Anda di halaman 1dari 22

MODEL PHYSICAL SELF ASSESMENT

a. Guru membagi kelompok dengan permainan ‘enthok bertelur’. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang.
b. Guru membagikan teks diskusi yang berjudul ‘Dampak Positif dan Negatif
Mengendarai Motor ke Sekolah’ dan ‘ Polemik Penggunaan Smartphone pada Anak-
Anak’ yang disertai dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta
didik dalam kelompok.
c. Peserta didik membaca teks diskusi secara saksama yang kemudian dilanjutkan dengan
menjawab pertanyaan bacaan yang mengarah pada telaah argumen mendukung,
argumen menentang, dan solusi dalam teks diskusi pada lembar kerja siswa yang telah
disiapkan oleh guru. Kegiatan ini membutuhkan alokasi waktu kurang lebih 20 menit.
d. Sambil menunggu peserta didik membaca teks diskusi dan menjawab pertanyaan pada
lembar kerja siswa mengenai telaah argumen menentang, argumen mendukung, dan
simpulan, guru menempel angka 1 (tanda setuju), angka 2 (tanda tidak setuju), dan
angka 3 (tanda netral) di dinding ruang kelas yang sama tetapi pada sisi dinding
berbeda dan berjarak agar peserta didik dapat bergerak secara leluasa. Guru juga
mengisi lembar observasi sikap peserta didik selama berdiskusi dalam kelompok.
e. Setelah peserta didik selesai mengisi lembar kerja, guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya jawab mengenai teks diskusi yang telah dibaca.
f. Guru menjelaskan aturan main tentang angka-angka yang ditempel pada 3 (tiga) sisi
dinding kelas mengenai permainan dalam mengomunikasikan hasil diskusi melalui
model pembelajaran Physical Self Assessmen.
g. Peserta didik memahami bahwa angka 1 yang ditempel sebagai tanda setuju, angka 2
tanda tidak setuju, dan angka 3 tanda netral.
h. Seluruh peserta didik berdiri di tengah-tengan ruang kelas.
i. Guru menayangkan slide yang berisi pertanyaan dan jawaban soal, peserta didik
mencocokkan jawaban hasil diskusinya dan menilai sesuai pendapatnya, apabila sesuai
dan setuju, peserta didik menuju angka 1 tanda setuju, apabila tidak sesuai dan tidak
setuju peserta didik menuju angka 2 tanda tidak setuju, dan apabila peserta didik tidak
memiliki pendapat, mereka akan menuju angka 3 tanda netral. Setelah peserta didik
berkelompok pada nomor-nomor pilihannya, guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan menentukan perwakilan kelompok untuk
menjelaskan secara lisan pendapatnya. Hal ini dilakukan secara bergantian. Begitu
seterusnya diulang sampai seluruh pertanyaan dan jawaban selesai ditampilkan pada
slide. Contoh pertanyaan:
 Apakah kamu setuju, atau tidak setuju apabila peserta didik MTs diperbolehkan
mengendarai motor ke madrasah?
 Apakah kamu setuju, atau tidak setuju apabila peserta didik MTs diperbolehkan
membawa handphone ke madrasah?
 Setujukah kamu dengan pernyataan yang menyatakan bahwa solusi dari polemik
boleh atau tidak peserta didik membawa handphone dan mengendarai motor sendiri
ke madrasah adalah pihak madrasah harus bermusyawarah dengan orang tua untuk
mengambil keputusan bersama?
j. Selama permainan dilakukan, guru mengobservasi peserta didik yang aktif
mengemukakan pendapat dan argumennya secara lisan. Setiap peserta didik yang
berani berbicara mengemukakan pendapat, mendapatkan apresiasi guru dan peserta
didik yang lain dengan ‘tepuk hebat’. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 20 menit.
k. Setelah penyampaian pendapat, argumen menentang, argumen mendukung, dan solusi
polemik dalam teks diskusi selesai, guru menguatkan dengan jawaban yang mendekati
alternatif kunci jawaban.
l. Guru dan peserta didik bertanya jawab mengenai materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
m. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran.
MODEL SNOWBALL TROWING
1. Guru membuka pembelajaran dengan apersepsi.
2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
3. Guru menyediakan 5 lembar kertas HVS (warna) sebagai bola salju.
4. Setiap siswa yang mendapatkan lemparan bola salju (gulungan kertas HVS warna)
mencantumkan nama dan menuliskan jawaban. Kemudian menggulung dan
melemparkannya kembali pada teman yang lain. Begitu seterusnya.
5. Guru mengumpulkan bola salju dan membacakannya pokok-pokok isi berita atau
tanggapan yang ditulis oleh siswa.
6. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
TIME TOKEN (KARTU BICARA)
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengadakan apersepsi.
2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai
3. Siswa masing-masing diberikan 3 kartu berbicara. 1 kartu hanya berlaku untuk satu
kali bicara dan lama berbicara hanya 30 detik. (banyaknya kartu dan lamanya waktu
bicara bisa disesuaikan)
4. Siswa diberikan stimulasi berupa cerita yang berisi masalah yang harus dicari
solusinya.
5. Siswa yang telah memberikan pendapat diambil kartu/kupon bicaranya dan ditukar
oleh kartu nilai dari guru.
6. Siswa hanya berhak mengutarakan pendapat sesuai dengan jumlah kartu dan waktu
yang telah ditentukan Demikian selanjutnya sampai kartu pada setiap siswa habis.
7. Selama proses belajar guru memberi penilaian.
8. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan habis tetapi masih ada siswa yang
memegang kartu maka guru harus bertanya secara pribadi kepada siswa dan siswa
menjawab sampai kartu benar-benar habis. Dengan demikian seluruh siswa mampu
mengutarakan pendapatnya.
9. Siswa dan guru sama-sama menyimpulkan materi pembelajaran.

