a. Guru membagi kelompok dengan permainan ‘enthok bertelur’. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang.
b. Guru membagikan teks diskusi yang berjudul ‘Dampak Positif dan Negatif
Mengendarai Motor ke Sekolah’ dan ‘ Polemik Penggunaan Smartphone pada Anak-
Anak’ yang disertai dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta
didik dalam kelompok.
c. Peserta didik membaca teks diskusi secara saksama yang kemudian dilanjutkan dengan
menjawab pertanyaan bacaan yang mengarah pada telaah argumen mendukung,
argumen menentang, dan solusi dalam teks diskusi pada lembar kerja siswa yang telah
disiapkan oleh guru. Kegiatan ini membutuhkan alokasi waktu kurang lebih 20 menit.
d. Sambil menunggu peserta didik membaca teks diskusi dan menjawab pertanyaan pada
lembar kerja siswa mengenai telaah argumen menentang, argumen mendukung, dan
simpulan, guru menempel angka 1 (tanda setuju), angka 2 (tanda tidak setuju), dan
angka 3 (tanda netral) di dinding ruang kelas yang sama tetapi pada sisi dinding
berbeda dan berjarak agar peserta didik dapat bergerak secara leluasa. Guru juga
mengisi lembar observasi sikap peserta didik selama berdiskusi dalam kelompok.
e. Setelah peserta didik selesai mengisi lembar kerja, guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya jawab mengenai teks diskusi yang telah dibaca.
f. Guru menjelaskan aturan main tentang angka-angka yang ditempel pada 3 (tiga) sisi
dinding kelas mengenai permainan dalam mengomunikasikan hasil diskusi melalui
model pembelajaran Physical Self Assessmen.
g. Peserta didik memahami bahwa angka 1 yang ditempel sebagai tanda setuju, angka 2
tanda tidak setuju, dan angka 3 tanda netral.
h. Seluruh peserta didik berdiri di tengah-tengan ruang kelas.
i. Guru menayangkan slide yang berisi pertanyaan dan jawaban soal, peserta didik
mencocokkan jawaban hasil diskusinya dan menilai sesuai pendapatnya, apabila sesuai
dan setuju, peserta didik menuju angka 1 tanda setuju, apabila tidak sesuai dan tidak
setuju peserta didik menuju angka 2 tanda tidak setuju, dan apabila peserta didik tidak
memiliki pendapat, mereka akan menuju angka 3 tanda netral. Setelah peserta didik
berkelompok pada nomor-nomor pilihannya, guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berdiskusi dan menentukan perwakilan kelompok untuk
menjelaskan secara lisan pendapatnya. Hal ini dilakukan secara bergantian. Begitu
seterusnya diulang sampai seluruh pertanyaan dan jawaban selesai ditampilkan pada
slide. Contoh pertanyaan:
Apakah kamu setuju, atau tidak setuju apabila peserta didik MTs diperbolehkan
mengendarai motor ke madrasah?
Apakah kamu setuju, atau tidak setuju apabila peserta didik MTs diperbolehkan
membawa handphone ke madrasah?
Setujukah kamu dengan pernyataan yang menyatakan bahwa solusi dari polemik
boleh atau tidak peserta didik membawa handphone dan mengendarai motor sendiri
ke madrasah adalah pihak madrasah harus bermusyawarah dengan orang tua untuk
mengambil keputusan bersama?
j. Selama permainan dilakukan, guru mengobservasi peserta didik yang aktif
mengemukakan pendapat dan argumennya secara lisan. Setiap peserta didik yang
berani berbicara mengemukakan pendapat, mendapatkan apresiasi guru dan peserta
didik yang lain dengan ‘tepuk hebat’. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 20 menit.
k. Setelah penyampaian pendapat, argumen menentang, argumen mendukung, dan solusi
polemik dalam teks diskusi selesai, guru menguatkan dengan jawaban yang mendekati
alternatif kunci jawaban.
l. Guru dan peserta didik bertanya jawab mengenai materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
m. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran.
