktor pertama di atas merupakan faktor yang

umum untuk tablet biasa dan juga tablet kunyah, meskipun demikian sifat organoleptik

zat aktif merupakan faktor yang paling utama. Formulator dapat menggunakan satu

pendekatan atau lebih untuk sampai pada penentuan formula dan proses yang

menghasilkan produk dengan sifat organoleptik yang baik. Produk harus mempunyai sifat

aliran, kompresibilitas dan stabilitas yang dapat diterima.

Pada umumnya, jika jumlah zat aktif dalam tablet sedikit dan rasanya sedikit

buruk maka formulasinya mudah. Sebaliknya jika jumlah zat aktif besar dan rasanya

4|MAKALAH TABLET KUNYAH


buruk sangat sulit diformulasikan menjadi tablet kunyah. Faktor aliran, lubrikan,

desintegran, kompresibilitas, kompatibilitas dan sama halnya untuk tablet biasa.

Sedangkan pertimbangan organoleptik adalah sebagai berikut :

1. Rasa dan Penyedap

Secara fisiologis, rasa adalah respon panca indera sebagai hasil rangsangan

kimiawi pada ujung rasa di lidah. Rasa asin/asam diperoleh dari zat yang mampu

terionisasi dalam larutan. Banyak zat aktif organik merangsang respon pahit. Walaupun

tidak mampu terionisasi dalam air, kebanyakan disakarida, sakarida, aldehid dan sedikit

alkohol memberikan rasa manis. Istilah penyedap (flavor) berkaitan dengan sensasi

gabungan rasa dan bau.

2. Aroma

Misalnya tablet kunyah diberi aroma jeruk diformulasi baik rasa manis dan sedikit asam.

3. Raba mulut

Raba mulut adalah sentuhan yang dihasilkan tablet dalam mulut ketika dikunyah.

Raba mulut sangat penting dalam tablet kunyah. Umumnya tekstur pasir atau bergetah

tidak dikehendaki dalam tablet. Sedangkan sensasi dingin dan sejuk dengan tekstur licin

seperti manitol, disukai.

4. Pasca efek

Pasca efek yang umum dari banyak senyawa adalah pasca rasa (after taste) yaitu

rasa yang timbul dalam mulut setelah tablet hilang. Misalnya beberapa garam besi

meninggalkan rasa karat, sakarin memberikan rasa pahit dalam mulut.

5|MAKALAH TABLET KUNYAH


Pasca efek umum yang lain adalah sensasi mati rasa sebagian dari permukaan

lidah, misalnya antihistamin seperti piribenzamin-HCl menimbulkan rasa pahit kemudian

mati rasa.

5. Pengkajian masalah formulasi

Bila memungkinkan, langkah pertama dalam formulasi tablet kunyah adalah

memperoleh profil lengkap dari zat aktif. Profil ini biasanya menuntun keberhasilan

paling efisien dari produk stabil dan bermutu sebab zat aktif biasanya menetapkan

pemilihan senyawa pengisi, pembawa, pemanis, penyedap, dan lain-lain.

Profil zat aktif secara ideal harus mengandung informasi berikut :

a. Sifat fisik :

 warna, bau, rasa, pasca rasa, raba mulut, kristal, serbuk, amorf/cairan, cairan

berminyak

 suhu mencair, melebur, sifat polimorfisa, lembab, kelarutan dalam air, stabilitas

zat aktif, kompresibilitas.

b. Sifat kimiawi :

 strukutur kimia dan golongan kimia

 reaksi utama dari golongan kimia tersebut

 tidak tersatukannya zat aktif.

c. Dosis zat aktif dan batas pada ukuran dosis akhir.

d. Informasi lain yang terkait.

6|MAKALAH TABLET KUNYAH


Empat aspek yang penting dalam pembuatan tablet kunyah adalah :

1) Sifat tersatukannya zat aktif dengan zat warna;

2) Distribusi ukuran partikel;

3) Kadar lembab yang memenuhi syarat;

4) Sifat kekerasan tablet.

E. CONTOH TABLET KUNYAH

1. Antasida

Kebanyakan sediaan padat antasida dibuat dalam bentuk tablet kunyah.