7.
BERMAIN MENGURUTKAN

a) Guru membagi kelas menjadi tujuh kelompok.


b) Guru menyediakan lima jenis surat yang setiap bagiannya telah dipisahkan. Bagian-bagin
tersebut adalah alamat dan tanggal surat, salam pembuka, kalimat pembuka paragraf
pertama, isi surat, penutup surat, dan salam akhir.
c) Setiap kelompok menerima bagian surat yang sama dari surat yang berbeda. Kelompok 1
menerima alamat dan tanggal surat dari kelima surat, kelompok 2 menerima salam
pembuka, kelompok 3 menerima kalimat pembuka paragraf pertama, kelompok 4 menerima
isi surat, kelompok 5 menerima penutup surat, kelompok 6 menerima salam akhir, kelompok
7 menerima nama dan tanda tangan surat.
d) Tugas siswa adalah menyatukan bagian-bagian yang terpisah di antara kelompok menjadi
surat yang utuh.
e) Diakhir permainan guru dan siswa mengoreksi dan mendiskusikan setiap surat yang
tersusun.
f) Isilah kotak di bawah ini dengan memperhatikan contoh!

MODEL QUICK ON THE DRAW


1. Guru memberikan apersepsi pembelajaran;
2. Guru memberikan penjelasan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
kepada siswa;
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang;
1. Siswa mengamati dan membaca contoh teks laporan hasil observasi;
2. Siswa membandingkan teks laporan hasil observasi dengan teks deskripsi;
3. Guru menjelaskan langkah-langkah diskusi kelompok;
4. Guru membagikan teks laporan hasil observasi, dan siswa membaca teks
menggunakan teknik SQ3R;
5. Guru menaruh tumpukan kartu kerja di meja guru. Setiap kelompok diminta
untuk menyiapkan kertas jawaban sesuai warna yang akan digunakan saat
menjawab kartu kerja yang ada di meja guru;
6. Guru memberikan aba-aba “mulai”, satu orang dari tiap kelompok bergegas
mengambil kartu kerja pertama lalu menjawab (mengerjakannya) secara
berkelompok;
7. Jawaban nantinya akan diperiksa oleh guru, jika benar akan mengerjakan
kartu selanjutnya dan jika jawaban belum benar siswa diminta
mengerjakannya kembali;
8. Kelompok yang pertama kali selesai mengerjakan tumpukan kartu kerja,
dinyatakan menag dan hasilnya dipajang serta dipresentasikan di depan
teman-teman;
9. Guru dan siswa membahas semua soal yang ada pada kartu kerja dan siswa
diminta membuat catatan serta bertanya jika ada hal yang belum dimengerti;
10. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran;
11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan menutup pembelajaran dan
memberitahukan materi ajar selanjutnya.
MODEL PESAN BERANTAI