MODEL SNOWBALL TROWING
1. Guru membuka pembelajaran dengan apersepsi.
2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
3. Guru menyediakan 5 lembar kertas HVS (warna) sebagai bola salju.
4. Setiap siswa yang mendapatkan lemparan bola salju (gulungan kertas HVS warna)
mencantumkan nama dan menuliskan jawaban. Kemudian menggulung dan
melemparkannya kembali pada teman yang lain. Begitu seterusnya.
5. Guru mengumpulkan bola salju dan membacakannya pokok-pokok isi berita atau
tanggapan yang ditulis oleh siswa.
6. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
TIME TOKEN (KARTU BICARA)
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengadakan apersepsi.
2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai
3. Siswa masing-masing diberikan 3 kartu berbicara. 1 kartu hanya berlaku untuk satu
kali bicara dan lama berbicara hanya 30 detik. (banyaknya kartu dan lamanya waktu
bicara bisa disesuaikan)
4. Siswa diberikan stimulasi berupa cerita yang berisi masalah yang harus dicari
solusinya.
5. Siswa yang telah memberikan pendapat diambil kartu/kupon bicaranya dan ditukar
oleh kartu nilai dari guru.
6. Siswa hanya berhak mengutarakan pendapat sesuai dengan jumlah kartu dan waktu
yang telah ditentukan Demikian selanjutnya sampai kartu pada setiap siswa habis.
7. Selama proses belajar guru memberi penilaian.
8. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan habis tetapi masih ada siswa yang
memegang kartu maka guru harus bertanya secara pribadi kepada siswa dan siswa
menjawab sampai kartu benar-benar habis. Dengan demikian seluruh siswa mampu
mengutarakan pendapatnya.
9. Siswa dan guru sama-sama menyimpulkan materi pembelajaran.
7.
BERMAIN MENGURUTKAN
1) Peserta didik diminta untuk membacakan sebuah puisi di depan kelas, secara
bergilir. Dari hasil pembacaan puisi secara bergiliran ini, maka kita akan
mendapatkan hasil, bahwa mereka para peserta didik akan berani tampil di depan
kelas, di samping akan mendapat diksi yang baik dari isi puisi yang ditulis
penyair.
2) Peserta didik dibentuk dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang untuk
membentuk satu bait puisi dan menuliskannya secara berantai
3) Dari puisi yang mereka baca, Kita tentukan dari salah satu mereka dalam setiap
kelompok sebut saja si A untuk menemukan ide utamanya. Ide tersebutlah yang
pada akhirnya bisa dituliskan oleh peserta didik kedalam selembar kertas yang
nantinya akan ditulis serangkai atau berantai oleh teman lainnya.
4) Kata-kata yang sudah diciptakan oleh si A dilanjutkan oleh si B sesuai dengan
konteksnya. Kemudian dilanjutkan oleh si C. Demikian seterusnya sampai 5 orang
tersebut semuanya membentuk sebuah kalimat, sehingga ide si A membentuk satu
bait puisi.
MODEL MAKE A MATCH
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar.
2. Peserta didik diminta memperhatikan KD, KKM dan materi yang akan dipelajari.
3. Peserta didik membaca puisi yang disiapkan guru
4. Peserta didik lain mencermati puisi yang dibacakan teman
5. Peserta didik dibagi atas 4 kelompok
6. Peserta didik dibagikan LKPD dan kartu kata
7. Peserta didik mencari informasi tentang unsur pembangun puisi dalam LKPD
8. Peserta didik mendiskusikan informasi secara berkelompok
9. Peserta didk diminta melengkapi tabel dengan kartu yang disediakan
Unsur Pembangun Puisi Penjelasan Bukti/Contoh
Tema Gagasan pokok penyair Peduli lingkungan
lewat puisinya
Dst.