Formulasi antasida sangat sulit mengingat sifat dan jumlah zat aktif. Umumnya zat

aktif terdiri dari logam, astringent, berasa seperti kapur atau berasa pasir dan

kombinasi ini menyebabkan rasa yang tidak enak saat dikunyah. Antasida yang

umumnya digunakan dalam kombinasi dari 2 atau lebih untuk menghasilkan efek

terapeutik yang baik adalah sebagai berikut : Alumunium hidroksida (80-600 mg),

Ca-karbonat (194-850 mg), Mg-hidroksida/Mg-oksida (65-400 mg), Mg-trisilikat

(20-500 mg), dan lain.

Sebagai tambahan digunakan zat lain seperti : simetikon (dimetikon,

dimetillpolisiloksan) dengan dosis 20-40 mg/tablet sebagai antiflatulen; peppermint

oil 3 mg/tablet digunakan sebagai karminatif dan asam alginat 200-400 mg.

7|MAKALAH TABLET KUNYAH


Contoh formula : Tablet kunyah antasida dengan metode cetak langsung

Zat mg/tablet

Al(OH)3 dan Mg-karbonat 325

Di-Pac DTE 675

Avicel 75

Starch 30

Ca-stearat 22

Flavor q.s.

Pembuatan : campur semua zat, cetak. Tablet kunyah yang diharapkan

mempunyai kekerasan 8-11 SCA unit.

2. Obat batuk/obat flu

Formulasi biasanya untuk anak-anak. Umumnya dosis kurang dari atau sama

dengan ¼ dosis dewasa. Obat yang umum adalah aspirin, asetaminofen,

klorfeniramin, pseudoefedrin, dan dekstrometorfan.

Sifat umum yang diperoleh dari zat aktif tersebut adalah rasa tidak enak,

misalnya aspirin berasa asam sedangkan yang lain pahit.

Semua zat aktif yang telah disebutkan mempunyai sifat kompresibilitas yang

cukup baik, kecuali asetaminofen. Jadi untuk asetaminofen dipilih metode granulasi

basah sedangkan zat aktif lain digunakan metode cetak langsung.

8|MAKALAH TABLET KUNYAH


Contoh formula :

Tablet kunyah Asetaminofen : metode granulasi basah

Zat mg/tablet

Asetaminofen 120

Manitol 720

Na-sakarin 6

Larutan pengikat 21,6*

Peppermint oil 0,5

Syloid 244 0,5

Banana, Permaseal F-4932 2

Anise, Permaseal F-2837 2

NaCl (serbuk) 6

Mg-stearat 27,5

Mengandung 5,4 mg gom arab dan 16,2 mg gelatin

Pembuatan :

a) Siapkan larutan pengikat yang terdiri dari gom arab (serbuk) 15 g, gelatin (granul) 45 g,

dan air ad 400 ml

b) Ayak manitol dan Na sakarin dengan ayakan 40 mesh

c) Campur dengan Asetaminofen. Tambahkan 180 ml larutan pengikat untuk 1000 tablet

d) Granulasi dan keringkan 1 malam pada 140-150 °F. Ayak dengan ayakan 12 mesh

e) Adsorpsikan peppermint oil pada syloid 244 dan campur dengan flavor dan NaCl

f) Campur granul kering dengan flavor lalu tambahkan Mg stearate

g) Cetak tablet dengan kekerasan 12-15 kp

9|MAKALAH TABLET KUNYAH


Catatan : pengikat gom arab-gelatin menghasilkan tablet dengan kekerasan yang

tinggi. Larutan pengikat harus dibuat segar untuk menghindari pertumbuhan mikroba.

3. Tablet kunyah Aspirin untuk anak-anak

Zat mg/ tablet

AlOH (dried gel) 13

Aspirin 81

Talk 2

Primogel 8

NuTab 93,4

Mafco Magna Sweet 0,6

Flavor Jeruk 2

Pembuatan :

a) Kocok NuTab dan AlOH, tambahkan aspirin dan kocok (1)

b) Campur primogel, talk, flavor, dan Magna Sweet dan ayak 16 mesh (2)

c) Tambahkan (2) ke (1), kocok dan cetak

Kombinasi NuTab dan Magna Sweet sebagai pemanis untuk mengurangi rasa

asam dari aspirin, begitu juga dengan flavor jeruk. Dalam keadaan kering, tidak ada

reaksi inkompatibilitas antara aspirin dengan basa AlOH.