1) Peserta didik diminta untuk membacakan sebuah puisi di depan kelas, secara
bergilir. Dari hasil pembacaan puisi secara bergiliran ini, maka kita akan
mendapatkan hasil, bahwa mereka para peserta didik akan berani tampil di depan
kelas, di samping akan mendapat diksi yang baik dari isi puisi yang ditulis
penyair.
2) Peserta didik dibentuk dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang untuk
membentuk satu bait puisi dan menuliskannya secara berantai
3) Dari puisi yang mereka baca, Kita tentukan dari salah satu mereka dalam setiap
kelompok sebut saja si A untuk menemukan ide utamanya. Ide tersebutlah yang
pada akhirnya bisa dituliskan oleh peserta didik kedalam selembar kertas yang
nantinya akan ditulis serangkai atau berantai oleh teman lainnya.
4) Kata-kata yang sudah diciptakan oleh si A dilanjutkan oleh si B sesuai dengan
konteksnya. Kemudian dilanjutkan oleh si C. Demikian seterusnya sampai 5 orang
tersebut semuanya membentuk sebuah kalimat, sehingga ide si A membentuk satu
bait puisi.
MODEL MAKE A MATCH
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar.
2. Peserta didik diminta memperhatikan KD, KKM dan materi yang akan dipelajari.
3. Peserta didik membaca puisi yang disiapkan guru
4. Peserta didik lain mencermati puisi yang dibacakan teman
5. Peserta didik dibagi atas 4 kelompok
6. Peserta didik dibagikan LKPD dan kartu kata
7. Peserta didik mencari informasi tentang unsur pembangun puisi dalam LKPD
8. Peserta didik mendiskusikan informasi secara berkelompok
9. Peserta didk diminta melengkapi tabel dengan kartu yang disediakan
Unsur Pembangun Puisi Penjelasan Bukti/Contoh
Tema Gagasan pokok penyair Peduli lingkungan
lewat puisinya

Dst.

10. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok


11. Peserta didik menyusun kartu ke dalam tabel sesuai dengan pasangannya
12. Peserta didik menempelkan dan memasangkan kartu ke dalam tabel yang
disiapkan
13. Peserta didik dengan bimbingan guru melaksanakan koreksi silang antar
kelompok
14. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran unsur pembangun puisi
MODEL MAKE A MATCH 2
1. Guru menempelkan 2 gambar pemandangan ukuran sedang di papan tulis yang akan
menjadi objek pengamatan peserta didik.
2. Peserta didik menentukan gambar yang telah dipilih untuk dijadikan objek sebagai
bahan pembuatan puisi.
3. Pendidik menjelaskan tentang puisi yang puitis dan menjelaskan dengan contoh dua
larik puisi perbedaan puisi yang puitis dengan yang tidak.
4. Setelah peserta didik memahami hal tersebut, mereka mengamati gambar
pemandangan alam pedesaan Bali dan menetukan kata-kata yang perlu dicari padanan
katanya.
5. Peserta didik membentuk kelompok dengan arahan pendidik. Masing-masing
kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang. Mereka akan berdiskusi menentukan padanan
kata, kata-kata yang sudah dipilih dan ditulis di karton. Padanan kata sudah dituliskan
oleh pendidik dalam kertas-kertas kecil. Masing-masing memegang satu kata. Setiap
kelompok maju ke depan untuk menempelkan kertas padanan kata ke karton pada
kolom yang sesuai. Kegiatan ini bergiliran mulai dari kelompok 1 sampai kelompok
5.
6. Semua kelompok meneliti hasil kerja mereka. Jika ada pasangan kata yang tidak
sesuai maka kelompok lain disilakan untuk memperbaiki. Jika benar, peserta didik
dari perwakilan kelompok akan berkomentar dengan yel yel
“SAYA PINTAR…. SAYA PINTAR…….. HEBAT KAN?”
Tetapi jika masih salah
“SAYA SALAH…… SAYA SALAH………. MAAF DEH”.
7. Demikian seterusnya hingga padanan kata sesuai seluruhnya.
8. Semua peserta didik membuat puisi dengan tema sesuai dengan gambar yang telah
mereka pilih di awal kegiatan pembelajaran yaitu Alam Pedesaan Bali sebanyak 4
larik.
MODEL GAMBAR DAN PASANG KATA
1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 5 siswa. Masing-masing kelompok diberi nama kelompok, misalnya nama
buah-buahan atau yang lainnya.
2. Setiap kelompok diberikan lembar kerja. Mereka membaca dan mencermati
beberapa contoh puisi dalam lembar kerja.
3. Setiap kelompok mencermati beberapa gambar pemandangan alam dan suasana
perkotaan yang terdapat dalam lembar kerja.
4. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memilih salah satu gambar untuk
dijadikan sebuah puisi.
5. Setelah memilih salah satu gambar, setiap kelompok menuangkan idenya dalam
peta konsep dalam lembar kerja yang telah dibagikan guru.
6. Setelah itu, mereka menuliskan kata utama berdasarkan gambar yang dipilih.
Selanjutnya, setiap kelompok menuliskan sebanyak-banyaknya kata yang sesuai
atau berhubungan dengan kata utama.
7. Mereka memasangkan kata atau menyusun kata-kata menjadi larik dan bait,
sehingga membentuk satu puisi. Puisi ditulis di kertas karton yang telah
dibagikan oleh guru. Sambil menunggu setiap kelompok menyusun teks puisi,
guru berkeliling memantau dan membimbing siswa.
8. Setiap kelompok memajang karya puisi tersebut. Selanjutnya, satu siswa dalam
kelompok menunggu karya puisinya.
9. Beberapa siswa perwakilan kelompok mengunjungi karya kelompok lain dan
mengomentari hasil karya puisi mereka.
MODEL PROBLEM BASED LEARNING
1. Guru mengajak siswa untuk mengamati permasalahan yang ada disekitar mereka.
2. Saat itu mereka masih bingung kemudian peneliti memberikan contoh
permasalahan yang saya dapatkan di lingkungan sekitar dan mereka mulai
paham. Kemudian dari situlah muncul permasalahan dari mereka, satu persatu
dari mereka menyebutkan permasalahannya.
3. Siswa diminta membuat kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
4. Siswa mencari permasalahan yang akan dibahas bersama-sama, siswa secara
berkelompok diminta mengumpulkan data penyebab permasalahan itu muncul.
5. Setelah mengumpulkan data, siswa merumuskan jawaban secara berkelompok.
6. Mereka saling berdiskusi sesuai kelompok mereka masing-masing, setelah selesai
berdiskusi kemudian mereka harus menuliskan semua hasil diskusinya ke dalam
bentuk teks laporan hasil observasi sesuai dengan struktrur, ciri kebahasaan teks
laporan hasil observasi dengan baik dan benar.

