Hambatan Kawat Penghantar Dan Rheostat Atau Hambatan Geser
Hambatan Kawat Penghantar Dan Rheostat Atau Hambatan Geser
Berdasarkan suatu percobaan, Ohm juga merumuskan bahwa hambatan R kawat logam
berbanding lurus dengan panjang l, berbanding terbalik dengan luas penampang kawat A, dan
bergantung kepada jenis bahan tersebut (hambatan jenis atau ρ dibaca rho ). Secara matematis
rumus hambatan jenis suatu pengantar dituliskan seperti:
Dengan keterangan:
R = hambatan kawat penghantar (Ω).
l = panjang sebuah kawat penghantar (m).
A = luas penampang lintang penghantar (m2).
ρ = hambatan jenis kawat penghantar (Ω.m).
Konstanta pembanding ρ disebut dengan hambatan jenis (resistivitas). Hambatan jenis kawat
berbeda-beda tergantung dari bahannya.
Contoh Soal
1. Berapakah hambatan seutas kawat aluminium (hambatan jenis 2,65 × 10 -8Ω .m) yang
mempunyai panjang 40 m dan diameter 4,2 mm?
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanya: R = ….?
Jawab:
Langkah pertama kalian cari terlebih dahulu luas penampang (A) penghantar tersebut dengan
menggunakan rumus luas lingkaran, yaitu:
Luas penampang A = πr2
Luas penampang A = (22/7) x (2,1 × 10-3 m) 2
Luas penampang A = 13,86 x 10-6 m2
Luas penampang A = 1,4 x 10-5 m2
Jadi besarnya hambatan dari penghantar tersebut bisa dicari dengan menggunkan rumus:
R = ρl/A
R = 2,65 × 10–8 Ω .m x 40 m /1,4 x 10-5 m2
R = 7,6 x 10-2 Ω.
2. Seutas kawat nikrom yang memiliki panjang 3 meter dan memiliki hambatan 20 ohm. Seutas
Kawat nikrom kedua memiliki panjang yang sama, namun diamaternya ½ kali diameter kawat
pertama. Berapakah hambatan kawat yang kedua?
Penyelesaian:
Diketahui:
l1 = l 2 = 3 m
d2 = ½ d1
R1 = 20 Ω
ρ 1 = ρ2
Ditanya: R2 = … ?
Jawab:
Karena diameter d2 = ½ d1 maka jari-jari kawat tersebut juga sama yaitu r 2 = ½ r1. Langkah
pertama kita cari terlebih dahulu luas penampang (A) kawat nikrom yang kedua dengan
menggunakan rumus luas lingkaran, yaitu:
L = πr2 maka
L1 = πr2
L2 = π(½ r1)2 => L2 = ¼ πr12 => L2 = ¼L1
Jadi, A2 = ¼A1.
Hambatan jenis kedua dari penghantar tersebut dapat dicari dengan menggunkan rumus seperti:
R = ρl/A
ρl = R.A.
Dalam hal ini panjang dan hambatan jenis kawat sama, oleh karena itu:
(ρl)1 = (ρl)2
R1A1 = R2A2
20 Ω A1 = R2 x ¼A1
R2 = 4 x 20 Ω
R2 = 80 Ω.
3. Diketahui sebuah kawat dengan luas penampang 0,000.005 m 2 dan memiliki hambatan jenis
sebesar 0,000.001 Ω .m. Kawat tersebut digunakan sebagai elemen pemanas listrik 1 kW dengan
hambatan listrik 5 Ω . Panjang kawat yang diperlukan adalah….
Penyelesaian:
Diketahui:
Hambatan jenis (ρ) = 0,000.001 Ω .m
Luas penampang (A) = 0,000.005 m2
Hambatan listrik elemen (R) = 5 Ω
Biasanya rheostat digunakan untuk mengendalikan arus listrik terutama pada rangkaian atau
perangkat yang berarus listrik tinggi.