10 | M A K A L A H T A B L E T K U N Y A H
 Vitamin/Mineral/Food Supplement

Vitamin dan mineral mempunyai rasa yang tidak enak seperti asam, pahit,

asin, rasa sabun, hambar atau rasa seperti logam. Beberapa cara untuk menutup rasa

tersebu:

1) Ferro fumarat dan ferri pirofosfat terasa hambar. Untuk itu dilakukan proses

penyalutan dengan monogliserida atau digliserida dari asam lemak tersaturasi

dengan teknik beku semprot.

2) Rasa pahit seperti vitamin B kompleks disalut (salut tunggal) dengan

monogliserida atau digliserida

3) Vitamin A dan D dalam bentuk bebas dilindungi dengan matriks gelatin, gula atau

starch dan pengawet

4) Vitamin E dalam serbuk kering teradsorpsi.

F. EVALUASI KIMIA

1. Penentuan Kadar

Metode analisis yang sesuai (kromatografi, titrimetri, spektrofotometri, dan

lain-lain) bisa digunakan untuk menentukan kadar zat aktif pada sampel yang

representatif (biasanya aliquot dari 20 tablet yang dipilih acak yang dihaluskan).

Jumlah kadar yang diperoleh dinyatakan dalam persentase terhadap kadar obat di

label. Nilai yang diperoleh harus berada dalam batas-batas yang telah ditentukan

untuk masing-masing zat aktif.

2. Keseragaman Sediaan

11 | M A K A L A H T A B L E T K U N Y A H
Keragaman bobot tidak boleh melebihi 6% untuk tablet dengan kadar zat aktif

lebih dari 50 mg atau 50% terhadap obot seluruhnya. Keseragaman kandungan perlu

dilakukan jika kandungan zat aktif kurang dari 50 mg.

G. EVALUASI FISIK

1. Pemeriksaan Fisik meliputi pemeriksaan terhadap adanya capping atau rengat dan

parameter penampilan lainnya.

2. Kekerasan ambil 10 – 20 tablet secara acak, tetapkan kekerasan.

3. Friabilitas 20 tablet digerus, ambil 6 gram, masukkan ke dalam friabilator selama 100

putaran, kemudian timbang bobot yang hilang. Nilai friabilitas tidak melebihi 4%.

4. Waktu hancur

5. Disolusi

6. Rasa

H. EVALUASI FISIK

a) Stabilitas dipercepat dengan suhu tertentu

b) Stabilitas dalam kondisi nyata

Pemeriksaan stabilitas meliputi :

a) Pada waktu tertentu, tentukan kadar zat aktif

b) Periksa terhadap adanya perubahan fisik (totol-totol pada tablet, migrasi zat warna,

kristalisasi zat aktif pada permukaan tablet, ada bau)

c) Periksa perubahan kekerasan, friabilitas, kecepatan disolusi, waktu hancur

d) Periksa stabilitas rasa.

12 | M A K A L A H T A B L E T K U N Y A H
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini

Tablet Kunyah adalah tablet yang dimaksudkan untuk dikunyah, memberi residu dengan

rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau

tidak enak.

Ciri – ciri tablet kunyah antara lain memiliki bentuk yang halus setelah hancur,

mempunyai rasa enak dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak, mudah melarut

dalam untuk garam-garam logam yang digunakan dalam tablet antasida.

Contoh dari tablet kunyah ini antara lain promag, antasida, vitacimin

13 | M A K A L A H T A B L E T K U N Y A H
DAFTAR PUSTAKA

Anief,moh. 1987. Ilmu Meracik Obat.Gadja mada university press. Yogyakarta

Anonim. 1978.Farmakope Indoonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia.

Syamsuni.2007.Ilmu Resep.EGC.Jakarta

Wagola, Sarif, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV. DEPKES Republik Indonesia

http://medicafarma.blogspot.com/2008/09/tablet.html

http://andayana.wordpress.com/2009/01/12/pembuatan-tablet/

Diposkan oleh Endra Sendana di 12/27/2013 05:46:00 AM

14 | M A K A L A H T A B L E T K U N Y A H
15 | M A K A L A H T A B L E T K U N Y A H

Anda mungkin juga menyukai