MODEL PROJECT BASED LEARNING


1. Guru menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran;
2. Guru bertanya jawab mengenai gagasan pokok (pertanyaan mendasar) kemudian
peserta didik menjawabnya,
3. Guru menyampaikan teknik pembuatan produk yang akan dihasilkan/ display teks
LHO (mendesain perencanaan produk) dan peserta didik menerima Lembar kerja.
4. Guru membuat kesepakatan jadwal pembuatan proyek (menyusun jadwal pembuatan)
dalam tahap ini peserta didik mulai mengerjakan.
5. Pada tahap mengerjakan project guru memantau keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek membuat display LHO (Memonitor keaktifan dan
perkembangan proyek)
6. Guru memantau keterlibatan peserta didik serta mengukur ketercapaian standar dalam
proyek membuat display simpulan teks isi LHO (menguji hasil),
7. Guru membimbing pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya memberikan
refleksi.
MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW (TIM AHLI)
1. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan disajikan
2. Siswa dibentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan variasi jenis kelamin dan
tingkat kemampuan. Anggota kelompok terdiri dari 3-5 orang anggota, menyesuaikan
jumlah subtopik yang disebut dengan kelompok asal.
3. Guru membagikan Teks Laporan Hasil Percobaan beserta materinya.
4. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk membaca Teks Laporan Hasil
Percobaan beserta materi yang telah dibagikan.
5. Saat siswa membaca, guru menempel nomor ke masing-masing siswa yang ada
dalam kelompok-kelpompoknya. Nomor-nomor yang dibagikan, sesuai dengan
jumlah pertanyaan yang akan dibagikan pada kegiatan selanjutnya.
6. Guru membagikan lembar pertanyaan terkait teks dan materi yang telah dibaca.
7. Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok ahli, yaitu siswa yang
mendapatkan nomor urut soal yang sama dengan kelompok-kelompok lainnya
bergabung membentuk kelompok baru yang disebut dengan kelompok ahli. Siswa-
siswa dengan kelompok barunya atau yang disebut kelompok ahli berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan.
8. Setelah kelompok-kelompok ahli sudah selesai menjawab pertanyaan, mereka diminta
untuk kembali ke kelompok asalnya.
9. Bersama kelompok asalnya siswa menyusun jawaban-jawaban yang telah mereka
diskusin dengan kelompok-kelompok ahli sebelumnya. Jawaban-jawaban itu mereka
susun ke sebuah karton dan dihias sesuai dengan kreativitas mereka.
10. Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan jawaban mereka ke
depan kelas.
MODEL DISCOVERY LEARNING
1. Siswa dibagi dalam kelompok kecil
2. Siswa menentukan objek atau fenomena yang akan ditulis. Objek yang
dimaksud adalah yang menarik oleh siswa
3. Siswa membuat daftar aspek-aspek yang akan diamati.
4. Siswa melakukan pengamatan.
5. Siswa mendokumentasikan hasil pengamatan dengan pencatatan, dan
laporan
6. Siswa mengembangkan hasil pengamatan dalam bentuk teks yang
lengkap dan padu.
MODEL WAWANCARA DENGAN NARASUMBER
1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
2. Peserta didik mendiskusikan untuk menyusun pertanyaan yang akan
disampaikan pada narasumber
3. Setiap kelompok melakukan kegiatan wawancara madrasah sesuai dengan
narasumber yang telah ditentukan
4. Setiap kelompok mendiskusikan informasi yang diperoleh dari narasumber
5. Setiap kelompok menyusun teks berita sesuai dengan data yang diperolehnya
dengan menggunakan 5 W +1 H
6. Setiap kelompok mempresntasikan hasil kegiatan wawancara
7. Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok terbaik
MODEL CROSSWORD FUZZLE
1. Melakukan apersepsi dan motivasi, serta menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
2. Memberikan pengantar tentang materi yang akan diajarkan.
3. Menyajikann materi tentang unsur-unsur pembangan cerita pendek.
4. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 siswa.
5. Siswa diberi kertas yang berisi soal teka-teki silang untuk dijawab bersama dengan
kelompoknya an diberi waktu 10 menit untuk menjawab.
6. Membahas jawaban teka teki silang bersama dengan siswa.
7. Memberikan reward berupa hadiah maupun pujian kepada kelompok yang paling banyak
mengisi kotak teka teki silang dengan benar.
8. Memberi waktu kepada siswa untuk bertanya.
9. Membagikan lembar soal-soal tes untuk dikerjakan siswa secara individu.
10. Siswa mengumpulkan lembar soal tes yang telah dikerjakan.
11. Bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
MODEL SILANG-SALING BERCERITA
1. Menyampaiakn Tujuan pembelajaran
2. Peserta didik dipersilahkan memilih pasangannya masing masing
3. Peserta didik bercerita secara bergantian sedangkan temannya hanya menyimak cerita
4. Peserta didik mencatat dan menyusun cerita yang sudah disampaikan oleh temannya
5. Peserta didik diberi kesempatan untuk membacakan hasil ceritanya sednagkan yang
lain dipersilahkan untuk menanggapinya
6. Peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan masukan atau saran pada peserta
yang sudah selesai membacakan cerita
7. Peserta didik mencatat masukan, ide atau gagasan dari rekan rekannya.
MODEL STAD (TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI)
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis
tidak boleh saling membantu.
MODEL PENGAJARAN LANGSUNG
1. Guru melakukan presensi kehadiran
2. Guru memberikan apersepsi pembelajaran hari ini
3. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
4. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
5. Membimbing pelatihan menulis surat pribadi dan surat dinas.
6. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
7. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
8. Guru mengakhiri pembelajaran dengan menutup pembelajaran dan
memberitahukan materi ajar selanjutnya.