Prinsip kerjanya rheostat didasarkan pada perubahan nilai hambatan jika panjang kawat
berubah. Kalian masih ingat rumus nilai hambatan kawat :
R = Hambatan (Ω )
l
R ρ
= Panjang kawat ( m )
Nilai hambatan kawat (R) sebanding dengan panjang kawat (l ), bila kawat makin panjang, maka
nilai hambatannya bertambah.
jadi, bila nilai R bertambah, kuat arus (I) berkurang, sebaliknya bila nilai R berkurang, nilai I
bertambah.
Seutas kawat nikrom dihubungkan dengan baterai, lampu, amperemeter, dan kawat penghantar
seperti gambar di atas. Panjang kawat nikrom yang terhubung ke rangkaian diubah-ubah dengan
menggeser posisi penjepit buaya. Posisi awal adalah seperti gambar 1, kemudian penjepit digeser
ke kiri, serperti gambar2, dan digeser kekanan kearah y seperti gambar3. Ternyata nyala lampu
berubah.
Ketika penjepit digeser ke kiri (gambar2) nyala lampu makin terang, tetapi ketika penjepit digeser
ke kanan (gambar3),lampu menjadi semakin redup.
Bila penjepit digeser kekiri, maka kawat nikrom yang terpakai makin pendek, maka nilai R
berkurang, sehingga kuat arus listrik yang mengalir makin besar, maka lampu menyala makin
terang. Bagaimana dengan gambar 3 ?
Rheostat prinsip kerjanya seperti itu. Rheostat berisi gulungan kawat penghantar.
Slider bisa digeser ke kiri (ke arah P), juga bisa digeser ke kanan (ke arah Q). bila slider digeser ke
kiri, panjang kawat yang terpakai berkurang, maka nilai R nya berkurang, sehingga kuat arus
listrik (I) bertambah, maka lampu akan makin terang. Sebaliknya bila slider digeser ke kanan
maka kawat yang terpakai makin panjang, nilai R nya makin besar, sehingga kuar arus listrik (I)
berkurang, lampu akan semakin redup.
Soal latihan :
1. Sebuah rheostat dihubungkan dengan dua lampu dan baterai :
Bila slider digeser ke kanan (ke arah Q), maka nyala lampu yang benar ….
A. L1 makin terang, L2 makin redup
B. L1 makin redup, L2 makin terang
C. L1 dan L2 keduanya makin redup
D. L1 dan L2 keduanya makin terang
Bila slider digeser ke kiri (ke arah P), maka nyala lampu yang benar ….
A. L1 makin terang, L2 makin redup
B. L1 makin redup, L2 makin terang
C. L1 dan L2 keduanya makin redup
D. L1 dan L2 keduanya makin terang
Bila slider rheostat digeser ke kanan sehingga nilai hambatannya bertambah besar , maka
nyala lampu yang benar ….
A. L1 makin terang, L2 makin redup
B. L1 makin redup, L2 makin terang
C. L1 dan L2 keduanya makin redup
D. L1 dan L2 keduanya makin terang
Bila slider rheostat digeser ke kiri sehingga nilai hambatannya berkurang , maka nyala
lampu yang benar ….
A. L1 makin terang, L2 makin redup
B. L1 makin redup, L2 makin terang
C. L1 dan L2 keduanya makin redup
D. L1 dan L2 keduanya makin terang
Bila slider digeser ke kanan (ke arah Y), maka nyala lampu yang benar ….
A. Lampu makin terang, karena kuat arus yang melewati lampu makin besar
B. Lampu makin redup, karena kuat arus yang melewati lampu makin kecil
C. Nyala lampu tetap karena kuat arus yang melewati lampu tetap
D. Lampu makin redup, karena kuat arus yang melewati rheostat makin kecil
6.
7.
8.
Bila slider rheostat digeser ke kanan sehingga nilai hambatannya bertambah besar , maka
nyala lampu yang benar ….
A. L1 dan L2 makin redup, L3 makin terang
B. L1 dan L2 makin terang, L3 makin redup
C. L1 dan L3 keduanya makin redup, L2 makin terang
D. L1 dan L3 keduanya makin terang, L2 makin redup