MODEL KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS (CIRC)


1.
Guru memberikan apersepsi pembelajaran hari ini
2.
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
3.
Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
4.
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan pesan, rima, dan
pilihan kata lalu memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada
lembar kertas
5. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
MODEL GROUP INVESTIGATIONS
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu
materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif
yang bersifat penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan
kelompok
MODEL THALKING STICK
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa
menutup bukunya.
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
MODEL SNOWBALL THROWING
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar
dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian
EXAMPLES NON EXAMPLES
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai
7. Kesimpulan

PICTURE AND PICTURE


1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan
materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-
gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman
KEPALA BERNOMOR
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan
Skrip kooperatif
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-
ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar : Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap. Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
Serta lakukan seperti diatas.
6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup
MODEL PENGAJARAN ARTIKULASI
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil,
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya
dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7. Kesimpulan/penutup
MODEL PETA KONSEP (MIND MAPPING)
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan
sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru

MODEL THINK PAIR AND SHARE


1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6. Guru memberi kesimpulan
7. Penutup
MODEL DISKUSI DEBAT
1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua
kelompok diatas
3. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro
untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap
pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
MODEL BERMAIN PERAN
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari
sebelum KBM
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan
6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang
sedang diperagakan
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk
membahas penampilan masing-masing kelompok.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup
MODEL BERTUKAR PASANGAN
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa
memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling
menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada
pasangan semula.
MODEL DEMONSTRASI
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah
disiapkan.
5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemontrasikan.
7. Guru membuat kesimpulan.
MODEL BERTERIAK HOREY
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan
kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang
nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar
() dan salan diisi tanda silang (x)
6. Siswa yang sudah mendapat tanda  vertikal atau horisontal, atau diagonal harus
berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup
MODEL AMBIL DAN BAGIKAN (TAKE AND GIVE)
MEDIA :
1. Kartu ukuran ± 10x15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda
dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK
2. Kartu contoh sejumlah siswa
Langkah-langkah :
3. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
4. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
5. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu
untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
6. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap
siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
7. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi
masing-masing (take and give).
8. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai
dengan kartunya (kartu orang lain).
9. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
10. Kesimpulan
MODEL MENULIS KALIMAT DENGAN KATA KUNCI
1. Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
4. Guru Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4
kata kunci setiap kalimat.
6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru.
7. Kesimpulan.
MODEL KALIMAT RUMPANG
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau
modul dengan waktu secukupnya
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap
(lihat contoh).
5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca
sampai mengerti atau hapal
8. Kesimpulan
MODEL KELOMPOK TAMU
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang
lain
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi ke tamu mereka
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Model-model Pembelajaran yang Efektif KTSP.
Jakarta: Depdiknas.
MGMP Bahasa Indonesia MTs kabupaten Tangerang. 2022. Antologi Praktik Baik
Pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah. Tangerang: Media Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai